LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Brand
Suatu produk yang diciptakan dalam bidang usaha pasti memiliki
merek atau brand, dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat dikenal
oleh para konsumen. Merek adalah titik awal dimana sebuah produk dibentuk.
sebuah produk kepada para konsumen. Merek yang unik dan mudah diingat
merupakan merek yang berhasil mencuri hati konsumennya, atau dengan kata
Menurut (Kotler, 2012:241) dalam (F, Arif;, 2015) merek adalah suatu
nama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi dari hal-hal tersebut,
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau
yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah seseuatu yang
konsumen. Bila produk bisa mudah ditiru pesaing maka merek selalu
memilliki keunikan yang relative sukar dijiplak. Merek berkaitan erat dengan
Wulan;, 2012).
lain:
a. Kesadaran merek
Menunjukan kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali
b. Asosiasi merek
Mencerminkan pecncitraan suatu merek terhadap suatu kesan
d. Loyalitas merek
Mencerminkan tingkat kesetiaan konsumen terhadap suatu
produk. Konsumen akan loyal pada suatu merek jika produknya dapat
memberikan kepuasan.
2. Keputusan Pembelian
Setiap individu manusia memiliki sifat dan sikap yang berbeda satu
sama lain. Ketika sesorang dihadapkan oleh sebuah situasi, maka secara
alamiah manusia akan mengambil tindakan dari situasi tersebut. Itulah yang
diperlukannya.
dari berbagai alternative yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain
dan faktor yang kedua adalah faktor situasional.oleh karena itu, preferensi dan
niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual. Keputusan
dalam pemilihan alternative perilaku yang sesuai dari dua alternative perilaku
atau lebih dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan
GAMBAR 3
a. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi
b. Pencari informasi
Pencari informasi mulai dilakukan ketika konsumen
c. Evaluasi alternative
Evaluasi alternative adalah proses mengevaluasi pilihan produk
d. Keputusan pembelian
Setelah tahap-tahap atas dilakukan, pembeli akan menetukan
tidak.
Bebrapa konsumen akan mengalami keraguan atau kecemasan
(eksternal).
3. Brand Trust
merek tersebut. Apabila merek tersebut sudah tidak lagi dipercaya oleh
sebaliknya jika merek tersebut di percaya oleh konsumen maka merek tersebut
trust) sebagai suatu perasaan aman yang dimiliki konsumen akibat dari
dan kompeten.
perusahaan.
c. Consumer brand characteristic merupakan 2 kelompok yang saling
dua hal yakni brand reliability dan brand intenion. Brand reability atau
tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain
yang dijanjikan dan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin serta
4. Brand Image
apabila produk tersbut mampu menembus target atau dapat diterima oleh
konsumen, sehingga produk tersebut mempunyai citra yang baik atau brand
Menurut (Shimp; Terence, A;, 2003) cira merek adalah sejenis asosiasi
Asosiasi tersebut bisa berupa ingatan mengenai merek tersebut. Bisa berupa
Sedangkan menurut Kotler dan Keller dalam (V, Ike; A, Zainul;, 2017)
citra merek brand image adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
pelanggan, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan dan
teranam dibenak konsumennya. Dan menurut tjiptono citra merek atau brand
tertentu. Citra merek (brand image) adalah pengamatan dan kepercayaan yang
konsumen.
konsumen, secara tidak langsung citra yang baik akan muncul dalam benak
konsumen terhadap merek tersebut. Kesan yang baik dapat muncul dari
pendukung, yaitu :
komponen, yaitu:
Romdhoni dalam penelitiannya (R, Muhammad;, 2015) ada tiga faktor yang
citra merek.
c. Keunikan asosiasi merek terhadap suatu merek mau tidak mau harus
5. Brand Awareness
memikat hati para konsumennya. Apabila merk tersebut sudah ada dalam benak
konsumen, maka nama merek tersebut terbayang dalam benak konsumen. Secara
tidak langsung merek tersebut akan terngiang pada diri konsumen, yang artinya
berhasil memberikan kepuasan, maka dari situ tingkat akan kesadaran merek atau
2016) kesadaran merek atau brand awareness adalah kemampuan merek yang
muncul dibenak konsumen ketika mereka berpikir tentang produk tertentu dan
dalam ekuitas merek. Sebuah merek tidak memiliki ekuitas sampai konsumen
awareness terdiri dari pengenalan sebuah merek dan mengigat kembali sebuah
Menurut (M, Putri;, 2013) brand awareness sendiri adalah langkah awal
proses bermula perasaan seorang konsumen terhadap ketidak tahuan akan suatu
merek itu hingga yakin bahwa merek itu hanya satu dalam kelas produk tertentu.
konsumen,maka merek tersebut akan sulit digantikan oleh merek lain. Sehingga
konsumen akan tetap mengingat merek yang telah diketahui walaupun sering
ditawarkan oleh para penyedia jasa dengan merek yang berbeda dengan merek
sebelumnya.
mengingat merek sebagai bagian dari suatu produk dengan merek yang
merek dalam benak konsumen,akan semakin melekat suatu merek dalam benak
dalam pembelian dan makin besar pula kemungkinan ia akan dipilih konsumen.
Menurut (Aaker, 2000) dalam penelitian yang dilakukan oleh (A, Febrian;,
2014) juga terdapat gambar piramida brand awareness, yaitu sebagai berikut :
awareness:
b. Familier/rasa suka
c. Subtansi/komitmen
dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Apabila kesadaran
d. Mempertimbangkan merek
Biasanya sebuah merek yang dapat masuk dan disimpan dalam ingatan
konsumen adalah sebuah merek yang dapat disukai atau dibenci oleh
Dalam Penelitian yang dilakukan oleh (A,H, Izzudin W;, 2018) ada
dikenalnya.
lainnya, hal ini tentu saja akan menciptakan loyalitas yang tinggi
bekerja sama dengan merek yang besar, maka bukan tidak mungkin
relefan dengan masalah yang ingin diteliti. Kegunaan penelitian terdahulu adalah
sebagai acuan pembeda antara penelitian yang sekarang dilakukan oleh penulis
terhadap penelitian yang sudah ada. Berikut penelitian terdahulu terkait dengan
awareness terhadap minat beli produk pada bank syariah mandiri area
Malang.
Meru Sankara.
Pada penelitian (Najib, 2016) dapat disimpulkan brand awareness
yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dari segi waktu, dan juga
C. Kerangka Pemikiran
Penggunaan Produk (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Mandiri Syariah KCP
Gubug).”
GAMBAR 4
H1
H2
H3 H4
(X2)Brand
Image
D. Hipotesis
terhadap penelitian, oleh karena itu biasanya rumusan masalah dinyatakan dalam
(Al Hafidh, 2018) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara brand
awareness terhadap minat beli produk pada bank syariah mandiri area
Malang.
keputusan pembelian.
Menurut (Fajriyati, A;, 2018) bahwa brand image pada bank dapat
di bank syariah.
Pada penelitian (Saputra, 2018) dapat disimpulkan bahwa citra
menggunakan produk.
tabungan bank BRI Syariah. Hal ini disebabkan karena tingkat nasabah
pembelian.
signifikan.
menggunakan produk.
keputusan pembelian.
keputusan pembelian.