Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK PISANG


FERIKAR KABUPATEN TOLITOLI

Oleh :

RIRIN WULANDARI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MUJAHIDIN
TOLITOLI
2021
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK PISANG
FERIKAR KABUPATEN TOLITOLI

Oleh :

RIRIN WULANDARI
NPM : 201710030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MUJAHIDIN
TOLITOLI
2021
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK PISANG
FERIKAR KABUPATEN TOLITOLI

ABSTRAK

Ririn Wulandari NPM 201710030 mempersembahkan Skripsi dengan judul


“Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Keripik Pisang Ferikar Kabupaten
Tolitoli’’. Bapak Alfansyah Fathur sebagai pembimbing I dan Ibu Nurfitriana sebagai
pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan ekuitas
merek terhadap keputusan pembelian keripik pisang Ferikar kabupaten tolitoli. Dalam
penelitian ini ekuitas merek sebagai variabel independen dan keputusan pembelian sebagai
variabel dependen. Setelah melakukan penelitian ini akan melihat pengaruh ekuitas merek
terhadap keputusan pembelian. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner kepada 45 responden yang pernah mengonsumsi keripik pisang Ferikar sebagai
sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif yaitu uji asumsi klasik (uji
normalitas, uji multikolineritas, dan uji linieritas), uji hipotesis (uji t), regresi linear sederhana
dan koefisien determinasi.
Berdasarkan perhitungan regresi linear sederhana yaitu mendapatkan hasil
persamaan persamaan regresi Y = 17,055 + 0,751X Persamaan linear sederhana tersebut
dapat diartikan bahwa Nilai koefisien 17,055 berarti nilai konstanta yang artinya tanpa
adanya variabel bebas maka nilai Y sama dengan 17,055. Nilai koefisien 0,751 (X) artinya
adalah nilai positif variabel ekuitas merek sebesar 0,751 yang berarti perubahan variabel
tersebut akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar 0,751. Berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi Nilai R2 sebesar 0,332 atau sebesar 33,2 %. Dengan
demikian besar pengaruh yang dihasilkan antara variabel ekuitas merek terhadap variabel
keputusan pembelian adalah sebesar 33,2 %. Jadi terdapat 66,8 % di pengaruhi oleh faktor
lain yang tidak di amati pada peneliti. Berdasarkan perhitungan uji t menunjukkan bahwa
nilai T hitung adalah sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari T tabel 0,05 yaitu 1,681.
Maka hipotesis di terima.

Kata Kunci : Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian


PENDAHULUAN 2013:206).Ekuitas merek yang dibentuk
A. Latar Belakang perusahaan akan mempengaruhi keputusan
Masalah Saat ini, persaingan perusahaan pembelian konsumen. Pengaruh ini dimulai
dalam pemasaran tidak terbatas pada atribut dengan kesadaran merek, ketika calon pembeli
fungsional produk, seperti kegunaan produk, secara bertahap memahami kebutuhan merek
tetapi juga terkait dengan merek yang dapat masing-masing, yang bertepatan dengan tahap
memberikan citra khusus kepada pengguna. pertama dan kedua dari keputusan pembelian.
Deskripsi produk adalah komoditas yang dapat Biasanya, selama proses ini, calon konsumen akan
ditukar, dan merek menggambarkan spesifikasi melihat merek dari iklan atau dari orang lain.
pelanggannya. Merek merupakan salah satu faktor Selain itu, setelah memahami merek, calon
penting dalam kegiatan pemasaran. Merek adalah pembeli akan mencoba mencari informasi terkait
identitas produk, dan merek menyediakan merek, dan proses ini terkait dengan asosiasi
Informasi singkat tentang produk yang dibutuhkan merek. Setelah dua proses tersebut, dimensi
untuk kerugian. Nah, menurut Kotler (2009:332), ekuitas merek yang mempengaruhi keputusan
merek adalah nama, istilah, lambang atau Desain pembelian dianggap sebagai kualitas, calon
atau kombinasi dari hal-hal inilah yang diinginkan konsumen akan mulai percaya bahwa merek yang
konsumen identifikasi barang atau jasa seseorang dipilih memenuhi kebutuhan mereka, dan mulai
atau sekelompok penjual. membeli dan mengonsumsi produk merek. Dalam
proses inilah pembeli mulai memproses dan
Ekuitas merek menarik untuk diteliti dan menyesuaikan kebutuhan merek yang dipilih.
dijadikan patokan seorang produsen atau Langkah selanjutnya adalah loyalitas konsumen
perusahaan karena ekuitas merek memiliki poin terhadap merek, yang berperan dalam loyalitas
penting untuk menciptakan kepuasan konsumen merek dalam proses ini.
sehingga bisa digunakan sebagai acuan produk Proses terakhir menunjukkan bahwa ekuitas
private label dalam persaingan bisnis (Yunitasari merek yang kuat akan sangat mempengaruhi
dan Ahyar, 2006:15). keputusan pembelian konsumen, karena jika
ekuitas merek tertanam dengan kuat maka
Dari perspektif di atas, dapat disimpulkan
konsumen akan sulit untuk beralih ke merek lain.
bahwa suatu merek pada dasarnya mengandung
Tahapan ini merupakan proses bagaimana ekuitas
nilai potensial sebagai sumber keunggulan
merek sangat mempengaruhi keputusan pembelian
kompetitif perusahaan yang sangat strategis dalam
calon konsumen Keputusan pembelian merupakan
menghadapi persaingan bisnis, kemudian nilai-
tahapan yang dilalui konsumen ketika memilih
nilai tersebut didefinisikan sebagai ekuitas merek
apakah akan membeli produk dan jasa
oleh banyak ahli. Ekuitas merek adalah
(Kotler,2002:180). Keputusan itu sendiri
sekumpulan aset yang dimiliki oleh pelanggan
merupakan proses yang terdiri dari beberapa
merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan
tahapan yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian
yang dapat memberikan kekuatan merek, daya
informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian,
tahan, dan dua keunggulan yang membedakan
pembelian, konsumsi dan evaluasi alternatif
pesaing dari merek pesaing. (David
setelah pembelian. Selain itu, keputusan
A.Aaker,2013:204). Menurut David A. Aaker
pembelian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
(1991:57) ekuitas merek ditentukan oleh empat
dalam diri konsumen dan konsumen itu sendiri.
dimensi atau elemen utama, yaitu kesadaran
Menurut Kotler (2002:183), beberapa faktor yang
merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan
mempengaruhi konsumen antara lain faktor
loyalitas merek.
budaya, pribadi, sosial dan psikologis.
Kualitas yang dirasakan adalah persepsi
Salah satu dari faktor tersebut akan
pelanggan tentang kualitas atau keunggulan
memberikan pengaruh yang lebih besar dari
keseluruhan dari produk atau layanan relatif
pengaruh lain. Keripik pisang sudah dikenal oleh
terhadap harapan pelanggan. Pada saat yang sama,
masyarakat Indonesia sejak lama, kreasi olahan
loyalitas merek didasarkan pada perilaku
dari buah pisang sampai sekarang masih diminati
konsumen yang konsisten dalam membeli suatu
karena makanan ringan dari pisang ini dikenal
merek, sebagai proses pembelajaran untuk belajar
cukup enak dan manfaat gizinya juga bagus. Jenis
dari pelanggan tentang kemampuan merek untuk
tanaman pisang memang bermacam macam,
memenuhi kebutuhannya (David A Aaker
namun tidak semua jenis bisa diolah menjadi
keripik pisang hanya jenis tertentu saja yang KAJIAN PUSTAKA
bagus digunakan sebagai bahan baku keripik A. Konsep Manajemen Pemasaran
pisang. Konsep pemasaran adalah semua kegiatan
perusahaan dalam perencanaan pemasaran dalam
Keripik pisang bisa diolah secara tradisional upaya mencapai kepuasan pelanggan sebagai
atau melalui penggorengan biasa dan bisa juga tujuan perusahaan. Semua aktifitas yang menganut
diolah melalui mesin keripik buah. Kali ini kami konsep pemasaran akan menentukan bagaimana
akan memperkenalkan jenis keripik pisang yang nantinya manajemen pemasaran tersebut dikelola.
diolah secara tradisional, cara pengolahannya Manajemen pemasaran menurut Buchori dan
tidaklah rumit resep khususnya juga sudah Djaslim (2010:5) adalah proses perencanaan dan
diketahui umum karena cara pengolahan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi
tradisional keripik pisang adalah salah satu dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk
warisan yang turun temurun dikenalkan oleh menghasilkan pertukaran yang memuaskan
generasi pendahulu kita. Pisang yang kita pilih individu dan memenuhi tujuan organisasi.
harus dari jenis yang bisa diolah menjadi keripik Menurut Tjiptono (2011:2), manajemen
pisang, tidak boleh terlalu matang atau yang masih pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis
mendekati matang agar pada waktu proses yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan
menggoreng pisang bisa lebih cepat kering juga harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan
tidak mudah gosong. Dari bahan baku pisang yang gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar
telah dipilih tersebut selanjutnya dilakukan sasaran dalam rangka mencapai tujuan
pemotongan tipis dengan ketebalan sekitar 3 mm, organisasional.
bentuknya terserah bisa memanjang atau bulat Menurut Kotler dan Keller (2011:6) dalam
sesuai bentuk buah pisang. Setelah dicampur buku Manajemen Pemasaran edisi 13, manajemen
sedikit bumbu maka pisang yang telah dipotong pemasaran diartikan sebagai seni dan ilmu
tersebut bisa digoreng hingga hasilnya kering dan memilih pasar sasaran dan meraih,
renyah. Pada tahap terakhir kripik pisang tersebut mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
bisa divariasi dengan pencampuran bumbu balado dengan menciptakan, menghantarkan, dan
apabila ingin membuat keripik pisang balado. mengomunikasikan nilai pelanggan yang umum.
Kasus pada bisnis keripik ini yaitu semakin Dari ketiga definisi menurut para ahli
banyak pesaing mempunyai strategi pemasarannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa Manajemen
masing-masing sehingga Ferikar dituntut agar pemasaran adalah seni dan ilmu dalam melakukan
lebih cermat merancang strategi pemasarannya. aktivitas perencanaan, penetapan harga, dan
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk pendistribusian produk kepada pasar sasaran
merumuskan strategi yang lebih baik adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan yang
dengan melakukan analisis ekuitas atas merek merpakan tujuan dari organisasi.
terhadap keputusan pembelian yang dimiliki oleh
perusahaan. B. Konsep Merek
Berdasarkan latar belakang yang telah Menurut Kotler dan Amstrong (2012:241)
dijelaskan di atas, maka penulis tertarik menyatakan bahwa brand atau merek memiliki
melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh pengertian sebagai sebuah nama, istilah, tanda,
Ekuitas Merek Terhadap Keputusan simbol, atau desain atau sebuah kombinasi di
Pembelian Keripik Pisang Ferikar Kabupaten antaranya, yang bertujuan untuk
ToliToli” mengidentifikasikan barang atau jasa yang
dihasilkan oleh produsen. menurutnya merek akan
B. Rumusan Masalah memudahkan konsumen dalam mengidentifikasi
Berdasarkan latar belakang yang telah di produk- produk yang ada di pasar,
kemukakan maka rumusan masalah dalam mengidentifikasi produk- produk mana yang
penelitian adalah ”Apakah Ekuitas Merek memiliki manfaat lebih, atau produk- produk
Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian mana yang sesuai dengan selera konsumen.
Keripik Pisang Ferikar Tolitoli”. Ditambah merek juga menyatakan sesuatu tentang
konsistensi dan kualitas. Artinya bila kualitas dan
konsistensi suatu merek itu bagus, maka akan
sangat mudah diterima oleh konsumen.
Menurutnya Aaker (1997:9) merek atau brand penjualan perusahaan. Empat elemen inti
adalah nama atau simbol yang bersifat ekuitas merek (brand awareness,
membedakan dengan maksud mengidentifikasikan perceived quality, brand associations,
barang atau jasa dari seseorang atau kelompok brand loyalty) yang kuat dapat
penjual tertentu sehingga membedakannya dari meningkatkan kekuatan elemen ekuitas
produk lain yang dihasilkan oleh para kompetitor. merek lainnya seperti kepercayaan
Membedakan disini bisa berarti dari segi logo, konsumen, dan lain – lain. (Durianto, dkk,
cap, nama, kemasan dll. Produk lain bisa berupa 2004:61).
barang-barang maupun jasa. Maka kesimpulan
dari konsep merek yaitu untuk mengidentifikasi D. Keputusan Pembelian
barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Pengertian keputusan pembelian menurut
Helga Drumond (2003:68), adalah
C. Ekuitas Merek ( Brand Equity ) mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin
Ekuitas merek adalah seperangkat asosiasi untuk memecahkan persoalan itu dan menilai
dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta
anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan
memungkinkan suatu merek mendapatkan serta kerugiannya masing-masing. Sedangkan
kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang definisi keputusan pembelian menurut Nugroho
membedakan dengan para pesaing (David A (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang
Aaker, 2013:204). mengkombinasi sikap pengetahuan untuk
Ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif,
perusahaan antara lain sebagai berikut: dan memilih salah satu diantaranya.
a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu Keputusan untuk membeli yang diambil
perusahaan untuk menarik minat calon oleh pembeli merupakan kumpulan dari sejumlah
konsumen dan untuk menjalin hubungan keputusan setiap keputusan membeli mempunyai
yang baik dengan para pelanggan dan suatu struktur sebanyak tujuh komponen
dapat menghilangkan keraguan konsumen (Swastha, 1999:102), yaitu sebagai berikut :
terhadap kualitas produk. 1. Keputusan tentang Jenis Produk
b. Seluruh elemen ekuitas merek dapat Konsumen dapat mengambil keputusan
mempengaruhi keputusan pembelian tentang produk apa yang akan dibelinya
konsumen karena ekuitas merek yang kuat untuk memuaskan kebutuhan.
akan mengurangi keinginan konsumen 2. Keputusan tentang Bentuk Produk
untuk berpindah ke merek lain. Konsumen dapat mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk dengan
c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi bentuk sesuai dengan selera dan
terhadap suatu merek tidak akan mudah kebutuhan.
untuk berpindah ke merek pesaing, 3. Keputusan tentang Merek
walaupun pesaing telah melakukan Konsumen dapat mengambil keputusan
inovasi produk tentang merek produk yang akan dibeli
d. Asosiasi merek akan berguna bagi karena setiap produk mempunyai
perusahaan untuk melakukan evaluasi atas perbedaan – perbedaan tersendiri.
keputusan strategi perluasan merek. 4. Keputusan tentang Penjualnya
e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek Konsumen dapat mengambil keputusan
yang kuat dapat menentukan harga di mana produk yang diperlukan tersebut
premium serta mengurangi akan dibeli.
ketergantungan perusahaan terhadap 5. Keputusan tentang Jumlah Produk
promosi Konsumen dapat mengambil keputusan
berapa banyak produk yang akan
f. Ekuitas merek yang kuat dapat dibelinya pada suatu produsen.
menghemat pengeluaran biaya pada saat 6. Keputusan tentang Waktu Pembelian
perusahaan memutuskan untuk melakukan Konsumen dapat mengambil keputusan
perluasan merek . Ekuitas merek yang kapan harus melakukan pembelian.
kuat dapat menciptakan loyalitas saluran
distribusi yang akan meningkatkan
7. Keputusan tentang Cara Pembayaran keadaan ekonomi seseorang seperti
Konsumen harus mengambil keputusan besarnya penghasilan yang
tentang metode atau cara pembayaran dimiliki, jumlah tabungan, utang
produk yang akan dibeli, apakah secara dan sikap terhadap belanja atau
tunai atau cicilan. menabung.
3. Gaya Hidup
E. Faktor – Faktor Keputusan Pembelian Gaya hidup dapat diartikan sebagai
Menurut Philip Kotler (2013:214) keputusan sebuah pola hidup seseorang yang
pembelian dipengaruhi oleh empat faktor terungkap dalam aktivitas, minat
sebagai berikut : dan opininya yang terbentuk
a. Faktor Budaya melalui kelas sosial dan pekerjaan.
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial Melihat hal ini sebagai peluang
sangat penting bagi perilaku pembelian. dalam kegiatan pemasaran, banyak
Budaya merupakan penentu keinginan pemasar yang mengarahkan merek
dan perilaku paling dasar. mereka pada gaya hidup seseorang.
b. Faktor Sosial 4. Kepribadian
1. Kelompok Acuan Kepribadian merupakan ciri
Kelompok acuan dalam perilaku bawaan psikologis manusia yang
pembelian konsumen dapat diartikan berbeda yang menghasilkan
sebagai kelompok yang dapat tanggapan relatif konsisten dan
memberikan pengaruh langsung atau tahan lama terhadap rangsangan
tidak langsung terhadap sikap atau lingkungannya. Kepribadian dapat
perilaku seseorang. menjadi variabel yang sangat
2. Keluarga berguna dalam menganalisis
Dalam hal ini keluarga dibedakan pilihan merek konsumen. Hal ini
menjadi 2 jenis, keluarga orientasi disebabkan karena beberapa
yang terdiri dari orang tua dan saudara kalangan konsumen akan memilih
kandung seseorang yang dapat merek yang cocok dengan
memberikan orientasi agama, politik, kepribadiannya.
dan ekonomi serta ambisi pribadi, d. Psikologis
harga diri, dan cinta. Selain itu ada Faktor psikologis ini dipengaruhi oleh
keluarga prokreasi yang terdiri dari empat faktor utama diantaranya
pasangan dan jumlah anak yang motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
dimiliki seseorang. keyakinan dan sikap.
3. Peran dan Status
Semakin tinggi peran seseorang dalam F. Kerangka Pikir
organisasi maka semakin tinggi pula Salah satu faktor yang mempengaruhi
status seseorang dalam organisasi keputusan pembelian konsumen adalah ekuitas
tersebut dan secara langsung dapat merek. Ekuitas merek ini mempunyai empat
berdampak pada perilaku dimensi utama yaitu brand awareness, brand
pembeliannya. association, perceived quality, dan brand loyalty.
c. Pribadi Dari kerangka pikir di atas dapat diperoleh
1. Usia dan siklus hidup keluarga paradigma penelitian sebagai berikut:
Orang membeli barang dan jasa Gambar Kerangka Pikir
yang berbeda – beda sepanjang
hidupnya dimana kegiatan
konsumsi ini dipengaruhi oleh
siklus hidup keluarga. Ekuitas Merek (X) Keputusan Pembelian (Y)
2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi a. Kesadaran Merek a. Pengenalan masalah
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi b. Asosiasi Merek b. Pencarian informasi
seseorang dapat mempengaruhi c. Persepsi Kualitas c. Evaluasi alternatif
konsumsinya. Biasanya pemilihan d. Loyalitas Merek d. Keputusan
produk juga dilakukan berdasarkan David A. Aaker (1991:57) pembelian
e. Tingkah laku pasca
pembelian
Kotler (2013:268)
bebas. Penelitian ini menggunakan 9 indikator,
maka sampel yang digunakan untuk penelitian ini
adalah 9 x 5 = 45 responden.
G. Hipotesis Dalam menentukan data yang akan
diteliti,Teknik pengambilan sampel pada
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori,
penelitian ini menggunakan kombinasi antara
dan kerangka fikir yang telah diuraikan diatas,
metode accidental sampling dan purposive
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
sampling. Accidental Sampling menurut Sugiyono
adalah :“Diduga Ekuitas Merek Berpengaruh
(2015:156) adalah teknik pengumpulan sampel
Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian
berdasarkan kebetulan, yang berarti siapa saja
Keripik Pisang Ferikar Kabupaten Tolitoli”.
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang
METODE PENELITIAN
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
A. Jenis penelitian
Sedangkan metode purposive sampling adalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pemilihan subjektif terhadap responden yang
seberapa jauh pengaruh ekuitas merek terhadap
memiliki informasi dan kriteria yang ditentukan
keputusan pembelian Keripik Ferikar.
oleh peneliti Ferdinand (2006:). Kombinasi kedua
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini
metode tersebut akan memilih sampel secara
digolongkan ke dalam penelitian asosiatif dengan
kebetulan pada responden yang memenuhi kriteria
pendekatan kuantitatif.
yang ditentukan peneliti. Dalam penelitian ini
Penelitian asosiatif merupakan penelitian
sampel diambil dari konsumen toko ferikar.
yang mencari hubungan atau pengaruh sebab
D. Jenis dan sumber data.
akibat yaitu hubungan atau pengaruh variabel
1. Jenis data : Data kualitatif dan data
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
kuantitatif
(Sugiyono,2008:9). Menggunakan pendekatan
2. Sumber data : Data primer dan data
kuantitatif karena metode ini berlandaskan
sekunder.
pada filsafat positivisme, digunakan untuk
E. Metode pengumpulan data
meneliti pada populasi/sampel tertentu, teknik
1. Observasi
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
2. Wawancara
secara teknik purposive, pengumpulan data
3. Dokumentasi
menggunakan instrumen penelitian, analisis data
4. Kuesioner
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan F. Metode Analisis Data
(Sugiyono, 2009:14).
1. Regresi linier Sederhana
B. Waktu dan lokasi penelitian 2. Uji instrument penelitian
Penelitian akan dilakukan di toko Ferikar jln. 3. Uji hipotesis
Suprapto No.52, Panasakan, Kabupaten Tolitoli.
Karena Ferikar adalah toko keripik yang cukup G. Definisi Operasional Variabel
terkenal dan sering dijadikan oleh-oleh bagi Variabel Bebas (Independent)
masyarakat Tolitoli. Penelitian akan dilaksanakan Ekuitas Merek (X)
pada bulan Juni – Agustus 2021. Ekuitas merek adalah seperangkat asosiasi
dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan
C. Populasi dan Sampel. merek, anggota saluran distribusi, dan
Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui perusahaan yang memungkinkan suatu merek
secara pasti, maka dalam menentukan sampel mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan
penelitian yang akan digunakan mengacu pada keunggulan yang membedakan dengan para
pendapat Ferdinand (2006:231) yaitu bergantung pesaing (David A Aaker, 2013:204). Indikator
pada jumlah indikator yang digunakan. Ukuran ekuitas merek yaitu meliputi kesadaran
sampel sama dengan jumlah indikator dikalikan 5 merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan
sampai dengan 10. Maka dalam penelitian ini loyalitas merek.
menggunakan variabel terikat dan variabel bebas
yang terdiri dari 1 variabel terikat dan 1 variabel Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Sumber : Data Primer Hasil Olahan SPSS 2021
Keputusan Pembelian (Y) :Keputusan
pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), Nilai R2 merupakan besar Koefisien
adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang Determinasi yang dihasilkan yakni sebesar 0,332
mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan atau sebesar 33,2 %. Dengan demikian besar
menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan pengaruh yang dihasilkan antara variabel ekuitas
obyektif serta sasaran-sasarannya yang merek terhadap variabel keputusan pembelian
menentukan keuntungan serta kerugiannya adalah sebesar 33,2 %. Jadi terdapat 66,8 % di
masing-masing. Indikator dari keputusan pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di amati
pembelian yaitu meliputi pengenalan masalah, pada peneliti seperti harga, lokasi, dan fasilitas.
pencarian informasi, evaluasi alternatif,
B. Hasil Uji T
keputusan pembelian, dan tingkah laku pasca
pembelian. Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji ini dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN membandingkan nilai t hitung dengan n diliat dari
A. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana tabel.Berikut ini dapat dilihat tabel coefficients.
Berikut adalah bentuk atau model persamaan Sumber : Data Primer Hasil Olahan SPSS 2021
regresi linear sederhana dari penelitian ini:
Coefficientsa
Y = a + bx Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y = 17,055 + 0,751X
Std.
Persamaan linear sederhana tersebut Model B Error Beta T Sig.
dapat diartikan bahwa : 1 (Constant) 17.055 4.808 3.547 .001
Nilai koefisien 17,055 berarti nilai konstanta EKUITAS .751 .162 .576 4.625 .000
yang artinya tanpa adanya variabel bebas maka MERK (X)
nilai Y sama dengan 17.055.
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
a. Nilai koefisien 0,751(X) artinya adalah
nilai positif variabel ekuitas merek sebesar Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa
0,751 yang berarti perubahan variabel nilai T hitung dari variabel ekuitas merek adalah
tersebut akan mempengaruhi variabel sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari T tabel
keputusan pembelian sebesar 0,751. 0,05 yaitu 1,681. Maka sesuai dengan pedoman
b. Untuk mengetahui nilai atau besaran pengambilan keputusan, ekuitas merek
pengaruh dari masing-masing variabel berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
maka dapat dilihat pada Tabel Model
Summary berikut ini: C. Pembahasan
Tabel 4.10 Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana
dengan menggunakan aplikasi SPSS, diketahui
Ringkasan Hasil Estimasi Regresi
bahwa variabel ekuitas merek secara bersama-
sama terdapat pengaruh signifikan terhadap
Model Summary keputusan pembelian pada Toko Ferikar
Kabupaten Tolitoli.
Std. Error
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan
Adjusted R of the
Pembelian
Model R R Square Square Estimate
(David A Aaker, 2013:204) Ekuitas merek
1 .576a .332 .317 2.138 adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang
dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran
a. Predictors: (Constant), EKUITAS MERK (X) distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan
suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan,
dan keunggulan yang membedakan dengan para
pesaing. Indikator ekuitas merek yaitu meliputi 0,751 yang berarti perubahan variabel
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi tersebut akan mempengaruhi variabel
kualitas, dan loyalitas merek. keputusan pembelian sebesar 0,751.
Berdasarkan uji t yang di lakukan hasil
penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh Nilai T hitung dari variabel ekuitas merek
ekuitas merek yang positif dan signifikan terhadap adalah sebesar 0,000. Maka sesuai dengan
keputusan pembelian yang berkunjung di Toko pedoman pengambilan keputusan, ekuitas merek
Ferikar Kabupaten Tolitoli. Ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada
memberikan kesan yang bagus bagi konsumen toko Ferikar. Yang artinya lebih kecil dari T tabel
untuk datang kembali ke toko ferikar tersebut. 0,05 yaitu 1,681 maka hipotesis di terima.
Karena Ferikar cukup terkenal. Sehingga ekuitas
merek berpengaruh terhadap keputusan B. Saran
pembelian. Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan
maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian
Perbandingan Hasil Penelitian Dengan ini yaitu:
Penelitian Terdahulu a. Dalam berbisnis harus mempunyai konsep
Penelitian terdahulu yang pertama Agung untuk menarik konsumen, sehingga
Nugraha (2014) dengan penelitian ini adalah banyak konsumen yang datang ke Toko
sama-sama memiliki hasil penelitian yang positif Ferikar itu sendiri, dan mengingat bahwa
signifikan dan tidak memiliki perbedaan walaupun pembeli adalah raja sehingga harus ramah
penelitian ini memiliki objek yang berbeda. pada setiap konsumen yang berdatangan
Penelitian terdahulu yang kedua Nanda Nuril sehingga akan tercipta kepuasan tersendiri
Ummah (2019) dengan penelitian ini juga bagi konsumen.
memiliki hasil penelitian yang positif signifikan b. Ferikar harus dapat meningkatkan ekuitas
walaupun penelitian yang kedua membahas merek yang ada agar dapat menarik
tentang loyalitas konsumen dan penelitian ini konsumen lebih banyak.
membahas tentang keputusan pembelian. Dan c. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan
yang terakhir yaitu penelitian terdahulu yang mengkaji lebih dalam agar dapat
ketiga Sri Astuti Kurniawati (2017) memiliki hasil menambahkan variabel lain seperti harga,
yang sama yaitu positif signifikan walaupun lokasi, fasilitas. Dalam mengenai tentang
membahas tentang kepuasan pelanggan sedangkan penelitian yang sama diharapkan agar hasil
penelitian ini membahas tentang keputusan penelitian ini dapat menjadi salah satu
pembelian. upaya informasi yang dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Ucapan TerimaKasih
Berdasarkan hasil analisis data yang telah Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak
dilakukan terhadap seluruh data yang di peroleh, menerima dukungan dan bantuan dari berbagai
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pihak. Pada kesempatan ini dengan segala
1. Berdasarkan pada hasil analisis regresi linear kerendahan hati peneliti mengucapkan terima
sederhana yang telah dilakukan pada kasih kepada :
penelitian ini, didapatkan persamaan regresi 1. Kepada kedua orang tua saya Bapak Agus
sebagai berikut: Salam dan Ibu Masba yang saya sayangi
Y = 17,055 + 0,751X dan cintai karena dengan perjuangan,
motivasi, dan nasehat yang diberikan
Persamaan linear sederhana tersebut dapat kepada peneliti. Sehingga peneliti dapat
diartikan bahwa : menyelesaikan skripsi ini di jenjang
pendidikan di perguruan Sekolah Tinggi
1. Nilai koefisien 17,055 berarti nilai
Ilmu Ekonomi (STIE) Mujahidin Tolitoli.
konstanta yang artinya tanpa adanya
2. Saudari Saya Wiwi Andriani yang selalu
variabel bebas maka nilai Y sama dengan
memberikan doa, bantuan,dukungan, serta
17,055.
motivasi bagi peneliti.
2. Nilai koefisien 0,751 (X) artinya adalah
nilai positif variabel ekuitas merek sebesar
3. Drs.H.M.Natsir Hi.Mallu, MM Selaku Majalah Ekonomi. Tahun XVII. No. 2. Agustus.
ketua STIE Ypp Muhajidin Tolitoli Hal. 145-156. Surabaya: Universitas Airlangga.
4. Ijma,SE.,M.Ak Selaku Ketua Program Drumond. Helga. 2003. Pengertian Keputusan
Studi Manajemen. Pembelian.
5. Bapak Alfansyah Fathur,SE.,M.Si dan Ibu
Nurfitriana,SKM.,SE.,MM Selaku dosen Durianto. Darmadi dkk. 2004. Brand Equity Ten
pembimbing terima kasih atas waktu, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:
perhatian, kesabaran dan segala bimbingan Gramedia Pustaka Utama.
serta arahannya selama penulis skripsi ini.
Durianto. Darmadi. 2001. Strategi Menaklukan
6. Ibu Karmini pemilik dari toko Ferikar
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
yang sudah bersedia memberikan ijin
Merek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
untuk melakukan penelitian.
Utama.
7. Segenap dosen dan karyawan STIE
Mujahidin Tolitoli atas segala dedikasinya Engel. James F. dkk. 1994. Perilaku Konsumen.
selama ini. Edisi ke-6. Jakarta Barat: Binarupa
8. Kepada Kak Zainuddin SM, yang telah Aksara.
menemani, memberikan bantuan dan
dukungannya kepada peneliti. Kotler. Keller 2009. Merek adalah nama, istilah,
9. Para responden yang telah meluangkan tanda, symbol, atau rancangan, atau
waktu untuk mengisi kuesioner. kombinasi dari semuanya, yang
10. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat dimaksudkan untuk mengidentifikasi
disebutkan satu persatu yang telah barang atau jasa penjual atau kelompok
mendukung dan membantu hingga penjual dan untuk mendiferensiasikannya
terselesaikannya skripsi ini. dari barang atau jasa pesaing.
Kotler.Philip. Keller. Kevin L. 2013. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Pemasaran, Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga.
Buku :
Nugroho. J Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen.
Aaker. A. David. 1991. Managing Brand Equity. Jakarta: Kencana.
New York: Free Press, Macmillian
International. Paul. Temporal dan KC. Lee. 2002. Hi-Touch
Branding. Jakarta: Salemba Empat.
Philip. Kotler and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-
Aaker. A. David. 1997. Manajemen Ekuitas Prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.
Merek. Spektrum. Jakarta: Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Philip. Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi
Millenium, Jilid 2. Jakarta: , PT
Aaker. A. David. 2013. “Manajemen Pemasaran Prenhallindo
Strategis”. Jakarta: Salemba Empat.
Rangkuti. F. 2004. The Power of Brand. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Aaker. A. David. 2013. Manajemen Ekuitas
Merek. Alih Bahasa: Aris Ananda. Jakarta:
spektrum Mitra Utama. Sekaran. Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis Buku 1 Edisi 4, Jakarta: Salemba
Empat.
Astuti. Sri Wahjuni dan I Gede Cahyadi. 2007. “ Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda “. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif”. Bandung : Alfabeta.
Jurnal :
Agung Nugraha. 2014. Pengaruh Ekuitas Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Mie Instan Studi Pada Mie Sedaap, Vol. 4,
No. 68.
Swastha, Basu. 2010. Dasar-dasar Manjemen
Pemasaran. Yogyakarta : BPFE
dan R&D. Bandung Alfabetha.
Astuti Kurniawati. 2017. Pengaruh Ekuitas Merek
Terhadap Kepuasan Pelanggan
Smartphone Merek Samsung Di Surakarta,
Vol. 1, No. 5.

Nanda Nuril Ummah. 2019. Pengaruh Ekuitas


Merek Terhadap Loyalitas Konsumen
Kosmetik Wardah Di Jember, Vol. 1, No. 9.

Anda mungkin juga menyukai