Citra Merek
• Merek dapat didefenisikan sebagai nama, istilah, tanda, symbol, atau kombinasi
dari mereka yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu
penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari pesaing
(Manorek, 2016)
• Merek didefenisikan sebagai gambar atau kepribadian yang diciptakan oleh iklan,
kemasan, branding, dan strategi pemasaran lainnya. (Hui Wang & Fen Tsai, 2014)
• Merek adalah yang bernilai karena mampu mempengaruhi pilihan konsumen.
Sebuah merek yang baik dapat memberikan tanda adanya superioritas terhadap
konsumen yang mengarah pada sikap konsumen yang menguntungkan dan
membawa kinerja penjualan dan keuangan yang lebih baik bagi perusahaan. (Baig
& Batavia, 2014).
Manfaat merek menurut Sopiah dan Sangadji (2016) adalah sebagai berikut :
1. Merek membantu para pembeli untuk mengidentifikasi produk-produk
tertentu yang disukai atau tidak disukai, yang pada gilirannya akan
membantu pembelian produk-produk yang memenuhi kebutuhan pembeli
dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk membeli produk tersebut.
2. Merek membantu para pembeli dalam mengevaluasi, terutama ketika
pembeli tidak mampu menilai ciri-ciri sebuah produk. Merek dapat
melambangkan tingkat mutu tertentu bagi pembeli.
3. Merek dapat menawarkan imbalan psikologis yang berasal dari pemilikan
sebuah merek yang merupakan symbol status.
Pengertian Brand Image/ Citra merek
Menurut Shafiee, dkk (2014) Citra merek adalah seperangkat persepsi tentang
merek yang tercermin melalui asosiasi merek yang ada dibenak konsumen.
Brand image atau citra merek adalah sebuah persepsi
yang dibangun oleh konsumen didalam benak mereka
melalui pengalaman dan karakter dari produk tersebut
yang pernah dilihat atau dirasakan oleh konsumen.
Pembangunan citra merek yang positif sangatlah
penting bagi sebuah perusahaan. Sebab tanpa citra
yang kuat sangatlah sulit untuk menarik konsumen
baru juga untuk mempertahankan konsumen yang
sudah membeli produk perusahaan tersebut.
Manfaat Citra merek menurut Sopiah dan Sangadji
(2016) adalah sebagai berikut :
1. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu
merek, lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian.
2. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk
dengan memanfaatkan citra positif yang telah
terbentuk terhadap merek produk lama.
Menurut Riley, dkk (2016) faktor-faktor yang membentuk citra
merek :
1. Economicfit (Kesesuaian Ekonomi), sesuai antara merek dalam hal yang dirasakan dengan harga/nilai.
Contohnya produk bahan bakar yang irit.
2. Symbolicfit (Kesesuaian Simbolik), sesuai dalam hal manfaat simbolik yang dirasakan konsumen jika
mungkin dia ingin memiliki merek tertentu, manfaat simbolis memenuhi kebutuhan konsumen untuk
peningkatan diri, identifikasi ego, dll. Contoh : produk yang bergengsi dan mewah.
3. Sensoryfit (Kesesuaian Perasaan), sesuai dalam hal perasaan yang dirasakan atau pengalaman konsumen
ketika menggunakan produk dari merek tertentu yang dapat memberikan kesan positif terhadap merek.
Contoh : produk yang menyenangkan untuk dikendarai.
4. Futuristicfit (Kesesuaian futuristic) meliputi aspek teknologi yang mencerminkan citra merek, menunjukkan
bahwa (semua hal lain dianggap sama) dimana tingkat desain, inovasi dan keunikan sebanding dengan
merek, aliansi merek akan dirasakan lebih positif. Contoh : produk teknologi terbaru, bentuk yang menarik.
5. Utilitarianfit (Kesesuaian kegunaan), mempertimbangkan seberapa baik merek sesuai dalam segi aspek
kualitas manufaktur, bahan yang digunakan, daya tahan dan kehandalan. Contoh produk yang menjamin
keamanannya.
Faktor-faktor Brand Image (Citra Merek) :
Pelayanan
04
Yang berkaitan dengan tugas produsen dalam
melayani.
Tolak Ukur Brand Image
Pesan-pesan persaingan
Kesadaran merek artinya kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
(Kotler dan Keller, 2016). Kesadaran merek terdiri dari kinerja brand recognition dan brand
recall.
Brand recognition adalah kemampuan konsumen untuk mengenal suatu merek ketika
diberikan pilihan merek sebagai isyarat.
Brand recall adalah kemampuan konsumen untuk mengingat merek dari ingatan ketika
diberikan kategori produk, kebutuhan terpenuhi oleh kategori, atau pembelian atau
penggunaan situasi sebagai petunjuk (Kotler dan Keller, 2016).
PENUTUP
Ketika perusahaan fokus pada merek mereka dan mengembangkannya sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen, hal itu akan membantu perusahaan untuk mencapai posisi kompetitif yang kuat.
Selain itu Ketika perusahaan mencoba untuk membangun citra positif dari merek mereka dalam benak
konsumen, ini menciptakan nilai positif dari merek dan membantu konsumen dalam proses keputusan
pembelian mereka.
Keputusan pembelian konsumen paling sering tergantung pada citra merek daripada karakteristik fisik dari
merek. Konsumen lebih cenderung membeli produK merek terkenal dengan brand image yang positif,
karena merek dengan citra ini dinilai dapat menurunkan efek risiko oleh konsumen. (Wang dan Tsai, 2014).
Selain Citra merek, Kualitas produk adalah faktor yang juga penting dari citra merek karena umumnya
peran paling signifikan dari preferensi merek adalah kualitas produk yang baik merupakan salah satu
alasan konsumen untuk memilih suatu produk. (Akdeniz dkk, 2016).