intensitas pembelian. Sedangkan penelitian yang dilakukan Menurut Kotler (2003 : 38 ) bagi produsen berperan penting
oleh Humdiana (2005) mengenai pengaruh elemen elemen sebagai :
brand equity yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek x Sarana identifikasi untuk memudahkan proses
dan loyalitas merek pada rokok Djarum Black dalam penanganan atau pelacakan produk bagi
menciptakan nilai bagi pelanggan atau perusahaan perusahaan
menemukan hasil bahwa semua variabel yang diteliti memiliki
pengaruh kuat terhadap brand equity dalam menciptakan nilai x Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek
bagi pelanggan dan perusahaan. Kemudian penelitian yang produk yang unik
dilakukan oleh Iwan Kurniawan (2008) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi minat beli ulang pada produk Sakatonik x Signal singkat kualitas bagi para pelanggan yang
Liver di kota Semarang bahwa kualitas produk, intensitas puas, sehingga mereka bisa dengan mudah
promosi, dan perceived quality berpengaruh positif terhadap memilih dan membeli lagi di lain waktu
minat beli ulang produk. Sedangkan penelitian yang dilakukan x Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang
oleh Kwan (2001) tentang pengaruh dimensi ekuitas merek membedakan dengan pesaing
terhadap minat beli dan kinerja pemasaran yang menemukan
hasil bahwa semua dimensi ekuitas merek berpengaruh positif x Sumber finansial yang menyangkut pendapatan di
terhadap minat beli. Tetapi ada juga penelitian yang hasilnya masa depan
kontradiktif tentang keterikatan antara brand awareness,
brand association, perceived quality, dan brand loyalty
terhadap purchase intention/minat beli. Seperti penelitian yang B. Brand Equity
dilakukan oleh Winda Amalia, Retno Budi Lestari, dan
Kardinal (2012) yang menyatakan bahwa brand awareness, Menurut ( Kotler & Keller 2008 ) . Brand Equity adalah
brand association dan perceived quality berpengaruh negatif aset intangible yang didalamnya terkandung tentang nilai
dan tidak signifikan terhadap minat beli. Kemudian penelitian psikologi dan keuangan bagi perusahaan. Melalui brand
\DQJ GLODNXNDQ ROHK 8OLQ 1L¶PDK PHQJDWDNDQ EDKZD equity pelanggan dapat menentukan merek yang akan
variabel brand loyalty dan brand awareness tidak berpengaruh diggunakan. Dengan nilai ini dapat direfleksikan dalam
secara signifikan terhadap purchase intention. Lalu penelitian berbagai cara, misalnya bagaimana pelanggan berpikir,
yang dilakukan oleh Devonalita Agusly dan Yohanes Sondang menghargai, dan merasakan sebuah merek seperti halnya
Kunto (2013) mengatakan bahwa variabel brand association dengan harga, market share, dan keuntungan yang
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap buying diberikan sebuah merek kepada perusahaan.
intention. David Aaker (1997) mengatakan bahwa untuk
memenangkan persaingan maka harus mempunyai brand Aaker ( 2006 ) berpendapat bahwa ekuitas merek
equity yang kokoh yang akan berdampak terhadap intensitas memiliki 5 elemen yaitu brand awareness, perceived
pembelian calon pelanggan. Brand equity yang kokoh harus quality, brand associations, brand loyalty dan other
memiliki unsur brand awareness, brand associations, proprietary assets. Tetapi elemen yang dipakai hanya tiga
perceived quality, dan brand loyalty yang tinggi. dalam penelitian ini karena brand equity yang dihubungkan
dengan minat beli hanya consumen perception brand equity
II. LANDASAN PENELITIAN yang terdiri dari brand awareness , perceived quality dan
brand associations saja
A. Brand
Pada era globalisasi, merek menjadi aset perusahaan
yang sangat bernilai. Oleh karena itu , merek perlu dikelola,
dikembangkan , diperkuat, dan ditingkatkan kualitasnya C. Brand Awareness
sehingga dapat memberikan keuntungan kompetitif yang Menurut Aaker (1997 : 90 ± 92 ) kesadaran merek (
berkelanjutan. brand awareness ) adalah kesanggupan seorang calon
Menurut AMA, merek adalah nama , tanda , simbol , pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa
desain, atau kombinasi dari komponen tersebut yang suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
mengidentifikasikan barang atau jasa satu penjual atau grup tertentu.
dan mendifferensiasikan satu dengan yang lain dalam Ketika konsumen menjatuhkan pilihan pada suatu merek
persaingan. untuk menjadikan bagian dari konsumsi ada serangkaian
Menurut ( Aaker, 2001 : 158) adalah janji perusahaan proses pemenuhan informasi yang terjadi dan terus menerus
untuk secara konsisten memberiakan fitur , keuntungan , berlangsung dalam pikiran konsumen. Proses ini dimulai
dan pelayanan kepada pelanggan. dimana konsumen sama sekali tidak tahu merek tersebut /
Merek sendiri berfungsi sebagai indikator nilai yang dalam kondisi unaware . Lalu beranjak ke aware ( jika ada
menggambarkan seberapa kokoh nilai yang ditawarkan informasi menarik darinya ) berlanjut ke minat yang pada
kepada pelanggan. Jadi merek menggambarkan nilai yang tahap tersebut ditindaklanjuti dengan proses pencarian dan
ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi mencoba. Bila informasi ini sesuai yang dibutuhkannya, akan
konsumen untuk menetapkan pilihannya terjadi pengulangan pembelian dan akhirnya konsumen
mengadopsi ( Swasembada , Agustus, 1997 :35 )
3
Merek yang disebutkan pertama dalam tugas pengingatan x Reliability merupakan konsistensi kinerja dari
kembali tanpa bantuan berarti lebih meraih kesadaran puncak pembelian satu ke pembelian lainnya dan persentase
pikiran ( Top of Mind Awareness ) suatu posisi istime mwa . waktu yang dimiliki produk untuk berfungsi
Dalam pengertian yang sangat sederhana, merek tersebut sebagaimana mestinya
menjadi pimpinan dari suatu merek meskipun ada merek lain x Durability mencerminkan umur ekonomis suatu
yang mungkin berdekatan dengan merek tersebut. Hal ini yang produk
dapat meningkatkan kesadaran di antaranya berbagai kegiatan x Serviceability mencerminkan kemampuan suatu
yang disponsori, publisitas , penampakan simbol, dan produk dalam memberikan layanan
pengunaan perluasan merek ( David , A Aaker: 1997 : 406 ). x Fit dan finish mengambarkan penampilan mutu
Indikator penelitian dari brand awareness adalah
kefamilieran ketika mendengar nama suatu merek, kesadaran
untuk lebih mengenal suatu merek daripada kompetitornya, F. Purchase Intention
Mendengar hal ± hal mengenai suatu merk, mengenali logo
merek. Febryan ( 2010 : 244) menyatakan bahwa minat beli
dapat terwujud ketika menemukan kriteria yang sesuai dengan
keinginan pelanggan. Minat beli sering tidak muncul dalam
D. Brand Association
pikiran yang terkadang menjadi alasan pelanggan untuk tidak
membeli barang atau jasa yang sudah sering dibeli. Menurut
Menurut (Aaker, 1996 ) Brand Association merupakan Ferdinand ( 200 b 6 : 129 ) dalam Dwityanti (2008 ) minat
cerminan pencitraan merek terhadap kesan tertentu dalam beli dapat diidentifikasikan melalui pengukuran variabel
kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup , manfaat , atribut sebagai berikut :
produk , gaya hidup , manfaat , atribut produk , geografis ,
harga , pesaing , selebriti , dan lain ± lain.
x Minat transaksional
Aaker dalam ( Humdiana, 2005 ) mengemukakan adanya 11 Kecenderungan untuk membeli suatu produk
tipe association, yaitu
1. Atribut produk
2. Atribut tak berwujud x Minat preferensial
3. Manfaat bagi konsumen
4. Harga relatif Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
5. Penggunaan atau Aplikasi memiliki preferensi utama pada produk tersebut
6. Pengguna atau konsumen
7. Orang terkenal atau biasa
8. Gaya hidup dan kepribadian x Minat eksploratif
9. Kelas produk
10.Kompetitor Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
11. Negara atau wilayah geografis selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung
sifat ± sifat positif dari produk tersebut.
E. Perceived Quality
Persepsi Kualitas (Perceived Quality) terhadap merek
menggambarkan respon keseluruhan pelanggan terhadap G. Hubungan Antar Konsep
kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek. Karena
Menurut Kwan ( 2001 ) pengetahuan terhadap keberadaan
perceived quality merupakan persepsi dari pelanggan maka
merek akan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
perceived quality tidak dapat ditentukan secara objektif,
Konsumen akan cenderung membeli produk dengan merek
persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi
yang sudah kenal dibandingkan dengan produk yang
pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang
mereknya masih asing di telinga mereka. Selain itu Ayuni (
berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa.
2006 ) juga menyatakan : semakin tinggi tingkat kesadaran
merek seseorang , maka minat beli konsumen terhadap produk
Perceived quality memiliki 7 elemen menurut Garvin (1998
dengan merek tersebut meningkat karena merek itu yang
)yaitu
pertama kali diingatnya.
x Performance yang meliputi karakteristik operasi dari
suatu produk
x Fitur , merupakan tambahan untuk menjadi pembeda Hubungan Brand Associations dengan Purchase Intention.
yang penting untuk dua produk yang tampak sama Brand Associations yang kuat akan memunculkan kesan yang
x Conformance with the specifications and the absence kuat dari konsumen terhadap suatu merek. Asosiasi yang
of defects merupakan pandangan mengenai kualitas positif terhadap suatu merek akan mendorong konsumen
proses manufaktur yang berorientasi tradisional untuk memakai merek (Broniarczyk & Alba, 1994).
4
Konsumen akan cenderung memakai merek yang dianggap B. Populasi dan Sampel
oleh khalayak sebagai merek yang baik, berkualitas, dipakai Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah
oleh orang terkenal, handal, dan lain sebagainya. Merek yang generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
mempunyai asosiasi yang baik di mata masyarakat biasanya kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian
akan mudah diterima dan dikonsumsi. Selain itu Simamora ini adalah seluruh konsumen yang berminat untuk membeli
(2001) mengatakan asosiasi merek yang baik akan PC tablet Apple Ipad
menimbulkan alasan untuk membeli.
(a) Sampel menurut ferdinand (2006) adalah subset dari populasi
Persepsi kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil
merek. Konsumen tentu lebih berminat pada merek yang karena dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti meneliti
mereka persepsikan mempunyai kualitas bagus. Aaker (1996) seluruh anggota populasi, oleh karena itu peneliti membentuk
berpendapat persepsi kualitas yang baik di mata konsumen sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Dalam hal
akan meningkatkan intensitas pembelian karena memberikan ini, pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan
alasan yang kuat di benak konsumen untuk memilih merek nonprobability sampling dikarenakan populasi yang tidak
tersebut. Kotler (1995) mengatakan bahwa persepsi kualitas dapat diukur sangat sulit untuk menemukan probabilitasnya.
adalah total dari seluruh fitur dan karakteristik yang membuat Nonprobability sampling yang diggunakan yaitu Convenience
produk dapat memuaskan 30 kebutuhan, baik yang dinyatakan Sampling. Teknik Convenience sampling adalah teknik
atau tidak. Dalam banyak konteks, perceived quality sebuah penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
merek akan memberikan alasan yang kuat untuk membeli , populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
mempengaruhi merek-merek mana yang perlu
dipertimbangkan, dan pada gilirannya meneliti merek mana C. Definisi Operasional Variabel
yang akan diteliti. Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi
arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu
H. Kerangka Konseptual operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut
(Sugiyono,2008). Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan
dalam penelitian ini, maka dikembangkan definisi operasional
yang merupakan penjabaran dan pengukuran variabel dan
Brand Awareness indikator yang dipilih dalam penelitan ini
Purchase Intention
Brand Association
Brand Awareness (X1)
Perceived Quality
Kesadaran merek ( brand awareness ) adalah semakin kuat
seseorang mengenal suatu produk atau merek maka produk
tersebut yang pertama kali muncul di benak mereka
I. Hipotesa
H1 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Brand
Awareness terhadap Purchase intention. .Indikator penelitian dari brand awareness adalah
H2 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Brand
Association terhadap Purchase Intention.
H3 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara 1. Kefamilieran ketika mendengar PC tablet Apple Ipad
Perceived Quality terhadap Purchase Intention 2. Lebih mengingat PC tablet Apple Ipad daripada PC tablet
H4 : Terdapat hubungan positif dan langsung antara ketiga lainnya
dimensi brand equity terhadap purchase intention 3. Pernah mendengar tentang PC tablet Apple Ipad
4. Mampu mengenali logo Apple dari PC tablet Apple Ipad
II. METODOLOGI PENELITIAN Brand Association ( X2)
Brand association sendiri adalah segala kesan konsumen
A. Jenis Penelitian terhadap ciri khas suatu merek ataupun produk yang ada di
Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan pikiran
menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini 1. PC tablet Apple Ipad diasosiasikan dengan atribut
menjelaskan hubungan kausal antar variabel-variabel melalui berwujud produk yang dimilikinuya.
pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini bertujuan untuk 2. PC tablet Apple Ipad diasosiasikan dengan atribut tidak
mengetahui hubungan variabel brand awareness, brand berwujud produknya
association, perceived quality terhadap purchase intention 3. PC tablet Apple Ipad diasosikan dengan manfaat yang
dimilikinya
5
x Discriminant validity
Dari penelitian pada minat beli PC tablet Apple Ipad .
x Masing-masing indikator pada variabel dapat disimpulkan beberapa hal :
penelitian memiliki nilai cross loading terbesar
pada variabel yang dibentuknya dibandingkan 1. Awareness. Konsumen sudah sangat familier terhadap
pada variabel lainnya. Dengan demikian bisa merek Apple terbukti dengan hubungan yang sangat signifikan
dikatakan indikator-indikator yang digunakan antara brand awareness terhadap minat beli produk Apple
dalam penelitian ini telah memiliki discriminat yaitu PC tablet Apple Ipad . Dari 100 responden yang diteliti,
validity yang baik dalam menyusun variabelnya rata ± rata 90 persen sangat familier terhadap tablet tersebut.
masing-masing. Responden bahkan mampu mengenali produk tablet ini hanya
dari logo Apple yang dimiliki. Dan , menurut data pada bab 4,
x Nilai AVE semua variabel > 0.5. indikator tertinggi adalah indikator pernyataan X1.2 yang
berbunyi bahwa responden setidaknya pernah mendengar
x Composite Reliability
tentang PC tablet Apple Ipad dengan persentase setuju sebesar
x Nilai composite reliability semua variabel 95 persen . Pada indikator pertanyaan brand awareness
penelitian > 0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa terendah pun yaitu pernyataan X1.4 yang berbunyi bahwa
masing-masing variabel telah memenuhi lebih mengingat PC tablet Apple Ipad daripada PC tablet
composite reliability sehingga dapat disimpulkan lainnya,masih didominasi oleh tablet Apple ini dengan
bahwa keseluruhan variabel memiliki level persentase responden 78 persen. Menandakan,bahwa
internal consistency reliability yang tinggi. mayoritas responden sangat setuju apabila ketika pertama kali
mengingat produk tablet , PC tablet yang pertama kali muncul
x Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui di pikiran adalah Ipad. Sedangkan , untuk indikator X2, X3
bahwa pengaruh yang diberikan oleh brand masih didominasi dengan mudahnya oleh PC tablet Apple ini.
experience dan affective commitment terhadap Dapat disimpulkan bahwa, Apple sudah berhasil menjadi
brand loyalty akan dipaparkan dengan brand yang top of mind di mata semua orang , sehingga semua
penjelasan sebagai berikut: orang mengenal produk PC tablet Apple ini.
x Koefisien pengaruh brand awareness terhadap 2. Association. Dalam mengasosiasikan produk PC tablet
purchase intention sebesar 0.370 dengan t- Apple ini , yang sangat mengejutkan adalah , ternyata
statistic sebesar 3,725 >1.96. Hasil ini hubungan antara brand association dengan minat beli PC
menunjukan terdapat pengaruh positif dan tablet Apple Ipad ini tidak mencapai hubungan signifikan
signifikan antara kedua variabel tersebut. H1 meskipun memiliki hubungan yang positif. Hal ini
terbukti dapat diterima menandakan bahwa ketika responden memiliki gambaran
mengenai PC tablet Apple ini , responden masih kebingungan
x Koefisien pengaruh brand association terhadap dengan ciri khas PC tablet Apple dalam segi attribut, manfaat ,
purchase intention sebesar 0.152 dengan t- gaya hidup , kelas produk , kompetitor, orang terkenal, dan
statistic sebesar 1,630 < 1.96. harga. Indikator tertinggi yaitu X2.9 yang berbunyi bahwa PC
tablet Apple Ipad adalah tablet yang ditujukan untuk
konsumen pengemar barang branded. Prestise dan gengsi
x Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh menjadi alasan utama orang berminat untuk membeli produk
positif antara kedua variabel tersebut tetapi tidak PC tablet Apple ini . Hal ini , yang mengakibatkan responden
memiliki hubungan yang signifikan. H2 tidak yang tertarik untuk membeli PC tablet ini lebih banyak
dapat diterima. mahasiswa ( 72 %) karena ada kebanggaan yang terjadi ketika
7
menunjukkan PC tablet ini ke orang lain . Indikator terendah lebih menonjolkan ciri khas tabletnya agar asosiasi merek
yaitu pernyataan X2.13 yang berbunyi bahwa PC tablet Apple yang ditanamkan oleh Apple ke masyarakat semakin
Ipad untuk konsumen yang bergaya hidup mewah. Hal ini, meningkatkan responden untuk membeli produk ini.
kembali lagi membuktikan bahwa mahasiswa memang
menjadi mayoritas peminat pembeli Ipad karena mahasiswa V. DAFTAR PUSTAKA
masih belum mampu memiliki pendapatan yang tinggi untuk
menjunjung gaya hidup mewah tersebut .Sayangnya , ketika Aaker, David A. 1996. Building Strong Brands, New
diberi pertanyaan apakah PC tablet Apple Ipad, memang lebih York : The Freepress.
unggul dari kompetitornya ternyata jumlah responden setuju Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek, Alih
mulai menurun drastis, hal ini menandakan bahwa sudah ada Bahasa: Aris Ananda. New York: The Freepress.
persaingan sengit dari kompetitor serupa di bidang tablet, Akhtar, Quratul Ain, Umer Iqbal Siddiqi, Amna
meskipun secara kesadaran merek responden lebih mengingat Aaker, David A. 2001. Marketing Research . New York
PC tablet Apple Ipad. Hubungan antara minat beli dan asosiasi : John Willey and Sons, Ltd.
merek tidak signifikan kemungkinan karena responden Agusli, Devonalita dan Yohanes Sondang Kunto. 2013.
memiliki penilaian yang berbeda ± beda dalam Analisa Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek
mengasosiasikan produk tablet ini, sehingga minat beli yang terhadap Minat Beli Konsumen Midtown Hotel
terjadi pun ikut mengalami pertentangan antara responden Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra
yang berminat maupun yang tidak berminat . Vol.1 , No.2, Hal : 1-8
Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen.
3. Perceived Quality memiliki hubungan yang sangat Pedoman Penelitian untuk Skripsi, Tesis, dan
signifikan dalam perhitungan path coefficient terhadap minat Disertasi Ilmu Manajemen, Semarang: Badan
beli. Menandakan bahwa persepsi kualitas tetap diutamakan Penerbit Universitas Diponegoro.
oleh responden dalam menumbuhkan minat belinya. Indikator Ayuni, Sri. Dkk. (2006). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
tertinggi terdapat pada pernyataan X3.3 bahwa PC tablet Pelayanan, Harga, Lokasi fan Store Atmosphere
Apple Ipad jarang mengalami defektif. Hal ini menandakan Terhadap Keputusan Pembelian pada Safari Cafe,
bahwa proses manufaktur Apple cukup baik, sehingga Padang. Jurnal Jurusan Manajemen, Fakultas
responden dalam mencari PC tablet Apple Ipad di segala Ekonomi, Universitas Bung Hatta.
tempat pun , tetap jarang mengeluh. Justru, indikator terendah Bilson, Simamora. (2001) . Memenangkan Pasar dengan
yaitu X3.4 yang berbunyi bahwa PC tablet Apple Ipad Pemasaran Efektif dan Profitabel . Edisi pertama.
memiliki kinerja yang sangat cepat . Banyak sekali responden Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
yang tidak setuju, menandakan bahwa Apple harus tetap Broniarczyk dan Alba. 1994. The Importance of The Brand
meningkatkan kinerja pada PC tablet ini. in Brand Extension
Dwityanti, Esthi. 2008. Analisis Faktor - Faktor yang
4 Purchase Intention secara keseluruhan sangat baik, Mempengaruhi Minat Beli Konsumen terhadap
responden banyak sekali yang berminat untuk membeli PC Layanan Internet Banking Mandiri.
tablet Apple Ipad ini, terbukti dengan pernyataan Y1.1 , David . A. Garvin. 1998. Managing Quality, New York :
bahwa kebutuhan akan tablet membuat responden cenderung Free Press.
membeli PC tablet Apple Ipad ini.Sedangkan indikator Humdiana. 2005. Analisis Elemen - elemen Merek Produk
terendah adalah justru pada informasi mengenai promo harga Nokia. Jurnal of Marketing Manajemen, Vol. 12,
dan spesifikasinya pada pernyataan Y1.3 . Hal ini menandakan No.1
bahwa responden berminat untuk membeli Ipad apabila Apple Kotler, Philip. 1995. Marketing Jilid II. Penerbit Erlanggga,
tidak terlalu banyak promo . Karena harga yang sangat murah Jakarta
akan cenderung menurunkan nilai merek Apple Ipad ini yang Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi
dianggap sebagai produk branded. kesebelas, Jakarta : Indeks kelompok Gramedia.
] Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11.
B. Saran Jakarta : PT. Indeks
Nama besar seperti Apple memang sudah memiliki brand Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen
equity yang kuat. .Tetapi Apple tetap harus memperhatikan Pemasaran, Diterjemahkan oleh Bob Sabran, Edisi
secara lebih detail lagi dalam produknya salah satunya yaitu ke 13 , Jakarta : Erlangga.
produk PC tablet Apple Ipad karena : Kurniawan, Iwan. 2008. Analisis Faktor - Faktor yang
1.Responden masih bingung jika ditanya mengenai Mempengaruhi Minat Beli Ulang Produk serta
keunggulan tablet PC Apple Ipad daripada kompetitornya Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan ( Studi
2.Masih banyak responden yang tidak setuju terhadap kinerja Kasus pada Sakatonik Liver di Kota Semarang )
PC tablet Apple Ipad yang cepat Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi Vol 4,
3.Masih banyak responden yang bingung ketika No.2
mengasosiasikan merek Kwan. 2001. Analisis Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek
Alangkah baiknya , jika Apple tidak terlena untuk terus terhadap Minat Beli dan Kinerja Pemasaran Produk
berusaha meningkatkan produk tabletnya lebih baik lagi , dan Power Tools merek " Bosch" di Kota Semarang.
Jurnal Manajemen Pemasaran
8