PENDAHULUAN
Saat ini kewirausahaan telah menjadi topik yang hangat, dan telah banyak
kewirausahaan yang tinggi merupakan hal yang baik karena dapat mendorong
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melansir jumlah penduduk yang tidak
bekerja di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebanyak 7,04 juta orang
Indonesia, 2015). Hal ini sudah jelas menandakan bahwa sumbangsih fresh
gradulate dalam bidang pengangguran cukup besar. Salah satu penyebab masalah
pengangguran yang sudah lulus kuliah atau sarjana ini adalah banyaknya sarjana
baru.
1
Jumlah pengangguran yang tinggi tersebut tentu saja sangat meresahkan
lulusan dari perguruan tinggi asing. Oleh karena itu, para sarjana lulusan
perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi
sebagai pencari kerja (job seeker) namun dapat dan siap menjadi pencipta
perusahaan milik orang lain atau menjadi pegawai yang dikarenakan kreatifitas
dan keberanian diri untuk menciptakan lapangan kerja yang baru masih sangat
kurang selain itu gaji yang besar dan status sosial juga pegawai menjadi alasan
lainnya mengapa masih banyak orang yang memilih untuk bekerja menjadi
sebagian besar lulusan perguruan tinggi cenderung memilih sebagai pencari kerja
mahasiswa untuk memulai usaha sejak masa kuliah, karena kemungkinan setelah
sumber daya tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
dari pada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan
cara-cara baru.
wirausaha baik UKM (Usaha Kecil dan Menengah), koperasi maupun usaha besar
untuk dapat bersaing dalam pasar regional dan global. Agar perekonomian
persentase wirausaha dan penduduk total masih sangat sedikit. Menurut menteri
Koperasi dan UKM (2013) jumlah pengusaha di Indonesia hanya 1,63% dari
jumlah penduduk saat ini sedang negara tetangga seperti: Singapura 7%, Malaysia
5%, Thailand 4%. Wirausaha yang sangat diperlukan di Indonesia bukan hanya
menciptakan produk yang berkualitas dunia. Hal inilah yang perlu diperhatikan
pemerintah agar aktif mendorong para pengusaha untuk memenuhi standar
tinggi dan Sekolah juga tidak kalah peran pentingnya untuk menciptakan lulusan
kemampauan berwirausaha bagi alumni agar tidak hanya mencari pekerjaan tetapi
berkualitas tinggi.
mengisi lapangan kerja. Berwirausaha merupakan pilihan yang tepat dan logis,
sebab selain peluang lebih besar untuk berhasil, hal ini sesuai dengan program
kuat dan bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi (Indarti dan Rostiani,
2008).
Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik,
dunia wirausaha dirasakan semakin penting. Hal ini karena pembangunan akan
dalam mutu wirausaha tersebut.Saat ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah
Dari banyaknya manfaat wirausaha diatas, ada dua darma bakti wirausaha
kewirausahaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu, sedangkan faktor eksternal
Koranti (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak berkembang terlalu luas dan
lebih terfokus pada satu permasalahan yang diteliti, maka perlu adanya
dari percaya diri (X1), pengambilan resiko (X2), berorientasi ke masa depan
(X3), role model (X4), dukungan keluarga dan teman (X5), dan pendidikan
1.3.Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bahwa masalah
di atas adalah:
a. Apakah tidak berpengaruh yang signifikan faktor internal yang terdiri dari
b. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor eksternal yang terdiri dari
role mode, dukungan keluarga dan teman dan pendidikan secara parsial
percaya diri, pengambilan resiko, dan berorientasi ke masa depan dan faktor
eksternal yang terdiri dari role model, dukungan keluarga dan teman, dan
1.4.Tujuan Penelitian
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan faktor internal yang terdiri dari
Lumajang.
b. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan faktor eksternal yang terdiri dari
role model, dukungan keluarga dan teman, dan pendidikan secara parsial
c. Untuk mengetahui pengaruh faktor internal yang terdiri dari percaya diri,
pengambilan resiko, dan berorientasi ke masa depan dan faktor eksternal yang
terdiri dari role model, dukungan keluarga dan teman, dan pendidikan secara
Lumajang.
1.5. Kegunaan Penelitian
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Responden
sebelumnya.
dilakukan selanjutnya.