Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No.

2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Dukungan Akademik


Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa
(Studi Pada Mahasiswa STIEPARI Semarang)

Aurilia Triani Aryaningtyas1)*, Dyah Palupiningtyas2)


Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI)
Jl. Lamongan Raya no. 11 Semarang, Indonesia
*Email: aurilia.ta@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRAK


Received: Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pendidikan kewirausahaan dan
30 Agustus 2017
dukungan akademik terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Data dari 68 mahasiswa
Revised:
11 September 2017
STIEPARI Semarang digunakan untuk menguji model hipotesis. Penelitian menggunakan
Accepted: teknik saturation sampling dan pengumpulan data dengan kuisioner. Teknik analisis data
25 Oktober 2017 yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan
kewirausahaan dan dukungan akademik secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
niat kewirausahaan mahasiswa. Implikasi teoritis atas hasil penelitian mendukung teori
maupun penelitian yang sudah ada. Selain itu, implikasi manajerial atas hasil penelitian
menyarankan pada lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan pendidikan
kewirausahaan dan dukungan akademik sebagai faktor yang cukup penting untuk
mendorong minat mahasiswa dalam berwirausaha.

Kata Kunci: Dukungan akademik, Niat kewirausahaan, Pendidikan kewirausahaan.

The influence of entrepreneurship education and academic support on student


entrepreneurial intentions (the study on STIEPARI Semarang Student)
ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of entrepreneurship education and
academic support on entrepreneurial intentions of college students. Data from 68 students
STIEPARI Semarang is used to test the hypothesized model. Research using saturation
sampling techniques and data was collected by questionnaire. The analysis technique used
in this research is multiple linear regression. The results showed that entrepreneurship
education and academic support in a positive and significant effect on entrepreneurial
intentions of college students. Theoretical implications of the results of research supports
the theory and existing research. In addition, managerial implications of the results of
research suggest the educational institutions to consider entrepreneurship education and
academic support as a factor that is important enough to encourage student interest in
entrepreneurship.

Keywords: Locus of Control, Job Stress, Performance.

How to cite:
Aurilia Triani Aryaningtyas, T. A., dan Palupiningtyas, D. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Dukungan Akademik
Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa STIEPARI Semarang). Jurnal Ilmiah Manajemen &
Bisnis,

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 140-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

PENDAHULUAN bangsa dan negara dengan menciptakan


Masalah ketenagakerjaan, lapangan kerja bagi orang lain.
pengangguran, dan kemiskinan sudah menjadi Mahasiswa sebagai salah satu golongan
masalah pokok bangsa Indonesia dan elit masyarakat yang diharapkan menjadi
membutuhkan penanganan segera supaya pemimpin–pemimpin bangsa masa depan,
tidak semakin membelit dan menghalangi sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam
langkah Indonesia untuk menjadi negara yang mengembangkan semangat kewirausahaan.
lebih maju. Langkah pemerintah untuk Lulusan perguruan tinggi harus berani
membuka banyak lapangan kerja baru memulai usaha agar tidak bergantung pada
sepertinya tidak banyak membantu lapangan pekerjaan yang jumlahnya terbatas.
mengurangi jumlah pengangguran di Ada 360 ribu orang sarjana yang masih
Indonesia. Demikian pula berbagai upaya menganggur dari total pengangguran
yang telah dilakukan pemerintah untuk sebanyak 7,17 juta orang (Dani, 2013). Jika
menurunkan jumlah penduduk miskin dengan setiap sarjana yang menganggur itu mampu
memberikan fasilitas rusunawa, memberikan mandiri dengan berwirausaha maka akan
BLT (Bantuan Langsung Tunai), hingga mengurangi jumlah pengangguran. Apalagi
pemberian aneka subsidi untuk masyarakat jika pengusaha muda itu mampu
miskin kelihatannya juga belum mampu memperkerjakan satu orang karyawan saja,
membuat jumlah penduduk miskin di hal ini akan sangat membantu mengurangi
Indonesia menjadi berkurang (Listyaningsih beban pemerintah dalam hal mengatasi
dan Kiswanto, 2009). pengangguran. Dengan demikian
perekonomian Indonesia akan terus bergerak
Dalam rangka menghadapi era
maju dan bukan hal yang mustahil kita
perdagangan bebas, kita ditantang bukan
bangkit menjadi bangsa yang besar.
hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya
Berdasar hal-hal yang telah
Manusia yang siap bekerja, melainkan juga
dikemukakan di atas, maka perguruan tinggi
harus mampu mempersiapkan dan membuka
bertanggung jawab dalam mendidik dan
lapangan kerja baru. Saat ini jumlah lapangan
memberikan kemampuan wirausaha kepada
kerja sangat terbatas dan tidak mampu
para lulusannya dan memberikan motivasi
mengimbangi laju pertumbuhan penduduk
untuk berani memilih berwirausaha sebagai
Indonesia terutama usia produktif.
karir mereka. Pihak perguruan tinggi perlu
Penganggguran di setiap jenjang pendidikan
menerapkan pola pembelajaran
sudah semakin parah dan perlu segera dicari
kewirausahaan yang kongkrit berdasar
pemecahannya melalui penciptaan lapangan
masukan empiris untuk membekali
kerja di berbagai sektor usaha. Laporan
mahasiswa dengan pengetahuan yang
International Labor Organization (ILO)
bermakna agar dapat mendorong semangat
mencatat jumlah pengangguran terbuka pada
mahasiswa untuk berwirausaha (Yohnson,
tahun 2009 di Indonesia berjumlah 9.6 juta
2003; Wu dan Wu, 2008).
jiwa (7.6%), dan 10% diantaranya adalah
Persoalannya bagaimana menumbuhkan
sarjana (Nasrun, 2010). Dengan demikian
motivasi berwirausaha yang efektif di
menjadi wirausahawan pada saat ini sangat
kalangan mahasiswa dan faktor-faktor apa
diperlukan, tidak hanya untuk kepentingan
yang berpengaruh terhadap niat mahasiswa
diri sendiri, tetapi yang lebih penting dan
untuk memilih karir berwirausaha setelah
mendesak adalah untuk mengabdi kepada

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 141-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

mereka lulus perguruan tinggi. Di penelitian juga telah menemukan bahwa


sinilah pentingnya pendidikan kewirausahaan pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara
yang diharapkan dapat memberikan bekal signifikan terhadap minat berwirausaha (Noel,
pengetahuan kewirausahaan di kalangan 1998; Lestari dan Wijaya, 2012; Wilson, et
mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan al., 2007).
diharapkan memberikan landasan teoritis Namun selain pendidikan
tentang konsep kewirausahaan, membentuk kewirausahaan, ada faktor lain yang diduga
pola pikir, sikap, dan perilaku seorang juga merupakan kontekstual yang
wirausahawan (Nursito dan Nugroho, 2013). berpengaruh terhadap niat kewirausahaan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yaitu dukungan pihak akademik (academic
Pariwisata Indonesia (STIEPARI) sebagai support) (Gurbuz dan Aykol, 2008). Literatur
salah satu perguruan tinggi swasta di kewirausahaan membahas adanya faktor-
Semarang yang ikut bertanggung jawab dalam faktor kontekstual yang membentuk niat
mendidik dan memberikan kemampuan berwirausaha seseorang. Dalam dunia
wirausaha serta memberikan motivasi bagi mahasiswa dan perguruan tinggi sebagai
mahasiswa untuk berani memilih penyelenggara pendidikan kewirausahaan,
berwirausaha sebagai karir mereka.Untuk itu faktor kontekstual ini diterjemahkan sebagai
STIEPARI Semarang telah membekali faktor lingkungan diperguruan tinggi yang
mahasiswanya untuk menjadi wirausaha dapat mempengaruhi intensi berwirausaha
dengan memberikan pendidikan pada mahasiswa, meliputi situasi ekonomi,
kewirausahaan melalui mata kuliah politik, dan budaya di sebuah negara,
kewirausahaan yang diberikan pada kompleksitas administratif, akses terhadap
mahasiswa Program Diploma 3, Strata 1 sumber daya, serta infrastruktur fisik dan
maupun Program Pascasarjana. Melalui mata institusional (Indarti, 2004). Sejumlah
kuliah kewirausahaan ini, diharapkan dapat penelitian juga membuktikan bahwa academic
membuat mahasiswa memiliki mental support, social support, dan environmental
berwirausaha serta mampu menumbuhkan support mempengaruhi intensi siswa untuk
minat untuk menjadi wirausaha yang memulai suatu usaha baru (Galloway, et al.,
sesungguhnya setelah mereka diwisuda. 2006; Rasheed, 2000; Suharti dan Sirene,
Menurut Kalla (2011), pendidikan 2011).
penting untuk mempersiapkan calon Oleh karena itu, maka penelitian ini
wirausahawan, namun demikian pendidikan bertujuan menguji pengaruh faktor pendidikan
tidak serta merta akan melahirkan seorang kewirausahaan dan dukungan pihak akademik
wirausahawan. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap niat kewirausahaan mahasiswa
terdapat faktor lain yang mempengaruhi STIEPARI Semarang, sehingga diharapkan
intensi kewirausahaan. Secara teori diyakini dapat memberikan masukan empiris bagi
bahwa pembekalan pendidikan kewirausahaan pengembangan kerangka pembelajaran
pada seseorang sejak usia dini dapat pendidikan kewirausahaan yang lebih
meningkatkan potensi seseorang untuk kongkrit dalam rangka mendorong munculnya
menjadi wirausahawan. Beberapa penelitian lulusan yang memilih karir sebagai
menunjukkan hasil yang mendukung entrepreneur.
pernyataan tersebut (Kourilsky dan Walstad,
1998; Gerry et al., 2008). Beberapa

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 142-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

KAJIAN TEORITIS diprediksi individu mana saja yang akan


Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial menjadi wirausahawan.
Intention) Menurut Suharti dan Sirene (2011),
Niat kewirausahaan individu merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat
variabel penting untuk memprediksi perilaku kewirausahaan mahasiswa antara lain: Faktor
kewirausahaan mereka. Niat kewirausahaan sosio demografi, yang meliputi : gender,
dapat diartikan sebagai langkah awal dari bidang studi, pekerjaan orang tua, dan
suatu proses pendirian sebuah usaha yang pengalaman berwirausaha; Faktor sikap
umumnya bersifat jangka panjang (Lee dan (attitude), yang meliputi : Autonomy dan
Wong, 2004). Menurut Krueger (1993), niat authority, Economic opportunity dan
kewirausahaan mencerminkan komitmen challenge, Security dan workload, Avoid
seseorang untuk memulai usaha baru dan responsibility, Self realization dan
merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan participation, Social environment, dan
dalam memahami proses kewirausahaan Perceived confidence; Faktor kontekstual,
pendirian usaha baru. Menurut Rasli, et al., yang meliputi : pendidikan kewirausahaan,
(2013), niat kewirausahaan adalah suatu Academic support, Social support, dan
pikiran yang mendorong individu untuk Environmental support.
menciptakan usaha. Indikator niat kewirausahaan menurut
Intensi (niat) berwirausaha merupakan Gerry, et al., (2008) terdiri atas beberapa hal
prediksi yang dapat dipercaya untuk yaitu: Akan memilih karir sebagai
mengukur perilaku kewirausahaan dan wirausahawan setelah lulus nanti; Lebih suka
aktivitas kewirausahaan (Krueger, et al., menjadi wirausahawan dalam usaha sendiri
2000). Umumnya, intensi berwirausaha daripada menjadi karyawan suatu perusahaan/
adalah keadaan berfikir yang secara langsung organisasi; dan Memperkirakan dapat
dan mengarahkan perilaku individu ke arah memulai usaha sendiri (berwirausaha) dalam
pengembangan dan implementasi konsep 1-3 tahun kedepan.
bisnis yang baru (Narzudin, et al., 2009).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewirausahaan
intensi berwirausaha adalah niat seseorang Pendidikan kewirausahaan merupakan
untuk mendirikan suatu bisnis atau suatu disiplin ilmu yang mempelajari nilai,
menerapkan konsep bisnis yang belum ada kemampuan dan perilaku dalam menghadapi
dengan sesuatu yang baru. berbagai tantangan hidup. Pendidikan
Seseorang dengan intensi untuk kewirausahaan diajarkan sebagai suatu
memulai suatu usaha akan memiliki kesiapan disiplin ilmu karena kewirausahaan memiliki
dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha badan pengetahuan yang utuh dan nyata,
yang dijalankan dibandingkan seseorang memiliki dua konsep yaitu venture start-up
tanpa intensi untuk memulai usaha. dan venture growth serta memiliki objek
Manifestasi dari hal tersebut ditunjukkan tersendiri yaitu kemampuan menciptakan
dalam kemauan yang keras untuk memilih sesuatu (Suryana, 2006). Lestari dan Wijaya
kewirausahaan sebagai pilihan pekerjaan dan (2012) menyatakan bahwa pendidikan
mempersiapkan diri untuk mewujudkannya. kewirausahaan secara langsung dapat
Oleh karena itu, menurut Choo dan Wong mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku
(2006), melalui intensi kewirausahaan dapat pada mahasiswa untuk menjadi wirausaha

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 143-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

yang nantinya dapat mengarahkan mereka Menurut Autio, et al., (2001), faktor-
untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan faktor yang berpengaruh terhadap dukungan
karir. akademik antara lain: Dukungan untuk
Menurut Lestari dan Wijaya (2012), memulai usaha sendiri; Dorongan untuk
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mengeluarkan ide-ide; Tersedia dukungan
pendidikan kewirausahaan adalah: infrastruktur yang baik untuk praktek
Pembentukan pola pikir mahasiswa untuk pendirian usaha.
menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) Indikator dukungan akademik
sejati; Pembentukan sikap mahasiswa untuk menggunakan skala dari Autio, et al., (2001),
menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) yang juga digunakan dalam Gurbuz dan
sejati; Pembentukan perilaku mahasiswa Aykol (2008) yaitu: Tahu beberapa orang di
untuk menjadi seorang wirausahawan kampus yang sukses berwirausaha (memulai
(entrepreneur) sejati. usaha mereka sendiri); Orang secara aktif
Menurut Budiarti (2012) dan Bukirom, didorong untuk mengeluarkan ide-ide mereka
et al., (2014), untuk mengukur variabel sendiri di kampus; Bertemu dengan banyak
pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan orang di kampus, yang memiliki ide bagus
dengan beberapa indikator yaitu: Program untuk memulai usaha baru (berwirausaha);
pendidikan kewirausahaan tumbuhkan Tersedia dukungan infrastruktur yang baik
keinginan berwirausaha; Program pendidikan untuk praktek pendirian usaha baru di di
kewirausahaan menambah ilmu dan wawasan kampus.
dalam bidang wirausaha; Program pendidikan
kewirausahaan tumbuhkan kesadaran adanya Berdasarkan tinjauan literatur di atas,
peluang bisnis. maka dikembangkan model penelitian yang
digambarkan dalam bagan berikut:
Dukungan Akademik
Menurut Bandura (Alwisol, 2009), Pendidikan
Kewirausahaan
dukungan akademik mengacu pada faktor-
faktor yang berkaitan dengan dukungan bagi Niat Kewirausahaan
seorang pelajar untuk mencapai dan Dukungan
menyelesaikan tugas-tugas studi dengan target Akademik
hasil dan waktu yang telah ditentukan.
Sementara itu menurut Peraturan Pemerintah Gambar 1. Kerangka Konseptual
No. 60 Tahun 1999, kebebasan akademik
merupakan kebebasan yang dimiliki oleh
anggota sivitas akademika untuk Berdasarkan kerangka berpikir dalam
melaksanakan kegiatan yang terkait dengan kajian teoritis di atas, maka dirumuskan
pendidikan dan pengembangan ilmu beberapa hipotesis yang akan diuji dalam
pengetahuan dan teknologi secara penelitian ini: (1) Pendidikan kewirausahaan
bertanggung jawab dan mandiri. Dalam berpengaruh terhadap niat kewirausahaan
kaitannya dengan dukungan akademik, mahasiswa. (2) Dukungan akademik
kebebasan akademik merupakan implementasi berpengaruh terhadap niat kewirausahaan
bentuk dukungan akademik pada mahasiswa. mahasiswa. (3) Pendidikan kewirausahaan
dan dukungan akademik secara bersama-sama

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 144-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

berpengaruh terhadap niat kewirausahaan kewirausahaan yang pernah dijalaninya,


mahasiswa. variabel dukungan akademik diukur
menggunakan skala dari Autio, et al., (2001)
METODE dalam Gurbuz dan Aykol (2008) yang terdiri
Penelitian ini menggunakan dari 4 item pernyataan dan akhirnya, untuk
pendekatan penelitian eksplanatoris mengukur variabel niat kewirausahaan
(explanatory research). Populasi dalam (entrepreneurial intention), responden
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa diminta menentukan tingkat ketertarikan
Program Diploma 3 semester enam reguler mereka untuk mendirikan usaha sendiri
dan Strata 1 semester enam dan delapan setelah mereka lulus sarjana dengan 3 item
reguler STIEPARI Semarang yang masih aktif pernyataan yang diadopsi dari Gerry et al.,
kuliah pada semester genap tahun 2014/2015. (2008), yang menunjukkan tingkat intensi
Total berjumlah 76 orang. Adapun alasan mereka untuk berwirausaha. Secara
pemilihan populasi adalah bahwa mahasiswa keseluruhan, untuk pendidikan
tersebut sudah pernah mengikuti mata kuliah kewirausahaan, dukungan akademik dan niat
kewirausahaan. Selain itu mahasiswa Program kewirausahaan, pernyataan diukur dengan
Diploma 3 dan Strata 1 reguler STIEPARI menggunakan 5-point Likert scale, dimana
Semarang sebagian besar belum bekerja responden diminta untuk menjawab dengan
secara tetap. Teknik sampling yang digunakan pilihan angka antara 1-5 (1= sangat tidak
adalah saturation sampling, dimana setuju, dan 5= sangat setuju).
diusahakan untuk mendapatkan data dari Sebelum dilakukan pengujian
seluruh anggota populasi yang ada. hipotesis, dilakukan uji terhadap
Pengumpulan data dalam penelitian ini penyimpangan asumsi klasik yang meliputi:
dilakukan dengan penyebaran kuesioner uji multikolinearitas, uji normalitas dan uji
terstruktur. Kuesioner sebanyak 76 set namun heterokesdastisitas. Hasil uji asumsi klasik
yang kembali sebanyak 68 set dan semuanya menunjukkan data terdistribusi normal, tidak
terisi lengkap serta layak digunakan dalam terjadi multikolinearitas dan
analisis data. Profil responden secara umum heteroskedastisitas. Setelah itu dilanjutkan
didominasi oleh mereka yang berjenis dengan pengujian hipotesis dengan
kelamin laki-laki (54,4%), Program S1 (77,9 menggunakan analisis regresi berganda.
%), Orang tua tidak berwirausaha (57,4 %), Dalam penelitian ini regresi berganda
dan pernah berpengalaman berwirausaha digunakan untuk menguji variabel Pendidikan
(51,5 %). Kewirausahaan (X1) dan Dukungan
Dalam penelitian ini, data primer Akademik (X2) sebagai variabel independen
diperoleh dengan menggunakan kuesioner terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa (Y1)
penelitian terstruktur, yang terbagi dalam 3 sebagai variabel dependen dengan
bagian: pendidikan kewirausahaan, dukungan menggunakan persamaan: Y1 = b0 +b1. X1 +
akademik dan niat kewirausahaan. Dalam b2.X2, di mana Y1 niat kewirausahaan
pengukuran variabel pendidikan mahasiswa, X1 pendidikan kewirausahaan, X2
kewirausahaan, responden diminta untuk dukungan akademik, b0 konstanta, b1, b2
menjawab 3 item pernyataan yang diadopsi koefisien regresi.
dari Budiarti (2012) dan Bukirom, et al.,
(2014) terkait dengan pendidikan

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 145-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Ringkasan Statistik Deskriptif dari
masing-masing variabel terlihat dalam tabel di
bawah :

Tabel 1. Statistik Deskriptif


No. Variabel Mean Std. Deviation N
1 Niat Kewirausahaan 3.9556 .73450 68
2 Pendidikan 3.8221 .96161 68
Kewirausahaan
3 Dukungan Akademik 3.6507 .71776 68
Sumber : Data primer, diolah (2016)

Pada tabel 1 1 dapat dilihat bahwa korelasi skor setiap item dengan skor total
total rata-rata skor tiap variabel di atas 3.00. yang merupakan jumlah tiap skor butir. Hasil
Hal ini menunjukkan bahwa niat perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel rxy
kewirausahaan, pendidikan kewirausahaan dengan taraf signifikan 5%, jika rhitung >r tabel
dan dukungan akademik pada mahasiswa maka butir angket dikatakan valid. Untuk uji
STIEPARI Semarang termasuk dalam reliabilitas, suatu variabel dianggap reliabel
kategori tinggi. Sebelum dilakukan analisis jika nilai cronbach alpha ˃ 0.60 (Ghozali,
regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, 2011).
uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan
analisis butir (item) yakni dengan melakukan

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


Reliabilitas
Variabel dan Indikator r hitung
(Cronbach Alpha)
Pendidikan Kewirausahaan (X1) 0.853
X1.1 0.886
X1.2 0.877
X1.3 0.878
Dukungan Akademik (X2) 0.782
X2.1 0.750
X2.2 0,697
X2.3 0.805
X2.4 0,860
Intensi Kewirausahaan (Y) 0.726
Y1 0,796
Y2 0.802
Y3 0.822
Sumber: Data primer, diolah (2016)

Dari tabel 2 tampak bahwa semua besar dari r tabel (0.235). Koefisien alpha dari
instrumen variabel bernilai positif dan lebih semua variabel menunjukkan alpha di atas

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 146-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 140-152

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

0,6. Ini berarti semua instrumen adalah terdistribusi dengan normal, tidak terjadi
valid dan reliabel dan dapat digunakan untuk multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
proses pengolahan data selanjutnya. Hasil analisis regresi berganda pengaruh
Adapun hasil uji asumsi klasik yang pendidikan kewirausahaan dan dukungan
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, akademik terhadap niat kewirausahaan
heteroskedastisitas menunjukkan data mahasiswa disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi


Model Koefisien Nilai Sig. Nilai Sig. R2
regresi Uji t Uji F
Konstanta .857 3.301 .002
Pddk_Kewrushn (X1) Niat_Kwrushn
(Y) .372 5.725 .000 79.524 .000a .710

Duk_Akademik (X2) Niat_Kwrushn .459 5.271 .000


(Y)
Sumber : Data primer, diolah (2016)

Analisis koefisien determinasi meningkatkan niat kewirausahaan mahasiswa


dilakukan untuk melihat pengaruh pendidikan sebesar 37,2%. Adapun nilai t hitung sebesar
kewirausahaan (X1) dan dukungan akademik 5,725 > t tabel (df = 65) sebesar 1,997 dan
(X2) terhadap niat kewirausahaan mahasiswa signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa
(Y1). Dari tabel 3 terlihat besarnya koefisien pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara
determinasi R2 = 0,710, hal ini menunjukkan signifikan terhadap niat kewirausahaan
bahwa 71% niat kewirausahaan mahasiswa mahasiswa, dengan demikian hipotesis 1
dipengaruhi oleh pendidikan kewirausahaan dapat diterima.
dan dukungan akademik, sisanya 29% Koefisien regresi sebesar 0,459
dipengaruhi oleh variabel lain. menunjukkan dukungan akademik
Lebih lanjut pengaruh kausal empiris berpengaruh positif terhadap niat
antara variabel pendidikan kewirausahaan kewirausahaan mahasiswa, yang artinya setiap
(X1) dan dukungan akademik (X2) terhadap peningkatan dalam variabel dukungan
niat kewirausahaan mahasiswa (Y1) dapat akademik sebesar 100% akan meningkatkan
digambarkan dalam persamaan regresi: Y1 = niat kewirausahaan mahasiswa sebesar 48,8%.
0,857 + 0,372X1 + 0,459X2. Artinya bahwa Adapun nilai t hitung sebesar 5.271 > t tabel
jika tidak ada variabel independen pendidikan (df = 65) sebesar 1,997 dan signifikansi 0,000
kewirausahaan dan dukungan akademik, maka menunjukkan bahwa dukungan akademik
besarnya niat kewirausahaan mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap niat
adalah 0,857. Koefisien regresi sebesar 0,372 kewirausahaan mahasiswa, dengan demikian
pendidikan kewirausahaan terhadap niat hipotesis 2 dapat diterima.
kewirausahaan mahasiswa adalah positif yang Dari uji Anova didapatkan F hitung
artinya setiap peningkatan dalam variabel sebesar 79.524 > F tabel sebesar 3,13 dengan
pendidikan kewirausahaan sebesar 100% akan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 147-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 129-139

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

kontribusi variabel pendidikan mengembangkan empati dan dukungan bagi


kewirausahaan dan dukungan akademik aspek unik dalam kewirausahaan; merubah
signifikan dalam memprediksi nilai variabel sikap dan pemikiran yang salah terhadap
niat kewirausahaan mahasiswa. Dengan perubahan; mendorong munculnya usaha
demikian hipotesis 3 dapat diterima. baru; dan menstimulasi elemen sosialisasi
afektif. Dengan demikian pendidikan
kewirausahaan diharapkan mampu
Pembahasan
mendorong niat kewirausahaan mahasiswa.
Hasil penelitian ini menyatakan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
pendidikan kewirausahaan berpengaruh
Kourilsky dan Walstad (1998) maupun
positif dan signifikan terhadap niat
kewirausahaaan mahasiswa. Penelitian ini Gerry et al., (2008) yang menyatakan bahwa
pembekalan pendidikan kewirausahaan pada
mendukung pendapat Noel (1998), Wilson, et
seseorang sejak usia dini dapat meningkatkan
al. (2007) dan Lestari dan Wijaya (2012) yang
potensi seseorang untuk menjadi
menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan
wirausahawan. Bukirom et al., (2014) juga
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
menemukan bahwa pendidikan kewirausahaan
berwirausaha.
berpengaruh secara positif dan signifikan
Hal ini menunjukkan bahwa
terhadap pembentukan jiwa kewirausahaan
pendidikan kewirausahaan merupakan
mahasiswa. Fatoki (2014) berpendapat
variabel explanatory yang berguna di
pendidikan kewirausahaan menjadi faktor
Indonesia. Lembaga pendidikan di Indonesia
terpenting dalam menumbuhkan dan
dapat mempertimbangkan pendidikan
mengembangkan keinginan, jiwa dan perilaku
kewirausahaan sebagai bagian dari satu set
berwirausaha dikalangan genarasi muda
kriteria yang lebih luas untuk dalam mendidik
karena pendidikan merupakan sumber sikap
dan memberikan kemampuan wirausaha
dan niat keseluruhan untuk menjadi
kepada para lulusannya dan memberikan
wirausahawan.
motivasi untuk berani memilih berwirausaha
Penelitian ini juga membuktikan
sebagai karir mereka. Pihak perguruan tinggi
dukungan akademik berpengaruh positif dan
perlu menerapkan pola pembelajaran
signifikan terhadap niat kewirausahaan
kewirausahaan yang kongkrit berdasar
mahasiswa, hal ini mendukung pendapat
masukan empiris untuk membekali
Indarti (2004), yang menyatakan bahwa
mahasiswa dengan pengetahuan yang
perguruan tinggi sebagai penyelenggara
bermakna agar dapat mendorong semangat
pendidikan kewirausahaan, dapat juga
mahasiswa untuk berwirausaha. Hal penting
merupakan lingkungan yang dapat
yang perlu diperhatikan di sini, bahwa
mempengaruhi intensi berwirausaha pada
pendidikan kewirausahaan mampu
mahasiswa. Kenyataan menunjukkan bahwa
memberikan pengetahuan yang berhubungan
dukungan akademik yang tinggi dapat
erat dengan kewirausahaan; memperoleh
menyebabkan mahasiswa makin tinggi
ketrampilan dalam menggunakan teknik,
niatnya untuk berwirausaha. Dengan demikian
analisis situasi usaha, dan menyusun rencana
hasil penelitian ini juga mendukung hasil
kerja; mengidentifikasi motivasi, potensi,
penelitian Rasheed (2000), Galloway, Kelly
bakat dan ketrampilan kewirausahaan dan
dan Keogh (2006), serta Suharti dan Sirene
megembangkannya; menghilangkan resiko
(2011) yang menemukan bahwa dukungan
yang terdapat di dalam teknik analisis;
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 148-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 129-139

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

akademik perbengaruh positif terhadap niat mahasiswa, baik secara parsial maupun secara
kewirausahaan mahasiswa. Penelitian dari simultan. Hasil penelitian ini memiliki
Wiyanto (2015) juga menyatakan bahwa implikasi praktis dengan temuan bahwa
dukungan akademik mempunyai pengaruh pendidikan kewirausahaan merupakan
yang signifikan terhadap niat berwirausaha variabel explanatory yang berguna di
mahasiswa. Indonesia. Lembaga pendidikan di Indonesia
Hasil penelitian ini memperkuat dapat mempertimbangkan pendidikan
pentingnya dukungan bagi mahasiswa di kewirausahaan sebagai bagian dari satu set
lingkungan perguruan tinggi. Kenyataan kriteria yang lebih luas untuk dalam mendidik
menunjukkan bahwa dukungan akademik dan memberikan kemampuan wirausaha
yang tinggi dapat menumbuhkan motivasi kepada para lulusannya dan memberikan
berwirausaha yang efektif di kalangan motivasi untuk berani memilih berwirausaha
mahasiswa sehingga diharapkan dapat sebagai karir mereka. Hasil penelitian ini juga
mendorong munculnya lulusan yang memilih memperkuat pentingnya dukungan bagi
karir sebagai entrepreneur dan dalam jangka mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi.
panjang diharapkan akan dapat memecahkan Kenyataan menunjukkan bahwa dukungan
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. akademik yang tinggi dapat menumbuhkan
Secara simultan, hasil penelitian motivasi berwirausaha yang efektif di
menunjukkan bahwa perpaduan antara kalangan mahasiswa sehingga diharapkan
pendidikan kewirausahaan dan dukungan dapat mendorong munculnya lulusan yang
akademik secara bersama-sama signifikan memilih karir sebagai entrepreneur dan dalam
mempengaruhi niat kewirausahaan jangka panjang diharapkan akan dapat
mahasiswa. Jadi jika Perguruan Tinggi memecahkan permasalahan ketenagakerjaan
mengupayakan pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan ini
yang diberikan berkualitas disertai dukungan masih memiliki kelemahan dikarenakan
akademik yang cukup baik, maka diharapkan adanya beberapa keterbatasan, antara lain
niat kewirausahaan mahasiswa akan karena penelitian ini hanya dilakukan pada
mengalami peningkatan yang cukup lokasi penelitian yang terbatas, yaitu
signifikan, sehingga dapat mendorong mahasiswa STIEPARI Semarang. Meskipun
munculnya lulusan yang memilih karir responden berasal dari berbagai latar belakang
sebagai entrepreneur. Dengan demikian akan yang berbeda, namun ada keterbatasan untuk
sangat membantu mengurangi beban menggeneralisasi hasil penelitian ini dan
pemerintah dalam hal mengatasi harus diinterpretasikan secara hati-hati. Oleh
pengangguran. karena itu ada beberapa pengembangan yang
dapat dilakukan dalam penelitian-penelitian
SIMPULAN selanjutnya antara lain masih perlu dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian yang penelitian pada aspek yang sama pada sampel
diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang yang berbeda untuk mengetahui konsistensi
dapat disimpulkan dalam penelitian ini sesuai hasil penelitian ini. Selain itu dapat dilakukan
dengan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu uji ulang penelitian ini dengan menambahkan
terbukti bahwa pendidikan kewirausahaan dan variabel-variabel lain yang berpengaruh dan
dukungan akademik berpengaruh positif dan belum digunakan dalam penelitian ini atau
signifikan terhadap niat kewirausahaan dengan menggunakan metode yang berbeda

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 149-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 129-139

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

untuk memperoleh pemahaman yang lebih penyebabnya_54f922e3a33311ef048b


baik dan hasil yang lebih akurat. Selain itu 46e8. Diakses 8 Juni 2015.
penelitian ini hanya meneliti niat Fatoki, Olawale. (2014). The Entrepreneurial
kewirausahaan mahasiswa. Untuk melengkapi Intention of Undergraduate Students in
Theory of Planned Behavior, disarankan South Africa: The Influences of
penelitian mendatang diarahkan meneliti Entrepreneurship Education and
sampai perilaku riil mahasiswa dalam Previous Work Experience.
berwirausaha, sehingga diperoleh kerangka Mediterranean Journal of Social
model yang lengkap. Sciences, 5(7), 294-299.
Galloway. L, Kelly.S. dan Keogh.W. (2006).
REFERENSI Identifying Entrepreneurial Potential in
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian, Students.Working Paper No. 006,
Edisi Revisi. Malang: UMM Pres. National Council for Graduate
Autio, E., Keely, R., Klofsten, M., Parker, G., Entrepreneurship.
dan Hay, M. (2001). Entrepreneurial Gerry. C, Susana. C. dan Nogueira.F. (2008).
Intent Among Students in
Tracking Student Entrepreneurial
Scandinaviaand in the USA, Enterprise Potential: Personal Attributes and the
and Innovation Management Studies. Propensity for Business Start-Ups after
2(2), 145-160. Graduation in a Portuguese University.
Budiarti, Marlina. (2012). Analisis pengaruh International Research Journal
pendidikan kewirausahaan terhadap niat Problems and Perspectives in
kewirausahan mahasiswa (studi kasus Management, 6(4), 45-53.
pada mahasiswa program ekstensi
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
fakultas ekonomi universitas Indonesia). Multivariate Dengan Program SPSS.
Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Edisi 5. Semarang : BP Universitas
Ekonomi Universitas Indonesia. Diponegoro
Salemba. Gurbuz, G. dan Aykol, S. (2008).
Bukirom, Haryo Indradi, Andi Permana, dan Entrepreneurial Intentions of Young
Martono. (2014). Pengaruh Pendidikan Educated Public in Turkey. Journal of
Berwirausaha dan Motivasi Global Strategic Management, 4(1), 47-
Berwirausaha terhadap Pembentukan 56.
Jiwa Berwirausaha Mahasiswa, Media Indarti, N., (2004). Factors Affecting
Ekonomi dan Manajemen, 29(20), 144- Entrepreneurial Intentions Among
152. Indonesian Students. Jurnal Ekonomi
Choo, S., dan M. Wong. (2006). dan Bisnis, 19(1), 57-70.
Entrepreneurial Intention: Triggers and Kalla, M.Y. (2011). Kemajuan Bangsa,
Barriers to New Venture Creations Pendidikan dan Kewirausahaan. Pidato
inSingapore. Singapore Management Ilmiah pada penganugrahan gelar
Review, 28(2), 47-64. Doktor Honoris Causa. Universitas
Dani A. (2014). Sarjana Pengangguran? Apa Pendidikan Indonesia, 17 Maret 2011.
Penyebabnya?. Kourilsky, M.L. dan Walstad, W.B. (1998).
https://www.kompasianacom/dani_abas/ Entrepreneurship and Female Youth:
sarjana-pengangguran-apa- Knowledge, Attitudes, Gender
Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 150-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 129-139

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

Differences and Educational Practices. Pengetahuan Kewirausahaan Dan


Journal of Business Venturing, 13(1), Efikasi Diri Terhadap Intensi
77-88. Kewirausahaan. Jurnal Kiat BISNIS,
Krueger, N. (1993). The Impact of Prior 5(2).
Entrepreneurial Exposure on Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Perceptions of New Venture Feasibility Nomor 60 Tahun 1999 Pendidikan
and Desirability. Entrepreneurial Tinggi. 24 Juni 1999. Lembaran Negara
Theory Practice, 18(1), 5–21. Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
Krueger, N. F., Reilly, M.,dan Carsrud, A. 155. Jakarta
(2000). Competing Models of Rasheed, H.S. (2000). Developing
Entrepreneurial Intentions. Journal of Entrepreneurial Potential in Youth: The
Business Venturing, 15(5/6), 411–432. Effects of Entrepreneurial Education
Lee, S.H. dan Wong, P.K. (2004). An and Venture Creation,
Exploratory Study of Technopreneurial (http://USASEB2001 proceedings063,
Intentions: A Career Anchor diakses 25 Mei 2014).
Perspective. Journal of Business Rasli, Amran., Khan, S.U.R., Malekifar, S dan
Venturing, 19(1), 7-28. Samrena Jabeen. 2013. Factors
Lestari, Retno B. dan Wijaya, Affecting Entrepreneurial Intention
Trisnadi.(2012). Pengaruh Pendidikan Among Graduate Students of Universiti
Kewirausahaan Terhadap Minat Teknologi Malaysia. International
Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, Journal of Business and Social Science,
STMIK MDP, dan STIE MUSI. Forum 4(2), 182-188.
Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Suharti, Lieli dan Sirine, H. (2011). Faktor-
Ilmiah STIE MDP. 1(2), 112-119. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat
Listyaningsih, U. dan Kiswanto, E. (2009). Kewirausahaan (Entrepreneurial
Bantuan Langsung Tunai Mengatasi Intention) (Studi Terhadap Mahasiswa
Masalah dengan Masalah. Populasi, 19 Universitas Kristen Satya Wacana,
(1), 13-26. Salatiga). Jurnal Manajemen dan
Narzudin, A. M., Ahmad, N. H., dan Lin, C. Kewirausahaan, 13(2), 124-134
E. (2009). Examining a Model of Suryana. (2006). Kewirausahaan : Pedoman
Entrepreneurial Intention Among Praktis : Kiat dan Proses Menuju
Malaysian Using SEM Procedure. Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
European Journal of Scientific Wilson, F., J. Kickul, dan D. Marlino. (2007).
Research. 33(2), 365-373 Gender, Entrepreneurial Self-efficacy,
Nasrun, M. A., 2010. Mengapa Banyak and Entrepreneurial Career Intentions:
Sarjana yang Menganggur? Suara Implications of Entrepreneurship
Merdeka,25 September. Education. Entrepreneurship: Theory
Noel, T. (1998). Effects of Entrepreneurial and Practice, 31(3), 387- 406.
Education on Intent to Open a Business: Wiyanto, H. (2015). Dukungan Akademik dan
An Exploratory Study. Journal of Dukungan Sosial sebagai Prediktor Niat
Entrepreneurship Education, 5, 3-13. Berwirausaha Mahasiswa (Studi Pada
Nursito, S. dan Nugroho A, J, S. (2013). Mahasiswa Peminatan Kewirausahaan
Analisis Pengaruh Interaksi Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 151-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Vol. 18 No. 2, 2017, 129-139

Published Oktober 2017


JURNAL ILMIAH MANAJEMEN & BISNIS
ISSN : 1693-7619 (print) | ISSN: 2580-4170 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis

Ekonomi Universitas Tarumanagara).


Jurnal Manajemen, 19(3), 374-386
Wu, S. dan Wu, L. (2008). The Impact of
Higher Education on Entrepreneurial
Intentions of University Students in
China. Journal of Small Business and
Enterprise Development, 15(4), 752–
774.
Yohnson. (2003). Peranan Universitas dalam
Memotivasi Sarjana Menjadi Young
Entrepreneurs. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 5(2), 97-111.

Copyright2017 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. This is an open acces article under the CC-BY-SA 152-152
lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

Anda mungkin juga menyukai