Oleh:
S.N Azizah
Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
Universitas Komputer Indonesia
Jl.Dipati Ukur No.112-116 Bandung Indonesia
I. Pendahuluan
Permasalahan yang dihadapi negara Indonesia saat ini begitu kompleks, Dari
mulai bidang sosial, ekonomi, politik dan agama. Hal ini ini menyebabkan krisis ekonomi
semakin berkepanjangan, sehingga mengakibatkan semakin rumitnya penyelesaian dari
masalah ini.
Dari segi ekonomi, jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat,
hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan sedangkan jumlah lulusan dari setiap
institusi pendidikan, selalu bertambah. Kondisi ini diperparah dengan adanya PHK dari
beberapa perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Masalah pengangguran sebenarnya
bisa diatasi, bila negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
Namun hal ini sepertinya tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena banyaknya
kendala baik dari segi ekonomi maupun sumber daya manusia itu sendiri. (Saragih,
2017:26)
Melihat kondisi ini, perlu adanya upaya menciptakan pengusaha baru, sebab
menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal.
Sehingga, perlu solusi bagaimana membuat pendidikan mampu menciptakan orang
memiliki jiwa kewirausahaan. (Saragih, 2017:26)
Hasil peneitian dari Saragih, (2017:26), menjelaskan bahwa orang yang menjadi
wirausahawan adalah orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya
untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya.
Zimmerer dalam Saragih, (2017:27) mengungkapkan bahwa kewirausahaan
merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan
mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Bisnis yang diciptakan oleh seseorang, sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat
bagi masyarakat luas. Hal ini bisa dicapai melalui kegiatan bisnis yang dilakukan dengan
menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial telah menjadi
konsep yang popular di berbagai Negara. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan
konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan
sosial.
Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi permasalahan bersama sehingga
penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua pihak. Di Indonesia sendiri,
pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk menangani masalah sosial
dan bekerjasama dengan berbagai Negara asing di seluruh dunia. Tetapi ternyata hal ini
tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan individu-individu atau lembaga-lembaga yang
dapat melihat peluang dan mengeluarkan ide-ide inovatif untuk menyeleaikan
permasalahanpermasalahan sosial tersebut.
Hasil penelitian Febrianto, (2015:107), mengatakan pula bahwa usaha dalam
menciptakan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa di perguruan tinggi juga terus
dilaksanakan dan ditingkatkan, tentunya dengan berbagai strategi yang membuat
mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Bahkan pada tingkat pemerintah melalui
Kementrian Koordinator Perekonomian telah memberikan peraturan kepada seluruh
lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi diwajibkan untuk memberikan mata pelajaran atau mata kuliah Kewirausahaan
tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang dianalisis dari fenomena sosial
untuk kemudian diambil kesimpulan.
Dalam bukunya, Sugiyono (2014:147) menjelaskan pengertian metode deskriptif,
yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
III.Pembahasan
III.Kesimpulan (Consclusion)
Salah satu manfaat dari kewirausahaan adalah untuk membangun sebuah bisnis
sebagai solusi untuk permasalahan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan dan berbagai
permasalahan yang telah menjadi tantangan dunia. Dalam Saragih (2017:33)
Penyelesaian masalah sosial membutuhkan analisis yang cermat dan solusi yang rasional,
mewakili aspirasi masyarakat, terintegrasi dan holistic sehingga menghasilkan sebuah
gagasan atau ide yang lebih konprehensif dalam penyelesaian permasalahan sosial yang
ada. Diantaranya kemiskinan, pendidikan dan pengangguran. Melalui terbentukya agen-
agen perubahan yang melakukan percobaan terus-menerus dan berkelanjutan diharapkan
dapat memberikan solusi terhadap masalah sosial. Kewirausahaan sangat bermanfaat bagi
masyarakat miskin, umumnya dengan menyediakan sarana mata pencaharian serta
alternative untuk bekerja berdasarkan misi sosial dan semangat melayani.
Menurut hasil penelitian Febrianto (2015:107) Ada beberapa usaha atau teknik
yang perlu diterapkan dalam meningkatkan minat dan kegiatan kewirausahaan bagi para
peserta didik, yaitu:
1. Pembentukan Pusat studi kewirusahaan Kampus, seperti:
2. Melalui media pembentukan pusat kewirausahaan kampus tersebut, akan banyak
kegiatan yang dapat dilaksanakan seperti: Seminar, Pelatihan, Loka karya,
Praktek usaha, kerjasama usaha, dll.
3. Menganggap penting kewirausahaan dikampus dan menjadikan mata kuliah
kewirausahaan sebagai hal yang harus diberikan kepada mahasiswa, materi
kewirausahaan tidak sebatas formalitas, sehingga harus di design materi dan
metode dalam pembelajarannya.
4. Memaksimalkan dalam memanfaatkan Program kewirausahaan yang digagas
oleh lembaga pemerintah, seperti: pendidikan tinggi (Dikti) melalui Direktur
Kelembagaan Ditjen Dikti dan disampaikan kepada para PTS melalui Kopertis.
Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas
Dalam menyusun artikel ini, banyak yang telah memberikan motivasi, saran, dan
dukungan untuk peneliti. Dalam kesempatan ini, peneliti bermaksud untuk
mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada mereka semua. Pertama,
penghargaan terdalam sang peneliti ditujukan kepada orang tua tercinta, dan saya juga
sangat bersyukur memiliki beberapa teman dekat yang selalu mendukung saya. Karena
mereka selalu menjadi teman baik yang selalu siap membantu saya.
DAFTAR PUSTAKA