Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWAPENDIDIKAN


EKONOMI SEMESTER VI STKIP PGRI TULUNGAGUNG TAHUN
AKADEMIK 2017/2018

Okem Boy Omardi1, Nailariza Umami2


1,2Program Studi Pendidikan Ekonomi, STKIP PGRI Tulungagung
E-mail:1okemlucifers@gmail.com,2nay2@rocketmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh pendidiknkewirausahaan
terhadap intensiberwirausaha mahasiswa program pendidikan ekonomi semester
VI di STKIP PGRI Tulungagung Tahun 2017/2018 (2) Untuk mengetahui
pengaruh efikasidiriterhadap intensiberwirausaha mahasiswa program pendidikan
ekonomi semester VI di STKIP PGRI Tulungagung Tahun 2017/2018 (3) Untuk
mengetahui pengaruh pendidikankewirausahaan dan efikasidiriterhadap
intensiberwirausaha mahasiswa program pendidikan ekonomi semester VI di
STKIP PGRI Tulungagung Tahun 2017/2018.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program
pendidikanekonomisemester VI di STKIP PGRI Tulungagung Tahun 2017/2018
yang berjumlah 89mahasiswadari 2 kelas. Teknik pengambilan data dilakukan
secara accessible population menggunakan teknik angket. Teknik
angketdigunakkan untuk memperoleh data pendidikankewirausahaan (X1), dan
efikasidiri(X2) dan intensiberwirausaha (Y).
Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kuantitatif. Analisis data
kuantitaif yang digunakan adalah regresi liner berganda dan menggunakan
program SPSS versi 21.0. persamaan regresi linier berganda yaitu Y = 11,957 +
0,246X1+ 0,615X2. Dari hasil analisis Uji t terbukti t hitung X1
(pendidikankewirausahaan)dengannilai thitung> ttabel yaitu sebesar 3.068 > 1,9879,
serta memiliki nilai sig. t < alpha yaitu sebesar 0,003 <0,05. dan X2 (efikasidiri)
dengannilaithitung> ttabel yaitu sebesar 6,587 > 1,9879, sertamemiliki nilai sig. t <
alpha yaitu sebesar 0,000 <0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima.Sedangkan
untuk analisis Uji F Fhitung(82,890) > Ftabel (3,10) dengan tingkat signifikansi F
0,000 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pendidikankewirausahaan dan efikasidiriterhadap intensiberwirausaha mahasiswa
program pendidikan ekonomi semester VI di STKIP PGRI Tulungagung Tahun
2017/2018.

Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri, Intensi Berwirausaha


PENDAHULUAN
Melambatnya ekonomi Indonesia mengakibatkan jumlah pengangguran
dalam negeri bertambah. Masalah pengangguran masih menjadi salah satu fokus
utama yang belum terselesaikan dan tidak bisa dikesampingkan, banyak pihak
yang berusaha menurunkan angka pengangguran dengan membuka lapangan
pekerjaan hingga sosialisasi berwirausaha. Salah satu penyebab pengangguran
yaitu jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan tersedianya lapangan
perkerjaan.Fakta lapangan yang semakin menyedihkan adalah angka
pengangguran terdidik di Indonesia cukup besar. Hal ini sangat disayangkan
karena jika dilihat dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki mahasiswa,
seharusnya individu tersebut mampu memperoleh pekerjaan ataupun justru
membuka lapangan kerja sendiri.

Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan


perekonomian Indonesia adalah dengan meningkatkan minat berwirausaha
generasi muda.Untuk itu perguruan tinggi memiliki peranan yang penting dalam
hal ini yaitu sebagai lembaga pendidikan yang turut bertanggung jawab untuk
mencetak lulusan yang dapat langsung bekerja. Konsep bekerja di sini adalah
bekerja dengan tidak ikut orang lain atau bekerja untuk dirinya sendiri (menjadi
entrepreneur/wirausaha). Hal ini di dasarkan pada kenyataan yang ada bahwa
wirausahawan yang muncul sekarang ini dikarenakan terpaksa (tidak
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan), sehingga tantangan yang ada bagi
perguruan tinggi di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan pendidikan
kewirausahaan.Perguruan tinggi diharapkan mampu mempersiapkan masa depan
yang lebih baik dengan mengembangkan intelektual dan keterampilan agar
generasi muda dapat melakukan aktualisasi diri. Perguruan tinggi juga berperan
dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan sikap
kewirausahaan dalam mengatasi masalah perekonomian negara dengan cara
menciptakan lapangan kerja.

Keinginan atau intensi berwirausaha yang ada pada diri seseorang tentunya
tidak muncul secara instan, tetapi mereka melakukannya dengan sengaja.Intensi
berwirausaha merupakan keinginan, niat, atau tekad yang kuat terhadap dirinya
sendiri untuk melakukan tindakan menjadi wirausaha.Seseorang yang memiliki
sifat intensi untuk memulai sebuah usaha akan memiliki intensi dan kemajuan
yang lebih baik dibandingkan seseorang yang tidak memiliki intensi untuk
memulai sebuah usaha(Wibowo, 2017,hal.159).

Untuk memiliki intensi berwirausaha yang baik diperlukan adanya suatu


proses pendidikan. Dari pendidikan kewirausahaan diharapkan mahasiswa
memperoleh suatu pengetahuan yang mempunyai peranan untuk menumbuhkan
intensi berwirausaha mahasiswa. Pendidikan yang dimaksud seperti mata kuliah
kewirausahaan.pendidikan kewirausahaan harus mampu mengubah pola pikir
mahasiswa. Pola pikir yang selalu beorientasi menjadi karyawan diputar balik
menjadi berorientasi untuk mencari karyawan. Dengan demikian pendidikan
kewirausahaan dapat diajarkan melalui penanaman nilai-nilai kewirausahaan yang
akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar mahasiswa kelak
dapat mandiri dalam bekerja atau mandiri berwirausaha (Farida dan Nurkhin,
2016,hal.277).

Pendidikan kewirausahaan mempunyai peranan untuk menumbuhkan


minat berwirausaha siswa. Pendidikan yang dimaksud seperti mata pelajaran
kewirausahaan. Teori tentang pendidikan yang dikemukakan oleh (Alma,
2013,hal.7), menurutnya keberanian membentuk wirausaha didorong oleh
lembaga pendidikan atau sekolah, sekolah yang memberikan mata pelajaran
kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat menumbuhkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha. (Kementrian Pendidikan Nasional,2010,hal.22).
menyebutkan bahwa pendidikan kewirausahaan harus mampu mengubah pola
pikir siswa. Pola pikir yang selalu beorientasi menjadi karyawan diputar balik
menjadi berorientasi untuk mencari karyawan. Dengan demikian pendidikan
kewirausahaan dapat diajarkan melalui penanaman nilai-nilai kewirausahaan yang
akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar siswa kelak dapat
mandiri dalam bekerja atau mandiri usaha.
Pendidikan kewirausahaan yang diberikan di dalam kelas diharapkan dapat
membuka wawasan mahasiswa dan membekali ilmu kewirausahaan mahasiswa.
Hal tersebut dilakukan guna menanamkan intensi berwirausaha untuk
mendewasakan diri seseorang sehingga orang tersebut mampu untuk hidup
mandiri, kreatif, dan inovatif dengan ilmu yang semakin bertambah. Melalui
Pendidikan kewirausahaan yang sudahdiperoleh mahasiswa, mahasiswa akan
memiliki pengetahuan untuk mengelola usaha dan kematangan mental dalam
memulai suatu usaha. sehingga mahasiswa memiliki doronganefikasi
diri/kepercayaan diri untuk membuka usaha.

Efikasi diri merupakan sebuah keyakinan seseorang dalam


kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian
orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Keyakinan seseorang mengenai
efikasi diri, memengaruhi bentuk tindakan yang akan mereka pilih untuk
dilakukan, sebanyak apa usaha yang akan mereka berikan ke dalam aktivitas ini
selama apa mereka akan bertahan dalam menghadapi rintangan dan kegagalan,
serta ketangguhan mereka mengikuti adanya kemunduran. efikasi diri yang positif
adalah keyakinan untuk mampu melakukan perilaku yang dimaksud. Tanpa
efikasi diri, orang akan enggan melakukan sesuatu. Efikasi diri, akan
menunjukkan perilaku tertentu, sekuat apa orang tersebut dapat bertahan saat
menghadapi kegagalan atau kesulitan, dan bagaimana kesuksesan atau kegagalan
dalam suatu tugas tertentu mempengaruhi perilaku di masa depan mahasiswa
(Wibowo, 2017,hal.157).

Harapan terhadap munculnya entrepreneurdari kalangan mahasiswa


inimerupakan suatu solusi yang relevan untuk diwujudkan karena tingginya
jumlah penganguran dikalangan alumni perguruan tinggi ditakutkan akan terus
meningkat, jika lembaga pendidikan tinggi tidak melakukan upaya peningkatan
kopetensi mahasiswa dibidangnya dan menyesuaikan dengan kebutuhan didunia
usaha. Begitu besarnaya peran kewirausahaan dalam rangka mengurangi
pengangguran maka keberadaan perguruan tinggi diharapkan dapat menjalankan
fungsi utamanya sebagai lembaga penyelengara pendidikan yang sekaligus
menjalankan peranannya sebagai agen pembaharu dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan-tujuan tertentu. Cara ilmiah merupakan kegiatan
yang berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang bersifat rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal sehingga mampu dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara yang digunakan untuk penelitian dan bisa diamati oleh indera manusia
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui penelitian yang dilakukan.
Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
langkah-langkah yang berurutan dan bersifat logis (Sugiyono,2014, hal.2).

Disini peneliti ingin mengetahui pengaruh pendidikankewirausahaandan


efikasidiriterhadap intensiberwirausaha, yang akan di lakukan analisis pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Menentukan populasipenelitian merupakan salah satu langkah yang di
perlukan dalam melaksanakan penelitian.menurut (Sugiyono, 2014, hal.80)
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.Dari pengertian tersebutdapatdi
simpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subjek yang
kemudian oleh peneliti akan di kaji dan di teliti, selanjutntya di lakukan penarikan
kesimpulan dari penelitian yang di lakukannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester VI STKIP PGRI Tulungagung
Tahun Akademik 2017/2018 yang berjumlah 89 mahasiswa dari 2 kelas.

Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan


menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji asumsiklasikyang
digunakanantaralain: Uji Normalitas,UjiLinieritas,UjiMultikolonieritas, dan Uji
Heterokedastisitas. Uji Hipotesis yang digunakanadalahpengujianPersamaan Garis
Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F, dan KoefisienDeterminasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkanperhitungandenganmenggunakan program SPSS 16.0 For
Windows di perolehhasilsebagaiberikut :
1. HasilRegresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 11.957 5.779 2.069 .042
Pendidikan
.246 .080 .276 3.068 .003 .492 2.031
Kewirausahaan
Efikasi Diri .615 .093 .592 6.587 .000 .492 2.031
a. Dependent
Variable:Intensi
Berwirausaha
Sumber : di olah 2018 (Lampiran 15)
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diatas dapat diperoleh suatu
persamaan linier sebagai berikut : Y = α + b1X1 + b2X2 yaitu Y= 11,957 +
0,246X1+ 0,615X2 . Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan
yaitu :

1. (a) merupakan konstanta yang besarnya 11,957 menyatakan bahwa jika


variabel independen (Pendidikan Kewirausahaan,Efikasi) sebesar 0 (nol),
maka nilai variabel dependen (Intensi berwirausaha) sebesar 11,957.
2. (b1) merupakan koefisien regresi dari X1 sebesar 0,246 yang berarti apabila
variabel independen (Pendidikan Kewirausahaan) meningkat 1 poin maka
nilai pada variabel dependen (Intensi berwirausaha) akan meningkat sebesar
0,246 poin dengan asumsi yang lain tetap/konstan.
3. (b2) merupakan koefisien regresi dari X2 sebesar 0,615 yang berarti apabila
variabel independen (Efikasi Diri) meningkat 1 poin maka nilai pada variabel
dependen (Intensi berwirausaha) akan meningkat sebesar 0,615 poin dengan
asumsi yang lain tetap/konstan.
2. UjiHipotesis
1. Uji t ( Parsial )
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.957 5.779 2.069 .042
Pendidikan
.246 .080 .276 3.068 .003
Kewirausahaan
Efikasi Diri .615 .093 .592 6.587 .000
a. Dependent Variable: Intensi
Berwirausaha
Sumber : di olah 2018 (Lampiran 13)

Berdasarkan tabel 4.15 dapat di ketahui bahwa variabel Pendidikan


Kewirausahaan (X1) memiliki nilai sig. t < alpha yaitu sebesar 0,003 <0,05 dan
thitung> ttabel yaitu sebesar 3.068 > 1,9879. Apabila signifikan t < alpha atau thitung>
ttabel, maka nilai hipotesis nol (H0) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha ) diterima.
Dengan demikian dapat di simpulakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Pendidikan Kewirausahaan (X1) terhadap Intensi berwirausaha (Y)
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester VI STKIP PGRI Tulungagung Tahun
Akademik 2017/2018.

Selanjutnya dapat di ketahui pula bahwa variabel Efikasi Diri (X2)


memiliki nilai sig. t < alpha yaitu sebesar 0,000 <0,05 dan thitung> ttabel yaitu
sebesar 6,587 > 1,9879. Apabila sig. t < alpha atau thitung> ttabel, maka nilai
hipotesis nol (H0) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha ) diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Efikasi Diri
(X2) terhadap Intensi berwirausaha (Y) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester
VI STKIP PGRI Tulungagung Tahun Akademik 2017/2018.
2. Uji F ( Simultan )
Hasil Uji Simultan

ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2740.650 2 1370.325 82.890 .000a
Residual 1421.732 86 16.532
Total 4162.382 88
a. Predictors: (Constant), Efikasi Diri, Pendidikan Kewirausahaan

b. Dependent Variable: Intensi Berwirausaha


Sumber : di olah 2018 (Lampiran 13)

Berdasarkan tabel 4.16 di ketahui bahwa signifikasi F 0,000 < 0,05 dan
Fhitung(82,890) > Ftabel (3,10) sehingga hipotesis nol di tolak dan hipotesis alternatif
diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 dalam penelitian ini di
tolak dan Ha di terima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel Pendidikan Kewirausahaan (X1) dan Efikasi Diri (X2) secara simultan
terhadap Intensi berwirausaha (Y) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester VI
STKIP PGRI Tulungagung Tahun Akademik 2017/2018.

3. UjiKofisienDeterminasi

Uji Korelasi dan Determinasi


Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .811a .658 .650 4.066

a. Predictors: (Constant), Efikasi Diri, Pendidikan Kewirausahaan


b. Dependent Variable: Intensi Berwirausaha
Sumber : di olah 2018 (Lampiran 13)

Berdasarkan pada tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (r)
antara Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi Diri terhadap Intensi berwirausaha
adalah sebesar 0,811. Sedangkan nilai koefisien determinasi (r2) atau R Square dari
persamaan regresi sebesar 0,658 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 65,8%.
Hal ini menunjukkan bahwa 65,8% perubahan variabel dependen Intensi
berwirausaha (Y) di pengaruhi oleh perubahan variabel independen Pendidikan
Kewirausahaan (X1) dan Efikasi Diri (X2). Sedangkan sisanya 34,2% di pengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasanmengenaipengaruhpendidikank
ewirausahaandanefikasidiriterhadapintensiberwirausahamahasiswaPendidikanEkono
mi Semester VI STKIP PGRI TulungagungTahunAkademik 2017/2018
dapatdisimpulkanbahwaadapengaruh yang
signifikanpendidikankewirausahaandanefikasidiriterhadapintensiberwirausahamahasi
swaPendidikanEkonomi Semester VI STKIP PGRI Tulungagung.
Besarnyapresentasependidikankewirausahaandanefikasidiriterhadapintensiberwiraus
ahamahasiswaPendidikanEkonomi Semester VI STKIP PGRI
TulungagungTahunAkademik 2017/2018 adalah 65,8%.
Berdasarkan kesimpulan di atas makapenulismemberikan saran
kepadamahasiswa agar terus meningkatkan pengetahuannya tentang kewirausahaan
sehingga motivasi mahasiswa dalam bidang itu semakin meningkat, serta peneliti
juga menyarankan agar mahasiswa mencari pengalaman sebanyak mungkin tentang
dunia wirausaha sehingga dapat menumbukan jiwa entrepreneurnya dan
meningkatkan intensimahasiswa dalam berwirausaha. Serta saran
untukpenelitilainhendaknyadapat dijadikan sebagai referensi khususnya untuk
penelitian yang berkaitan dengan intensiberwirausaha. Dilihat dari kontribusi
pendidikankewirausahaandanefikasidiriterhadapintensiberwirausaha mahasiswa
Semester VI Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Tulungagung Tahun Akademik
2017/2018 sebesar 65,8% sedangkan sisanya sekitar 34,2% di pengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini. Maka penelitian selanjutnya perlu mengembangkan
dengan mempertimbangkan aspek-aspek lain yang dapat menimbulkan
intensiberwirausaha, misalnya seperti dukungan keluarga dan kreatifitas dalam
meningkatkan intensiberwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

Farida dan Nurkhin. (2016). Economic Education Analysis Journal. Farida, Sifa Dan
Ahmad Nurkhin, 2016, “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan
Keluarga Dan Self-Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK
Program Keahlian Akuntansi,5(1), 273–289.

Wibowo, A. (2017). HUBUNGAN KREATIVITAS, EFIKASI DIRI DAN INTENSI


BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Dan Bisnis Vol.5 No.2 Oktober 2017 http://doi.org/10.21009/JPEB E-ISSN:
2302 – 2663 DOI:doi.org/10.21009/JPEB.005.2.4 HUBUNGAN
KREATIVITAS, EFIKASI DIRI DAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA
MAHASISWA, 5(2), 152–167.

Alma, Buchari. 2011. “Kewirausahaan”. Bandung: Alfabeta. 2013. “Kewirausahaan


untuk Mahasiswa dan Umum”. Edisi 2. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Kementrian Pendidikan Nasional dan Badan Penelitian dan Pengembangan


Kurikulum. 2010.“Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan”. Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional.

Sugiyono, 2014. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai