Anda di halaman 1dari 10

55-64

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri Berwirausaha dan


Faktor Lingkungan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Perguruan Tinggi Islam di Jember
Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti*, Erila Cahyani Pradana, Sudarsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember, Jember, Indonesia
*lelyhana@gmail.com

Abstract
The study aims to know and test the influence of entrepreneurship education,
entreprenuerial self efficacy and environmental factors to entrepreneurship
interest of Islamic university students in Jember namely UNMUH and IAIN
Jember. This research is explanatory research, with sample selection using quota
sampling counted 40 samples in each research object with total sample 80. Then
method used purposive sampling and data collection using accidental sampling.
Analyzer used is multiple linear regression analysis. The results indicate that
entrepreneurship education, self-efficacy entrepreneurship and environmental
factors have an effect on entrepreneurship interest.

Keywords: Entrepreneurship Education, Environmental Factor, Entrepreneurial


Self Efficacy

PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kekuatan berupa ditentukan yaitu sebesar 2%. Meskipun
sumber daya manusia. Jumlah kelahiran terjadi peningkatan jumlah wirausaha,
penduduk Indonesia selalu meningkat diikuti Indonesia memerlukan jumlah wirausaha
dengan jumlah angkatan kerja. Data Badan lebih banyak lagi, karena masih tertinggal
Pusat Statistik mencatat jumlah angkatan jauh dengan negara tetangga seperti Jepang
kerja di Indonesia naik sebanyak 6,11 juta dan Amerika Serikat yang rasio
menjadi 131,55 juta pada tahun 2019. kewirausahaannya sudah diatas 10%.
Penduduk bekerja di tahun 2019 yaitu 124,54 Pendidikan merupakan salah satu
juta orang, ada kenaikan 6,13 juta orang indikator penting untuk mengukur tingkat
dibanding tahun 2018. Tingkat pengangguran kesejahteraan masyarakat (Soehartono,
tahun 2019 yaitu 5,33%, mengalami 2006). Pendidikan mencakup semua kegiatan
penurunan sebesar 0,28%. pembelajaran formal maupun informal. Oleh
Berdasarkan data BPS 2020 dengan karena itu pendidikan kewirausahaan
jumlah penduduk 252 juta, data wirausaha 7,8 sepatutnya diterapkan pada berbagai dunia
juta orang, ada kenaikan 3,1%, dari tahun pendidikan. Tetapi masalahnya adalah
sebelumnya. Data menunjukkan ada bagaimana dunia pendidikan dapat
peningkatan jumlah masyarakat Indonesia memberikan materi pembelajaran yang
yang bekerja dan yang berwirausaha. Jumlah sesuai. Permasalahan klasik yang masih
masyarakat Indonesia yang menjadi ditemui hingga saat ini adalah kesesuaian
wirausaha sudah mencapai standar rasio antara dunia pendidikan dan dunia kerja
kewirausahaan sebuah negara yang telah masih terdapat celah sehingga menyebabkan

55
masih tingginya angka pengangguran di 2014, Widayat & Nikmatuzahroh, 2017)
Indonesia (Putri, 2017). sehingga perlu diteliti lebih lanjut mengenai
Fenomena menarik untuk dikaji peran pendidikan terhadap minat
adalah mahasiswa perguruan tinggi Islam berwirausaha.
berbeda dengan perguruan tinggi pada Selain pentingnya pendidikan
umumnya. Kurikulum mata kuliah kewirausahaan, juga perlu memberikan
kewirausahaan yang ada pada perguruan keyakinan terhadap diri sendiri bahwa dengan
tinggi Islam mengandung muatan agama berwirausaha dapat menghasilkan
Islam. Bukan berarti pada perguruan tinggi keuntungan tersendiri dan bermanfaat bagi
umum tidak mengedepankan agama, akan orang lain. Mueller dan Dato-on (2008)
tetapi prinsip keagamaan pada perguruan menyatakan bahwa entreprenurial self
tinggi Islam diyakini sangat kuat terlebih teori efficacy bertujuan mengukur keyakinan
akan ekonomi Islam. Hal ini dinyatakan individu berkaitan dengan kemampuan dalam
dalam penelitian Puteri (2012) pada IAIN menyelesaikan tugas sebagai wirausaha.
Antasari Banjarmasin Jurusan Ekonomi Dessyana dan Riyanti (2017) menjelaskan
Syariah, mahasiswa memperoleh 3 SKS mata proses entrepreneurial bukanlah hal mudah
kuliah kewirausahaan dan 3 SKS mata kuliah sehingga diperlukan entrepreneurial self
praktik kewirausahaan. Hasil penelitian Putri efficacy untuk mendorong kesuksesan dalam
(2017) menunjukkan bahwa pendidikan bisnis. Penelitian terdahulu menunjukkan
kewirausahaan mempengaruhi minat bahwa pengaruh entrepreneurial self efficacy
mahasiswa berwirausaha. Selain itu lulusan terhadap minat berwirausaha adalah positif
perguruan tinggi Islam identik dengan lulusan (Mueller & Dato-on, 2008; Triwardhani &
termarginalkan dan lebih cocok untuk profesi Nobelson, 2014; Dessyana & Riyanti, 2017).
yang menyangkut keagamaan. Hal ini Hasil yang berbeda yang merupakan celah
menarik untuk dikaji lebih lanjut karena saat penelitian ada dalam hasil penelitian Indarti &
ini pemerintah memberikan banyak Rostiani (2008) serta penelitian Segal et al.
kesempatan kepada mahasiswa untuk (2005) bahwa entrepreneurial self efficacy
berwirausaha dengan berbagai kegiatan berpengaruh negatif terhadap minat
pelatihan melalui kampus, seperti Program berwirausaha.
Mahasiswa Wirausaha, Program Kreativitas Faktor lingkungan dapat dijadikan
Mahasiswa yang bertujuan untuk sebagai motivasi diri untuk dapat
menginisiasi mahasiswa untuk berwirausaha. berwirausaha. Entah keadaan lingkungan
Pendidikan kewirausahaan pada perguruan sekitar mendukung atau tidak, seharusnya
tinggi Islam diberikan oleh dosen pengampu dapat dijadikan sebagai pemicu
yang sesuai dengan bidangnya dan mengerti mengembangkan ide kreatif berwirausaha.
akan hukum berdagang secara Islam, tentu Faktor lingkungan ini mengacu pada
akan membantu wirausahawan muda dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.
mengelola bisnisnya. Melayani (2017:2) menguraikan lingkungan
Penelitian terdahulu tentang keluarga adalah lingkungan masyarakat yang
pentingnya pendidikan kewirausahaan pada terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan
Perguruan Tinggi Islam memberikan hasil anggota keluarga lain. Lingkungan keluarga
bahwa pendidikan kewirausahaan inilah yang menjadi dasar pendidikan untuk
berpengaruh terhadap minat kewirausahaan tumbuh dan berkembangnya seseorang.
(Turker & Selcuk, 2009; Puteri, 2012; Lingkungan sosial menunjukkan hubungan
Hanum, 2015; Permatasari, 2016; Putri, 2017; antar masyarakat serta berbagai sistem norma
Hafizah, 2014; Jiang et al., 2017). Namun di sekitar individu atau kelompok manusia
masih terdapat celah penelitian bahwa yang mempengaruhi tingkah laku mereka dan
pendidikan kewirausahaan berpengaruh interaksinya.
negatif terhadap minat berwirausaha (Indarti Octavianica (2016:37) menyatakan
& Rostiani, 2008; Nugroho & Setyawan, minat adalah keinginan dari individu terhadap

56
sesuatu hal. Minat dalam berwirausaha Pendidikan Kewirausahaan
menurut Suryana (2006: 54) adalah pilihan Pendidikan kewirausahaan berkaitan
kegiatan individu yang muncul karena adanya dengan pembentukan pola pikir, sikap, dan
ketertarikan dan keberanian mengambil perilaku pada mahasiswa untuk menjadi
resiko untuk berwirausaha. Minat ini seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati
didorong oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik sehingga mengarahkan mereka untuk
dari individu, berkaitan dengan efikasi diri memilih berwirausaha sebagai pilihan karir
serta faktor lingkungan. Dukungan penelitian (Lestari & Wijaya, 2012). Paco et al. (2015)
Oktavianica (2016) dan Herlambang (2016) menyatakan bahwa pendidikan
memberikan bukti bahwa lingkungan sosial kewirausahaan dapat membangun dan
berpengaruh positif terhadap minat wirausaha mendorong niat lebih lanjut untuk
mahasiswa. Hasil penelitian berbeda dalam menumbuhkan bisnis baru. Lebih lanjut
penelitian Ismail et al., (2009) dan Zain et al. pengertian pendidikan kewirausahaan ini
(2010) bahwa faktor lingkungan terutama merupakan proses pembelajaran yang
lingkungan keluarga berpengaruh negatif berkaitan dengan dunia usaha tentang
terhadap minat wirausaha mahasiswa. bagaimana seseorang dapat memberikan
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji arahan atau motivasi untuk melakukan
pengaruh pendidikan kewirausahaan, kegiatan usaha yang kreatif serta inovatif
entrepreneurial self efficacy dan faktor yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
lingkungan terhadap minat berwirausaha Tujuan pendidikan kewirausahaan
mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam di menurut Daryanto (2012:4) adalah sebagai
Jember. berikut: a) Kewirausahaan mempunyai tujuan
untuk membentuk body of knowledge bukan
Minat Berwirausaha hanya mempelajari konsep dan teorinya
Minat menurut Octavionica (2016:37) saja; b) Kewirausahaan terdiri dari venture
adalah kesadaran individu yang dapat start-up dan venture growth, yaitu tentang
menimbulkan keinginan melakukan kegiatan memulai usaha dan mengelola pertumbuhan
yang kesukaannya. Santosa (2016:3) usaha; c) Kewirausahaan berkaitan dengan
menyatakan bahwa minat berwirausaha kemampuan untuk memproduksi suatu yang
berkaitan dengan kemampuan untuk baru; d) Kewirausahaan mempelajari
mengorganisir sumber daya, mengelola dan mengenai pengelolaan pendapatan.
kemampuan untuk menanggung risiko dan Kurikulum pendidikan tinggi yang
mengembangkan usaha. Berdasarkan memuat mata kuliah kewirausahaan dan
pengertian tersebut, minat menunjukkan praktik kewirausahaan serta banyaknya
dorongan untuk melakukan suatu kegiatan kesempatan yang diberikan pemerintah
tertentu. Menurut Chandra (2006), faktor kepada mahasiswa untuk menginisiasi
dalam minat wirausaha adalah sebagai mahasiswa untuk berwirausaha seyogyanya
berikut: a) Faktor personal, berasal dari semakin meningkatkan minat wirausaha para
pengalaman dari lingkungan keluarga dan mahasiswa. Beberapa bukti empiris
sosial; b) Suasana kerja, berkaitan dengan menunjukkan bahwa pendidikan
lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kewirausahaan memberikan dampak positif
seseorang untuk berwirausaha; c) terhadap minat kewirausahaan (Turker &
Kepribadian berhubungan dengan sikap, Selcuk, 2009; Puteri, 2012; Hanum, 2015;
intelegensia, bakat dan kreativitas; d) Tingkat Permatasari, 2016; Putri, 2017; Hafizah,
pendidikan yang memberikan pengaruh untuk 2014; Jiang et al., 2017). Berdasarkan uraian
memilih menjadi seorang wirausaha; e) tersebut, hipotesis yang diajukan adalah:
Dorongan keluarga, merupakan faktor H1: Pendidikan kewirausahaan
instrinsik yang bisa mendorong individu berpengaruh terhadap minat
berwirausaha. berwirausaha.

57
Efikasi Diri Berwirausaha mulai tumbuh dan belajar tentang segala
Menurut Hisrich et al. (2008) self sesuatu, disini orang tua memiliki harapan
efficacy entrepreneurial berhubungan dengan bahwa kelak anaknya akan menjadi pribadi
keyakinan diri untuk melakukan sesuatu. yang sukses dan berhasil.
Entrepreneurial self efficacy juga dipengaruhi Lingkungan sosial menurut Ahmadi
peluang untuk memperoleh keyakinan diri (2003) meliputi bentuk hubungan dan
melalui pengalaman dan pemodelan peran interaksi komunikasi antar manusia. Purnomo
(Mueller & Goic, 2003). Berdasarkan (2015) menyatakan lingkungan sosial dapat
pengertian tersebut, efikasi diri berwirausaha membentuk hubungan antar individu.
merupakan keyakinan diri yang ada pada Lingkungan sosial tempat dimana seseorang
seseorang, yakin akan kemampuannya dalam saling berinteraksi dan bisa menyesuaikan diri
berwirausaha yang dapat dipengaruhi oleh sehingga membentuk karakter dirinya.
faktor – faktor tertentu. Dimensi Utama ESE Seseorang yang berada dalam lingkungan
(Entrepreneurial Self Efficacy) menurut Chen dimana karakteristik kewirausahaan sangat
et al. (1998) terdapat enam dimensi utama kuat dan banyak yang menjadi wirausaha
yang menentukan nilai ESE, yaitu: a) Percaya akan mendorong dan dapat membentuk
pada kemampuan mengembangkan produk seseorang menjadi wirausaha. Bukti
baru serta kemampuan membaca peluang menunjukkan bahwa lingkungan sosial
pasar; b) Kepercayaan diri untuk mengatasi berpengaruh positif terhadap minat wirausaha
perubahan dan tantangan dalam mahasiswa (Oktavianica, 2016; Herlambang,
berwirausaha; c) Kepercayaan diri untuk 2016). Oleh karena itu hipotesis yang
dapat memberdayakan dan mengembangan diajukan adalah:
sumber yang tersedia; d) Keyakinan untuk H3: Faktor lingkungan berpengaruh
menentukan tujuan dalam berwirausaha; e) terhadap minat berwirausaha
Percaya pada kemampuan dan memiliki
perilaku inovatif; dan f) Percaya pada Atas dasar penjelasan diatas maka
kemampuan untuk membangun jaringan kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai
dengan investor. berikut :
Proses entrepreneurial bukanlah
sesuatu yang mudah sehingga diperlukan Pendidikan
entrepreneurial self efficacy. Kewirausahan
Entrepreneurial self efficacy diyakini
mampu mendorong kesuksesan dalam bisnis. Efikasi Diri
Minat
Berwirausaha
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Berwirausaha
yang menunjukkan bahwa entrepreneurial
self efficacy berpengaruh positif terhadap
Faktor
minat berwirausaha (Mueller & Dato-on, Lingkungan
2008; Triwardhani & Nobelson, 2014;
Dessyana & Riyanti, 2017). Oleh karena itu
hipotesis yang diajukan adalah: Gambar 1 : Kerangka konseptual
H2: Efikasi diri berwirausaha berpengaruh
terhadap minat berwirausaha
METODE PENELITIAN
Faktor Lingkungan Jenis Penelitian
Menurut Yanti et al. (2014) Penelitian ini merupakan explanatory
lingkungan keluarga disebut juga lingkungan research bertujuan untuk mengklarifikasi,
yang berhubungan dengan pertumbuhan dan mendefinisikan masalah secara lebih tepat.
tingkah laku anak. Berdasarkan pengertian explanatory research menjelaskan hubungan
tersebut, maka lingkungan keluarga adalah antara variabel penelitian dan menguji
merupakan lingkungan dimana seseorang hipotesis.

58
Populasi dan Sampel faktor–faktor tertentu. Adapun indikator
Populasi penelitian ini diambil dari efikasi diri berwirausaha yaitu: 1) Dapat
mahasiswa UNMUH Jember dan IAIN melaksanakan peran dan tugas
Jember. Teknik sampling dengan purposive kewirausahaan; 2) Mampu mendirikan usaha
sampling, penentuan sampel berdasarkan baru secara mandiri; 3) Mampu menjalankan
kriteria tertentu : 1) Mahasiswa minimal usaha sesuai kemampuan yang sudah
semester 5 dan sudah menempuh kuliah dimilikinya; 4) Mampu mengelola
pendidikan kewirausahaan; 2) Mahasiswa pendapatan yang bias digunakan untuk
dengan minat menjadi wirausaha, sebab jika memiliki usaha baru; 5) Mampu berpikir
responden yang diberi kuesioner tidak secara kreatif; 6) Memiliki peluang sukses
memiliki minat berwirausaha, maka hasil dimasa yang akan datang; 7) Memiliki
penelitian yang diperoleh menjadi negatif. peluang mewujudkan ide menjadi peluang
Pemilihan sampel pada penelitian ini bisnis baru; 8) Memiliki pengetahuan yang
menggunakan quota sampling, dimana baik tentang kewirausahaan.
peneliti membatasi jumlah responden Lingkungan (X3) menurut Bandura
sebanyak 40 responden untuk setiap obyek (2015) merupakan suatu media yang
penelitian sehingga jumlah sampel penelitian mempengaruhi pertumbuhan manusia atau
adalah 80 orang responden. Pengumpulan hewan. Meliputi lingkungan keluarga dan
sampel atau pengumpulan data yang lingkungan sosial. Indikator yang digunakan
dilakukan oleh peneliti menggunakan sebagai berikut: 1) Panutan berwirausaha dari
accidental sampling berdasarkan siapa saja keluarga; 2) Pengetahuan orang tua tentang
obyek penelitian yang ditemui, untuk dunia wirausaha; 3) Keluarga mempunyai
kemudian ditanyai sesuai dengan kriteria pikiran wirausaha merupakan profesi yang
yang telah ditentukan. mulia; 4) Dukungan orang tua untuk
berwirausaha; 5) Permodalan dari orang tua;
Pengukuran Variabel 6) Sosok wirausaha teman sebaya yang
Penelitian terdiri dari variabel diidolakan; 7) Tawaran kerjasama dari teman
independen dan variabel dependen. Variabel sebaya; 8) Dukungan untuk menjadi
independen terdiri dari pendidikan wirausahawan dari teman sebaya; 9) Tawaran
kewirausahaan (X1), efikasi diri berwirausaha untuk berwirausaha dari rekanan
(X2) dan faktor lingkungan (X3). Kemudian Minat berwirausaha (Y) menurut
variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Octavionica (2016:37) merupakan suatu
minat berwirausaha (Y). keinginan untuk melakukan suatu bisnis atau
usaha yang menguntungkan untuk dirinya
Definisi Operasional Variabel sendiri dan berkontribusi pada masayrakat
Pendidikan kewirausahaan (X1) luas. Adapun indikator minat berwirausaha
menurut Permatasari (2016:36) merupakan sebagai berikut: 1) Kemauan kuat untuk
suatu proses pembelajaran yang berkaitan berwirausaha; 2) Kemauan memecahkan
dengan dunia usaha tentang bagaimana masalah dan mengambil risiko; 3) Kemauan
seseorang dapat memberikan arahan atau untuk berperilaku kreatif; 4) Kemauan untuk
motivasi untuk melakukan kegiatan usaha. bekerja dengan produktif; 5) Kemauan untuk
Adapun indikator pendidikan kewirausahaan berbewirausaha sesuai dengan etika bisnis
sebagai berikut: 1) Kurikulum; 2) Kualitas yang sehat
dosen pengampu; 3) Fasilitas belajar
mengajar Analisis Data
Efikasi diri berwirausaha (X2) Metode analisis data yang digunakan
menurut Handaru et al. (2015:15) merupakan adalah regresi berganda dengan formula
kepercayaan diri seseorang akan sebagai berikut:
kemampuannya dalam melakukan kegiatan
berwirausaha yang dapat dipengaruhi oleh

59
Dimana : Hasil analisis data tentang deskripsi
ɑ : bilangan konstanta responden sebagaimana ditunjukkan pada
b1 : koefisien regresi variabel pendidikan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden
kewirausahaan dengan usia diatas 20 tahun memiliki tingkat
b2 : koefisien regresi variabel efikasi diri kematangan yang tinggi dalam
berwirausaha menumbuhkan minat berwirausaha sebesar
b3 :koefisien regresi variabel faktor lebih dari 42,6%. Karakteristik responden
lingkungan berdasarkan jenis kelamin juga menunjukkan
X1 : pendidikan kewirausahaan bahwa perempuan lebih memiliki minat
X2 : efikasi diri berwirausaha berwirausaha sebesar 75%. Karakteristik
X3 : faktor lingkungan responden berdasarkan program studi
Y : minat berwirausaha menunjukkan bahwa program studi yang
Ei : faktor gangguan paling banyak adalah program studi
Manajemen pada UNMUH Jember sebanyak
HASIL DAN PEMBAHASAN 24 orang dengan presentase 60% dari jumlah
Deskripsi Responden responden UNMUH sebanyak 40 orang.
program studi paling banyak kedua adalah
Tabel 1. Demografi Responden program studi Ekonomi Syariah pada IAIN
Karakteristik Jember sebanyak 28 orang dengan presentase
No. Jumlah Presentase
demografi responden
1 Usia : 70% dari jumlah responden IAIN sebanyak
19 tahun 2 2,5% 40 orang.
20 tahun 18 22,5% Karakteristik responden menurut
21 tahun 34 42,6%
22 tahun 21 26,2% pekerjaan orang tua menunjukkan bahwa
23 tahun 5 6,2% yang paling banyak adalah wiraswasta
Total 80 100% sebanyak 27 orang (33,8%). Latar belakang
2 Jenis Kelamin :
Laki – laki 20 25% pekerjaan orang tua responden banyak yang
Perempuan 60 75% mendirikan usaha sendiri, sehingga terlihat
Total 80 100% bahwa pekerjaan orang tua dari segi
3 Program Studi :
UNMUH lingkungan keluarga dapat memicu responden
Akuntasi 16 40% untuk melakukan kegiatan berwirausaha.
Manajemen 24 60% Kemudian karakteristik responden
Total 40 100%
IAIN yang terakhir adalah berdasarkan pengalaman
Ekonomi Syariah 28 70% bisnis yang dimiliki, yaitu sebanyak 44
Perbankan syariah 12 30% responden berpengalaman dalam
Total 40 100%
4 Pekerjaan Orang Tua berwirausaha dengan presentase sebesar 55%.
Berdagang 6 7,5% Sehingga dapat disimpulkan terdapat banyak
Guru 2 2,5% mahasiswa yang memiliki minat
Karyawan 3 3,8%
Pegawai 1 1,2% berwirausaha dengan menjalankan kegiatan
Pensiunan 1 1,2% usaha meskipun tingkatan usahanya masih
Petani 24 30% kecil.
PNS 5 6,2%
Purnawirawan 1 1,2%
Swasta 1 1,2% Pengujian Hipotesis
Tidak bekerja 3 3,8% Hasil uji analisis regresi linier
Wiraswasta 27 33,8%
Wirausaha 6 7,5% berganda ditunjukkan pada Tabel 2.
Total 80 100% Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2
5 Pengalaman Bisnis menunjukkan pendidikan kewirausahaan
Berpengalaman 44 55%
Tidak berpengalaman 36 45% berpengaruh positif terhadap minat
Total 80 100% berwirausaha. Hasil menunjukkan jika tingkat
Sumber : Data diolah, 2021 pendidikan kewirausahaan semakin tinggi,

60
maka tingkat minat berwirausaha meningkat adanya kuliah umum yang berkaitan dengan
dan begitu pula sebaliknya. Begitu juga kewirausahaan serta adanya pelatihan maka
halnya dengan efikasi diri berwirausaha dapat dijadikan bekal keterampilan dan
memberi dampak positif pada minat membangkitkan bakat mahasiswa dalam
berwirausaha. Artinya semakin tinggi tingkat berwirausaha. Selain karakerisik responden
efikasi diri berwirausaha, maka tingkat minat yang ikut berperan dalam penelitian, kegiatan
berwirausaha meningkat dan begitu pula belajar mengajar di kampus dengan bantuan
sebaliknya. Kontribusi faktor lingkungan dosen yang cakap, memudahkan pemahaman
terhadap minat berwirausaha juga responden dalam menerima mata kuliah
menunjukkan hasil positif. Artinya semakin kewirausahaan. Dosen juga memberikan
tinggi faktor lingkungan, maka tingkat minat kegiatan praktek berwirausaha selama 2x
berwirausaha semakin tinggi. dalam satu semester pada Universitas
Muhammadiyah Jember dan Institut Agama
Tabel 2. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Islam Negeri Jember. Dengan demikian dapat
Berganda dikatakan bahwa persepsi mahasiswa pada
Unstandardized Standardized perguruan tinggi Islam di UNMUH dan IAIN
Coefficients Coefficients
Std. jember mengenai pemahaman materi
Model B Error Beta t Sig. pendidikan kewirausahaan yang diberikan
1 (Constant) ,347 3,614 ,096 ,924 oleh dosen berpengaruh baik pada minat
Pendidikan berwirausahanya. Namun disisi lain, terdapat
,418 ,094 ,361 4,421 ,000
Kewirausahaan
Efikasi Diri jawaban responden sebesar 48,7% menjawab
,333 ,083 ,303 4,020 ,000
Berwirausaha cukup setuju dan 23,8% menjawab tidak
Faktor Lingkungan ,504 ,111 ,382 4,541 ,000 setuju pada indikator tentang laboratorium
a. Dependent Variable: Minat kewirausahaan kampus memadai untuk
Berwirausaha
meningkatkan wirausaha. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa sarana untuk
Pendidikan Kewirausahaan dan Minat
mengembangkan kegiatan kewirausahaan
Berwirausaha
pada kampus tersebut masih kurang.
Pengujian H1 terbukti adanya
Sehingga akan lebih baik apabila pihak
pengaruh antara pendidikan kewirausahaan
kampus melakukan perbaikan sarana
terhadap minat berwirausaha. Menurut
laboratorium kewirausahaan dikampusnya.
Permatasari (2016:35) materi pendidikan
kewirausahaan yang diberikan kepada
Efikasi Diri Berwirausaha dan Minat
mahasiswa akan memberikan pengaruh yang
Berwirausaha
baik bagi minat berwirausaha mahasiswa.
Temuan penelitian ada pengaruh
Dilihat dari jawaban responden sebesar 65%
antara efikasi diri berwirausaha terhadap
dengan jawaban setuju dan 27,5% sangat
minat berwirausaha dimana menurut Handaru
setuju pada indikator tentang memahami
et al. (2015:15) kepercayaan diri mahasiswa
dengan baik mata kuliah pendidikan
dalam berwirausaha akan memberikan
kewirausahaan, kemudian jawaban responden
pengaruh yang baik bagi minat berwirausaha
sebesar 30% menjawab setuju dan 66,2%
mahasiswa. Hasil diatas dikuatkan oleh
menjawab sangat setuju pada indikator
jawaban responden sebesar 32,5% setuju dan
tentang mau bekerja secara tekun dalam minat
65% sangat setuju pada indikator tentang
berwirausaha.
memiliki peluang untuk sukses di masa
Penelitian ini mendukung hasil
datang pada efikasi diri berwirausaha,
penelitian sebelumnya yaitu, Turker dan
kemudian jawaban responden sebesar 30%
Selcuk (2009). Apabila pihak universitas
setuju serta 66,2% sangat setuju pada
memberikan bekal pengetahuan
indikator tentang mau bekerja secara tekun
kewirausahaan, maka minat mahasiswa untuk
dalam minat berwirausaha. Dengan demikian
berwirausaha akan meningkat. Penelitian
dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa
Puteri (2012) juga menunjukkan dengan

61
pada perguruan tinggi Islam di UNMUH dan lingkungan yang mempengaruhi yaitu akses
IAIN Jember mengenai efikasi diri permodalan, informasi dan kualitas jejaring
berwirausaha berpengaruh baik pada minat yang dimiliki.
berwirausahanya. Namun disisi lain terdapat
jawaban responden sebesar 21,2% menjawab Kesimpulan
cukup setuju, 22,5% tidak setuju dan 2,5% Temuan penelitian, menunjukkan
sangat tidak setuju pada indikator tentang variabel pendidikan kewirausahaan, efikasi
kemampuan membuka usaha secara mandiri. diri berwirausaha dann lingkungan
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa berpengaruh positif signifikan terhadap minat
manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat berwirausaha. Bukti empiris juga
hidup sendiri. menunjukkan bahwa pendidikan
Penelitian ini mendukung temuan kewirausahaan pada perguruan tinggi Islam
penelitian Permatasari (2016) bahwa faktor- UNMUH dan IAIN Jember dapat dinilai baik,
faktor efikasi mempengaruhi minat sehingga berdampak besar pada minat untuk
berwirausaha. Jiang (2017) menyatakan berwirausaha mahasiswa perguruan tinggi
bahwa entreprenurial self efficacy dapat Islam UNMUH dan IAIN Jember.
menjadikan seseorang menjadi seorang Demikian juga dengan efikasi diri
pengusaha. Temuan penelitian Indarti dan berwirausaha yang menunjukkan bahwa
Rostiani (2008) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat efikasi diri atau
kepercayaan diri seorang mahasiswa keyakinan diri dalam berwirausaha pada
berpengaruh terhadap keinginan untuk perguruan tinggi Islam UNMUH dan IAIN
berwirausaha. Jember akan memiliki dampak terhadap minat
untuk berwirausaha mahasiswa perguruan
Faktor Lingkungan dan Minat tinggi Islam UNMUH dan IAIN Jember.
Berwirausaha Sedangkan faktor lingkungan berpengaruh
Hasil penelitian pengaruh antara dominan terhadap minat berwirausaha. Hal
faktor lingkungan terhadap minat ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan
berwirausaha, sesuai dengan pernyataan pada perguruan tinggi Islam UNMUH dan
Bandura (2015: 40) bahwa dorongan dari IAIN Jember dapat dinilai baik, sehingga
lingkungan sekitar mahasiswa tersebut akan memiliki pengaruh besar terhadap minat
memberikan pengaruh baik bagi minat untuk berwirausaha mahasiswa perguruan
berwirausaha mahasiswa. Jawaban responden tinggi Islam UNMUH dan IAIN Jember.
sebesar 50% sangat setuju dan 47,5% setuju Variabel lingkungan sangat penting
serta 2,5% cukup setuju pada indikator dan perlu lebih ditingkatkan lagi untuk
tentang dukungan orang tua untuk menjadi mendorong minat mahasiswa berwirausaha.
wirausaha ada pada faktor lingkungan, Lingkungan berkaitan dengan dukungan dari
kemudian jawaban responden sebesar 30% orang tua, teman sebaya dan adanya panutan
setuju serta 66,2% sangat setuju pada wirausaha muda yang bisa dijadikan contoh
indikator tentang mau bekerja secara tekun bagi mahasiswa untuk memulai
dalam minat berwirausaha. Dengan demikian berwirausaha. Penelitian selanjutnya
dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa diharapkan juga mempertimbangkan variabel
pada perguruan tinggi Islam di UNMUH dan independen sebagai bahan pengujian
IAIN Jember mengenai faktor lingkungan misalnya variabel kepribadian dan motivasi.
berpengaruh terhadap minat Bagi pihak kampus sebaiknya meningkatkan
berwirausahanya. Penelitian ini mendukung pemahaman dan pelatihan kepada mahasiswa
temuan penelitian Turker dan Selcuk (2009) agar semakin meningkatnya minat
bahwa dukungan struktural dari berbagai berwirausaha mahasiswa. Bagi mahasiswa
sektor masyarakat mempengaruhi seseorang alangkah baiknya mengubah pola pikir yang
untuk menjadi entrepreneur. Indarti dan selalu ingin mencari pekerjaan menjadi
Rostiani (2008) terdapat tiga faktor pencipta lapangan kerja.

62
DAFTAR PUSTAKA Kewirausahaan. Edisi 7. Jakarta:
Ahmadi, A. (2003). Teknik Belajar Yang Salemba Empat
Efektif. Jakarta: PT Molton Putra Indarti, N dan Rostiani, R. (2008). Intensi
Badan Pusat Statistik, (2020). Publikasi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi
Ketenagakerjaan. www.bps.go.id Perbandingan Antara Indonesia, Jepang
Bandura, A. (2015). On deconstructing dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan
commentaries regarding alternative Bisnis Indonesia. 23 (4), 369-384.
theories of self-regulation. Journal of Ismail, M., Khalid, S. A., Othman, M., Jusoff,
Management. 41(4), 1025-1044. K., Rahman, N. A., Kassim, K. M. &
Chen, C. C., Greene, P.G., & Crick, A. Zain, R. S. (2009). Entreprenurial
(1998). Does entrepreneural self- intention among Malaysian
efficacy distinguish entrepreneurs from undergraduate. International Journal of
managers. Journal of Business business and Management. 4(10), 54-
Venturing. 13(4), 295-316. 60.
Daryanto. (2012). Pendidikan Jiang, H., Xiong, W. & Cao. Y. (2017).
Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Research on the mechanism of
Media entreprenurial education quality,
Dessyana, A. & Riyanti, B. P. D. ( 2017). The entreprenurial self efficay and
influence of innovation and entreprenurial intention in social
entreprenurial self efficacy to digital sciences, engineering and sience
startup success. International Research education. EURASIA Journal of
Journal of Business Studies.10(1): 57- Mathematics Science and Technology
68 Education. 13(7), 3709-3721.
Hafizah, Y. (2014). Kuliah Entrepreneurship Kementerian Koperasi dan UMKM. 2017.
dan Relevansinya Terhadap Semangat Ratio Wirausaha Indonesia Naik Jadi
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas 3,1 Persen.
Syariah dan Ekonomi Islam IAIN http://www.depkop.go.id/content/read/
Antasari Banjarmasin. At-Taradhi: ratio-wirausaha-indonesia-naik-jadi-
Jurnal Studi Ekonomi, 5(2) 31-persen/(Diakses 3 November 2017)
Handaru, A. W., Parimita, W. & Mufdhalifah, Lestari, R. B., & Wijaya T. (2012). Pengaruh
I. W. (2015). Membangun Intensi Pendidikan Kewirausahaan Terhadap
Berwirausaha Melalui Adversity Minat Berwirausaha Mahasiswa di
Quotient, Self Efficacy dan Need For STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE
Achievement. Jurnal Manajemen dan MUSI. Forum Bisnis Dan
Kewirausahaan. 17(2), 155-166. Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE
Hanum, A. N. (2015). Pengaruh Mata Kuliah MDP. 1(2), 112-119
Kewirausahaan Terhadap Minat Melayani, K. (2017). Pengaruh Lingkungan
Mahasiswa Berwirausaha. VALUE Keluarga Dan Pendidikan Terhadap
ADDED: Majalah Ekonomi Dan Bisnis. Minat Wanita Untuk Berwirausaha Di
11(1). Desa Jinengdalem. Journal Pendidikan
Herlambang, D. (2016). Pengaruh Ekonomi Undiksha. 9 (1), 108-117.
Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Mueller, S. L. & Goic, S. (2003). East west
Sosial Terhadap Minat Berwirausaha differences in entreprenurial self-
Mahasiswa Bidik Misi Universitas efficacy implication for
Jember Angkatan 2012 Dengan entrepreneurship education in transition
Variabel Kepribadian Sebagai Variabel economies. International Journal of
Intervening. Skripsi. Universitas Entrepreneurship Education.1(4), 613-
Jember 632.
Hisrich, R. D., Peters, M. P., Sheperd, D. A. Mueller, S. L. & Dato-on, M. C. (2008).
(2008) Entrepreneurship Gender-role orientation as a

63
determinant of entreprenurial self Politeknik Indonusa Surakarta. 1(5),
efficacy. Journal of Developmental 2355-5009
Entrepreneurship. 13(1), 3-20. Segal, G., D. Borgia, J. Schoenfeld. (2005).
Nugroho, J. L. E. & Setyawan. A. (2014). The motivation to become an
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan entrepreneur. International Journal of
Pada Minat Mahasiswa Untuk Entreprenurial Behavior & Research.
Berwirausaha. Proceedings Forum 11(1), 42-57
Manajemen Indonesia 6: Soehartono, S. (2006). Filsafat Pendidikan.
Entrepreneurial Management Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Octavionica, A. (2016). Pengaruh Motivasi Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman
Berwirausaha Serta Lingkungan Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Internal Dan Lingkungan Eksternal Sukses, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba
Terhadap Minat Berwirausaha Triwardhani, D. & Nobelson. (2014). Intensi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Kewirausahaan Mahasiswa
Universitas Lampung. Skripsi. (Perbandingan Antara Fakultas
Universitas Lampung Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas
Paco, A. D., Ferreira, J. M., Rodrigues, R. G., Hukum UPN Veteran Jakarta).
& Dinis, A. (2015). Entreprenurial Proceedings Forum Manajemen
intentions: is education enough?. Indonesia 6 Entrepreneurial
International Entrepreneurship and Management.
Management Journal. 11(1): 55-57 Turker, D. & Selcuk, S. S. (2009). Which
Permatasari, A. (2016). Pengaruh Pendidikan factors affect entrepreneurial intention
Kewirausahaan Dan Efikasi Diri of university student. Journal of
Terhadap Minat Berwirausaha European Industrial Training. 33(2),
Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah 142-159.
Jakarta. Skripsi. UIN Syarif Widayat & Ni’matuzahroh. (2017).
Hidayatullah Jakarta Entreprenurial attitude and student’s
Purnomo, M. T. (2015). Pengaruh business start-up intention: A Partial
Pengetahuan Kewirausahaan Dan least square modeling. Jurnal
Lingkungan Sosial Terhadap Minat Manajemen dan Kewirausahaan. 19(1),
Wirausaha Siswa Teknik Kendaraan 46-53.
Ringan Smk Negeri 1 Seyegan. Skripsi. Yanti, P. E. D., Nuridja, I. M., & Dunia, I. K.
Universitas Negeri Yogyakarta (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga
Puteri, H. E. (2012). Propose Terhadap Berwirausaha Siswa Kelas Xi
entrepreneurship’s education based SMK Negeri 1 Singaraja. Skripsi.
field training in islamic college (PTAI): Universitas Pendidikan Ganesta.
Design strategy to create competitive Zain, Z. M., Akram, A. M., & Ghani, E. K.
output. Annual International (2010). Entrepreneurship intention
Conference on Islamic Studies (AICIS) among malaysian business student.
XII Canadian Social Science. 6(3), 34-44.
Putri, N. L. W. W. (2017). Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan Terhadap
Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha
Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha.
Jurnal Manajemen 1(1), 1-15.
Santosa, T. D. (2016). Faktor – Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Stmik Duta
Bangsa Surakarta. Jurnal Sainstech

64

Anda mungkin juga menyukai