14219
ISSN 2654-5845 (Online); 1978-6786 (Printed)
Abstract
Entrepreneurial character is something that is related to the characteristics of a person's
behavior, character, habits, attitude and actions in carrying out daily activities in the world
of academics, business and the courage to take risks to achieve success. This research aims
to analyze the influence of entrepreneurship education and family environment on the
entrepreneurial character of students at SMPN Pekanbaru City. Data was collected by
questionnaire. The sampling technique is random sampling. The number of respondents
was 189 students, namely 79 respondents came from SMPN 2 and 110 respondents came
from SMPN 18 Pekanbaru City. The data analysis techniques used are descriptive analysis
and multiple linear regression analysis. The research results show that there is a
simultaneous and partial influence of entrepreneurial education and family environment
on entrepreneurial character
Abstrak
Karakter kewirausahaan adalah adalah sesuatu yang berkaitan dengan ciri khas
perilaku, watak, tabiat, sikap dan tindakan seseorang dalam melakukan aktivitas
sehari-hari baik dalam dunia akademik, bisnis serta berani mengambil resiko
untuk mencapai suatu keberhasilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh pendidikan kewirausahan dan lingkungan keluarga terhadap karakter
kewirausahaan siswa di SMPN Kota Pekanbaru. Data dikumpulkan dengan
angket. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Jumlah responden
189 orang siswa yaitu 79 responden berasal dari SMPN 2 dan 110 responden
berasal dari SMPN 18 Kota Pekanbaru. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kewirausahaan dan lingkungan
keluarga secara simultan dan parsial terhadap karakter kewirausahaan .siswa
pada mata pelajaran ekonomi IPS di SMPN Kota Pekanbaru.
Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga Karakter Kewirausahaan
Article Information: Received May 15, 2023, Accepted July 1, 2023, Published August 25, 2023.
Copyright (c) 2023 Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam
This article is licensed under Creative Commons License CC-BY-SA
Pendahuluan
Menurut Permendikbud No 57 tahun 2014, IPS bertujuan untuk
menghasilkan warganegara yang religius, jujur, demokratis, kreatif, kritis, senang
membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan
lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan
sosial dan budaya, serta berkomunikasi secara produktif (Riawan, 2020).
Pengintegrasian pembelajaran IPS kedalam 4 mapel yaitu Ekonomi, Geografi,
Sosiologi dan Sejarah dilakukan dalam tiga hal, yaitu integrasi sikap, pengetahuan
dan keterampilan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar
yang berkaitan (Afifah, 2017). Untuk mewujudkan tujuan dari pembelajaran IPS
salah satunya adalah dengan memberikan materi kewirausahaan. Materi
kewirausahaan merupakan materi yang penting dalam dunia pendidikan.
Pemberian materi kewirausahaan ini berguna untuk menumbuhkan semangat
kewirausahaan sejak dini sehingga siswa diharapkan dapat menjadi manusia yang
berguna dan memiliki karakter kewirausahaan serta mampu menghadapi
tantangan di masa yang akan datang.
Kewirausahaan adalah bagian dari mata pelajaran ekonomi yang
mempelajari bagaimana seseorang menjadi kreatif, inovatif dan mandiri. Dasar
pendidikan kewirausahaan dimulai di dalam keluarga dan dilanjutkan ketika anak
berada dibangku sekolah. Dengan memberikan materi kewirausahaan sejak dini
akan menanamkan mentalisme wirausaha pada siswa serta menciptakan
tumbuhnya individu-individu yang kreatif dan kaya inovasi dalam menghadapi
tantangan di masa depan.
Tantangan yang paling berat dihadapi ketika mengembangkan karakter
kewirausahaan pada siswa adalah ketika siswa tidak disiplin, tidak jujur dan
tidak konsisten dan tidak memiliki komitmen serta memiliki keterbatasan
keahlian dan pengetahuan. Tentu saja berbagai permasalahan tersebut merupakan
tantangan berat bagi siswa yang ingin mengembangkan karakter kewirausahaan
(Karta et al., 2022). Karakter kewirausahaan dapat ditumbuhkan dengan
pembelajaran praktek keterampilan melalui eksperimen dengan metode praktek
kewirausahaan (Sudarwati, 2020).
Berdasarkan hasil observasi awal pada siswa SMPN 2 dan SMPN 18 Kota
Pekanbaru, ditemukan bahwa karakter kewirausahaan siswa tidak baik. Adapun
temuan itu dapat dilihat 58 atau 7,3% dari 79 siswa SMPN 2 dan 82 atau 75%
dari 110 siswa SMPN 18 Pekanbaru kurang semangat dalam mengerjakan tugas
seperti siswa tidak paham dengan materi pelajaran dan kurang termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran. Bukan hanya itu saja jika dilihat dalam
mengerjakan tugas keterampilan disekolah sangat jarang ditemukan siswa yang
mampu mengerjakan tugas keterampilan secara mandiri selebihnya dilakukan
secara berkelompok.
Selanjutnya, ditemukan juga siswa yang kurang kreatif dan inovatif seperti
kesulitan dalam mengembangkan ide-ide dalam mengerjakan tugas
kewirausahaan terakhir ditemukan juga siswa kurang gigih dalam mengerjakan
tugas praktek karena dalam melaksanakan tugas yang sulit siswa mudah putus
asa dengan ditemukannya banyak siswa yang tidak menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut menunjukkan bahwa karakter
kewirausahaan siswa masih rendah. Muncul pertanyaan atas fenomena yang
terjadi, apa saja yang mempengaruhi karakter kewirausahaan. Menurut
Mochlasin & Krisnawati (2016), faktor yang mempengaruhi karakter
kewirausahaan adalah pendidikan kewirausahaan, lingkungan dan kepribadian.
Sama halnya dengan pendapat Daoed & Firah (2020) faktor yang mempengaruhi
karakter wirausaha siswa, yaitu pendidikan kewirausahaan, lingkungan
keluarga, kepercayaan diri siswa, pengalaman wirausaha dan perkembangan
IPTEK. Selanjutnya menurut Ependi & Winarso (2019) faktor yang
mempengaruhi karakter kewirausahaan adalah bakat, pendidikan (termasuk
jiwa wirausaha) dan lingkungan sekitar, salah satunya adalah lingkungan
keluarga.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi karakter kewirausahaan
pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga merupakan faktor paling
dominan yang mempengaruhi karakter kewirausahaan. Hal ini ditandai dengan
hasil penelitian terdahulu dan adanya temuan generasi milenial memiliki
kualitas diri yang baik dalam menentukan apa yang menjadi keinginannya dan
apa yang akan dilakukannya setelah mendapatkan pendidikan kewirausahaan
dan lingkungan keluarga (Suarningsih & Rasmini, 2021).
Menurut Yanti (2019) pendidikan kewirausahaan yang diberikan di
jenjang sekolah sangat efektif untuk mendukung kesiapan berwirausaha pada
masa depan. Insana & Mayndarto (2017) menjelaskan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pendidikan kewirausahaan terhadap pembangunan
karakter wirausaha. Sejalan dengan itu, pendapat Aryani (2019) menjelaskan
bahwa pembentukan karakter peserta didik di Indonesia dapat didukung
melalui internalisasi nilai-nilai pendidikan kewirausahaan.
Faktor lain yang mempengaruhi karakter kewirausahaan adalah
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh sangat besar
terhadap anak- anak menjadi seorang wirausahawan di masa yang akan datang.
Pada lingkungan keluarga tersebut, seorang anak mendapat inspirasi dan
dukungan berwirausaha dari keluarga, dan terdapat kegiatan dalam keluarga
tersebut yang bermakna belajar kewirausahaan. Keluarga merupakan
lingkungan sosial terdekat dari seorang wirausaha, yang sangat besar
peranannya dalam membentuk karakter, termasuk karakter wirausaha dari
seorang anak (Artaningih, 2021).
Selanjutnya Rimadani (2019) juga menjelaskan faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi karakter kewirausahaan yaitu lingkungan keluarga, kebutuhan
berprestasi, dan kreativitas. Menurut Bahri (2021) karakter wirausaha tentu saja
tidak terbentuk begitu saja, namun melalui pengaruh dari lingkungan yang
mengantarkan seorang wirausaha memiliki karakter khusus yang menunjang
kesuksesannya dalam berwirausaha. Interaksi dengan lingkungan adalah faktor
yang berperan penting dalam pembentukan karakter. Karakter wirausaha yang
baik akan membentuk ke arah positif dalam perkembangan usaha. Menurut
Khairinal et al., (2022) lingkungan keluarga dapat menjadi lingkungan untuk
melatih dan mengasah karakter kewirausahaan pada anak. Lingkungan keluarga
juga dapat menjadi bekal pada anak untuk mulai mengarahkan minatnya
dikemudian hari.
Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa karakter kewirausahaan
dapat dipengaruhi oleh pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga.
Hasil penelitian Riani & Almujab (2019) menyebutkan terdapat pengaruh yang
positif antara pendidikan kewirausahaan terhadap perilaku wirausaha pada
mahasiswa. Sementara menurut Insana & Mayndarto (2017) terdapat hubungan
positif dan signifikan antara kualitas pendidikan kewirausahaan dengan karakter
wirausaha mahasiswa. Berbeda dengan pendapat Khatimah & Nuradi (2021)
bahwa karakter kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pembentukan karakter santri prenenur, hal ini menunjukkan bahwa perlu ada
inovasi dalam pendidikan kewirausahaan sebaliknya, lingkungan memiliki
pengaruh yang besar, hal ini dikarenakan kesehariannya selalu berinteraksi
dengan para dosen yang pada umumnya menjalankan usaha.
Sudah banyak penelitian yang mengkaji tentang pendidikan
kewirausahaan, lingkungan keluarga dan karakter kewirausahaan, namun
terdapat kebaruan dalam penelitian yaitu variasi antara variabel dan juga
ditemukan pula ada perbedaan hasil penelitian pada karakter kewirausahaan.
Oleh sebab itu perlu untuk melakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan
hasil yang bervariatif sesuai dengan kondisi geografis penelitian. Berdasarkan hal
tersebut penelitian ini akan membahas pengaruh pendidikan kewirausahaan dan
lingkungan keluarga terhadap karakter kewirausahaan siswa pada mata pelajaran
ekonomi IPS SMP Negeri Kota Pekanbaru.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Pekanbaru, yaitu SMP Negeri 2
dan SMP Negeri 18. Populasi penelitian adalah seluruh siswa dan siswi kelas
VII. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 189 siswa yaitu 79 Siswa berasal
dari SMPN 2 dan 110 dari SMPN 18. Sumber data diperoleh dari responden
melalui melalui penyebaran kuesioner atau angket. Teknik Analisis data dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
Analisis deskriptif adalah mendeskripsikan fakta-fakta serta pengaruh antar
variabel yang diteliti. Sedangkan analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat. Uji deskriptif dan linear regresi berganda dilakukan dengan
menggunakan SPSS Versi 22. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pendidikan kewirausahaan (X1), lingkungan keluarga (X2) dan variabel
terikatnya yaitu karakter kewirausahaan (Y).
Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan uji statistik one-sample kolmogorov-smirnov
pada Tabel 8, nilai signifikansinya adalah 0,095. Residual data berdistribusi
normal jika signifikansi > α= 0,05, dari pengujian dapat dilihat bahwa 0,095
lebih besar dari α = 0,05, maka disimpulkan data penelitian ini berdistribusi
normal.
Uji Linieritas
Hasil uji linearitas pada Tabel. 8 dapat diketahui bahwa sig. dari uji
linearitas pendidikan kewirausahaan (X1) dan lingkungan keluarga (X 2 ) adalah
0,000 artinya, lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
variabel pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga adalah linier.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji Multikolinearitas pada Tabel 8, dapat di ketahui bahwa nilai VIF
(Variance Inflatio Factor) pendidikan kewiirausahaan (X1) adalah 1,350 dan
lingkungan keluarga (X2) 1,350. Jika dibandingkan, maka nilai VIF lebih kecil dari
10 atau < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada
variabel bebas di penelitian ini.
Uji Heterokedastisitas
Hasil uji Heterokedastisitas pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa pada
variabel pendidikan kewirausahaan (X1) nilai signifikansinya sebesar 0,596 dan
variabel lingkungan keluarga (X2) diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,076.
Angka signifikansi 0,59 > 0,05, dan 0,076 > 0,05. Dari hasil uji tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji Hipotesis
Uji F
H3 : Pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
karakter kewirausahaan siswa pada mata pelajaran ekonomi IPS di SMP
Negeri Kota Pekanbaru.
Uji t
Hasil penelitian pengaruh pendidikan kewirausahaan dan lingkungan
keluarga terhadap karakter kewirausahaan disajikan dalam Tabel 10 :
Tabel 10. Hasil Uji t (Secara Parsial)
No Standar tidak Standar T Sig.
Koefisien Koefisien
B Std. Beta
Error
1 Konstant 13,472 4,035 3,339 0,001
2 Pendidikan
1,222 0,187 0,396 6,541 0,000
kewirausahaan
3 Lingkungan
0,630 0,093 0,412 6,805 0,000
keluarga
Sumber: Data Olahan SPSS, 2023
Koofisien Determinasi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap karakter kewirausahaan
bagi siswa di SMPN Kota Pekanbaru. Perilaku, watak, tabiat, sikap dan
tindakan seseorang dapat dibentuk dengan pendidikan kewirausahaan. Artinya
jika ingin memiliki karakter kewirausahaan, perlu untuk menempuh
pendidikan kewirausahaan. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan disekolah
meliputi kurikulum yang baik, tenaga pendidik yang profesional dan fasilitas
yang memadai akan menumbuhkan karakter kewirausahaan pada diri siswa.
Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap karakter kewirausahaan.
Artinya semakin baik pengaruh lingkungan keluarga yang diberikan dirumah
seperti adanya keharmonisan anak dan orang tua, kondisi perekonomian
keluarga yang baik serta dukungan dan dorongan keluarga dalam
mengarahkan perilaku anak untuk mandiri, jujur dan memiliki etika yang baik
akan membentuk dan meningkatkan perilaku karakter kewirausahaan. Hal ini
disebabkan karena lingkungan keluarga adalah lingkungan yang terdekat dan
pertama sejak masih kecil dan memiliki peran besar kepada pembentukan
karakter kewirausahaan seseorang.
Daftar Pustaka