Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
Diterima Januari 2015 Saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli pendidikan kewirausahaan
Disetujui Februari 2015 (PK) tentang pendekatan terbaik dalam pembelajaran (BK) dan pengajaran
Diterbitkan Maret 2015
(AK) kewirausahaan. Berdasarkan Systematic Mapping Study (SMS), ada
Keywords: empat fokus tema dalam PK yaitu kebijakan untuk pendidikan kewirausahaan,
Entrepreneurship Education; konteks pendidikan kewirausahaan, pengajaran kewirausahaan, dan
Entrepreneurship Teaching;
Entrepreneurship Learning; pembelajaran kewirausahaan. Berdasarkan SMS diketahui juga bahwa
Systematic Review permasalahannya bukan tentang metode apa yang terbaik dalam PK tetapi
pengajar kewirausahaan dituntut untuk mampu
mengenali fungsi dan keunggulan setiap metode pengajaran kewirausahaan. Hal ini
mengindikasikan bahwa perkembangan kewirausahaan yang semakin kontekstual
membutuhkan dukungan kebijakan PK yang terintegrasi baik pada ranah makro,
mezzo, dan mikro. Dukungan demikian sangat penting agar pelaksanaan
pembelajaran dan pengajaran kewirausahaan yang inovatif, efektif, dan efisien dapat
diselenggarakan.
Abstract
Currently there is no agreement among experts in entrepreneurship education about the best
approach in learning and teaching entrepreneurship. The development of entrepreneurship
study is expanding, and the concept of entrepreneurship is not limited to business people.
1
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
ISSN
Alamat korespondensi :
2086-0668 ( cetak )
Jalan Bukit Dago Utara No. 25 Bandung
E-mail: nurpurnomo@yahoo.com 2337-5434 ( online )
2
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
3
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
konsisten, dan dukungan yang rendah kewirausahaan (Pittaway & Cope, 2006;
dari para stakeholder. Pada era Henry et al., 2013).
otonomi saat ini setiap pendidik Menggunakan SMS juga sesuai tujuan
kewirausahaan juga diberikan artikel ini yaitu memetakan dan
otonomi untuk mengembangkan mengelompokkan publikasi ilmiah dibidang
model PK. Namun karena alasan PK sehingga dapat diperoleh gambaran
keterbatasan, rancangan model PK tentang PK sampai dengan saat ini. SMS
umumnya sekedar formalitas dan memberikan keleluasaan bagi Peneliti
belum memperhatikan karakteristik untuk melibatkan berbagai pustaka sesuai
dan potensi sumber daya lokal, dengan fokus tema penelitian yang
demografis, dan geografis. dilakukan (Petersen et al., 2009). Dengan
Akibatnya, lulusan sekolah atau demikian temuan dalam artikel ini
universitas tidak ‘mengimani’ adanya diharapkan dapat menjadi initial research
peluang pada korelasi antara potensi untuk ditindaklanjuti dengan tahap SLR
ilmu yang dipelajarinya dengan selanjutnya atau penelitian lapangan
potensi sumber daya di wilayah tentang PK di Indonesia serta memberikan
tempat tinggalnya. arahan kedepan dan merangsang ide untuk
Fenomena di atas merupakan indikasi mengembangkan kualitas PK di Indonesia.
bahwa sementara ini PK umumnya masih
merupakan isolated island (Todorov & Pendidikan Kewirausahaan
Papazov, 2009; Purnomo, 2014). Penulis
juga memperhatikan fenomena PK yang Hasil penelitian Fayolle et all. (2006)
heterogen. Hal ini sesuai dengan pendapat mendefinisikan PK sebagai:
Schultz yang telah menyarankan sejak
tahun 1975 agar konsep entrepreneurship ”any pedagogical programme or
tidak terbatas untuk orang-orang bisnis process of education for entrepreneurial
semata (Kuip & Verheul, 2003). Fenomena attitudes and skills, which involves
tersebut juga menjadi latar belakang yang developing certain personal qualities”.
mendasari Penulis untuk berusaha Selanjutnya menurut The Organization for
melakukan penelitian terhadap berbagai Economic Cooperation and
pustaka yang berhubungan dengan PK Development (OECD, 2009) menyatakan
bahwa Entrepreneurship education is the
dalam rangka menjawab permasalahan application of enterprise skills specifically
tentangarea apa saja yang ada dalam to the creation and growth of
pendidikan kewirausahaan?area apa saja organisations, with entrepreneurship
yang ada dalam pengajaran kewirausahaan? education focusing on developing skills and
Area apa saja yang ada dalam pembelajaran applying an enterprising mindset in the
kewirausahaan? dan berapa banyak artikel specific contexts of setting up a new
yang tercakup dalam setiap area?. venture, developing and growing an
existing business, or designing an
Menjawab permasalahan itu Penulis entrepreneurial organization.”
dalam paper ini melakukan penelitian
dengan systematic mapping study (Petersen
Berdasarkan kedua pengertian
et al., 2009). Systematic mapping study pengertian tersebut nampak bahwa PK
(SMS) sendiri merupakan bagian dari
tidak diartikan sempit sebagai pendidikan
systematic literature review (SLR) karena dalam konteks menciptakan perusahaan
SMS merupakan tahap awal sebelum
baru, atau berbisnis.
melakukan SLR (Kitchenham & Charters,
Pengertian tersebut selaras dengan
2007; Petersen et al., 2009). Menggunakan
penegasan Sarasvathy dan Venkataraman
SLR dalam kewirausahaan merupakan
(2011) yang menyatakan bahwa
pendekatan yang cocok untuk penelitian
4
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
6
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
Content Process
Science process… Linear Iterative
Learning activities product focus process focus
with…
Entrepreneurshi Content Process
p education
as…
A method that is… Linear Iterative
Detached Attached
Science should dispassionate/value free meaning-making/value-bound
be…
A classroom where… learner is passive learner is active & emotional
Theory Practice
Science about… objective reality live experience
Learning focusing inert knowledge practical experience
on…
Entrepreneurshi emphasis on theory emphasis on creation
p education
with…
A method for… observation & “law” action & co-creation
discovery
Gambar 2. Dualisme Pengajaran
Kewirausahaan
Sumber: Lackeus et al. (2013)
7
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
9
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
kajian tematis SMS dalam paper ini (2014) berpendapat bahwa para
adalah ‘Pendidikan, Pembelajaran, peneliti
dan Pengajaran Kewirausahaan’. SLR dapat mengandalkan mesin
Secara empiris Bchini (2012) pencari
menemukan bahwa penelitian
terhadap pengajaran kewirausahaan Tabel 2. Tahap Pemilahan Literatur
cenderung kurang memperoleh
Google karena Google bermanfaat untuk
perhatian para peneliti. Sementara
penelitian khususnya initial research.
Albornoz (2013) dan Purnomo (2014)
Pencarian dengan web based search
menemukan bahwa sulit sekali
engines dilakukan pada tanggal 28 Juni
mengidentifikasi strategi
2014 dengan keywords: entrepreneurship
pembelajaran dan pengajaran yang
education, entrepreneurship teaching dan
tepat dalam kewirausahaan karena
entrepreneurship learning. Pencarian
variasinya yang sangat banyak dan
dengan keywords entrepreneurship
(c) membuat pertanyaan penelitian
education menampilkan 418 pustaka paling
yaitu:
relevan dengan keywords, ditampilkan dari
0 ke 1 sampai 0 ke 42 atau halaman layar
Pertanyaan penelitian 1: Area apa ke 1 sampai 42. Pencarian dengan
saja yang ada dalam PK? keywords entrepreneurship teaching
Pertanyaan penelitian 2: Area apa menampilkan 459 pustaka paling relevan
saja yang ada dalam AK? dengan keywords, ditampilkan dari 0 ke 1
Pertanyaan penelitian 3: Area apa sampai 0 ke 46 atau halaman layar ke 1
saja yang ada dalam BK? sampai 46. Sedangkan dengan keywords
Pertanyaan penelitian 4: Berapa entrepreneurship learning menampilkan
banyak artikel yang tercakup dalam 528 pustaka paling relevan, ditampilkan
setiap area? dari 0 ke 1 sampai 0 ke 53 atau halaman
layar ke 1 sampai 53.
Pencarian pustaka atau tahap Pemilahan tahap screening of papers
conduct research. Pencarian literatur dipilah pustaka yang relevan dan cocok
yang relevan dilakukan dengan dengan kajian tematis yang telah
memanfaatkan web based search diputuskan. Pada tahap pemilahan Penulis
engines, yaitu Google. juga mengacu Idrees et al. (2013) dan
Memanfaatkan Google dalam SLR hasilnya ditampilkan dalam Tabel 2.
pada penelitian kewirausahaan Tabel 3 adalah deskripsi umum
sebelumnya dilakukan juga oleh literatur yang cocok menjadi referensi.
Brown (2007); Gursel (2013); Idrees Total sebanyak 111 artikel yang mengkaji
et al. (2013); dan Purnomo (2014). PK, BK, dan AK.Tren jumlah artikel
Gray et al. (2012); Gehanno et al. cenderung meningkat sejak tahun 2003. Hal
(2013); dan Giustini & Boulos ini menunjukkan bahwa penelitian dan
kajian terhadap pendidikan,
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Deskripsi Literatur Pemilahan Pemilihan
relevan literatur karya literatur karya
ilmiah yang ilmiah yang
relevan cocok dengan
kajian tematis
Jumlah temuan dengan keywords: 418 143 38
“entrepreneurship education”
10
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
11
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
kata kunci menjadi sub fokus tema seperti 38 artikel dan terbagi ke dalam tiga
disampaikan dalam Tabel 4. kelompok sub fokus tema/area yaitu
Pemetaan atau tahap data extraction kebijakan dalam PK, PK dalam konteks
and mapping process. Setelah memiliki business entrepreneurship, dan PK dalam
skema pengelompokkan selanjutnya artikel konteks non-business entrepreneurship;
yang relevan digabung dalam kategori yang fokus tema AK memiliki 53 artikel dan
sama. Artikel yang cocok dikelompokkan terbagi ke dalam tujuh kelompok sub fokus
berdasarkan persamaan tema. Hasil tema/area yaitu tujuan dan kebutuhan
pengelompokkan disampaikan di Tabel 4. pengajaran, pendekatan pengajaran,
Berdasarkan skema pengelompokkan penyusunan kurikulum, infrastruktur
diketahui bahwa pada fokus tema PK ada pengajaran, evaluasi pengajaran, teknik
Tabel 4. Pembagian Fokus Tema dan Sub Fokus Tema
12
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
Pengajaran 2012;
Borcher & Park, 2011; Leino et al., 2009; Frazao et al.,
21
2007;
Andrijevskaja, 2007; Monteros & van Dorp, 2009
Teknik mengajar Egge, 2006; Venesaar & Kolbre, 2007; Kralj, 2005; Pihie
&
Sani, 2009; Ying, 2007; Lonappan, 2013; Neck & Greene, 7 6,
2011. 31
Keterampilan Rosiński & Klich, 2007 0,
spesifik 1
90
Pembelajaran Kualifikasi EAR, 2006 0,
Kewirausahaan pembelajaran 1
90
Pembelajaran Mauchil et al., 2011; Arasti et al., 2012; Holtsch& 3,
Tradisional Hoppe, 2007; White et al., 2011. 4
60
Pembelajaran Tervonen, 2007; Dalin, 2008; Ehiobuche et al., 2012;
Inovatif Frederick, 2007; Jarna et al., 2006; Heriot et al., 2012;
Hickey
& Salas, 2013; Stylman & Hannula, 2007; Malinen & 15
Partanen, 2007; Kirketerp, 2011; Mansor & Othman,
2011; Rodríguez et al., 2012; Romo et al., 2013; Sidhu et
al., 2014; Suonpaa, 2013
Jumlah 111 100
Sumber: data yang diolah (2014)
mengajar, dan keterampilan spesifik; dan kebijakan, yaitu tingkat makro, meso, dan
fokus tema BK memiliki 20 artikel dan mikro
terbagi ke dalam tiga sub fokus tema/area (Audretsch et al., 2006 & Karlsson et
yaitu kualifikasi pembelajaran, al., 2006). Pada ranah makro,
pembelajaran tradisional, dan pembelajaran kebijakan PK bersifat strategis dan
inovatif. berada pada tingkat negara. Kebijakan
di tingkat ini diperlukan sebagai
Pendidikan Kewirausahaan payung bagi institusi-institusi
penyelenggara PK, berkenaan dengan
PK tidak menjanjikan dapat kerangka kebijakan yang dapat
menghasilkan wirausaha sukses, namun dilakukan pemerintah dan stakeholder
kebijakan terhadap PK dapat memicu untuk membangun kondisi yang
peningkatan pengetahuan dan keterampilan mendukung terhadap efektivitas dan
yang diperlukan untuk berperilaku efisiensi PK di suatu negara atau
entrepreneurial (Klerk & Dippenaar, 2003). wilayah. Pada ranah ini diketahui
Evaluasi terhadap PK dapat dilakukan bahwa tidak efektifnya PK disebabkan
dengan cara melihat hasil ujian tingkat oleh kurangnya evaluasi terhadap PK,
pengetahuan dan keterampilan rendahnya dukungan politik dan
berwirausaha peserta belajar, mengevaluasi infrastruktur, serta PK diposisikan
pelajaran dan pengajar kewirausahaan, serta sebagai “isolated island”. Oleh sebab
mengevaluasi indikator-indikator itu, para ahli membuat
demografis seperti tingkat pendapatan, rekomendasirekomendasi kebijakan
angka pengangguran, ketersediaan lapangan makro PK seperti disampaikan dalam
kerja, dan pertumbuhan jumlah perusahaan Tabel 5.
(Nasrudin & Othman, 2012).
Guna mendukung peningkatan pada
aspek-aspek tersebut maka kebijakan PK
dapat dikelompokkan dalam tiga ranah
13
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
14
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
15
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
pengembangan usaha mikro, kecil dan dan pendampingan, serta teknologi; (c)
menengah; d) intrapreneurship; e) dukungan stakeholder seperti pemerintah,
pengembangan pendidik kewirausahaan; masyarakat, industry, jaringan alumni, dan
dan f) membangun masyarakat yang bebas praktisi; dan yang terpenting adalah (d)
dan bertanggung jawab. Selain tujuan, sub pengajar yang kompeten dan siap.
fokus selanjutnya yang muncul adalah Berdasarkan sub fokus evaluasi pengajaran,
kebutuhan pengajaran.Di sini aspek yang diketahui ada dua alasan lemahnya
perlu diperhatikan diantaranya adalah dukungan infrastruktur AK. Pertama tidak
penilaian tingkat kreativitas peserta ada kesepakatan substantif tentang apa itu
(Hamidi et al., 2008), entrepreneurial kewirausahaan ketika diajarkan (Frazao et
intention dan role model peserta (Muofhe & al., 2007), dan Kedua, konten apa saja yang
Toit, 2011; Lorz, 2012), serta faktor-faktor tepat sehingga layak untuk dibahas secara
yang memotivasi peserta berwirausaha permanen (Leino et al., 2009).
seperti ambisi, kebutuhan ekonomi, Ketidaksepakatan tersebut wajar
keinginan untuk mandiri, bantuan karena seperti yang dikatakan oleh
pemerintah, pengalaman, potensi pasar, Sarasvathy dan Venkataraman (2011)
potensi laba, dan kualifikas pribadi bahwa kewirusahaan merupakan
(Kalyani & Kumar, 2011). fenomena yang sangat heterogen, atau
Guna memenuhi tujuan dan pendapat Garavan dan Cinneide
kebutuhan tersebut maka pada sub tema (1994) yang berkata bahwa sampai
selanjutnya membahas tentang pendekatan saat ini kita tidak tahu bagaimana
pengajaran. Disini hampir semua penulis wirausahawan belajar. Walaupun
konsisten mengkritisi penggunaan desain demikian, banyak penulis artikel yang
pedagogis konvensional yang cenderung “mengimani” bahwa cara menjanjikan
teacher centered. Kalaupun tetap untuk meningkatkan perilaku
menjalankan desain pedagogi konvensional entrepreneurial dan minat
Klapper (2010) merekomendasikan untuk berwirausaha adalah meningkatkan
menggunakan innovative pedagogy, atau kualitas AK. Karena itu, evaluasi
pendapat Tasnim dan Yahya (2013) yaitu berkelanjutan efektvitas AK penting
active pedagogy. dilakukan.Ini dapat dilakukan dengan
Upaya yang baik dan menarik dilakukan mengevaluasi kepuasan peserta
oleh Lackeus et al. (2013) yang berusaha (Antonciq et al., 2007), model mental
membuat kerangka kerja tentang dualisme peserta (Borcher & Park, 2011),
pengajaran kewirausahaan. Onojetah dan student’s self-assessed
Amiaya (2013) mengusulkan pendekatan entrepreneurial skill
baru pada kurikulum kewirausahaan, yaitu (von Graevenitz et al., 2010), dan teacher
The Multiple Contexts of selfreflection (Leino et al., 2009).
Entrepreneurship Education/ Studies Pada sub fokus infrastruktur
Curriculum and Instruction. Pendekatan pengajaran, muncul juga tema tentang
ini berusaha mengikuti perkembangan media pengajaran. Media pengajaran
kewirausahaan yang semakin kontekstual. berperan menjembatani transfer
Sub tema selanjutnya adalah pengetahuan dan keterampilan. Media
infrastruktur pengajaran. Pada sub tema ini, pengajaran inovatif yang disarankan
program kewirausahaan yang seimbang diantaranya adalah film (Gelderen &
setidaknya mengandung empat komponen: Verduyn, 2003) dan serious game
(a) membangun budaya entrepreneurial; (b) simulation (Allegra et al., 2013).
dukungan kebijakan yang mengawal Kelebihan film adalah dapat
terhadap pengadaan sumber daya, riset mentransfer emosi, dilema moral, dan
pasar, ruangan, dana awal, paten, konseling
16
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
17
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
fokus terakhir adalah pengajaran Lichtenstein, 2005). Pada sub tema ini
keterampilan spesifik untuk umumnya para ahli mengkritisi
berwirausaha, pada sub fokus ini pembelajaran tradisional yang bersifat satu
Rosiński dan ntingnya mengajarkan arah, atau top-down instructive (Lourenco
keterampilan bernegosiasi bagi para & Jones, 2006). Para penulis BK
perserta belajar kewirausahaan. merekomendasikan agar peserta didik di
Pembelajaran Kewirausahaan ajak ke lapangan dan merasakan
berwirausaha. Selain itu, hampir semua
Fokus tema ini berkaitan dengan penulis mengkritisi penggunaan desain
proses belajar kewirausahaan. BK pedagogis yang pasive learning. Kalaupun
umumnya disederhanakan sebagai belajar tetap menjalankan desain pedagogi Klapper
bagaimana mengenali kesempatan atau (2010)
peluang (Rae, 2003; Lumpkin &
22 artikel
Kebijakan Pendikan 19,82%
Kewirausahaan
kebutuhan 8 artikel
Entrepreneurship 7,21%
pengajaran
PK dalam konteks Pendidikan
Non-Business 20 artikel
18,02%
Entrepreneurship
2 artikel Pendekatan
1,80%
Kewirausahaan
pengajaran
8 artikel
7,21%
8 artikel
7,21%
7 artikel
6,31%
1 artikel
0,90%
Pengajaran
Penyusunan
Kurikulum
Kualifikasi
1 artikel
Infrastruktur pembelajaran pengajaran 0,90%
4 artikel
18 3,60%
15 artikel
13,51%
Pembelajaran
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
Pembelajaran
Evaluasi pengajaran tradisional
Teknik mengajar
Teknik
Keterampilan pembelajaran spesifik inovatif
Kewirausahaan Kewirausahaan
19
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
20
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
21
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
22
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
Education, Journal of Small Business & Jarna, H., Anne, P. S & Irma, V. V. 2006.
Enterprise Development. 15 (2): 304-320. Entrepreneurial-Directed Methods In
Hanke, R. M., Kisenwether, E. C & Warren, A. Teaching Corporate Entrepreneurship For
2005. A Scalable and Adaptable Phd Students. Proceedings. Institute for
ProblemBased Learning Course in Small Business & Entrepreneurship, 29th
Entrepreneurship. Proceedings. The National Conference-Oct-Nov.
NCIIA 9th Annual Meeting Kaijage, E & Wheeler, D. 2013. Supporting
• March 17-19, San Diego. Entrepreneurship Education in East
Henry, C., Foss, L & Ahl, H. 2013. Parallel Africa. The
Lines? A Thirty-Year Review Of University of Nairobi School of Business
Methodological &
Approaches In Gender And Plymouth University Business School.
Entrepreneurship Research. Proceedings. Kailer, N. 2006. Evaluation of
ISBE Conference, Entrepreneurship Education at
Cardiff, UK. Heriot, K. C., Simpson, L & Universities, University of
Stephenson, H. 2012. Small Business Institute Linz, Institute for Entrepreneurship &
Journal. 8 (1): 47-60. Organizational Development,
Hickey, T & Salas, P. 2013. The Entrepreneur’s Freistaedter Strasse, Linz.
Bootcamp: A New Model For Teaching Kalyani, B. P. R & Kumar, D. M. 2011.
Web/Mobile Development & Software Motivational factors, entrepreneurship &
Entrepreneurship. Available at : education: Study with reference to women in
http://www.sigcse.org/sigcse2013/. SMEs. Far East Journal of Psychology &
Diunduh pada 10 Juli 2014. Business. 3 (3): 14-35. Karlsson, C., Johansson,
Hindle, K. 2007. A grounded theory for B & Stough, R. 2006. Entrepreneurship &
teaching entrepreneurship using Dynamics in the Knowledge Economy.
simulation games, Simulation & Gaming. Routledge. USA.
33 (2): 236. Katz, J. A. 2003. The Chronology and
Holtsch, D & Hoppe, M. 2007. ROXI Intellectual Trajectory of American
Entrepreneurship Training Programme. Entrepreneurship Education. Journal of
Entrepreneurship Teaching & Promotion Business Venturing. 18
at & by Universities.University of (2): 283-300.
Rostock & HIERO (Germany). Available Kefalas, P., Ketikidis, P.H. & Ververidis, I.F.
at: http:// 2012. An entrepreneurial educational
interreg4c.eu/uploads/media/pdf/2_ model for knowledge-based regional
Entrepreneurship_Teaching_ Promotion_ development through innovative learning
at _and_by_Universities_BEPAR.pdf. practices. Proceedings.International
Diunduh pada 29 Juni 2014. Conference for
Honig, B. 2004. Entrepreneurship Education: Entrepreneurship, Innovation and
Toward a Model of Contingency-Based Regional Development.
Business Planning. Academy of Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Management Learning & Education. 3 Rakyat. 2013. Minat Berwiraswasta
(3): 258-273. Orang Indonesia Masih Rendah.
Huber, L. R., Sloof, R & Praag, M. V. 2012. Available at:
The Effect of Early Entrepreneurship http://2010kememkopmk.go.id/content/
Education:Evidence from a Randomized menko-kesra-minat-berwirausaha-
Field Experiment. Proceedings. IZA orangindonesia-masih-rendah. Diunduh
Discussion Paper No. 6512, April 2012, pada 1 Juli 2014.
Forschungsinstitut zur Zukunft der Kirketerp, A. L. 2011. Entrepreneurship
ArbeitInstitute for the Study of Labor, didactics – the push method. Available at:
Bonn, Germany. http://ieeponline.com/ wp-content/
Idrees, R. N., Abbasi, A. S & Waqas, M. 2013. uploads/2013/11/Entrepreneurshipdidacti
Systematic Review of Literature on cs-%E2%80%93-the-push-method. pdf.
Workforce Diversity in Pakistan. Middle- Diunduh pada 10 Juli 20014.
East Journal of Scientific Research. 17 Kitchenham, B & Charters, S. 2007. Guidelines
(6): 780-790. for performing systematic literature
review in software engineering.
23
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
24
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
25
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
26
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
27
Margo Purnomo / Dinamika Pendidikan Kewirausahaan: Pemetaan Sistematis Terhadap...
28