P17451221011
Resume
Penanaman nilai-nilai karakter diwujudkan melalui proses pembelajaran yang bertujuan untuk
membekali lulusan dengan kesiapan kerja dan membantu menginternalisasikan nilai-nilai bagi
kehidupan mahasiswa di kampus dan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian pelatihan soft skill terhadap perkembangan karakter siswa. Responden
penelitian terdiri dari 148 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data primer
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Validitas data menggunakan validitas isi dan
validasi item dengan analisis korelasi product moment Pearson. Analisis data menggunakan uji
sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pada karakter siswa sebelum dan sesudah memperoleh materi soft skill. Nilai karakter siswa
lebih baik setelah diberikan pelatihan soft skill dibandingkan sebelum diberikan pelatihan soft
skill.
(Benaziria, & Murdiono, 2019). Karakter bersumber dari keyakinan dan kebiasaan yang
terinternalisasi, yang akan mengarahkan bagaimana individu bertindak dalam kehidupan sehari-
hari. Orang tua memiliki peran dalam pembinaan karakter antara lain religius, jujur, disiplin,
toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri (Defitrika dan Mahmudah, 2021; Irmalia, 2020; Supriyadi
Pelatihan soft skill secara signifikan dapat meningkatkan karakter siswa. Karakter siswa dapat
dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan tujuan yang dituju. Strategi pengembangan
karakter dapat dilakukan melalui Pendidikan dan pembelajaran (Singh, 2019). Penanaman nilai
karakter perlu dilakukan berulang-ulang agar menjadi kebiasaan dan budaya. Pelatihan soft skill
sebelum perkuliahan sangat berarti bagi mahasiswa karena akan membimbing perilaku dan
pengembangan karir mereka. Dalam pengembangan karakter, siswa memperoleh nilai-nilai yang
bermakna bagi kehidupannya dan terinternalisasi sehingga menjadi filter dalam berperilaku.
Karakter itu akan tumbuh dan berkembang secara bertahap. Dengan demikian, dapat membantu
Penelitian ini dibatasi pada aspek soft skill, sedangkan masih ada aspek lain seperti demografi
dan budaya yang mempengaruhi karakter. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan aspek lain seperti demografi dan budaya dalam pembentukan karakter siswa.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini, pemangku kepentingan khususnya perguruan tinggi
perlu mempertimbangkan materi soft skill dalam kurikulum. Pelatihan soft skills diharapkan