Anda di halaman 1dari 16

WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol.7 No.

2 P-ISSN 2580-7005
https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2023.007.02.6 E-ISSN 2655-8769

PENINGKATAN INDEKS KARAKTER RELIGIUS, DISIPLIN, DAN TANGGUNG


JAWAB SISWA MELALUI METODE REWARD AND PUNISHMENT

Muharrdian Prameswari Fiaji1, Nabilla Nurazizah Fiaji2, Noveria Anggraeni Fiaji3


Universitas Muhammadiyah Malang1, Universitas Gadjah Mada2, Universitas Brawijaya3
prameswarifiaji@gmail.com1, nabillafiaji@gmail.com2,
novafiaji@ub.ac.id3
Corresponding author: *prameswarifiaji@gmail.com

Informasi Artikel:
Dikirim: (15 Agustus 2023) ; Direvisi: (19 Okt 2023); Diterima: (26 Okt 2023)
Publish (31 Okt 2023)

Abstrak: Berbicara terkait karakter yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan
karakter dipengaruhi oleh lingkungan maupun dari keluarga. Adapun baik buruknya karakter itu
karena moralitas yang dimiliki, kebenaran seseorang berasal dari karakter yang dimilikinya.
Persoalan karakter menjadi persoalan yang banyak terjadi. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Berdasarkan data pada hasil penelitian dapat dijelaskan bahwasannya terjadi peningkatan
indeks karakter siswa baik pada karakter religius, disiplin, dan tanggung jawab dengan rata-rata
kenaikan adalah sebesar 6%. Dengan demikian, metode reward and punishment dapat
meningkatkan karakter siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi selama pembelajaran serta
penilaian dari lembar observasi karakter siswa. Tiga karakter dasar pada siswa kelas V SDN 01
Junrejo Kota Batu dalam mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Tingkat kenaikan adalah
sebesar 6%.

Kata Kunci: Reward and punishment , Karakter, Religius, Disiplin, Tanggung Jawab

Abstract: Talking about the character that everyone has is different. This is because character is
influenced by the environment and from the family. As for the good and bad of character because
of the morality possessed, a person's righteousness comes from the character he has. The issue of
character is a problem that occurs a lot. In this study, researchers used a qualitative approach
with the type of research being class action research (PTK). Based on the data on the results of the
study, it can be explained that there was an increase in student character index both in religious
character, discipline, and responsibility with an average increase of 6%. Thus, reward and
punishment methods can improve student character. This is shown from the results of observations
during learning and assessment from student character observation sheets. Three basic characters
in grade V students of SDN 01 Junrejo Kota Batu in experiencing improvements in each cycle. The
rate of increase is 6%.

Key Word: Reward and Punishment, Character, Religious, Discipline, Responsibility

PENDAHULUAN dikarenakan karakter dipengaruhi oleh


Berbicara terkait karakter yang lingkungan maupun dari keluarga. Adapun
dimiliki setiap orang berbeda-beda. Hal ini baik buruknya karakter itu karena moralitas

193
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

yang dimiliki, kebenaran seseorang berasal (Renawati, 2020; Iwan, 2019).


dari karakter yang dimilikinya. Persoalan Pembentukan karakter dalam sistem
karakter menjadi persoalan yang banyak pendidikan mewujudkan keterkaitan antara
terjadi. Persoalan karakter yang tampak komponen-komponen karakter yang
buruknya terlihat pada pemberitaan media mengadung nilai-nilai perilaku, yang bisa
sosial baik media cetak maupun elektronik dilakukan dengan cara bertahap dan saling
yang hampir setiap hari menyuguhkan berkaitan antara pengetahuan nilai-nilai
pemberitaan tentang tindak kejahatan yang perilaku dengan emosi atau sikap yang kuat
terkait dengan penurunan moral imbas dari untuk melaksanakan, baik kepada Tuhan
tidak berkembangnya karakter seorang YME, diri sendiri, sesama, lingkungan dan
individu (Nadhiroh, 2019). Senada dengan lain sebagainya. Adapun 18 nilai-nilai
hal tersebut Fiaji (2018) menyampaikan karakter yakni Dari 18 nilai-nilai karakter
bahwasannya salah satu faktor yang yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin,
menyebabkan pergeseran nilai moral bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
tersebut adalah teknologi modern (gawai). rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
Aspek moral sebagai basis pembentukan tanah air, menghargai prestasi,
karakter akhlak bangsa yang komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
memprihatinkan saat ini maka, setiap peduli lingkungan, peduli sosial, dan
lembaga perlu berupaya untuk membentuk tanggung jawab.
karakter anak bangsa. Pelaksanaan pembentukan karakter
Upaya pembentukan karakter adalah juga memiliki dasar untuk mewujudkan
usaha utama yang harus dilakukan setiap bangsa dengan kokohnya nilai-nilai
lembaga yang memiliki tujuan untuk karakter. Upaya mewujudkan pendidikan
mendorong terwujudnya anak-anak bangsa karakter dibuktikan dengan adanya
yang berakhlak mulia. Tumbuh dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87
berkembangnya karakter yang ada pada Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
setiap diri peserta didik dengan melakukan Karakter. Keputusan Presiden menyatakan
berbagai hal yang terbaik dan benar maka bahwa:
akan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Penguatan Pendidikan Karakter yang
Perkembangan karakter bisa melalui tiga selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan
komponen yaitu moral knowing pendidikan di bawah tanggung jawab
(pengetahuan tentang moral), moral feeling satuan pendidikan untuk memperkuat
atau perasaan (pengetahuan emosi), dan karakter peserta didik melalui harmonisasi
moral action atau perbuatan yang bermoral oleh hati, olah rasa, pendidikan, keluarga,
194
WASKITA Vol 7 No 2 2023

dan masyarakat sebagai bagian dari kesalahan kembali (Setiawan, 2018;


Gerakan Nasional Revolusi Mental Anggaraini, 2019).
(GNRM) (Perpres Tentang Penguatan Hal ini dilakukan untuk melatih
Pendidikan Karakter, 2017). peserta didik agar senantiasa bertanggung
PPK adalah terobosan baru yang telah jawab, melakukan hal-hal yang baik serta
pemerintah upayakan untuk menguatkan paham tentang hal-hal yang seharusnya ia
karakter bangsa dalam menghadapi lakukan dan tidak ia lakukan. Pemberian
kemerosotan moral pada perkembangan reward (hadiah) dan punishment
zaman saat ini. Menerapkan nilai-nilai (hukuman) merupakan metode
Pancasila terutama dalam pembentukan pembelajaran yang mendukung upaya
karakter mencakup nilai-nilai religius, pembentukan karakter, dengan
jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, diberikannya reward (hadiah) tentunya
krearif, mandiri, demokratis, rasa ingin mereka semangat melaksankan hal baik
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, atau taat terhadap peraturan yang ada.
menghargai prestasi, komunikatif, cinta Namun ketika melanggar peraturan atau
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, tata tertib yang telah ada mereka juga akan
peduli sosial, dan tanggung jawab. Program mendapatkan punishment (hukuman) (Fitri,
ini dilaksanakan pada pendidikan formal, 2022; Sabartiningsih, dkk., 2018;
pendidikan non formal, dan pendidikan Kusumawati, 2023).
informal. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1
Pada dunia pendidikan, salah satu Junrejo Kota Batu merupakan salah satu
upaya untuk pembentukan karakter agar lembaga pendidikan yang turut berupaya
berlajan sesuai tujuan yakni dengan membentuk karakter peserta didik dengan
diterapkannya reward and punishment. menggunakan metode reward and
Reward atau penghargaan diberikan kepada punishment. SDN 1 Junrejo dalam upaya
anak yang telah mencapai sebuah target pembentukan karakter menekankan pada 3
dalam proses pelaksanaan pembelajaran nilai karakter yaitu (1) karakter religius, (2)
sebagai bentuk bagian dari metode karakter disiplin, (3) karakter tanggung
pembelajaran terpenting guna memotivasi jawab. Ketiga karakter tersebut merupakan
peserta didik. Sedangkan Punishment atau karakter inti yang harus ditanamkan di
hukuman diberikan kepada peserta didik dalam diri seseorang sejak tingkat kelas
yang mengetahui dan menyadari atas rendah (kelas satu) sampai dengan kelas
kesalahan yang telah dilakukan. Agar tinggi (kelas enam).
mereka sadar dan tidak melakukan
195
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

Karakter inti tersebut merupakan dalam peningkatan karakter siswa kelas V


poin penting yang harus ditanamkan di di SDN 01 Junrejo Kota Batu.
dalam diri seseorang sedari kecil. Seperti
dari aspek karakter religius, mereka METODE
diajarkan untuk selalu mengingat dan Dalam penelitian ini, peneliti
mengutamakan urusan akhirat daripada mengadopsi pendekatan kualitatif,
urusan dunia. Dari aspek karakter disiplin, merupakan sebuah metode penelitian yang
mereka diajarkan untuk patuh terhadap bertujuan untuk memahami dan
peraturan dan waktu. menafsirkan makna dari peristiwa yang
Dari aspek karakter tanggung jawab, terjadi dalam situasi alamiah. Penelitian
mereka diajarkan jika melakukan sesuatu kualitatif ini melibatkan peneliti sebagai
harus dengan sungguh-sungguh dan siap instrumen utama untuk mengumpulkan dan
menanggung resiko dari apa yang telah menganalisis data. Oleh karena itu, peneliti
diperbuat. Dengan berbantuan metode sebaiknya perlu memiliki bekal teori dan
reward and punishment peserta didik wawasan yang luas untuk bertanya,
menjadi tahu mana yang benar atau yang menganalisis, memotret, dan
harus dilakukan dan mana yang salah atau mengkonstruksi obyek penelitian sehingga
yang tidak harus dilakukan. Tidak hanya menjadi lebih jelas dan bermakna
itu, melalui pemberian reward dan (Sugiyono, 2019).
punisment dalam upaya pembentukan Jenis penelitian yang digunakan
karakter secara tidak langsung memiliki dalam pendekatan kualitatif ini adalah
tujuan agar karakter mereka terbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau
dengan sendirinya. Hal tersebut merupakan classroom action research. Penelitian
inisiatif Dari yang tepat dalam dunia tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk
pendidikan serta terciptanya individu yang pencermatan terhadap kegiatan belajar
berkarakter. yang melibatkan tindakan yang sengaja
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
tertarik untuk melakukan penelitian lebih kelas. Tindakan tersebut dapat dilakukan
lanjut tentang upaya pembentukan karakter oleh guru atau dengan arahan dari guru dan
dengan berbantuan metode reward and dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2012).
punishment. Pada konteks ini, fokus Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua
penelitian adalah terhadap tiga karakter siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari
dasar, yaitu karakter religius, disiplin, dan empat tahapan utama: perencanaan,
tanggung jawab, yang menjadi poin sentral pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi,
196
WASKITA Vol 7 No 2 2023

yang sering disebut dengan planning, pencapaian karakter siswa dalam setiap
acting, observing, dan reflecting (Manobe indikator yang diamati.
& Wardani, 2018). Selanjutnya, data hasil pengamatan
Lokasi penelitian ini adalah SDN 01 atau observasi yang telah diberi skor
Junrejo Kota Batu, dengan subyek tersebut kemudian diolah menggunakan
penelitian adalah peserta didik kelas V di analisis statistik deskriptif. Salah satu
sekolah tersebut. Teknik pengumpulan data metode yang digunakan adalah penerapan
yang digunakan adalah observasi dan persentase untuk mengetahui peningkatan
dokumentasi. Dua lembar observasi nilai atau indeks karakter dari siswa.
digunakan dalam penelitian ini: lembar Persentase ini memberikan gambaran yang
observasi siswa untuk menilai tingkat lebih jelas tentang sejauh mana
karakter religius, disiplin, dan tanggung perkembangan karakter siswa tersebut dari
jawab, serta lembar observasi guru untuk awal penelitian hingga akhir penelitian.
mengukur keberhasilan penerapan metode Hasil analisis statistik deskriptif dan
reward and punishment . perhitungan persentase ini memberikan
Dalam penelitian ini, proses analisis insight penting terkait perubahan karakter
data pada observasi dilakukan dengan siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya.
menggunakan teknik analisis statistik Dengan data yang terstruktur dan dianalisis
deskriptif. Metode ini memungkinkan dengan cermat, peneliti dapat mengambil
peneliti untuk menguraikan data yang telah langkah-langkah yang tepat untuk
dikumpulkan dengan cara yang terstruktur, meningkatkan efektivitas strategi
sehingga hal ini dapat memudahkan pembelajaran dan penerapan metode
pemahaman terhadap perubahan yang reward and punishment , sehingga
terjadi pada karakter siswa. membawa dampak positif dalam
Untuk menganalisis peningkatan pembentukan karakter siswa. Metode ini
tiga karakter siswa, penilaian dilakukan menjadi landasan yang kuat untuk
dengan memberikan skor pada masing- mengambil tindakan yang lebih terarah dan
masing indikator yang telah ditetapkan terinformasi guna meningkatkan kualitas
sebelumnya. Skor 1 diberikan jika indikator pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
menunjukkan jawaban 'Ya' atau terlihat, Rumus yang digunakan untuk
sementara skor 0 diberikan jika indikator mengukur ketuntasan adalah
belum terlihat atau jawaban 'Tidak'. 𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 = ×
Pendekatan ini memungkinkan penilaian 100%Dengan menggunakan rumus ini,
yang lebih terperinci terhadap tingkat
197
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

peneliti dapat menilai sejauh mana siswa topik yang membangun pengetahuan dan
dapat mencapai ketuntasan dalam karakter pemahaman tentang kewarganegaraan dan
yang sedang diobservasi atau diamati. Hasil tanggung jawab sosial. Materi tersebut
dari penelitian ini akan memberikan disampaikan melalui berbagai perangkat
gambaran yang lebih jelas lagi tentang pembelajaran, seperti Lembar Kerja Peserta
efektivitas dari metode yang telah Didik (LKPD) dan video pembelajaran,
diterapkan dalam rangka meningkatkan yang diunggah sebelumnya melalui Google
karakter siswa di sekolah tersebut. Classroom. Selama proses penyampaian
materi secara online, presentasi
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan PowerPoint (PPT) bertujuan
Hasil Penelitian untuk memberikan gambaran visual yang
a. Siklus I lebih baik kepada siswa.
Siklus I dilaksanakan dengan penuh Dalam konteks pembelajaran,
dedikasi dalam 2 kali pertemuan yang interaksi siswa memainkan peran penting
menghadirkan sejumlah tantangan dan dalam pembentukan karakter. Selama
peluang untuk pengembangan karakter proses pembelajaran, siswa terlibat secara
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk aktif dan menunjukkan berbagai aktivitas
memahami dan mengamati dampak terkait dengan tiga karakter yang sedang
pembelajaran yang diterapkan, baik dalam diteliti, yaitu karakter religius, disiplin, dan
format daring secara sinkron maupun tanggung jawab. Keterlibatan ini tercermin
asinkron. Pembelajaran ini diarahkan untuk dalam partisipasi siswa sesuai arahan guru
memfasilitasi pertumbuhan karakter siswa terkait penerapan reward and punishment
melalui pendekatan yang telah dirancang dalam pembelajaran saat ini. Selain itu, hal
dengan cermat. Selama siklus I, observasi ini juga memberikan gambaran yang lebih
intensif dilakukan untuk mengamati tingkat baik tentang efektivitas metode
karakter siswa dalam pembelajaran saat pembelajaran yang diterapkan.
tindakan dilaksanakan. Hasil observasi pada siklus I
Hasil observasi pada siklus I memberikan gambaran awal tentang indeks
mengindikasikan bahwa tingkat karakter karakter siswa. Indeks karakter ini diukur
siswa berada pada kategori sedang, dan dihitung, menunjukkan persentase
menggambarkan titik awal yang penting sebesar 59% dengan kategori sedang.
untuk peningkatan selanjutnya. Mata Adapun karakter disiplin, pada siklus I
pelajaran yang menjadi fokus pada siklus I menunjukkan presentase rendah terutama
adalah Pendidikan Kewarganegaraan, suatu pada indikator membiasakan tertib dengan
198
WASKITA Vol 7 No 2 2023

perolehan presentase sekitar 27%, menjaga analisis yang mendalam terhadap hasil
nama baik sekolah dengan perolehan pembelajaran pada siklus I memberikan
presentase 36%, berpakaian rapi dan wawasan yang berharga untuk
menjaga fasilitas sekolah dengan perolehan memperbaiki dan meningkatkan strategi
presentase 50% dan tiba ke sekolah tepat pembelajaran di siklus berikutnya. Adanya
waktu dengan perolehan presentase 55%. pemahaman yang baik mengenai
Untuk karakter tanggung jawab, pencapaian dan tantangan yang dihadapi
pada siklus I juga menunjukkan presentase oleh siswa dalam aspek karakter dapat
rendah terutama pada indikator membantu guru untuk menyesuaikan
bertanggung jawab atas setiap tingkah laku metode dan pendekatan yang lebih tepat
dengan perolehan presentase sekitar 50%, sesuai dengan kebutuhan siswa.
melaksanakan tugas dan PR dengan baik Menggunakan temuan dari siklus I
dengan perolehan presentase 68%, sebagai dasar, selanjutnya akan diterapkan
Indikator lain seperti melaksanakan piket perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut
sesuai dengan jadwal menunjukkan terhadap metode pembelajaran, termasuk
peningkatan signifikan, mencapai 86%. strategi yang terkait dengan penerapan
Sementara itu, karakter tanggung jawab reward and punishment . Tujuannya adalah
menjadi indeks tertinggi pada siklus I, untuk memaksimalkan efektivitas siklus
terutama pada indikator mengerjakan tugas pembelajaran berikutnya, dengan harapan
kelompok, dengan presentase mencapai bahwa pendekatan ini akan lebih efektif
95%. dalam mengembangkan karakter siswa
Pada karakter religius, pada siklus I secara menyeluruh.
juga menunjukkan presentase rendah b. Siklus II
terutama pada indikator memulai dan Pada tahap siklus II, dilanjutkan
sesudah pembelajaran dengan perolehan dengan pembelajaran materi yang sama
presentase 55%, disusul dengan indikator seperti pada siklus I. Materi pembelajaran
memiliki aqidah lurus, beribadah yang tetap disajikan dalam berbagai bentuk
benar dan melaksanakan sholat wajib media pembelajaran seperti video
dengan perolehan presentase yang sama pembelajaran, presentasi PowerPoint
yaitu 64%. (PPT), dan Lembar Kerja Peserta Didik
Dalam mengembangkan karakter (LKPD). Pendekatan pembelajaran yang
siswa, penting untuk terus memantau dan digunakan tetap konsisten dengan
menganalisis perkembangannya selama pendekatan siklus sebelumnya, di mana
proses pembelajaran. Observasi dan pembelajaran dapat dilakukan baik secara
199
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

daring maupun luring sesuai dengan nilai keseluruhan karakter siswa mengalami
perangkat pembelajaran yang telah peningkatan yang menggembirakan dari
dirancang dengan matang. 60% pada siklus I menjadi 66% pada siklus
Hasil observasi pada siklus II II. Ini adalah pencapaian yang
menunjukkan peningkatan yang signifikan membanggakan, menandakan efektivitas
dalam indeks karakter siswa dibandingkan upaya perbaikan yang dijalankan pada
dengan siklus I. Ini adalah pencapaian yang siklus II.
membanggakan, mengindikasikan Pada karakter religius yang semula
perbaikan yang nyata dalam perkembangan siklus I pada indikator memulai dan
karakter siswa dari siklus sebelumnya. sesudah pembelajaran dengan perolehan
Peningkatan indeks karakter siswa terutama presentase 55% tetap pada presentasi 55%
terlihat pada aspek membiasakan tertib, pada siklus II, aqidah lurus dengan
menunjukkan peningkatan yang perolehan presentase 64% tetap pada
membanggakan dari pada siklus I menjadi perolehan presentase 64% pada siklus II ,
lebih tinggi, menggambarkan respons yang tetapi untuk indikator beribadah yang benar
lebih baik terhadap penerapan norma- dengan perolehan presentase 64%
norma kedisiplinan. mengalami kenaikan menjadi 68% pada
Penting untuk mencatat bahwa siklus II dan melaksanakan sholat wajib
peningkatan ini tidak hanya terbatas pada dengan perolehan presentase 64%
aspek disiplin semata. Persentase rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan
karakter siswa secara keseluruhan juga menjadi 73%.
mengalami peningkatan yang Kemudian pada karakter disiplin,
menggembirakan, naik dari 59% pada yang semula pada siklus I menunjukkan
siklus I menjadi 65% pada siklus II. presentase rendah terutama pada indikator
Peningkatan ini mencerminkan indikator membiasakan tertib dengan perolehan
tinggi dengan nilai kenaikan sebesar 6%, presentase sekitar 27% mengalami
menegaskan bahwa upaya dan perbaikan kenaikan menjadi 32% pada siklus II,
yang diterapkan pada siklus II memberikan menjaga nama baik sekolah dengan
hasil yang positif dalam mengembangkan perolehan presentase 36% mengalami
karakter siswa. kenaikan menjadi 41% pada siklus II,
Tidak hanya itu, peningkatan berpakaian rapi dan menjaga fasilitas
signifikan juga terlihat pada indeks karakter sekolah dengan perolehan presentase 50%
siswa dalam tiga aspek kunci, yaitu religius, mengalami kenaikan menjadi 59% pada
disiplin, dan tanggung jawab. Rata-rata siklus II dan tiba ke sekolah tepat waktu
200
WASKITA Vol 7 No 2 2023

dengan perolehan presentase 55% pembelajaran juga berkontribusi pada hasil


mengalami kenaikan menjadi 68% pada yang memuaskan, menunjukkan bahwa
siklus II. metode pembelajaran yang mendorong
Selanjutnya yang terakhir pada partisipasi dan interaksi siswa sangat
karakter tanggung jawab, pada siklus II efektif dalam membangun karakter.
hanya satu indikator saja yang mengalami Tak kalah pentingnya, penerapan
kenaikan yang signifikan yaitu pada reward and punishment juga memainkan
indikator bertanggung jawab atas setiap peran yang signifikan dalam perbaikan
tingkah laku yang semula perolehan karakter siswa. Metode ini memberikan
presentase sekitar 50% pada siklus I konsekuensi atas perilaku siswa,
menjadi 73% pada siklus II. Pada indikator mendorong pengenalan atas tindakan
melaksanakan tugas dan PR dengan baik positif dan perilaku yang diinginkan. Ini
dengan perolehan presentase 68% tetap memberikan dorongan tambahan bagi
pada perolehan presentase 68% pada siklus siswa untuk lebih fokus pada peningkatan
II, melaksanakan piket sesuai dengan diri mereka, baik dalam hal disiplin,
jadwal yang semula 86% pada siklus I tetap tanggung jawab, maupun aspek religius.
pada perolehan presentase 86% pada siklus Dalam konteks peningkatan
II. Sementara itu, karakter tanggung jawab karakter siswa, proses observasi dan
tetap menjadi indeks tertinggi pada siklus evaluasi juga menjadi elemen krusial. Hasil
II, terutama pada indikator mengerjakan observasi memberikan data yang kuat yang
tugas kelompok, dengan presentase menggambarkan peningkatan karakter
mencapai 95% yang presentasenya sama di siswa selama proses pembelajaran.
siklus I maupun siklus II . Informasi ini menjadi landasan yang kuat
Sejumlah faktor dapat diidentifikasi untuk merancang dan
sebagai penyebab peningkatan karakter mengimplementasikan strategi yang lebih
siswa yang signifikan pada siklus II. baik di masa depan, membantu sekolah dan
Pertama, efektivitas metode pembelajaran pendidik untuk beradaptasi dengan
yang diterapkan dalam menyampaikan kebutuhan siswa dan memaksimalkan
materi harus diapresiasi. Berbagai media efektivitas pendekatan pembelajaran.
pembelajaran seperti video dan PPT Sebagai kesimpulan, siklus II
memberikan variasi yang bermanfaat dalam membawa hasil yang membanggakan
menyajikan informasi, memfasilitasi dalam hal peningkatan karakter siswa.
pemahaman yang lebih baik bagi siswa. Dengan meningkatnya tingkat keterlibatan
Keterlibatan aktif siswa dalam proses siswa dan efektivitas metode pembelajaran
201
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

yang diterapkan, pencapaian ini menjadi Indikator Siklus Siklus


No Karakter
Karakter I II
pijakan yang positif untuk melangkah maju.
Memiliki
64% 64%
Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan aqidah lurus
yang diterapkan pada siklus II mampu Beribadah
64% 68%
yang benar
memberikan dampak yang signifikan Berdoa
dalam pembentukan karakter siswa. sebelum
1 Religius memulai
Peningkatan karakter siswa adalah tujuan 55% 55%
dan sesudah
utama dalam proses pendidikan, dan hasil pembelajara
n
yang diraih dalam siklus II menunjukkan Melaksanak
bahwa upaya yang dilakukan dalam an sholat 64% 73%
wajib
merancang dan mengimplementasikan Tiba ke
strategi pembelajaran yang efektif dapat sekolah 55% 68%
tepat waktu
membawa hasil yang positif. Dengan terus Berpakaian
memperbaiki dan mengoptimalkan strategi rapi dan
menjaga 50% 59%
pembelajaran, diharapkan bahwa hasil ini 2 Disiplin fasilitas
dapat ditingkatkan lebih lanjut untuk sekolah
Menjaga
membentuk karakter siswa yang lebih baik nama baik 36% 41%
di masa depan. sekolah
Membiasak
27% 32%
an tertib
Pembahasan Melaksanak
an tugas dan
Berdasarkan hasil analisis data 68% 68%
PR dengan
observasi pada siklus I dan siklus II baik
Bertanggun
diketahui bahwa indeks tiga karakter dasar g jawab atas
50% 73%
siswa meningkat. Data observasi setiap
tingkah laku
peningkatan indeks karakter siswa pada Melaksanak
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel Tanggung an piket
3
Jawab sesuai
berikut: 86% 86%
dengan
Tabel 1 Indeks Karakter Dasar Siswa jadwal yang
berlaku
Mengerjaka
n tugas
kelompok
95% 95%
secara
bersama-
sama
Rata-Rata 59% 65%

202
WASKITA Vol 7 No 2 2023

Tabel 1. merupakan analisis hasil Dalam menganalisis peningkatan


observasi indeks karakter siswa pada indeks karakter siswa antara siklus I dan
pembelajaran siklus I dan siklus II. Data siklus II, perbedaan presentase diobservasi
yang tercantum dalam tabel ini dan dijelaskan sebagai selisih antara angka-
menggambarkan adanyanya peningkatan angka tersebut. Hasil analisis menunjukkan
indeks karakter dari siklus I ke siklus II. bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata
Pada presentase siklus I menunjukkan klasikal karakter siswa antara siklus I dan
bahwa rata-rata presentase indeks karakter siklus II. Peningkatan ini memberikan
siswa hanya sebesar 59% dengan kategori gambaran positif tentang efektivitas metode
sedang sedangkan kemudian pada siklus II pembelajaran dan partisipasi siswa selama
naik menjadi 65%, mencerminkan proses pembelajaran pada siklus II. Fokus
peningkatan yang signifikan dalam karakter pada nilai-nilai keagamaan, disiplin, dan
siswa dengan indikator tinggi dengan nilai tanggung jawab tampaknya memberikan
kenaikan sebesar 6%. hasil yang signifikan dalam membentuk
Perlu diperhatikan bahwa dalam karakter siswa secara menyeluruh.
kedua siklus indikator terendah adalah Peningkatan indeks karakter siswa pada
membiasakan tertib, hal ini menunjukkan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
tantangan. Meskipun demikian terdapat 2 ini.
penigkatan indikator membiasakan tertib Tabel 2. Hasil Peningkatan Indeks Karakter
dari rata-rata 27% pada siklus I meningkat Siklus Siklus
No Aspek Penilaian
I II
menjadi 32% pada siklus II, hal ini
1 Karakter Religius 62% 65%
menunjukkan adanya perbaikan dan 2 Karakter Disiplin 42% 50%
peningkatan dalam membentuk kebiasaan Karakter
3 75% 81%
Tanggung Jawab
tertib siswa, meskipun masih memerlukan Rata-Rata 60% 66%
perhatian lebih lanjut. Sementara itu
Indikator tertinggi terdapat pada indikator Analisis yang dilakukan dengan

tanggung jawab, khususnya pada indikator merujuk pada Tabel 2 membawa kita

melaksanakan tugas kelompok yang kepada beberapa temuan yang penting

mencapai angka 95% baik pada siklus I dan terkait dengan peningkatan indeks karakter

siklus II. Hal ini menandakan bahwa siswa siswa dalam konteks pembelajaran siklus I

secara konsisten menunjukkan tanggung dan siklus II. Dari tiga karakter yang

jawab dan keterlibatan yang tinggi dalam menjadi fokus penelitian, yaitu religius,

pekerjaan kelompok. disiplin, dan tanggung jawab, karakter


tanggung jawab menunjukkan presentase

203
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

tertinggi dalam kedua siklus. Ini Dalam konteks ini, hasil ini
menandakan bahwa siswa di SDN 01 konsisten dengan penelitian sebelumnya,
Junrejo Kota Batu menunjukkan tingkat seperti yang dilakukan oleh Kurniawati
tanggung jawab yang baik, terutama dalam (2021), yang menyoroti efektivitas metode
melaksanakan tugas kelompok. pembelajaran reward and punishment
Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam meningkatkan disiplin belajar siswa
karakter disiplin menunjukkan presentase di SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta.
paling rendah di antara ketiga karakter Penelitian tersebut mencatat peningkatan
tersebut. Ini menunjukkan adanya disiplin belajar peserta didik dari siklus I ke
tantangan dalam mengembangkan dan siklus II sebesar 9%. Temuan ini
membiasakan perilaku disiplin di kalangan menegaskan bahwa metode reward and
siswa. Meskipun demikian, perbaikan punishment dapat menjadi alat yang kuat
terlihat dalam peningkatan presentase dari dalam meningkatkan kedisiplinan siswa,
siklus I ke siklus II, mencerminkan upaya seiring dengan peningkatan indeks
positif dalam mengatasi tantangan ini. karakter. Begitu pula dalam penelitian
Adanya peningkatan presentase ini Irwan, dkk yang menemukan bahwa
menunjukkan bahwa metode reward and metode reward and punishment berdampak
punishment mungkin memiliki peran postif dalam pembentukan karakter disiplin
penting dalam membentuk karakter disiplin anak (Irwan, 2021).
siswa. Penting untuk mencatat bahwa
Lebih lanjut, data dari tabel tersebut karakter siswa adalah aspek kritis dalam
juga memperlihatkan bahwa terjadi pendidikan yang tidak hanya
peningkatan indeks karakter siswa secara mempengaruhi prestasi akademik, tetapi
keseluruhan, dengan rata-rata kenaikan juga membentuk kepribadian dan kualitas
mencapai 6%. Peningkatan ini merupakan pribadi yang lebih luas. Oleh karena itu,
hasil dari upaya yang dilakukan dalam hasil penelitian ini memberikan kontribusi
menerapkan metode reward and yang berharga dalam mengidentifikasi dan
punishment selama proses pembelajaran. mengimplementasikan metode
Peningkatan ini adalah bukti konkret bahwa pembelajaran yang efektif untuk
metode tersebut efektif dalam membawa membentuk karakter siswa yang lebih baik.
dampak positif terhadap pembentukan Selain itu, perlu dipertimbangkan
karakter siswa di SDN 01 Junrejo Kota penerapan strategi yang lebih inovatif dan
Batu. responsif terhadap karakteristik dan
kebutuhan siswa. Setiap siswa memiliki
204
WASKITA Vol 7 No 2 2023

keunikan dan gaya belajar masing-masing. koordinasi yang baik antara semua pihak
Oleh karena itu, penting untuk memastikan terkait akan memastikan kesinambungan
bahwa metode pembelajaran dan penerapan dan keberlanjutan pembentukan karakter
reward and punishment dapat siswa yang kuat.
mengakomodasi perbedaan ini. Mungkin Langkah-langkah tindak lanjut ini
diperlukan variasi dalam metode dan harus dirancang dan diimplementasikan
pendekatan pembelajaran untuk secara hati-hati, dengan
memastikan bahwa setiap siswa dapat mempertimbangkan hasil penelitian dan
terlibat dengan baik dan merespons dengan evaluasi siklus sebelumnya. Tujuannya
baik terhadap upaya pembentukan karakter. adalah untuk meningkatkan dan
Pendekatan holistik dalam memperkuat strategi pembelajaran karakter
pendidikan karakter (Wulandari, 2021; yang efektif, yang pada gilirannya akan
Antara, 2019) juga harus menjadi fokus memberikan dampak positif dalam
dalam tindak lanjut ini. Faktor-faktor di membentuk karakter siswa.
luar metode pembelajaran di kelas juga Memperhatikan hasil observasi dan
memiliki dampak signifikan terhadap feedback siswa serta pendidik akan
pembentukan karakter siswa. Hal ini membantu mengidentifikasi area yang
mencakup kolaborasi antara sekolah, guru, perlu perbaikan dan peningkatan. Dengan
orang tua, dan masyarakat untuk demikian, tindak lanjut ini harus diarahkan
menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mencapai hasil yang lebih baik dan
perkembangan karakter yang positif. Oleh lebih berkelanjutan dalam pengembangan
karena itu, perlu mempertimbangkan karakter siswa.
lingkungan belajar secara keseluruhan, Secara keseluruhan, penelitian ini
termasuk dukungan keluarga dan memberikan pijakan yang kuat untuk
masyarakat (Epstein, 2018). Keterlibatan mengambil langkah selanjutnya dalam
orang tua dalam membentuk karakter siswa pengembangan karakter siswa.
adalah elemen penting. Kerjasama yang Peningkatan yang telah terjadi selama
erat antara sekolah dan orang tua dapat siklus pembelajaran adalah bukti bahwa
memberikan pengaruh yang kuat dalam upaya dan strategi yang diterapkan
membentuk perilaku dan nilai-nilai yang memberikan hasil yang positif. Namun,
baik pada siswa (Damayanti, 2023). orang perjalanan ini masih harus diteruskan untuk
tua memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih
memperkuat karakter siswa di luar besar. Dengan perbaikan yang tepat dan
lingkungan sekolah. Kolaborasi dan pendekatan holistik yang terintegrasi,
205
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

diharapkan karakter siswa akan terus yang tidak diinginkan, memiliki peran
berkembang dan menghasilkan generasi penting dalam membentuk moral, etika,
muda yang lebih baik di masa depan. dan nilai-nilai yang baik pada siswa.
Kesuksesan dalam membentuk karakter Secara keseluruhan, hasil penelitian
siswa adalah investasi jangka panjang yang ini memberikan wawasan yang berharga
akan memberikan manfaat besar bagi tentang efektivitas metode reward and
masyarakat dan bangsa. punishment dalam membentuk karakter
Hasil ini selaras dengan penelitian siswa. Penekanan pada peningkatan indeks
sebelumnya yang juga menyoroti dampak karakter tersebut, khususnya dalam aspek
positif dari penerapan metode reward and religius, disiplin, dan tanggung jawab,
punishment dalam konteks pembelajaran. memberikan dasar yang kuat untuk terus
Penting untuk memahami bahwa menerus mengembangkan strategi dan
membentuk karakter siswa bukanlah tujuan metode yang efektif dalam pendidikan
akhir, tetapi merupakan langkah awal karakter. Dalam jangka panjang,
menuju perkembangan yang lebih baik. pembentukan karakter siswa yang kuat
Pendidikan yang efektif harus mendorong akan membawa dampak positif yang
siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai, mendalam, baik bagi individu maupun
etika, dan sikap positif yang mereka masyarakat secara luas.
kembangkan selama pembelajaran. Oleh
karena itu, setelah mencapai peningkatan SIMPULAN
karakter siswa, langkah selanjutnya adalah Metode reward and punishment
memastikan bahwa karakter tersebut terus merupakan pendekatan yang efektif dalam
berkembang dan terintegrasi dalam meningkatkan karakter siswa, seperti yang
kehidupan sehari-hari siswa. terbukti dalam hasil penelitian yang
Secara lebih luas, hasil ini diuraikan di atas. Hasil observasi selama
memberikan pandangan positif terhadap pembelajaran dan penilaian dari lembar
potensi metode reward and punishment observasi karakter siswa memberikan
dalam konteks pendidikan. Penerapan gambaran yang jelas tentang kemajuan
pendekatan ini tampaknya memotivasi yang dicapai melalui penerapan metode ini.
siswa untuk meningkatkan karakter mereka Dalam proses penelitian ini, data yang
dan membimbing mereka menuju perilaku terkumpul selama observasi
yang lebih baik. Reward sebagai pengakuan menggambarkan peningkatan karakter
dan apresiasi terhadap tindakan positif, dan siswa pada setiap siklus pembelajaran.
punishment sebagai respons atas perilaku Peningkatan ini tercermin dalam hasil
206
WASKITA Vol 7 No 2 2023

lembar observasi karakter siswa, di mana dalam melaksanakan tugas dan mengemban
tingkat kenaikan karakter mencapai 6% tanggung jawab terhadap kelompok.
antara siklus I dan siklus II. Ini adalah
indikasi yang signifikan bahwa metode DAFTAR RUJUKAN
reward and punishment membawa
Anggraini, S., Siswanto, J., & Sukamto.
pengaruh positif dalam meningkatkan (2019). Analysis of the Impact of
Providing Rewards and Punishment
karakter siswa.
for Students of SD Negeri Kaliwiru
Karakter yang pertama diamati Semarang. Undiksha PGSD Pulpit
Journal, 7(3), 221–229.
adalah karakter religius. Hasil observasi
Antara, P. A. (2019). Implementasi
menunjukkan bahwa siswa menunjukkan Pengembangan Karakter Anak Usia
Dini Dengan Pendekatan
peningkatan dalam indikator penentuan
Holistik. JIV-Jurnal Ilmiah
karakter religius dalam hal ini yaitu Visi, 14(1), 17 - 26.
https://doi.org/10.21009/JIV.1401.2
memiliki aqidah lurus, beribadah dengan
Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan
benar, berdoa sebelum dan sesudah Kelas. Bumi Aksara.
Damayanti, D. P. (2023). Model Dukungan
pembelajaran, serta melaksanakan sholat
Holistik terhadap Pendidikan Anak di
wajib. Hal ini menunjukkan bahwa metode Pondok Pesantren. EDUKASIA:
Jurnal Pendidikan Dan
reward and punishment membantu siswa
Pembelajaran, 4(2), 2121-2128.
dalam memperkuat karakter religius Retrieved from
https://jurnaledukasia.org/index.php/e
mereka dan mengintegrasikannya dalam
dukasia/article/view/556
kehidupan sehari-hari. Epstein, Joyce L. (2018). School, Family,
And Community Partnerships:
Peningkatan juga terlihat pada
Preparing Educators And Improving
karakter disiplin, indikator penentu dari Schools. Routledge.
Fiaji, N. A., (2018). Pergeseran Nilai Moral
karakter disiplin termasuk keteraturan
Dalam Meme "Kids Jaman Now".
waktu, penampilan yang rapi, dan Jurnal Waskita, 2(1), 91-102
Fitri, Y. R., & Ain, S. Q. (2022). The Effect
memelihara nama baik sekolah,
of Reward and Punishment on the
membiasakan tertib. Selain itu, karakter Learning Motivation of Grade IV
Elementary School Students. Journal
tanggung jawab juga mengalami
of Islamic Education and
peningkatan indikator penentuan karakter Multiculturalism, 4(1), 291–308.
https://doi.org/https://doi.org/10.3768
tanggung jawab adalah melaksanakan tugas
0/scaffolding.v4i1.1337
dan PR dengan baik, bertanggung jawab Irwan, I., Hully, H., & Ulfa, M. (2021).
Dampak Reward dan Punishment
atas tingkah laku, melaksanakan piket
dalam Membentuk Disiplin Anak Usia
sesuan dengan jadwal yang berlaku, 5-6 Tahun Pada Masa BDR (Belajar
Dari Rumah) di Tk Putra 1
mengerjakan tugas kelompok secara
Mataram. Jurnal Ilmiah Profesi
bersama-sama. Kenaikan ini hususnya Pendidikan, 6(1), 134–138.
207
Muharrdian Prameswari Fiaji, dkk. – Peningkatan Indeks Karakter Religius, Disiplin, Dan Tanggung Jawab
Siswa Melalui Metode Reward And Punishment

https://doi.org/10.29303/jipp.v6i1.137 Setiawan, W. (2018). Reward and


Iwan Kuswandi. (2019). Tahapan Punishment dalam Perspektif Islam.
Pengembangan Moral: Perspektif Jurnal Al-Murabbi, 04(02), 186.
Barat Dan Islam (Telaah Terhadap Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Gagasan Thomas Lickona, Lawrence Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Kohlberg dan Al-Qur’an). Ar-Risalah: Alfabeta.
Media Keislaman, Pendidikan Dan Wulandari, F., Hidayat, T., & Muqowim,
Hukum Islam, 53(9), 1689–1699. M. (2021). Konsep pendidikan
https://doi.org/10.1017/CBO9781107 holistik dalam membina karakter
415324.004 islami. Muróbbî: Jurnal Ilmu
Kurniawati. (2021). Peningkatan Pendidikan, 5(2), 157–180.
kedisiplinan melalui metode reward https://doi.org/10.52431/murobbi.v5i
and punishment pada Siswa Kelas 2 2.374
SDN Keputran. Foundasia, 12(1), 9–
19.
Kusumawati, M., Fauziddin, M., &
Ananda, R. (2023). The Impact of
Reward and Punishment on the
Extrinsic Motivation of Elementary
School Students. AL-ISHLAH: Jurnal
Pendidikan, 15(1), 183-192.
doi:https://doi.org/10.35445/alishlah.
v15i1.2856
Manobe, S. M., & Wardani, K. W. (2018).
PENINGKATAN KREATIVITAS
BELAJAR IPA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED
LEARNING PADA SISWA KELAS
3 SD. Didaktika Dwija Indria, 6(8),
159–171.
Nadhiroh, L. (2019). Implementasi
Pendidikan Karakter Melalui Progam
Tahfidz Al Qur‟an Siswa Kelas IV
MIN Kalibuntu Wetan Kendal tahun
Ajaran 2017/2018. UIN Walisongo
Semarang.
Perpres Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter, (2017 )Pub. L. No. 17
Renawati, A. (2020). Upaya Pembentukan
Karakter Religius Siswa di Ma’had
Ronggo Warsito MAN 2 Ponorogo.
IAIN Ponorogo.
Sabartiningsih, M., Muzakki, J. A., &
Durtam, D. (2018). Implementation of
Reward and Punishment in Forming
Discipline Character of Early
Childhood. AWLADY: Journal of
Children’s Education, 4(1), 60.
https://doi.org/https://doi.org/10.2423
5/awlady.v4i1.2468

208

Anda mungkin juga menyukai