Anda di halaman 1dari 15

Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ...

165

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 9 (2), 2019 165-179


Copyright ©2019 Universitas PGRI Madiun
ISSN: 2088-3072 (Print) / 2477-5886 (Online)
Available online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK
DOI: 10.25273/counsellia.v9i2.5266

Metaanalisis karakter integritas siswa berbasis nilai Bundo


Kanduang di Era Revolusi Industri 4.0
Yogi Damai Syaputra1, Nur Hidayah2, M. Ramli3, Alfaiz4
1
Fakultas Ilmu Pendidikan, IAIN Batusangkar, Lima Kaum
yogi.ds@iainbatusangkar.ac.id
2
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, Malang
nur.hidayah.fip@um.ac.id
3
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, Malang
ramli.fip@um.ac.id
4
Program Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang
alfaiz@stkip-pgri-sumbar.ac.id

Abstrak
Permasalahan integritas masih menjadi pekerjaan rumah oleh pendidikan kita seperti
masih banyak kecurangan akademik yang dilakukan oleh peserta didik, kurang sadar akan
posisi, kewajiban sebagai peserta didik yang sedang proses belajar. Tujuan dari penelitian
ini adalah melakukan kajian literatur menemukan aspek integritas seperti apa yang
menjadi bagian dari belajar siswa di era revolusi industri 4.0, menganalisa nilai “Bundo
Kanduang” untuk keterkaitannya dengan aspek integritas siswa, melakukan metanalisis
nilai budaya “Bundo Kanduang” untuk menjawab pembentukan karakter integritas siswa.
Riset ini dilakukan dengan studi literatur budaya melalui metanalisa kritis yang
melahirkan sintesis baru. Hasil temuan menjelaskan bahwa aspek integritas menjadi dasar
utama yang perlu ditanamkan bagi siswa dalam proses belajar, mengingat persaingan di
era revolusi industri 4.0, nilai bundo kanduang memiliki esensi karakter kebenaran,
kejujuran, konsisten, takwa, cerdas, mandiri, optimis, tanggung jawab, kreatif, terbuka
dan berani, semua ini merupakan bagian diri yang berintegritas, dari hasil metaanalisis
nilai tersebut, ditemukan 8 dari 12 nilai tersebut bisa menjadi bagian penting membentuk
integritas siswa.
Keywords: Integritas, Karakter, Metaanalisis, Bundo Kanduang, Revolusi Industri 4.0

Abstract
The problematica of integrity has been a home work of our education in the last 5 years.
It can bee seen there are lot of students still cheating in their academic process, and lack
of learning awareness and less of responsibility in their school tasks. This is concerning
of educator and counselor, integrity as consistensy, self awareness and responsibilities of
person in activities. The objectives of this research is to analyse of literature about
integrity in this industrial revolution 4.0. then analyse a culture value of bundo kanduang
to answer a students integrity in learning. Then conduct a metanalysis about value of
bundo kanduang and synthesize this value to shaping an integrity character of students as
synthesize concepts. The result found that integrity aspects has been a primery foundation
in era industrial revolution 4.0, a value of bundo kanduang has an essential in
honestly,truth, concistence, taqwa, cleverness, autonomous, optimists, responsibility,
creative, opennes, brave. In metaanalysis found that in 12 of bundo kanduang value there

165
166 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

are only 8 values that can bee synthesize as important part in shaping students integrity
in learning.

Keywords: Integrity, Character, Metaanalysis, Bundo Kanduang, Industrial Revolution


4.0

PENDAHULUAN Menjawab tantangan globalisasi


Pembelajaran abad 21 peserta saat ini, pemerintah memunculkan
didik diharapkan mampu untuk pendidikan karakter sebagai model
berfikir kritis, berkomunikasi, atau wadah bagi pendidik dalam
berkolaborasi dan memiliki proses pembelajaran. Pendidikan
kreativitas yang tinggi. Pendidikan karakter ini muncul karena adanya
merupakan salah satu cara untuk degradasi moral, etika dan budi
mecarai keterampilan. Berdasarkan pekerti, tuntutan skil yang diperlukan
UU no 20 tahun 2003, yang peserta didik adalah karakter, bacaan
bermakna bahwa pendidikan dasar dan Kompetensi 4C
merupakan upaya sadar dan (Budhiman, 2017). Hal ini diperkuat
direncanakan untuk mewujudkan dengan arahan khusus president
proses belajar dan pembelajaran untuk memperkuat pendidikan
agar peserta didik aktif dalam karakter yang dituangkan pada
mengembangkan potensi diri dalam (Peraturan Presiden No 87, 2017)
lingkup spiritual keagamaan, mengenai PPK, Proses tersebut juga
pengendalian diri, personaliti, tidak lepas dalam proses supervisi
intelektual, akhlak mulia, serta skil untuk meningkatkan kualitas
keterampilan yang diperlukan diri, pengajaran dan bimbingan
masyarakat, bangsa, dan negara. Hal (Yuzarion, Alfaiz, Kardo, & Dianto,
ini jelas bahwa muara dari 2018)
pendidikan adalah membentuk Pendidikan karakter ini
sumber daya yang berkualitas. Serta mengandung lima nilai-nilai utama
juga membangun etika dalam karakter diantaranya (1) religusitas,
berfikir, berperilaku, belajar hingga nilai karakter yang tercermin dari
profesi (Alfaiz, 2018; Faiz, perilaku keimanan pada tuhan yang
Dharmayanti, & Nofrita, 2018) maha esa, diwujudkan kepada proses
kegiatan ibadah dan mengahargai
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 167

perbedaan agama. Bagian nilai serta mengapresiasi harga diri


religius diantaranya cinta, damai, individu (terutama penyandang
toleransi, teguh pendirian, percaya disabilitas).
diri dll; (2) nasionalis, merupakan Nilai karakter yang menjadi
nilai karakter yang tergambar dalam sorotan utama terkait dengan nilai-
wujud kesetiaan terhadap bangsa. nilai karakter integritas. Ditinjau dari
Subnilai dari karakter nasionalis subnilai yang terkandung dalam
adalah menghargai budaya sendiri karakter tersebut, karakter ini belum
serta memelihara sumber alam banyak tertanam dalam diri peserta
bangsa, (3) mandiri, merupakan didik. Seperti contoh rasa jujur dan
sikap tidak ketergantungan pada cinta pada kebenaran. Berdasarkan
orang lain. Bagian nilai karakter ini hasil wawancara penulis dengan
adalah etos kerja, tangguh, semangat beberapa siswa (Oktober-November
juang yang tinggi, profesional, dan 2017) terungkap bahwa diantara
kreatif serta keberanian, ini akan mereka masih susah bersikap jujur
menjadi pembelajaran berkelanjutan; dalam pembelajaran, sulitnya untuk
(4) gotong royong, nilai karakter cinta akan kebenaran hal ini
yang mengapresiasi kerjasama dan dibuktikan ketika ujian masih ada
tolong menolong dalam diantara siswa yang mencontek, hal
menyelesaikan problematika ini karena mereka takut akan nilai
bersama. Subnilai gotong royong gagal sehingga bermacam cara masih
adalah musyawarah, kerjasama. (5) dilakukan termasuk cara-cara yang
integritas, nilai yang mendasari curang. Apabila ada siswa yang
perilaku untuk dapat dipertanggung bersikap jujur kemudian siswa
jawabkan perkataannya, perbuatan, tersebut akan dikucilkan.
kesetian terhadap etika moral Berdasarkan pengumpulan data
(integritas moral). Subnilai dari lewat wawancara dengan guru
karakter integritas ini meliputi nilai Bimbingan dan Konseling di Padang
jujur, cinta akan hal yang benar, (10 November 2018) mengatakan
loyal, integritas, berlaku adil, bahwa sekarang yang menjadi
tanggung jawab, menjadi teladan, permasalahan besar di sekolah adalah
168 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

masalah karakter anak. Berita yang bsia dilaksanakan oleh guru BK


mengenai oknum guru yang dibully untuk meningkatkan karakter cerdas
oleh siswa. Berdasarkan informasi siswa untuk pemilihan karir melalui
yang didapatkan dari (Haryanto, (1) pengayoman kepada siswa
2018) menjelaskan peristiwa ini melalui berkolaborasi bersama guru,
terjadi di SMK NU 03 Kaliwungu (2) pemberian layanan penyaluran
Kabupaten Kendal. Meskipun dan penempatan, (3) layanan
berdasarkan pengakuan kepala informasi dan orientasi, (4) layanan
sekolah ini merupakan peristiwa bimbingan dalam seting kelompok
guyonan, akan tetapi para siswa dengan tema karakter cerdas.
mencerminkan perilaku yang tidak Karakter spiritualitas juga menjadi
santun dalam sikap dan perilaku fokus dalam membentuk integritas,
peserta didik terhadap gurunya. hal ini disebabkan integritas
Perilaku tersebut tentu saja merupakan komitmen kepribadian
disebabkan adanya proses individu yang dibentuk melalui
pembelajaran yang tidak langsung spiritual dan kognitif (Alfaiz,
dimodifikasi oleh siswa dalam Hidayat Rafiola, Hariko, & Zulfikar,
pembelajaran di lingkungan yaitu 2017; Faiz et al., 2019).
pengalaman vikarius yang Riset yang dilaksanakan oleh
meningkatkan efikasi dirinya (Musafiri, Utaya, & Astina, 2016)
berperilaku (Alfaiz, 2015). Peristiwa Menyimpulan nilai-nilai kearifan
ini tentu mendapatkan sorotan tajam lokal suku using dapat mengurangi
dari lembaga pendidikan. Karena dampak globalisasi melalui
peristiwa ini memunculkan sikap penanaman nilai-nilai positif kepada
karakter yang tidak bagus pada diri remaja. Penelitian (Buchori, Ibrahim,
siswa terutama nilai-nilai integritas. & Saman, 2016) menyatakan bahwa
Berbagai macam upaya telah kegiatan outbond dalam latihan
dilakukan oleh konselor untuk pendidikan karkater mampu
meningkatkan karakter siswa meningkatkan kejujuran (integritas)
diantaranya: hasil penelitian mahasiswa.
Ferdiansyah yang menyatakan usaha
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 169

(Ghufron, 2010) menyatakan Sumatera Barat merupakan


integrasi nilai karakter dapat provinsi di Indonesia yang
dilaksanakan pada proses belajar- beridentitas budaya tersendiri,
mengajar. Melalui proses dikenal dengan budaya
pembelajaran pendidik bisa Minangkabau. Populer dengan sistem
menanamkan nilai-nilai integrasi kekerabatan matrilinial, menurut
sebagai pembentukan karakter siswa. (Hadler, 2010) kekerabatan
Penelitian (Roshita, 2015) matrilinial adalah garis keturunan
menyatakan bahwa sosiodrama dan pewarisan dari ibu, ini menjadi
melalui bimbingan seting kelompok komponen penting dalam budaya
efektif untuk mengembangkan minangkabau. (Hans-Dieter Evers &
perilaku sopan dan santun siswa. Ruediger Korff, 2000) menyatakan
Penelitian (Faridah, 2015) bahwa budaya Minangkabau
menyatakan bahwa konseling merupakan penganut matrilinial
kelompok melalui modeling bisa terbesar di dunia. (Hakimy, 1997)
membentuk karakter menghormati mengatakan adat di minangkabau
pada peserta didik. Melalui treatmen terbagi atas 4(empat) macam,
yang diberikan berupa layanan diantaranya 1) adat istiadat; 2) nan
konseling kelompok ternyata dapat saban adat; 3) nan teradat dan; 4)
meningkatkan karakter rasa hormat. adat nan diadatkan. Keempat jenis
Berdasarkan beberapa hasil adat ini menganut falsafah yang
penelitian di atas, sudah ada sama, “Adat Basandi Syara’, Syara’
beberapa kiat yang dilakukan oleh Basandi Kitabullah”. Artinya di
guru BK untuk meningkatkan nilai- Minangkabau segala ketentuan
nilai integritas siswa, akan tetapi berlandaskan kepada Al-quran dan
penelitian yang dilakukan tidak hadist. Falsafah hidup ini selalu
menggunakan pendekatan yang menjadi pegangan bagi orang
berbasis nilai-nilai budaya. Padahal Minangkabau (Navis, 1984).
penanaman nilai-nilai integritas ini Seiring perkembangan zaman,
perlu dikembangkan dengan tidak dapat dipungkiri nilai-nilai
pendekatan- berbasis budaya. budaya telah banyak mengalami
170 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

pergeseran, termasuk juga nilai-nilai pendidikan adalah “alam takambang


budaya Minangkabau. Banyak faktor jadi guru” artinya alam yang luas ini
yang menyebabkan hal itu terjadi. menjadi guru bagi peserta didik,
Perkembangan informasi teknologi menjadi tempat belajar mencari ilmu
menjadi salah satu penyebab dari alam dan mencari makna apa
tergesernya nilai-nilai budaya di yang terkandung di dalam alam.
Minangkabau. Sebagai contoh Hasil riset yang dilaksanakan
berubahnya fungsi surau di (Zubaidah, 2014) tentang studi kata
Minangkabau, padahal surau filsafat minangkabau dan
merupakan sarana bagi anak untuk kontibusinya terhadap konseling
menuntut ilmu agama dalam menghasilkan sebuah konsep tentang
mencapai proses kedewasaan. keterkaitan pepatah minangkabau
Penelitian (Fatimah, 2008), dengan proses konseling. (Fitniwilis,
mengatakan bahwa telah tejadi 1998) juga melakukan penelitian
pergerasan budaya minangkabau terkait dengan nilai-nilai budaya
tertutama dalam peran mamak, hal bundo kanduang dan keterkaitan
ini dilihat dari perkembangan nilai- nilai-nilai ini dengan konseling.
nilai zaman globalisasi. Berdasarkan Berdasarkan hal tersebut dapat
hasil penelitian (Syahrizal & dipahami bahwa nilai-nilai budaya
Meiyenti, 2012) terungkap bahwa, bundo kanduang ini dapat
pergeseran budaya Minangkabau dikembangkan menjadi suatu model
terjadi pada (1) perubahan kelompok khusus untuk perkembangan nilai-
kekerabatan dan peran mamak, (2) nilai karakter integritas siswa dalam
perubahan posisi dan peran konseling. Sehingga nilai budaya
perempuan (3) perubahan istilah bundo kanduang di Minangkabau
sistem kekerabatan, (4) perubahan dapat diintegrasikan dalam
pemilihan jodoh dan (5) perubahan pengembangan nilai-nilai karakter
penguasaan pengelolaan harta integritas siswa melalui pelayanan
pusaka. bimbingan dan konseling. Untuk
Salah satu kata pusaka yang memberikan pelayanan yang efektif
populer di minangkabau dalam dunia kepada klien sangat dipentingkan
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 171

wawasan multibudaya oleh konselor HASIL DAN PEMBAHASAN


(Wibowo, 2015), sejalan dengan Hasil Penelitian
pandangan (Firman, 2018) Berdasarkan proses kajian
literatur nilai budaya dengan nilai
menjelaskan bahwa untuk
karakter integritas yang diatur dalam
mewujudkan kehidupan efektif peraturan pendidikan, serta proses
sehati-hari klien dapat menggunakan menganalisa temuan lapangan dan
teoritis untuk mengungkap
strategi konseling berbasis budaya.
keterkaitan nilai budaya dengan
Dalam hal ini adala usaha untuk karakter dalam pendidikan berikut
mengitegrasikan nilai budaya hasil kajian tersebut.
minangkabau dalam pelayanan Karakter Integritas Siswa
konseling. Penguatan karakter merupakan
usaha untuk mewujudkan peserta
didik yang memiliki personaliti yang
METODE
bagus, bagaimana menjadikan
Jenis penelitian adalah kualitatif
perseta didik yang pintar dan juga
studi literatur budaya melalui
baik. Dua aspek ini harus seimbang
pendekatan metaanalisa kritis yang
untuk mewujudkan identitas yang
melahirkan sintesis baru. (Creswell,
baik (good identity).
2014) metode dengan
Nilai-nilai Karakter
mengeksplorasi makna yang berasal
dikristalisasikan atau dikelompokan
dari variabel sosial atau
kepada lima nilai utama karakter.
kemanusiaan. Penelitian ini
Kelima nilai utama ini harus melekat
menggunakan kajian studi literatur.
pada peserta didik. Adapun lima nilai
Menurut (Zed, 2008) studi literatur
utama itu adalah nasionalisme,
kontinuitas upaya yang berkaitan
religiusitas, mandiri, gotong royong
dengan pengumpulan dan analisa
dan integritas.
data kepustakaan, pencatatan,dan
Hasil penelitian ini fokus untuk
manajerial bahan riset. Studi ini
penguatan karakter integritas pada
merupakan aktivitas untuk
siswa. Nilai integritas yang akan
pengembangan secara teoritis,
dikembangkan melalui nila-nilai
maupun praktis, adapun tujuan
budaya bundo kanduang adalah (1)
penelitian dengan studi literatur
Nilai Kejujuran, (2) Nilai
adalah untuk mencari dasar pijakan
Keteladanan, (3) Nilai Kesantunan,
dan fondasi untuk membangun teori.
(4) Nilai Cinta Pada Kebenaran.
Pendidikan Karakter
Hill (Chrisiana, 2005)
mengatakan, “karakter menentukan
172 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

pikiran pribadi seseorang dan didik agar memiliki identitas diri


tindakan seseorang dilakukan. yang baik, yang memiliki nilai-nilai
Karakter yang baik adalah motivasi kejujuran, toleransi, sopan santun,
batin untuk melakukan apa yang kesetian, kemandirian
benar, sesuai dengan standar perilaku tanggungjawab.
tertinggi dalam setiap situasi”. Tahun 2016 pemerintah
Perilaku yang ditampilkan, mengembangkan pendidikan karakter
dilukiskan atau digambarkan oleh menjadi program penguatan
seseorang akan menjadi sebuah pendidikan karakter (PPK). Hal ini
gambaran karakter bagi individu itu tentunya mengembangkan
sendiri. pendidikan karakter yang digagas
Menurut (Elkind, D & Sweet, sebelumnya. Menurut (Budhiman,
2004) pendidikan karakter 2017) dari Kemeneterian Pendidikan
merupakan sebagai bentuk dan Kebudayaan menjelaskan bahwa
pendidikan yang didesain untuk program pendidikan untuk penguatan
mengarahkan dan membantu siswa karakter ini adalah Usaha pengajaran
dalam mengembangkan potensi dan yang difokuskan dalam lembaga
membentuk karakternya, etika dan pendidikan yaitu sekolah untuk
melayani masyarakat sekitarnya, membentuk karakter peserta didik
memulihkan iklim sekolah serta yang mahir dalam berfikir,
meningkatkan prestasi belajar siswa. merasakan, spiritual hingga
Program ini melingkupi kepercayaan kemampuan psikomotor (fisik)
termasuk, integritas, rasa hormat, dengan bersinergi bersama antara
toleransi, sikap sopan santun, lembaga sekolah, masyarakat dan
tanggung jawab, termasuk kerja keluarga.
keras, kemandirian, akuntabilitas,
Pembahasan
ketekunan, dan pengendalian diri dan Untuk menemukan sintesis dari
keadilan. Senada dengan itu proses kajian ini, maka perlu kajian
(Williams, M & Schaps, 1999)
analisis literatur lebih detail, sebagai
menjelaskan pendidikan karakter berikut
adalah beraneka upaya yang
dilaksanakan oleh personil sekolah, Metaanalisis Nilai Integritas
bahkan dilaksanakan berkerjasama Berbasis Nilai Budaya
dengan orang tua juga dengan Minangkabau
masyarakat untuk membantu anak- Budaya Minangkabau
anak dan remaja agar memiliki merupakan budaya yang manganut
kepedulian, berpendirian dan sistem matrilinial. Sistem menurut
bertanggung jawab. Jadi pendidikan garis keturunan Ibu. Hal ini
karakter merupakan usaha yang menandakan betapa pentingnya
dilakukan untuk membentuk peserta posisi perempuan di Minangkabau.
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 173

(Hakimy, 1997) ada tiga kategori pemegang kunci harta kekayaan,


perempuan di Minangkabau sumber segala titah, kumpulan segala
diantaranya: pertama parampuan sistem, membuat kampung menjadi
(perempuan) berasal dari kata empu meriah, menjadi perhiasan di dalam
yang artinya yang pertama dan kampung, tempat memintak nasehat
utama; kedua parampuan simarewan dan menjadi tauladan bagi
istilah yang mengacu kepada perempuan minang.
perempuan yang kurang mempunyai Nilai-nilai budaya bundo
pendirian dan kurang bijaksana; dan kanduang banyak yang mengandung
parampuan mambang tali awan unsur pendidikan. Nilai-nilai ini
adalah perempuan yang tinggi hati, dijadikan sebagai pedoman dalam
yang sering tidak punya rasa hormat, bersikap, berpikir dan bertindak bagi
tenggang rasa, selalu ingin dihormati masyarakat minangkabau. Hasil
kedudukannya. Kategori perempuan penelitian (Fitniwilis, 1998)
(parempuan) dijadikan panutan di mengatakan terdapat 12 nilai-nilai
Minangkabau yang disebut bundo budaya bundo kanduang di
kanduang. minangkabau yang mengandung
Sejatinya bundo kanduang unsur-usnur konseling diantaranya:
menjadi gambaran sosok perempuan (1) Nilai Keberanian, (2) Kebenaran,
minang yang anggun, tangguh dan (3) Kejujuran, (4) Kekonsistenan, (5)
bijaksana. Karakter seorang bundo Keoptimisan, (6) Ketakwaan, (7)
kanduang tergambar dalam pepatah Keterbukaan, (8) Kecerdasan, (9)
yakni, Kekreatifan, (10) Penyesuaian, (11)
Kemandirian dan, (12) Nilai
Bundo kanduang
Tanggungjawab. Nilai yang
limpapeh rumah nan gadang,
terkandung dalam budaya bundo
umbuih paruih pegangan kunci,
kanduang ini selaras dengan nilai-
umbun paruih alun bunian,
nilai pendidikan karakter. Nilai
pusek kumpulan tali,
karakter yang akan dibahas melalui
sumarak dalam kampuang,
tulisan ini adalah karakter integritas.
hiasan dalam nagari,
nan gadang basah batuah, Nilai Kejujuran
kok hiduik tampek banasa, Nilai kejujuran merupakan hal
kok mati tampek baniaik, yang penting bagi soerang bundo
ka undang-undang ka Madinah, kanduang. Perkataan bundo
ka payuang panji ka sarugo. kanduang akan selalu didengar oleh
(Hakimy, 1997). kaumnya, apabila dia dusta maka
kepercayaan kaumnya akan hilang,
Pepatah ini mengandung makna
bahwa seorang perempuan berperan ini menandakan jujur merupakan
sifat yang harus dimiliki oleh
sebagai penyanggah rumah tangga,
soerang bundo kanduang. Hal ini
174 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

tergambar dalam pepatah “nak luruih Nilai Kesantunan


bontangkan tali, nak jan Etika dan akhalak yang baik
manyimpang suok jo kida, luruih adalah cerminan perilaku bundo
manuruik barih adat, adat basandi kanduang. bisa melakukan
syara’, syara’ basandi kitabullah”. penempatan diri dimanapun sesuai
Pepatah ini mengandung makna, kondisi. Berdasarkan KBBI (2008),
bahwa seorang bundo kandung harus "budi pekerti" adalah sistem batin
memiliki sifat jujur. Karena segala sebagai panduan pikiran dan
perilaku yang ditampilkan perasaan untuk mempertimbangkan
berlandasakan kepada adat yang "baik dan buruk". Seseorang yang
mengacu atau berlandaskan kepada baik budi pekerti dan tingkah
agama. (Fitniwilis, 1998) lakunya, sabar serta berpenampilan
mengungkapkan sifat yang mesti tenang, dan santun (Abdurahman,
dimiliki oleh seorang bundo 2012). Wujud dari sopan santun
kanduang adalah (1) berani pada dalam minangkabau senantiasa
kebenaran, (2) jujur dalam tindakan, ditandai dengan tahu “kato nan
(3) cerdik dalam kehidupan, (4) ampek, (kata yang empat)”. Kato
pemurah dan pemahal, (5) penyabar mandaki adalah etika individu dalam
dan ridho. bersikap dan berkata kepada orang
Nilai kejujuran ini menjadi tua dari kita, seperti anak kepada
prioritas bagi seorang individu dalam bapak ibunya, murid pada guru. Kato
bersikap dan bergaul dengan manurun merupakan etika seorang
masyakarat. Ini tentu menjadi yang tua dalam berinteraksi kepada
karakter penting bagi seorang siswa. orang yang lebih muda usianya,
Siswa yang baik adalah siswa yang contoh kakak kepada adiknya, guru
memiliki sifat jujur dalam dirinya, kepada muridnya. Kato mandata
takut untuk berbohong. Pada hari ini artinya cara bersikap dan perilaku
nilai-nilai jujur pada siswa sudah kepada orang yang sama besar,
mulai terkikir dari dalam dirinya, hal seperti berbicara kepada teman sama
ini terlihat dari sikap dalam beprilaku besar. Kato malereng merupakan
ketika ujian dan ketika belajar. tatacara berbahasa yang digunakan
Permasalahan ini akan bisa diatasi dalam pergaulan “segan menyegan
apabila setiap pendidik (saling menghargai)”, seperti adik
mengimplementasikan nilai-nilai ipar kepada kakak iparnya.
budaya dalam proses pembelajaran. Nilai sopan santun inilah yang
Menerapkan nilai-nilai budaya harus dikembangan untuk menjawab
merupakan salah satu aspek yang tantangan zaman abad 21. Nilai
bisa mengurangi nilai-nilai radikal sopan santun hari ini sudah jauh dari
siswa. apa yang diharapkan, semakin
berkembang zaman sopan santun
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 175

dalam interaksi harus semakin mengatakan benar inilah wujud cinta


terbangun sehingga membentuk kebenaran dari nilai-nilai bundo
perilaku positif saling mengapresiasi kanduang.
dan menerima satu dengan yang lain Hari ini cinta akan kebenaran ini
(Syaputra & Monalisa, 2018). benar-benar sudah terkikis dari
Kejadian kejadian yang dijumpai dalam diri masyarakat individu.
disekolah menggambarkan Begitu banyaknya kasus korupsi
bagaimana seorang murid yang tidak yang terjadi, ini salah satu wujud
lagi menghargai dan menghormati tidak cinta akan kebenaran. Ini
gurunya. Cara berbicara murid yang menjadi peran penting bagi dunia
tidak menunjukan sikap seorang pendidikan untuk menanamkan nilai
pelajar. Melalui penguatan cinta kebenaran kepada siswa.
pendidikan karakter bermuatan Karena dengan cinta akan kebenaran
budaya ini tentu akan dapat ini akan membuat hidup kita menjadi
meningkatkan etika dan sopan santun tentran dan damai.
seorang siswa. Peran yang paling
Nilai Keteladanan
penting adalah menanamkan atau Nilai keteladanan bundo
mensinergikan nilai budaya dalam kanduang tergambar dari pepatah
penguatan karakter. sebagai berikut. “masaklah buah
Nilai Cinta Pada Kebenaran kacang padi, dibaok nak rang ka
Nilai cinta kebenaran dalam nilai tangah pasa, padi nan masak
bundo kanduang ini tergambar dalam batangkai-batangkai, bundo
pepatah “manampuah jalan nan pasa kanduang tuladan budi, paham usah
(mengikuti cara yang benar)”. namuah tajua, budi nan indak amuah
Menurut (Devi, 2014), jalan nan tagadai”. Ungkapan ini menjelaskan
pasa bermakna jalan untuk sampai bahwa pribadi bundo kanduang
kepada tujuan. Seorang bundo merupakan teladan budi bagi
kanduang sangat menjunjung tinggi masyarakatnya. Menurut (Devi,
nilai kebenaran. Ini tergambar dalam 2014) seorang Bundo Kanduang
pepatah “Nan gadang basa batuah" adalah tempat menauladani, "kasuri
ka undang undang ka Madinah, ka tuladan kain, kacupak tuladan
payuang panji ka Saruga”. Ini batuang, satitiak namuah jadi
mengandung makna bahwa bundo lawuik, sakapa buliah jadi gunuang".
kandunag adalah sosok yang tegur Artinya etika dan akhlak merupakan
pendirian pada kebenaran. Bundo tujuan utama seorang ibu dalam
kanduang sangat cinta akan mengarahkan dan mendidik anaknya.
kebeneran, “kok salah katokan salah, Sosok ibu menjadi cerminan bagi
kok bana katokan bana” ini artinya anaknya seperti bunyi pepatah
jika salah harus berani mengatakan berikut: "Kalau karuah aie di hulu,
salah, jika benar harus berani sampai ka muaro karuahjuo, kalau
176 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

kuriak induaknyo, rintiak anaknyo, SIMPULAN


tuturan atok jatuah ka palimbahan". Melahirkan peserta didik yang
Kehadiran bundo kanduang tangguh dan kuat serta
merupakan sosok ideal seorang berkepribadian yang baik adalah
perempuan minangkabau. Perilaku tujuan utama dalam pendidikan
yang digambarkan oleh bundo karakter. Tujuan ini akan
kanduang adalah cerminan dari mengahasilkan generasi emas pada
perilaku perempuan-perempuan tahun 2045. Nilai-nilai integritas
minang yang sebenarnya. Nilai pada siswa perlu untuk
keteladanan ini juga menjadi penting dikembangkan dan ditingkatkan,
untuk diterapkan dalam proses nilai-nilai integritas ini langsung
pendidikan. Pendidik harus menjadi berhadapan dengan kehidupan yang
contoh kepribadian dan perilaku jalani. Upaya yang dapat dilakukan
yang bagus bagi siswanya, karena untuk meningkatkan nilai ini adalah
siswa akan meniru segala tindak melalui proses kegiatan bimbingan
tanduk perilaku yang dimunculkan dan konseling berbasis value dari
oleh gurunya. budaya. Bundo kanduang dapat
Konseling berbasis budaya ini dikombinasikan dengan keilmuan
sangat diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling, diantara
konseling. Individu yang berasal dari nilai kejujuran, sopan, nilai cinta
latar belakang budaya yang berbeda kebenaran dan keteladanan. Nilai-
akan berbeda pula cara pandang dan nilai ini dapat membantu program
sikapnya dalam berperilaku. pemerintah dalam penguatan
Konseling multicultural menjadi pendidikan karakter berbasis nilai-
aspek penting dalam penyelesaian nilai budaya.
masalah kien. Pendekatan ini
menjadi topic hangat yang bicarakan DAFTAR PUSTAKA
dikalangan konselor, karena Abdurahman. (2012). Nilai-Nilai
Budaya Dalam Kaba
memadukan konseling dengan
Minangkabau. Padang: UNP
dimensi budaya yang terikat pada Press.
diri klien (Lee, 2006; Vacc, Alfaiz. (2015). KONSEP DIRI DAN
DeVaney, & Brendel, 2003; Wing EFIKASI DIRI SEBAGAI
Sue, D., & Sue, 2008) Oleh karena POIN MENDASAR DALAM
itu, nilai-nilai yang terkandung AKTIVITAS SOSIAL (
SEBUAH ANALISIS
dalam bundo kanduang dapat
PSIKOLOGIS : TEORI
dijadikan sebagai referensi untuk KOGNITIF SOSIAL ) Abstrak
menambah wawasan konseling PENDAHULUAN Pemerintah
multikultural bagi konselor sekolah. dengan aturan undang- undang
sistem pendidikan nasional
nomor 20 tahun 2003 pasal 1
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 177

butir 1 “ P. Jurnal Pelangi, 7(2), Bagi Mahasiswa (Studi Kasus di


200–211. Jurusan Teknik Industri Uk
Alfaiz, A. (2018). Guidance and Perta). Jurusan Teknik Industri,
Counseling Profession: A Fakultas Teknologi Industri,
Philosophy and Professional Universitas Kristen Petra, 7(1),
Challenges In the Future. 82–90.
COUNS-EDU: The Creswell, J. W. (2014). Research
International Journal of Qualitative, Quantitative, and
Counseling and Education, Mixed Methods Approaches
3(2), 41–47. Design Fourth Edition. In Sage
https://doi.org/10.23916/002018 Publications (Vol. 66). USA.
0313420 Devi, S. (2014). Kedudukan dan
Alfaiz, A., Hidayat Rafiola, R., Peran Bundo Kanduang. In
Hariko, R., & Zulfikar, Z. Kemendikbud (Vol. 2).
(2017). Condition and Shaping Retrieved from
of Student Personality in http://repositori.kemdikbud.go.i
Educational Process Through d/10797/1/Kedudukan dan
Transpersonal Psychology peran bundo kanduang.pdf
Perspective. 128(Icet), 1–4. Elkind, D & Sweet, F. (2004). You
https://doi.org/10.2991/icet- are a Character Education.
17.2017.1 Toda’s School Peter Li
Buchori, S., Ibrahim, M., & Saman, Education Group.
A. (2016). Pengaruh character Faiz, A., Dharmayanti, A., & Nofrita,
education training melalui N. (2018). Etika Bimbingan dan
outbound training untuk Konseling dalam Pendekatan
peningkatan kejujuran dan Filsafat Ilmu. Indonesian
integritas. Jurnal Psikologi Journal of Educational
Pendidikan Dan Konseling: Counseling, 2(1), 1–12.
Jurnal Kajian Psikologi https://doi.org/10.30653/001.20
Pendidikan Dan Bimbingan 1821.26
Konseling, 2(1), 12. Faiz, A., Yandri, H., Kadafi, A.,
https://doi.org/10.26858/jpkk.v2 Mulyani, R. R., Nofrita, N., &
i1.2089 Juliawati, D. (2019).
Budhiman, A. (2017). Penguatan Pendekatan Tazkiyatun An-Nafs
Pendidikan Karakter: Arahan untuk membantu mengurangi
Khusus Presiden Gerakan emosi negatif klien. Counsellia:
Nasional Revolusi Mental Jurnal Bimbingan Dan
[Strengthening Character Konseling, 9(1), 65.
Education: Special Presidential https://doi.org/10.25273/counsel
Directive National Mental lia.v9i1.4300
Revolution Movement]. Faridah, D. N. (2015). Efektivitas
Retrieved from Teknik Modeling Melalui
cerdasberkarakter.kemdikbud.g Konseling Kelompok Untuk
o.id/content/download/44 Meningkatkan Karakter Rasa
Chrisiana, W. (2005). Upaya Hormat Peserta Didik ( Quasi
Penerapan Pendidikan Karakter Eksperimen Terhadap Siswa
178 Jurnal Ilmiah Counsellia, Volume 9 No.2, November 2019 | 165-179

Kelas X di SMK Lee, C. C. [Ed]. (2006). Multicultural


Muhammadiyah 2 Bandung issues in counseling: New
Tahun Pelajaran 2014 / 2015 ). approaches to diversity.
5(1), 45–66. Multicultural Issues in
Fatimah, S. (2008). Mencermati Counseling: New Approaches to
Perubahan Sosial Masyarakat Diversity., 315.
Minangkabau Melalui Novel https://doi.org/10.1017/CBO978
Tamu Karya Wisran Hadi. 1107415324.004
Humaniora, 20(3), 278–285. Musafiri, M. R. Al, Utaya, S., &
https://doi.org/10.22146/jh.v20i Astina, I. K. (2016). Integrasi
3.944 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Suku
Firman. (2018). KEKUATAN Using. 258–270.
KOMPETENSI BUDAYA Navis, A. . (1984). Alam Takambang
KONSELOR DALAM Jadi Guru, Adat dan
LAYANAN KONSELING. Kebudayaan Minangkabau.
(October). Jakarta: Gratifi Pers.
Fitniwilis. (1998). Nilai-nilai Budaya Presiden, P. (2017). Lembaran
Bundo Kanduang dan Negara Republik Indonesia
Kontribusinya dalam Pelayanan Tentang Penguatan Pendidikan
Konseling. Universitas Negeri Karakter. (223).
Malang. Roshita, I. (2015). Upaya
Ghufron, A. (2010). Integrasi Nilai- Meningkatkan Perilaku Sopan
Nilai Karakter Bangsa Pada Santun Melalui Layanan
Kegiatan Pembelajaran. Bimbingan Kelompok Dengan
Cakrawala Pendidikan, 1(3), Teknik Sosiodrama. 1(2), 29–
13–24. 35.
https://doi.org/10.21831/cp.v1i3 Syahrizal, & Meiyenti, S. (2012).
.230 The Contemporary System of
Hadler, J. (2010). Sengketa Tiada Minangkabau Kinship: a Study
Putus: Matriakat, Reformisme of Changes and the Continuity
Islam, dan Kolonialisme di of the Minangkabau Matrilineal
Minangkabau. In Freedom Kinship System. The 4th
Institute. International Conference of
Hakimy, I. (1997). Peganggan Indonesian Studies: Unity.
Penguhu, Bundo Kanduang, Diversity, and Future, 913--927.
dan Pidato Alua Pasambahan Retrieved from
Adat Di Minangkabau. https://icssis.files.wordpress.co
Bandung: Remadja Rosda m/2012/05/09102012-71.pdf
Karya. Syaputra, Y. D., & Monalisa, M.
Hans-Dieter Evers & Ruediger (2018). Kontribusi Kecerdasan
Korff. (2000). Emosional Terhadap Interaksi
Southeast_Asian_Urbanism_Th Sosial Mahasiwa. Biblio Couns:
e_Meaning_and_Power_of__. Jurnal Kajian Konseling Dan
Malaysia: Researchgate. Pendidikan, 1(1), 29–34.
Haryanto, I. (2018, November). https://doi.org/10.30596/biblioc
Detiknews. DetikNews. ouns.v1i1.1942
Yogi, Nur, Ramli, Alfaiz; Metaanalisis karakter integritas siswa ... 179

Vacc, N. A., DeVaney, S. B., &


Brendel, J. M. (2003).
Counseling multicultural and
diverse populations: Strategies
for practitioners, fourth edition.
In Counseling Multicultural and
Diverse Populations: Strategies
for Practitioners, Fourth
Edition.
https://doi.org/10.4324/9780203
427521
Wibowo, M. . (2015). Perspektif
Konseling Multikultural dalam
Masyarakat Indonesia. In Paper
presented at Seminar Nasional
Perspektif Konseling Berbudaya
Multikultural. Semarang, Jawa
Tengah.
Williams, M & Schaps, E. (1999).
Character Education: The
foundation for teacher
education. Washington DC:
Character Education
Partnership. (online).
(https://searchworks.stanford.ed
u/view/4495248).
Wing Sue, D., & Sue, D. (2008).
Counseling the culturally
diverse: Theory and practice
(5th ed.). Hoboken, NJ, US:
John Wiley & Sons Inc.
Yuzarion, Y., Alfaiz, A., Kardo, R.,
& Dianto, M. (2018).
Supervision in counseling
service based on psychological
test result to student’s learning
satisfaction. Konselor, 7(2), 63.
https://doi.org/10.24036/020187
210736-0-00
Zed, M. (2008). Metode Penelitian
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Zubaidah. (2014). Telaah Pepatah
Minangkabau dan
Kontribusinya dalam Konseling.
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai