Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN TUGAS AKHIR

(PROJECTS BASED LEARNING)


MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER

Dosen Pengajar:
Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc.

Disusun Oleh:
Kelompok 30
Farhan Al Ghifari A2401201201
Jesandra Lailafitria Badrust C1401201042
Siti Herlani Ulfah C1401201109
Ida Bagus Aditya D. V. D1401201048

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
IPB UNIVERSITY
BOGOR
2023
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kedisiplinan merupakan sikap, perilaku, dan tindakan yang patuh terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku dengan didasari adanya kesadaran diri mengenai
nilai dan pentingnya suatu peraturan yang berlaku (Ernawati 2016). Kecurangan
akademik seperti titip presensi merupakan salah satu bentuk ketidakdisiplinan dan
ketidakjujuran mahasiswa terhadap peraturan yang ditetapkan di IPB University.
Kecurangan akademik merupakan berbagai upaya bentuk kecurangan dan
plagiarisme atau manipulatif yang melibatkan perilaku seperti memberi atau
menerima bantuan yang tidak diizinkan dalam suatu kegiatan akademik yang tidak
dikerjakan sendiri oleh yang bersangkutan. Hampir di setiap kegiatan perkuliahan
terdapat mahasiswa "ghaib" karena telah melakukan titip presensi. Titip presensi
sendiri didefinisikan sebagai tindakan mahasiswa yang bertujuan untuk memalsukan
kehadirannya dengan meminta seseorang untuk menandatangani presensinya
(Marcelino dan Purwanti 2021).
Menurut Laksono (2021) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
program penguatan pendidikan karakter terhadap minat belajar. Karakter biasanya
dilihat dari perspektif psikologis. Hal ini terkait dengan aspek perilaku, sikap, cara
dan kualitas berikut yang membedakan satu orang dengan orang lain atau spesifik
elemen yang dapat membuat seseorang menjadi lebih menonjol dari yang lain
(Rokhman et al. 2014). Seseorang dinilai memiliki karakter yang baik dari sikap dan
tindakan yang dilakukan yang mencerminkan sesuatu yang pasti karakter. Oleh
karena itu, karakter dilihat atau dicerminkan dari kebiasaan sehari-hari manusia.
Karakter bukanlah entitas yang memisahkan kebiasaan dan gagasan.
Menurut Setiawati (2017), Pendidikan karakter adalah landasan utama dalam
membangun bangsa yang beradab dan bermartabat, baik di mata Tuhan, dunia
internasional, dan manusia. Pendidikan karakter bertujuan untuk memberikan tekanan
pada nilai-nilai yang baik seperti rasa hormat, jujur, peduli, tanggung jawab, dan adil
serta membantu seorang pelajar untuk memahami, memperhatikan, mengobservasi,
dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri. Hal
ini menjadikan pendidikan karakter perlu diberikan kepada pelajar untuk membentuk
sikap dan mental sebagai generasi muda sehingga sesuai dengan norma-norma moral
dan karakter yang berlaku (Wulan et al. 2019).
Pendidikan karakter perlu adanya pembiasaan atau dilakukan secara
berulang-ulang agar menjadi suatu kebiasaan yang membentuk nilai-nilai karakter
yang diharapkan. Pembiasaan merupakan salah satu metode yang paling efektif
dalam menanamkan dan mengembangkan karakter, karena sejatinya karakter secara
langsung berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari. Berbagai upaya yang dapat
dilakukan untuk mempraktikkan pendidikan karakter dapat melalui program yang
bersifat rutin, insidental, maupun terprogram (Akbar (2011) dalam Shoimah et al.
(2018).
Berdasarkan pemaparan diatas, kami tertarik membuat proyek sosial dengan
judul “Optimalisasi Pendidikan Karakter Melalui Peningkatan Kedisiplinan
Mahasiswa ” Projek sosial ini menggunakan media sosialisasi turun lapang, video
edukasi, dan kuesioner sebagai wadah. Sosialisasi dilakukan secara hybrid. Target
responden kami adalah mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB angkatan 57.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini meningkatkan kesadaran mahasiswa Teknologi
Produksi Ternak (TPT) IPB akan pentingnya menjaga kedisiplinan, kejujuran, dan
integritas. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan penerapannya dalam bentuk hadir
di perkuliahan dan tidak melakukan titip presensi.

1.3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, dan integritas mahasiswa Teknologi Produksi
Ternak IPB angkatan 57.
2. Menjadikan kebiasaan hadir setiap mata kuliah dan praktikum sebagai landasan
mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB angkatan 57 untuk mengembangkan
karakter yang baik
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Karakter


Karakter adalah aspek perilaku, keyakinan, perasaan, dan tindakan yang
saling terkait satu sama lain sehingga jika seseorang mau mengubah karakter tertentu,
mereka perlu mengatur kembali elemen karakter dasar mereka. Melihat karakter
dalam tiga elemen yang terkait; pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan
moral. Berdasarkan ketiga unsur tersebut seseorang dianggap memiliki karakter yang
baik jika mereka tahu tentang hal-hal yang baik (pengetahuan moral), memiliki minat
terhadap hal-hal yang baik (perasaan moral) dan berbuat baik.
Pendidikan karakter, sebuah konsep pengembangan kesadaran moral pada
generasi muda yang muncul dari psikologis, pembelajaran sosial, dan kerangka
perkembangan kognitif. Menurut Santika (2020), pendidikan karakter adalah upaya
mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan baik (smart and good citizenship) atau
memiliki akhlak mulia dan berkepribadian Indonesia. Keberhasilan pendidikan
karakter mengisyaratkan pembelajaran tidak serta merta dilihat dari perspektif ranah
kognitif saja melainkan bagaimana keseimbangan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor yang muaranya adalah mewujudkan manusia seutuhnya. Marten (2004)
menjelaskan bahwa ada tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam pendidikan karakter,
yaitu identifikasi nilai, pembelajaran nilai dan memberikan kesempatan untuk
menerapkan nilai.

2.2 Minat Belajar


Minat belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk
melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman. Minat ini tumbuh karena adanya keinginan untuk mengetahui dan
memahami sesuatu mendorong serta mengarahkan minat belajar sehingga lebih
sungguh-sungguh dalam belajarnya (Iskandar 2012). Ketertarikan untuk belajar
diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan
memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan
terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan
mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya.
Minat belajar dapat diukur melalui 4 indikator sebagaimana yang disebutkan
oleh Slameto (2010) dalam Nurhasanah dan Sobandi (2016) yaitu ketertarikan untuk
belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan,
pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari itu. Jadi
mahasiswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya
terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan suatu usaha atau
pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan
mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam
situasi interaksi belajar.
2.3 Kecurangan Akademik dan Titip Presensi
Kecurangan akademik merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Pada era sekarang
polemik pendidikan marak terjadi di dunia pendidikan mulai dari sistem bahkan
kurikulum pada penerapan pun masih menjadi masalah setiap lembaga pendidikan.
Melihat potret pendidikan hari banyak terjadi indisipliner dan runtuhnya nilai
moralitas pada sikap dan perilaku peserta didik ini akan menjadi lemahnya
pendidikan bangsa indonesia. Pada era sekarang di pendidikan lahir sebuah
kultur yang diciptakan oleh aktor akademisi menunjukan akan runtuh mental
generasi muda dimana sebagai harapan bangsa dalam melanjutkan perjuangan
dengan mempersiapkan diri melalui pendidikan,akan tetapi kultur yang di
hadirkan ini sangat mengerikan pada dunia pendidikan dalam hal ini “ Budaya
Titip Presensi” pada proses pembelajaran (Cahyani 2018).
Kecurangan akademik sebagai bentuk perilaku yang mendatangkan
keuntungan bagi pelajar secara tidak jujur termasuk di dalamnya menyontek,
plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademik.
Hal ini dapat dilihat bahwa titip presensi merupakan salah satu bentuk dari
kecurangan akademik karena memalsukan sesuatu dalam hal ini adalah tanda tangan.
Problem ini menunjukan bahwa degradasinya nilai-nilai karakter kejujuran pada
satu sikap kehidupan. Berdasarkan potret masalah tersebut bahwa mental
peserta didik akan lemah dan esensi kemartabatan pendidikan hilang seperti
halnya nilai etika,moral dan sopan santun dalam menghadapi suatu dinamika
kehidupan. Masalah Tersebut Bukan menjadi hal biasa dikarenakan tidaknya
keseriusan pada pengawasan dan pemantauan pihak-pihak terkait yang menjadi
penanggung jawab pada keadaan tersebut dan ini menjadi budaya yang tidak
asing lagi dan menjadi tren peserta didik dalam menyikapi kehadiran proses
pembelajaran.

2.4 Penyebab kecurangan Akademik dan Titip presensi


Seseorang akan melakukan kecurangan akademis jika melihat orang lain
melakukannya atau jika mereka mempersepsikan bahwa kecurangan akademis adalah
perilaku yang wajar dan umum terjadi serta dapat diterima kalangan sekitarnya.
Hal-hal yang seringkali menjadi alasan untuk melakukan perilaku kecurangan yaitu
adanya tekanan waktu, takut gagal, banyak orang yang melakukan, kurangnya minat
belajar, bangun kesiangan/terlambat, belum mengerjakan tugas, mata kuliah yang
membosankan dan lain-lain (Rafita 2012).
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Level Sasaran dan Justifikasinya


Program pengembangan karakter melalui optimalisasi pendidikan karakter
melalui peningkatan kesadaran mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB University
angkatan 57 melalui media poster dan sosialisasi. Mahasiswa yang berada pada fase
dewasa awal

3.2 Profil Pengembangan Karakter Kelompok Sasaran


Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu mahasiswa Fakultas Peternakan
khususnya mahasiswa Teknologi Produksi Ternak angkatan 57 IPB University.
Kurangnya kejujuran dalam akademik seperti titip presensi tanpa mengurus
administrasi sehingga penanaman kesadaran akan kejujuran integritas pada
mahasiswa ditujukan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya
kedisiplinan, kejujuran dan integritas di lingkungan akademik sebagai generasi masa
depan.

3.3 Nilai Baik yang Dikembangkan


Nilai baik yang dikembangkan adalah kedisiplinan, kejujuran, dan integritas.

3.4 Bentuk Kegiatan


Program pengembangan karakter yang dilakukan melalui Whatsapp group,
video edukasi, dan turun lapang.

3.5 Deskripsi Kegiatan


Optimalisasi pendidikan karakter melalui peningkatan kesadaran mahasiswa
terhadap nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, dan integritas melalui kegiatan sosialisasi
langsung dan menggunakan media informatif poster. Lebih jauh diharapkan dapat
terjadinya penurunan tingkat titip presensi di departemen Teknologi Produksi Ternak
IPB University.

3.6 Metode Pelaksanaan


3.6.1 Waktu dan Tempat Perancangan Proyek
Perancangan proyek dan alur proyek dilakukan melalui media whatsapp
group dan diskusi offline pada tanggal 11 April 2023. Perancangan proyek
dimulai. Rancangan proyek dan alur proyek dilakukan melalui media whatsapp
group dan sosialisasi langsung dari mulai tanggal 13 April - 10 Mei 2023.
Perancangan proyek dimulai dari menentukan sasaran, tujuan, serta penentuan
jenis kegiatan dengan melihat permasalahan- permasalahan karakter yang timbul
pada mahasiswa. Setelah itu, dilakukan persiapan materi dan media yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini dimulai dari tanggal 11 April 2023
dan pencarian target sasaran yang sesuai dengan kriteria. Proses koordinasi terkait
persiapan proyek ini terpusat pada whatsapp group. Hasil dari proses diskusi
dievaluasi kembali oleh kelompok dengan meminta feedback dari dosen mata
kuliah pengembangan karakter serta mahasiswa lain. Lalu dilakukan beberapa
penyesuaian dengan mempertimbangkan feedback yang telah didapat dan
beberapa penyesuaian saat pelaksanaannya. Setelah itu, barulah didapat proyek
yang berfokus pada pengembangan diri yang terkait yaitu kedisiplinan mahasiswa
terhadap perkuliahan.

3.6.2 Partisipasi Sasaran


Sasaran yang ditujukan yaitu mahasiswa Fakultas Teknologi Produksi
Ternak angkatan 57 IPB University. Alasan memilih mahasiswa sebagai sasaran
program pengembangan karakter melalui optimalisasi pendidikan karakter
melalui kedisiplinan mahasiswa untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan
budaya titip presensi di kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas
Teknologi Produksi Ternak IPB University.

3.7 Hasil dan Pembahasan


Sebelum membuat penilaian terkait keberhasilan pelaksanaan proyek yang
telah dilakukan, diperlukan adanya indikator. Indikator keberhasilan proyek
dalam hal ini digunakan untuk mengukur perkembangan serta capaian yang telah
diraih suatu proyek. Keberhasilan proyek optimalisasi pendidikan karakter
melalui ketidakdisiplinan mahasiswa. Sampel dari proyek ini yaitu Mahasiswa
angkatan 57 Fakultas Teknologi Produksi Ternak IPB University. Perlu diketahui
responden dengan menggunakan analisis deskriptif.
Berikut merupakan beberapa diagram hasil survei yang dilakukan kelompok
kami melalui media google form yang diisi oleh 30 responden dari mahasiswa
Teknologi Produksi Ternak angkatan 57 IPB University.
Diagram 1. Data pengalaman titip presensi
Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
sebanyak 50% dari 30 responden yaitu mahasiswa Teknologi Produksi Ternak
pernah melakukan titip presensi dan 50% tidak pernah melakukan titip presensi.
Data tersebut menunjukan bahwa mahasiswa TPT 57 membutuhkan sosialisasi
terkait peningkatan kedisiplinan mahasiswa untuk tidak melakukan titip presensi.

Diagram 2. Data pandangan mahasiswa terkait titip presensi


Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
sebanyak 93% dari 30 responden mengatakan bahwa titip presensi merupakan
suatu tindakan tidak terpuji dan 7% mengatakan bahwa titip presensi merupakan
tindakan terpuji. Data tersebut menunjukan bahwa sebagian kecil mahasiswa TPT
57 masih belum bisa membedakan titip presensi sebagai tindakan tidak terpuji.
Diagram 3. Data pengetahuan mahasiswa mengenai dampak titip presensi
Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
sebanyak 20% mahasiswa TPTP 57 masih belum mengetahui dampak buruk dari
melakukan tindakan kecurangan akademik khususnya titip presensi sehingga
perlunya edukasi mengenai dampak buruk titip presensi.

Diagram 4. Data frekuensi titip presensi (pre-test)


Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memperoleh hasil yang menunjukkan 50% bahwa para mahasiswa sebagian besar
mempunyai penilaian yang relatif positif mengenai masalah kehadiran, namun
hanya sedikit mahasiswa yang memiliki angka motivasi kehadiran yang sangat
tinggi. Mahasiswa TPT 57 membuktikan bahwa terdapat perbedaaan motivasi
kehadiran antar mahasiswa. Dengan motivasi kehadiran yang rendah maka akan
berdampak pada kehadiran mahasiswa, sehingga akan mendorong mahasiswa
untuk melakukan titip presensi.
Diagram 5. Data alasan mahasiswa melakukan titip presensi
Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa alasan tertinggi ke terendah
mahasiswa melakukan titip presensi adalah malas mengurus surat administrasi
ketika ada urusan lain, dosen tidak mengecek presensi, malas hadir, sakit tanpa
membuat surat, bangun kesiangan, lelah, mata kuliah tidak seru, terjebak hujan di
kos, dan belum mengerjakan tugas. Data ini menunjukkan sebagian besar
mahasiswa melakukan tindakan titip presensi paling banyak memilih malas untuk
mengurus surat administrasi ketika berhalangan hadir.

Diagram 6. Data rasa penyesalan mahasiswa melakukan titip presensi


Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sebelum
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memperoleh hasil sebanyak 38% mahasiswa TPT 57 merasa kadang-kadang
menyesal melakukan titip presensi. Selain itu, sebanyak 28% sangat merasa
menyesal, sebanyak 24% menyesal saja, dan 10% mahasiswa tidak merasa
menyesal.
Diagram 7. Data feedback mahasiswa terkait poster edukasi
Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden setelah
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa mahasiswa TPT 57 setelah melihat
poster dan video mengatakan bahwa media edukasi kami mengenai dampak buruk
melakukan titip presensi, tips mencegah titip presensi, dan keuntungan yang
diperoleh jika tidak melakukan titip presensi sebanyak 97% mengatakan
informatif dan 3% mengatakan tidak informatif.

Diagram 8. Data tanggapan responden terhadap poster edukasi


Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sesudah
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memiliki peningkatan sebanyak 77% responden mengatakan tidak akan
melakukan titip presensi dan 23% responden mengatakan tetap akan melakukan
presensi walaupun sudah dilakukan edukasi.
Diagram 9. Data kepedulian mahasiswa terhadap kebersihan
Data di atas merupakan data yang diambil kepada responden sesudah
sosialisasi dan edukasi dilakukan. Berdasarkan data pada diagram di atas
memiliki peningkatan sebanyak 80% mahasiswa tidak melakukan titip presensi.
Data tersebut menunjukan bahwa mahasiswa TPT 57 setelah melihat video
edukasi memiliki banyak perubahan meskipun beberapa diantaranya masih ada yg
melakukan titip presensi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kegiatan pengembangan karakter dalam peningkatan kesadaran mahasiswa
Teknologi Produksi Ternak IPB University angkatan 57 melalui media poster dan
sosialisasi dapat menjadi pilihan dalam meningkatkan tingkat kesadaran mahasiswa
untuk tidak melakukan kegiatan titip absen diukur dari kesadaran mahasiswa melalui
survei yang telah disebar.

4. 2 Saran
Program pengembangan karakter melalui optimalisasi pendidikan karakter
melalui peningkatan kesadaran mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB University
angkatan 57 tidak sebatas hanya melalui media poster dan sosialisasi. Diharapkan
adanya program yang berkelanjutan kedepannya untuk terus meningkatakan
kesadaran mahasiswa tidak hanya sebatas di angkatan 57 tetapi bisa mencakup semua
mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB University.
DAFTAR PUSTAKA

Achru PA. 2019. Pengembangan minat belajar dalam pembelajaran. Jurnal Idaarah. 3(2):
205-215. doi: 10.24252/idaarah.v3i2.10012.
Cahyani AM. 2018. Tinjauan pendidikan karakter pada budaya titip presensi dalam
meningkatkan nilai kejujuran. Jurnal kewarganegaraan. 2(1) : 18-22.
Ernawati I. 2016. Pengaruh layanan informasi dan bimbingan pribadi terhadap kedisiplinan
siswa kelas xii MA Cokroaminoto Wanadadi Banjarnegara tahun ajaran 2014/2015.
G-COUNS Jurnal Bimbingan dan Konseling. 1(1): 1-13.
Laksono TA. 2021. Pengaruh program penguatan pendidikan karakter terhadap minat belajar
siswa. Semantic Scholar. 2(1). doi: 10.30762/sittah.v2i1.2907.
Marcelino K, Purwanti L. 2021. Pengaruh titip presensi terhadap self efficacy dan
pencapaian akademik (studi pada mahasiswa strata satu jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. 9 (2):
1-29.
Marten R. 2004. Successful Coaching, edition. Champaign: Human Kinetics.
Nurhasanah S, Sobandi A. 2016. Minat belajar sebagai determinan hasil belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1):128-135.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/download/3264/2338.
Rafita Y. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan akademik (titip
absen) pada mahasiswa S1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia. Khazanah. 5(2): 25-37.
Santika IWE. 2020. Pendidikan karakter pada pembelajaran daring. Indonesian Value and
Character Education Journal. 3(1): 8-19. doi: 10.23887/ivcej.v3i1.27830.
Setiawati NA. 2017. Pendidikan karakter sebagai pilar pembentukan karakter bangsa
[skripsi]. Medan: Universitas Negeri Medan.
Shoimah L, Sulthoni, Soepriyanto Y. 2018. Pendidikan karakter melalui pembiasaan di
sekolah dasar. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan. 1(2): 169-175.
Wulan NPJD, Suwatra, IIW, Jampel IN. 2019. Pengembangan media permainan edukatif
tekateki silang berorientasi pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS. Jurnal
EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. 7(1): 66-74. doi:
10.23887/jeu.v7i1.20009.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan

Sosialisasi secara langsung Sosialisasi secara langsung

Sosialisasi secara langsung Sosialisasi secara langsung

Sosialisasi secara langsung Sosialisasi secara langsung


Sosialisasi secara langsung Sosialisasi secara langsung

Sosialisasi secara langsung Sosialisasi secara langsung


Lampiran 2. Google form

Beberapa contoh pertanyaan Goggle form untuk mensurvei mahasiswa


MATERI EDUKASI

Lampiran 3. Link drive video edukasi


https://ipb.link/video-edukasi-titip-presensi

Lampiran 4. Poster edukasi

Poster edukasi dampak buruk titip presensi


Budaya
TITIP
PRESENSI
Kelompok 30
Kelompok 30

Farhan Al Ghifari Jesandra Lailafitria Siti Herlani Ulfah Ida Bagus Aditya
A2401201201 C1401201042 C1401201109 D1401201048
lATAR BELAKANG
Kedisiplinan -> sikap, perilaku, dan tindakan yang patuh terhadap peraturan-
peraturan dengan didasari kesadaran diri mengenai nilai dan pentingnya suatu
peraturan yang berlaku (Ernawati 2016).
Kecurangan akademik ->upaya kecurangan dan plagiarisme dalam suatu kegiatan
akademik yang tidak dikerjakan sendiri oleh yang bersangkutan (Marcelino dan
Purwanti 2021).
Pendidikan karakter -> memberikan tekanan pada nilai-nilai yang baik seperti rasa
hormat, jujur, peduli, tanggung jawab, dan adil (Setiawati 2017).
TUJUAN
Meningkatkan kesadaran mahasiswa Teknologi Produksi
Ternak IPB akan pentingnya menjaga kedisiplinan,
kejujuran, dan integritas. Mahasiswa diharapkan
dapat melakukan penerapannya dalam bentuk hadir di
perkuliahan dan tidak melakukan titip presensi.
MANFAAT
1. Meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, dan integritas mahasiswa
Teknologi Produksi Ternak IPB angkatan 57.

2. Menjadikan kebiasaan hadir setiap mata kuliah dan praktikum


sebagai landasan mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB
angkatan 57 untuk mengembangkan karakter yang baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Minat belajar -> daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan
belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.

Kecurangan akademik -> upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan


keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Kecurangan akademik -> titip
absen -> memalsukan sesuatu dalam hal ini adalah tanda tangan.

Penyebab kecurangan akademik (titip Absen) -> tekanan waktu, takut gagal, banyak
orang yang melakukan, kurangnya minat belajar, bangun kesiangan/terlambat,
belum mengerjakan tugas, mata kuliah yang membosankan dan lain-lain.

(Iskandar 2012 dalam Achru 2019 ; cahyani 2018)


SASARAN
pelaksanaan

Mahasiswa Teknologi
Produksi Ternak IPB Poster dan
University angkatan sosialisasi
57
NILAI YANG
DIKEMBANGKAN
Kedisiplinan
Kejujuran
Integritas
deskripsi kegiatan
Optimalisasi pendidikan karakter melalui peningkatan kesadaran
mahasiswa terhadap nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, dan
integritas melalui kegiatan sosialisasi langsung dan menggunakan
media informatif poster. Lebih jauh diharapkan dapat terjadinya
penurunan tingkat titip absen di departemen Teknologi Produksi
Ternak IPB University.
Metode Pelaksanaan
a. Waktu dan Tempat Perancangan Proyek
Perancangan & alur proyek -> whatsapp group dan diskusi
offline (11 April 2023)
Sosialisasi langsung (13-10 Mei 2023)

b. Partisipasi Sasaran

Mahasiswa Teknologi Produksi Ternak Angkatan 57


hasil dan pembahasan

diagram pengalaman titip presensi dan pandangan


mahasiswa terhadap perilaku tersebut
hasil dan pembahasan

diagram pengetahuan dampak titip presensi dan


frekuensi titip presensi
hasil dan pembahasan

berikut merupakan diagram alasan mahasiswa tpt 57


melakukan titip presensi
hasil dan pembahasan

berikut merupakan diagram mengenai feedback dari


poster edukasi yang dibuat oleh kelompok 30
hasil dan pembahasan

berikut merupakan diagram mengenai tanggapan


responden terhadap poster edukasi
hasil dan pembahasan

berikut merupakan diagram mengenai frekuensi titip


presensi (post test)
Kesimpulan
Kegiatan pengembangan karakter dalam peningkatan
kesadaran mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB University
angkatan 57 melalui media poster dan sosialisasi dapat menjadi
pilihan dalam meningkatkan tingkat kesadaran mahasiswa
untuk tidak melakukan kegiatan titip absen diukur dari
kesadaran mahasiswa melalui survei yang telah disebar.
saran
Program pengembangan karakter melalui optimalisasi
pendidikan karakter melalui peningkatan kesadaran
mahasiswa Teknologi Produksi Ternak IPB University angkatan
57 tidak sebatas hanya melalui media poster dan sosialisasi.
Diharapkan adanya program yang berkelanjutan kedepannya
untuk terus meningkatakan kesadaran mahasiswa tidak hanya
sebatas di angkatan 57 tetapi bisa mencakup semua mahasiswa
Teknologi Produksi Ternak IPB University.
Foto
Kegiatan
Foto Ini Di Ambil Saat Kami Melakukan Sosialisasi
Sebagian Tugas Laporan
Media
edukasi
Ini Adalah Media yang digunakan
untuk Melakukan Kegiatan
Daftar Pustaka
erima Kasih
T

Anda mungkin juga menyukai