PENDAHULUAN
seharusnya menjadi pemikiran bersama. Krisis karakter yang terjadi di kalangan siswa
ditandai dengan adanya berbagai pelanggaran. Zubaedi (Ramdhani, 2014: 28) menyatakan
pendidikan moral dan budi pekerti sebatas tekstual semata dan kurang mempersiapkan
pembelajar untuk menyikapi kehidupan yang kontradiktif tersebut. Oleh Karena itu,
education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan
peserta didik menjadi cerdas, juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun. Pembinaan
karakter yang termudah dilakukan adalah ketika anak-anak masih duduk di bangku SD. Itulah
Pendidikan karakter tidak merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi harus
diintegrasikan dalam kurikulum. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Judiani (2010: 281) yang
Kupang merupakan Ibu Kota Provinsi NTT sekaligus sebagai salah satu kota di
Indonesia yang sedang berkembang. Seiring dengan perkembangan Kota Kupang, berbagai
teknologi dan hiburan pun menjamur di Kota ini. Berbagai dampak ditimbulkan akibat
4
perkembangan ini, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang terasa adalah
perkembangan ini membuat pemikiran orang – orang yang mendiami kota ini menjadi lebih
maju. Di sisi lain, dampak negatif yang diberikan pun cukup banyak. Beberapa diantaranya
yaitu dengan masuknya teknologi maka penduduk terkhususnya siswa lebih mudah untuk
menjangkau berbagai hal dari teknologi yang ada misalnya pornografi. Ditambah lagi dengan
munculnya berbagai tempat hiburan misalnya bar, kafe, Mall, Bioskopmembuat siswa lebih
banyak menghabiskan banyak waktu di tempat ini dan berbagai masalah seperti perkelahian,
Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah baik dari SD, SMP, SMA dan Perguruan
Tinggi tidak seharusnya mendiamkan hal tersebut. Pendidikan karakter harus terus menerus
ditanamkan khususnya dimulai dari sekolah dasar agar anak – anak dapat memegang nilai –
nilai yang benar ketika mengahadapi berbagai kemajuan yang dapat membawa dampak
Untuk itu, perlu bagi pemerintah, Orang Tua, Guru dan berbagai pihak untuk melihat
Sekolah Dasar. Oleh Karena itu, Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian berjudul
5
1.3. Urgensi Penelitian
Melihat kondisi pergaulan siswa di Kota Kupang yang berdampak pada perubahan
karakter serta pentingnya pendidikan karakter bagi siswa khususnya siswa Sekolah Dasar,
Kota Kupang ini, bisa menjadi bahan masukan bagi Pemerintah, Orang Tua maupun Guru
Sekolah Dasar mengenai deskripsi implemetasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar serta
dapat menjadi bahan evaluasi untuk penguatan pendidikan karakter di Sekolah Dasar yang
lebih baik.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. State of Art
sekolah dalam rangka mengatasi krisis moral yang sedang melanda negara kita terkhususnya
Sekolah Dasar menyatakan bahwa model pendidikan karakter yang efektif adalah yang
tertentu, tetapi diintegrasikan ke dalam berbagai bidang studi. Metode dan strategi yang
keteladana, fasilitasi nilai, dan pengembangan soft skills (antara lain berpikir kritis, kreatif,
berkomuni- kasi efektif, dan dapat mengatasi masa- lah). Semua warga sekolah (pimpinan
sekolah, semua guru, semua murid, pegawai administrasi, bahkan juga penjaga sekolah serta
pengelola warung sekolah) dan orang tua murid serta pemuka masyarakat perlu bekerja
pendidikan karakter baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam berbagai kegiatan,
termasuk kegiatan di rumah dan dalam lingkungan masyarakat dengan melibatkan partisipasi
Sejalan dengan hal tersebut, Afandi (2011) dalam penelitian berjudul Integrasi
7
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran ilmu
Penelitian oleh Winarni (2013) tentang Integrasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan.
dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalam perencanaan (silabus dan RPP),
bahan ajar dan media, implementasi di kelas, penilaian, monitoring, dan evaluasi kegiatan
secara keseluruhan.
menunjukan bahwa Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan
pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode
menggunakan Sekolah Dasar sebagai tempat diambil subjek penelitian. Perbedaannya dilihat
dari isi adalah penelitian diatas berfokus mengenai pemaparan integrasi pendidikan karakter
di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi sedangkan penelitian yang dilakukan berfokus
Sekolah Dasar. Penelitian – penelitian tersebut di ambil sebagai state of art dari penelitian
karena beberapa teori dan hasil penelitian tersebut dapat menjadi landasan berpikir mengenai
Lebih lanjut, terdapat penelitian yang menunjukan peran pendidikan karakter dalam
mengembangkan kecerdasan moral siswa. Setiawan (2013) dalam penelitian berjudul Peran
8
kecerdasan moral harus secara sadar dipelajari dan ditumbuhkan melalui pendidikan karakter
secara aplikatif. Pada tahap awal implementasi pendidikan karakter di tingkat persekolahan
perlu dilakukan melalui pengkondisian moral (moral conditioning) yang kemudian berlanjut
dengan latihan moral (moral training). Desain pendidikan karakter seperti ini berfungsi
sebagai wahana sistemik pengembangan kecerdasan moral yang membekali peserta didik
pendidikan yang baik hal ini dikatakan dalam penelitian oleh Ramdhani (2014) tentang
pendidikan nilai. Penelitian oleh Wening (2012) mengenai pembentukan karakter bangsa
melalui pendidikan nilai menyatakan bahwa (1) guru menemukan 17 nilai-nilai kehidupan
(pendidikan nilai) yang terkandung dalam konsep pendidikan konsumen yang merupakan
dimensi pembentuk karakter; (2) siswa menjelaskan bahwa pendidikan nilai yang diperoleh
dari keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa cenderung cukup baik; dan (3)
pendidikan nilai melalui keluarga, teman sebaya, dan media massa berpengaruh terhadap
pembentukan karakter peserta didik, namun melalui sekolah tidak berpengaruh terhadap
pembelajaran nilai-nilai kehidupan dapat membentuk karakter siswa. Dalam silabus dan buku
9
KarakterZuchdi, et.al (2014) dalam penelitian berjudul Pemetaan Implementasi Pendidikan
Karakter di SD, SMP, SMA di Kota Yogyakarta menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan
karakter di sekolah sudah dipadukan dalam berbagai mata pelajaran. Penilaian pengetahuan
dan kemauan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai target pendidikan karakter baru pada
sebagian soal-soal yang dibuat guru, sedangkan penilaian perilaku yang sesuai dengan nilai-
Adapun persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu
Perbedaan dengan penelitian tersebut, dari subjek penelitian yaitu penelitian ini hanya
berfokus pada sekolah dasar dengan mempertimbangkan sekolah dasar sebagai dasar awal
pembentukan karakter bagi siswa. Dari sisi tempat penelitian. penelitian ini dilakukan di
Kota Kupang.
Bermula dari pemikiran mengenai krisis karakter yang terjadi di kalangan siswa yang
sebatas teks semata. Oleh karena itu, Pendidikan karakter sangat relevan untuk mengatasi
Pendidikan karakter yang termudah dilakukan adalah ketika anak-anak masih duduk
Saat ini pendidikan karakter sudah diintegrasikan dalam kurikulum dengan cara
Melihat kondisi kota kupang sebagai kota yang berkembang, disertai dengan
10
pornoaksi, perkelahian, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba maka pendidikan
karakter menjadi suatu keharusan dalam dunia pendidikan. Hal ini harus dilihat secara
serius oleh pemerintah, orang tua, guru dan masyarakat yang terkait. Salah satu langkah
yang dapat dilakukan adalah dengan melihat sejauh mana pendidikan karakter ini telah
Dasar Se- Kota Kupang dimana hal tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak
terkait.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Penelitianinimerupakanpenelitiansurvei yang
bertujuanuntukmendeskripsikanimplementasipendidikankarakter di sekolah,
PenelitianAwal
MengenaiKondisiKarakterSiswaSekolahDasar di Kota Kupang
(Agustus 2018)
PembuatanKuesioner
KuesionerPenelitiandibuatdandilakukanUjiValiditasdanReliabilitass
ertadiberikankepada Validator
untukmemvalidasibutirsoaldalamkuesioner (Validator: 2 Dosen BK
dan 1 Orang DosenPancasilaUniversitas Nusa Cendana)
PembagianKuesionerdanWawancara
Kuesioner di bagikankepada 150 orang Guru yang
menjadisubyekdalampenelitianini.
DalampembagianKuesionerdisertaidenganwawancaramendalamu
ntukmemperjelassetiapbutirpertanyaandalamkuesioner
PemaparanHasildanKesimpulan
PembuatanLaporanAkhirPenelitian
12
Adapunprosedurpenelitianinisebagaiberikut.
3.2. TempatdanWaktuPenelitian
13
Alasanpemilihantempatiniuntukdijadikansebagailokasipenelitianyaitu:
masukdandapatdijangkauolehsemuakalangantermasuksiswasekolahDasar. Hal
iniberdampakbaikpositifmaupunnegatif. Dampaknegatifnyaadalahanak –
siswacenderunguntukmenghabiskanbanyakwaktu di
3.3. SubyekPenelitian
Populasipenelitianiniadalahsekolah-sekolahdarijenjang SD di Kota
Orang.
14
Pengumpulan data
dihadapi.
3.5. InstrumenPenelitian
InstrumenPenelitianberupaAngketdanPedomanwawancara.
3.6. Luaran
seminar nasionaldan di
publikasikandalamjurnalnasionalterakreditasidanjurnalnasionaltidakterakreditasi.
Penelitianinidikatakantercapaiapabilapenelitiberhasilmengumpulkan data
berupainformasitentangimplementasipendidikankarakterdarisegiperencanaan,
indikatordarisegiperencanaanyaitupemrakarasapendidikankarakter, pemilihannilai
segipelaksanaanyaituintegrasipendidikankarakterdalampembelajarandengancaramem
15
danmelaluipembiasaan. Dari segipenilaianpendidikankarakermelauipengamatansehari
informasimengenaikendalaimplementasipendidikankarakter.
16