Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL

Dosen Pengampu :Try Wahyu Purnomo,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : FADJRI LEWALDI TINAMBUNAN

NIM : 1211111025

MATA KULIAH :APLIKASI KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021
BAB I Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah aset dan kebutuhan bagi bangsa Indonesia untuk
membantu manusia dari ketidakberdayaan hidup menuju manusia yang berdaya guna.
Pendidikan diarahkan untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas yang mampu
memberikan kontribusi bagi Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat. Hal ini sejalan
dengan pendapat Kompri dalam buku manajemen pendidikan bahwa, “Pendidikan
mengarahkan manusia pada kehidupan yang lebih baik, menyangkut derajat kemanusiaan
untuk mencapai tujuan hidupnya”. Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar sebagai
pusat keunggulan untuk mempersiapkan karakter manusia dalam menghadapi tantangan
global.

Dalam hal ini, jika Indonesia telah berhasil membentuk karakter masyarakat
Indonesia yang kuat, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat di semua sektor pada
tahun 2045 atau 100 tahun setelah hari kemerdekaan. Hal tersebut selaras dengan pernyataan
Oberman dalam Rokhman dkk. bahwa, “Indonesia will be a very strong nation in all sectors
in 2045 or 100 years after its independence day. This is supported by Indnesia’s economy
growth. Already the 16th-large economy. Pendidikan karakter di Sekolah Dasar, harus
mendapatkan perhatian yang lebih untuk membentuk pondasi akhlak mulia peserta didik
yang kuat. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik memiliki kesadaran tentang pentingnya
nilai-nilai kebaikan dan memiliki komitmen untuk selalu melakukan kebaikan pada
pendidikan selanjutnya maupun dalam kehidupan sehari-hari, selaras dengan pendapat
Rohendi bahwa, “Pendidikan karakter harus dimulai dari SD karena jika karakter tidak
terbentuk sejak dini maka akan susah untuk merubah karakter seseorang”

Pengoptimalan dalam pendidikan akan membentuk kepribadian peserta didik yang


baik dalam memilah dan memilih pergaulan, perbuatan, dan tindakan sesuai dengan norma-
norma yang berlaku. Hal tersebut mem-berikan dampak yang positif bagi generasi masa
depan agar tidak mudah terpengaruh budaya luar maupun lingkungan sekitar yang kurang
baik. Pelaksanaan tersebut diharapkan mampu mencetak generasi unggulan untuk Indonesia
emas pada tahun 2045 yang merubah Indonesia menjadi maju dan bermartabat.
Pengoptimalan pendidikan karakter tersebut, saat ini dikenal dengan sebutan revolusi mental,
dimana Indonesia mengambil langkah perbaikan, tanpa harus berupaya untuk menghilangkan
proses perubahan dalam pembentukan karakter yang telah ada, dalam menciptakan
pembentukan karakter bangsa yang lebih baik.

Dalam pengoptimalan tersebut, pendidik perlu memahami karakteristik peserta didik


Pendidikan Anak Usia Dini dengan peserta didik di Sekolah Dasar. Letak perbedaan tersebut,
terlihat dari sudut pandang peserta didik PAUD yang memandang bahwa berbohong adalah
perbuatan yang tidak dibenarkan dan akan mendapatkan sebuah hukuman, sedangkan peserta
didik pada jenjang yang lebih tinggi (SD) memandang bahwa dalam beberapa situasi
perbuatan berbohong dibenarkan. Hal tersebut sejalan dengan Piaget bahwa, „Relativisme
moral akan menggantikann moral yang kaku, misalnya anak usia lima tahun menganggap
bahwa berbohong selalu buruk, sedangkan anak yang lebih besar sadar bahwa dalam
beberapa situasi, berbohong itu dibenarkan”
BAB II PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian fokus dan subfokus di atas maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Bagaimanakah guru mempersiapkan perangkat pem-belajaran pendidikan karakter pada
kurikulum 2013 di kelas IV SDN 5 Sindangkasih?

2. Bagaimanakah guru mengimplementasikan perangkat pembelajaran dalam pendidikan


karakter di dalam kelas?

3. Bagaimanakah peranan tenaga kependidikan di SDN 5 Sindangkasih dalam


mengimplementasikan pendidikan karakter?

4. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter ajeg nusantara di SDN 5


Sindang kasih?

5. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter mapag buana di SDN 5


Sindangkasih?

6. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter maneuh di Sunda di SDN 5


Sindang kasih?

7. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter nyanding wawangi di SDN


5 Sindangkasih?

8. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter nyucikeun diri di SDN 5


Sindang kasih?

9. Bagaimanakah pengimplementasian tema pendidikan karakter betah di imah di SDN 5


Sindangkasih?
BAB III SOLUSI

Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter peranan tenaga pendidik dan tenaga


kependidikan sangat diperlukan untuk mengoptimalkan ketercapaian dari program-program
sekolah. Dalam hal ini, peranan kepala sekolah dalam hal memberikan arahan kepada tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 5 Sindangkasih sangat diperlukan. Ketegasan dari
kepala sekolah pada saat memberikan arahan diperlukan untuk menunjukkan keseriusan dan
keinginan yang kuat agar program-program sekolah dapat dijalankan dengan baik oleh setiap
guru dan dibantu oleh tenaga kependidikan. Selain ketegasan, kepala sekolah juga harus bisa
mengayomi dan menjaga hubungan baik dengan guru-guru, tenaga pendidikan, peserta didik,
dan orang tua peserta didik.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan karakter,
karena guru yang berhubungan langsung dengan peserta didik. Dalam hal ini, guru memiliki
peranan sebagai perancang dalam pembuatan RPP bermuatan pendidikan karakter untuk
lebih mengoptimalkan KI 1 dan KI2 pada kurikulum 2013. Selain itu, guru merupakan
pelaksana program-program sekolah, sehingga harus mampu mencerminkan pribadi yang
baik agar dapat dijadikan model sebagai contoh baik bagi peserta didik, sehingga tujuan dari
pengimplementasian pendidikan karakter melalui tahapan pemberian pengetahuan moral,
pemahaman moral, dan pembiasaan-pembiasaan moral dapat terwujud dan terinternalisasi
pada diri setiap peserta didik. Untuk lebih mengoptimalkan pendidikan karakter, guru
bersinergi dengan orang tua peserta didik agar sama-sama mendidik anaknya menjadi lebih
baik lagi. Hal tersebut dilakukan melalui dua cara, pertama guru membuat grup whatsapp
orang tua peserta didik untuk memberikan informasi-informasi program-program sekolah
sebagai bentuk sosialisasi, dan kedua guru melakukan program vokasional, yaitu kunjungan
ke rumah-rumah orang tua peserta didik agar dapat berinteraksi secara intens dengan orang
tua peserta didik berkaitan dengan kemajuan akademik peserta didik.
Kondisi dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SDN 5 Sindangakasih
menunjukkan bahwa, peranan semua pihak dalam menunjang keberhasilan program
sekolah sangat diperlukan. Peranan tersebut meliputi peranan warga sekolah (Kepala sekolah,
guru, karyawan sekolah dan siswa), pihak kepolisian, pihak dinas perhubungan, dan yang
tidak kalah penting adalah orang tua peserta didik serta lingkungan masyarakat. Keber-
hasilan Implementasi pendidikan karakter untuk peserta didik di kelas IV SDN 5
Sindangkasih merupakan sebuah cerminan terjalinnya sinergitas dari semua pihak yang
terkait agar program pendidikan karakter tersebut dapat berjalan secara maksimal. Dengan
demikian, pendidikan karakter adalah suatu usaha sadar yang dilakukan pihak sekolah dalam
rangka menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik melalui pembiasaan-
pembiasaan baik yang terangkum dalam progam-program sekolah untuk membentuk
peserta didik menjadi pribadi yang positif dan berkarakter sesuai dengan standar kompetensi
lulusan.

DAFTAR PUSTAKA

Sofyan Mustoip, M. J. (2018). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER. SURABAYA: CV. Jakad


Publishing Surabaya 2018 .

Ainiyah, Nur. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. IAIN Gorontalo:
Jurnal Al-Ulum, 2013.

Anda mungkin juga menyukai