ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to describe the integration of character education in Indonesian language
learning including the planning, implementation, evaluation, and response of students. This
research is a descriptive study with qualitative and quantitave approaches. The subjects
of this study were Indonesian language teachers and seventh grade students SMP Negeri
2 Sawan. The object of this research is the planning, implementation, evaluation, and
response of studens towards the integration of character education in Indonesian language
learning in SMP Negeri 2 Sawan. The data in this study were collected through interview
methods, documentation, observations and questionnaires. The results showed that
sharacter language learning in SMP Negeri 2 Sawan, both in planning, implementing and
evaluation learning. At the learn planning stage, the teacher list character values that will
be integrated in learning in the learning implementation plan in the sub-components of core
competencies and attitude assessment. The overall implementation of Indonesian
language learning in SMP Negeri 2 Sawan has integraed charater values. Character
values are integrated when learning tekes place. Evalucation of learning Indonesia
language in SMP Negeri 2 Sawan through attitude assessment. Evaluation is done through
speaking and observation tests. Student responses to the integration of character
education in Indonesian language learning in SMP Negeri 2 Sawan are classified as very
positive (38, 40), positive (26,86%), quite positive (22,38%), positive now (5, 97%), and very
less positive (5, 97%). The results if this study imply at the planning stage, the teacher must
understand the nature of characterization so that the sub-components of the learning
implementation plan can be well integrated in character education.
Keywords: Character education, Indonesianlanguagelearning
perencanaan yang dilakukan Ni Wayan peneliti itu sendiri. Oleh sebab itu, ketepatan
Wetri menyiapkan RPP berkarakter dan dalam memilih metode penelitian akan
bahan ajar yang mengandung pendidikan memengaruhi peneliti dalam manjawab
karakter. Dalam tahap pelaksanaan yang permasalahan penelitian. Tanpa metode
dilakukan Ni Wayan Wetri yaitu banyak hal penelitian yang akurat, tujuan penelitian
yang perlu disiapkan, agar pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik.
dengan PPK dapat berlangsung dengan Penelitian ini menggunakan rancangan
baik dan terambil berbahasa. Pada tahap penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
evaluasi Beliau juga menyiapkan asesmen Subjek penelitian ini adalah guru mata
yang bukan saja menyasar aspek pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas
psikomotorik, kognitif tetapi juga menyasar VIII SMP Negeri 2 Sawan. Objek dalam
aspek afektif. Hal ini bertujuan untuk melatih penelitian ini adalah integrasi pendidikan
peserta didik agar terambil dan memilih karakter pada pembelejaran bahasa
karakter yang baik dalam berbahasa. Indonesia.
Mengingat pentingnya PPK (Penguatan Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri
Pendidikan Karakter) penulis merasa 2 Sawan, karena melaksanakan PPK
pentng dan tertarik melakukan kajian (Penguatan Pendidikan Karakter). Selain
tentang integrasi pendidikan karakter pada itu, SMP Negeri 2 Sawan juga sudah
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP medapatkan bendera hijau dari
Negeri 2 Sawan. pemerintah.Bendera hijau membuktikan
Berdasarkan latar belakang di atas, bahwa sekolah ini sudah sangat layak
ada empat permasalahan yang dikaji dalam melaksanakan pendidikan karakter.
penelitian ini, yakni (1) Bagaimanakah Sebuah penelitian memerlukan alat-alat
mengintegrasikan perencanaan pendidikan untuk memperoleh data atau informasi.Alat
karakter di kelas VII SMP Negeri 2 Sawan tersebut adalah instrumen penelitian.
dalam pembelajaran bahasa indonesia?, (2) Instrumen yang digunakan dalam metode
Bagaimanakah mengintegrasikan wawancara digunakan adalah pedoman
pelaksanaan pendidikan karakter di kelas wawancara, metode dokumentasi adalah
VII SMP Negeri 2 Sawan dalam pencatatan dokumen, yaitu RPP, metode
pembelajaran bahasa indonesia?, (3) observasi digunakan adalah pedoman
Bagaimanakah mengintegrasikan evaluasi observasi sedangkan untuk metode angket
pendidikan karakter di kelas VII SMP digunakan adalah lembar kuisioner.
Negeri 2 Sawan dalam pembelajaran Dalam menganalisis data yang sudah
bahasa indonesia?, dan (4) Bagaimanakah dikumpulkan, peneliti menggunakan teknik
respons siswa terhadap pengintegrasian analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
pendidikan karakter pada pembelajaran Analisis data dalam penelitian ini
bahasa indonesai di SMP Negeri 2 Sawan?. menggunakan prosedur dengan model
Penelitian ini bertujuan untuk analisis yang meliputi (1) reduksi data, (2)
mendeskripsikan jawaban dari rumusan penyajian data, dan (3) penarikan simpulan
masalah tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian dapat tercapai, itu
bergantung pada metode yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digunakannya. Sukardi (2008:17) yang Hasil Penelitian
menyatakan bahwa metode penelitian dapat Hasil penelitian ini mencangkup (1)
diartikan sebagai yang secara sisitematis pengintegrasian pendidikan karakter dalam
direncanakan oleh para ahli peneliti untuk perencanaan pembelajaran bahasa
memecahkan permasalahan yang hidup Indonesia yang dilakukan oleh guru di kelas
dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi VII SMP Negeri 2 Sawan, (2)
ingin tahu, komunikatif, percaya diri, kritis, melalui pemberian angket kepada seluruh
peduli dan menghargai preastasi. siswa kelas VII G dan VII H. Hasil kuisioner
Pertemuan keempat dilakukan oleh pada seluruh kelas yang diikuti oleh 67 siswa
guru pada tanggal 28 maret 2019 pada jam adalah nilai tertinggi, yaitu 49 dan terendah
08.10 wita pada kegiatan ini guru 34 maka diperoleh tabel pengategorian
mengintegrasikan nilai disiplin, santun, seperti pada tabel berikut.
tanggung jawab, rasa ingin tahu,
komunikatif, percaya diri, kritis, peduli dan Tabel : 4.10 Kategori Kuesioner Siswa
menghargai preastasi. No. KreteriaKualitas Kategori
Pengintegrasian pendidikan 1. X ≥ 45,25 Sangat Positif
karakter dalam evaluasi pembelajaran 2. 42,75≤ X ˂ Positif
bahasa Indonesia dilakukan melalui 45,25
pemberian tes lisan. Penyampaian tes lisan 3. 40,25≤ X ˂ Cukup Positif
dilakukan di akhir pembelajaran. Pada akhir 42.75
pembelajaran hal-hal yang dilakukan guru 4. 37,75 ≤ X ˂ Kurang Positif
terkait dengan pendidikan karakter adalah 40,25
memberikan salah satu contoh-contoh yang 5. X ˂ 37,75 Sangat Kurang
ada di masyarakat terkait dengan Positif
bagaimana kalau anak-anak melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan etika, Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
misalnya tentang kesalahan yang dilakukan hasil kategori siswa dalam menjawab
di rumahnya apakah di nasehati atau tidak kuisioner sebagai berikut.
mengenai benar atau tidaknya sikap Tabel 4.11 Kategori Nilai Kuisioner Seluruh
tersebut didalam bermasyakat. Yang kedua Siswa
penerapan kesadaran peduli lingkungan No Responsden Skor Katego
misalnya apakah kalian di rumah maupun di ri
sekolah selalu menjaga kebersihan diri 1 Desak Nyoman Mila 43
sendiri dan lingkungan sekitar kalian. Yanthi Positif
Kebanyakan orang itu mementingkan 2 Dewa Ayu Made 43
kebersihan diri sendiri dibandingkan Aprilia Dwiyani Positif
lingkungannya. Tes lisan dilakukan oleh
3 Dewa Kadek Agus 36 Sangat
guru dengan memeberikan pertanyaan dan Darmawan Kurang
siswa menjawab, lalu guru memberikan Positif
penilaian. Artinya sejak jawaban yang
4 Gede Gesa Adi 41 Cukup
diberikan oleh siswa, siswa memiliki
Pratama Positif
pengetahuan tentang pedidikan karakter
5 Gede Primayadnya 47 Sangat
yang sudah diajarkan
Positif
Setelah melakukan tes lisan, guru
6 Gusti Ayu Anix 47 Sangat
memasukkan hasil evaluasi ke dalam yang
Priyantini Panji Positif
sudah disiapkan. Dalam instrumen ini guru
hanya memaksukkan penilaian sikap 7 Gusti Ayu Ketut Tri 48 Sangat
seperti nilai jujur, disiplin, tanggung jawab, Sintya Utari Positif
dan percaya diri. Penilaian sikap dilakukan 8 I Komang Bondhi 42 Cukup
oleh guru pada saat diakhir Valentino Positif
pembelajaran.Cara yang dilakukan guru 9 Kadek Adi Sutiawan 43 Positif
adalah dengan memberikan pengutan 10 Kadek Ani 48 Sangat
secara langsung kepada siswa yang Anggardani Positif
memiliki sikap yang baik di dalam kelas. 11 Kadek Guliantini 47 Sangat
Data respons siswa terhafap Positif
pengintegrasian pendidikan karakter pada 12 Kadek Novi 34 Sangat
pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh Juliandewi Kurang
Positif
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 157
Volume 9 Nomor 1, Februari 2019
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)
mandiri yaitu siswa menyimpulkan materi diharapkan dapat menjadi pedoman dan
tanpa bantuan guru, nilai kritis terdapat disampaikan kepada guru-guru lain, sebagai
pada saat guru melakukan identifikasi pertimbangan dalam integrasi pendidikan
keunggulan dan kelemahan kegiatan karakter dalam perencanaan. Pelaksanaan,
pembelajaran, nilai toleransi pada saat evaluasi, dan (3) Penelitian ini belum
siswa memberikan unpan balik dalam mencapai hasil yang maksimal hanya saja
proses pembelajaran, nilai santun dengan masih meneliti pada tahap perencanaan,
mengucapkan salam “Om Santih, Santih, pelaksanaan, evaluasi dan respons siswa.
Santih, Om”. (3) Pengintegrasian pendidikan Penelitian ini dapat dikembangkan
karakter dalam evaluasi pembelajaran menjad ipenelitian survei. Hal tersebut
bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Sawan dimaksudkan agar peneliti mendapat
melalui pemberian tes lisan. Setelah pembanding hasil yang didapat, sehingga
melakukan tes lisan, guru memasukkan dapat memberikan masukan bermanfaat
hasil evaluasi ke dalam penilaian sikap Apabila penelitian seperti penelitian ini,
seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan hendaknya menggunakan pengamatan
percaya diri. (4) Respons siswa terhadap kelassecara berkeseinambungan dan tidak
pengintegrasian pendidikan karakter di kelas terlebih dahulu dikomunikasikan dengan
VII SMP Negeri 2 Sawan pada pembelajaran guru. Hal tersebut dimaksudkan supaya
bahasa Indonesia sudah tergolong sangat peneliti mendapatkan gambaran kebiasaan
posiif. Hal tersebut dibuktikan dari 67 siswa, guru dan siswa dalam kegiatan belajar
26 siswa dengan persentase 38,80% mengajar.
memberikan respons sangat positif, 18
siswa dengan persentase 26,86%
memberikan respons positif, 15 siswa DAFTAR PUSTAKA
dengan persentase 22,38% memberikan Abidin, Yunus, (2012).Pembelajran Bahasa
respons cukup positif, 4 siswa dengan Berbasis Pendidikan Karakter.
persentase 5,97% memberikan respons Bandung: Refika Aditama.
kurang positif, dan 4 siswa dengan Mulyasa, H.E.2011.Manajemen Pendidikan
persentase 5,97% memberikan respons Karakter. Jakarta:PT Bumu Angkasa.
sangat kurang positif. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Saran yang dapat disampaikan dalam Kebudayaan Republik Indonesia
penelitian ini, yaitu (1) Saran yang dapat Nomor 81A Tahun 2013 tentang
diberikan kepada guru bahasa Indonesia Implementasi Kurikulum 2013.
terutama di SMP Negeri 2 Sawan agar terus Suekanto, Soerjono. (1990) Sosiologi Suatu
meningkatkan kualitas pembelajaran Pengantar.Jakarta: PT Raja
bahasa. Hasil menunjukkan bahwa dalam Grafindo.
perencanaan pembelajaran belum Sukardi.2006.Keterampilan
maksimal dalam mengintegrasikan nilai-nilai Membaca.Singaraja : Undiksha
karakter dalam komponen RPP. Saran yang Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral &
dapat diberikan kepada guru bahasa Budi Pekerti dalam Perspektif
Indonesia terutama di SMP Negeri 2 Sawan Perubahan: Menggagas Platform
agar terus meningkatkan kualitas Pendidikan Budi Pekerti secara
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal Kontekstual dan Futuristik
tersebut dapat dimulai dari mempersiapkan Jakarta: Bumi Aksara.
pembelajaran dengan tekun terutama dalam
pemilihan tujuan, metode, dan materi dan
kegiatan pembelajaran. (2) Penelitian ini
dapat dijadikan masukan yang bermanfaat
bagi guru-guru dalam mengintegrasikan
pendidikan karakter pada pembelajaran
bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini