PROPOSAL
Oleh:
NIM: 205110701111005
2023
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih baik. Pendidikan yang
jawab dalam melakukan pemembinaan kepada peserta didik agar menjadi pribadi
yang lebih dewasa, berani, mandiri, serta memiliki kemampuan untuk berusaha
sendiri, sehingga dalam dunia pendidikan sudah semestinya bagi para guru untuk
memberikan peluang kepada peserta didik agar dapat berfikir mandiri dan kritis
dalam menemukan jati dirinya. Dalam hal ini, pendidikan memberikan peluang
melalui proses pembelajaran. Transfer ilmu yang diberikan oleh guru nantinya
bisa digunakan oleh peserta didik untuk mengasah kemampuan bernalar, berpikir
kritis, serta responsif terhadap fenomena yang sedang terjadi atau sedang
dihadapi.
pemerintah untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih efisien dan terarah.
Menurut Nurjanah (2021: 77), pembangunan pendidikan dalam suatu bangsa tidak
akan pernah usai dan selesai. Oleh karena itu pengendalian mutu dalam
pendidikan sangat diperlukan agar di masa depan sistem pendidikan lebih terarah,
didik kelas V pada tingkat SD, peserta didik kelas VII pada tingkat SMP, dan
peserta didik kelas XI pada tingkat SMA. Sistem tersebut dirancang dan
ditetapkan oleh pemeritah sebagai pengganti peran Ujian Nasional (UN) dalam
dijadikan tolak ukur bagi sekolah dan Dinas Pendidikan sebagai acuan untuk
berpikir atau bernalar peserta didik ketika membaca data dan teks bacaan (literasi)
yakni, (1) critical thinking and problem solving (kemampuan peserta didik untuk
skills (kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi), dan (3) ability to work
collaboratively (kemampuan peserta didik dalam bekerja kelompok). Adapun,
bekerja sama dengan baik, dapat memecahkan suatu permasalahan, dapat bekerja
produktif dalam masyarakat. Dalam hal ini, komponen pebelajaran yang terdapat
dan proses kognitif. Dalam literasi membaca, peresta didik diharapkan mampu
mengajar di dalam kelas. Menurut Juhji (2017: 23) guru merupakan motor atau
daya penggerak dari semua komponen pembelajaran guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Sedangkan menurut Abdul Hamid (2017: 277) guru adalah
anak usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan
mengajar yang ikut serta berperan dalam membentuk sumber daya manusia yang
kelas. managemen kelas merupakan usaha atau upaya guru untuk menciptakan
susasana belajar yang menarik dan kondusif sehingga kegiatan pembelajaran yang
kelas yang efektif dan berkelanjutan, guru tidak bisa menjalankan managemen
Sinergi positif antara guru dengan siswa dalam upaya managemen kelas akan
menghasilkan kondisi belajar yang baik dan nyaman. Selain itu, pemerolehan
hasil belajar siswa juga ditentukan oleh apa yang terjadi di dalam kelas, sehingga
sudah selayaknya guru melakukan managemen kelas secara profesional dan penuh
tanggung jawab.
Berdasarkan pemaparan mengenai kelas kompetensi Literasi Membaca
membaca siswa SMA. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
pada salah satu SMA di Nganjuk yakni SMAN 1 Gondang, Nganjuk, Jawa Timur.
sistem AKM kelas kompetensi Literasi Membaca juga menjadi tolak ukur bagi
(AKM) menggunaan sistem ujian ANBK. Nantinya hasil yang diperoleh siswa
program tes yang digunakan sebagai penilaian terhadap mutu sekolah, madarasah,
dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Tak berbeda jauh
dengan pengerjaan UNBK, ANBK sendiri merupakan teknik ujian yang mana
pengerjaan tes yang dilakukan oleh para siswa menggunakan komputer. Adapun
penelitian ini relevan dengan artikel yang berjudul Implikasi Asesmen Kompetensi
ini membahas mengenai literasi dan numerasi dalam AKM tingkat literasi
numerik. implementasi dalam hal literasi numerik belum optimal dari segi
potensi peserta didik melalui potensi intelektual yang terdapat pada aspek
kognitif, emosional, fisik, sosial dan estetika sebagai aspek afektif dalam
kompetensi AKM tingkat literasi. Selain itu, penelitian lain yang relevan yakni
siswa SMA?
1.3.2 Untuk mengetahui peran guru dalam membangun literasi membaca siswa
1. Manfaat Teoritis
Menengah Atas.
b) Sebagai rujukan bagi penulisan penelitian pendidikan yang berkaitan
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Hasan (2007) secara etimologi, strategi berasal dari bahasa Inggris ‘strategic’
yang berarti siasat rencana. Sedangkan menurut Masitoh dan Laksmi (2009)
dalam bahasa Yunani, strategi berasal dari kata “strategos” yang memiliki makna
yaitu; suatu usaha untuk mencapai keberhasilan dalam pertarungan. Pada mulanya
kata strategi digunakan dalam dunia militer dan sering kali dikaitkan dengan visi
misi yang ingin dicapai, baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang.
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam
Dengan demikian seorang guru diharapkan mampu serta dapat mengelola kelas
yang efektif, menarik, dan efisien sehingga selama mengikuti kegiatan belajar
siswa memiliki rasa penuh tanggung jawab dan antusias dalam mencapai tujuan
167) manajemen kelas merupakan seni atau praktek dan strategi kerja, yang mana
guru bekerja secara individu, dengan atau melalui orang lain (bekerja sejawat atau
siswa sendiri) untuk mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses
manajemen kelas merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki guru
menuju perbaikan suasana kelas yang dinamis. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Syuhada, Sulistyarini, & Achmadi (2021) yang
menyatakan bahwa kegiatan managemen kelas merupakan tugas guru yang tidak
kelas berbasis karakter siswa dengan baik. Pengelolaan atau managemen kelas
yang dilakukan Guru SMAN 1 Nanga Pinoh dalam kegiatan pembelajaran adalah
iklim positif dalam kelas, berusaha membentuk karakter siswa menjadi peserta
pihak-pihak terkait seperti pihak sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat, serta
Kebudayaan, Nadiem, terdiri atas empat poin. Pertama, Ujian Sekolah Berstandar
Minimum (AKM) dan survei karakter. Ketiga, Tiga belas komponen yang
membaca dan numerasi. Buku saku Asesmen Diagnosis Kognitif berisi paparan
siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan tuntutan zaman
(Hadiana, 2020). Diperlukan penilaian atau asesmen berskala nasional dan lokal
Seiring perkembangan zaman, kemerdekaan belajar ini menjadi suatu hal yang
menarik dikaitkan dengan teknologi dan kecakapan abad XXI. Era globalisasi,
permintaan keterampilan yang lebih tinggi dan berbeda. Peserta didik dihadapkan
Tujuan dan arah kebijakan merdeka belajar yaitu memeratakan akses dan
kualitas pendidikan, sehingga pemerintah pusat dan daerah tentunya harus dapat
tersebut dapat dilaksanaan dengan baik, harus ada kematangan persiapan agar
kebijakan tersebut dapat direalisasikan sesuai harapan. Salah satu kebijakan yang
pengganti UN, penilaian ini terdiri dari dua aspek yaitu asesmen kompetensi
minimum dan survei karakter. Sistem AKM ini akan menilai dua aspek kognitif
yaitu literasi dan numerasi. Menurut Mendikbud, dalam materi literasi akan
Jadi tidak hanya sekedar dapat membaca, tetapi juga harus mampu untuk mengerti
dan memahai konsep dibalik bacaan atau tulisan tersebut. di samping itu, AKM
Indonesia dan warga dunia agar produktif. Numerasi dapat diartikan sebagai
METODE PENELITIAN
kuantitatif deskriptif. Data hasil yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif
oleh peneliti. Oleh karena itu, metode analisis data yang dilakukan menggunakan
ditetapkan dalam penelitian ini yaitu, siswa kelas XI SMAN 1 Gondang yang
terdiri atas Sembilan kelas, mulai dari kelas XI MIPA 1 sampai dengan XI MIPA
5 dan kelas XI IPS 1 sampai dengan XI IPS 4. Jumlah keseluruhan siswa dari
Sembilan kelas tersebut adalah 270 siswa. Adapun guru bahasa Indonesia juga
menjadi subjek lain yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, guru
tentang peran guru dalam membangun literasi membaca siswa SMA untuk
menghadapi AKM.
menghadapi AKM.
siswa kelas XI SMAN 1 Gondang sejumlah 270 siswa serta melakukan observasi
kepada seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Gondang dan wawancara dengan guru
DAFTAR PUSTAKA
4(1), 80-90.
07415324.004.
Jakarta: Gramedia.
https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/merdeka-belajar.
Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/asesmen-kompetensi-minimum-sebagai-
https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666.
https://doi.org/10.1063/1.4938795.
Syuhada, W., Sulistyarini, S., & Achmadi, A. (2021). Analisis Manajemen Kelas