PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bergantinya kepemimpinan, biasanya diiringi dengan bergantinya
kebijakan. Begitu juga dengan keijakan pendidikan di Indonesia, namun satu hal
yang harus diingat, bahwa kebijakan itu tentu saja dalam rangka memperbaiki
kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik.
Hiruk pikuk Ujian Nasional selama ini diakhiri dnegan lahirnya kebijakan
baru yang bernama Asesmen Nasional. Asesmen Nasional ini merupakan upaya
untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan
pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh
dari asesmen nasional ini diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas
proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan mutu hasil belajar peserta didik dalam skala nasional.
Salah satu komponen hasil belajar peserta didik yang diukur pada asesmen
nasional adalah literasi membaca serta literasi matematika (numerasi). Asesmen
ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karenan mengukur
kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat secara
produktif di masyarakat.
Asesmen Nasional ini sangat berbeda dengan asesmen berbasis mata
pelajaran yang ada selama ini, di mana asesmen tersebut hanya memotret hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran tertentu, sedangkan AKM memotret
kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu
satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik yang mendasar
(literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim
satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut
diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi
mendasar literasi membaca dan numerasi peserta didik.
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter peserta didik
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan
proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Seiring disosialisasikannya Asesmen Nasional, telah banyak respons yang
disampaikan terkait konsep dan pelaksanaannya. Peserta didik, orangtua, guru,
bahkan kepala sekolah mulai gelisah terkait penghapusan Ujian Nasional dan
pemberlakuan Asesmen Nasional. Untuk menghindari hal itu, pemahaman yang
utuh dan menyeluruh mengenai Asesmen Nasional pun perlu terus disebarluaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin membahas tentang
“Peran Pembelajaran Numerasi dan Literasi dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan di Sekolah Dasar” pada tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah pembelajaran numerasi dan
literasi pada pendidikan tingkat sekolah dasar.
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah khasanah
ilmu bagi mahasiswa dan guru dalam memahami Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi
peserta didik terutama di tingkat sekolah dasar.
D. Metode
Makalah ini merupakan makalah deduktif yaitu makalah yang penulisan
didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang
dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Konsep Numerasi
Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan peserta didik untuk
menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas. Numerasi
menuntut peserta didik untuk mengenali dan memahami peran matematika di
dunia, memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan
keterampilan matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan
seseorang untuk; bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan
masalah. Kemampuan ini dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain
yang peserta didik pelajari.
Pada numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis
bilangan (cacah, bulat, pecahan, decimal)
2. Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga
menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-
hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran
panjang, berat, waktu, volume dan debit serta satuan luas
menggunakan satuan baku.
3. Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta
penyajian data maupun peluang.
4. Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi
(termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi.
b. Memahami
1) Memahami teks secara literal
a) Mengidentifikasi perubahan dalam eleman intrinsik
(kejadian, karakter, setting, konflik, alur cerita) pada teks
sesuai jenjangnya. (6 soal)
2) Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks
tunggal maupun teks jamak
a) Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen
intrinsic lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam
cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks satra yang
terus meningkat sesuai jenjangnya. (4 soal)
b) Menyusun inferensi (kesimpulan) berdasarkan unsur-unsur
pendukung (grafik, gambar, tabel, dan lain-lain) di dalam
teks sastra atau teks informasi sesuai jenjangnya. (2 soal)
c) Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh
atau elemn intrinsik lain) dalam teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya. (1 soal)
c. Mengevaluasi dan merefleksi
1) Menilai format penyajian dalam teks
a) Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra
atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
2) Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan,
menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap
pengalaman pribadi
a) Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks sastra
atau teks informasi terhadap pengetahuan yang dimilikinya
yang terus meningkat sesuai jenjangnya. (1 soal)
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1086842&val=13296&title=MANFAAT%20LITERASI%20UNTUK
%20MENINGKATKAN%20MUTU%20PENDIDIKAN