Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

“ANALISIS DAMPAK PENGHAPUSAN UJIAN NASIONAL PADA MOTIVASI


BELAJAR SISWA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. JUDUL : Dampak Penghapusan Ujian Nasional pada Motivasi Belajar Siswa

B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana paling strategis untuk membesarkan, mendorong,
dan mengembangkan warga negara untuk memiliki peradaban, yang merupakan ciri
dan karakter paling pokok dari masyarakat madani, masyarakat yang berperadaban.
Pendidikan nasional pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, mencip- takan bangsa yang bermartabat
demi mewujudkan salah satu cita-cita yang tertuang dalam Undang- undang Dasar.
Bagi setiap negara, pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam
mewujudkan pemban- gunan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem- bangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka para pakar pendidikan
menyusun sebuah kurikulum yang nantinya akan menjadi seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan dan metode pembelajaran yang
digunakan. Pada dasarnya kurikulum digunakan oleh pendidik sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dari tujuan
pendidikan, maka dari itu diperlukan sebuah evaluasi yang dilakukan secara
menyeluruh. Evaluasi adalah sebuah proses yang secara sengaja direncanakan untuk
memperoleh informasi atau data dan berdasarkan informasi atau data tersebut dibuat
sebagai pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.
Ujian Nasional atau yang biasa disingkat menjadi UN (selanjutnya ditulis UN),
merupakan alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik secara
serentak dan dalam sekala luas diselu- ruh indonesia dari jenjang sekolah dasar hingga
menengah atas dan sederajat. Pemerintah melaksanakan program evaluasi tingkat
nasional ini dengan tujuan agar Indonesia memiliki standar penilaian yang ber- taraf
nasional karena dapat dikatakan indonesia adalah negara besar yang terdiri dari
beberapa kepu- lauan, maka dari itu memiliki standar penilaian setingkat nasional
adalah sebuah pilihan yang tepat.
Tentu kita setuju, bahwa salah satu komponen terpenting yang tidak dapat
dipisahkan dari kompo-nen pendidikan adalah evaluasi pendidikan. Namun ada
beberapa hal penting yang perlu kita garis bawa- hi, bahwa tidak semua bentuk
evaluasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh pencapaian tu- juan
pendidikan yang telah ditentukan. Jika sebuah alat evaluasi yang digunakan sesuai dan
tepat akan dapat mengukur pencapaian setiap tujuan, hal ini akan menghasilkan
sebuah informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan yang telah dicapainya.
Akan tetapi sebaliknya, jika alat ukur yang digunakan tidak relevan maka akan
mengakibatkan kesalahan hasil pengukuran, sehingga informasi yang dihasilkan tidak
tepat atau bahkan salah sama sekali.
Dalam konteksnya, Ujian Nasional berperan sebagai sistem evaluasi pendidikan
nasional pada ting- kat dasar hingga tingkat menengah atas, realita yang terjadi di
lapangan pelaksanaan UN kerap kali terbentur pada persoalan-persoalan mendasar,
seperti minimnya kesiapan lembaga pendidikan, rendahnya kualitas proses
pembelajarannya, dan adanya ketimpangan perhatian antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah keti. Memang sangat rasional ketika sentralitas yang dipilih
sebagai sifat model evaluasi UN digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan
dalam skala nasional yang memiliki standar tertentu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek)
Nadiem Anwar Makarim resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 1 tahun 2021
tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian
Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Coronavirus atau covid-19 merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas dapat ringan, sedang bahkan dapat menyebabkan kematian, Seperti
penyakit flu dan siapa pun dapat terinfeksi, orang yang sistemimun tubuh yang lemah
lebih rentan terhadap serangan virus ini. Dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 1
Tahun 2021 tercantum keputusan meniadakan UN dan ujian kesetaraan karena
penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat sehingga perlu dilakukan langkah
cepat demi mengutamakan keselamatan dan kesehatan lahir dan batin peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan. Meski tidak ada UN namun tetap ada ketentuan
kelulusan bagi siswa dan pelaksanaan kenaikan kelas, cara menentukan kelulusan
siswa mulai tahun 2021 menggunakan asesmen kompetensi dan survey karakter.
Ujian nasional merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan untuk
menentukan standar mutu pendidikan. Kebijakan ini berkaitan dengan berbagai aspek
yang dinamis. Pada kenyataannya ujian nasional sekarang sudah dihapuskan karena
beranggapan bahwa penilaian tidak hanya difokuskan pada ujian nasional tetapi juga
pada proses pembelajaran. Padahal dengan adanya ujian nasional ini ada sisi positif
bagi siswa salah satunya mereka menjadi giat belajar .
Dari alasan diatas, maka penelitian dengan judul “Analisis Dampak Penghapusan
Ujian Nasional pada Motivasi Belajar Siswa” penting dilakukan dikarenakan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi setelah
penghapusan ujian nasional pada motivasi belajar siswa.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam peneitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana dampak penghapusan ujian nasional pada motivasi belajar siswa
b. Bagaimana proses pembelajaran setelah ujian nasional dihapuskan
c. Perbedaan cara belajar siswa sebelum dan setelah ujian nasional dihapuskan

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permaslahan diatas maka tuujuan enelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui apa saja dampak penghapusan ujian nasional pada motivasi
belajar siswa
b. Untuk mengetahui proses pembelajaran setelah ujian nasional dihapuskan
c. Untuk mengetahui perbedaan cara belajar siswa sebelum dan sesudah ujian
nasional dihapuskan

4. Kontribusi Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menigkatkan wawasan informasi serta
ilmu pengetahuan terkait siswa, guru serta sistem pembelajaran terbaru.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini digunaan untuk salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan. Penelitian ini juga dianggap sebaga salah sat
kesempatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menerapkan ilmu
pengetahuan selama menempuh pendidikan diperkuliahan .
b. Bagi Sekolah
Diharapkan penelitian ini bisa meggambarkan bagaimana pandangan
guru dan siswa terhadap penghapusan nasional dan dampaknya terhadap
motivasi belajar siswa.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Mulyasa (2006) menyatakan Ujian nasional merupakan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan untuk menentukan standar mutu pendidikan. Kebijakan ini
berkaitan dengan berbagai aspek yang dinamis, seperti budaya, kondisi sosial
ekonomi, bahkan politik dan keamanan, sehingga akan selalu rentan terhadap
perbedaan dan kontroversi sejalan dengan perkembangan masyarakat. Kebijakan
tersebut merupakan keputusan politik atau politik pendidikan,yang menyangkut
kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam batas-batas tertentu dapat dipolitisir untuk
kepentingan kekuasaan.
Begitupun menurut Rohmad (2009)mengemukakan : Secara umum, tujuan
ebtanas itu adalah untuk menciptakan standar nasional mengenai mutu lulusan
pendidikan dasar dan menengah serta untuk mengetahui secara nasional sejauh mana
tujuan kurikuler dapat dicapai oleh masing-masing sekolah
Zamroni (2009) mengatakan : Praktik kecurangan, memanipulasi dan
ketidakjujuran ditemukan dalam pelaksanaan UN, baik oleh guru maupun siswa,
dengan modus yang amat beragam, baik di madrasah maupun di sekolah. Ironisnya
kecurangan di dunia pendidikan tidak memandang apakah institusi pendidikan
tersebut berbasis agama maupun sekuler. Hal seperti kasus yang dilakukan oleh 18
guru untuk ”menyelamatkan” siswanya dengan mengganti jawaban soal Bahasa
Inggris di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk, Pakam, Deli Serdang, Sumatera
Utara. Potret tersebut menandakan bahwa, guru tidak kalah gelisah dibandingkan
dengan siswa dalam menghadapi ritual tahunan yang disebut dengan UN di setiap
madrasah, baik sekolah favorit yang memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai,
maupun sekolah ”tertinggal” dengan fasilitas minim dan serba terbatas.22 keresahan.
Pangastuti (2014) mengatakan : Ujian Nasional menjadi problem yang langsung
berhubungan dengan sekolah. Banyaknya permasalahan yang dihadapi membuat
cemas dan stres. Siswa-siswa memiliki tingkat kecemasan yang tinggi sebagai hasil
dari harapan orang tua yang tidak realistis terhadap kemampuan yang dimiliki anak.
Ketika sekolah memberikan pengalaman kegagalan dalam evaluasi ujian, kecemasan
siswa menjadi semakin meningkat
Agustin (2016) mengatakan : Kecemasan menjadi sebuah ketakutan yang
berlebihan, tentu saja akan mengganggu psikis dan mental siswa. Akibatnya, soal-soal
yang seharusnya mampu dijawab oleh siswa di sekolah, seakan menjadi soal yang
tidak mampu dijawab. Proses terlalu fokus terhadap UN yang dilakukan oleh siswa
menjadikan UN sebagai salah satu sumber kecemasan bagi seorang siswa.

D. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif diskriptif dengan
mengumpulkan data melalui angket, wawancara dan dokumentasi. Tujuannya untuk
mendeskripsikan pengaruh penghapusan ujian nasional pada motivasi belajar siswa,
perbedaan pembelajaran sebelum dan sesudah penghapusan ujian nasional.
Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh hasil yang jelas dan komperensif
tentang pengaruh penghapusan ujian nasional bagi motivasi belajar siswa SMAN 1
KARANGAN yang selanjutnya dapat dijadikan pengetahuan dan pembelajaran serta
manfaat dari keputusan penghapusan ujian nasional.

E. JADWAL PENELITIAN

N NAMA KEGIATAN BULAN


O
1. Persiapan : penyusunan proposal, penyusunan Agustus
instrumen, dan studi dokumentasi
2. Seminar proposal?desain penelitian September
3. Pelaksanaan penelitian Oktober-November
4. Analisis data Desember
5. Penyusunan laporan Januari-Februari
6. Seminar hasil penelitian,penyerahan laporan Februari
F. DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rohmad, Ali. 2009. Kapita Selekta Pendidikan Cetakan Kedua. Yogyakarta : TERAS

Agustin, M. 2016. Penerapan Tindakan Keperawatan generalisasi Terhadap


Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ujian Nasional. Kebumen : Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan
Pangastuti, M. 2014. Efektifitas Pelatihan Berpikir Positif Untuk Menurunkan
Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) Pada Siswa SMA.
Surabaya : Jurnal Psikologi Indonesia
Zamroni, I. 2009. Madrasah Dan Ujian Nasional (UN). Yogyakarta: UGM

Anda mungkin juga menyukai