1. UAN dinilai diskriminatif terhadap peserta didik karena digunakan sebagai penentu
kelulusan, seharusnya UAN hanya digunakan untuk pemetaan kemampuan siswa
untuk mendukung pembuatan kebijakan
2. UAN bertentangan denngan sisdiknas,karena dalam sisdiknas dikatakan bahwa
tenaga pengajar diberikan kewenangan untuk menilai siswa dalam masalah kelulusan
3. Syarat kelulusan UAN (2008) adalah 4,25 untuk nilai minimal masing-masing mata
pelajaran yang diujikan dan rata-rata minimal 5,0 untuk empat mata pelajaran yang
diujikan yaitu Bahasa Indnesa, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA, sehingga banyak
terjadi siswa yang mendapat ranking cukup baik di kelas tidak lulus UAN karena salah
satu mata pelajaran kurang dari rata-rata.
4. UAN tidak sejalan dengan salah satu prinsip yang dianut dalam oengembangan
kurikulum yaiut diservatif kurikulum artinya bahwa pelaksanaan kurikulum diseusaikan
dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah. Kebjakan penerapan UAN dengan
standar yang sama untuk semua sekolah di Indonesia telah melanggar prinsip tersebut
dan mengakibatkan ketidakadilan bagi peserta didik yang tentu saja hasilnya kaan jauh
berbeda.
5. Tingkat kreativitas guru empat mata pelajaran tersebut akan terkekang karena
B. EVALUASI PENDIDIKAN SEHARUSNYA DAN MELURUSKAN KEBIJAKAN
7 2014-2020 UNBK
Belajar (STTB).
Pada awal mata pelajaran hanya Pendidikan Moral Pancasila (PMP),
lainnya.
Nilai batas ambang TAMAT belajar adalah 6.
didik Tamat),
Rata-rata nilai prestasi belajar peserta didik relatif rendah.
PERIODE 2003-2004: UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN)
Pada UAN tahun 2004 kriteria kelulusan adalah tidak terdapat nilai
< 4.00 pada seluruh mata pelajaran yang diujikan,
Nilai rata-rata (UAN +UAS) minimal 6.00.
PERIODE 2005-2013: UJIAN NASIONAL (UN)
Di tahun 2021, UN resmi digantikan oleh Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan
Survei Karakter.
PENGERTIAN ASSESMEN NASIONAL
AN (Assesmen Nasional) adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah madrasah
dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
AN terbagi menjadi tiga, yaitu :
1.AKM (Assesmen Kompetensi Maksimum)
Dirancang untuk mengukur hasi belajar kognitif (literasi dan numerasi) peserta didik
Kemampuan literasi erat kaitannya dengan kemampuan dalam memahami suatu informasi
dari bacaan. Sedangkan numerasi berkaitan dengan kemampuan mencernah informasi dalam
bentuk angka/kuantitatif
2.Survei karakter
Dirancang unntuk mengukur capaian belajar siswa dalam bidang sosial emosional berupa
pilar karakter dengan tujuan untuk mencetak profl pelajar pancasila
3.Survey Lingkungan Belajar
Bertujuan untuk mengevaluasi dan memetahkan aspek pendukung kualtas pembelajaran di
lingkungan sekolah.
BEDA AN DAN UN
1.UN diujikan menggunakan satu set soal untuk semua peserta, sedangkan AKM
Soal diujikan sesuai kemampuan siswa. Soal yang diujikan yaitu
1.Pilihan ganda
2.Plihan ganda kompleks (jawaban yang benar lebih dari satu)
3.Isian singkat soal esai
3.Peserta tes
UN Peserta ujian adalah siswa kelas 12 SMA dan 9 SMP
AN Peserta ujian diambil secara acak dari kelas 5 SD, 8 SMP dan sebelas SMA. Jadi tidak
semua siswa menjadi peserta dengan tujuan supaya iswa yang menjadi peserta AN 2021 dpat
merasakan perbaikan pembelajaran setelah ada assesmen dan untuk kesetaraan siswa kelas 12
dapat mengkuti assesmen
PENUGASAN !
1. Apakah yang di maksud dengan Pendidikan, jelaskan pendapatmu
mengenai pendidikan yang ada di Indonesia ?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai UAN yang pernah ada di dunia
pendidikan Indonesia? Sudah tepat sasaran atau perlu dievaluasi,
jelaskan argument anda sebagai tenaga pendidik di Indonesia!
5. Agar anda lebih memahami mengenai UN dan AN, dari periode ke periode banyak sekali
perubahan UN hingga berakhir dengan AN. Menurut anda, apakah dampak positif dan
negative dari Pelaksanaan UN yang ada di Indonesia selama ini?
6. Mentri Nadiem Makariem telah mengeluarkan kebijakan penghapusan UN, dan
menggantinya dengan yang saat sedang booming yaitu AKM sebagai pengganti UN.
Menurut anda, apakah AKM dapat terlaksana secara maksima dalam memetakan tingkat
keberhasilan pembelajaran di Indonesia?