Pada topik ini, Anda akan lebih jauh mengenal dan memahami mengenai Asesmen Nasional.
Melalui penjelasan pada fase orientasi, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai Asesmen
Nasional?
Ya, benar. Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan
dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta
kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi membaca
dan numerasi siswa.
Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan
karakter siswa
Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-
mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Seiring disosialisasikannya Asesmen Nasional, telah banyak respons yang disampaikan terkait
konsep dan pelaksanaannya. Siswa, orangtua, guru, bahkan kepala sekolah mulai gelisah terkait
penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional. Untuk menghindari hal itu,
pemahaman yang utuh dan menyeluruh mengenai Asesmen Nasional pun perlu terus
disebarluaskan. Apakah Anda sependapat?
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama
sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang
efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan
Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat, bukan
sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil Asesmen
Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional. Asesmen
Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun daerah.
Silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai lalu lanjutkan.
Berdasarkan penjelasan pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah membandingkan
Asesmen Nasional dan Ujian Nasional. Kebijakan pelaksanaan Asesmen Nasional juga
berangkat dari evaluasi yang dilakukan terhadap Ujian Nasional yang telah berlangsung
selama ini. Ujian Nasional menjadi lebih berorientasi pada pencapaian hasil belajar individu
dan pembelajaran yang berorientasi pada ujian. Sasaran kompetensi yang diharapkan
sebagai perbaikan mutu pendidikan sendiri seringkali terabaikan. Selain itu, beberapa poin
evaluasi berikut ini juga menjadi pertimbangan untuk menghentikan pelaksanaan Ujian
Nasional dan menetapkan penyelenggaraan Asesmen Nasional.
Pertama, Butir-butir soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, sehingga input
dan proses pembelajaran kurang dapat tergambarkan dengan baik. Hal ini belum sejalan
dengan tujuan pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
serta kompetensi lain yang relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada
Kurikulum 2013. Harapan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menerapkan
pengetahuan serta konsep melalui berbagai konteks kehidupan, serta menunjukan karakter
sebagaimana yang diharapkan dalam profil pelajar pancasila belum lengkap dilakukan
melalui UN saja.
Kedua, UN kurang dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran pada subjek
siswa yang sama. Asesmen Nasional dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke arah
pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, termasuk di
dalamnya kemampuan bernalar.
Ketiga, UN kurang optimal sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara
nasional. Hal ini disebabkan UN diterapkan di akhir jenjang pendidikan lebih
sebagai assessment of learning yang mengukur capaian akhir, bukan sebagai
sebagai assessment for learning, yang mengukur proses pembelajaran. Hasil UN tidak bisa
digunakan untuk mengakomodir kebutuhan belajar yang diperlukan siswa.
Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari pemerintah
untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga poin tersebut,
maka sesungguhnya yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen Nasional adalah
pemahaman mengenai tujuan dan manfaat Asesmen Nasional, serta implikasinya pada
perubahan praktik dan strategi pembelajaran di kelas. Siswa, guru, orangtua, kepala satuan
pendidikan tidak lagi direkomendasikan untuk berlatih soal-soal persiapan AKM
sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.
Untuk mendapatkan informasi yang tepat, Anda perlu membandingkan beberapa hal
penting mengenai Ujian Nasional dan Asesmen Nasional terlebih dahulu.
Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:
Benar. Asesmen Nasional bukan pengganti Ujian Nasional. Selain dari teknis
pelaksanaannya, cakupan Asesmen Nasional berbeda jika dibandingkan dengan Ujian
Nasional. Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas
mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim
belajar.
Setelah ini, silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai lalu
lanjutkan.
Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari penjelasan tentang petunjuk dan teknis
pelaksanaan Asesmen Nasional. Silakan Anda cermati infografik berikut ini.
Silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai lalu lanjutkan.
Kriteria Peserta Pelaksana Asesmen Nasional
Pada topik sebelumnya, telah dibahas tentang perbedaan AN dan UN. Kali ini, kita
akan mengidentifikasi dimana letak perbedaanya. Apakah perbedaannya ada di
dalam teknis penyelenggaraan atau dalam pelaksanaannya? Mari, kita mencermati
dan menyimak infografis ini.
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan
menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap
satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas
V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan,
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap
akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program kesetaraan.
Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak
digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang
individu. Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan pendidik.
Pemerintah melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional
merupakan cara untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem
pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta
dalam Asesmen Nasional. Yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang
mewakili populasi siswa di setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target
dari Asesmen Nasional.
Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII dan XI?
Perlu diketahui, selain peserta didik, Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua
guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik,
guru, dan kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang
kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen
Kompetensi Minimum untuk pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian
kesetaraan.
Silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai lalu lanjutkan.
Merumuskan Butir Soal Asesmen Nasional
Pada aktivitas sebelumnya, Anda sudah mempelajari bagaimana teknis pelaksanaan
Asesmen Nasional. Pada aktivitas ini, Anda akan mempelajari secara khusus,
bagaimana butir-butir soal yang akan diberikan dalam Asesmen Nasional, khususnya
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM merupakan bagian dari Asesmen
Nasional yang mencakup asesmen kompetensi mendasar, yaitu literasi membaca dan
asesmen kompetensi numerasi.
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM, terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian.
1. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu
soal.
2. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar
dalam satu
3. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu
titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
4. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk
menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
5. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan
jawabannya.
Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa
kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi.
AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi
mendasar yang perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh
karena itu seluruh siswa akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama.
Keunikan konteks beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan
tercermin dalam ragam stimulus soal-soal AKM.
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis,
mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis,
menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan
sosial.
Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal
ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian,
tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan
untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut
adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi.
Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang
digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya,
dan saintifik.
Selanjutnya Bapak dan Ibu akan berlatih menganalisis tahap asesmen pada tingkat
SD.
Pada tingkat SD terdapat 3 level pembelajaran, mari kita pelajari setiap level
pembelajaran yang ada pada tingkat SD.
Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 1 dan 2, siswa akan menemukan informasi
dengan cara mengakses dan mencari informasi dalam teks. Selain itu siswa akan
memahami teks secara literal, kemudian menyusun inferensi, membuat koneksi dan
prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga akan mengevaluasi dan
merefleksi dengan menilai format penyajian dalam teks. Bapak dan Ibu juga dapat
melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link
Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 1 Literasi
Membaca Teks Informasi
Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 3 dan 4, sama seperti level pembelajaran 1
siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja
siswa pada kelas 3 dan 4 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya.
Siswa akan mengevaluasi menilai format penyajian dalam teks, selain itu siswa juga
merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan
mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi. Bapak dan Ibu juga dapat melihat
penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca
Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Informasi.
Pada level pembelajaran 3 untuk kelas 5 dan 6, sama seperti level pembelajaran 2
siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja
siswa pada kelas 5 dan 6 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya.
Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level
Pembelajaran 3 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 3 Literasi
Membaca Teks Informasi
Silakan melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai lalu lanjutkan.
Berikut ini merupakan salah satu contoh teks fiksi untuk pembelajaran level 1 kelas 1
dan 2:
Melalui teks tersebut, Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi yang
dilatihkan. Kompetensi apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
1. Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Contoh soalnya:
A Kupu-kupu
B Capung
C Belalang
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut:
Contoh soalnya:
Pernyataan Ben
Sukma dan Trisna mendapat tugas sains dari Ibu Guru untuk mengamati serangga.
Contoh soalnya:
Bagaimana perasaan Sukma dan Trisna setelah menyelesaikan tugas dari Bu guru?
Ketik jawabanmu!
Gembira
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut:
Contoh-contoh soal kompetensi 3 Level 1
4. Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya
Contoh soalnya:
Klik pada pilihan jawaban yang tepat!
Apa kegiatan Sukma dan Trisna sebelum pergi ke lapangan untuk mencari serangga?
Contoh soalnya:
Perhatikan Gambar!
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Pada gambar nomor berapa Sukma dan Trisna berhasil menangkap capung?
A Gambar nomor 1.
B Gambar nomor 2.
C Gambar nomor 3.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut:
B Di seberang masjid
Menurut kamu, mana judul yang paling cocok untuk tulisan itu?
Denah Menuju Taman Kota
4. Membandingkan hal-hal utama dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Ini adalah salah satu contoh akibat mencairnya es di Kutub Selatan terhadap
kehidupan beruang kutub.
Gambar 1: Sebelum es di kutub mencair Gambar 2: Setelah es di kutub mencair
Penebangan pohon
Penangkapan ikan
Polusi udara
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 1
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
5. Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai sesuai jenjangnya.
B Tidak tepat. Kita tidak boleh memberi makan hewan di kebun binatang.
C Tidak tepat. Makanan yang diberikan seharusnya bukan buah-buahan.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 1
Level Pembelajaran 2 Teks Fiksi untuk kelas 3 dan 4.
Anda dapat melihat salah satu contoh teks fiksi untuk pembelajaran level 2 kelas 3
dan 4.
1. Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks fiksi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Siapa itu pasukan biru?
Pasukan biru adalah sekelompok ibu yang kerja bakti memeriksa dan membersihkan lingkungan agar tidak ada s
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 2
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita pada
teks sastra sesuai jenjangnya.
Apa yang terjadi jika ada jentik dalam bak mandi rumah Nuha? Kamu dapat memilih
lebih dari satu jawaban.
Pernyataan
Nuha dan keluarga akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 2
3. Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain berdasarkan
informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Bagaimana perasaan Nuha saat Mbak Nurul mengacungkan jari jempolnya setelah
memeriksa kamar mandi di rumah Nuha?
B Salah
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 2
5. Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Berdasarkan wacana tersebut, apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah nyamuk
bersarang di suatu tempat atau di rumahmu? Kamu bisa memilih lebih dari satu
jawaban.
Pernyataan Benar Sa
Ilustrasi puisi di atas menggambarkan isi puisi “Siti dan Udin di Jalan”.
Setuju, karena gambar tersebut menunjukkan dua orang anak yang sedang memainkan alat musik di jalan dengan
sehingga sesuai dengan teks puisi.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 2
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
7. Mengaitkan isi teks sastra atau teks informasi dengan pengalaman pribadi sesuai
jenjangnya.
Mengapa bermain di lapangan lebih seru daripada bermain gim dalam telepon
seluler?
bertemu dengan banyak teman atau bisa bermain berbagai macam permainan
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 7 level 2
Level Pembelajaran 2 Teks Informasi untuk kelas 3 dan 4.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
1. Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Apa yang menyebabkan mata kita terlihat seperti mata panda?
Cara yang dapat kita lakukan agar bisa tidur dengan nyenyak adalah .…
Andi adalah seorang anak kelas 5 SD. Menurut artikel di atas, berapa lama waktu
tidur yang diperlukan Andi setiap harinya? Mengapa?
Andi perlu tidur selama 9–11 jam karena usia Andi adalah usia anak sekolah.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 2
4. Membandingkan hal-hal utama dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Cermati pernyataan-pernyataan berikut! Kemudian, klik pada kolom Benar jika sesuai
dengan isi bacaan, dan klik pada kolom Salah jika tidak sesuai dengan isi bacaan
tersebut!
PERNYATAAN BENA
Kuda laut memiliki bentuk kepala seperti kuda dan moncong yang pipih.
Semua kuda laut memiliki ukuran tubuh yang sama, yaitu sepanjang 35 cm.
Kuda laut betina dan kuda laut jantan membawa telur-telur mereka kemana saja mereka pergi.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 2
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
5. Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai sesuai jenjangnya.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks infromasi untuk level ini?
6. Mengaitkan isi teks sastra atau teks informasi dengan pengalaman pribadi sesuai
jenjangnya.
1. Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks fiksii yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Siapakah Pishi dan di mana ia tinggal?
Pilihlah setiap kalimat yang menyatakan latar tempat dalam wacana tersebut.
D Terjadi badai besar yang membuat lautan menjadi gelap dan Pishi kehilangan arah.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 3
4. Menyusun inferensi (kesimpulan) berdasarkan unsur-unsur pendukung di dalam
teks sastra atau teks informasi sesuai jenjangnya.
Ikan-ikan kecil membersihkan tubuh ikan pari sehingga ikan-ikan kecil menjadi kenyang dan ikan pari menjadi b
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 3
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini?
5. Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Jika kamu membaca puisi tersebut, sikap apa yang dapat ditiru dari tokoh dalam
puisi tersebut?
Kerja keras.
Hemat.
Rajin.
Santai
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 3
Level Pembelajaran 3 Teks Informasi untuk kelas 5 dan 6.
1. Menemukan informasi tersurat pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Pilihlah pernyataan Benar atau Salah yang sesuai dengan isi bacaan!
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
4. Membandingkan hal-hal utama dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan poster untuk level ini?
5. Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra atau teks informasi yang
terus meningkat sesuai sesuai jenjangnya.
Menurutmu, pesan apa yang ingin disampaikan dalam poster tersebut?
Dari teks tersebut Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi. Kompetensi
apa saja yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini?
6. Merefleksi pengetahuan baru yang diperoleh dari teks sastra atau teks informasi
terhadap pengetahuan yang dimilikinya yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Masyarakat di Tanah Datar terus melestarikan tradisi Pacu Jawi sejak ratusan tahun
silam. Jika kamu adalah masyarakat Tanah Datar, mengapa kamu harus melestarikan
tradisi tersebut?
Anda telah mengenali level-level perkembangan kompetensi siswa SD. Pada aktivitas
ini, Bapak dan Ibu akan berlatih membuat butir soal literasi yang akan membantu
siswa Anda untuk berlatih menggunakan kompetensi literasi untuk bernalar dalam
pembelajaran di kelas. Bagaimana langkahnya? Mari kita berlatih.
1. Pertama, pahami kompetensi literasi membaca siswa yang Anda ampu. Dari
situ Anda dapat memilih teks yang sesuai. Misalnya, dari ketiga teks berikut ini
manakah yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah teks 1, teks 2
atau teks 3? Jelaskan.
Teks fiksi 1: Aku Sayang Ayah
2. Kedua, setelah memilih teks bacaan sesuai dengan level kompetensi siswa
yang Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan
evaluasi.
3. Ketiga, dari kompetensi literasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal
dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan teks yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan
materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan
kemampuan dasar literasinya dalam penalaran. Kompetensi literasi sendiri tidak
dapat berkembang dengan baik dengan hanya melalui latihan soal. Namun
diperlukan strategi pembelajaran yang lebih berbasis kompetensi.
Nah, sekarang Bapak dan Ibu dapat mengunggah contoh soal yang telah dibuat
pada kuis berikut ini.
Konsep Numerasi
Numerasi termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi
dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai
asesmen numerasi dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau kembali apa yang
dimaksud dengan numerasi.
Pada jenjang SD/MI terdapat 3 level pembelajaran. Pada level 1 terdapat 3 konten
yang dipelajari yakni, bilangan, geometri dan pengukuran serta aljabar. Sedangkan
pada level 2-3 terdapat 4 konten yakni, bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar,
dan data dan ketidak pastian.
Desi ingin mengambil beberapa kartu bilangan yang nilai angka satuannya lebih kecil
dari 5. Kartu-kartu apa saja yang dapat diambil oleh Desi?
Pembahasan:
B dan C, Bilangan pada digit satuan di gambar trapesium merah adalah 4 dan
bilangan pada digit satuan di gambar jajargenjang ungu adalah 1. Keduanya lebih
kecil daripada 5.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 1
2. Memahami pecahan satuan sederhana (1/2, 1/3, 1/4, 1/5).
Perhatikan kue cokelat yang telah dipotong berikut!
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 1
3. Mengenal garis bilangan dan mengetahui posisi bilangan cacah pada garis
bilangan.
Tabel berikut menunjukkan nilai Ulangan Harian dari 5 orang siswa.
No Nama Nilai
1 Tika 89
2 Wira 90
3 Ady 91
4 Titin 87
5 Dian 88
Jika mereka diminta berdiri berurutan dengan nilai terbesar berada di depan, maka
yang berdiri pada posisi:
Kalimat Benar Sa
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 1
4. Membandingkan dua bilangan cacah (maks. tiga angka).
Kartu bilangan tersebut bila diurutkan dari bilangan yang terkecil hingga terbesar
adalah….
Pembahasan: A, urutan bilangan dari terkecil hingga terbesar adalah 107, 245, 254,
335, dan 371
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 1
5. Menghitung hasil penjumlahan/ pengurangan dua bilangan cacah (maks.
tiga angka).
Berapakah bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik berikut ?
Jawab:
308. 473 + X = 781. Berarti X = 781 – 473 = 308.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 1
6. Menentukan beberapa (maks. 5) kelipatan suatu bilangan cacah n dengan n
< 10.
Perhatikan garis bilangan berikut!
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 7 level 1
8. Mengenal balok dan kubus.
Perhatikan gambar berikut!
Benda yang ditunjuk oleh tanda panah pada gambar tersebut berbentuk
Jawab: Kubus
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 8 level 1
9. Mengenal satuan baku untuk panjang (cm, m), berat (gr, kg), waktu (detik,
menit, jam) dan volume (liter).
A 0,25 km
B 2,5 km
C 25 km
D 250 km
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 9 level 1
10. Menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi
penjumlahan/pengurangan saja (dalam bentuk yang ramah bagi anak).
Gambar di bawah ini menunjukkan susunan permen jeli berbentuk boneka.
Pada gambar terdapat permen jelly warna merah, hijau, kuning, dan putih.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 10 level 1
11. Mengenali pola gambar atau objek.
Ibu mempunyai bunga aster dan bunga tulip.
Bunga Aster
Bunga Tulip
Kemudian Ibu membuat 2 macam rangkaian bunga dari bunga-bunga itu dengan
pola sebagai berikut.
Rangkaian 1
Rangkaian 2
Sifa ingin membuat rangkaian bunga yang sama dengan rangkaian 2 milik Ibu.
Ia akan menggunakan bunga matahari dan bunga mawar. Ia mempunyai 8 bunga
matahari.
Apakah ia dapat membuat pola rangkaian bunga yang sama? Jika iya, Berapa
banyaknya bunga mawar yang ia perlukan?
Jawab: Iya, dapat. Ia butuh 8 bunga mawar untuk membuat rangkaian tersebut.
Karena sudah ada 8 bunga matahari dan pola rangkaian yang ingin dibuat
membutuhkan jumlah bunga matahari dan mawar yang sama, maka dibutuhkan 8
bunga mawar untuk melengkapi rangkaian tersebut.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 11 level 1
Level Pembelajaran 2 Numerasi untuk kelas 4.
1. Memahami pecahan dan pecahan campuran positif dengan penyebut
bilangan satu atau dua angka (misal 5/12, 2⅗).
Perhatikan koleksi stiker milik Anton berikut ini!
Pilihlah ‘Benar’ atau ‘Salah’ dari pernyataan berikut ini!
Pernyataan Benar
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 2
2. Mengetahui posisi pecahan pada garis bilangan.
Budi memegang angka 61%, Dinda memegang angka 0.7, Ade memegang angka
0.68 dan Yuda memegang angka 59. Mereka disuruh berbaris sesuai urutan bilangan
yang mereka pegang. Urutan mulai dari yang terkecil berdiri paling depan adalah ….
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 2
3. Membandingkan dua pecahan, termasuk membandingkan pecahan dan
bilangan cacah.
Andi mendapat kue bagian dan Susi mendapat bagian dari kue yang sama.
Pernyataan Benar
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 2
4. Menghitung hasil penjumlahan/pengurangan/perkalian/pembagian dua
bilangan cacah (maks. enam angka), termasuk menghitung kuadrat dari suatu
bilangan cacah (maks. tiga angka).
Perhatikan penjumlahan bilangan 5 angka berikut!
Berapa nilai A yang harus kamu ganti supaya hasil penjumlahan tersebut bilangan 6
angka?
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 2
5. Menentukan KPK, faktor suatu bilangan cacah, dan FPB.
Toko Sembako dikunjungi oleh:
Jawab: 31 Maret 2020, KPK dari 15 dan 30 adalah 30. Jadi 30 hari setelah 1 maret
2020 jatuh pada tanggal 31 maret 2020.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 2
6. Menghitung luas persegi panjang bila diketahui panjang dan lebarnya, dan
menghitung panjang atau lebar bila diketahui luas dan salah satu sisinya.
Gambar berikut adalah kolam renang yang permukaannya berbentuk persegi
panjang dan dalamnya 1 meter. Di sekeliling kolam renang bagian luar akan dibuat
jalan dengan lebar 1 meter, dan akan dipasang keramik. Ukuran lebar kolam renang
itu setengah dari ukuran panjangnya.
B 7
C 10
D 15
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 7 level 2
8. Mengenal dan menggunakan satuan luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3).
Perhatikan gambar berikut!
Pada sebuah wadah gayung tertulis isi 1.000 ml dan wadah sebuah gelas bertuliskan
isi 250 ml. Berapa banyak gelas yang diperlukan untuk menampung tiga setengah
gayung air di dalamnya?
Jawab: 14 Gelas
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 8 level 2
9. Menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi
perkalian/pembagian saja.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Harga lima buah permen lolipop adalah ….
A Rp3.000,00
B Rp6.000,00
C Rp9.000,00
D Rp15.000,00
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 9 level 2
10. Mengenali pola bilangan sederhana dan melanjutkan pola tersebut.
Perhatikan gambar tumpukan telur berikut!.
Perhatikan susunan telur yang berbentuk menyerupai piramida pada gambar di atas!
Banyak telur pada lapisan paling bawah adalah ….
A 11 butir
B 15 butir
C 21 butir
D 36 butir
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 10 level 2
11. Memahami cara penyajian data sederhana (menggunakan turus dan
diagram gambar).
Perhatikan tabel skor hasil ulangan Matematika berikut!
Banyak siswa yang nilainya kurang dari 75 adalah ….
A 17 orang
B 9 orang
C 8 orang
D 5 orang
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 11 level 2
12. Menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
Perhatikan gambar berikut!
Setelah papan tersebut diputar, pada saat berhenti papan warna apa yang lebih
mungkin ditunjuk oleh jarum? Jelaskan jawabanmu!
Jawab: Merah, papan dibagi menjadi 8 bagian yang sama. Bagian berwarna merah
ada 3, paling banyak dibandingkan warna-warna lainnya. Sehingga peluang jarum
berhenti di papan berwarna merah adalah yang paling besar.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 12 level 2.
Level Pembelajaran 3 Numerasi untuk kelas 6.
1. Memahami bilangan bulat, khususnya bilangan bulat negatif.
Perhatikan gambar termometer berikut!
Sekarang di Belanda sedang musim dingin dengan suhu 10º C. Setelah turun salju,
suhunya turun 17 derajat.
A -7° C
B -10° C
C -17° C
D -27° C
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 1 level 3.
2. Menyatakan bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma dan
persentase dalam bentuk pecahan, atau sebaliknya.
Perhatikan gambar berikut!
Pada label kemasan minuman di atas, dalam 100 mL terdiri dari ….. sari buah apel.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 2 level 3.
3. Mengetahui posisi bilangan desimal dengan dua angka di belakang koma
pada garis bilangan serta posisi bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif
Tabel berikut adalah data daya tampung dan jumlah peminat beberapa jurusan di
Perguruan Tinggi A selama tiga tahun terakhir.
Daya tampung dan jumlah peminat berpengaruh dengan tingkat keketatan program
studi. Persentase tingkat keketatan program studi dapat dihitung menggunakan
rumus ‘daya tampung’ dibagi ‘jumlah peminat’ dikali seratus persen. Semakin kecil
persentasenya maka semakin besar tingkat keketatannya.
Pada tahun 2017, program studi manakah yang memiliki keketatan tertinggi?
Jawab: program studi komputer
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 3 level 3.
4. Mengurutkan beberapa bilangan yang dinyatakan dalam bentuk berbeda.
Budi memegang selembar kertas bertuliskan bilangan 61%.
Urutan anak yang memegang kertas bilangan mulai dari yang terkecil berdiri paling
depan adalah ….
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 4 level 3
5. Menghitung hasil pengoperasian pecahan atau bilangan desimal, termasuk
menghitung kuadrat dan kubik dari suatu bilangan desimal dengan satu angka
di belakang koma serta operasi bilangan bulat termasuk bilangan bulat negatif.
Pak Darmo berjualan bubur ayam setiap hari Senin – Jumat dengan modal
Rp400.000,00 per hari. Satu porsi bubur ayam dijual Rp10.000,00 dan air mineral
Rp4.000,00 per botol. Pada hari Senin sampai dengan hari Kamis 10% keuntungan
Pak Darmo disumbangkan untuk Panti Asuhan Maju Bersama, sedangkan pada hari
Jumat seluruh keuntungan disumbangkan untuk panti asuhan tersebut.
Berikut adalah data penjualan yang dicatat oleh Pak Darmo selama satu minggu:
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 5 level 3
6. Menghitung luas bangun datar.
Perhatikan gambar kolam renang berikut!
Kolam renang tersebut berbentuk persegipanjang dengan ukuran panjang 10 meter
dan lebar 4 meter yang di sekeliling kolam bagian luarnya dipasang keramik. Jika
lebar daerah yang dipasang keramik 50 cm, luas seluruh keramik di sekeliling kolam
renang tersebut adalah ….
A 15 m2
B 40 m2
C 55 m2
D 64 m2
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 6 level 3
7. Mengenal limas, kerucut, dan bola.
Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
Di antara pernyataan di atas, yang merupakan pernyataan benar untuk bangun limas
segi lima adalah ….
A (i)
B (ii)
C (iii)
D (iv)
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 7 level 3
8. Mengenal dan menggunakan satuan kecepatan dan debit.
Perhatikan gambar berikut!
Terdapat satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Jika setiap anggota
keluarga memerlukan 2 liter air per hari untuk minum.
Setara berapa menitkah air keran yang menyala untuk keperluan minum satu
keluarga tersebut?
Jawab: 1,33 menit
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 8 level 3
9. Menyelesaikan persamaan linier 1 variabel.
Di kota A terdapat dua perusahaan pengiriman barang yang letaknya bersebelahan,
yaitu “Cepat Kirim” dan “Lancar Jaya”. Kedua perusahaan memiliki tarif yang berbeda.
Berikut tabel tarif pengiriman barang setiap perusahaan dari kota A.
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 9 level 3
10. Menentukan suku ke-n pada suatu pola bilangan sederhana.
Perhatikan gambar berikut!
Suku ke-12 pada pola bilangan di atas adalah
Jawab: 24
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 10 level 3
11. Menggunakan rasio/skala untuk menentukan nilai/bilangan yang tidak
diketahui.
Perhatikan peta berikut!
Diketahui skala peta di atas adalah 1 : 1.250.000. Jika jarak antara kota Gresik dan
kota Malang pada peta 8 cm, maka jarak sebenarnya kedua kota tersebut adalah ….
A 10 km
B 50 km
C 100 km
D 150 km
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal kompetensi 11 level 3
12. Membaca data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, dan
diagram lingkaran
Diagram lingkaran berikut adalah data kegemaran olahraga siswa kelas VI.
A 50%
B 25%
C 17%
D 8%
Anda dapat melihat lebih banyak contoh-contoh soal kompetensi ini melalui tautan
berikut Contoh-contoh butir soal
1. Pertama, pahami kompetensi numerasi siswa yang Anda ampu. Dari situ Anda
dapat memilih kasus yang sesuai. Misalnya, dari kedua gambar berikut ini manakah
yang paling sesuai dengan level yang anda ampu, Apakah gambar 1, atau gambar 2?
Jelaskan.
2. Kedua, setelah memilih kasus sesuai dengan level kompetensi siswa yang
Anda ampu, pilihlah salah satu kompetensi yang ingin Anda kembangkan dan
evaluasi.
3. Ketiga, dari kompetensi numerasi tersebut, cobalah membuat 3 buah soal
dengan bentuk yang berbeda-beda berdasarkan gambar yang Anda pilih tadi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan atas dasar kompetensi, bukan hafalan
materi semata, memberikan kesempatan pada siswa untuk terus mengembangkan
kemampuan dasar numerasinya dalam penalaran.
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat melihat
tingkat penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan kompetensi literasi membaca
dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan. Untuk lebih memahami
penjelasan kompetensi pada setiap kategori, Anda dapat membaca infografik berikut
ini:
Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat kompetensi berdasarkan
kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran. Penjelasan ini diadaptasi dari
penjelasan tahapan penguasaan Marc Rosenberg (2012).
Merekomendasikan Strategi
Pembelajaran Berdasarkan Hasil
Laporan Asesmen Kompetensi Minimum
Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku
kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara
komprehensif. Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak
mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan
hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai
mata pelajaran. Tentunya dengan didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen
Kompetensi Minimum.
Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata
pelajaran IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi:
menjelaskan definisi, fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan
menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:
1. Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan,
murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup
bertumpu pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara
audio, visual dan pendampingan khusus.
2. Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun
tidak memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar
pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang
utuh.
3. Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai
koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran
identifikasi kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat
koperasi.
4. Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi
kegunaan koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan
pembelajaran berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori
tingkat penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan
berikut ini AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran
Contoh praktik baik berikut ini, akan memberikan gambaran pada Bapak dan Ibu
bagaimana praktik pembelajaran yang berbasis kompetensi. Selain itu contoh berikut
ini juga memberikan gambaran bagaimana literasi dan numerasi terintegrasi dalam
pembelajaran mata pelajaran.
Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut: