Anda di halaman 1dari 81

MATERI PELATIHAN AKM

1. TUJUAN DAN MANFAAT AKM

 Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan
program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai
berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta
kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung
pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi


membaca dan numerasi siswa. 
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter siswa
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses
belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
erubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya untuk
memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang untuk
menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada
gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa. 

Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya
untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang
untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang
pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa. 

1. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan


mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan
(misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara
sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut
tertentu). 
2. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi
tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. 
3. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah
sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat
mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada
perbaikan mutu pembelajaran.

Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat,
bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil
Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional.
Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun
daerah. Berikut infografis yang menjelaskan manfaat asesmen nasional.

Kaitannya dengan infografis tersebut, secara jangka panjang Asesmen Nasional memberi
kesempatan sekaligus menuntut guru dan sekolah untuk memperbaiki kualitas
pengajarannya guna menciptakan siswa yang lebih kompeten. Hal ini terlihat dari
penekanan pembelajaran dan asesmen yang lebih fokus pada daya nalar dalam bentuk
literasi membaca dan numerasi. Hal ini juga mendorong guru dan sekolah mengubah
praktik-praktik pembelajaran lama yang tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. 

Bagaimana contohnya? Misalnya, guru ingin mengembangkan keterampilan literasi pada


siswa. Dalam hal ini, guru perlu memotivasi siswa untuk membaca tidak hanya dari buku
teks, tetapi bisa dari berbagai sumber. Guru juga perlu mengajak siswa berdiskusi dan
mengevaluasi informasi yang dibaca, tidak sekedar meringkas dan mengulang kembali.
Bagaimana dengan keterampilan numerasi? Pada keterampilan numerasi, guru perlu
memastikan siswa memiliki intuisi angka (number sense) dan pemahaman aritmatika dasar
sejak dini. Guru juga perlu memandu siswa memecahkan masalah terkait numerasi yang
terjadi dalam konteks kehidupannya. Hal ini disebabkan masalah yang menuntut diskusi dan
penalaran tidak dapat dipecahkan hanya dengan menghafal rumus semata.
2. EVALUASI UJIAN NASIONAL

beberapa poin evaluasi berikut ini juga menjadi pertimbangan untuk menghentikan
pelaksanaan Ujian Nasional dan menetapkan penyelenggaraan Asesmen Nasional. 

Pertama, Butir-butir soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, sehingga input
dan proses pembelajaran kurang dapat tergambarkan dengan baik. Hal ini belum sejalan
dengan tujuan pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
serta kompetensi lain yang relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada
Kurikulum 2013. Harapan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menerapkan
pengetahuan serta konsep melalui berbagai konteks kehidupan, serta menunjukan karakter
sebagaimana yang diharapkan dalam profil pelajar pancasila belum lengkap dilakukan
melalui UN saja.

Kedua, UN kurang dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran pada subjek
siswa yang sama. Asesmen Nasional dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke arah
pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, termasuk di
dalamnya kemampuan bernalar.

Ketiga, UN kurang optimal sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara
nasional. Hal ini disebabkan UN diterapkan di akhir jenjang pendidikan lebih
sebagai assessment of learning yang mengukur capaian akhir, bukan sebagai
sebagai assessment for learning, yang mengukur proses pembelajaran. Hasil UN tidak bisa
digunakan untuk mengakomodir kebutuhan belajar yang diperlukan siswa. 

Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari pemerintah
untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga poin tersebut,
maka sesungguhnya yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen Nasional adalah
pemahaman mengenai tujuan dan manfaat Asesmen Nasional, serta implikasinya pada
perubahan praktik dan strategi pembelajaran di kelas. Siswa, guru, orangtua, kepala satuan
pendidikan tidak lagi direkomendasikan untuk berlatih soal-soal persiapan AKM
sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.
3. PERBANDINGAN UJIAN NASIOAN DENGAN AKM
Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi mutu
sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi
capaian hasil belajar siswa secara individu. 
2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah
pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta program
kesetaraan. Sementara UN pada Sekolah Dasar tidak diwajibkan, tetapi lebih mengarah
pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
3. Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan
sebagaimana Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada kelas 5, 8,
11. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan
mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Jadi bukan sekedar untuk
mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarat kelulusan.
4. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode
survei dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap sekolah.
Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus dimana
semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
5. Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan
ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.
6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah
literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan
individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian Nasional
berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu.
Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan kurang penting
dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan
untuk sukses pada berbagai mata pelajaran. 
7. Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer.
AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing  (MSAT).
MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat
melakukan tes sesuai level kompetensinya.

Asesmen Nasional bukan pengganti Ujian Nasional. Selain dari teknis pelaksanaannya,
cakupan Asesmen Nasional berbeda jika dibandingkan dengan Ujian Nasional. Asesmen
Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan,
bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim belajar.  
4. JUKNIS AKM
KRITERIA PESERTA AKM

Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah
di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di tiap satuan pendidikan,
Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih
secara acak oleh Pemerintah. Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti
oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6
program kesetaraan.

Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian siswa? 

Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak
digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai seorang individu.
Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan pendidik. Pemerintah
melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen Nasional merupakan cara
untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta dalam Asesmen Nasional. Yang
diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi siswa di setiap sekolah
pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen Nasional.

Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII dan XI? 
Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi dasar dilakukannya perbaikan pembelajaran.
Pemilihan jenjang kelas V, VIII dan XI dimaksudkan agar siswa yang menjadi peserta
Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di
sekolah tersebut. Selain itu, Asesmen Nasional juga digunakan untuk memotret dampak dari
proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Murid kelas V,VIII, dan XI telah mengalami
proses pembelajaran di sekolahnya, sehingga sekolah dapat dikatakan telah berkontribusi
pada hasil belajar yang diukur dalam Asesmen Nasional. 

Perlu diketahui, selain peserta didik, Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh semua guru
dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Informasi dari peserta didik, guru, dan
kepala sekolah diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan
hasil belajar di setiap satuan pendidikan. Sementara Asesmen Kompetensi Minimum untuk
pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai ujian kesetaraan. 

MERUMUSKAN BUTIR SOAL AKM

Bentuk soal Asesmen Nasional AKM,  terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
menjodohkan, isian singkat dan uraian.

1. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal. 
2. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam
satu
3. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke
titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
4. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama
benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya. 
5. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.

Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi
membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi. Sedangkan siswa kelas
VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi literasi membaca
dan 36 butir soal untuk mengukur kompetensi numerasi.

AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap siswa akan menempuh soal yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. AKM mengukur kompetensi mendasar yang
perlu dipelajari semua siswa tanpa membedakan peminatannya. Oleh karena itu seluruh
siswa akan mendapat soal yang mengukur kompetensi yang sama. Keunikan konteks
beragam materi kurikulum lintas mata pelajaran dan peminatan tercermin dalam ragam
stimulus soal-soal AKM.
AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan
kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusat Asesmen dan Pembelajaran
Kemdikbud menyediakan contoh soal AKM pada
laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

6. KOMPETENSI LITERASI
Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang
diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur
AKM, yaitu literasi membaca dan numerasi. 

Pada topik ini, Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Literasi
Membaca yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada
siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau
konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat
proses kognitif. 

Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini
dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian, tingkat proses
kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat
menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan
informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan konteks
menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada
AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca
silakan cek infografis berikut:
Level Pembelajaran 1 Teks Fiksi untuk Kelas 9 dan 10

Kompetensi yang diukur: Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,


bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
1. Mengapa penulis menganggap bahwa lilin kecil itu sangat berarti?

A Sinar lilin itu tidak banyak

B Lilin itu membawa harapan

C Kehadiran lilin itu dapat meruntuhkan cemara

D Langkah lilin itu laksana embusan angina

E Lilin itu dapat menerangi dalam kegelapan

Kompetensi yang diukur: Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan


sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
2. Kalimat atau baris-baris di dalam puisi dapat meninggalkan pengalaman indrawi bagi
pembacanya. Pengalaman indrawi ini disebut dengan imaji. Tentukan imaji yang
ditimbulkan melalui baris-baris puisi berikut ini!

Kalimat Penglihatan Perasaan Pendengaran

Menepis lara, mendamaikan hati dan menyejukkan cinta V

Sepasang telingaku pun tak mampu mendengar bisikmu V

Dengan mata, tapi tak kuasa melihatmu V


Kompetensi yang diukur: Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik
(kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
3. Mengapa Ratu Aji Bidara Putih menolak pinangan sang Pangeran?

Jawaban: Karena Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura


menikahi Sang Ratu.
Kompetensi yang diukur: Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik
lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam
teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

4. Menurut kalian setelah membaca cerita tersebut manakah karakter Ratu Aji Bidara Putih
yang sesuai dengan teks?
V

Karakter Sesuai Tidak Sesuai

Sombong V

Penuh perhitungan V

Tidak mudah percaya

Selalu ingin menang sendiri V

Semena-mena terhadap bawahan


Kompetensi yang diukur: Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan
unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di
dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
5. Kesimpulan apakah yang dapat kalian ambil dari puisi tersebut?

Jawaban: Tokoh aku dalam puisi tersebut merindukan kehadiran seseorang


Kompetensi yang diukur: Menilai tujuan penulis dalam menggunakan diksi dan kosa kata
pada teks sastra sesuai jenjangnya.
6. Dalam konteks cerita tersebut, apa yang dimaksud dengan kalimat Ramin membeku?
Jawaban: Ramin tidak bergerak sama sekali
Kompetensi yang diukur: Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung
visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks sastra
atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
7. Menurut pendapatmu, apakah ilustrasi cerita ini sesuai dengan isi ceritanya? Jelaskan
alasanmu!

Jawaban: Sesuai, karena di dalam cerita disebutkan ada lipan yang menyerang rombongan,
lalu rombongan naik ke atas perahu. Hal itu tergambar di dalam ilustrasi.
Kompetensi yang diukur: Menilai elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar) serta
autentisitas penggambaran masyarakat pada teks sastra sesuai jenjangnya.
8. Dari konteks cerita tersebut, kejadian apa yang paling minimal harus ditambahkan penulis
untuk melengkapi cerita tersebut?

A Pengenalan situasi cerita

B Penyelesaian konflik

C Peningkatan masalah
D Munculnya konflik

E Puncak konflik

Kompetensi yang diukur: Menjustifikasi pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra
atau teks informasi sesuai jenjangnya.
9. Setelah membaca puisi ini, Emir merasa bahwa puisi ini cocok dengan suasana hatinya
karena baru saja ia kehilangan kucing kesayangannya. Setujukah kamu dengan pendapat
Emir tersebut? Jelaskan jawabanmu.

Jawaban: Setuju. Karena puisi tersebut bercerita tentang kehilangan. Situasi tersebut sesuai
dengan kondisi Emir.
Selain contoh-contoh soal Level pembelajaran 1 teks fiksi yang ada pada aktivitas ini
Bapak dan Ibu juga bisa melihat contoh-contoh soal Asesmen Literasi yang lebih beragam
dengan klik setiap judul kompetensi yang diukur.
Level Pembelajaran 1 Teks Informasi untuk Kelas 9 dan 10
Kompetensi yang diukur: Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
1. Setelah kalian mencermati infografis ‘UMKM Menopang Ekonomi Indonesia’, kalian akan
mendapatkan beberapa informasi. Berdasarkan informasi yang terdapat pada infografis
tersebut, klik pada kolom benar atau salah untuk tiap pernyataan berikut!   
Pernyataan Be

Pemerintah mendorong pertumbuhan UMKM melalui pemberian subsidi pajak.


Peningkatan penerimaan Pph UMKM orang pribadi dan Pph UMKM badan selalu meningkat.

Pada tahun 2016, penerimaan Pph UMKM badan lebih kecil daripada penerimaan Pph UMKM orang pribadi.

Pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan (Pph) final bagi UMKM sebesar 1 %.

Kompetensi yang diukur: Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan


sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
2. Mengapa UMKM perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
yang sesuai? Jelaskan alasanmu! 

Jawaban yang mungkin: Karena pengusaha UMKM perlu mengembangkan kreativitas dan


berinovasi sehingga bisnis dapat bertahan dan berkembang.
Kompetensi yang diukur: Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
3. Setelah mencermati infografik dan teks tersebut, kalian mendapatkan pemahaman bahwa
UMKM perlu dilindungi dan didukung oleh pemerintah dengan alasan berikut. 

 Berikan tanda ceklis ( √ ) pada alasan yang sesuai dengan pemahamanmu!

UMKM dapat menyerap tenaga kerja sangat banyak.

Untuk merintis UMKM diperlukan modal yang besar.

Bisnis UMKM mendominasi perekonomian di Indonesia. 

Pelaku UMKM harus memiliki keterampilan profesional.

Kompetensi yang diukur: Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau


konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
4. Berdasarkan infografik tersebut, kalian dapat melihat bahwa penerimaan pajak
penghasilan (Pph) UMKM naik dalam lima tahun (2014–2017), tetapi pemerintah
menurunkan Pph UMKM. Berikan dua alasan mengapa pemerintah menurunkan Pph
UMKM!

Jawaban: Pertama, agar UMKM terus tumbuh. Kedua, agar pelaku UMKM tidak merasa
terbebani pajak.
Kompetensi yang diukur: Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian,
prosedur, ciri-ciri benda) dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
5. Kamu ingin membuang sampah di rumah dengan memisahkan sampah menjadi dua
kelompok: kelompok sampah B3 dan kelompok sampah yang tidak mengandung B3.
Kelompokkanlah sampah berikut sesuai dengan jenis limbahnya!
Sampah Mengandung B3 Tidak Mengandung B3

A. Daun pembungkus lontong


B. Sabun pembersih lantai

C. Obat nyamuk

D. Potongan sayuran

E. Kardus mie goreng

F. Detergen

Kompetensi yang diukur: Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman


pribadinya dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya
mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
6. Apakah dapat dikatakan bahwa subsidi listrik dari tahun 2011 hingga 2018
mengutamakan rumah tangga yang berasal dari kelas menengah ke bawah?

Jawaban: Tidak karena persentase golongan penerima subsidi yang ditampilkan pada grafik
hanya menunjukkan persentase pada tahun 2018, bukan keseluruhan periode 2011-2018.
Kompetensi yang diukur: Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
7. Berdasarkan teks, terdapat pernyataan bahwa UMKM di bidang kuliner adalah salah satu
jenis usaha yang menguntungkan dan selalu laris. Apakah pernyataan itu dapat dikatakan
akurat? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban: Tidak akurat karena usaha kuliner bisa saja tidak laris jika tidak dikemas dengan
kreatif dan inovatif. Jika terlalu banyak orang yang berbisnis kuliner, persaingan makin ketat
sehingga perlu cara lain untuk membuat makanan tersebut laris. Selain itu, terdapat bisnis
lain yang juga berpotensi laris, yaitu yang berhubungan dengan kebutuhan mendasar,
seperti pakaian dan peralatan rumah tangga.
Kompetensi yang diukur: Menilai efektivitas format penyajian data (format visual, struktur
perbandingan, contoh, dll) untuk mendukung ide pokok pada teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
Perhatikan grafik berikut.

Misalnya, pada tahun 2019, subsidi pengguna listrik mengalami kenaikan dan sebagian
besar dialokasikan untuk pengguna 450 VA dibandingkan dengan pengguna 900 VA. 

8. Apakah hal itu menjadi indikator bahwa penduduk kelas menengah ke bawah di
Indonesia mengalami kenaikan? Jelaskan alasanmu.

Jawaban: Benar, karena pengguna listrik 450 VA sebagian besar adalah kelas menengah ke
bawah.
Kompetensi yang diukur: Menilai dan mengidentifikasi bias pada penulisan teks informasi
sesuai jenjangnya.
9. Sebuah informasi yang bias adalah informasi yang tidak didukung oleh data yang akurat
atau yang bertujuan untuk menguntungkan sebuah pihak. Setelah membaca teks tentang
peran UMKM tersebut bagi perekonomian tersebut, apakah informasi yang di dalamnya
bersifat bias? Jelaskan alasanmu!

Jawaban yang mungkin: Teks UMKM bias karena tidak didukung data dari sumber yang
terpercaya. Selain itu, teks memiliki tujuan untuk mempromosikan program pelatihan yang
terdapat di akhir teks.
Kompetensi yang diukur: Menjustifikasi pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra
atau teks informasi sesuai jenjangnya.

10. Pulang sekolah adik kehujanan di jalan. Sesampainya di rumah, adik mandi tapi tidak
keramas. Malam harinya kepala adik pusing dan badannya demam. Menurut pendapatmu,
apakah pusing yang diderita adik berpotensi penyebab stroke? Sertakan alasanmu!

Jawaban: Tidak berpotensi penyebab stroke karena penyebab adik pusing itu kehujanan.
Selain contoh-contoh soal Level pembelajaran 1 teks informasi yang ada pada aktivitas ini
Bapak dan Ibu juga bisa melihat contoh-contoh soal Asesmen Literasi yang lebih beragam
dengan klik setiap judul kompetensi yang diukur.
Level Pembelajaran 2 Teks Fiksi untuk Kelas 11 dan 12
Kompetensi yang diukur: Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
1. Dalam puisi tersebut, terdapat banyak kata “amplop” yang digunakan secara berulang.
Makna dari kata “amplop” yang dimaksudkan oleh penulis adalah …

A amplop pesan

B Sumbangan

C Hadiah

D Surat

E uang suap / uang sogok

Kompetensi yang diukur: Menyusun generalisasi (kesimpulan umum) dari hasil inferensi


terhadap ide-ide yang terkandung di dalam teks sastra atau teks informasi.
2. Cermati potongan bait puisi berikut!

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.


Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.

Menurutmu, apa maksud larik-larik dalam puisi tersebut?

A Keputusan untuk mengambil langkah

B Keinginan untuk terus bertahan

C Kemauan untuk bekerja keras

D Keputusasaan terhadap keadaan


E Ketidakinginan untuk berubah
Kompetensi yang diukur: Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung
visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks sastra
atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
3. Melalui puisi “Sajak Sebatang Lisong”, W.S. Rendra mengungkapkan kritikan tentang
kehidupan nyata di masyarakat. Namun, dari bait-bait tersebut, W.S. Rendra  juga
mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan. Bait-bait yang
berisi solusi tersebut terdapat di bait ke …

A (7)

B (8)

C (9)

D (10)

E (11)

Kompetensi yang diukur: Merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks
sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya.
4. Setelah membaca puisi Sajak Sebatang Lisong karya W. S. Rendra, kamu akan memahami
bahwa tema yang disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah tentang isu sosial.
Apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut? Berikan alasannya!
Selain contoh-contoh soal Level pembelajaran 2 teks fiksi yang ada pada aktivitas ini Bapak
dan Ibu juga bisa melihat contoh-contoh soal Asesmen Literasi yang lebih beragam dengan
klik setiap judul kompetensi yang diukur.
Level Pembelajaran 2 Teks Informasi untuk Kelas 11 dan 12
Kompetensi yang diukur: Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
1. Pernyataan manakah yang menjelaskan mengapa energi surya disebut energi hijau?
Kamu dapat memilih beberapa jawaban.

Energi surya melepas substansi yang tidak berbahaya atau suara ke atmosfer

Energi surya berbiaya ekonomis

Energi surya tidak memancarkan polutan apa pun ke atmosfer pada saat pemroduksian ataupun pengonsumsia
Energi surya bekerja di mana saja
Kompetensi yang diukur: Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan
sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
2. Dalam konteks adat istiadat, praktek pemberian hadiah adalah merupakan hal yang wajar
dan alamiah bahkan lebih bervariasi dalam hubungan kemasyarakatan, semisal pada acara
pernikahan, kelahiran, sakit, bahkan kematian. Termasuk gratifikasi dalam aspek apakah
sudut pandang tersebut?

A Aspek Hukum

B Aspek Yuridis
C Aspek Sosiologis

D Aspek Psikologis

E Aspek Kemanusiaan
Kompetensi yang diukur: Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
3. Apa tujuan dimunculkannya FAQ (Frequently Asked Question / pertanyaan yang sering
muncul) tentang panel surya pada bacaan tersebut?
Kompetensi yang diukur: Menyimpulkan perubahan kejadian, prosedur, gagasan atau
konsep di dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
4. Dari wacana informasi yang disajikan, praktek pemberian (gratifikasi) dapat mengarah
lebih jauh ke dalam tindakan korupsi jika menyangkut beberapa hal berikut ini. Berikan
tanda ceklis (V) pada pernyataan yang Anda setujui dan tanda silang (X) pada pernyataan
yang Anda tidak setuju!

Pernyataan Setuju

Pemberian terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas yang seharusnya
dimiliki penerima.

Pemberian terkait dengan adanya acara khusus dalam acara kemasyarakatan dan lingkungan sosial.

Pemberian ditunggangi kepentingan di luar tujuan membangun aspek hubungan emosional pribadi dan
sosial kemasyarakatan.

Pemberian ditujukan untuk memberi perhatian dan bertujuan membangun relasi pribadi, sosial dan
adat istiadat.

Pemberian diiringi kepentingan lain dalam relasi kuasa, terkait dengan jabatan dan bertentangan
dengan kewajiban atau tugas penerima
Kompetensi yang diukur:
Menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadinya dalam membaca teks
yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).
5. Baca baik-baik kutipan dari wacana di atas berikut ini:

“Bekerja di mana saja. Meskipun efisiensi panel surya meningkat secara proporsional
dengan jumlah sinar matahari yang diterimanya, panel ini dapat bekerja atau berfungsi di
mana saja, bahkan ketika mendung. Selain itu, menambahkan sistem penyimpanan baterai
surya ke sistem tenaga surya memungkinkan kita menikmati energi gratis di mana saja,
bahkan saat malam hari.”
Menurutmu, apakah panel surya dapat diterapkan di negara tropis, seperti di Indonesia,
atau lebih sesuai diterapkan di negara dengan empat musim? Sertakan alasanmu.

Kompetensi yang diukur: Menilai akurasi pada informasi visual atau nonvisual dalam teks
informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
6. Apakah diagram Dua Penerima Terbesar Subsidi Listrik Tahun 2018 pada wacana tersebut
memberikan gambaran tentang ketepatan subsidi listrik?
Kompetensi yang diukur: Menilai efektivitas format penyajian data (format visual, struktur
perbandingan, contoh, dll) untuk mendukung ide pokok pada teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
7. Beberapa hal berikut ini telah menyumbang kondisi perubahan iklim yang cukup parah.
Berdasarkan pemahamanmu pada data infografik tersebut, berikan tanda centang pada
pernyataan Benar atau tanda silang pada pernyataan Salah pada hal-hal yang ikut
mengakibatkan perubahan iklim.
PERNYATAAN BENAR SALA

Meningkatnya efek gas rumah kaca

Berkurangnya produksi minyak bumi

Terjadinya banjir dan kebakaran hutan

Kurangnya energi terbarukan


Kompetensi yang diukur: Menilai dan mengidentifikasi bias pada penulisan teks informasi
sesuai jenjangnya.
8. Apakah Geronimo dapat disebut sebagai seorang pahlawan? Kaitkan dengan tempat
kelahirannya dan penyerangan yang dilakukan terhadap tentara Meksiko.

LINK CONTOH SOAL : https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/

Anda mungkin juga menyukai