Anda di halaman 1dari 6

Pengantar

Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMP – Angkatan 6
Konsep Asesmen Nasional Pengantar
In Progress

Selamat! Anda telah menyelesaikan asesmen pra program. Semoga Bapak dan Ibu sudah siap untuk
sama-sama belajar.

Pada topik ini, Anda akan lebih jauh mengenal dan memahami mengenai Asesmen Nasional.
Melalui penjelasan pada fase orientasi, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai Asesmen
Nasional? 

Ya, benar. Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah,
dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai
berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas
proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-
informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi


membaca dan numerasi siswa. 
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan
karakter siswa
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-
mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

Seiring disosialisasikannya Asesmen Nasional, telah banyak respons yang disampaikan terkait
konsep dan pelaksanaannya. Siswa, orangtua, guru, bahkan kepala sekolah mulai gelisah terkait
penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional. Untuk menghindari hal itu,
pemahaman yang utuh dan menyeluruh mengenai Asesmen Nasional pun perlu terus
disebarluaskan. Apakah Anda sependapat? 

Sekarang, Anda dapat melanjutkan ke aktivitas berikutnya untuk mendapatkan pemahaman lebih
jauh. Tandai selesai lalu lanjutkan.

Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional


Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMP – Angkatan 6
Konsep Asesmen Nasional Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional
In Progress

Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya untuk
memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang untuk
menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya
akan meningkatkan hasil belajar siswa. 

1. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan mutu dari
waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di
satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara sekolah negeri
dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut tertentu). 
2. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama
sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. 
3. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah
yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong
sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat, bukan
sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil Asesmen
Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional. Asesmen
Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun daerah.

Anda dapat melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai dan lanjutkan.

Evaluasi Ujian Nasional


Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SMP – Angkatan 6 Konsep Asesmen
Nasional Evaluasi Ujian Nasional

In Progress

Berdasarkan penjelasan pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah membandingkan Asesmen
Nasional dan Ujian Nasional. Kebijakan pelaksanaan Asesmen Nasional juga berangkat dari
evaluasi yang dilakukan terhadap Ujian Nasional yang telah berlangsung selama ini. Ujian Nasional
menjadi lebih berorientasi pada pencapaian hasil belajar individu dan pembelajaran yang
berorientasi pada ujian. Sasaran kompetensi yang diharapkan sebagai perbaikan mutu pendidikan
sendiri seringkali terabaikan. Selain itu, beberapa poin evaluasi berikut ini juga menjadi
pertimbangan untuk menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional dan menetapkan penyelenggaraan
Asesmen Nasional. 

Pertama, Butir-butir soal UN hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, sehingga input dan
proses pembelajaran kurang dapat tergambarkan dengan baik. Hal ini belum sejalan dengan tujuan
pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta kompetensi lain
yang relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada Kurikulum 2013. Harapan untuk
mengevaluasi keterampilan siswa dalam menerapkan pengetahuan serta konsep melalui berbagai
konteks kehidupan, serta menunjukan karakter sebagaimana yang diharapkan dalam profil pelajar
pancasila belum lengkap dilakukan melalui UN saja.

Kedua, UN kurang dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran pada subjek siswa
yang sama. Asesmen Nasional dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke arah pengajaran
yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan kompetensi, termasuk di dalamnya kemampuan
bernalar.

Ketiga, UN kurang optimal sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan secara nasional. Hal
ini disebabkan UN diterapkan di akhir jenjang pendidikan lebih sebagai assessment of learning
yang mengukur capaian akhir, bukan sebagai sebagai assessment for learning, yang mengukur
proses pembelajaran. Hasil UN tidak bisa digunakan untuk mengakomodir kebutuhan belajar yang
diperlukan siswa. 

Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari pemerintah untuk terus
memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga poin tersebut, maka sesungguhnya
yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen Nasional adalah pemahaman mengenai tujuan
dan manfaat Asesmen Nasional, serta implikasinya pada perubahan praktik dan strategi
pembelajaran di kelas. Siswa, guru, orangtua, kepala satuan pendidikan tidak lagi direkomendasikan
untuk berlatih soal-soal persiapan AKM sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.

Silakan membaca penjelasan lengkap pada tautan berikut ini Tanya Jawab Ujian Nasional

Anda dapat melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Jangan lupa tandai selesai dan lanjutkan.

 Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi pada kelulusan siswa.

 Benar

 Salah

Correct

Benar.

Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan siswa. Hasil Asesmen Nasional tidak menghasilkan
skor atau nilai siswa secara individual namun lebih berfokus pada capaian kompetensi dan
pemetaan mutu satuan pendidikan.

 Asesmen Nasional dapat dikatakan sebagai pengganti Ujian Nasional karena keduanya
merupakan asesmen berskala nasional yang dibutuhkan siswa untuk menentukan kelulusan.

 Benar

 Salah

Correct

Salah.

Meskipun keduanya berskala nasional, namun Asesmen Nasional dan Ujian Nasional bukanlah hal
yang sama terkait dengan tujuannya. Asesmen Nasional tidak dibutuhkan oleh siswa sebagai syarat
kelulusan namun untuk mengevaluasi dan memetakan mutu pada tiap satuan pendidikan.

 Asesmen Nasional menekankan pada penguasaan kompetensi siswa, sedangkan Ujian Nasional
menekankan pada penguasaan konten pembelajaran siswa.

 Benar

 Salah

Correct

Benar.
Asesmen Nasional menekankan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni
pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Untuk itu ada tiga instrumen yang digunakan,
sementara Ujian nasional hanya menggunakan satu instrumen yang terfokus pada penilaian berbasis
konten yang mengukur aspek kognitif saja.

 Asesmen Nasional lebih menekankan aspek kognitif yang dilihat melalui asesmen kompetensi
mendasar literasi membaca dan numerasi.

 Benar

 Salah

Correct

Salah.

Tidak hanya mengevaluasi aspek kognitif siswa, Asesmen Nasional juga mengevaluasi mutu satuan
pendidikan berdasarkan kompetensi siswa yang mendasar yaitu literasi, numerasi, dan karakter serta
kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

 Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode sensus sedangkan Ujian


Nasional menggunakan metode survei.

 Benar

 Salah

Correct

Salah.

Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode survei dilakukan dengan mengambil
sampel siswa secara acak dari setiap sekolah. Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang
menggunakan metode sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.

 Sekolah A mempersiapkan siswanya untuk siap mengikuti Asesmen Nasional dengan melakukan
perubahan strategi pembelajaran literasi membaca dan numerasi, sehingga mampu melakukan
penalaran terkait berbagai mata pelajaran.

 Benar

 Salah

Incorrect

Benar.

Persiapan yang diperlukan untuk mempersiapkan AN adalah perubahan strategi pembelajaran yang
lebih berfokus pada pengembangan kompetensi. Persiapan melalui bimbel atau latihan-latihan soal
tidak diperlukan karena tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan nilai capaian namun gambaran
kompetensi murid yang aktual.

 Siswa Pak Budi beranggapan bahwa dengan dihapuskannya UN maka siswanya tidak akan
semangat belajar karena kurangnya motivasi untuk mencapai nilai tertinggi.
 Benar

 Salah

Correct

Salah.

Dihentikannya UN dan diberlakukannya AN, justru mengubah pembelajaran yang berbasis konten,
dan berorientasi pada ujian, menjadi pembelajaran yang berbasis kompetensi, yang lebih relevan
dengan konteks kehidupan siswa.

 Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan bukan mengevaluasi hasil
belajar siswa.

 Benar

 Salah

Correct

Benar.

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu satuan pendidikan. Asesmen Nasional
tidak memiliki konsekuensi terhadap kelulusan.  Hasil Asesmen Nasional tidak akan memuat skor
atau nilai siswa secara individual.

 Melihat dari tujuan, manfaat, dan teknis pelaksanaannya, Asesmen Nasional tidak sama dengan
Ujian Nasional, sehingga tidak tepat untuk menyebutnya sebagai pengganti UN.

 Benar

 Salah

Correct

Benar.

Asesmen Nasional dan Ujian Nasional berbeda dari segi tujuan dan manfaatnya. Oleh karena itu,
tidak bisa dikatakan Asesmen Nasional merupakan pengganti UN.

 Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur kompetensi mendasar yang diperlukan siswa
dalam menghadapi persoalan di kehidupan.

 Benar

 Salah

Correct

Benar.
Asesmen Nasional mengukur kompetensi mendasar (general capabilities) yang dapat diterapkan
secara luas dalam segala situasi.  Kompetensi mendasar dibangun melalui pembelajaran beragam
materi kurikulum lintas mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai