Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk spiritual, makhluk individu, dan makhluk sosial. Ketiga

status ini saling berkaitan dan membentuk ikatan yang bersifat komunal, baik bagi diri

sendiri maupun berkelompok dengan manusia yang lain. Kebutuhan komunal antar manusia

kemudian menciptakan berbagai kebutuhan dan kepentingan. Keberagaman kebutuhan dan

kepentingan yang dimiliki setiap manusia menjadi faktor lahirnya kebijakan yang mengatur

kehidupan bermasyarakat agar lebih dinamis. Salah satu kebutuhan dan kepentingan

masyarakat adalah pendidikan, sehingga diperlukan kebijakan dalam mengatur kebutuhan

masyarakat akan pendidikan.

Pendidikan adalah suatu proses pengenalan dan pemahaman terhadap suatu

pengetahuan, yang diterapkan untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia itu sendiri.

Dalam meningkatkan taraf hidupnya, manusia membutuhkan proses pendidikan yang

bersifat jangka panjang dan tidak terbatas masanya (long life education). Untuk memenuhi

kebutuhan pendidikan masyarakat yang tidak terbatas, maka pemerintah mengatur format

pendidikan menjadi tiga bagian yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan

pendidikan nonformal.

Dalam pendidikan formal, ada beberapa jenjang yang saling berkaitan, yaitu jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tingkat atas. Berdasarkan tiga

jenjang pendidikan formal tersebut, jenjang pendidikan dasar adalah pondasi utama yang

menguatkan jenjang pendidikan berikutnya. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan


formal yang berada pada tingkat dasar dan diperuntukkan bagi peserta didik yang berusia 6-

13 tahun. Kebijakan pendidikan di tingkat dasar telah diatur secara lengkap dan sistematis

mulai dari kurikulum, sarana prasarana sekolah (Peraturan Pemerintah No.24/2007), pihak-

pihak yang berkepentingan di dalam pendidikan (stakeholder) seperti standar kualifikasi

Kepala Sekolah/Madrasah (Permen No.13/2007), standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru (Permen No.16/2007), dan standar pengawas sekolah/madrasah (Permen

No.12/2007) hingga prosedur pengelolaan dan pengajaran telah disusun sebagai alat untuk

mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.

Salah satu kebijakan pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

proses pengajaran di sekolah adalah kebijakan kurikulum. Kebijakan kurikulum menjadi

substansi yang sangat berperan, terutama sebagai kendali untuk mengembangkan kualitas

sekolah menjadi lebih baik. Lembaga pendidikan yang memiliki kemampuan manajemen

sekolah yang baik, maka secara linear kebijakan kurikulum yang digunakan juga

berkembang secara signifikan. Sekolah yang berhasil mengembangkan kedua hal tersebut

maka berhak menyandang predikat unggulan, di samping sarana prasarana fisik dan prestasi

sekolah juga turut mendukung adanya predikat tersebut.

SD Muhammadiyah 01 Jember adalah salah satu lembaga pendidikan formal tingkat

dasar yang berpredikat unggulan di wilayah Kabupaten Jember - Jawa Timur. Sekolah yang

berada di bawah bimbingan Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Muhammadiyah ini,

menggunakan proses seleksi saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) sehingga input yang

selektif akan mempermudah proses pencapaian prestasi di sekolah tersebut. Selain itu, SD

Muhammadiyah 01 Jember juga telah banyak menghasilkan output yang berkualitas.

Berbagai prestasi baik skala lokal hingga internasional telah diraih siswa-siswi dari sekolah
tersebut. Prestasi yang telah dicapai oleh SD Muhammadiyah 01 Jember tidak terlepas dari

manajemen sekolah yang tersistem dan penerapan kebijakan kurikulum yang dikembangkan

secara terpadu.

Kebijakan kurikulum yang dikembangkan oleh SD Muhammadiyah 01 Jember

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan KTSP yang beragam,

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Standar Nasional Pendidikan mencakup pada standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan penilaian

pendidikan. Dari kedelapan SNP tersebut, standar isi dan standar kompetensi kelulusan

adalah dua acuan utama dalam mengembangkan kurikulum ini.

Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah, itu berarti bahwa

kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengajaran. Setiap praktik

pendidikan dan pengajaran diarahkan pada pecapaian tujuan-tujuan tertentu, apakah

berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi, kemampuan sosial

ataupun kemampuan untuk berkarya atau mencipta. Untuk menyampaikan bahan pelajaran

diperlukan metode penyampaian yang difasilitasi melalui media-media pembelajaran

tertentu. Begitu pula dengan hasil penilaian diperlukan alat-alat dan metode-metode

penilaian tertentu. Keempat hal tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode, alat dan

penilaian merupakan komponen-komponen utama kurikulum. Keempat komponen

kurikulum tersebut akan menjadi fokus penelitian dalam menganalisis kebijakan kurikulum

yang diterapkan SD Muhammadiyah 01 Jember sebagai salah satu Sekolah Dasar Unggulan

di wilayah Kabupaten Jember-Jawa Timur.


Pemilihan SD Muhamadiyah 01 Jember sebagai objek analisis karena 1) SD

Muhammadiyah 01 Jember konsisten menerapkan KTSP dalam proses pembelajaran selama

lima tahun terakhir (2007-2012), 2) SD Muhammadiyah 01 Jember adalah salah satu

sekolah dasar unggulan di Kabupaten Jember yang berhasil meraih kepercayaan masyarakat,

terutama karena kualitas pengajaran dan kualitas output siswa yang terus meningkat dari

tahun ke tahun.

Untuk mengkomparasikan penelitian ini, peneliti merelevansikan dengan penelitian

sebelumnya yang mengkaji kebijakan KTSP pada suatu lembaga pendidikan, yaitu analisis

mengenai profil pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Provinsi

Jambi oleh Sutrisno dan Nuryanto (2008). Berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan,

penelitian ini membahas gambaran pelaksanaan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah di wilayah Provinsi Jambi. Sedangkan pada penelitian ini lebih khusus, yaitu

membahas kebijakan KTSP yang dikembangkan oleh sebuah lembaga pendidikan dasar

unggulan di wilayah Kabupaten Jember , yaitu SD Muhammadiyah 01 Jember .

Berdasarkan beberapa alasan di atas, maka peneliti mengangkat judul “Analisis

Kebijakan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD

Unggulan Muhammadiyah 01 Jember - Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana jenis kebijakan kurikum KTSP yang dikembangkan oleh SD Muhammadiyah

01 Jember ?
2) Bagaimanakah dampak kebijakan kurikulum KTSP terhadap peningkatan kualitas

pendidikan di SD Muhammadiyah 01 Jember?

3) Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh dalam pengembangan kurikulum KTSP di

SD Muhammadiyah 01 Jember?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi dan hasil analisis tentang;

1) Jenis kebijakan kurikulum KTSP yang dikembangkan oleh SD Muhammadiyah 01

Jember.

2) Dampak kebijakan kurikulum KTSP terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD

Muhammadiyah 01 Jember.

3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum KTSP di SD

Muhammadiyah 01 Jember.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dai hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai

bahan perbandingan untuk mengadakan penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas,

seperti implementasi kebijakan KTSP dalam meningkatkan kreativitas proses belajar dan

mengajar.
2) Bagi mahasiswa Kebijakan Pengembangan dan Pendidikan, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan diskusi dan bahan referensi analisis kebijakan pendidikan,

khususnya di bidang kebijakan kurikulum.

3) Bagi dosen Kebijakan Pengembangan dan Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi pada mata kuliah analisis kebijakan pendidikan.

4) Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengolah

kebijakan KTSP sebagai instrumen yang lebih produktif pada masa yang akan datang.

5) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk lebih meningkatkan

kesiapannya dalam proses belajar dan mengajar.

6) Bagi masyarakat umum, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang

bermanfaat untuk masyarakat bahwa pengambilan kebijakan kurikulum yang tepat akan

menentukan proses belajar mengajar yang optimal sehingga memacu peningkatan prestasi

anak didik.

1.5 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan memberikan batasan pengertian terhadap istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian agar tidak menimbulkan anggapan lain. Istilah yang perlu

didefinisikan adalah sebagai berikut:

1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.


2) KTSP adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan melalui

pembalajaran autentik, pembelajaran berbasis penemuan (inquiri), pembelajaran berbasis

masalah, pembelajaran berbasis kerja dan pembelajaran berbasis portofolio.

3) Pengembangan kurikulum KTSP adalah proses dikembangkannya kebijakan kurikulum

KTSP yang diarahkan untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih optimal, baik itu

yang berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, ketrampilan sosial maupun

pengembangan pribadi.

4) Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal tingkat dasar yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi anak didik yang berusia antara 7 – 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai