Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi belajar-mengajar lama menunjukkan kecendrungan terpisah satu

dengan yang lainnya. Guru memilih dan menggunakan strategi belajar-mengajar

misalnya ceramah saja, atau kerja kelompok saja, atau individual saja. Selain itu,

kedudukan dan fungsi guru cendrung lebih dominan sehingga keterikatan guru

dalam strategi itu tampak masih terlalu besar, sedangkan keaktifan siswa masih

terlalu rendah kadarnya. Gejala ini sekaligus mengambarkan bahwa penggunaan

strategi masih terbatas pada satu atau dua metode mengajar saja, belum meluas dan

mencakup penggunaan metode secara luas dan banyak variasinya. Implikasi

keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal (Omar

Hamalik, 2012: 1).

Keadaan dan siatuasi ini disadari oleh para pakar pendidikan. Penemuan-

penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam

psikologi pendidikan dan teknologi dalam kelas, mendorong perubahan yang

mengarah lebih kompleks, lebih mengarah, lebih terpadu, dan mengandung

keseimbangan antara beberapa metode mengajar yang berlandaskan cara belajar

siswa aktif (Omar Hamalik, 2012: 1).

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif

dan efesien (Wina Sanjaya, 2010: 126).

1
Adapun Strategi merupakan hal penting dalam proses pembelajaran, yang

dapat memperoleh kesuksesan atau keberhasilan guru dalam pencapaian tujuan

pendidikan. Bentuk pentingnya dalam proses pembelajaran, guru yang

menggunakan strategi sangat berbanding jauh dengan guru yang tidak

menggunakan strategi. Tanpak jelas, strategi merupakan kegiatan yang dilakukan

guru sebelum penyusunan rencana tindakan yang meliputi penggunaan metode dan

pemanfaatan sumber daya dalam pembelajaran, dan strategi disusun mencapai

tujuan tertentu. Artinya, arah dari segala keputusan dari penyusunan strategi adalah

pencapaian tujuan.

Sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang

dapat diukur keberhasilannya. Dalam hal ini, strategi pembelajaran yang diterapkan

guru tergantung pada pendekatan yang digunakan, pendekatan dapat diartikan

sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, sebagaimana

yang dinyatakan, bahwa ada dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan

yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa/ siswi (Wina

Sanjaya, 2010: 127).

Di samping itu, penggunaan strategi pembelajaran tidak semua yang dapat

diterapkan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi

memiliki ke khasan sendiri-sendiri (Wina Sanjaya, 2010: 131). Oleh sebab itu,

seorang guru harus mampu memilih stretegi yang cocok dengan keadaan, sehingga

terjadi perubahan sikap terhadap peserta didik.

Pendidikan menjadi salah satu wadah terpenting dalam pembentukan

karakter dan kepribadian generasi muda. Pendidikan tidak hanya menjadikan siswa/

2
siswi menjadi cerdas dan pintar tetapi juga mempunyai budi pekerti, sopan santun

sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi

diri sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya. Standar nilai dan norma

merupakan suatu kondisi yang mengacu kepada kaidah agama, ilmu, teknologi,

hukum dan kebiasaan yang terefleksi dalam perilaku sehari- hari.

Pendidikan karakter pada prinsipnya adalah upaya menumbuhkan

kepekaan dan tanggung jawab sosial, membangun kecerdasaan emosional, dan

mewujudkan siswa yang memiliki etika tinggi. Sedari kecil, orang tua telah

melaksanakan pendidikan karakter (yang waktu itu belum dilabelisasi sebagai

penanaman karakter) yang menyangkut pendidikan sosial, emosional, dan etika.

Pendidikan karakter mengajarkan siswa bagaimana menjadi diri mereka terbaik dan

bagaimana mereka melakukan pekerjaan terbaik serta memfasilitas budaya sekolah

yang positif (Barnawi dan Arifin, 2016: 22-23).

Di sisi lain, karakter adalah sifat- sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti

yang dapat membedakan seseorang dengan orang lain. Dengan demikian karakter

adalah nilai yang baik-baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam

prilaku (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011: 42).

Dari dua defenisi karakter di atas, menerangkan bahwa karakter

merupakan sikap yang muncul dalam diri seseorang yang tidak dapat di buat-buat

dan menjadi prilaku atau cerminan dalam kehidupan sehari-hari. Karakter

merupakan nilai moral universal (bersifat absolute) yang bersumber dari agama,

memiliki tujuan yang pasti apabila berpijak dari nilai- nilai karakter dasar tersebut.

3
Penomena sekarang ini para peserta didik khususnya di SMP mereka

kurang mempunyai rasa hormat kepada gurunya, mereka mengganggap guru itu

teman maka dengan hal itu mereka tak perlu untuk dihargai dan dihormati. Adanya

ke khawatiran yang timbul pada masa sekarang ini adanya masalah kenakalan siswa

di antaranya, bolos sekolah, perkelahian, mencuri, melawan guru, merokok,

berpacaran. menjadi potret hitam pendidikan.

Seharusnya siswa itu patuh dan taat kepada guru, serta hormat kepadanya

sudah semestinya dapat diterapkan di tengah-tengah proses belajar mengajar di

sekolah. bahkan ketika terjadi pertemuan antara siswa dengan guru di luar jam

sekolah, hal ini adalah bentuk ketawaduan siswa terhadap orang yang telah berjasa

mentransferkan kemampuannya. dengan diterapkan hal ini maka siswa tidak hanya

cerdas dari sisi intelektual saja, tetapi juga matang di sisi emosionalnya.

SMP IT Pondok Pesantren Syahruddiniah menjadi lembaga pendidikan

yang memberikan porsi pendidikan agama yang lebih banyak dari pada tingkat

Sekolah Menengah Pertama pada umumnya karena SMP IT Pondok Pesantren

Syahruddiniah merupakan sekolah swasta yang mata pembelajarannya sama seperti

Madrasah Tsanawiyah, tentu harapan orang tua yang menyekolahkan anaknya di

SMP IT Pondok Pesantren Syahruddiniah agar anak mereka mendapatkan

pengetahuan keagamaan yang lebih dan berakhlakul karimah, anak-anak yang

bersekolah di SMP IT Pondok Pesantern Syahruddiniah. Dengan mendapatkan

pengetahuan keagamaan yang baik tentu berbanding lurus dengan nilai karakter

yang akan didapatkan si anak. Walaupun ada beberapa anak yang berakhlak kurang

baik, berangkat dari kondisi seperti itu wajar bila SMP IT Pondok Pesantren

4
Syahruddniah diharapkan menjadi lembaga yang dapat menempa para peserta

didik agar menjadi manusia yang religius, jujur, disiplin dan bertanggung jawab,

sesuai dengan cerminan nilai-nilai karakter.

Oleh karena itu, Guru Pendidikan Agama Islam harus mempunyai strategi

yang baik untuk mengembangkan karakter peserta didik berdasarkan nilai- nilai

yang etika dan estetika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggungjawab

dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai- nilai kinerja

pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi.

Begitu juga karakter siswa di SMP IT Pondok Pesantren Syahruddiniah

Sungai Pagar, sesuai studi pendahuluan yang peniliti lakukan, di temukan gejala-

gejalanya sebagai berikut :

1. Guru telah melakukan strategi belajar mengajar. Akan tetapi masih ada sisiwa

yang belum paham dalam pembelajaran tersebut.

2. Masih ada guru yang masih belum bisa membuka dan menutup pelajaran dengan

baik. Selama ini guru hanya melakukan membuka dan menutup pelajaran sesuai

mereka hendaki tanpa berpedoman pada RPP.

3. Kurangnya kemampuan guru menjelaskan materi pelajaran dengan baik dan

benar. Sehingga mngabaikan banyak peserta didik tidak memahami pelajaran.

4. Kurangnya kemampuan guru memotivasi peserta didik. Selama ini guru hanya

terfokus pada penyampaian materi tanpa memperhatikan motivasi peserta didik

dalam mengikuti pelajaran. Hal ini mengakibatkan banyak peserta didik yang

malas memperhatikan dan malas bertanya.

5
Berdasarkan beberapa gejala yang ditemukan di atas maka penulis tertarik

untuk meneliti dengan judul : Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Menerapkan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Di SMP IT Pondok Pesantern

Syahruddiniah Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten

Kampar.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis akan

membuat batasan masalah dalam penelitian ini pada strategi guru pendidikan

Agama Islam dalam menerapkan pendidikan karakter Bagi Siswa Kelas IX di SMP

IT Pondok Pesantren Syahruddiniah Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri

Hilir Kabupaten Kampar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah di uraikan di atas maka penulis

merumuskan masalah yaitu Bagaimana Strategi guru Pendidikan Agama Islam

dalam menerapkan pendidikan karakter Bagi Siswa Kelas IX di SMP IT Pondok

Pesantren Syahruddiniah Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir

Kabupaten Kampar ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan

Pendidikan Karakter Bagi Siswa Kelas IX di SMP IT Pondok Pesantren

Syahruddiniah Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten

Kampar

6
2. Manfaat Penelitian

a. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada.

b. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi khususnya kepada :

1) Siswa untuk menambah pengetahuan tentang pendidikan karakter dalam

pembelajaran.

2) Guru sebagai bahan evaluasi dalam membimbing dan memotivasi siswa

untuk menerapkan pendidikan karakter dan menumbuhkan kesadaran sifat

disiplin dalam dirinya.

E. Sistematika Penulisan

Sistem dalam penulisan sangat penting karena dalam memberikan gambaran

yang sangat jelas mengenai langkah-langkah penelitian dan permasalahan yang

akan dibahas dalam penelitian. Untuk memudahkan dan terarahnya penulisan

penelitian ini maka tema-tema yang akan dibahas diatur secara sistematis menjadi

beberapa bab dan sub bab yang uraiannya antara satu dengan yang lainnya

mempunyai hubungan sistematis, sehingga membentuk urain yang patut dan mudah

dipahami, sebagi berikut :

BAB I : PENDAHULUAN terdiri dari Latar Belakang Masalah, batasan

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika penulisan.

7
BAB II : KERANGKA TEORITIS DAN KONSEP OPRASIONAL

Pengertian Strategi, Pengertian karakter, Nilai karakter bangsa,

Prinsip-prinsip pendidikan karakter di sekolah, Tujuan pendidikan

karakter, Nilai-nilai yang di kembangkan dalam pendidikan

karakter, Strategi pendidikan karakter, Penelitian yang relevan,

Konsep operasional dan kerangka Konseptual.

BAB III : METODE PENELITIAN terdiri dari Jenis penelitian, Tempat

dan waktu penelitian, subjek dan Objek penelitian, Populasi dan

Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data,

Teknik Analisis Data.

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN terdiri dari gambaran umum

lokasi penelitian, penyajian data, analisis data dan intepretasi data.

BAB V : PENUTUP, Bagian ini terdiri atas: kesimpulan dan saran.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai