PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi mutu pembelajaran sangat penting bagi setiap sekolah. Karena dalam suatu
sekolah harus ada mutu yang sangat baik, maka peminat yang ingin bersekolah di sekolah
tersebut juga akan semakin banyak. Akan tetapi mutu pendidikan bukan hanya ditentukan
oleh lembaga sekolah sebagai pusat pengajaran, tetapi disesuaikan dengan apa yang
diharapan oleh masyarakat yang cenderung selalu berkembang seiring dengan kemajuan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Sekolah juga harus ada MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) karena Manajemen
Berbasis Sekolah merupakan paradigma pendidikan yang memberikan otonomi luas pada
tingkat sekolah supaya sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan
Menurut Sagala (2010) bahwa sekolah yang berhasil ditentukan oleh faktor-faktor
antara lain: (1) kegiatan belajar-mengajar yang berpusat pada siswa (2) kompetensi guru
tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan (4) kegiatan ekstrakurikulernya dapat
1
meningkatkan keterampilan akademik siswa. Strategia juga dapat diartikan sebagai suatu
Menurut Gagne dalam Hardini Isriani: 2012: 11 strategi adalah kemampuan internal
umum, strategi yaitu suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha guna
mencapai sasaran yang ditentukan. Berkaitan dengan belajar mengajar, strategi dapat
diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam kegiatan belajar
mengajar.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan untuk mencapai
tujuan.
masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur , metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam
sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang akan dijadikan sebagai umpan balik untuk
Strategi belajar digambarkan sebagai sifat, tingkah laku yang tidak teramati, atau
langkah nyata yang dapat diamati. Strategi belajar menurut J.R. David dalam buku
2
Strategi Pembelajaran Terpadu (Hardini Isriani; 2012;12) meliputi rencana, metode, dan
Sekolah merupakan suatu lembaga yang konkret yang bisa mengangkat status
seseorang dari kedudukan rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Sekolah menjadi
rumah kedua bagi siswa, di sekolah siswa bisa mendapatkan perlakuan yang sama
dengan dirumah. Selain siswa bisa menambah ilmu di sekolah juga bisa menganggap
guru seperti orangtua sendiri. Apabila siswa kurang didikan dari orangtua nantinya bisa
mendapatkan didikan yang semestinya dalam sekolah, baik dalam bentuk pembelajaran
maupun saat diluar jam pembelajaran berlangsung. Menurut Hardini Isriani (2012; 13)
strategi dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara untuk mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan strategi tertentu
Guru harus benar-benar bisa membawa siswanya untuk belajar dengan serius, jika
siswa belum paham diharapkan memberanikan diri untuk bertanya pada gurunya setelah
materi disampaikan selesai. Sebab pada dasarnya proses belajar mengajar dapat
dikatakan berhasil, jika siswa siswi yang belajar ada perubahan tingkah laku. Secara
umum hasil belajar siswa dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa. Adanya
perubahan nya bakat dan minat siswa untuk belajar, juga sosial ekonomi dan yang
lainnya.
SMP Kristen 4 Salatiga yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta yang
berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga yang beralamat di Jl. Tentara Pelajar
no.4, Mangunsari, Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721. Sekolah ini
3
merupakan salah satu sekolah yang siswanya sangat minim adapun masalah yang paling
menonjol yang peneliti ketahui yaitu siswa kadang berangkat sekolah kadang tidak, nilai
Gejala yang ada di SMP Kristen 04 Salatiga yaitu kurangnya antusias siswa dalam
siswanya agar antusias dalam mengikuti pembelajaran, supaya tercapainya hasil belajar
siswa sesuai dengan KKM. Ketika pembelajaran dikelas berlangsung, guru dapat
siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tercapainya hasil belajar yang
optimal. Hal ini dilakukan agar siswa tahu keadaan yang ada di sekelilingnya, hal
tersebut bisa mendorong minat siswa untuk meningkatkan nilainya dan siswapun
mampu berfikir secara kritis dalam pembelajaran. Semakin baik strategi mutu belajar
maka akan semakin banyak juga siswa yang paham tentang materi yang sudah
sebagai berikut:
1. Nilai mata pelajaran IPS 6 dari 21 siswa tidak tuntas disebabkan karena sering tidak
2. Kedisiplinan masih kurang dalam hal ketika masuk sekolah msih ditemuinya siswa
yang terlambat.
3. Kesadaran belajar mandiri masih kurang dapat dilihat ketika peneliti melakukan
observasi, yaitu masih adanya siswa yang bicara sendiri saat guru menjelaskan materi
pembelajaran.
4
Berdasarkan gejala problematis tersebut untuk menunjang mutu dari siswa, sekolah
memberikan fasilitas yang baik berupa penerimaan siswa dari kalangan orang-orang yang
ada masalah dalam perekonomian, kurangnya kasih sayang dari orang tua yaitu siswa
yang berasal dari keluarga broken home, bahkan anak jalanan juga diperbolehkan untuk
B. Rumusan Masalah
Dari identitas masalah tersebut, maka permasalahan yang muncul yaitu bagaimanakah
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui strategi peningkatan mutu belajar siswa kelas VIII di SMP KRISTEN 04
SALATIGA
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori dari Sallis (2006 : 33)
teman yang sering mengajak berbicara dikelas membuat siswa tidak konsentrasi
dalam belajar sehingga berdampak pada mutu, keseringan bermain game membuat
siswa kecanduan untuk bermain game secara terus menerus hal ini mengakibatkan
terbuangnya waktu untuk belajar, terbuangnya waktu belajar membuat siswa tidak
memahami materi yang harus diulas ulang, sehingga akhir dari pencapaian hasil
5
belajarnya rendah dan berdampak pada mutu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
mutu belajar siswa guna untuk bisa mencapai kelayakan suatu peningkatan dalam
hasil belajar.
b. Manfaat Praktis
Bagi Penulis
belajar dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang berkaitan dengan
mutu belajar. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Kepala Sekolah
Guru
Siswa
6
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan peneliti lain untuk
E. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan supaya penelitian
dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka peneliti memberi batasan masalah yaitu:
Subyek Penelitian
Obyek Penelitian