SINOPSIS PENELITIAN
Nama : Haeriah
Nim : 20.05.01.0002
Judul : Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
SMP Negeri 2 Palopo di Rumah pada Masa Pandemi
Guru sebagai salah satu komponen dalam dunia pendidikan memiliki peranan
oleh faktor guru. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugas guru
didik tidak akan berkembang secara optimal tampa bantuan dari seorang guru. Oleh
karena itu guru harus memperhatikan peserta didik secara individual, karena peserta
didik yang satu dengan yang lainnya memiliki cirri dan karakter yang yang sangat
mendasar berbeda-beda.1
1
H.Abd.Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika, (Yogyakarta: Guru
Printika, 2012), h. 37.
2
sesuai dengan ciri dan karakter peserta didik yang sedang dihadapi. Banyak
ditemukan seorang guru yang memiliki tingkat pengetahuan yang luas tentang materi
pembelajaran akan tetapi tidak berhasil dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik disebabkan strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan minat
harus memperhatikan beberapa hal di antaranya strategi yang digunakan oleh guru
serta kesesuaian bahan yang diberikan dengan tingkat pemahaman peserta didik.
Mendidik peserta didik menjadi manusia yang paham terhadap agama Islam pada
intinya adalah untuk melestarikan potensi dan fitrah yang ada pada setiap diri
individu yakni agama Islam. Sebagaimana firman Allah swt., dalam Q.S. ar-Ruum
ayat 30.
Terjemahnya :
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetapkannya atas
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.2
Dilema pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Palopo pada masa pandemi yakni
terdapat perubahan mendasar dari pola pendidikan itu sendiri. Hal ini disebabkan
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Darus Sunnah, 2002), h.
408.
3
karena guru dan peserta didik diwajibkan belajar secara daring atau online sehingga
membuat para guru dan peserta didik tidak dapat bertatapan langsung di dalam kelas.
Situasi seperti ini tidak semua siswa dapat menerimanya dengan baik sehingga
dibutuhkan suatu penyesuaian atau adaptasi baik dari guru maupun dari siswa itu
sendiri. Misalnya dalam hal penialian dan pengumpulan tugas seorang guru terkadang
harus lebif fleksibel disebabkan keadaan dan kondisi siswa yang berbeda-beda, ada
yang memiliki akses jaringan yang baik dan ada pula yang tidak bagus bahkan ada di
antara siswa yang tidak mendapatkan jaringan di sekitar tempat tinggalnya sehingga
harus mencari tempat yang terdapat jaringan internet sehingga bisa mengikuti
professional harus memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam
proses pembelajaran yang dapat peserta didik lebih termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat lebih maksimal.
Begitupula sebaliknya ketika seorang guru tidak memahami strategi yang baik dan
cocok untuk peserta didik, tentunya akan memberikan dampak yang negative bagi
Strategi merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk diaplikasikan
oleh guru dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik, karena dengan
menggunakan strategi belajar yang tepat, peserta didik lebih termotivasi dan lebih
fokus dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh
karena itu guru di SMP negeri 2 Palopo senantiasa berusaha dalam meningkatkan
4
mutu pendidikan dan pembelajaran dengan merancang dan memilih staregi yang tepat
senantiasa membimbing peserta didik untuk tetap semangat dan aktif dalam
Hasil belajar memang telah menjadii salah satu indicator dalam keberhasilan
proses pembelajaran. Dengan hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik setiap
akhir tahun atau saat proses pembelajaran, maka dapat diketahui tingkat kualitas
peserta didik. Guru yang baik adalah memberikan transfer informasi kepada peserta
didik secara tepat. Di samping itu, hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan gaya
belajar guru dan peserta didik yang saling berkaitan, saling mendukung antara satu
dengan yang lain. Sehingga hal ini sangat menentukan keberhasilan proses
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI)
masih saja terjadi.sebagaimana hasil dari wawancara yang telah dilakukan peneliti
pada tanggal 05 Oktober 2020 pada salah seorang guru PAI yang ada di SMP Negeri
2 Palopo yaitu bapak Lubis. Beliau mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang
4
Suparman, Gaya Belajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2010), h. 63.
5
melalui mediaonline seperti zoom dan WA. Bahkan kesulian lain yang dialami oleh
siswa yaitu mereka tidak memilik data internet yangcukup untuk digunakan dalam
sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tercapainya hasil belajar
yang dinginkan dalam pembelajaran sangat ditentukan oeh strategi yang digunakan
oleh guru pada saat proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk
mengangkat suatu judul penelitian tentang strategi guru PAI dalam meningkatkan
hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 2 Palopo di rumah pada masa pandemic.
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan hasil
belajar peserta didik pada maple pendidikan agama Islam serta berguna bagi guru
agar lebih selektif dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga hasil
belajar peserta didik di rumah pada masa pandemic ini tetap sesuai dengan harapan
bersama.
B. Rumusan Masalah.
5
Lubis, Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 Palopo, wawancara pada SMP Negeri
2 Palopo, tangga 05 Oktober 2020.
6
1. Bagaimana bentuk strategi yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan
hasil belajar peserta didik SMP Negeri 2 Palopo di rumah pada masa pandemi?
2. Apa yang menjadi kendala dan solusi bagi guru PAI dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik SMP Negeri 2 Palopo di rumah pada masa pandemi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang diharapkan untuk menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
1. Untuk memahami bentuk strategi yang dilakukan oleh guru PAI dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 2 Palopo di rumah pada masa
pandemi.
2. Untuk memaparkan kendala dan solusi bagi guru PAI dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik SMP Negeri2 Palopo di rumah pada masa pandemi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfat teoretis
2. Manfaat praktis
dan bervariasi sehingga hasil belajar pendidikan agama Islam perserta didik dapat
b. Sebagai tugas dan tanggung jawab peneliti sebagai insan akademis untuk
E. Kajian Teori
strategi Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Galang, 2) mengetahui dan
pendukung dan penghambat pada proses penerapan strategi Guru Pendidikan Agama
teologis normatif, pedagogis,yaitu pendekatan yang beranjak dari konsep dan teori
peserta didik, dan sosiologis mengambarkan aspek sosial para peserta didik. Adapun
lokasi penelitian adalah SMK Negeri 1 Galang, informan yang dijadikan sebagai nara
Pendidikan Agama Islam, Wali Kelas, dan peserta didik itu sendiri. Teknik
melalui tiga tahapan: Pertama, sebelum dan ketika proses pembelajaran berlangsung,
didik an melatih peserta didik berfikir mendalam. Kedua, strategi di akhir jam
pembelajaran meliputi usaha pemberian tes lisan dan tulisan yang berhubungan
dengan materi yang diajarkan. Ketiga, strategi di luar jam pelajaran kegiatan meliputi
pemberian keteladanan dan motivasi kepada peserta didik untuk memantapkan ilmu
pengetahuan dalam bentuk sikap, sifat dan perilaku sehari-hari. Faktor pendukung
islam ,tenaga Guru profesional dan faktor Internal dan Eksternal peserta didik,
beberapa komponen dalam dunia pendidikan takni lembaga, guru dan peserta didik
9
itu sendiri. Ketiga komponen ini harus saling mengisi antara yang satu dengan yang
lainnya. Beberapa bentuk strategi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu:
a. Pemberian motivasi
yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang
berminat terhadap suatu pelajaran akan terus tekun untuk belajar. Dia akan terus
mendorong untuk belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil yang memuaskan.
minat, besar kemungkinan akan mudah dalam mencapai tujuan yang telah diciptakan,
serta dapat dipastikan akan memperoleh hasil yang memuaskan. Oleh karena itu demi
Metode mengajar adalah cara atau teknik yang dilakukan oleh seorang
pendidik untuk berinteraksi dengan anak didik dalam proses belajar mengajar guna
mencapai tujuan pengajaran yang diinginkan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan
tersebut maka dalam menyajikan bahan pelajaran guru dituntut untuk memiliki
7
Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 57
10
berbagai kemampuan, dalam hal ini menguasai teknik-teknik penyajian atau metode
mengajar.
belajar dan mengajar di dalam kelas, seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan
variasi dalam mengajar. Dalam proses belajar mengajar, apabila guru tidak
menggunakan variasi, maka akan membuat siswa menjadi bosan, perhatian siswa
langsung sesuai dengan materi yang sedang diajarkan oleh guru. Keadaan semacam
inilah yang diharapkan guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif.
seorang guru menggunakan metode ceramah kemudian diikiuti dengan metode tanya
jawab, atau menugaskan siswa mencari bahan materi yang akan dipelajari kemudian
didiskusikan didalam kelas. Dan masih banyak lagi metode-metode yang bisa
divariasikan oleh guru yang dapat membuat murid lebih tertarik untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar dan bahkan memotivasi siswa sehingga berdampak bagi
Setiap guru berusaha maksimal agar kelasnya dapat dikelola dengan baik.
Pengelolaan yang baik didasarkan pada; pertama, guru mengetahui secara cepat
dalampengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana
pendekatan digunakan.9
d. Pemberian nilai.
Angka atau nilai memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar.
Apabila angka yang diperoleh peserta didik lebih tinggi dari peserta didik lainnya,
didik ingin mengetahui hasil pekerjaanya, yakni berupa angka yang diberikan oleh
guru. Peserta didik yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi
belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya yang mendapat angka kurang, mungkin
menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.10
pertimbangan tentu lebih dahulu diperhatikan, betulkah hasil yang dicapai anak didik
itu atas usahanya sendiri. Siapa tahu bukan hasil usahanya, tetapi hasil menyontek
9
Nurkhalisa Latuconsina, Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran, (Makassar: Alauddin
University Press, 2013), h. 133.
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 167.
12
pekerjaan temannya. Disini kearifan guru dituntut agar memberikan penilaian tidak
F. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
1) Pendekatan Pedagogik
pandangan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang berada dalam proses
2) Pendekatan Religius
berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat dijadikan sebagai
pendidikan.
3) Pendekatan Psikologis
13
keadaan jiwa peserta didik karena pekerjaan mendidik didasarkan atas tahap-tahap
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif. Penelitian ini bermaksud menjawab permasalahan strategi guru PAI dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 2 Palopo di rumah pada masa
pandemi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran melalui data yang
valid, baik yang bersumber dari pustaka maupun dari subjek dan objek dalam
penelitian.
2. Defenisi Istilah
a. Strategi
Strategi dalam penelitian ini yaitu suatu pendekatan yang dilakukan secara
keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh seseorang guru untuk
14
diharapkan.
b. Guru PAI
suatu kegiatan atau bimbingan pengajaran kepada peserta didik untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran yakni menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
swt.
Hasil belajar siswa merupakan kemampuan atau nilai yang diperoleh dari
siswa sehingga dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya, khususnya yang berkaitan
Sebuah data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan
Sugiyono berpendapat bahwa ”menurut derajat sumbernya, data terdiri dari dua, yaitu
a. Data Primer,
11
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cet. XVI ; Bandung : Alfabeta, 2012, h. 193.
15
Sumber data primer adalah data otentik atau data yang berasal dari sumber
pertama. Sumber data primer penelitian ini berasal dari data lapangan yang diperoleh
memperoleh sejumlah data primer, maka diperlukan sumber data dari objek penelitian
yang disebut situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat, pelaku, dan
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah mereka
yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP negeri 2
Palopo
1) Pimpinan Sekolah
Pimpinan sekolah yang dimaksud adalah kepala SMP Negeri 2 Palopo, Wakil
2) Para Guru
Guru yang dimaksud adalah para pendidik yang mengajarkan di SMP Negeri 2
Palopo Palopo, baik yang berstatus guru PNS maupun yang berstatus guru honorer
3) Peserta Didik
Peserta didik yang dimaksud adalah seluruh peserta didik yang terpilih menjadi
narasumber yang sebagian diambil sebagai nara sumber dalam penelitian ini.
b. Data sekunder,
16
data kepada pengumpul data, penulis memproleh dokumen berupa dokumen sekolah,
4. Instrumen Penelitan
masalah yang hendak. Menurut Sugiyono instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan baik untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.12
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
penelitian. Apabila alat penelitian ini akurat, maka hasilnya akan akurat dan
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
h.148.
17
a. Metode Observasi
pendidikan agama Islam dan siswa SMP Negeri 2 Palopo serta mencari data-data
dua pihak, yaitu pewawancara atau yang mengajukan pertanyaan dan informan atau
yang menjawab pertanyaan. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data atau
informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti.
Wawancara ini ditanyakan kepada pihak-pihak yang dianggap tahu tentang informasi
c. Metode Dokumentasi
buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. 13
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Praktek, (Cet. IX; Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 51.
18
pertimbangan praktis bahwa kemungkinan hasilnya dapat dicapai dan dapat lebih
yang penulis temukan di lapangan, adapun cara yang penulis lakukan dalam proses
data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data
menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik
Mengenai triangulasi data dalam penelitian ini, ada dua hal yang digunakan,
a. Triangulasi teknik
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.
330.
19
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, atau dengan
menghasilakan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau sumber data yang lain untuk memastikan
data mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar namun sudut pandang
yang berbeda-beda.
b. Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas
data tentang perilaku guru, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah
diperoleh dapat dilakukan melalui kepala sekolah, teman guru yang bersangkutan dan
kepada siswa yang diajarnya. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa diratakan
dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di analisis
Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dikelolah, mencari dan menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang
Teknik analisis data yang dipakai dalam penulisan tesis ini adalah analisis
yang deskriptif kualitatif. Dalam pengambilan keputusan dari data yang telah tersedia
menjadi susunan pembahasan, maka penulis menggunakan tiga jalur analisis data
a. Reduksi data
dikaitkan dengan data, maka yang dimaksud dengan reduksi adalah pengurangan,
susutan, penurunan, atau potongan data tanpa mengurangi esensi makna yang
b.Penyajian data
15
Muhammad Yaumi dan Muljono Damopolii, Action Research: Teori, Model, dan Aplikasi,
(Cet. I; Jakarta: Kencana, 2012), h. 138.
21
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya sehingga dengan demikian
penulis akan mudah untuk mengetahui apa yang sudah ada dan telah terjadi dalam
penelitian sehingga bisa merencakan langkah apa yang seharusnya akan dilakukan
selanjutnya.
c. Penarikan kesimpulan
secara induktif, yaitu berdasarkan informasi atau data yang diperoleh dari berbagai
sumber yang bersifat khusus dan individual, diambil kesimpulan yang bersifat umum.
Penarikan kesimpulan yaitu setelah data disajikan dan menjabarkan berbagai data
yang telah diperoleh, peneliti membuat kesimpulan yang merupakan hasil dari suatu
penelitian. 16
F. Daftar Pustaka
Beni, Saebani Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009.
16
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Al-Fabeta, 2005), h. 95.
22
Daulay, Putra Haidar, Dinamika Pendidikan Islam, Bandung: Cita Pustaka Media,
2004.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Darus Sunnah,
2002.
H. Mohammad Daud Al¸ Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia Jakarta: PT. Gramedia,
2000.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Cet. III; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004.
Slameto, Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Soleha dan Rada, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2011.
23
Yaumi, Muhammad dan Muljono Damopolii, Action Research: Teori, Model, dan