PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
RAHMANSYAH
Nomor Pokok :
NIRM :
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
DAFTAR REFERENSI.........................................................................................22
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada proses pembelajaran di kelas hingga saat ini masih juga ditemukan
pengajar yang memposisikan peserta didik sebagai objek belajar, bukan sebagai
individu yang harus dikembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat
mematikan potensi peserta didik. Dan dalam keadaan tersebut peserta didik hanya
mendengarkan pidato guru di depan kelas, sehingga mudah sekali peserta didik
merasa bosan dengan materi yang diberikan. Akibatnya, peserta didik tidak paham
masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah pada pelajaran
Aqidah Akhlak Materi Adab Kepada Guru dan Orang Tua Materi Adab Kepada
Guru dan Orang Tua di Kelas VIII A. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat
dari nilai tes ulangan serta latihan-latihan yang diberikan guru. Bahkan banyak
siswa yang tidak mencapai nilai kriteria ketuntasan minimun (KKM). Dari KKM
yang telah ditentukan sekolah yakni 80 masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM. Nilai rata-rata siswa yang didapat pada saat ulangan
maupun nilai tugas-tugas hanya 70, bahkan ada siswa lain yang mendapatkan
nilai 60-50.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, hasil belajar siswa Kelas VIII A
MTs Swasta Teladan Gebang khususnya pada pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Adab Kepada Guru dan Orang Tua masih dikatakan rendah. Hal ini disebabkan
oleh kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang kurang baik dan siswa
1
karena guru hanya menggunakan metode konvensioal yaitu ceramah. Guru
memotivasi siswa untuk belajar. Selain itu siswa tidak diikutsertakan atau kurang
aktif dalam menerima pelajaran karena guru yang lebih aktif dari siswa.
Dengan memotivasi yang tinggi siswa akan belajar menjadi lebih giat.
Seolah-olah tak akan merasa lelah dan bosan karena metode yang digunakan
seorang guru berpariasi. Sebaliknya tanpa motivasi seorang siswa akan merasa
belajar tanpa gairah karena tidak ada rangsangan yang mendorong untuk lebih
minat belajar.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat ini cenderung pada
konsep bukan pada pemahaman dan praktek. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan
Dari sinilah diperlukan kreativitas yang harus dilakukan semua pihak, baik
guru maupun siswa, kepada siswa dituntut dapat belajar aktif dengan arahan yang
siswa menjadi pasif. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tidak terlepas dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif
yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh siswa.
2
Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat
Motivasi adalah sebagai pendorong bagi siswa untuk menjadi lebih aktif
berpengaruh terhadap hasil belajar. Karena media yang digunakan guru didalam
Bidang studi Aqidah Akhlak Materi Adab Kepada Guru dan Orang Tua
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan
Beakhlak Mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
pembelajaran yang lainnya, dalam model pembelajaran ini, peranan guru adalah
investigasi dan dialog. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menetapkan topik masalah yang akan dibahas, walaupun sebenarnya guru telah
menetapkan topik masalah apa yang harus dibahas. Hal yang paling utama adalah
sistematis dan logis. Model pembelajaran ini dapat terjadi jika guru dapat
3
menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan jujur, karena kelas itu sendiri
masalah.
Jika dilihat dari sudut pandang psikologi belajar, model pembelajaran ini
berdasarkan pada psikologi kognitif yang berakar dari asumsi bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Melalui model
pembelajaran ini peserta didik dapat berkembang secara utuh, artinya bukan hanya
perkembangan kognitif, tetapi peserta didik juga akan berkembang dalam bidang
pada apa yang peserta didik pikirkan selama mereka terlibat dalam proses
pembelajaran, bukan pada apa yang mereka kerjakan dalam proses pembelajaran.
materi Adab Terhadap guru dan Orang Tua Di Kelas VIII A MTs Swasta
Teladan Gebang ”.
4
2. Peserta didik yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru menerangkan
pelajaran.
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada pelajaran Akidah Akhlak Materi
Gebang ?
Akhlak Materi Adab terhadap guru dan Orang Tua menggunakan metode
Gebang ”
5
2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pelajaran Akidah Akhlak
Materi Adab terhadap guru dan Orang Tua setelah menggunakan Metode
Gebang ”
1. Bagi guru Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori Metode
2. Bagi sekolah Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah
belajar.
3. Bagi peserta didik Diharapkan para peserta didik dapat terjadi peningkatan
6
5. Guru dapat memilih metode yang tepat dalam menyampaikan mata pelajaran
Akidah Akhlak
Learning.
7
BAB II
semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak masih bayi (bahkan dalam
dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku
yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku
yang lebih buruk. Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui
dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap, harus
merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa
lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi
perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin
8
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti, perubahan dalam
ataupun sikap.2
belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dari
dua tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan sehingga
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
perubahan tingkah laku pada diri individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya.
2
Ngalim Purwanto. (1999). Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya) h. 81-82
3
Syaiful Bahri Djamarah. (1999). Psikologi Belajar. (Bandung : rineka cipta) h. 22
9
Belajar sebagai perubahan perilaku yang relative tetap yang disebabkan
praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu. Belajar sebagai
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
4
Dirman. (2014). Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajar yang
Mendidik. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA)h . 5
5
Dimyati dan Mudjiono. (2009) . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.h. 3
10
perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain
kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain
2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional
terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti
informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai
pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut
Wahidmurni, dkk. instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non
Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
6
11
tes. Selanjutnya, menurut Hamalik memberikan gambaran bahwa hasil belajar
yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah
tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan
A. Pengertian
antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar
menyelesaikannya.8
7
Armai Arief. ( 2002). Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT.
Intermasa.h.65
8
12
menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang
realistik (nyata).
peserta didik untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik lebih
inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik.
9
Armai Arief. ( 2002).Ibid. h. 66
13
PBL adalah suatu model pembelajaran vang, melibatkanpeserta didik
memecahkan masalah.
dengan baik mulai dari penyiapan masalah yang yang sesuai dengan
sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
10
Armai Arief. ( 2002).Ibid. h. 67
14
a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah
didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang
sederhana.
tersebut.
11
Muhaimin, dkk. ( 2006.). Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: CV. Citra Media.h.52
15
b. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah
memecahkan masalah.
ialah norma atau atauran mengenai sopan santun yang di dasarkan atas
aturan agama, terutama agama islam. Sedangkan orang tua adalah orang
yang lebih tua dari kita, yang telah merawat,mendidik dan membesarkan
kita, semenjak dalam kandungan sampai kita dewasa yang biasa disebut
ayah dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah norma atau aturan
12
Muhaimin, dkk. ( 2006.)Ibid. h. 55
16
mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama terutama
agama islam terhadap orang yang sudah membesarkan kita, merawat serta
terhadap kedua orang tua. Lebih bertambah umur kedua orang tua,
sesuai dengan Firman Allah dalam Qs. Al – Isra : 23 “Dan tuhanmu telah
mewajibkan supaya kamu jangan menyembah selain dari pada – Nya dan
berbuat baiklah kamu kepada kedua ibu bapak .Apabila mereka atau salah
seorang dari mereka telah tua, janganlah kamu berkata kepada keduanya
ucapkanlah kepada mereka dengan kata – kata yang sopan lagi lembut”
Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-
wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah tersebut tidak
13
https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2017/04/rpp-adab-terhadap-orang-tua-
dan-guru.html. diakses 18 November 2018 . 20: 10WIB.
17
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang
lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad
dan At-Tirmidzi )
Hendaklah kita selalu tunduk dan patuh kepada kedua oramg tua dalam
kata kata sejenisnya, yang termasuk ungkapan yang tidak baik. Karena
menyembah selain Dia dan agar kamu berbuat baik kepada ibu
14
https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2017/04/rpp-adab-terhadap-orang-tua-
dan-guru.html. diakses 18 November 2018 . 20: 10WIB.
18
lanjut daam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
“Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah
Hikmah berbakti kepada orang tua dan guru adalah sebagai berikut.15
b. Apabila orang tua dan guru ridha, maka Allah pun ridha, atas amal
15
https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2017/04/rpp-adab-terhadap-orang-tua-
dan-guru.html. diakses 18 November 2018 . 20: 10WIB.
19
c. Dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan
metode/cara yang dapat dipakai oleh seorang guru di kelas dengan tujuan dapat
peserta didik dalam proses pembelajaran serta membimbing peserta didik untuk
kekurangan tersendiri dan metode ini pun diaplikasikan salah satunya untuk
20
Metode Problem-based Learning merupakan salah satu metode yang
Gebang
meningkatkan Hasil belajar pada pelajaran Aqidah Akhlak siswa di Kelas VIII –
21
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi. Abu. ( 2009). Metode Khusus Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT.
Bima Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. ( 2009) Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhaimin, dkk. ( 2006.). Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: CV. Citra Media
Persada
Rosdakarya.
Universitas Terbuka.
https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2017/04/rpp-adab-terhadap-orang-tua-
22