PENDAHULUAN
Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang menanamkan dasar keimanan pada
seseorang. Aqidah akhlak merupakan keadaan batin seseorang yang menjadi sumber
ahirnya suatu perbuatan. Oleh karena itu, dalam menjalin suatu hubungan antar sesama
manusia harus dilandasi dengan akhlak yang karimah. Karena akhlak ini tidak hanya
dirasakan oleh manusia itu sendiri dalam kehidupan, namun juga dalam kehidupan
keluarga dan bermasyarakat serta bernegara. Akhlak merupakan suatu hal yang
membedakan antara manusia yang satu dengan manusia ainnya, akhlak yang mulia
adalah perhiasan sesudah iman dan taat kepada Allah SWT dan dengan akhlak ini maka
perkembangan perilaku dari setiap peserta didiknya, pembelajaran ini akan berhasil
media pembelajaran dan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik
dan materi pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dalam proses ini
Jika suatu metode pembelajaran yang akan disampaikan tidak disesuaikan dengan
materi pelajaran, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didiknya maka pembelajaran
tersebut akan menjadi kurang maksimal. Pembelajaran menjadi kurang mengena pada
sasaran dan tidak efektif, sehingga yang terjadi pada peserta didik tersebut adalah suatu
kebosanan, merasa tertekan, dan pembelajaran yang monoton. Apabila hal ini terus
2
dibiarkan maka akan menjadikan suatu masalah yang besar, dan berdampak pada prestasi
belajar dari peserta didik tersebut menjadi menurun, serta mutu pendidikan juga terjadi
Dari kenyataan yang ada, guru dalam pembelajaran Aqidah Akhlak masih
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah murni. Dengan metode ceramah yang
monoton siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran dan menjadikan siswa rendah
dalam hasil belajarnya. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi dalam kegiatan
Menurut Nana Sudjana Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar menjadi proses
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara
atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa
Tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti
yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara
mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran.
3
Tanpa metode, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dalam
Dalam penyampaian materi dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak sering kali
Diskusi.
berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan
pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai “penerima pesan‟
siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang
kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan
Miftahul Ulum Datara diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan
meningkatkan daya serap peserta didik pada materi Zakat. Serta dalam penggunaan
Sebab belajar dalam kelompok-kelompok kecil, peserta didik dapat ebih bebas
bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami kepada temannya tanpa adanya rasa
takut, malu, maupun rendah diri sehingga pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep akan meningkat. Dengan meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep diharapkan terjadi peningkatan pula pada hasil belajar dan aktivitas belajar
Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di MTs. Miftahul Ulum Datara
terdapat beberapa masalah yang menjadi kendala guru dalam pembelajaran Aqidah
2. Metode yang digunakan kurang bervariatif sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa.
Sedangkan masalah yang ditemukan pada diri siswa antara ain sebagai berikut:
1. Siswa kurang memahami materi Zakat, karena metode yang digunakan Guru dalam
3. Siswa belum bisa membedakan arti dan contoh antara Zakat yang satu dengan yang
ainnya. Jika hal ini terjadi terus menerus maka bisa berdampak pada prestasi belajar
5
Oleh karena itu perlu dilakukannya upaya dalam mengatasi masalah belajar
tersebut, dengan cara memperbaiki metode pembelajaran yang ada dengan menggunakan
metode yang ebih variatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
Materi Zakat Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VIII MTs.
B. Rumusan Masalah
adalah:
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar pada siswa Kelas VIII MTs. Miftahul Ulum
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi metode diskusi pada materi Zakat siswa Kelas VIII
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siswa Kelas VIII MTs. Miftahul
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat
6
1. Bagi Peserta Didik
a. Implementasi metode diskusi dalam materi Zakat dapat memberi nuansa baru
bagi peserta didik untuk meningkatkan semangat belajar dan berperan aktif
b. Penelitian dilaksanakan agar menjadikan pembelajaran yang aktif dan siswa juga
kehidupan yang semakin hari semakin beragam terutama dalam masalah Aqidah
Akhlak
d. Siswa bisa mendapatkan suasana belajar baru yang ebih menyenangkan sesuai
2. Bagi Guru
kontribusi bagi seorang guru agar dapat mendorong peserta didiknya untuk ebih
giat belajar. Dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Mendapatkan suatu pengalaman yang baru dari hasil penelitian yang kemudian
3. Bagi Sekolah
7
Dengan mengetahui hasil penelitian ini, hendaknya pihak sekolah memiliki
sikap pro-aktif terhadap usaha guru serta mendukung dan memberi kesempatan
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar menurut Nana Sudjana (1988; 28), adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Sedangkan menurut Slamento (1995;
2) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah aku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
aku, yaitu dalam bentuk prestasi yang telah direncanakan terlebih dahulu. Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu pola penguasaan
dari belajar adalah terjadinya perubahan terhadap diri seseorang. Belajar yang efektif
pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai, dan yang belum dikuasai akan menjadi
c) Belajar akan ebih berhasil jika peserta didik merasa berhasil dan mendapat
kepuasan.
d) Peserta didik yang belajar mengetahui apakah ia gagal atau berhasil dalam
belajar.
belajar, antara yang ama dan yang baru secara berurutan diasosiasikan .
f) Pengalaman masa ampau dan pengertian yang dimiliki siswa besar peranannya
g) Kesiapan belajar. Maksudnya peserta didik yang telah siap belajar akan dapat
h) Minat dan Usaha. Maksudnya adalah dengan minat dan usaha yang baik akan
mengajar.
pembelajaran yang diharapkan, maka perlu diadakan tes hasil belajar. Menurut
pendapat Winata Putra dan Rosita (1997; 191) tes hasil belajar adalah salah satu alat
ukur yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan seseorang dalam
6
suatu proses belajar mengajar atau untuk menentukan keberhasilan suatu program
pendidikan. Adapun dasar-dasar penyususan tes hasil belajar adalah sebagai berikut:
a) Tes hasil belajar harus dapat mengukur apa-apa yang dipelajari dalam proses
yang berlaku.
b) Tes hasil belajar disusun sedemikian sehingga benar-benar mewakili bahan yang
telah dipelajari.
d) Tes hasil belajar hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan
berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan
Menurut Nana Sudjana (1988; 49), tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam
suatu pengajaran terdiri dari 3 macam yaitu: bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ketiga aspek tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan yang harus
nampak sebagai hasil belajar. Nana Sudjana (1988; 50-54) juga mengemukakan unsur-
unsur yang terdapat dalam ketiga aspek pengajaran adalah sebagai berikut :
sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar ainnya.
7
b. Pemahaman (konprehention), kemampuan menangkap makna
mengabtraksikan suatu konsep. Ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru,
intergritas (kesatuan ynag utuh) menjadi unsur atau bagian yang mempunyai
arti .
dipakainya.
diperhatikanoleh guru, tetapi ebih menekankan bidang kognitif. Hal ini didasarkan
pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap seseorang dapat
tinggi.
Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari
menerima rangsangan dari uar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk
8
b. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai ainnya dan
semua nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah akunya
dan ketetapan.
9
D. Metode Pembelajaran
yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara yang dianggap efisien
yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada
siswa-siswa agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan
pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Setiap mata pelajaran mempunyai metode
tertentu sesuai dengan kekhususan mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru
hendaknya dapat menentukan metode apa yang paling efisien bagi mata pelajarannya
Penggunaan sebuah metode mengajar harus tepat, efisien dan efektif, sehingga siswa
bidang keagamaan, penididikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi
Akhlakul Karimah setra adab Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan
10
keimananya kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat serta Qadha‟ dan
Qodar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman terhadap
materi zakat dengan pembagian zakat dalam realitas kehidupan individu dan sosial
serta pengalaman akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari.
sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh siswa dalam
Mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Miftahul Ulum Datara bertujuan untuk
sosial. Sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai Aqidah Islam. Dengan
agar setiap siswa memeiliki pengertian baik buruknya suatu perbuatan, juga
memiliki aqidah yang benar dan mantap dan dapat mengamalkannya sesuai ajaran
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Gowa, dari kota kecamatan berjarak kurang ebih 7 km. Adapun subyek
penelitian adalah siswa Kelas VIII MTs. Miftahul Ulum Datara, sebanyak 26 siswa.
Pelaksanaan penelitian ini melibatkan 1 orang rekan guru sebagai pengamat terhadap
3) Pelaksanaan tindakan II pada bulan Februari minggu II yaitu tanggal 15, 17, 19
C. Rancangan Penelitian
realistik dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun hasil penelitian dapat
diterapkan oleh orang ain yang mempunyai konteks yang sama dengan peneliti.
Dalam buku Pedoman Teknis Pelaksanaan Clasroom Action Research (CAR) atau
a) Persiapan/perencanaan (Planning)
19
b) Tindakan/pelaksanaan (Acting)
c) Observasi (Observing)
d) Refleksi (Reflecting)
a. Tahap Pelaksanaan
1) Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
berikut :
variabel
Dalam tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah tertuang
1. Tindakan Siklus 1
Materi Pembelajaran:
SPLDV (konsep)
20
2. Bentuk soal-soal atihan
Langkah-langkah tindakan:
22
1. Siswa mengalami peningkatan minat
pembelajaran
guru
c. Observasi (Observing)
kegiatan berlangsung, juga teman guru yang diminta bantuan untuk ikut
aktifitas guru.
d. Refleksi (Reflecting)
keaktifan siswa, embar observasi aktivitas guru dan hasil tes siswa.
Dalam refleksi melibatkan guru peneliti, siswa, dan teman sejawat yang
2) Siklus II
1. Bahan ajar
2. Alat peraga
3. RPP
4. Soal tes
5. Lembar observasi
Materi Pembelajaran :
Langkah-langkah tindakan:
26
2. Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dapat meningkat
dengan baik
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
D. Perangkat penelitian
1. Rencana Pembelajaran
Skenario pembelajaran dengan pokok bahasan perpangkatan dan akar yang berisi
pembelajaran
2. Media Pembelajaran
27
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar observasi
proses pembelajaran antara ain contoh embar observasi seperti pada ampiran.
2. Soal tes
Berupa tes hasil belajar berbentuk soal pilihan ganda dan uraian. Soal tes
dikerjakan secara invidu oleh siswa. Tes digunakan untuk mendapatkan gambaran
hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, tes diadakan setiap
akhir siklus. Dari hasil tes pada siklus satu dan dua dapat ditarik kesimpulan ada
tidaknya peningkatan hasil tes yang dilaksanakan. Data yang diperoleh dari hasil
individual.
3. Angket/ Kuisioner
kendala yang ada serta saran siswa terhadap proses pembelajaran. Contoh angket
28
Data aktivitas siswa adalah data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
menyelesaikan tugas mandiri. (Lebih anjut dapat dilihat dalam ampiran form
pengamatan)
Data hasil tes adalah data yang diperoleh oleh peneliti setelah melakukan tes
formatif terhadap siswa setelah pembelajaran. Tes belajar siswa dilakukan selama
2 (dua) kali, pada setiap siklus yang dilakukan. Dari hasil tes pada siklus satu dan
dua nantinya akan dibandingkan sehingga dapat ditarik kesimpulan ada tidaknya
peningkatan hasil tes yang dilaksanakan. Data yang diperoleh dari hasil ulangan
berikut :
3. Angket/ Kuisioner
Data yang diperoleh melalui angket siswa dianalisis dengan menggunakan jumlah
30
BAB IV
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, dimana tiap siklusnya
terdiri dari satu tindakan yang diwujudkan dalam satu kali pertemuan pembelajaran
yang amanya 2 x 35 menit. Jadi pada penelitian tindakan kelas ini diadakan proses
1. Pelaksanaan Siklus 1
1) Perencanan ( planning )
c. Membuat silabus
Guru memotivasi siswa untuk antuasias dalam mengikuti materi PSDV dan
PLDV dan PSDV. Pada saat 15 setelah itu dilakukan kegiatan bersama siswa
guru memulai diskusi kelas. Dalam hal ini guru menunjuk salah seorang siswa
31
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Dan pada sesi akhir
dilakukan.
soal PLDV dan PSDV dengan menggunakan media pembelajaran yang ada.
Guru menunjukkan kepada siswa yang mana persamaan PLDV dan yang mana
yang bukan merupakan bentuk-bentuk soal PLDV dan PSDV. Guru menunjuk
salah seorang siswa untuk memberikan contoh seperti yang telah ditunjukkan
dan dilanjutkan pada 15 menit kemudian bersama siswa guru memulai diskusi
kelas. Dan seperti halnya pertemuan kemarin guru menunjuk salah seorang
PLDV dan PSDV. Guru menunjukkan kepada siswa yang tahapan teknik
seorang siswa untuk mengerjakan contoh soal yang telah ditunjukkan guru
kelompok. Bersama siswa guru memulai diskusi kelas dan guru menunjuk
a. Temuan positif
dalam belajar
b) Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski
masih ada siswa yang masih kurang karena hanya beberapa orang saja
b. Temuan negatif
a) Sebagian siswa masih ada yang belum bisa menjelaskan kepada teman-
b) Kualitas tanya jawab yang dihasilkan dari hasil diskusi belum maksimal.
2. Pelaksanaan Siklus 2
1) Perencanan ( planning )
c. Membuat RPP
PLDV dan PSDV. Guru menunjukkan kepada siswa yang tahapan teknik
Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan contoh soal yang.
teknik penyelesaian soal PLDV dan PSDV. Guru menunjukkan kepada siswa
siswa guru memulai diskusi kelas. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk
PLDV dan PSDV. Guru menunjukkan kepada siswa yang tahapan teknik
guru menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan contoh soal yang telah
Beberapa hal yang dapat dicatat dalam siklus 2 adalah sebagai berikut:
1. Temuan positif
a) Dalam berdiskusi dan tanya jawab siswa terlihat mulai aktif, meski
b) Jumlah siswa yang aktif meningkat hal ini terlihat dengan adanya
kreatif
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dari siklus I, II dan III
menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Dan secara terperinci ditunjukkan dalam
Tabel 1
Hasil Observasi Keaktifan Siswa
35
C. Deskripsi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
bahwa metode variasi terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap
Tabel 2
Hasil Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Kriteria
No. Pertanyaan
Y T
1. Apakah kamu suka pelajaran matematika ? 18 2
2. Apakah kamu selalu bertanya jika ada materi yang tidak 14 6
kamu pahami ?
3. Apakah kamu selalu menjawab pertanyaan guru ? 12 8
4. Apakah kamu selalu membantu temanmu, jika temanmu 14 6
tidak bisa menjawab pertanyaan guru ?
5. Apakah kamu menyukai bekerja dalam kelompok ? 15 5
6. Apakah kamu berperan dalam diskusi kelompok ? 15 5
7. Apakah kamu menyukai jika guru membimbing kerja 16 4
kelompok ?
8. Apakah kamu memahami materi yang diajarkan metode 18 2
yang disampaikan guru ?
9. Apakah kamu senang dengan metode guru ini ? 18 2
10. Apakah kamu selalu menulis rangkuman ? 14 6
Dalam segi hasil belajar, berdasarkan hasil tes belajar yang dilakukan oleh siswa
soal-soal dikerjakan dengan angkah-langkah yang tepat dan benar. Berdasarkan hasil
rata-rata belajar matematika pada siklus I, II, dan III yang selalu mengalami
36
1. Data Hasil Tes Pada Siklus I
Terlihat pada data siklus I dalam mengikuti pembelajaran siswa masih pasif,
masih banyak siswa Kelas VIII yang mendapat nilai yang kurang memuaskan
yaitu dengan rata-rata kelas 5,96 dengan jumlah siswa yang tuntas secara
individual 10 orang.
siklus II ini guru terbukti mampu melalui metode variasi meningkatkan motivasi
dan kualitas diskusi yang dilakukan oleh siswa. Data menunjukkan bahwa pada
pembelajaran siklus II mulai ada peningkatan, hal ini ditandai dengan aktifnya
murid bertanya sehingga ada interaksi antara guru dan murid sehingga nilai rata-
37
E. Pembahasan Hasil Temuan
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus pertama persiapan partisipasi
siswa untuk mengikuti pelajaran matematika sangat rendah, hal ini berpengaruh
sulit menjawab soal tes formatif yang disajikan guru. Nilai pada siklus I kurang
Pada siklus kedua dan ketiga terjadi peningkatan dalam pembelajaran. Siswa ebih
siap dan aktif mengikuti pembelajaran, sehingga materi yang diberikan guru ebih
menarik sehingga ebih cepat diserap murid. Nilai tes akhir siswa meningkat, yaitu
pada siklus kedua 7,00. Dengan melihat nilai rata-rata kelas tersebut menunjukkan
bahwa variasi metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi dapat meningkatkan
prestasi belajar. Siswa mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan
matematika
Pada siklus I aktivitas siswa masih belum nampak, baru pada siklus II siswa mulai
menunjukkan aktivitasnya yaitu sering ada interaksi antar siswa dengan peneliti.
Dan pada siklus III, siswa tampak antusias dalam proses belajar mengajar karena
matematika
38
Pada siklus I aktivitas siswa masih belum nampak, baru pada siklus II siswa mulai
menunjukkan aktivitasnya yaitu sering ada interaksi antar siswa dengan peneliti.
Dan pada siklus III, siswa tampak antusias dalam proses belajar mengajar karena
Pada siklus II rata-rata hasil belajarnya ada peningkatan yaitu 7,00 Kenaikan ini
Tabel 6
Data Nilai Rata-rata Kelas
No. Siklus Nilai rata-rata kelas tes formatif
1. Siklus I 5,96
2. Siklus II 7,00
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika melalui metode inovasi
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu disampaikan kepada
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya berusaha ebih giat belajar baik secara berkelompok, sendiri-
sendiri maupun bertanya pada guru sehingga tidak mengalami kesulitan dalam
mempelajari matematika.
2. Bagi Guru
Dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya ebih aktif dan kreatif dalam
memilih metode serta media pembelajaran agar siswa siswa dapat termotivasi
dalam belajar.
40
3. Bagi Sekolah
kebutuhan media yang dibutuhkan semua guru dalam proses belajar mengajar.
41
DAFTAR PUSTAKA
Eman Suherman dan Udin S. Winatapura. 1993. Materi Pokok Strategi Mengajar.
Jakarta: Depdikbud.
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan
Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Departemen Agama RI. 2004. Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam Terpadu.
Jakarta, Dirjen Kelembagaan Agama Islam.
Khalimi. 2009. Pembelajaran Akdah dan Akhlak. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
Lampiran 1
1. Memperhatikan penjelasan
guru.
2. Mengajukan pertanyaan.
tulis.
5. Menyelesaikan tugas
mandiri
43
Lampiran 2
Kriteria
No Pertanyaan
1 2 3
1. Apakah kamu suka pelajaran MATEMATIKA ?
2. Apakah kamu selalu bertanya jika ada materi yang
tidak kamu pahami ?
3. Apakah kamu selalu menjawab pertanyaan guru ?
Apakah kamu selalu membantu temanmu, jika
4. temanmu tidak bisa menjawab pertanyaan guru ?
Apakah kamu menyukai bekerja dalam kelompok ?
Apakah kamu berperan dalam diskusi kelompok ?
5. Apakah kamu menyukai jika guru membimbing
kerja kelompok ?
6. Apakah kamu memahami materi yang diajarkan
metode yang disampaikan guru ?
7. Apakah kamu senang dengan metode guru ini?
Apakah kamu selalu menulis rangkuman ?
8.
9.
10.
Catatan :
1 = Ya
2 = Cukup/sedang/kadang-kadang
3 = Tidak
44
45