Anda di halaman 1dari 5

Nama:Popi Sartika

Nim: 2014010145

Kelas:PAI-D

UTS :Desain Pembelajaran Di Sekolah

1.“Dengan menyebut nama Allah, saya menyatakan bahwa jawaban dalam UTS ini
adalah karya sendiri. Tanpa mencontek orang lain.”

2. Pentingnya mendesain pembelajaran PAI berbasis IT di sekolah yaitu

Desain pembelajaran PAI berbasis IT adalah penggunaan e-learning, Blog, Video,


Conference dan lain-lain sebagainya contohnya adalah penggunaan learning saat pandemi
covid baik melalui media zoom WhatsApp classroom dan aplikasi sejenis lainnya dan
berkat media pembelajaran tersebut dapat memudahkan kita dalam proses belajar
mengajar dan tercapainya suatu proses pembelajaran yang ditujukan lalu pentingnya
mendesain pembelajaran PAI berbasis IT di sekolah yaitu mempermudah dalam proses
pembelajaran, membantu guru dalam menyampaikan suatu materi atau tujuan materi
yang akan dicapai,dan dengan pembelajaran berbasis IT ini gurunya bisa memberi
motifasi kepada siswanya dengan media yang menarik seperti dalam bentuk fidiio,dan
juga disesuaikan dalam perkembangan zaman termasuk dalam perkembangan teknologi
utamanya dalam dunia pendidikan,dan Jika guru berhalangan untuk tidak bisa hadir
dalam proses pembelajaran, maka pendidik bisa menggunakan media pembelajaran
seperti menggunakan aplikasi zoom, google meet, atau guru memberikan tugas untuk
siswanya melalui google classroom, e-mail, e-learning..

3. Kelebihan dan kekurangan model desain pembelajaran ASSURE:


a. Kelebihan model pembelajaran ASSURE
 Pada dasarnya pembelajaran asure ini dapat kita implementasikan dalam
pendidikan baik itu formal maupun nonformal dan desain pembelajaran model
Rasul ini merupakan jalan bagi peserta didik, materi dan media yang menjadi
satu dalam proses pembelajaran selain itu model unsur ini memiliki sifat yang
praktis dan mudah digunakan dalam mempelajari suatu materi sehingga
mencapai kualitas pembelajaran yang baik.
 Dan model ini melakukan evaluasi yang merupakan kegiatan penilaian yang
tujuannya untuk mengukur kemampuan peserta didik agar peserta didik itu tau
sampai mana ia bisa memahami pembelajaran yang telah diberikan guru
tersebut.
 Kemudian dalam meninjau kegiatan belajar mengajar yang dapat membantu
guru dalam memimpin pembelajaran yang interaktif kepada peserta didik
sehingga menghasilkan kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik, jadi
kelebihan ini membuat peserta didik lebih nyaman dan menyenangkan dan
berikan tantangan dalam proses pembelajaran.
 Lalu persiapan peserta didik itu dalam proses pembelajaran lebih terperinci,
logis dengan menganalisis informasi peserta didik dalam gaya belajar
kemampuan dalam belajar dan motivasinya dalam pembelajaran tersebut
 Model ini lebih mengedepankan pembelajaran, baik dilihat dari proses belajar,
tipe belajar, dan hasil belajar siswa.
 Guru dapat memberikan kesempatan ikepada peserta didik untuk mengerjakan
tugas yang saling berkaitan dengan pembelajaran baik itu pada mental maupun
fisik peserta didik.
 Dan guru tidak lagi mengeras di kegiatan pembelajaran peserta didik tersebut
seperti dalam menyampaikan materi karena peserta didik dapat belajar
kelompok. Dengan hal tersebut adanya kesempatan dalam berbagai metode
pembelajaran sehingga proses pembelajaran tersebut tidak selalu sama dan
peserta didik tidak mudah bosan .
 Model pembelajaran ini termasuk model sederhana, sehingga guru dapat
menerapkannya model ini dengan baik sesuai kemampuan yang dimiliki
b. Kekurangan
 Mengeluhkan kapasitas atau kemampuan guru yang lebih atau besar terhadap
penggunaan metode dalam metode pembelajaran yang saling melakukan aksi
agar tercapainya tujuan pembelajaran yang baik.
 Tidak didukung oleh komponen yang lebih luas sehingga dampak dalam proses
pembelajaran tersebut tidak dapat diukur.
 Diperlukannya upaya yang lebih luas lagi dalam mengembangkan peran dan
keaktifan peserta didik beserta adanya penambahan tugas yang lebih luas dari
seorang guru dalam mencapai tujuan materi pembelajaran tersebut sehingga
peserta didik dapat mengembangkan pembelajaran tersebut dengan baik dan
kemudian wawasan peserta didik tersebut terbuka dan pembelajaran yang
diberikan oleh pendidik.
 Kemudian upaya yang lebih kuat dalam mengarahkan peserta didik dalam
mempersiapkan proses belajar mengajar titik dalam hal ini supaya guru lebih
dituntut dalam mengarahkan peserta didik supaya peserta didik tersebut
mencapai proses pembelajaran yang diinginkan dan dikuasai.
 Dalam model ini, guru harus telitii dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Terkadang ada juga sebagian guru yang tidak sesuai dalam mengelola kelas
sehingga siswanya membuat kegaduhan dan akhirnya tujuan pembelajaran
tersebut kurang tercapai.

4. Analisis pembelajaran Fiqih kelas VII di MtsN pangkalan koto baru menggunakan
model ASSURE pada materi SHALAT
a. Analisis Siswa

 Karakteristik Umum

Peserta didik kelas VII MTsN Pangkalan koto baru pada mata
pelajaran Fiqih Jumlah siswa kelas VII setiap kelasnya ada sekitar 35
siswa.yang terdiri siswa perempuan berjumlah 20 orang dan laki-laki
berjumlah 15 orang Jumlah siswa perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki.Rata-rata umur siswanya berumur 14 tahun.
 Kompetensi Khusus
Siswa kelas VII MTsn Pangaklan koto baru ini sebelum mempelajari
tentang Shalat,maka siswa harus mempelajari dulu apa itu yang dimaksud
dengan pengertian shalat ,Apa tujuan melakukan shalat,sebelum shalat itu apa
yang akan dilakukan,apa saja rukun-rukun shalat,hal yang membatalkan
shalat.
Gaya belajar
gaya belajarnya cendrung model audiotory,yang mana peserta didik di
dalam kelas tersebu berbicara, mendengarkan, menyimak, presentasi,
mengemukakan pendapat, dan menanggapi.
b. Analisis kebutuhan
 Memerlukan sebuah media yang sesuai dengan kemampuan siswa.
 Prestasi membutuhkan sebuah model pembelajaran yang sederhana dan
relatif sehingga mudah diterapkan dan dipahami.
 Setelah melakukan pembelajaran Fiqih diharapkan siswa kelas VI mampu
mengetahui tentang shalat
 Memilih strategi, teknologi, media, dan materi
 Strategi yang digunakan pada pembelajaran Fiqih kelas VII Mtsn
Pangaklan koto baru ini adalah strategi yang berpusat pada guru agar siswa
memperoleh pengalaman yang asli,bagaiamana mempraktikkan shalat
tersebut, Dalam pembelajaran Fiqih kelas VII di MTsn Pangakalan koto
baru ini menggunakan teknologi berbasis komputer dengan media seperti
video, gambar yang mencontohkan dan mempraktikkan cara shalat yang
benar agar siswa dapat memahami bagaimana cara yang benar. Sebelum
melakukan pempelajaran, guru mempersiapkan bahan ajar cetak dan bahan
ajar non cetak yang berisi materi nya tentng semua tentang shalat
c. Analisis topik dan tugas
 Mengajak partisipasi siswa
 Praktek shalat pada pembelajaran fiqih di kelas VII Mtsn pangakalan koto
baru, mengajak siswanya dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
seperti memberi pertnanyan , kemudian ditambahkan oleh siswa lain,
tujuannya agar siswa mengetahui materi bagian yang mana yg belum bsa
di fahami.
 Pada tahap evaluasi, siswa kelas VII pangkalan koto baru tersebut siswa
diberi kesempatan untuk menjelaskan materi yang sudah siap di pelajari
dan mempraktekkan kembali pengertian shalat,tujuannya,dan lain
sebagainya.

5. Inovasi dalam model pembelajaran yang di pakai pada pembelajaran Fiqih KELAS
VII di MTsN pangakalan koto baru:
a. Terkait analisis siswa
 Karena guru telah mengetahui terkait tentang siswa, dan guru telah mengetahui
bagaimana kondisi siswa bagaimana keluarganya bagaimana
kemampuannya,bagaimana pekerjaan orang tuanya,bagaimana latar belakangnya
jadi guru tersebut sudah mengetahui,sehingga guru tinggal menyesuaikan dengan
kondisi siswa tersebut dalam proses pembeljaran.

b. Terkait kebutuhan
 Terkait dengan kebutuhan diharapkan guru bisa memilih media, alat, sumber itu
memang dibutuhkan oleh siswa agar mereka bisa memahami pelajaran. Seperti
menampilkan video tentang tata cara shalat dan diharapkan video itu mudah
dimengerti oleh siswa, Serta memberikan gambar atau animasi yang dapat menarik
siswa agar tidak bosan dan monoton dalam belajar,

c. Terkait evaluasi
 Analisis ugas dalam pembelajaran diatas, guru hanya mengambil nilai praktek dan
pemahaman peserta didik.kemudian guru bisa menilai kemampuan berfikir siswa
dalam memahami dan menjabarkan lalu memperaktekkan dengan baik dan guru
bisa menilai bagaimana sikap, prilaku siswa baik di lihat dari dalam proses
pembelajaran ,pemahaman dan cara mempraktikkan.

Anda mungkin juga menyukai