Anda di halaman 1dari 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONSEPT ATTAINMENT


MODEL) PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VIII DI MTS NURUL
HIDAYAH RAWA SARI

Nama : Adnan Syah Sitorus

NIM : 0301193227

Kelas : PAI-6 Sem VI

Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa
di masa depan. Melalui pendidikan, manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik,
dibina dan dikembangkan potensi-potensinya. Sehingga pemerintah-pun memberikan
perhatian besar terhadap pelaksanaan program pendidikan di Indonesia. Hal ini terbukti
bahwa pelaksanaan pendidikan di Indonesia telah diatur dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945), yakni pemerintah
Indonesia turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber
daya manusia. Peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa baik dari segi ilmu pengetahuan maupun segi
keterampilan. Penguasaan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan tidak lepas dari
keberhasilan seorang guru dan siswa sebagai pelaku dalam pendidikan.
Pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten
berdasarkan berbagai pandangan teori dan praktik yang berkembang dalam kehidupan.
Semakin tinggi cita-cita manusia, semakin menuntut tingkat mutu pendidikan sebagai
sarana dan prasarana mencapai cita-citanya. Akan tetapi dibalik itu, semakin tinggi cita-
cita yang hendak diraih, maka semakin kompleks jiwa manusia itu, karena dorongan oleh
tuntutan hidup yang meningkat pula. Proses pendidikan tidak terlepas dari faktor
psikologis, fisik manusia dan pengaruh lingkungan.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan
suatu proses yang mengandung serangkai perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Model merupakan suatu konsepsi untuk, mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan
tertentu. dalam model mencakup strategi, pendekatan, metode maupun teknik.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang berupa pola prosedur
sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan
proses belajar mengajar terjadi interaksi dua arah antara pengajar dan peserta didik.
Demikian juga guru harus memiliki upaya yang sangat penting dalam meningkatkan
hasil belajar siswa. Dan tugas utama guru adalah membimbing dan membantu keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar. Namun model mengajar adalah salah satu cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran. Oleh karena itu model juga memiliki andil yang sangat besar dalam kegiatan
belajar mengajar.
Sebelum proses pembelajaran berlangsung model pembelajaran harus sudah
disediakan oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan materi
dan karakteristik siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Untuk dapat
menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran,
seorang guru selain harus menguasai materi juga dituntut untuk dapat terampil dalam
memilih dan menggunakan model mengajar yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi.
Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada. Di penelitian ini menggunakan
model perolehan konsep (Concept Attainment) untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Agar hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
Model perolehan konsep (Concept Attainment) merupakan suatu pencarian dan
pendataan ciri-ciri untuk membedakan apakah sesuatu termasuk konsep tertentu atau tidak.
Dalam perolehan konsep siswa diminta menggambarkan ciri-ciri dari suatu kategori konsep
yang telah berbentuk dibandingkan/dibedakan dari konsep yang tidak memiliki ciri-ciri
tersebut.
Di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari hasil belajar siswa masih terbilang rendah
khususnya pelajaran Fikih sehingga peneliti memilih model perolehan konsep agar siswa
dapat meningkatkan hasil belajarnya. Model perolehan konsep ini, dimana model ini belum
pernah diterapkan atau digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di Madrasah
Tsanawiyah Rawa Sari.
Salah satu bidang studi yang diajarkan di Madrasah Tsanwiyah Rawa Sari adalah Fikih.
Berdasarkan sekian banyak materi pembelajaran Fikih, dipilihlah salah satu materi yang
akan digunakan model perolehan konsep (Concept Attainment) salah satunya adalah
dengan materi Haji dan Umrah sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Hasil belajar, menurut Dymiati dan Mudjiono (1994) hasil belajar adalah tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran,
dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata simbol.
Demi tercapainya hasil belajar yang maksimal, pendidik maupun peserta didik dituntut
untuk dapat memilih dan menggunakan model yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan model yang tepat tentu saja mempengaruhi pencapaian hasil belajar kelak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fikih kelas VIII di
Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari, guru menyampaikan bahwa selama ini model perolehan
konsep (Concept Attainment) belum pernah digunakan di Madrasah Tsanawiyah Rawa
Sari. Metode dan model pembelajaran yang digunakan guru masih model pembelajaran
tradisional yaitu ceramah dan penugasan sehingga menyebabkan siswa pasif dalam
belajarnya karena penggunaan metode yang sifatnya masih monoton dan tidak bervariasi.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam suatu materi menjadikan guru harus lebih kreatif
lagi dalam mengajar siswa dan memilih model yang sesuai untuk terus mengasah
kemampuan siswa dan pengetahuannya. Seperti halnya yang terjadi pada siswa kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari, dimana sebagian besar siswa belum mampu
meningkatkan hasil belajar dalam materi yang disampaikan gurunya.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka peneliti mengadakan
penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Perolehan Konsep (Consept Attainment Model) Pada Mata Pelajaran Fikih Pada Kelas VIII
Di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, masalah yang dapat di identifikasi
menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Kekurangan keseriusan belajar siswa
2. Metode yang disampaikan hanya metode dan model yang itu-itu saja
3. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Fikih pada kelas VIII dengan materi
Haji dan Umrah

C. Rumusan Masalah
Ada beberapa hal yang menjadi rumusan dari penelitian ini, yang kemudian akan saya
cantumkan dibawah ini :
1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum diterapkan model perolehan konsep
(Concept Attainment) pada mata pelajaran Fikih materi Haji dan Umrah kelas VIII
di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah diterapkan model perolehan konsep
(Concept Attainment) pada mata pelajaran Fikih materi Haji dan Umrah kelas VIII
di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari?
3. Bagaimana pengaruh penerapan model perolehan konsep (Concept Attainment)
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih materi Haji dan
Umrah kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Dari penelitian ini kita dapat mengetahui beberapa hal yang menjadi tujuan dari
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkan model perolehan konsep
(Concept Attainment) pada mata pelajaran Fikih materi Haji dan Umrah siswa kelas
VIII
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkan model perolehan konsep
(Concept Attainment) pada mata pelajaran Fikih materi Haji dan Umrah siswa kelas
VIII
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran perolehan konsep terhadap
pemahaman konsep pelajaran Fikih pada materi Haji dan Umrah siswa kelas VIII
Penelitian ini penting untuk dilakukan karna diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi siswa

Pembelajaran model perolehan konsep diharapkan dapat meningkatkan


pemahaman konsep siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fikih serta dapat meningkatkan aktivitas siswa dan memberi
pengalaman baru pada siswa dalam belajar ilmu pengetahuan alam karna pada
model pembelajaran ini siswa belajar aktif dalam mengungkapkan pemikirannya.

2. Bagi guru
Sebagai alternatif model pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil
balajar siswa, serta sebagai informasi bagi guru Fikih dan institusi terkait tentang
keefektifan pembelajaran model perolehan konsep.
3. Bagi dunia pendidikan
Penelitian ini memberi sumbangan pemikiran pembelajaran khususnya bagi
guru-guru dan mahasiswa dalam melakukan penelitian pada mata pelajaran Fikih
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konsptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dimengerti bahwa model pembelajaran
sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya proses pembelajaran.
Joyce mengatakan bahwa model pembelajaran diterapkan untuk merancang
pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dipahami bahwa model pembelajaran sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan dalam proses pembelajaran.
Melalui model pembelajaran, maka guru dapat membantu peserta didik mendapatkan
informasi, ide, keterampilan, cara berfikir dan mengekspresikan ide-ide mereka. Dari
pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar yang akan
dilaksanakan dikelas memerlukan perencanaan yang sistematis sehingga tercapai
pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai tujuan yang diinginkan.

B. Model Pembelajaran Perolehan Konsep


1. Pengertian Model Pembelajaran Perolehan Konsep
Menurut Bruce Joyce dkk, Model pembelajaran pencapaian konsep (Concept
Attainment) merupakan proses pencarian dan mendaftar sifat-sifat yang dapat digunakan
untuk dapat membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-contoh yang tidak tepat
dari berbagai kategori. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dimengerti bahwa pencapaian
konsep dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dalam berbagi
kategori.
Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment ) merupakan model
pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep
penting dapat dipelajari secara tepat dan efesien. Model ini mempunyai pandangan bahwa
siswa tidak hanya dituntut untuk mampu membentuk konsep melalui pengklarifikasian
data akan tetapi mereka juga harus dapat membentuk konsep dengan kemampuannya
sendiri.5Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa siswa tidak hanya dituntut
untuk mampu membentuk suatu konsep tetapi juga mengklarifikasi data untuk membentuk
suatu konsep.
Model pembelajaran Cooncept Attainment adalah suatu model pembelajaran yang
bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.Model pembelajaran
ini dapat digunakan untuk semua umur. Model Pembelajaran Concept Attainment dapat
digunakan untuk memperkenalkan konsep yang sedehana. Model Pembelajaran Concept
Attainment lebih tepat dapat digunakan ketika pelaksanaan pembelajaran lebih dititik
beratkan pada pengenalan konsep baru, sehingga dapat melatih kemampuan berfikir
induktif dan berfikir analisis.Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa model
pembelajaran Concept Attainment bertujuan untuk membantu peserta didik dalam
memahami suatu konsep dalam proses pembelajaran.
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Perolehan Konsep
Yang menjadi langkah-langkah dalam model pembelajaran perolehan konsep, yaitu
sebagai berikut :
a. Menunjukkan serangkaian contoh dari konsep yang akan dipelajari secara
berurutan misalnya; mulai dari peserta didik untuk menjelaskan pengertian Haji
dan Umroh sampai dengan tata cara pelaksanaan ibadah Haji dan Umroh
b. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menguji contoh serta menduga
aturan atau konsep misalnya; peserta didik mampu menjelaskan perbedaan Haji
dan Umroh
c. Menegaskan dan menjelaskan nama dan defenisi atau rumusan suatu konsep
misalnya; peserta didik mampu menjelaskan macam-macam Haji
d. Menunjukkan contoh-contoh kemudian meminta peserta didik untuk
mengklasifikasikan dan menanyakan “ mengapa mereka mengklarifikasikan
seperti itu?‟‟ misalnya ; peserta didik mampu memberikan contoh ibadah Haji dan
Umroh yang telah mereka lihat dikehidupan mereka sehari-hari dalam kehidupan
bermasyarakat.
e. Menguji pemahaman peserta didik tentang konsep berdasarkan contoh-contoh
yang mereka buat sendiri. Misalnya; peserta didik menjelaskan tentang Haji dan
Umroh yang mereka buat sendiri berdasarkan apa yang mereka lihat di dalam
kehidupan mereka sehari-hari.

C. Hasil Belajar
Menurut Dymiati dan Mudjiono, (1994) Hasil Belajar adalah tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkatan
keberhasilan tersebut kemudian di tandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau
simbol.
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang
sopan menjadi sopan dan sebagainya.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku
yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya
guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Hasil belajar menurut Kingsley membedakan hasil belajar siswa (individu) menjadi
tiga jenis yaitu: 1. Keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengertian, 3. Sikap
dan cita-cita. Setiap golongan bisa diisi dengan bahan yang ditetakan dalam kurikulum
sekolah.21Jadi dapat di simpulkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia mengalami proses pengalaman belajar.

D. Mata Pelajaran Fikih Pada Materi Haji dan Umrah


Mata pelajaran fiqh yaitu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik demi
mendukung kemampuan seseorang agar dapat mengetahui, mendalami ajaran-ajaran
agama secara keseluruhan. Fiqh diartikan sebagai salah satu bidang Ilmu dalam syariat
islam yang membahas khusus persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek dalam
kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, maupun
kehidupan kepada Tuhannya.
Fiqh berfungsi sebagai landasan seorang muslim apabila akan melakukan praktek
ibadah diantara ibadah yang dilakukan umat muslim yaitu Haji dan Umroh merupakan
salah satu rukun islam yang ke lima menunaikan ibadah haji wajib ( Bagi yang mampu ).
Sedangkan Umroh yaitu berkunjung ka‟bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan
syaratsyarat yang telah ditetapkan.
Materi Haji dan Umroh pada mata pelajaran Fiqh memiliki kontribusi dalam
menguatkan pemahaman pada peserta didik untuk mempratikan dan menerapkan hukum
islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan,
keseimbangan, hubungan manusia dengan Allah, dengan diri manusia itu sendiri, dan
sesama makhluk hidup lainnya dan sesama manusia makhluk lainnya ataupun
lingkungannya. Berdasarakan pendapat diatas dapat diketahui bahwa mata pelajaran fiqh
memiliki kontribusi dalam menguatkan pemahaman peserta didik untuk dapat
mendemonstrasikan, menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Haji asal maknanya adalah “ menyengaja sesuatu “ Haji yang dimaksud di sini
menurut syara‟ ialah “ sengaja mengunjungi Kab‟bah Rumah Suci untuk melakukan
beberapa amal ibadah, dengan syarat-syarat yang tertentu,”. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat difahami bahwa melakukan ibadah haji sama halnya mengunjungi rumah
Allah Swt. Sedangkan Umroh berasal dari kata „amara artinya mendiami suatu tempat
atau mengunjungi suatu tempat. Menurut syariat Islam , Umroh berarti mengunjungi
Ka‟bah.

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa hipotesis sementara dalam rumusan
masalah adalah penerapan model pembelajaran. Menurut Abdurrahmat Fathoni hipotesis
adalah jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi
kebenaran. Maka dalam penelitian ini hipotesis nya adalah Pengaruh model pembelajaran
Concept Attainment terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII pada mata pelajaran
fiqh di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari.
Dalam bentuk hipotesis statistik, dirumuskan sebagai berikut: Ho : Tidak ada
pengaruh yang positif Pengaruh model pembelajaran Concept Attainment dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran fiqh di Madrasah
Tsanawiyah Rawa Sari. Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada Pengaruh
model pembelajaran Concept Attainment dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas VIII pada mata pelajaran fiqh di Madrasah Tsanawiyah Rawa Sari.

Anda mungkin juga menyukai