PROPOSAL MINI
Oleh
HERLAN DIANI HRP
NIM. 1920500033
PROPOSAL MINI
Oleh
Herlan Diani Harahap
NIM. 1920500033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
Nursyaidah, M.Pd
Nursyaidah, M.P
NIP 19770726200312200 NIP 197707262003122001
ii
2021
iii
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman seperti sekarang ini menuntut kita agar dapat
mengikuti segala perkembangan dari berbagai bidang. Salah satu
perkembangan yang terjadi yakni pada sistem pendidikan. Sistem
pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari segi
kurikulum, instansi/sekolah, tenaga kependidikan, gaya mengajar,
karakter peserta didik dan lain sebagainya. Kita ketahui bersama
pendidikan merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan manusia
sampai akhir hayat manusia. Manusia tidak akan pernah terlepas dari
pendidikan, karena pendidikan memiliki sifat yang berkesinambungan
atau berjalan secara terus menerus mengikuti perkembangan dunia.
Berbicara mengenai pendidikan, salah satu hal terpenting dari
pendidikan yakni hasil belajar. Hasil belajar merupakan salah satu
tujuan akhir dalam proses pembelajaran yang dilakukan setiap harinya.
Hasil belajar dapat kita peroleh setelah melaksanakan kegiatan belajar
dan mengajar. Hasil belajar siswa juga merupakan salah satu masalah
terbesar dalam dunia pendidikan di sekolah. Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin berkembang
menuntut hasil pembelajaran siswa agar lebih optimal lagi. Salah satu
masalah hasil pembelajaran siswa yakni pada pembelajaran PPKn di
Sekolah Dasar.
Pembelajaran PPKn sangat penting ditingkatkan pada masa seperti
sekarang ini. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran PPKn sangat
berkaitan erat dengan pendidikan karakter. Dewasa ini, karakter siswa
sudah mulai tidak terbentuk, sedangkan karakter sangat menentukan
kualitas seseorang atau kualitas seorang penerus bangsa. Untuk itu perlu
ditingkatkan hasil belajar PPKn siswa terutama pada kelas V di Negeri
101600 purbabangun, karena banyak hasil belajar siswa yang masih
membutuhkan pendampingan ataupun masih berada dibawah rata-rata.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, banyak hal yang dapat kita
lakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu caranya
yakni dengan menerapkan salah satu model pembelajaran. Dengan
1
menerapakan salah satu model pembelajaran dalam proses belajar
mengajar di kelas, pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan lebih
mudah dipahami pula. Untuk itu, peneliti akan meneliti tentang upaya
peningkatan hasil belajar PPKn siswa dengan menggunakan model
active learning tipe role reversal question di kelas V SD Negeri 101600
purbabangun. Melalui model pembelajaran ini, peneliti berharap hasil
belajar PPKn siswa dapat meningkat sesuai dengan hasil belajar yang
telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah hasil belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri 101600
purbabangun setelah menggunakan model pembelajaran active learning
tipe role reversal question ?
2
merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Untuk memperoleh hasil belajar dapat dilakukan dengan evaluasi.
Apabila seorang siswa telah memenuhi kriteria hasil belajar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka seorang anak dapat
dikatakan berhasil dalam belajar. Hasil belajar terdiri dari
bermacam-macam hal seperti pemahaman konsep, keterampilan
proses, dan sikap. Tiga hal tersebut merupakan contoh hasil belajar
yang akan dicapai seorang siswa. Untuk itu, hasil belajar sangat
penting dalam suatu proses belajar, karena hasil belajar merupakan
salah satu penentu keberhasilan siswa dalam belajar dan
keberhasilan guru dalam mengajar pula.
3
menjadikan anak sebagai anak yang berfikir kritis, memiliki
wawasan kebangsaan yang luas, memiliki rasa persatuan, memiliki
karya yang kreatif dan inovatif, serta menjiwai nilai-nilai yang ada
pada pancasila.
4
proses tanya jawab melalui pertukaran peran antara guru dengan
siswa dalam proses pembelajaran. Pada Role Reversal Question
jika guru bertukar peran menjadi siswa dan siswa menjadi guru,
maka guru akan melemparkan pertanyaan kepada siswa dan
siswa akan mencoba menjawab pertanyaan yang telah
dilemparkan oleh guru tersebut, dan begitu juga sebaliknya.5
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Role Reversal
Question yakni:
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen
3) Setiap kelompok diminta agar berdiskusi mengenai materi
pembelajaran
4) Siswa membuat pertanyaan mengenai materi pelajaran
5) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan
bertukar peran anatara guru menjadi murid dan murid
menjadi guru.
4
Melvin L. Siberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
NUANSA CENDEKIA, 2018), hal. 7.
5
Syamsul Bahar, “ Penerapan Model Active Learning Tipe Role Reversal Question
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa SMP Negeri 5 Pare-Pare Tahun Pelajaran
2015/2016”, Jurnal Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Juni 2019 (https://jurnalpendidikanbum,com ,
12 Juli 2020 pukul 21.30 WIB).
6
Lia Fitriana, Suhardi Marli, Asmayani Salimi, “Peningkatan Hasil Belajar
Menggunakan Model Active Learning Tipe Role Reversal Question di Kelas V”, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 8 No. 10 (https://jurnal.untan.ac.id, 13 Juli 2021 Pukul
11.02 WIB).
5
c. Melatih keberanian peserta didik dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan
d. Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran
2) Kekurangan Active Learning Tipe Role Reversal Question
a. Membutuhkan waktu lama dalam mempersiapkan
pengkondisian kelas untuk memahamkan peserta didik dalam
kegiatan bertukar peran dengan guru
b. Topik pembahasan materi menjadi luas jika pertanyaan yang
muncul tidak sesuai dengan materi yang dibahas.
D. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas.
penelitian tindakan pada umumnya meneliti tentang adanya tindakan
yang dilakukan dalam memecahkan persoalan-persoalan praktis dalam
situasi alami. Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan
pendidikan, terutama kualitas praktisi (guru) dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
Dalam istilah aslinya, penelitian tindakan kelas disebut juga dengan
Classroom Action Research. Dengan penelitian tindakan kelas guru
dapat meneliti sendiri terhadap pembelajarannya di kelas. Berikut
pengertian Penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli.7
a. Suharsimi
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru yang dilakukan oleh siswa.
b. Suhardjono
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan
yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ \meningkatkan
mutu praktik pembelajaran.
c. Rustam Murdianto
7
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima,
2019), hal. 5.
6
Penelitian tindakan kelas ialah sebuah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan penelitian/tindakan yang dilakukan
seorang guru terhadapa muridnya di dalam kelas dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar dan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
8
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 2016), hal. 85.
7
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.9 Tes digunakan sebagai alat dalam memeperoleh data
hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar siswa kelas V.
DAFTAR PUSTAKA
9
Suahrsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 127, Cet. Ke-12.
8
Bahar, Syamsul, “ Penerapan Model Active Learning Tipe
Role Reversal Question Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Siswa SMP Negeri 5 Pare-Pare Tahun Pelajaran 2015/2016”, Jurnal
Pendidikan, Vol. 3 No. 2 Juni 2019.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran
Abad 21 di SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru (Anggota IKAPI), 2018.