Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

KARYA ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PDGK4560.1.307 / Karya Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tutor Pembimbing : Ryan Hidayat

Disusun oleh :
TINA AGUSTINA_857497677

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


BANDUNG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
ARTIKEL
KARYA ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
 
“UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS IV
SD NEGERI 3 CITANGTU”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia dengan sumber daya manusia yang besar membutuhkan
penanganan yang serius untuk meningkatkan mutu hidup bangsanya. Salah satu
cara yang harus ditempuh adalah melalui pendidikan yang bermutu. Apalagi pada
era globalisasi sekarang ini kesiapan untuk bersaing setiap bangsa sangat
diperlukan. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan
mutu hidup. Sudah semestinya pembangunan sektor pendidikan menjadi prioritas
utama yang harus dilakukan pemerintah. Indikator pendidikan bermutu adalah
dengan perolehan hasil belajar yang maksimal, hal tersebut dapat terlaksana
apabila pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien didukung sarana dan
prasarana yang memadai, peran serta masyarakat dan guru yang berkualitas.
Salah satu usaha guru agar berkualitas adalah dengan cara meningkatkan
kemampuan profesionalnya.
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika dalam proses pembelajaran
tersebut memenuhi target yang maksimal yaitu dengan hasil penelitian yang baik
sehingga nantinya dapat mendukung siswa dalam mencapai prestasi yang baik.
Pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan kompetensi dasar
pengaruh globalisasi di lingkungannya, pada siswa kelas IV SDN 3 Citangtu,
prestasinya sangat baik , namun minat belajar siswanya kurang.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang
Sekolah Dasar ( SD ) dan Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sampai saat ini masih jauh
dari apa yang kita harapkan mengingat standarisasi Ujian Akhir Sekolah (UAS)
sering dikeluhkan oleh semua para pendidik bahkan oleh orang – orang tua siswa
karena khawatir tidak dapat lulus. Melihat kondisi rendahnya minat atau motivasi
belajar siswa tersebut beberapa upaya dipandang perlu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa salah satunya melalui penerapan model
pembelajaran Examples Non Examples, yaitu menganalisa materi pembelajaran
melalui alat peraga serta diskusi kelompok, diharapkan dapat memperjelas
pemahaman siswa tentang materi sehingga hasil prestasi siswa dapat meningkat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang disusun permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah penggunaan model pembelajaran yang examples non examples
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
PKN ?
b. Apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran examples non examples ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran PKn melalui model
pembelajaran examples non examples.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran dalam
pembelajaran PKn.

D. HIPOTESIS
Dari hasil artikel karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa :
a. Meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar siswa
b. Meningkatkan minat belajar siswa dalam proses KBM
c. Membantu meningkatkan prestasi belajar siswa
d. Siswa lebih bergairah dalam belajar dan tidak membosankan
Bagi guru :
Dapat membantu memperbaiki pembelajaran siswa secara profesional
serta memungkinkan secara aktif menegmbangkan pengetahuan dan
keterampilan.
Bagi sekolah :
Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi guru, telah berhasil
pula meningkatkankualitas pendidikan untuk para siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Ahmad Idzhar, Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Siswa/223 “Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Sebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dari berbagai
disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Belajar diarahkan untuk
tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan
manusia itu. Berkembang lebih jauh dari mahluk yang lainnya sehingga boleh jadi
karena kemampuan berkembang melalui belajar itulah manusia secara bebas
mengeksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk
kehidupannya.”Sedangkan Menurut Skinner (dalam Sagala, 2011, hlm 14)
menyatakan bahwa, “belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku,
pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak
belajar, maka responnya menurun”. Dan dalam proses belajar harus disertai dengan
minat dan motivasi agar dapat diharapkan siswa bisa mendapatkan tujuan dan hasil
belajar yang lebih baik.
Jurnal Ghullam Hamdu, Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar/83 “Pada dasarnya motivasi adalah
suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah
laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar,
2004:42) “Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan
belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik
mungkin.”Sehingga menurut Jurnal Fauziah, Intan Safi’ah, Syarifah Habibah,
upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Lesson Study Di Kelas V SD
Negeri Lampagen Aceh Besar/ 32, “Motivasi belajar erat kaitannya dengan hasil
belajar.Motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam kegiatan untuk mencapai
tujuan belajar.Siswa yang ingin belajar memiliki dorongan untuk melakukan kegiatan
belajar. Seseorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi pada mata
pelajaran tersebut akan belajar dengan sungguh-sungguh, dan tidak mudah menyerah
dan terus berusaha mencapai hasil belajar yang baik. Sedangkah siswa yang memiliki
motivasi belajar yang rendah akan cepat menyerah apabila terdapat kesulitan. Dengan
kata lain tinggi rendahnya motivasi belajar seorang siswa turut mempengaruhi
ketercapaian hasil belajar dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
Selain motivasi siswa juga harus mempunyai minat belajar yang tinggi, agar apa
yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik. Jurnal Effiyati Prihatini,
Pengaruh Metode Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA /
173, mengemukakan“Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong
manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek,
cenderung memberikan perhatian atas merasa senang yang lebih besar kepada objek
tersebut. Namun, apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka orang
itu tidak akan memiliki minat atas objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya
perhatian atau rasa senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya minat seseorang tersebut. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian
minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada
paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan
tingkah laku.” Sedangkan menurut Andi Mappiare (1982:62) mengemukakan“Minat
adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
harapan, pendirian, prasangka rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.” Dengan demikian, jika
seorang pendidik tidak menghiraukan minat anak didiknya, besar kemungkinan proses
pendidikan itu tidak akan berjalan dengan lancar, sebab tidak sesuai dengan harapan,
pendirian, perasaan, atau kecenderungan-kecenderungan anak didik, dan tidak akan
mencapai tujuan dan hasil belajar yang diharapkan.
Sugandi, dkk dalam Sarjanaku, 2012 mengemukakan “Tujuan pembelajaran
menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh
siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.” Sedangkan tujuan akhir
pembelajaran yaitu dikutip dari Jurnal Basicedu, Teori Pembelajaran CBSAK
Sebagai Sebuah Teori Alternatif / 35 “Tujuan belajar adalah untuk mendapat ilmu
pengetahuan. Namun ilmu yang didapat, tidak hanya didapatkan dengan tiba-tiba
seperti durian runtuh, tetapi dapat terjadi melalui peroses pembelajaran.” Oleh sebab
itu untuk mencapai hasil yang diharapkan apa yang menjadi tujuan pembelajaran
harus dapat tersampaikan dengan baik.
Yang menjadi tujuan terakhir tenaga pendidik adalah bagaimana hasil yang
diperoleh oleh peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran. Tenaga pendidik
mengharapkan agar hasil akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah hasil yang
bagus dan memuaskan. Jurnal Desy Ayu Nurmala, Pengaruh Motivasi Belajar Dan
Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi / 44 “Hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat
memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan
keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengertian tersebut
sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh Jihad, ia mengatakan bahwa hasil
belajar ialah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.”
Menurut Sudijono dalam Valiant Lukad, “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif Smk Di Kota
Yogyakarta”, Pendidikan Vokasi, 2 (2016), “Hasil belajar ialah sebuah tindakan
evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat
mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain)
dan aspek keterampilan (psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu
peserta didik”. Dari berbagai definisi yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh peserta didik setelah mereka
mendapatkan pengalaman belajar yang berupa perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Hasil belajar siswa tersebut merupakan
gambaran keberhasilan siswa dalam proses belajar. Tinggi rendahnya hasil belajar
siswa merupakan alat untuk mengetahui seorang siswa mengalami perubahan atau
tidak dalam belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar
cenderung menunjukkan hal- hal sebagai berikut:
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri sendiri.
b. Menambah keyakinan dalam memahami sesuatu dari kemampuan yang dimiliki.
c. Hasil belajar yang dicapai bermakna dalam membentuk perilaku dan digunakan
sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lain.
d. Kemampuan siswa untuk menilai dan mengendalikan diri dalam usaha dan
proses belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai