Farida Nugrahani
Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk (1) mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia dengan
materi membaca novel sastra untuk pendidikan karakter yang valid, praktis, dan efektif melalui uji coba
di lapangan. (2) mendeskripsikan nilai karakter yang terdapat dalam bahan ajar tersebut dan keberhasilan
implementasinya dalam pembelajaran di sekolah, Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap, mengikuti
model Plomp (1997), yaitu:(1) pengkajian awal, (2) perancangan, (3) realisasi (konstruksi), dan (4)
validasi/revisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan ajar yang dikembangkan bersifat valid,
praktis, dan efektif untuk diterapkan di lapangan; (2) Terdapat nilai karakter religius, kejujuran, dan
kedisiplinan dalam bahan ajar yang dikembangkan, yang implementasinya dapat dipantau melalui 6
indikator dari 11 rumusan indikator dalam Character Education Patnership (2003). Pada akhirnya, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap program pendidikan karakter di
sekolah, khususnya dalam memberikan alternaif bahan ajar bahasa Indonesia yang praktis, efektif, dan
diminati siswa.
Kata Kunci: bahan ajar membaca, novel sastra, pendidikan karakter.
Abstract
This development research aims to (1) develop bahasa Indonesian’s teaching materials with literature
novel reading material for character education that is valid, practical and effective through field trials.
(2) describes the value of the characters contained in the teaching materials and the success of their
implementation in school learning. This research is conducted through four stages, following the Plomp
(1997) model: (1) preliminary assessment, (2) design, (3) realization (construction), and (4) validation /
revision. The result of the research shows that (1) the developed teaching materials are valid, practical,
and effective to be applied in the field; (2) There are religious character, honesty, and discipline values in
developed teaching materials, which implementation can be monitored through 6 indicators of 11
indicators formulation in Character Education Patnership (2003). In the end, the results of this study are
expected to contribute to the character education programs in schools, especially in providing
alternative, practical, effective, and interesting instructional materials for Indonesian students.
Keywords: reading material, literature novel, character education.
113
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
114
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
pelajaran Bahasa Indonesia, adalah sebagai pembelajaran membaca dengan materi novel
berikut. (1) Peserta didik dapat sastra yang di dalamnya mengandung nilai-
mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai karakter. Nilai-nilai karakter tersebut,
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta merupakan bagian dari pilar karakter yang
dapat menumbuhkan penghargaan terhadap ditetapkan oleh kementerian pendidikan,
hasil karya kesastraan dan hasil intelektual sehingga penting untuk ditanamkan kepada
bangsa sendiri. (2) Pendidik dapat seluruh peserta didik. Oleh karena itu, pada
memusatkan perhatian kepada artikel ini akan dipaparkan masalah tersebut.
pengembangan kompetensi bahasa peserta Dalam UU RI No.14 Tahun 2005 Bab
didik dengan menyediakan berbagai II, Pasal 6, dijelaskan bahwa kedudukan
kegiatan berbahasa, bersastra, dan sumber guru sebagai tenaga profesional bertugas
belajar. (3) Pendidik lebih mandiri dan untuk melaksanakan sistem pendidikan
leluasa dalam menentukan bahan ajar nasional dan mewujudkan tujuan bagi
kebahasaan dan kesastraan sesuai kondisi berkembangnya potensi peserta didik
lingkungan sekolah dan kemampuan menjadi manusia beriman, berakhlak mulia,
peserta didik. Dari standar tersebut, terbuka sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
kesempatan bagi mata pelajaran Bahasa menjadi warga negara yang demokratis dan
Indonesia untuk mensukseskan program bertanggung jawab. Dengan memperhatikan
pendidikan karakter tersebut. UU tersebut, maka tugas guru untuk
Sementara itu, kondisi faktual di menyelenggarakan pendidikan karakter pada
lapangan dewasa ini menunjukkan adanya semua mata pelajaran adalah sebuah
peningkatan pada perilaku yang kurang keharusan. Masalahnya, masih banyak guru
terpuji. Sesungguhnya hal itu merupakan yang belum profesional dalam menjalankan
cerminan dari kehidupan masyarakat yang tugasnya. Setidaknya, hal ini pernah
tidak berkarakter kuat, dan bukan penciri ditemukan dalam penelitian dari Direktorat
bagi bangsa yang maju dan beradap. Tenaga Kependidikan Depdiknas, bahwa
Fenomena-fenomena empiris itu perlu 61,96% guru tidak menguasai materi yang
disadari benar oleh para guru pada diajarkan. Selain itu, dari berbagai penelitian
umumnya, termasuk para guru mata yang terdahulu juga diketahui bahwa
pelajaran Bahasa Indonesia. Wujud dari penyebab utama kegagalan pembelajaran
kesadaran itu adalah dikembangkannya pada umumnya adalah karena gurunya tidak
berbagai strategi untuk meningkatkan berkompeten, siswanya kurang berminat,
kualitas pendidikan karakter melalui dan fasilitas pembelajarannya sangat
pembelajaran bahasa Indonesia (Suryaman, terbatas (Nugrahani, 2014).
2010). Salah satu di antaranya adalah Dari penelitian yang pernah dilakukan
115
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
116
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
117
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) siswa dalam menemukan karakternya; (10)
tanggung jawab. Nilai tersebut disarankan Pendidikan karakter yang dilaksanakan
untuk disampaikan melalui semua mata melibatkan keluarga dan masyarakat dalam
pelajaran agar hasilnya lebih maksimal, upaya pembentukan karakter siswa; dan
mengingat pendidikan karakter tidak (11) Pendidikan karakter yang dilaksanakan
mungkin dilaksanakan secara parsial dan memberikan kesempatan kepada siswa
memerlukan keterlibatan semua komponen. untuk menampilkan karakter yang baik.
Merujuk pada rumusan Character Melalui berbagai indikator itulah
Education Partnership (2003), bahwa perkembangan siswa untuk menemukan
keefektifan pendidikan karakter ini perlu karakternya yang baik selama proses
diukur keberhasilannya. Adapun indikator pendidikan di sekolah dapat dipantau
yang dapat digunakan untuk mengukur (Samsuri dan Marzuki, 2016).
adalah sebagai berikut. (1) Pendidikan Dengan memperhatikan berbagai
karakter yang dilaksanakan mampu kendala dalam pendidikan karakter di
mempromosikan nilai-nilai etis sebagai sekolah, yang umumnya berkaitan dengan
dasar karakter; (2) Mengartikan karakter kesulitan guru dalam merancang bahan ajar
secara utuh, termasuk pemikiran, perasaan yang memuat karakter, memanfaatkan
dan perilaku; (3) Pendidikan karakter yang media untuk membantu sefektivitas
dilaksanakan menggunakan pendekatan pembelajaran, dan mengukur ketercapaian
komprehensif dan proaktif; (4) Pendidikan karakter dalam pembelajaran, maka peneliti
karakter yang dilaksanakan menanamkan melakukan penelitian tentang pendidikan
rasa kepedulian terhadap masyarakat karakter ini dengan tujuan untuk menjawab
sekolah; (5) Pendidikan karakter yang masalah berikut. (1) Bagaimana validitas,
dilaksanakan memberikan peluang kepada efektivitas, dan kepraktisan bahan ajar
siswa untuk melakukan tindakan moral; (6) untuk pendidikan karakter yang
Pendidikan karakter yang dilaksanakan dikembangkan dalam penelitian ini? (2)
didukung oleh kurikulum akademik yang Bagaimana pendidikan karakter yang
mendorong pengembangan kepribadian dilaksanakan melalui penerapan bahan ajar
siswa; (7) Pendidikan karakter yang yang dikembangkan? Untuk menjawab
dilaksanakan mendorong pengembangan pertanyaan tersebut, berikut ini diuraikan
motivasi siswa; (8) Pendidikan karakter hasil dan temuan penelitianya. Hasil
yang dilaksanakan melibatkan semua pihak penelitian ini diharapkan mampu
untuk memandu perkembangan kepribadian memberikan informasi ilmiah baru dan
siswa; (9) Pendidikan karakter yang bermakna penting bagi program pendidikan
dilaksanakan memberikan dukungan kepada karakter dan semua pihak yang peduli
118
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
119
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
kriteria keterlaksanaannya adalah jika rata- Bahan ajar Bahasa Indonesia dengan
rata skor observer (T) memenuhi kriteria, 3,5 materi membaca novel yang dikembangkan
< T < 4,5. Sementara itu, untuk menguji dalam penelitian ini disusun dalam sebuah
keefektifan model, dilakukan penilaian modul dengan format buku siswa
terhadap aktifitas siswa dalam mengikuti sebagaimana yang ditetapkan dalam
pembelajaran, dengan mencari frequensi Kurikulum 2013.
rata-rata dari hasil pengamatan observer (K). Selain format, dan kesesuaiannya
Dinyatakan efektif jika rata-rata skor dengan kurikulum, bahasa yang digunakan
observer (K) mencapai 3,5 < K < 4,5. Selain dalam buku juga menjadi indikator penentu
itu juga dilihat dari rata-rata skor respon apakah buku itu bagus, atau tidak.
siswa terhadap pembelajaran. Jika 80 % dari Sebagaimana disampaikan oleh Fadillah,
jumlah siswa merespon positif, maka model Syarifah dan Jamilah (2016:110), bahwa
dikatakan efektif. dalam mengembangkan bahan ajar, bahasa
merupakan faktor yang penting untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN diperhatikan. Pemilihan ragam bahasa dan
Sejalan dengan tujuan penelitianmya, kata (diksi) itu, menentukan kualitas bahan
maka hasil penelitian ini dikelompokkan ajar yang dikembangkan. Berikut ini
menjadi dua bagian, meliputi: (1) hasil uji disajikan hasil validasi bahan ajar yang
coba bahan ajar dengan materi membaca disusun berdasarkan aspek tersebut, melalui
novel sastra; (2) Nilai-nilai karakter yang penilaian para pakar pendidikan dan praktisi
terdapat dalam bahan ajar dan yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,
implementasinya di sekolah. serta dilengkapi hasil observasi di lapangan.
120
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
121
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
122
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
123
Jurnal Edudikara, Vol 2 (2); p.113-124, Juni 2017 ISSN 2541-0261
124