Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH

DRAMA BERMUATAN NILAI KARAKTER

Wahyu Bintarto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Indonesia
Email:wahyu.b76@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan produk berupa buku pengayaan pembelajaran
menulis naskah drama bermuatan nilai karakter untuk siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama di
Klaten. Penelitian dan pengembangan ini berpedoman pada langkah yang dikembangkan oleh Sugi-
yono dan Borg & Gall dengan beberapa penyesuaian. Langkah-langkah pengembangan meliputi dela-
pan langkah, yaitu: (1) pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) rancangan produk; (4) validasi
desain; (5) revisi desain; (6) pembuatan produk; (7) uji coba terbatas; dan (8) revisi produk. Pengum-
pulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa buku pengayaan pembelajaran menulis naskah drama bermuatan nilai karakter untuk
siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama diperlukan, baik oleh guru maupun siswa. Kompetensi
dasar tentang sikap memuat nilai-nilai karakter dari program Penguatan Pendidikan Karakter oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kompetensi dasar tentang pengetahuan dikembangkan
sampai tahap menganalisis dan mengevaluasi. Kompetensi dasar tentang keterampilan dikembang-
kan sampai tahap menyajikan produk kerangka dan naskah drama. Materi pembelajaran bersumber
pada teks, gambar, dan audiovisual yang kontekstual. Tugas dalam buku pengayaan berbasis teks
dan reflektif. Dengan muatan kompetensi dasar, materi, tugas, dan penilaian tersebut, produk buku
pengayaan sudah layak dan dapat dipergunakan sebagai sumber pembelajaran untuk guru dan siswa
di sekolah.

Kata Kunci: buku pengayaan, menulis naskah drama, nilai karakter

THE DEVELOPMENT OF ENRICHMENT BOOK OF DRAMA SCRIPTS WRITING


CONTAINING THE CHARACTERS VALUES FOR EIGHT GRADES OF JUNIOR
SECONDARY SCHOOL STUDENTS

Abstract: The purpose of this study was to develop the product in the form of an enrichment book for
learning of drama scripts writing containing character values for eight graders of Junior Secondary
School in Klaten region. The research and the development was based on the steps cultivated by Sugi-
yono and Borg & Gall with some adaptation. There were 8 steps: (1) gathering the information, (2)
planning; (3) product planning; (4) design validation; (5) design revision; (6) production; (7) limited
testing; and (8) product revision. Data collection usied interview, observation, and document study
techniques. The result showed that the enrichment book for learning of drama scripts writing con-
taining character values for eight graders of Junior Secondary School was needed by the teachers and
students. The basic attitude competence containing the characters values mentioned in the Character
Educations of Ministry of Education and Culture. The basic knowledge competence was developed to
the level of analyzing and evaluating. The basic skill competencies were developed to the level of pre-
senting the outline product and the drama scripts. The source of the materials in the enrichment book
were contextual texts, pictures, and audiovisual. The assignment of the enrichment book were based
on texts and reflections. Containing the basic competencies, the materials, the assignments, and the
assessments, the product of an enrichment book for learning was worthy and could be used as the
learning sources for teachers and students at school.

Keywords: enrichment book, drama scripts writing, character values

PENDAHULUAN lah memiliki kewajiban untuk mengem-


Sebagai bagian dari lembaga yang bangkan wawasan siswa. Di samping di-
mendampingi perkembangan siswa, seko- tujukan pada ranah kognitif, psikomotorik,

12
13

dan afektif, pengembangan wawasan siswa mendapat dukungan dari masyarakat, khu-
ditujukan pula pada pengembangan ke- susnya masyarakat yang menyelenggara-
pribadiannya. Ki Hajar Dewantara (2013, p. kan pendidikan yang kemudian diharap-
14) menyampaikan bahwa pendidikan me- kan dapat membangun sinergi dengan pe-
rupakan daya upaya untuk memajukan merintah agar tujuan pendidikan semakin
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan ba- bermanfaat bagi perkembangan siswa.
tin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh Pendidikan karakter merupakan da-
anak. Bagi Ki Hajar Dewantara pendidikan sar umum setiap sekolah di Indonesia. Hal
menjadi tempat penempaan cipta, rasa, tersebut berarti pendidikan karakter siswa
dan karsa. Dengan berpijak pendapat Ki bersinggungan dengan mata pelajaran di
Hajar Dewantara ini, penyelenggaraan sekolah. Dalam bagian-bagian tertentu, se-
pendidikan di Indonesia hendaknya tidak tiap mata pelajaran di sekolah dapat men-
hanya menekankan pada keberhasilan as- jadikan sarana dalam upaya penumbuh-
pek keilmuan dan kecerdasan siswa, tetapi kembangan karakter.
juga lebih menekankan pada pertumbuhan Salah satu mata pelajaran yang dapat
karakter dalam diri siswa. disebut di sini adalah bahasa Indonesia.
Pelaksanaan pendidikan karakter Terkait dengan hali ini, Abidin (2012, p. 5)
menjadi tanggung jawab semua pihak, menegaskan bahwa pendidikan karakter
termasuk pemerintah. Dalam rangka turut dapat diinternalisasikan ke dalam semua
bertanggung jawab dalam pendidikan ka- mata pelajaran tanpa harus mengubah ma-
rakter, pemerintah mengeluarkan Peratur- teri pelajaran yang sudah ditetapkan dalam
an Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum, termasuk di dalamnya adalah
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuh- bahasa Indonesia. Akan tetapi, hal lain
an Budi Pekerti yang menyatakan bahwa yang muncul sebagai permasalahan yaitu
pendidikan budi pekerti melibatkan pe- kurangnya bahan ajar dalam buku-buku di
merintah, pemerintah daerah, masyarakat, sekolah yang bermuatan karakter. Ia me-
dan/atau orang tua. Upaya tersebut men- nambahkan bahwa bahan ajar yang ter-
jadi dasar pijakan untuk mengembangkan dapat dalam buku teks di sekolah rata-rata
peraturan pada tahap berikutnya. Tahun dianggap kurang bermuatan karakter se-
2017, pemerintah mengeluarkan Peraturan hingga guru harus bersusah payah mencari
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang bahan ajar lain (Abidin, 2012, p. 59).
Penguatan Pendidikan Karakter yang di- Pembelajaran sastra, yang di dalam-
susul keluarnya Peraturan Menteri Pendi- nya mencakup puisi, prosa, dan drama me-
dikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun rupakan bagian dari materi mata pelajaran
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karak- bahasa Indonesia. Secara khusus pula, se-
ter pada Satuan Pendidikan Formal. Pe- bagai bagian dari pembelajaran bahasa In-
nguatan Pendidikan Karakter (PPK) diarti- donesia, materi pembelajaran drama juga
kan sebagai gerakan pendidikan di bawah tidak banyak ditemukan di lingkungan se-
tanggung jawab sekolah untuk memper- kolah. Sementara dari segi lain, pembe-
kuat karakter siswa melalui harmonisasi lajaran drama dapat membantu siswa di
olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah dalam membangun karakternya dan di-
raga dengan kerja sama antara sekolah, ke- mungkinkan suatu pengetahuan dapat
luarga, dan masyarakat. Upaya dari pe- menjadi sikap, dan kemudian menjadi ting-
merintah tersebut tentu sangat penting kah laku –penghayatan dan pengamalan–

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
14

siswa (Waluyo, 2003, p. 154). Dengan demi- referensi lain. Pada Permendiknas Nomor 2
kian, pembelajaran bahasa Indonesia, yang Tahun 2008 tentang Buku, disebutkan bah-
di dalamnya juga ada pembelajaran sastra, wa buku berperan penting dan strategis
diharapkan memuat nilai-nilai moral atau dalam upaya meningkatkan mutu guruan
etika sehingga pengetahuan yang didapat- sehingga perlu ada kebijakan pemerintah
kan para siswa juga mengembangkan ka- mengenai buku bagi siswa. Oleh karena
rakternya. itu, buku pengayaan menjadi penting ka-
Dengan pemahaman tersebut, dapat rena buku pengayaan merupakan buku
dikatakan bahwa pembelajaran drama se- yang memuat materi yang dapat memper-
bagai salah satu bagian dari pembelajaran kaya buku teks pendidikan dasar, mene-
sastra turut memberi andil dalam proses ngah, dan perguruan tinggi” (Permendik-
pembangunan nilai atau karakter siswa. nas No. 2 Th. 2008 Pasal 1 ayat 5).
Tujuan pokok dalam pembelajaran sastra Buku pengayaan diharapkan me-
yaitu dihasilkannya subjek didik yang me- muat materi yang memperkaya buku teks.
miliki apresiasi dan pengetahuan sastra Penyusunan buku pengayaan semestinya
yang memadai sehingga tumbuh penger- dikembangkan dari materi-materi yang di-
tian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis ambil dari sumber belajar yang memung-
dan kepekaan perasaan yang baik terhadap kinkan. Sitepu (2014, p. 180) menegaskan
cipta sastra (Jabrohim, 1994). bahwa sumber belajar yang ada perlu di-
Agar penanaman karakter dalam manfaatkan secara terintegrasi dan optimal
pembelajaran drama tersebut dapat ber- dengan proses pembelajaran di kelas untuk
jalan, diperlukan buku pengayaan. Hal ini efektivitas dan efisiensi proses pembelajar-
sudah sesuai dengan Permendiknas Repu- an. Buku pengayaan sebagai salah satu
blik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Ten- bentuk sumber belajar hendaknya mem-
tang Buku Pasal 6 ayat 2 dan 3. Dalam pa- pertimbangkan aspek kebermanfaatan yang
sal tersebut disebutkan bahwa guru dapat salah satunya mengintegrasikan nilai ka-
menggunakan buku panduan guru, buku rakter dalam materi yang disusunnya.
pengayaan, dan buku referensi dalam pro- Buku pengayaan berisi materi-materi
ses pembelajaran dan untuk menambah pe- yang memuat sumber-sumber belajar un-
ngetahuan dan wawasan siswa, guru dapat tuk siswa sehingga mendukung belajar sis-
menganjurkan siswa untuk membaca buku wa. Agar dapat mendukung belajar, buku
pengayaan dan buku referensi. pengayaan penting untuk dirancang. Sum-
Bahan pembelajaran yang direncana- ber belajar yang dirancang hendaknya me-
kan untuk dikembangkan adalah buku pe- rupakan sumber belajar yang secara se-
ngayaan pembelajaran menulis naskah dra- ngaja direncanakan dan dibuat untuk men-
ma yang mengacu pada kompetensi mata capai tujuan pembelajaran (Prastowo, 2018,
pelajaran bahasa Indonesia untuk SMP/ p. 43). Buku pengayaan yang disusun de-
MTs Kelas VIII di Kurikulum 2013 revisi ngan sengaja dan direncanakan termasuk
tahun 2016. Buku pengayaan disusun ber- salah satu sumber belajar untuk siswa dan
dasarkan sumber-sumber belajar yang di- guru di sekolah. Oleh karena buku penga-
sesuaikan dengan kebutuhan siswa dan yaan berbentuk buku, maka buku penga-
guru. Buku disusun dengan maksud me- yaan termasuk sumber belajar tercetak.
lengkapi buku yang telah digunakan oleh Sumber belajar tercetak dapat berupa buku,
sekolah, baik buku teks maupun buku brosur, koran, poster, denah, ensiklopedia,

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


15

kamus, dan booklet” (Prastowo, 2018, p.45). Salah satu bentuk produktif keteram-
Dengan konsep bahwa buku pengayaan pilan berbahasa adalah menulis naskah
pembelajaran menulis naskah drama meru- drama. Menulis naskah drama menjadi ba-
pakan sumber belajar yang mengintrasikan gian dalam kegiatan pembelajaran drama.
nilai karakter, hal tersebut menjadi salah Kemampuan siswa untuk dapat menulis
satu tujuan dari proses belajar bahasa Indo- naskah drama dipengaruhi juga dari pe-
nesia. Belajar sastra menjadi bagian dari nguasaannya dalam keterampilan menyi-
pembelajaran bahasa Indonesia. mak, membaca, dan mendengarkan. Salah
Tujuan dari proses belajar bahasa satu penelitian yang dilakukan oleh Nur-
Indonesia adalah dikuasainya aneka materi hadi (2016) menunjukkan bahwa keteram-
yang dipelajari oleh siswa dan kemudian pilan menyimak, membaca, dan men-
dari materi tersebut, siswa dapat memper- dengarkan sangat mendukung keberhasil-
gunakannya dalam kebutuhan yang dikait- an siswa dalam menghasilkan tulisan be-
kan dengan pengembangan wawasan mau- rupa naskah drama. Dari hasil kajian ter-
pun keilmuan yang lain. Belajar bahasa In- sebut dapat disimpulkan bahwa pada saat
donesia dapat diartikan memahami dan pembelajaran menulis naskah drama, siswa
memproduksi gagasan, perasaan, pesan, dituntut pula untuk mampu menyimak
informasi, data, dan pengetahuan untuk video, mencatat hal-hal penting yang ada
berbagai keperluan komunikasi keilmuan, dalam video tersebut, dan kemudian me-
kesastraan, dunia pekerjaan, dan komuni- nulis naskah berdasarkan hasil menyimak
kasi sehari-hari baik secara tertulis mau- tampilan video, catatan selama menyimak
pun lisan (Anna, 2016, p. 76). Dengan de- video, dan membaca hasil catatannya. De-
mikian, bahasa Indonesia menjadi penting ngan demikian, keberhasilan siswa dalam
ketika siswa menyampaikan gagasan, pe- menyusun naskah drama ditentukan ke-
rasaan, pesan, informasi, dan pengetahuan. mampuannya dalam menyimak, membaca,
Keberhasilan dalam penguasaan ke- dan menyampaikan secara lisan sumber-
terampilan berbahasa memerlukan strategi sumber belajar yang disediakan oleh guru.
agar siswa benar-benar menguasai kete- Salah satu bentuk bahwa keterampil-
rampilan berbahasa dengan baik. Nurha- an berbahasa memegang peran dalam ke-
yati (2008) menyebutkan bahwa strategi berhasilan siswa dalam belajar bahasa ada-
yang digunakan oleh guru dalam proses lah kemampuannya di dalam menyusun
pembelajaran bahasa dapat meningkatkan naskah drama. Kemampuan menyusun nas-
pencapaian hasil belajar siswa pada empat kah drama dipengaruhi oleh keterampilan
keterampilan berbahasa. Ia juga menegas- menyimak, membaca, dan berbicara. Kete-
kan bahwa belajar bahasa sebenarnya ialah rampilan menyimak dan membaca diperlu-
belajar bagaimana menggunakan bahasa kan untuk menyerap materi dan keteram-
tersebut baik pada aspek pemahaman mau- pilan berbicara diperlukan untuk menyam-
pun pada aspek produktif bukan belajar paikan secara lisan tentang materi yang
tentang bahasa (Nurhayati, 2008, p. 115). dapat dimanfaatkan dalam menulis naskah
Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia drama. Pembelajaran dalam menulis nas-
sangat penting menguasai strategi pembe- kah drama diperlukan pemahaman pada
lajaran bahasa sehingga keterampilan ber- aturan atau kaidah kepenulisannya. Kaidah
bahasa dapat dikuasai oleh siswa dan pada ini akan membantu siswa untuk meng-
akhirnya mendukung aspek produktif. hasilkan naskah yang dapat diapresiasi

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
16

dan dipentaskan. Pratiwi dan Siswiyanti Guru memiliki peran penting yang
(2014) memaparkan bahwa dalam pembe- tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pem-
lajaran menulis naskah drama, perlu diper- belajaran drama. Salah satu peran guru ter-
hatikan tentang kaidah penulisan naskah sebut adalah mempersiapkan materi pem-
yang meliputi (1) penentuan tema cerita; belajaran drama yang sesuai dengan keper-
(2) pemilihan tokoh dalam cerita; (3) pe- luan di kelas. Upaya guru dalam menyiap-
milihan setting; dan (4) kerangka alur. kan materi pembelajaran drama pernah
Sebagai bagian dari pembelajaran diteliti oleh Jannah dan Fuad (2016). Tuju-
sastra, pembelajaran drama dapat meng- an penelitian ini untuk menghasilkan pro-
antarkan siswa untuk dapat memahami duk bahan ajar bermain drama berbasis
perkembangan pribadinya. Melalui pembe- autobiografi Habibie dan Ainun pada siswa
lajaran drama, siswa dapat diantar untuk kelas XI SMA/MA. Produk yang dihasil-
memahami nilai-nilai yang ada di tengah kan berupa bahan ajar cetak Lembar Ke-
masyarakat. Selain memahami nilai, de- giatan Siswa bermain drama berbasis auto-
ngan belajar drama siswa belajar tentang biografi Habibie dan Ainun. Produk pengem-
bahasa khususnya pada saat belajar drama bangan LKS tersebut dinyatakan layak di-
dalam dialog-dialognya. Dalam hal ini La- gunakan pada pembelajaran bermain drama
zar (1993, p. 138) menegaskan, ”Studying berbasis autobiografi Habibie dan Ainun un-
the dialogue of a play provides students with a tuk siswa SMA/MA kelas XI. Kelayakan isi
meaningful context for acquiring and memo- Lembar Kegiatan Siswa tersebut ditinjau
rising new language”. Jadi, mempelajari dia- dari segi bahasa, kelayakan isi, dan kegra-
log drama memberikan pemahaman kon- fikan. Berdasarkan penelitian tersebut, tam-
teks pada diri siswa. pak nyata bahwa bahan belajar yang dipi-
Kegiatan memproduksi naskah dra- lih guru berdampak dalam keberhasilan
ma yang memuat kebaikan dari unsur pi- proses pembelajaran drama.
kiran, dialog (perkataan) tokoh, dan per- Selain dari segi sumber belajar, me-
buatan tokoh memerlukan pendampingan dia juga penting diperhatikan dalam pro-
dari guru. Dalam tindakan ini, guru ber- ses pembelajaran. Kajian yang dilakukan
peran mengarahkan siswa agar menyadari oleh Ezabella, Suyanto, dan Fuad. (2014)
bahwa kegiatan pembelajaran drama da- mencermati tentang pemanfaatan media
lam pelajaran bahasa Indonesia memiliki berkaitan dengan pembelajaran menulis
manfaat dalam kehidupan mereka. Pembe- naskah drama. Tujuan penelitian ini adalah
lajaran drama akan memperkaya kehidup- memperbaiki proses pembelajaran dan me-
an seorang pembelajar dengan membuat ningkatkan hasil belajar menulis naskah dra-
konten yang mudah diakses dan mudah ma dengan menggunakan media komik sis-
diingat melalui eksplorasi ide-ide mereka wa SMA Negeri 8 Bandarlampung. Berda-
(Dowdy & Kaplan, 2011, p. 3). Guru se- sarkan nilai yang diperoleh tersebut, minat
bagai pemimpin kegiatan pembelajaran yang dimiliki siswa untuk membuat karya
drama secara efektif dapat memanfaatkan naskah drama meningkat. Oleh karena itu,
keterampilan untuk mengatur, menyusun, media komik layak digunakan dalam pem-
dan menata situasi kelas kemudian me- belajaran menulis naskah drama.
ngumpulkan siswa untuk melakukan tugas Kehadiran media dalam kegiatan
yang ada dengan menyusun suatu strategi pembelajaran sastra pada akhirnya membe-
pembelajaran yang tepat dan bermakna. rikan manfaat dalam pendidikan. Moody

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


17

(1988, p. 16) mengungkapkan bahwa peng- diharapkan memuat nilai-nilai kehidupan


ajaran sastra dapat membantu pendidikan tersebut. Dengan belajar sastra, siswa mam-
secara utuh apabila cakupannya meliputi pu menyerap nilai-nilai kehidupan.
empat manfaat, yaitu membantu keteram- Kesinambungan PPK ditindaklanjuti
pilan berbahasa, meningkatkan pengetahu- Kemendikbud Republik Indonesia dengan
an budaya, mengembangkan cipta dan rasa, menyusun buku yang diberi judul Konsep
dan menunjang pembentukan watak. Sum- dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter.
ber belajar yang baik dengan didukung Buku tersebut disusun oleh Tim PPK Ke-
media yang tepat akan membantu guru da- mendikbud. Dalam buku Konsep dan Pe-
lam mempersiapkan materi pembelajaran doman Penguatan Pendidikan Karakter yang
sastra, khususnya drama yang memuat disusun oleh Tim PPK Kemendikbud, di-
nilai karakter. cantumkan lima nilai utama karakter. Ke-
Sumber belajar dan media belajar lima nilai utama karakter tersebut adalah
untuk pembelajaran drama tersebut sangat (1) religius; (2) nasionalis; (3) mandiri; (4)
penting memerhatikan kehidupan yang gotong royong; dan (5) integritas. Kelima
akrab dengan manusia. Hal tersebut karena nilai utama itu diturunkan menjadi sub-
sastra pada hakikatnya merupakan ung- nilai sesuai dengan nilai utamanya. Pen-
kapan dan sekaligus pengabdian peng- jabaran nilai utama menjadi subnilai me-
alaman pengarangnya (Jabrohim, 1994, p. mudahkan guru untuk memuatnya di da-
73). Dengan karya itu, seorang pengarang lam perangkat pembelajaran.
bermaksud agar pembaca dapat pula me- Berdasarkan pemahaman tentang ber-
rasakan sesuatu yang dialami oleh pe- bagai nilai karakter yang telah dijabarkan
ngarang. Hal yang dialami pengarang me- dan dihubungkan dengan basis pendidikan
miliki nilai-nilai yang berguna untuk ke- karakter yang diuraikan oleh Kemendik-
hidupan manusia pada umumnya. bud, sekolah dan guru dapat menyusun
Sumber belajar yang digali dari pe- suatu kurikulum pendidikan karakter de-
ngalaman keseharian tentu sarat dengan ngan mempertimbangkan basis kelas dan
nilai karakter. Nilai karakter tersebut me- basis budaya sekolah. Basis kelas berarti
muat nilai-nilai budi pekerti. Budi pekerti guru dapat memasukkan nilai-nilai pendi-
yang menurut Suparno dkk. (2002, p. 29) dikan karakter pada saat menyusun materi
sebagai nilai moralitas manusia yang di- pembelajaran. Basis budaya sekolah berarti
sadari dan dilakukan dalam tindakan nyata, pimpinan sekolah dan guru dapat me-
penanamannya dapat melalui bidang studi masukkan nilai-nilai guruan karakter yang
yang tepat dan relevan. Dengan demikian, menjadi kekhasan lembaga guruan terse-
ada ikatan yang erat antara sastra dan but. Baik pendidikan karakter berbasis ke-
pendidikan karakter. Ikatan itu ada dalam las maupun berbasis budaya sekolah hen-
makna yang terkandung di dalam kedua daknya saling berkait sehingga pada akhir-
bidang studi tersebut. Diharapkan, pembe- nya akan membangun karakter siswa ke-
lajaran sastra mampu mengantar siswa un- tika harus berada di tengah masyarakat.
tuk dapat menemukan nilai-nilai kehidup- Bekal ini akan memperkaya ketika siswa
an dari materi yang dipelajari di kelas ber- berinteraksi dengan nilai-nilai karakter
sama guru. Nilai-nilai kehidupan dapat di- yang berbasis masyarakat.
temukan oleh siswa melalui pembelajaran Fakta tentang praksis pendidikan yang
sastra. Materi yang disampaikan oleh guru ada, berkembangnya teori-teori pembela-

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
18

jaran karakter, dan hasil dari pendidikan enam siswa, SMP Pangudi Luhur Ganti-
karakter, mengindikasikan masih perlunya warno Klaten dengan responden sejumlah
upaya untuk menyumbangkan suatu pe- dua siswa, dan SMP Pangudi Luhur Wedi
mikiran tentang pendidikan karakter di se- Klaten dengan responden sejumlah enam
kolah. Pendidikan karakter yang penting siswa.
dikembangkan oleh siswa dapat ditanam- Pengumpulan data dalam penelitian
kan dengan tidak memisahkan dengan ini menggunakan teknik wawancara de-
mata pelajaran di sekolah. Salah satunya ngan guru bahasa Indonesia, observasi
adalah menyiapkan buku pengayaan mata proses pembelajaran di kelas, dan studi
pelajaran bahasa Indonesia Salah satu ben- dokumen, yang didukung validasi produk
tuk yang dapat disumbangkan adalah buku pengembangan, umpan balik produk pe-
pengayaan pembelajaran menulis naskah ngembangan dari guru, dan umpan balik
drama yang bermuatan nilai karakter. buku pengayaan dari siswa. Teknik analisis
data dalam penelitian adalah analisis uji
METODE kelayakan produk pengembangan. Penilai-
Penelitian ini mengacu pada lang- an hasil uji kelayakan produk dilakukan
kah-langkah yang dikembangkan oleh Borg oleh ahli materi pembelajaran, ahli media
& Gall (1983) dan Sugiyono (2017) tingkat pembelajaran, dan ahli bahasa. Hasil peni-
4. Peneliti melakukan kolaborasi dan mo- laian memenuhi kriteria dengan perolehan
difikasi pada model pengembangan Borg & nilai kategori minimal baik.
Gall dan Sugiyono tingkat 4 dalam upaya
mengembangkan produk buku pengayaan HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran drama. Akan tetapi, peneliti Pengumpulan Informasi
tidak sampai pada tahap uji coba lapangan Pengumpulan informasi dilakukan
operasional dan diseminasi serta imple- dengan melakukan wawancara, observasi
mentasi. Langkah-langkah penelitian ini ha- kelas, dan studi dokumen. Berdasarkan ha-
nya sampai tahap 8 yang terdiri atas (1) sil wawancara, didapatkan informasi bah-
pengumpulan informasi; (2) perencanaan; wa para guru masih terkendala untuk men-
(3) rancangan produk; (4) validasi desain, dapatkan buku pengayaan pembelajaran
(5) revisi desain; (6) pembuatan produk; (7) menulis naskah drama di sekolah. Secara
uji coba terbatas; dan (8) revisi produk. khusus, mereka memerlukan suatu buku
Pengujian produk dilakukan dalam pengayaan pembelajaran menulis naskah
dua tahap yaitu pengujian internal dan pe- drama yang bermuatan nilai karakter se-
ngujian eksternal. Pengujian internal meli- bagai pengayaan materi pembelajaran dra-
batkan ahli materi pembelajaran, ahli me- ma. Guru tertarik dan mendukung pe-
dia pembelajaran, ahli bahasa, dan praktisi nyusunan buku pengayaan pembelajaran
atau guru. Tahap ini juga menjadi bagian menulis naskah drama yang menginte-
dari validasi desain. Pengujian eksternal grasikan nilai karakter. Dengan penyusun-
yang juga sebagai uji coba terbatas me- an buku pembelajaran menulis naskah dra-
libatkan siswa SMP kelas VIII sebanyak 20 ma yang mengintegrasikan nilai karakter,
orang. Penelitian ini dilaksanakan di SMP guru mendapatkan tambahan wawasan un-
Pangudi Luhur 1 Klaten dengan responden tuk mencari tema, terutama berkaitan de-
sejumlah enam siswa, SMP Pangudi Luhur ngan nilai karakter. Untuk produk buku
Bayat Klaten dengan responden sejumlah pengayaan, guru berharap agar di dalam-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


19

nya ada contoh pembelajaran yang me- sisipkan materi yang memuat nilai-nilai ka-
muat nilai karakter. Hal yang sebaiknya di- rakter PPK. Secara khusus, materi pembe-
susun dalam buku tersebut meliputi ben- lajaran menulis naskah drama yang disiap-
tuk pembelajaran (ada variasi lebih ba- kan oleh guru sebatas pada contoh buku
nyak), metode pembelajarannya, dan lang- yang ada di buku teks. Guru belum men-
kah konkret pembelajaran. cari alternatif sumber-sumber lain dalam
Observasi kelas meliputi proses pem- materi pembelajaran menulis naskah dra-
belajaran, penilaian di akhir pembelajaran, ma, terlebih bermuatan nilai-nilai karakter.
dan media yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran. Dalam proses pembe- Perencanaan
lajaran, didapatkan temuan bahwa secara Berdasarkan pengumpulan informa-
umum guru sudah melakukan kegiatan si, kemudian direncanakan produk pe-
pendahuluan, inti, dan penutup. Berkaitan ngembangan berupa buku pengayaan pem-
dengan penanaman nilai karakter, guru ti- belajaran menulis naskah drama. Buku pe-
dak melakukan refleksi di akhir pembe- ngayaan diintegrasikan dengan nilai karak-
lajaran. Selain refleksi, guru tidak meng- ter PPK dari Kemendikbud. Oleh karena
adakan rangkuman, evaluasi berdasarkan produk pengembangan ini merupakan pro-
nilai-nilai karakter. Dalam penilaian, guru duk baru di sekolah di tempat peneliti me-
menitikberatkan pada penilaian kognitif lakukan analisis kebutuhan, perlu disajikan
yaitu materi yang sudah disampaikan pada silabus, RPP, dan kemudian buku penga-
jam tatap muka. Semua guru melakukan yaan.
penilaian kognitif dan hanya satu guru dari Sebagai pendukung penyediaan buku
lima sekolah yang melakukan penilaian pengayaan pembelajaran menulis naskah
afektif di akhir pembelajaran. Hal lain yang drama, pengembangan silabus pembelajar-
belum disiapkan oleh guru adalah rubrik an menulis naskah drama merujuk pada
penilaian. Media yang digunakan guru le- tingkat kompetensi, kompetensi, dan ruang
bih banyak media teks/tulisan dalam buku lingkup materi dari Standar Isi Pendidikan
teks. Guru jarang menggunakan media Dasar dan Menengah Kurikulum 2013. Pe-
gambar, audiovisual, dan media lain. Me- nyusunan RPP mengacu pada silabus. RPP
dia yang digunakan guru sebatas sebagai berisi penjabaran proses pembelajaran se-
media untuk menyampaikan materi pem- cara terperinci dan menjadi pegangan guru
belajaran dan pemberian tugas. Media be- dalam kegiatan pembelajaran. Buku penga-
lum dioptimalkan sebagai sarana untuk yaan berisi materi, penugasan, dan bentuk
menanamkan nilai karakter. penilaian yang dijabarkan dari kompetensi
Studi dokumen ditujukan pada pe- dalam silabus dan RPP. Di dalam buku
rangkat pembelajaran berupa silabus dan juga ditambahkan petunjuk penggunaan
RPP bahasa Indonesia. Hasil dari studi do- media yang dapat dipergunakan oleh guru.
kumen perangkat silabus dan RPP bahasa Buku yang telah disusun menjadi sumber
Indonesia yang disusun guru, komponen tambahan pegangan pembelajaran bahasa
yang belum ditambahkan oleh guru adalah Indonesia, khususnya materi pembelajaran
penjabaran nilai-nilai karakter PPK dalam menulis drama di kelas VIII yang diinte-
materi. Materi yang disiapkan guru dalam grasikan dengan nilai karakter.
perangkat lebih banyak memuat tentang
bahan-bahan pengetahuan dan belum di-

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
20

Rancangan Produk ahli yang berkompeten. Hasil validasi in-


Rancangan produk pengembangan strumen menjadi dasar kelayakan instru-
terdiri atas silabus, rencana persiapan pem- men untuk digunakan sebagai alat ukur
belajaran (RPP), dan buku pengayaan. Ran- validasi produk pengembangan.
cangan silabus disusun berdasarkan kebu- Produk pengembangan yang berupa
tuhan yang berkaitan dengan kompetensi, silabus, RPP, dan buku pengayaan pem-
materi, tugas, dan penilaian pembelajaran belajaran menulis naskah drama kemudian
menulis naskah drama untuk siswa kelas divalidasi berdasarkan instrumen yang te-
VIII dan berpedoman pada kurikulum ser- lah dinyatakan layak oleh ahli. Validasi de-
ta Penguatan Pendidikan Karakter Kemen- sain juga bentuk pengujian internal. Sugi-
dikbud. Dasar penyusunan RPP adalah si- yono (2017, p. 456) menyebutkan bahwa
labus pembelajaran menulis naskah drama. dalam penelitian dan pengembangan, pe-
Sebagai bentuk penjabaran silabus, RPP ngujian internal dilakukan terhadap ran-
diintegrasikan dengan nilai karakter dan cangan/desain suatu produk, baik ran-
dijabarkan ke dalam metode dan materi. cangan produk yang berupa alat/mesin
Produk pokok pengembangan adalah atau rancangan produk yang berupa mo-
buku pengayaan pembelajaran menulis del/kebijakan/program. Dengan mengacu
naskah drama. Buku diberi judul Belajar pada pendapat tersebut, produk pengem-
Menulis Naskah Drama dan dibagi menjadi bangan berupa silabus, RPP, dan buku
dua jilid yaitu jilid 1 dan jilid 2. Buku jilid 1 pengayaan pembelajaran menulis naskah
berisi unsur-unsur dalam naskah drama, drama diuji secara internal oleh ahli di
kaidah kebahasaan dalam naskah drama, bidangnya dan praktisi pembelajaran.
pembelajaran menulis naskah drama ber- Pengujian internal yang melibatkan
dasarkan cerita bergambar, dan pembela- para ahli dan praktisi pembelajaran pada
jaran menulis naskah drama berdasar produk pengembangan dapat disajikan se-
cuplikan film/film pendek. Buku jilid 2 cara bersama untuk melihat hasil secara ke-
berisi kelanjutan pemaparan materi kete- seluruhan. Dengan menyajikan hasi vali-
rampilan menulis naskah drama. Dalam dasi dan umpan balik, akan didapatkan ke-
jilid 2, materi keterampilan menulis naskah seimbangan pengujian internal yang me-
drama yang ditambahkan meliputi kete- libatkan pendapat para ahli dan praktisi
rampilan menulis naskah drama berdasar- pembelajaran di sekolah. Nilai pengujian
kan liputan figur/kutipan surat, keteram- internal dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
pilan menulis naskah drama berdasarkan
syair lagu, keterampilan menulis naskah Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pengujian
drama berdasarkan liputan berita/tips/ku- Internal
Produk Penilaian Penilaian Rerata
tipan surat, dan keterampilan menulis nas-
Ahli Praktisi
kah drama berdasarkan pengamatan objek. Silabus 3,86 3,38 3,62
RPP 3,86 3,33 3,60
Validasi Desain Buku
3,96 3,31 3,64
Sebelum produk pengembangan di- Pengayaan
Rata-rata 3,89 3,34 3,62
validasi oleh ahli, peneliti menyiapkan
instrumen untuk memvalidasi instrumen
Berdasarkan hasil pengujian internal
produk pengembangan. Instrumen terse-
atau validasi desain, produk pengembang-
but perlu untuk diuji atau divalidasi oleh
an yang telah mendapatkan nilai rata-rata

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


21

3,62 atau kriteria “Sangat Baik”. Produk Siswa yang dilibatkan dalam uji coba
pengembangan mendapatkan nilai kriteria terbatas adalah siswa dari SMP Pangudi
“Sangat Baik” sehingga dapat dilanjutkan Luhur 1 Klaten sejumlah enam anak, SMP
untuk diproduksi dan sebagai bahan peng- Pangudi Luhur Bayat sejumlah enam anak,
ujian lapangan awal. SMP Pangudi Luhur Gantiwarno sejumlah
dua anak, dan SMP Pangudi Luhur Wedi
Pembuatan Produk sejumlah enam anak. Sugiyono (2017, p. 49)
Pembuatan produk buku pengayaan menambahkan bahwa berdasarkan uji la-
dikembangkan berdasarkan desain buku pangan terbatas tersebut akan dapat dike-
pengayaan yang telah disusun. Buku pe- tahui kelemahan-kelemahannya atau be-
ngayaan yang digunakan untuk uji coba lum memenuhi spesifikasi produk yang
terbatas dibuat dalam bentuk dokumen soft ditetapkan sehingga peneliti dapat melaku-
copy. Dokumen soft copy buku pengayaan kan upaya perbaikan. Berdasarkan hasil uji
dibuat dalam bentuk buku dalam format coba terbatas terhadap buku pengayaan,
PDF dan siap dicetak dalam bentuk hard rata-rata skor nilai buku pengayaan se-
copy. banyak 3,28. Produk pengembangan buku
Produk pengembangan juga dibuat pengayaan pembelajaran menulis naskah
dalam bentuk video pembelajaran. Video drama sudah masuk kategori layak.
pembelajaran disiapkan untuk mendukung Sebagai pembanding, nilai umpan
proses pembelajaran jarak jauh dan peman- balik siswa terhadap buku pengayaan da-
faatan teknologi komunikasi saat ini. Video pat disandingkan dengan nilai validasi ahli
pembelajaran disiapkan untuk dapat dita- dan umpan balik praktisi. Dengan upaya
yangkan dalam fasilitas yang dimiliki oleh ini, akan tampak hasil penilaian secara in-
siswa seperti komputer meja (PC), kom- ternal dan eksternal khusus buku penga-
puter jinjing (laptop), dan telepon seluler yaan seperti tampak pada Tabel 2 berikut.
pintar (smartphone). Video pembelajaran di-
unggah diunggah dalam blog pembelajaran Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Buku Penga-
drama agar dapat diakses oleh siswa. yaan
Aspek Skor
Penilaian Ahli 3,96
Uji Coba Terbatas Penilaian Praktisi 3,31
Uji coba terbatas juga disebut peng- Penilaian Siswa 3,28
ujian lapangan awal atau pendahuluan/ Penilaian Siswa 10,55
persiapan. Uji coba terbatas produk pe- Rerata 3,52

ngembangan dilakukan dengan melibatkan


Revisi Produk
siswa sebagai subjek coba di sekolah. Pro-
Pengujian internal melibatkan ahli
duk pengembangan yang diuji coba ter-
dan praktisi. Hasil pengujian internal dari
batas adalah produk buku pengayaan pem-
ahli dan praktisi merupakan bagian dari
belajaran menulis naskah drama. Sugiyono
validasi desain. Hasil validasi desain be-
(2017, p. 49) menegaskan bahwa apabila
rupa data perolehan nilai, masukan, dan
produk itu adalah produk pendidikan,
saran menjadi dasar untuk melakukan pe-
maka pengujian terbatas itu dilakukan di
ngujian eksternal. Pengujian ekternal me-
tiga sekolah dengan menggunakan 6 sam-
rupakan tindak lanjut dalam bentuk uji
pai dengan 12 subjek.
coba terbatas atau uji lapangan pendahulu-
an. Hasil pengujian eksternal yang melibat-

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
22

kan siswa menghasilkan data, masukan, ma tersebut diharapkan sebagai pendu-


dan saran. Hasil paparan data, masukan, kung dan alternatif dalam kegiatan pem-
dan saran menjadi dasar untuk melakukan belajaran drama dalam mata pelajaran ba-
revisi produk. Revisi diperlukan untuk hasa Indonesia di kelas VIII. Kurikulum
memperbaiki beberapa bagian produk pe- 2013 revisi tahun 2016 menyebutkan bah-
ngembangan agar dapat dipergunakan se- wa silabus bersifat fleksibel, kontekstual,
bagai bahan pembelajaran di sekolah. dan memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan dan melaksanakan
Kajian Produk Akhir pembelajaran, serta mengakomodasi ke-
Sumber pembelajaran menulis nas- unggulan-keunggulan lokal (Tim Penyu-
kah drama telah diwujudkan dalam bentuk sun, 2016, p. 5). Dengan mengacu pada ru-
buku pengayaan pembelajaran menulis musan pernyataan silabus bahasa Indone-
naskah drama yang mengintegrasikan nilai sia untuk SMP/MTs tersebut, penyusunan
karakter. Penanaman nilai meliputi nilai produk pengembangan dikhususkan untuk
karakter PPK Kemendikbud. Buku penga- menindaklanjuti upaya pengembangan
yaan telah dilengkapi dengan silabus dan dan pelaksanaan pembelajaran bahasa In-
RPP. Silabus dikembangkan sebagai ben- donesia berbasis kelas.
tuk konsekuensi pembelajaran yang ber- Ketiga produk tersebut merupakan
basis kebutuhan sekolah. RPP disusun se- bentuk pengembangan yang disajikan se-
bagai bentuk konsekuensi adanya silabus bagai upaya menyedikan sumber pembe-
yang telah ada. lajaran di sekolah menengah pertama.
Selain dimasukkan dalam produk Sumber pembelajaran berupa produk sila-
pengembangan, nilai karakter Kemendik- bus, RPP, dan buku pengayaan dapat di-
bud memerlukan keteladanan dari guru. gunakan oleh guru dan produk buku pe-
Keteladan dapat diwujudkan dalam peri- ngayaan dapat dipergunakan oleh siswa.
laku keseharian di sekolah. Salah satunya Sebagai salah satu alternatif sumber be-
adalah bersikap terbuka dengan peman- lajar, silabus pembelajaran menulis naskah
faatan media pembelajaran yang dekat de- drama dapat dikembangkan sendiri oleh
ngan dunia siswa. Dengan keterbukaan ter- guru dalam bentuk RPP yang lebih variatif.
sebut, bentuk keteladaan dapat menjadi sa- Demikian pula RPP yang telah tersedia,
rana penanaman nilai bagi siswa. Dalam dapat diubah dan dikembangkan sesuai
pengantar bukunya, Character Education dengan perkembangan yang dibutuhkan
(2002), McElmeel mengungkapkan, “The siswa. Buku pengayaan pembelajaran dra-
school culture should be one of caring and ma dapat digunakan sebagai alternatif
respect and be in all ways a model for the type buku pegangan tambahan agar guru dapat
of behavior we expect students to develop”. memberikan pembelajaran yang sejalur de-
Mengacu pada pendapat McElmeel terse- ngan silabus dan RPP (Daniastuti & Har-
but, sikap keterbukaan hendaknya menjadi yadi, 2017; Pradita & Wangid, 2017; Irawati
bagian dari budaya sekolah yang pada & Mubarok, 2014). Dalam sisi siswa, buku
akhirnya menjadi model siswa untuk ber- pengayaan pembelajaran menulis naskah
perilaku yang diharapkan dapat berkem- drama dapat digunakan sebagai buku pe-
bang dalam diri siswa (Rosad, 2019). gangan tambahan ketika memahami ma-
Produk silabus, RPP, dan buku pe- teri, mengerjakan latihan, dan mengerjakan
ngayaan pembelajaran menulis naskah dra- tugas. Dengan disusunnya produk silabus,

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


23

RPP, dan buku pengayaan, diharapkan berkaitan erat dengan nilai-nilai karakter.
guru dan siswa memiliki tambahan refe- Peserta didik, misalnya, ditugaskan untuk
rensi pembelajaran bahasa Indonesia, khu- membaca suatu cerita sekaligus mencari
susnya pembelajaran drama. Sebagai bagi- contoh sebanyak mungkin tentang peri-
an dari sumber pembelajaran, produk pe- bahasa, kelompok kata yang mengandung
ngembangan ini dapat memberikan ke- ciri-ciri pendidikan moral, pengorbanan
mampuan pada siswa sesuai dengan tuju- terhadap bangsa dan negara, bekerja keras
an yang ditetapkan dalam kurikulum serta dalam mencapai cita-cita, kata-kata kunci
merupakan tahapan dalam pencapaian tu- yang mengandung nilai-nilai agama, saling
juan pendidikan tingkat institusional dan menghormati antarumat beragama, dan
tujuan pendidikan nasional (Utami & Mus- sebagainya (Ratna, 2012, p. 235).
tadi, 2017; Sitepu, 2012). Produk pengembangan telah mele-
Produk pengembangan berupa sila- wati validasi dan uji coba terbatas. Hasil
bus, RPP, dan buku pengayaan pembela- data validasi desain menunjukkan bahwa
jaran menulis naskah drama tidak semata- produk silabus, RPP, dan buku pengayaan
mata hanya produk yang mengembangkan memperoleh nilai 3,62. Peroleh nilai terse-
materi pembelajaran tentang menulis nas- but merupakan rekapitulasi produk pe-
kah drama. Produk tersebut disesuaikan ngembangan, sedangkan pengujian yang
dengan kondisi dan lingkungan yang ada khusus ditujukan pada buku pembelajaran
di sekitar dan berkembang di lingkup sis- menulis naskah drama didapat data bahwa
wa, khususnya menumbuhkembangkan ni- ahli memberi nilai, 3,96 dan praktisi mem-
lai-nilai karakter. Inilah yang oleh Ratna beri nilai 3,31. Hasil uji coba produk buku
(2014) dianggap sebagai bentuk pendidik- pengayaan, siswa memberikan nilai 3,28.
an dalam kehidupan sehari-hari karena Rata-rata nilai untuk buku pengayaan yang
model pendidikan dalam kehidupan se- diperoleh dari ahli, praktisi, dan siswa se-
hari-hari memiliki peran penting dan me- jumlah 3,52. Pada bagian materi yang me-
nentukan. Pendidikan karakter adalah ke- muat nilai karakter dan nilai Kepangudi-
seluruhan kehidupan itu sendiri. luhuran, ahli memberikan nilai 4,00, prak-
Untuk membantu siswa dalam me- tisi memberikan nilai 4,00, dan siswa mem-
nyadari nilai-nilai tersebut, di dalam buku berikan nilai 3,31.
pengayaan disediakan lembar tugas di Produk buku pengayaan pembelajaran
awal akhir buku. Lembar tersebut diguna- menulis naskah drama telah memuat nilai-
kan siswa untuk menuangkan harapan, nilai karakter. Buku pengayaan menyajikan
hasil refleksi, penegasan, dan rangkuman. keterpaduan antara keterampilan, pengeta-
Siswa diberi kesempatan menuliskan dan huan dan sikap. Melalui pembelajaran me-
mengungkapkan dalam bentuk kalimat nulis naskah drama bermuatan nilai ka-
pendek, kata/kelompok kata, peribahasa, rakter, peserta didik mendapatkan kesem-
puisi, gambar, dan ungkapan bentuk lain. patan dalam menumbuhkembangkan ka-
Dalam kegiatan inilah siswa mengalami rakter dari berbagai sumber yang telah di-
proses kesadaran mental dan kepribadian, susun dalam buku pengayaan. Lickona
kecerdasan dan akhlak mulia (Dananjaya, (2012, p. 72), mengutip Michael Novak, me-
2013, p. 28). Dengan menuangkan harapan, nuliskan bahwa karakter adalah perpadu-
hasil refleksi, penegasan, dan rangkuman, an harmonis seluruh budi pekerti yang ter-
siswa mendapatkan pengayaan materi yang dapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah-ki-

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
24

sah sastra, cerita-cerita orang bijak, orang- pembelajaran menulis naskah drama yang
orang berilmu, sejak zaman dahulu hingga bermuatan nilai-nilai karakter.
sekarang. Ungkapan Novak yang mem-
berikan pemahaman bahwa karakter me- UCAPAN TERIMA KASIH
muat budi pekerti sama seperti konsep Penulis memanjatkan syukur ke ha-
yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewan- dirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
tara. Ki Hajar Dewantara (2013) mengarti- memberikan rahmat kekuatan sehingga pe-
kan bahwa pendidikan merupakan daya- nelitian ini bisa selesai. Penulis juga meng-
upaya untuk memajukan bertumbuhnya ucapkan terima kepada para pembimbing
budipekerti (kekuatan batin, karakter), pi- dan para kolega yang banyak membantu
kiran (intellect) dan tubuh anak supaya da- dalam penulisan artikel. Ucapan terima ka-
pat dimajukan kesempurnaan hidupnya, sih juga penulis sampaikan kepada Dewan
yaitu kehidupan dan penghidupan anak- Redaksi Jurnal Pendidikan Karakter yang te-
anak yang dididik selaras dengan dunianya. lah menerima naskah artikel ini dan mela-
kukan proses riviu dan penyuntingan hing-
SIMPULAN ga dapat dimuat pada terbitan edisi ini.
Penelitian dan pengembangan ini te-
lah menghasilkan produk buku pengayaan DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran menulis naskah drama yang Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa ber-
bermuatan nilai-nilai karakter untuk siswa basis pendidikan karakter. Bandung: PT
SMP kelas VIII. Dari hasil uji coba produk Refika Aditama.
baik internal maupun eksternal, buku pe-
ngayaan ini layak digunakan di SMP baik Anna, H. (2016). Pembelajaran bahasa In-
oleh siswa maupun guru untuk mendu- donesia dalam konteks multibudaya.
kung program pemerintah melalui Kemen- Jurnal Al-Ta’dib, 9(2), 74-91. DOI: -
dikbud, yakni Penguatan Pendidikan Ka- http://dx.doi.org/10.31332/atdb.v9i
rakter (PPK). 2.514.
Produk buku pengayaan pembelajar-
an menulis naskah drama telah memuat Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational
nilai-nilai karakter. Buku pengayaan me- research: An introduction, Fifth Edi-
nyajikan keterpaduan antara keterampilan, tion. New York: Longman.
pengetahuan dan sikap. Melalui pembe-
Dananjaya, U. (2013). Media pembelajaran
lajaran menulis naskah drama bermuatan
aktif. Bandung: Penerbit Nuansa Cen-
nilai karakter, peserta didik mendapatkan
dekia.
kesempatan dalam menumbuhkembang-
kan karakter dari berbagai sumber yang
Daniastuti, E. & Haryadi, H. (2017). Pe-
telah disusun dalam buku pengayaan.
ngembangan bahan ajar tematik inte-
Berdasarkan hasil penilaian internal
gratif berbasis nilai karakter disiplin
dan ekternal, juga didukung oleh pendapat
dan percaya diri. Jurnal Pendidikan
dua ahli, dapat disimpulkan bahwa buku
Karakter, 7(2), 255-267. DOI: https://-
pengayaan pembelajaran menulis naskah
doi.org/10.21831/jpk.v7i2.13624.
drama dapat dikategorikan sangat baik.
Buku pengayaan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu alternatif buku untuk

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021


25

Dewantara, K. H. (2013). Bagian pertama: Mcelmeel, S. L. (2002). Character education.


Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Lu- Retrieved from https://b-ok.asia/-
hur Persatuan Taman Siswa. book/928768/915a86.

Dowdy, J.K. & Kaplan, S. (Eds.). (2011). Moody, H. L. B. (1988). Metode pengajaran
Teaching drama in the classroom (a tool- sastra. (Terjemah: Rahmanto). Yogya-
box for teachers). Rotterdam: Sense Pu- karta: Kanisius.
blishers.
Nurhadi, A. (2016). Peningkatan keteram-
Ezabella, S., Suyanto, E., dan Fuad, M. pilan menulis naskah drama dengan
(2014). Penggunaan media komik un- media pembelajaran video stop mo-
tuk meningkatkan kemampuan me- tion untuk siswa kelas VIII A SMP N
nulis naskah drama siswa. Jurnal Sim- 1 Semanu. Skripsi. Fakultas Bahasa
bol, 1(2), 1-11. Retrieved from http:- dan Seni, Universitas Negeri Yogya-
//jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ karta.
BINDO/article/view/3488.
Nurhayati, (2008). Berbagai strategi pembe-
Jabrohim (ed.). (1994). Pengajaran sastra. lajaran bahasa dapat meningkatkan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar & FPBS kemampuan berbahasa siswa. Lingua
IKIP Muhammadiyah. Jurnal Bahasa dan Sastra, 9(2), 110-116.
Retrieved from https://docplayer.in-
Irawati, R.P. & Elmubarok, Z. (2014). Pe- fo/30221617-Berbagai-strategi-pem-
ngembangan buku ajar bahasa Indo- belajaran-bahasa-dapat-meningkat-
nesia tematik berkarakter bagi siswa kan-kemampuan-berbahasa-siswa-
SD melalui sastra anak. Jurnal Pendi- 1.html
dikan Karakter, 4(2), 81-96. DOI: https:-
//doi.org/10.21831/jpk.v0i2.2179. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan Nomor 20 Tahun 2018 ten-
Jannah, M. & Fuad, M. (2016). Pengembang- tang Penguatan Pendidikan Karakter
an bahan ajar bermain drama berba- pada Satuan Pendidikan Formal.
sis autobiografi Habibie dan Ainun.
Jurnal Simbol, 3(2), 1-10. Retrieved Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
from http://jurnal.fkip.unila.ac.id/- dayaan RI Nomor 23 Tahun 2015 ten-
index.php/BINDO/article/view/10- tang Penumbuhan Budi Pekerti
853.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Lazar, G. (1993). Literature and language teach- Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
ing: A guide for teachers and trainers. 2008 tentang Buku.
New York: Cambrigde University
Press. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pe-
Lickona, T. (2012). Educating for Character: nguatan Pendidikan Karakter.
Mendidik untuk membentuk karakter.
(Terjemah: Juma Abdu Wamaungo) Pradita, N.E. & Wangid, M.N. (2017). Pe-
Jakarta: Bumi Aksara. ngembangan LKPD tematik-integra-
tif berbasis karakter pada peserta

Pengembangan Buku Pengayaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama Bermuatan Nilai Karakter
26

didik sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Sugiyono. (2017). Metode penelitian & pe-
Karakter, 7(1), 56-70. DOI: https://- ngembangan untuk bidang: pendidikan,
doi.org/10.21831/jpk.v7i1.15500. manajemen, sosial, teknik. Bandung: Al-
fabeta.
Prastowo, A. (2018). Sumber belajar dan pu-
sat sumber belajar. Teori dan aplikasinya Suparno dkk, Paul. (2002). Pendidikan budi
di sekolah/madrasah. Depok: Prename- pekerti di sekolah: Suatu tinjauan umum.
dia Group. Yogyakarta: Kanisius.

Pratiwi, Y. & Siswiyanti, F. (2014). Teori dra- Tim Penyusun Buku. (2016). Konsep dan
ma dan pembelajarannya. Yogyakarta: pedoman penguatan pendidikan karakter
Penerbit Ombak. tingkat sekolah dasar dan menengah per-
tama. Jakarta: Tim PPK Kemendik-
Ratna, N.K. (2014). Peranan karya sastra, bud.
seni, dan budaya dalam pendidikan ka-
rakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Utami, K.N. & Mustadi, A. (2017). Pengem-
bangan perangkat pembelajaran te-
Rosad, A.M. (2019). Implementasi pendi- matik dalam peningkatan karakter,
dikan karakter melalui managemen motivasi, dan prestasi belajar siswa
sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Ma- sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Karak-
najemen Pendidikan, 5(02), 173-190. ter, 7(1), 14-25. DOI: https://doi.-
DOI: http://dx.doi.org/10.32678/tar- org/10.21831/jpk.v7i1.15492.
bawi.v5i02.2074.
Waluyo, H.J. (2003). Drama: Teori dan
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks. Ban- pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita
dung: PT Remaja Rosdakarya. Graha Widia.

Sitepu, B.P. (2014). Pengembangan sumber be-


lajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Per-
sada.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 1, April 2021

Anda mungkin juga menyukai