Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGGALI INFORMASI DARI TEKS

NARASI SEJARAH UNTUK MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER


PADA PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR
Oleh : Kumyati, Ida Zulaeha, dan Sarwi
Program Studi Dikdas PGSD, PPS Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengembangkan bahan ajar menggali informasi dari teks narasi
sejarah untuk menanamkan karakter pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar,
menganalisis kebutuhan bahan ajaryang dikembangkan, mendeskripsikan karakteristik
bahan ajaryang dikembangkan, menentukan prototipe bahan ajaryang dikembangkan,
dan menguji keberterimaan bahan ajaryang dikembangkan. Berdasarkan analisis data,
diketahui bahwa bahan ajar yang dikembangkan berkategori valid dengan rata-rata
kevalidan buku siswa 84,1% dan buku guru 85,6%. Guru dan peserta didik memberikan
respons sangat setuju terhadap bahan ajar menggali informasi dari teks narasi
sejarah.Uji gain menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik sebesar 0,59
dengan kriteria sedang. Bahan ajar menggali informasi dari teks narasi sejarah mampu
meningkatkan karakter peserta didik, melalui pengamatan sikap didapat rata-rata
peningkatan 86% menggali. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar menggali informasi dari teks narasi sejarah valid dan layak digunakan dalam
pembelajaran, selain itu penerapan bahan ajar menggali informasi dari teks narasi
sejarah dapat menanamkan karakter positif dan hasil belajar peserta didik kelas V
Sekolah Dasar.

Kata Kunci: bahan ajar, teks narasi, cerita sejarah, pendidikan karakter.

A. PENDAHULUAN waktunya di sekolah dari pada di tempat


Sekolah sebagai lembaga kedua setelah lain, oleh sebab itu sekolah menjadi
keluarga yang berperan penting dalam tempat pembentukan karakter bagi para
menanamkan nilai-nilai kehidupan peserta didik. Pendidikan karakter di
kepada individu. Di sekolah individu sekolah tidak hanya diberikan ketika
diajarkan bagaimana nilai-nilai proses belajar mengajar saja. Pendi-
kehidupan tersebut harus direalisasikan dikan karakter di sekolah juga dapat
dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah diberikan melalui kegiatan
juga sebagai tempat pertemuan berbagai ekstrakurikuler, seperti membentuk
macam suku bangsa dan berbagai ma- vokal grup yang dilatih untuk
cam kebudayaan yang berbeda. Peserta menyanyikan lagu-lagu daerah dan
didik lebih banyak menghabiskan lagu-lagu nasional. Pendidikan karakter

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 130


merupakan suatu sistem penanaman pendekatan moral dan karakter lebih
nilai-nilai karakter kepada warga berperan dalam penanaman karakter
sekolah. Komponennya berupa pada siswa.
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, Gosse (2005) dalam penelitiannya
dan tindakan untuk melaksanakan nilai- menyimpulkan bahwa penggunaan teks
nilai tersebut. Pelaksanaannya dapat narasi fiksi, berimajinasi, dan
dilakukan kepada Tuhan Yang Maha penggabungan seni membuat
Esa (YME), diri sendiri, sesama pembelajaran lebih menarik dan
manusia, lingkungan, maupun terhadap menciptakan hubungan yang harmonis
bangsa sehingga individu tersebut antara guru dan murid. Keharmonisan
menjadi manusia yang berakhlak mulia. antara guru dan murid akan
Pendidikan karakter harus mewujudkan pembelajaran yang
disosialisasikan sejak dini pada semua menyenangkan dan bermakna.
level maupun jenjang pendidikan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Lembaga pendidikan harus tampil perlunya diupayakan pengembangan
sebagai pionir pendidikan dalam bahan ajar, hal ini terkait dengan
membangun karakter peserta didik yang keterbatasan bahan ajar di sekolah-
bermoral dan berakhlak, dinamis serta sekolah, khususnya bahan ajar
visioner. Berdasarkan fakta tersebut, membaca untuk menggali informasi
apakah pelajar bangsa Indonesia sudah melalui teks narasi sejarah yang
memiliki karakter yang diharapkan oleh mampu menanamkan karakter pada
masyarakat sebagai generasi muda peserta didik kelas V Sekolah Dasar,
penerus bangsa (Kementrian Pendidikan maka peneliti mengembangkan bahan
Nasional, 2010). ajar yang sesuai dengan kebutuan
Aslan (2011) dalam penelitiannya peserta didik.
menyimpulkan bahwa pentingnya Tujuan penelitian ini adalah melakukan
pendekatan moral dan karakter demi kajian dalam rangka memperoleh
terwujudnya interaksi sosial, dan peran deskripsi dan mengembangkan hal-hal
guru untuk mempengaruhi belajar siswa sebagai berikut. 1) mendeskripsikan
melalui praktik pendekatan moral dan analisis kebutuhan bahan ajar menggali
karakter. Pembelajaran dengan informasi dari teks narasi sejarah untuk

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 131


menanamkan karakter pada peserta testing). (5) merevisi hasil uji coba
didik kelas V SD menurut persepsi guru (main product revision). (6) uji coba
dan peserta didik, 2) mendeskripsikan lapangan (main feild testing). (7) revisi
karakteristik bahan ajar menggali terhadap produk hasil uji lapangan
informasi dari teks narasi sejarah untuk (operational product revision).
menanamkan karakter bagi peserta didik Data yang diperlukan dalam penelitian
kelas V SD, 3) mengembangkan ini ada dua macam. Pertama, data
prototipe bahan ajar menggali informasi kebutuhan pengembangan bahan ajar
dari teks narasi sejarah untuk menurut persepsi guru dan peserta
menanamkan karakter bagi peserta didik didik. Kedua, data tentang penilaian ahli
kelas V SD, dan menguji keberterimaan bahan ajar dan ahli materi terhadap
bahan ajar menggali informasi dari teks produk pengembangan berupa bahan
narasi sejarah untuk menanamkan ajar membaca cerita anak berbasis
karakter bagi peserta didik kelas V SD. karakter. Data pertama berupa
Penelitian ini mengacu desain penelitian pengembangan bahan ajar menurut
dan pengembangan teori Borg dan Gall persepsi guru dan peserta didik, yang
(dalam Sukmadinata, 2006:169) dengan diperoleh dari SD 1 Mororejo dan SD 2
langkah pelaksanaan penelitian sebagai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
berikut. (1) penelitian dan pengumpulan Kabupaten Kendal.
data (research and information Instrumen pengumpulan data yang
collecting). (2) perencanaan (planning), digunakan dalam penelitian ini
yaitu menyusun rencana penelitian, meliputi: (1) instrumen kebutuhan
merumuskan butir-butir materi secara menurut persepsi guru dan peserta didik
terperinci yang mendukung tercapainya terhadap bahan ajar membaca cerita
tujuan dan menyusun cerita anak sejarah yang berbasis karakter, (2)
berwawasan budi pekerti. (3) instrumen penilaian ahli bahan ajar, dan
pengembangan draf produk (develop (3) instrumen penilaian ahli materi.
preliminary from of product), yaitu Teknik analisis data adalah kegiatan
mengembangkan alat pengukuran menyusun dan memaparkan data
keberhasilan dan uji ahli materi. (4) uji penelitian yang diperoleh melalui hasil
coba lapangan awal (preliminary field penelitian. Analisis data diperlukan

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 132


untuk menguji kebenaran hipotesis
penelitian. Sesuai dengan tujuan utama
penelitian untuk menguji data
kebutuhan, tingkat kevalidan dan
efektivitas bahan ajar, maka teknik
analisis data yang digunakan adalah
analisis data kebutuhan prototipe,
analisis kevalidan dan efektivitas.
Gambar 2. Buku Guru
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis kebutuhan yang Bahan ajar menggali informasi dari teks
diperoleh dari peserta didik dan guru, narasi sejarah untuk menanamkan
dapat disimpulkan bahwa guru dan karakter pada peserta didik kelas V SD
peserta didik menghendaki adanya dikembangkan berdasarkan kriteria
bahan ajarmenggali informasi yang mutu (standar) buku teks pelajaran yang
berisikan materi teks narasi sejarah ditetapkan oleh Puskurbuk (2013) yang
dengan muatan pendidikan karakter meliputi (1) kelayakan isi/materi, (2)
bagi peserta didik kelas V Sekolah kebahasaan, (3) penyajian, dan (4)
Dasar. Bahan ajar terdiri atas buku kegrafikaan. Selain itu, bahan ajar ini
siswa (Gambar 1) dan buku guru dikembangkan berdasarkan prinsip-
(Gambar 2). prinsip umum pengembangan bahan
ajar menurut Depdiknas (2008)
sehingga dihasilkan karakteristik bahan
ajar menggali informasi dari teks narasi
sejarah untuk menanamkan karakter
pada peserta didik kelas V SD.
Karakteristik bahan ajar tersebut terdiri
atas prinsip - prinsip pengembangan dan
prinsip – prinsip penggunaan
pengembangan bahan ajar menggali
Gambar 1. Buku Siswa
informasi dari teks narasi sejarah untuk

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 133


menanamkan karakter pada peserta Uji coba terbatas di SDN 02 Mororejo
didik kelas V SD. pada tanggal 28 April s.d 8 Mei 2014
Keberterimaan bahan ajar menggali yang terdiri atas 14 peserta didik kelas
informasi dari teks narasi sejarah untuk V. Pelaksanaan pembelajaran terdiri
menanamkan karakter bagi peserta didik atas tiga tahap, yaitu tahap awal
kelas V SD diketahui dari beberapa (apersepsi), inti, dan penutup. Pada saat
hasil angket, diantaranya hasil uji pelaksanaan pembelajaran masing-
kevalidan bahan ajar, lembar respon masing peserta didik tidak memegang
guru, hasil wawancara terbimbing pada buku teks pelajaranmenggali informasi
peserta didik, lembar pengamatan sikap dari teks narasi sejarah, tetapi secara
peserta didik selama pembelajaran, dan berkelompok, setiap dua peserta didik
rekap peningkatan hasil belajar peserta memegang satu buku teks pelajaran. Uji
didik. coba skala luas untuk menerapkan
Penilaian validator terhadap bahan ajar bahan ajar menggali informasi dari teks
menggali informasi dari teks narasi narasi sejarah untuk menanamkan
sejarah (Buku Guru dan Buku Siswa) karakter bagi peserta didik kelas V SD
meliputi (1) kelayakan isi/materi, (2) dilakukan dalam tiga kali pertemuan
kebahasaan, (3) penyajian, dan (4) masing-masing di SDN 02 Sarirejo dan
kegrafikaan. Hasil rekapitulasi penilaian SDN 01 Mororejo.
uji validasi dapat dilihat pada Tabel 1. Pengembangan bahan ajar menggali
Tabel 1. Rekapitulasi Penilaian Uji informasi dari teks narasi sejarah untuk
Validasi menanamkan karakter bagi peserta didik

Skor Nilai
kelas V SD dapat meningkatkan hasil
Aspek
No Kelayakan Buku Buku Kategori belajar peserta didik. Peningkatan hasil
Bahan Ajar Siswa Guru
(%) (%) belajar dapat ditunjukkan dari nilai gain
Sangat
1. Isi Materi 87,7 88 ternormalisasi.
Baik
Sangat
2. Penyajian 80 85 Dari seluruh peserta didik yang
Baik
Sangat
3. Kebahasaan 83,5 81,5 berjumlah 36 orang, dan KKM sebesar
Baik
Sangat
4. Kegrafikaan 85,2 88
Baik 75, maka diperoleh 28peserta didik
Sangat
Rata-rata 84,1 85,6
Baik tuntas atau sebesar 77,8%. Dengan
kriteria ketuntasan individu adalah

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 134


sekurang-kurangnya 75% peserta didik Tabel 3. Uji Banding (Independent
tuntas belajar, berarti 𝜋0 = Samples Test)
0,75 .Selanjutnya hasil tersebut Levene's Test for Equality of
Variances
dibandingkan dengan nilai ztabel
menggunakan 𝛼 = 5%, dengan kriteria F Sig.
Equal variances
penolakan H0 diterima jika zhitung< ztabel. assumed
.146 .703

Equal variances not


Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh assumed

bahwa nilai zhitung = 0,38, dan nilai ztabel


= 1,72. Sehingga diperoleh zhitung< ztabel. Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa
Ini berarti H0 diterima, artinya proporsi nilai Signifikan pada kolom Levene’s
ketuntasan belajar peserta didik secara Test for quality of Variance sebesar
individual mencapai 75%. Uji 0,703 atau sama dengan 70,3% > 5%
normalitas menggunakan bantuan SPSS maka kedua kelas mempunyai varians
diperoleh hasil seperti pada Tabel 2. sama atau kedua kelas homogen.

Tabel 2 Uji Normallitas(Tests of Tabel 4 Independent Samples Test


Normality) Levene's
Test for
Post_ Pre_kon Post_ko Equality of t-test for Equality of
Eksp trol ntrol Variances Means

N 36 36 36 Sig. (2-
F Sig. T df tailed)
Kolmogorov-Smirnov Z .667 .681 .680 Equal variances 1.64 2.3
.204 70 .019
assumed 1 94
Asymp. Sig. (2-tailed) .764 .743 .744
Equal variances 2.3 66.6
.019
not assumed 94 36

Dengan melihat equal variance


Dari Tabel 2, terlihat bahwa pada kolom
assumedpada Tabel 4 ternyata sig (2-
Kolmogorov – Smirnov nilai
tailed) 0,019< 0,05 maka H0 ditolak,
signifikansinya sebesar 0,76 atau sama
artinya terdapat perbedaan yang
dengan 76%, maka H0 diterima karena
signifikan antara kelas eksperimen yaitu
nilai signifikansinya lebih dari 5%.
kelas dengan pembelajaran
Setelah asumsi norrnalitas terpenuhi,
menggunakan bahan ajar menggali
maka prasyarat selanjutnya adalah
informasi dari teks narasi sejarah untuk
asumsi homogenitas. Asumsi
menanamkan karakter bagi peserta didik
homogenitas dapat dilihat pada Tabel 3
kelas V SDdengan kelas kontrol. Untuk
dan Tabel 4.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 135


mengetahui kelas mana yang Tabel 7 Uji Gain Kelas Eksperimen dan
mempunyai nilai rataan yang lebih Kelas Kontrol
tinggi, penelitimenggunakan analisis nilai Rata rata Pening Normal Kriteri
% katan Gain faktor g
Paired Sample Statistics yang hasilnya Klas pretest
pretest
dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6. Pre Post – pretest -

test test posttest posttest
posttest
(%)
Eksp
erim 55.6 81.6 26.02 59 Sedang
Tabel 5. Uji Banding Kelas Eksperimen en
Kont
57.8 76.6 18.80 44.6 Sedang
(Paired Samples Statistics) rol

Peningkatan hasil belajar peserta didik


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
berdasarkan nilai pre test dan post test
Pair Post_
81.6639 36 7.78791 1.29798
1 Eksp diperoleh rata-rata normalisasi gain
Pre_e
55.6611 36 15.40692 2.56782
ksp sebesar 0,59, hal ini berarti bahwa hasil
belajar peserta didik termasuk dalam
Tabel 6. Uji Banding Kelas Kontrol kriteria sedang.
(Paired Samples Statistics) Keberterimaan bahan ajar menggali
Std. Std. Error informasi dari teks narasi sejarah untuk
Mean N Deviation Mean
Pai Post 76.672
36 9.78794 1.63132
menanamkan karakter bagi peserta didik
r 1 kntrol 2
Pre 57.880 kelas V SD diketahui dengan
36 14.47196 2.41199
kntrol 6
menggunakan lembar angket
Dari Tabel 5 dan Tabel 6 di atas
pengamatan sikap peserta didik setelah
menunjukkan bahwa rata-rata kelas
mengikuti pembelajaran dengan bahan
eksperimen 81,67 dengan standar
ajar menggali informasi dari teks narasi
deviasi 7,79 lebih dari rata-rata kelas
sejarah. Angket sikap siswa yang
kontrol 76,67 dengan standar deviasi
dibagikan memuat empat aspek sikap
9,79. Ini berarti bahwa hasil belajar
yang meliputi jujur, disiplin, kerja
kelas eksperimen lebih baik dari hasil
keras, demokratis, dan bertanggung
belajar kelas kontrol.Uji peningkatan
jawab. Dari hasil analisis yang
pada penelitian ini dapat dilihat dari
dilakukan dapat diamati perubahan
peningkatan nilai pre test dengan post
sikap siswa pada kelas eksperimen.
test pada kelas eksperimen, data
disajikan pada Tabel 7.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 136


wawasan pengetahuan tentang cerita
Sikap siswa kelas eksperimen
sejarah. Dengan bantuan bahan ajar
100% 86%
80% menggali informasi dari teks narasi
60%
40%
11%
sejarah maka materi yang disampaikan
20% 3% 0%
0% kepada peserta didik menjadi bermakna.
Sangat Tinggi Rendah Sangat
Tinggi Rendah Hal ini senada dengan Avraamidoua
(2009) yang menyimpulkan bahwa
Gambar 3. Persentase Sikap Siswa
penggunaan narasi (yaitu, teks tertulis
Kelas Eksperimen
fiksi) diilmu pendidikansebagaicara
Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa
untuk membuatilmuyang bermakna,
sikap siswa setelah pembelajaran
relevan, dandapat diakses oleh publik.
menggunakan bahan ajar bahan ajar
Beralas dalam literature menunjuk ke
menggali informasi dari teks narasi
nilai narasi dalam mendukung
sejarah berhasil menanamkan karakter
pembelajaran dan kebutuhan untuk
bagi peserta didik kelas V SD dengan
mengeksplorasi cara-cara baru
jumlah persentase 86%.
berkomunikasilmu pengetahuan.
Pembelajaran akan lebih bermakna dan
Pembelajaran dengan tema “Bangga
mengena pada peserta didik apabila
Sebagai Bangsa Indonesia” yang
ditunjang dengan bahan ajar yang sesuai
dilaksanakan merupakan bentuk inovasi
dengan kebutuhan mereka. Hal ini
pembelajaran sebagai pembelajaran
senada dengan Departemen Pendidikan
yang utuh dalam aspek kognitif, afektif
Nasional (2008:8) yang menyebutkan
dan psikomotorik. Pembelajaran
apabila bahan ajar yang sesuai dengan
menggunakanbahan ajar menggali
tuntutan kurikulum tidak ada ataupun
informasi dari teks narasi sejarah untuk
sulit diperoleh, maka membuat bahan
menanamkan karakter bagi peserta didik
belajar sendiri adalah suatu keputusan
kelas V SD tema “Bangga Sebagai
yang bijak.
Bangsa Indonesia” merupakan salah
Bahan ajar menggali informasi dari teks
satu unsur penunjang pembelajaran
narasi sejarah untuk menanamkan
agar tercipta pembelajaran yang efektif.
karakter bagi peserta didik kelas V
Hal ini senada dengan Lim (2014) yang
SDsebagai media penyampaian materi
menyatakan bahwa pentingnya seorang
dan sebagai alternatif untuk memberi

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 137


guru sebelum mengajar adalah dengan Ortlieb (2013) bahwa hasil
mempunyai modal penguasaan temuan menunjukkan bahwa kelompok
pendidikan karakter, hal itu perlakuan eksperimental mengungguli
mempengaruhi keberhasilan dalam kelompok control dengan tingkat
pembelajaran. signifikan secara statistic pada kedua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bacaan dan langkah-langkah area
setelah pembelajaran menggunakan konten, menunjukkan bahwa praktik
bahan ajar menggali informasi dari teks membaca dan menggunakan strategi
narasi sejarah untuk menanamkan secara eksplisit berpikir menunjukkan
karakter bagi peserta didik kelas V SD hasil yang lebih unggul.
dari seluruh peserta didik yang Pengujian kelas besar/skala luas pada
berjumlah 36 orang dan KKM sebesar penelitian ini menggunakan metode
75, diperoleh 28 peserta didik tuntas eksperimen true experimental
atau sebesar designdengan pretes-posttest control
77,8%. Rata-rata kelas eksperimen group design. Yakni suatu bentuk
81,67 dengan standar deviasi 7,79 lebih eksperimen yang menggunakan dua
dari rata-rata kelas kontrol 76,67 dengan kelas yang dipilih secara acak,
standar deviasi 9,79. Ini berarti bahwa kemudain diberi pretest untuk
hasil belajar kelas eksperimen lebih mengetahui keadaan awal adakah
baik dari hasil belajar kelas kontrol. perbedaan antara kelas controldan kelas
Peningkatan hasil belajar peserta didik eksperimen. Hal ini senada dengan
berdasarkan nilai pre test dan post test Broek (2011) yang menyimpulkan
diperoleh rata-rata normalisasi gain bahwa pemberian perlakuan sebelum
sebesar 0,59, hal ini berarti bahwa hasil dan sesudah pertanyaan adalah
belajar peserta didik termasuk dalam berpengaruh pada hasil pembelajaran
kriteria sedang. Sikap siswa setelah dan mempengaruhi pemahaman.
pembelajaran menggunakan bahan ajar Pemberian pembelajaran yang berbeda
menggali informasi dari teks narasi antara kelas eksperimen dan kelas
sejarah berhasil menanamkan karakter kontrol ternyata memberikan hasil
bagi peserta didik kelas V SD dengan belajar peserta didik yang berbeda.
jumlah persentase 86%. Hal ini senada Hasil analisis posttest menunjukkan

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 138


bahwa hasil belajar kognitif kelas berdasarkan analisis dan pembahasan
eksperimen lebih baik dari pada kelas dihasilkan materi ajar cerita anak
kontrol. Meskipun kedua kelas sama- berwawasan budi pekerti yang
sama mengalami peningkatan hasil dinyatakan baik dan layak oleh ahli.
belajar, namun pada kelas eksperimen Keberterimaan materi ajar cerita anak
persentase peningkatan hasil belajar berwawasan budi pekerti dibuktikan
lebih baik jika dibandingkan dengan dengan peningkatan hasil belajar siswa,
kelas kontrol. Hal ini senada dengan kemampuan menceritakan kembali, dan
Fterniati (2013) yang meneliti perilaku berbudi pekerti.
kemampuan siswa berusia 11-12 tahun C. SIMPULAN
sebelum dan sesudah tahun pertama Berdasarkan hasil dari penelitian dan
pelaksanaan pengajaran bahasa. pengembangan dalam implementasi
Analisis data pelaksanaan sebelum dan bahan ajar menggali informasi dari teks
sesudah menunjukkan bahwa setelah narasi sejarah untuk menanamkan
tahun pertama pelaksanaan bahan ajar karakter bagi peserta didik kelas V SD,
saat ini, keterampilan narasi siswa dapat disimpulkan bahwa hasil
menampilkan peningkatan yang cukup. pengembangan bahan ajar menggali
Pembelajaran dengan menggunakan informasi dari teks narasi sejarah untuk
bahan ajar menggali informasi dari teks menanamkan karakter bagi peserta didik
narasi sejarah untuk menanamkan kelas V SD memiliki beberapa
karakter bagi peserta didik kelas V SD karakteristik dalam pembelajaran yakni;
dapat meningkatkan hasil belajar tetap memberi pembelajaran tematik
peserta didik, karena hasil belajar yang yang mengintegrasikan beberapa mata
diperoleh melalui hasil kerja kelas dan pelajaran dengan berpayung pada tema
mengaitkan tiap-tiap proses “Bangga Sebagai Bangsa Indonesia”
pembelajaran dengan lingkungan, yang berisikan tiga pembelajaran
teknolgi dan kehidupan sehari-hari dengan teks narasi sejarah penambah
peserta didik sehingga lebih melekat wawasan. Produk yang dikembangkan
kuat pada ingatan siswa. Hal ini senada berupa bahan ajar menggali informasi
dengan hasil penelitian dari Untari dari teks narasi sejarah untuk
(2012) yang menyatakan bahwa menanamkan karakter bagi peserta didik

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 139


kelas V SD, bahan ajar tersebut telah orang dan KKM sebesar 75, diperoleh
divalidasi oleh beberapa ahli dan telah 28peserta didik tuntas atau sebesar
diuji coba di kelas terbatas dan kelas 77,8%.Rata-rata kelas eksperimen 81,67
skala luas dengan hasil validasi dengan standar deviasi 7,79 lebih dari
prototipe prototipe bahan ajar bahan rata-rata kelas kontrol 76,67 dengan
ajar menggali informasi dari teks narasi standar deviasi 9,79. Peningkatan hasil
sejarah untuk menanamkan karakter belajar peserta didik berdasarkan nilai
bagi peserta didik kelas V SD untuk pre test dan post test diperoleh rata-rata
buku siswa memperoleh skor nilai normalisasi gain sebesar 0,59. Ini
84,1% dengan kategori sangat baik dan berarti bahwa hasil belajar kelas
untuk buku guru memperoleh skor nilai eksperimen lebih baik dari hasil belajar
84,6% dengan kategori sangat baik. kelas kontrol. Dengan demikian, bahan
Respon guru terhadap bahan ajar ajar menggali informasi dari teks narasi
menggali informasi dari teks narasi sejarah untuk menanamkan karakter
sejarah untuk menanamkan karakter bagi peserta didik kelas V SD yang
bagi peserta didik kelas V SD (buku dikembangkan dapat dipergunakan
siswa) memperoleh nilai 76 dari 80 dengan baik.
dengan rata-rata setiap aspek 3,81 dari
4, dengan prosentase 95%. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
respon guru terhadap bahan ajar Aslan, M. 2011. Handbook of Moral
and Character Education, Edt.
menggali informasi dari teks narasi
Larry P. Nucci and Darcia Narvaes.
sejarah untuk menanamkan karakter International Journal of
Instruction.Vol 4 (2).
bagi peserta didik kelas V SD (buku
Avraamidoua, L., and Osborneb, J.
guru) memperoleh nilai 76,3 dari 80 2009. Research Report The Role of
Narrative in Communicating
dengan rata-rata setiap aspek 3,81 dari
Science. International Journal of
4, dengan prosentase 95,4%. Dari hasil Science Education. Vol 31 (12).
wawancara terbimbing peserta didik,
Broek, P., at al. 2011. Preparing for
92% menyukai isi materi, memahami reading comprehension: Fostering
text comprehension skills in
kebahasaan dari bahan ajar menggali
preschool and early elementary
informasi dari teks narasi sejarah (buku school children.International
Electronic Journal of Elementary
siswa). Peserta didik yang berjumlah 36
Education. Vol 4 (1).

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 140


Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Lim, Y., and Kim, M. 2014. Relation of
Pedoman Pemilihan dan Character Strengths to Personal
Pemanfaatan Bahan Ajar. Jakarta: Teaching Efficacy in Korean
Direktorat Jenderal Pendidikan Special Education Teachers.
Dasar Menengah. International Journal of Special
Fterniati, A. 2013. Narrative Skills and Education. Vol 29 (2).
Genre Based LiteracyPedagogy Ortlieb. E. 2013. Using Anticipatory
Teaching Material: The Case of Reading Guides to Improve
GreekUpper Elementary School Elementery Students
Pupils One Year afterthe Comprehension. International
Implementation of the Current Journal of Instruction. Vol 6 (2).
TeachingMaterial. The Untari, M. F. A., Supriyanto, T., dan
International Journal of Literacies. Mardikantoro. H., B. 2012.
Vol 19. Pengembangan Cerita Anak
Gosse, D. 2005. My Arts-Informed Berwawasan Budi Pekerti Bagi
Narrative Inquiry into Homophobia Pendidikan Karakter. Journal of
in Elementary Schools as a Supply Primary Educational. Vol 1(1).
Teacher. International Journal of
Education & the Arts. Vol 6 (7).

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 141

Anda mungkin juga menyukai