Anda di halaman 1dari 7

JGC X (2) (2021)

JURNAL GLOBAL CITIZEN


JURNAL ILMIAH KAJIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/glbctz/article/view/....
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/glbctz/article/view/....
Diterima: 14-07-2021, Disetujui: 23-09-2021, Dipublikasikan: 1-12-2021

PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA


MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

Sutoyo
Email : sutoyopratama@gmail.com
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Slamet Riyadi Surakarta

ABSTRAK

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa mengandung konsekuensi logis
untuk dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan profil pembelajaran pendidikan Pancasila yang
saat ini berlangsung; (2) Mengetahui penguatan karakter mahasiswa melalui pembelajaran
pendidikan Pancasila ;(3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
pembelajaran pendidikan Pancasila dalam penguatan karakter mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Strategi penelitian menggunakan sudi kasus
tunggal. Subjek penelitian ini adalah para dosen Pancasila dan mahasiswa yang menempuh mata
kuliah pendidikan Pancasila. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi,
angket dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik trianggulasi. Data yang terkumpul
dinalisis dengan teknik interaktif.

Hasil penelitain dapat disimpulkan bahwa : (1). Pembelajaran pendidikan Pancasila


dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan. Masih ada dosen yang mengajar belum seseuai dengan
kompetensinya.. Pada umunya dosen dalam mengajar masih menggunakan model pembelajaran
konvensional melalui metode ceramah bervariasi; (2) Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah
memiliki peran yang strategis dalam pembentukan karakter mahasiswa; (3) Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi implementasi pembelajaran pendidikan Pancasila dalam penguatan pendidikan
karakter yaitu : (a) dosen pengajar; (b) mahasiswa; (c) materi pembelajaran ; (d) sarana prasarana;
dan (e) lingkungan.

Kata kunci : Pembelajaran, Karakter, Pendidikan Pancasila

109
PENDAHULUAN Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa
Pancasila sebagai pandangan hidup karakter mahasiswa belum sesuai harapan.
bangsa Indonesia mengandung konsekuensi, Menyikapi hal tersebut dipandang perlu untuk
bahwa semua sikap dan perilaku bangsa mengimplementasikan pembelajaran
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan Pancasila dalam rangka penguatan
berbangsa dan bernegara harus berdasarkan karakter mahasiswa.
nilai-nilai Pancasila. Hal ini berarti nilai-nilai Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah
Pancasila harus di aktualisasikan oleh setiap umum wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa.
warga negara Indonesia dalam kehidupan Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. umum memiliki bobot dua SKS. Dua SKS
Jika nilai-nilai Pancasila tidak memiliki konsekuensi bahwa pembelajaran
diaktualisasikan dengan baik dan benar, maka pendidikan Pancasila dilaksanakan melalui
akan berdampak negatif terhadap tatap muka 100 menit, tugas terstruktur 100
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, menit dan tugas mandiri 100 menit. Melalui
berbangsa dan bernegara. pembelajaran pendidikan Pancasila
Masih banyaknya kasus penyalahgunaan diasumsikan dapat memperkuat karakter
narkoba, munculnya kasus kriminalitas, mahasiswa. Hal ini disebabkan pendidikan
pergaulan bebas, tindak kekerasan dan Pancasila memuat materi, diantaranya materi
perilaku tidak terpuji dikalangan mahasiswa tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila.
menjadi bukti nyata penyimpangan terhadap Berdasarkan hal tersebut di atas dapat
nilai-nilai Pancasila (Mawardi, 2009). Di sisi dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
lain Supriyoko (2003) menyatakan, bahwa (1). Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran
tidak sedikit generasi muda yang gagal pendidikan Pancasila yang saat ini
menampilkan akhlak yang terpuji, sikap berlangsung ?; (2). Apakah pendidikan
sopan santun, sifat ranah, tenggang rasa, Pancasila dapat meningkatkan penguatan
rendah hati, suka menolong, solidaritas sosial, karakter mahasiswa ?; (3). Faktor–faktor apa
yang merupakan jati diri bangsa yang seakan sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan
akan sudah hilang dan tidak lagi melekat pembelajaran pendidikan Pancasila dalam
secara kuat dalam diri mahasiswa. Hal ini penguatan karakter mahasiswa ?
diperkuat oleh Samani dan Haryanto (2012) Berdasarkan rumusan masalah tersebut di
dan Muhajir (2011) yang menyatakan, bahwa atas, tujuan penelitian ini adalah untuk :
kenakalan remaja yang sering terjadi seperti (1). Menghasilkan profil pembelajaran
perkelaian antar mahasiswa, penggunaan pendidikan Pancasila yang saat ini
narkoba adalah demoralisasi di kalangan berlangsung;
mahasiswa.
110
(2). Mengetahui penguatan karakter data; 3) sajian data; dan 4) verifikasi/
mahasiswa melalui pembelajaran pendidikan penarikan kesimpulan.
Pancasila; (3). Mengetahui faktor-faktor yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
mempengaruhi implementasi pembelajaran
1. Proses pembelajaran pendidikan
pendidikan pancasila dalam penguatan
Pancasila yang dilaksanakan oleh dosen
karakter mahasiswa.
Hasil temuan menunjukkan, bahwa
METODE PENELITIAN kualifikasi dosen pendidikan Pancasila sudah
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas sesuai dengan ketentuan tenaga pengajar
Slamet Riyadi Surakarta pada semester gasal dimana dosen harus memiliki kualifikasi
tahun akademik 2020/2021. Penelitian ini pendidikan S2 atau S3, namun kompetensinya
merupakan penelitian kualitatif dengan ada yang tidak relevan. Hal ini menunjukkan
bentuk studi kasus tunggal. Dimana penelitian adanya konsistensi dan komitmen pengelola
ini hanya meneliti tentang pelaksanaan pendidikan (Yayasan pendidikan) dalam
pembelajaran pendidikan Pancasila yang rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
berlangsung di Universitas Slamet Riyadi Indonesia.
Surakarta pada semester gasal tahun Kondisi ini merupakan sesuatu yang
akademik 2020/2021. membanggakan. Hal ini sejalan dengan
Data dalam penelitian ini berupa data tuntutan Undang-Undang Guru dan Dosen No
tentang pelaksanaan pembelajaran pendidikan 14 Tahun 2005 Bab IV asal 8 dan 9. Pasal 8
Pancasila dan data tentang kondisi karakter menyatakan bahwa guru dan dosen wajib
mahasiswa Universitas Slamet Riyadi memliki kualifikasi akademik, kompetensi,
Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
meliputi dosen pendidikan Pancasila dan serta memiliki kemampuan untuk
mahasiswa yang menempuh mata kuliah mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
pendidikan Pancasila. Data dalam penelitian Upaya dosen dalam rangka memenuhi
ini dikumpulkan dengan menggunakan tugasnya, dosen melakukan upaya
teknik wawancara, observasi, angket dan peningkatan kualitas pembelajaran. Hal-hal
dokumentasi. yang dilakukan dosen dalam rangka
Validitas yang digunakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
penelitian ini adalah teknik trianggulasi, yakni diantaranya, dosen selalu berupaya membuat
trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. RPS. Membuat perencanaan pembelajaran
Data yang terkumpul dianalisis dengan merupakan keharusan bagi seorang dosen.
menggunakan teknik analisis interaktif yang Hal ini disebabkan salah satu faktor yang
meliputi : 1) pengumpulan data; 2) reduksi akan menentukan kualitas pembelajaran
111
adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat terkontrol bahkan dimungkinkan tujuan
oleh dosen Proses pembelajaran tidak pembelajaran sulit untuk diwujudkan. Ada
mungkin akan berjalan dengan baik dan dua hal pokok yang harus dikuasai oleh dosen
berkualitas jika tidak ada perencanaan yang pada saat dosen sudah berada di ruang kelas,
baik pula. Sani (2013 : 88) menyatakan, yakni : penguasaan materi pelajaran dan cara
bahwa dalam perencanaan pembelajaran perlu untuk menyampaikan materi kepada peserta
dilakukan oleh dosen secara baik, karena didik. Hal ini ada kaitannya dengan
dalam perencanaan pembelajaran terdapat kompetensi dosen , yakni kompetensi
model, strategi, dan metode yang akan profesional dan kompetensi pedagogik.
digunakan guru dalam pembelajaran. Oleh Hasil temuan menunjukkan, bahwa para
karena itu kualitas pembelajaran sangat dosen pendidikan Pancasila dalam
ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu melaksanakan pembelajaran, jarang
diantaranya adalah perencanaan menyiapkan media pembelajaran secara
pembelajaran. khusus sesuai dengan materi yang
Dosen di samping berfungsi sebagai disampaikan. Hal ini berdampak terhadap
perencana juga berfungsi sebagai manager kualitas pembelajaran. Diantaranya adalah
atau pengelola kelas. Tanggung jawab kelas pembelajaran kurang menarik, membosankan,
ada pada guru. Saat sekarang sudah terjadi peserta didik kurang konsentrasi pada
perubahan paradigma dalam pengelolaan pembelajaran, peserta didik ramai dalam
kelas. Jika zaman dulu pembelajaran itu proses pembelajaran, dan kurang tertib.
berpusat pada dosen saat sekarang Berkaitan dengan media pembelajaran. Anitah
pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Oleh (2009) menyatakan, bahwa pemilihan media
karena itu dosen harus benar-benar mampu perlu mendapatkan perhatian, karena fungsi
mengelola kelas dengan baik sehingga media sangat strategis dalam pelaksanaan
pembelajaran menjadi menarik, tidak pembelajaran. Pembelajaran akan menarik
membosankan dan tujuan pembelajaran dapat dan mudah dipahami oleh peserta didik
tercapai sesuai harapan. Mengelola kelas apabila dosen merancang media secara
membutuhkan kemampuan khusus bagi cermat dan dapat menggunakan sesuai dengan
seorang guru. Sejalan dengan hal ini fungsinya.
Mudjiman (2011 : 120) menyatakan bahwa Hasil temuan menunjukkan, bahwa para
suasana kelas perlu diciptakan oleh para dosen pendidikan Pancasila pada umunya
pemegang peran diantaranya oleh dosen. Jika kurang memahami model-model
kelas tidak dikelola dengan baik, maka akan pembelajaran inovatif. Model pembelajaran
terjadi suasana kelas yang ramai, tidak yang digunakan adalah model pembelajaran

112
yang konvensional, yakni ceramah bervariasi. hanya sampai pada pengetahuan moral dan
Hal ini dilakukan karena model konvensional berhenti sebatas pada memahami. Di sisi lain
ceramah bervariasi merupakan cara yang orang lain sampai pada tahap sikap moral, dan
mudah untuk dilaksanakan dan sudah biasa yang lain mengalami perkembangan dari
dilakukan sejak menjadi dosen. pengetahuan moral sampai pada tindakan
2. Penguatan Karakter melalui moral.
Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila seharusnya tidak
Pendidkan Pancasila sebagai mata kuliah hanya sampai pada pengetahuan tentang
memberikan konstribusi dalam pengauatan Pancasila, sebab sebatas pada tahu atau
karakter mahasiswa. Hal ini dikarenakan memahami tanpa mengamalkan. Hal ini
matari pendidikan Pancasila salah satunya hanya akan menghasilkan orang-orang yang
adalah materi nilai-nilai Pancasila. Sebagai cerdas tetapi tidak bermoral. Maka amtlah
konsekuensi logis dan moral sebagai penting pendidikan Pancasila dilanjutkan
mahasiswa yang telah memahami nilai-nilai pada sikap moral. Sikap moral merupakan
Pancasila tentunya memilki kewajiban moral aspek lain yang harus ditanamkan kepada
untuk menimplementasikan nilai-nilai mahasiswa sehingga dapat menjadi energy
Pancasila dalam kehidupan bermnasyarakat dari diri manusia untuk dapat bertindak sesuai
berbangsa dan bernegara. dengan prinsip.prinsip moral.
Lickona (1992) menyatakan bahwa Langkah yang amat penting dalam
pendidikan nilai akan menghasilkan karakter. pendidikan Pancasila adalah pengamalan
Ada tiga komponen karakter yang baik, yakni Pancasila sebagai tindakan moral. Tindakan
pengetahuan tentang moral (moral knowing ), moral adalah bagaimana membuat
perasaan tentang moral (moral feeling), dan pengetahuan Pancasila dapat diwujudkan
perbuatan moral (moral action). Ketiga dalam bentuk pengamalan Pancasila.
komponen tersebut menunjuk pada tahapan 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
pemahaman sampai pelaksanaan nilai dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila sebagai
kehidupan sehari-hari. Ketiganya tidak serta penguatan karakter
merta terjadi pada diri seseorang, melainkan Ada beberapa faktor yang
bersifat prosedural. Artinya tahapan ketiga mempengaruhi implementasi pembelajaran
hanya mungkin terjadi setelah tercapai tahap pendidikan Pancasila dalam penguatan
kedua dan tahap kedua akan tercapai setelah pendidikan karakter yaitu : (a) dosen
tahapan pertama. pengajar; (b) mahasiswa; (c) materi
Kenyataannya ketiga tahapan tidak pembelajaran ; (d) sarana dan prasarana
terjadi secara utuh, dimana ada orang yang lingkungan; dan (e) lingkungan.

113
Dosen memiliki peran penting dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran.
pembelajaran. Peran dosen tidak bisa Sarana prasarana yang lengkap. Ruang kelas
digantikan, meskipun teknologi sudah dan lingkungan kampus yang nyaman
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal menjadi faktor penting. Hal ini menjadi
ini disebabkan kehadiran dosen akan tanggung jawab penyelenggara dan pengelola
berdampak secara psikologis terhadap perguruan tinggi untuk mewujudkannnya.
perkembangan mental dan psikis mahasiswa.
oleh karena itu dosen hendaknya meiliki KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila sebagai sebagai
beberapa keterampilan dasar mengajar antara
mata kuliah wajib tempuh di perguruan tinggi
lain, keterampilan membuat perencanaan
memiliki peran penting dalam penguatan
pembelajaran, keterampilan membuka dan
karakter mahasiswa. Oleh karenanya
menutup perkuliahan, keterampilan bertanya,
pelaksanaan pembelajaran pendidikan
keterampilan menjelaskan, keterampilan
Pancasila perlu ditingkatkan dalam hal
memberikan variasi, dan keterampilan
penggunaan model pembelajaran dan media
mengelola kelas.
pembelajaran.
Di sisi lain mahasiswa sebagai subjek
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
dan objek dalam pembelajaran akan sangat
pembelajaran pendidikan Pancasila di
menentukan berhasil tidaknya dalam
perguruan tinggi, antara lain : faktor dosen,
mengikuti perkuliahan. Hal ini sangat
mahasiswa, materi pembelajaran, srana
tergantung dari beberapa hal, antara lain :
prasarana dan lingkungan pembelajaran. Oleh
kemampuan awal mahasiswa, tingkat
karena itu bagai para pengelola perguruan
kebutuhan mahasiswa, minat dan motivasi
tinggi baik yayasan, rektorat, dekanat dan
mahasiswa.
program studi untuk mensikapi secara
Materi pembelajaran pendidikan
bijaksana demi terwujudnya pembelajaran
Pancasila secara substansi sudah dirumuskan
yang baik yang meghasilkan mahasiswa yang
oleh asosiasi dosen Pancasila. Hal yang perlu
berkarakter.
mendapatkan perhatian adalah pengembangan
materi yang disesuaikan dengan kondisi
mahasiswa. Mengingat mahasiswa sangat DAFTAR PUSTAKA
heterogin, baik dari sisi kemampuan, asal
Anitah, S. (2009). Media Pembelajaran.
daerah, tingkat kebutuhan, mimat dan
Surakarta : Panitia Sergur Rayon 113
motivasinya. FKIP UNS
Sarana prasarana dan suasana lingkungan Budiyono, K. (2009). Pendidikan Pancasila
untuk Perguruan Tinggi. Bandung :
kampus sangat menentukan tingkat
Alfabeta
114
Darmodihardjo, D. (1988). Pancasila, Suatu Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian
Orientasi Singkat. Jakarta : Balai Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Pustaka ________ (2010). Metode Penelitian
Heuken, A.SJ. (1988). Ensiklopedi Populer Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Politik Pembangunan Pancasila. Kualitatif, dan R & D. Bandung :
Jakarta : Yayasan Cipta Loka Caraka Alfabeta.
Kaelan, M.S. (2002). Filsafat Pancasila. ________ (2016). Metode Penelitian
Yogjakarta : Paradigma. Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
Lickona, Th. (1992). Educating for (Mix Methods). Bandung : Alfabeta.
Cbaracter, How our school can teach Suhadi. (2001). Pendidikan Pancasila.
respect and responsibility. New York : Yogjakarta : Yayasan Pembinaan
Holt, Rinechart and Winston. Fakultas Filsafat UGM.
Mawardi, L. (2009). Evaluasi Pendidikan Supriyoko. (2003). Menuju Masyarakat
Nilai, Perkembangan Moral Tertib Damai Salam Bahagia sebagai
Keagamaan Mahasiswa. Yogjakarta : karakter Bangsa Masa Depan.
Pustaka Pelajar. Makalah disampaikan dalam forum
Muhajir, A. (2011). Ilmu Pendidikan sarasehan kebudayaan. Yogjakarta 19-
Perspektif Kontekstual. Yogjakarta : 20 Mei 2003.
Ar-Ruzz Media.
Mudjiman, H. (2011). Belajar mandiri,
Pembekalan dan Penerapan.
Surakarta : UNS Press.
Notonagoro. (1971). Pengertian Dasar bagi
Implementasi Pancasila untuk ABRI.
Jakarta : Departemen Pertahanan dan
Keamanan
__________(1974). Pancasila Dasar
Falsafah Negara. Jakarta : Pantjuran
Tudjuh.
__________ (1975). Pancasila secara Ilmiah
Populer. Jakarta : Pantjuran Tudjuh.
Oesman,O. dan Alfian. (1993). Pancasila
sebagai Ideologi Dalam Berbagai
Bidang Kehidupan bermasyarakat,
Berbangsa dan bernegara. Jakarta :
BP7.
Samani, M dan Haryanto. (2012). Konsep dan
Model Pendidikan Karakter. Bandung
: PT. Remaja Rosda Karya.
Sani, R.A. (2013). Inovasi Pembelajaran.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Soegito, A.T. (2002). Pendidikan Pancasila.
Semarang : UPT MKU UNNES.

115

Anda mungkin juga menyukai