Kata kunci: Model Internalisasi, Nilai-Nilai Pancasila, Guru PPKn, Jenjang SMP
120
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
121
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
122
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
123
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
124
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
ditentukan ditandai bel masuk. Sebelum bentuk individual dan kelompok. Tujuan
memulai dan mengakhiri pelajaran guru pemberian tugas kelompok agar siswa
mengucapkan salam, setelah berlatih mengenal dan mampu bekerjama
mengucapkan salam guru memimpin dengan siswa lain (Wawancara, 5
peserta didik untuk berdoa menurut agama November 2016).
dan kepercayaan masing-masing. Cara pengamalan sila pertama di
Kebiasaan yang ditanamkan guru tersebut lingkungan sekolah yaitu guru melalui doa
mencerminkan sila pertama. Sesuai materi bersama sebelum dan sesudah
kelas VIII semester 1, selesai berdoa pembelajaran, peringatan hari-hari besar
dilanjutkan membaca Pancasila dan keagamaan, dan melakukan ibadah di
menyanyikan lagu Garuda Pancasila. sekolah. Pengamalan sila kedua, yaitu
Tujuannya agar siswa mengenal teks guru secara bertahap memberikan
Pancasila dan memberikan motivasi, dan bimbingan pentingnya memberikan
pembiasaan jiwa nasionalisme sesuai sila contoh-contoh perilaku yang sopan, tidak
ketiga (Observasi, 5 November 2016). membeda-bedakan teman, mencium
Setelah itu guru mengecek kehadiran tangan guru, tidak mengolok temannya,
peserta didik. Guru saat presensi kebiasaan memberi salam,dan menengok
memanggil satu persatu dan menanyakan temannya yang sakit. Sila ketiga, melalui
peserta didik yang tidak hadir. Tujuannya penghijauan sekolah, pecinta alam,
sesuai sila kedua, yaitu dapat mengetahui upacara bendera, kerja bakti dilingkungan
keadaan dan kesiapan siswa sebagai sekolah sebagai salah satu bukti siswa
manusia. RPP dalam proses mencintai tanah air. Sila keempat, melalui
pembelajaraan kadang tidak diterapkan bermain peran pemilihan ketua kelas,
sesuai urutan yang telah disusun, pemilu ketua osis, dan diskusi kelas. Sila
dikarenakan kondisi siswa, jam mengajar, kelima, melalui mengumpulkan bantuan
dan waktu yang terbatas. dana untuk korban bencana alam
Guru berusaha untuk mengajak (Wawancara, 5 November 2016).
siswa untuk terlibat aktif dalam Berdasarkan hasil wawancara,
pembelajaran. Dampaknya siswa menjadi media pembelajaran yang digunakan
merasa diperhatikan. Guru adalah peta konsep (mind map),
mengembangkan dialog dan kesempatan powerpoint, bermain kartu soal, poster,
bertanya sehingga siswa dapat memahami dan video/film (Wawancara, 5 November
materi yang sedang diberikan dan 2016). Pemakaian media menyesuaikan
mempunyai kemampuan untuk materi yang akan diajarkan. Cara bermain
merealisasikan nilai-nilai Pancasila. Siswa kartu soal adalah terdapat pertanyaan-
terlihat berani menyampaikan jawaban pertanyaan yang harus di jawab oleh
dan pendapatnya. Guru mengembangkan siswa. Satu persatu guru memanggil siswa
pula pendekatan berkelompok dan diskusi secara acak untuk mengambil kartu soal
untuk melihat peserta didik dapat bekerja dan menjawabnya di depan kelas. Bagi
sama dengan teman yang lain sesuai sila siswa yang tidak bisa menjawab diberi
ketiga. Guru memberikan tugas dalam sanksi yang mendidik seperti
125
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
126
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
Intrakulikuler
Pembelajaran
127
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
kebiasaan yang dilakukan setiap hari oleh Sekolah hanya bisa memantau di
peserta didik. Di SMP 4 Muhammadiyah lingkungan dalam, sementara saja untuk
ini setiap pagi ada aktivitas rutin yang perilaku anak di luar pembelajaran atau di
dilakukan yaitu tadarus (membaca Al luar sekolah sudah menjadi tanggung
Qur’an) dari kelas 7-9. jawab orangtua. Keempat, kondisi
Guru diharapkan tidak hanya kemampuan siswa dan sekolah yang
mengejar administrasi dan kognitif. berbeda-beda dan kondisi kelas yang
Pengembangan karakter sikap dan susah dikendalikan. Sebenarnya guru
perilaku mutlak diperhatikan. Kebiasaan sudah cukup tegas dalam menghadapi
(habituasi) yang ditanamkan guru tersebut siswa yang ramai di kelas. Ditambah
diharapkan siswa memiliki ketaatan dan kurang pahamnya beberapa kepala
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha sekolah dalam mengarahkan pembelajaran
Esa. Selain itu, diperlukan sikap nilai-nilai Pancasila. Mengenai
keteladanan dari warga sekolah, penggunaan media pembelajaran
contohnya guru memberi contoh diketahui guru kurang memaksimalkan
berpakaian yang rapi dan sopan, bersikap dan berhati-hati saat memakai proyektor
ramah terhadap orang lain, dan bagaimana LCD seperti film atau peristiwa yang
harus menyapa terlebih dahulu apabila menyangkut materi pembelajaran. Guru
berpapasan baik di lingkungan sekolah masih khawatir jika media proyektor
maupun di luar lingkungan sekolah. Guru LCDnya rusak (Wawancara, 26
harus berperan sebagai model yang baik November 2016).
bagi siswa dan membangun kepribadian Upaya mengatasi kendala
siswa dengan cara menanamkan nilai-nilai pembelajaran yaitu terkait dengan fakor
yang dapat digali dari Pancasila dan lingkungan, guru berusaha melakukan
pemberian contoh atau keteladanaan pendekatan personal dengan siswa.
kepada siswa. Karena dalam ajaran Terutama dengan siswa yang sering
Pancasila. melangar tata tertib sekolah. Latar
Empat kendala yang dihadapi guru belakang keluarga bervariatif membuat
dalam mengajarkan materi nilai-nilai karakter siswa juga beraneka ragam.
Pancasila yaitu pertama, keterbatasan Kebiasaan siswa yang dibawa dari rumah
pelatihan yang bertema internalisasi nilai- masing-masing anak berbeda. Kendala
nilai Pancasila. Materi ideologi Pancasila yang berkaitan dengan keterbatasan waktu
yang hanya terbatas diberikan di kelas jam pelajaran, guru berusaha
VIII. Kedua, belum ada pedoman atau memanfaatkan waktu seoptimal mungkin
modul di sekolah pembelajaran nilai-nilai agar tujuan pembelajaran tercapai. Agar
sejak era reformasi. Ketiga, dari sisi di rencana dan tujuan pembelajaran dapat
lingkungan masyarakat banyak contoh tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Media pembelajaran yang lengkap sangat
Pancasila. Faktor lingkungan tempat dapat menunjang kegiatan pembelajaran
tinggal sangat mempengaruhi di kelas. Keunggulan media berbasis
pembentukan perilaku peserta didik. teknologi yang dimiliki sekolah harus
128
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
129
INTEGRALISTIK
No.2/Th. XXVIII/2017, Juli-Desember 2017
130