Abstract: Learning Meaning Learning in Tale Texts in Class X SMA. The purpose of this
study was to implement learning to identify meaning in saga texts carried out by teachers and
students in class X IPA 1 SMA Negeri 1 Toraja Utara. This study used descriptive qualitative
method. The data used are learning data by teachers, data on the implementation of learning
by teachers and students, learning the meaning of saga texts by students. Data collection
techniques in this study were carried out through three steps, namely documentation,
observation, and interviews. The results showed that the implementation of learning to
identify meaning in saga texts was carried out by: (1) preparing a Lesson Plan, and (2) the
teacher using authentic assessment techniques, namely the assessment used to assess the
domains of attitudes, knowledge, and skills.
152
Aurel L Magfira, dan Idawati Garim: Pembelajaran Mengidentifikasi Makna… 153
METODE HASIL
baik lisan maupun tulis, dan KD. 4.7 mencantumkan KI secara teoritis.
Menceritakan kembali isi cerita rakyat
(hikayat) yang didengar dan dibaca. Indikator c. Perumusan Tujuan Pembelajaran
itu sebagai berikut: Tujuan dalam pembelajaran dalam
1) Menelaah isi pokok hikayat dengan bahasa Pelaksanaan Perencanaan Pmebelajaran
sendiri. (RPP) dirumuskan dengan melakukan
2) Menelaah karakterisistik hikayat. pengembangan terhadap indikator pencapaian
kompetensi tujuan pembelajaran yang
3) Mendata nilai-nilai yang terdapat dalam
terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Hikayat. Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh SMA
4) Menyusun kembali cerita rakyat yang Negeri 1 Toraja Utara, sebagai berikut:
didengar atau dibaca. 1) Siswa dapat Menelaah isi pokok hikayat
5) Mendeskripsikan kembai cerita yang sudah dengan bahasa sendiri.
disusun baik lisan maupun tulis. 2) Siswa dapat menelaah karakterisistik
Berdasarkan data yang ditemukan hikayat.
dalam penelitian, indikator yang ada dalam 3) Siswa dapat mendata nilai-nilai yang
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) terdapat dalam hikayat.
yang dibuat oleh guru SMA Negeri 1 Toraja 4) Siswa dapat menyusun kembali cerita
Utara memiliki kekuarangan yaitu tidak rakyat yang didengar atau dibaca.
mencantumkan KI dalam Rencana 5) Siswa dapat mendeskripsikan kembai
pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang cerita yang sudah disusun baik lisan
dibuatnya. Tetapi KD yang dibuat oleh guru maupun tulis.
tersebut sudah sesuai dengan yang ada, yakni Rumusan tujuan pembelajaran yang
KD 3.7 dan KD 4.8. Hal ini dapat dibuktikan terdapat dalam RPP yang telah disusun oleh
dengan melihat perumusan indikator yang guru SMA Negeri 1 Toraja Utara untuk KD
menggunakan kata kerja operasional tiap 3.7 dan 4.7 dibagi atas 2 pertemuan atau 4
indikator yang dapat digunakan sebagai jam pelajaran (JP). Dalam rumusan tujuan
pengukur dan dapat diamati ketercapaian pembelajaran tersebut, guru telah menjelaskan
Kompeensi Dasar (KD) yang dikembangkan. lebih rinci indikator yang dibuat sebelumnya.
Kata Kerja Operasional yang digunakan Namun penjelasan tersebut hanya memuat
dalam pengembangan indikator KD 3.7 yaitu jabaran tentang ranah pengetahuan dan
menelaah, menelaah, dan mendata. keterampilan saja, dan tidak mencantumkan
Sedangkan dalam pengembangan indikator ranah sikap spiritual dan sosial didalamnya.
KD 4.7 yaitu menggunakan kata menyusun Pada pertemuan pertama dan kedua
dan mendeskripsikan. Kata kerja operasional sama-sama menggunakan kata kerja
tersebut membuktikan adanya pencpaaian operasional menelaah, menelaah, mendata,
pembelajaran basis Saintific Learning. menyusun, mendeskripsikan, dan menceritakan
Selanjutnya, perumusan indikator kembali. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pencapaian Kompetensi dalam Rencana yang disusun oleh guru Bahasa Indonesia di
Pelaksaaan Pembelajan (RPP) yang SMA Negeri 1 Toraja Utara, hanya memuat
dikembangkan dari KD. 3.2 dan KD. 4.2 Behaviour(perilaku yang henak dicapai) tidak
hanya mengacu pada aspek pengetahuan dan terdapat aspek condition (dalam kondisi
keterampilan saja. Hal tersebut karena bagaimaan perilaku tersebut dicapai), Audience
indikator yang tertera alam rencana (siswa), dan digree (tingkat kemampuan),
Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) ini adalah priyatni menjelaskan bahwa rumusan tujuan
indikator pembelajaran (Kompetensi pembelajarn memuat aspek audience,
pengetahuan dan keterampilan) sedangkan behavior, condition, dan digree.
indikator pengiring (kompetensi sikap) Dalam pembelajaran KD 3.7 dan 4.7
terintegritasi dalam pengetahuan dan diharapkan siswa dapat menelaah struktur dan
keterampilan pada kegiatan pelaksanaan kebahasaan dari teks hikayat dalam bentuk
pembelajaran, atau dengan kata lain indikator lisan mapun tulisan. Tujuan pembelajaran yang
pencapaaian kompetensi tersebut tidak terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) telah memuat hal tersebut,
156 Indonesia: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(3) Oktober 2022
akan tetapi dalam pelaksanaan kegiatan belajar jadi tidak efisien serta masih ada siswa
pembelajaran, tujuan tidak semuanya yang pasif.
terlaksana. Walaupun seperti itu berdasarkan Walaupun guru tidak membuat materi
hasil pengamatan, hasil yang diharapkan dalam pembelajaran pengayaan, dan materi
indikator sudah tercapai sebagian karena pembelajaran remedial sehingga ketika siswa
mayoritas siswa sudah bisa menelaah isi tidak mengerjakan tugas sesuai jawaban yang
pokok, karakterisistik, mendata nilai-nilai yang diinginkan guru, maka guru tersebut hanya
terdapat dalam hikayat serta dapat menyusun menyuruh para siswa untuk mengerjakan
kembali dan mendeskripsikan kembai cerita kembali tugas yang telah diberikan
yang sudah disusun baik lisan maupun tulis. sebelumnya.
Pada pelaksanaannya, pembelajaran juga sudah
melewati jam pertemuan yaitu 2 kali e. Pemilihan Sumber Belajar
pertemuan, tetapi setiap pertemuan tidak Sumber belajar adalah rujukan, objek
pernah sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Penyusunan sumber belajar
d. Pemilihan Materi Ajar dalam RPP harus berdasarkan pada kegiatan
Berikut merupakan materi pelajaran pembelajaan, penyususnan sumber belajar
yang terdapat dalam RPP yang dibuat guru dalam RPP harus pada standar kompetensi dan
SMA Negeri 1 Toraja Utara. kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
1) Fakta pembelajaran dan indikator pencapaian
Contoh teks Hikayat Indera Bangsawan kompetensi. Sumber belajar yang terdapat
2) Konsep dalam RPP yang dibuat guru SMA Negeri 1
a) Menelaah isi pokok Toraja Utara untuk sumber belajar, sebagai
b) Karakterisistik teks hikayat berikut:
c) Mendata nilai-nilai yang terdapat 1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
dalam hikayat Bahasa Indonesia SMP/MTS. Kelas X.
d) Menyusun kembali cerita yang Edisi Revisi 2016.
didengar atau dibaca 2) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
e) mendeskripsikan kembai cerita Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTS.
didengar atau dibaca. Kelas X. Edisi Revisi 2016.
Berdasarkan data yang dikumpulkan 3) Kamus Besar Bahasa Indonesia
dalam penelitian ini, materi ajar dalam (Elektronik)
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang Penyusunan sumber belajar dalam
dirumuskan oleh guru SMA Negeri 1 Toraja RPP yang disusun guru SMA Negeri 1 Toraja
Utara tidak membuat bahan ajar tentang materi Utara terdiri atas buku teks siswa, buku teks
pembelajaran pengayaan, dan materi guru bahasa Indonesia dan Kamus Besar
pembelajaran remedial, dan hanya memuat Bahasa Indonesia Elektronik. Penyusunan
tentang materi pelajaran regular. Padahal hal sumber belajar telah mengedepankan
ini diperlukan untuk membantu guru dalam kesesuainan dengan KI dan KD yang ada.
mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil data analisis data f. Pemilihan Media Pembelajaran
materi pembelajaran yang disesuaikan dengan Media ialah alat bantu proses
tujuan pembelajaran yang terdapat dalam RPP, pembelajaran untuk mempermudah
penyusunan materi ajar juga telah berdasar penyampaian materi pembelajaran. Pada
pada tujuan pembelajaran yang ada. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan bahan ajar yang dibuat guru telah yang dibuat oleh guru SMA Negeri 1 Toraja
sesuai dengan karakteristik siswadan Utara hanya mencantumkan media Whatsapp
kebutuhan siswa yang urutanya telah (WA) pembelajaran yang digunakan, namun
disesuaikan dengan rumusan indikator saat pelaksanaannya mereka menggunakan dua
ketercapaian kompetensi yang ada. Akan tetapi media yang lain, pertama media Google
dalam pelaksanaannya pembelajarannya masih Classroom yang digunakan untuk media
terjadi peramsalahan teknis sehingga waktu pengumpulan tugas siswa saat siswa diberikan
tugas guru memberikan perintah untuk menulis
Aurel L Magfira, dan Idawati Garim: Pembelajaran Mengidentifikasi Makna… 157
jawabannya dibuku lalu kemudian di foto dan Indonesia untuk kelas X IPA 1 setelah melalui
diupload ke Google Classroom, dan yang koordinasi dengan ketua kelas melalui telepon.
kedua media Google Meet sebagai media Pada saat proses pembelajaran kedua guru
untuk guru dan siswa untuk berinteraksi tanya- melakukan kegiatan pendahuluan, dan setelah
jawab tentang materi pelajaran. itu guru kemudian memberitahukan kepada
siswa jika tugas yang mereka kerjakan tidak
g. Metode Pembelajaran sesuai dengan jawabanya yang diinginkan
Dalam Rencana Pelaksanaan guru, kemudian guru melakukan kegiatan inti
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru dengan jelas dan bagian penutup tidak seperti
bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Toraja Utara yang telah tertera di Rencana plekaasanaan
menggunakan metode Penyingkapan pembelajaran (RPP) yang dibuat guru, tidak
/Penemuan (Discovery Based Learning). lupa guru memberikan tugas dengan
Selain itu, juga menggunakan satu metode lagi pertanyaan yang sama dan lebih memberikan
tatapi tidak dituliskan dalam RPP guru yaitu arahan kepada siswa tentang tugas tersebut.
metode daring.
i. Penilaian
h. Skenario Pembelajaran Guru menyusun penilaian pemelajaran
Pada pembelaran bahasa Indonesia mengunakaan teknik penilaian autentik, yaitu
kelas X guru sebenarnya hanya membuat 1 penilaian yang digunakan untuk menilai ranah
pertemuan untuk KD. 3.7 dan 4.7 didalam sikap, ranah pengetahuan, dan ranah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), keterampilan. Pada ranah sikap guru menyusun
tapi karena beberapa masalah pada pertemuan teknik penilaian observasi dalam bentuk
pertama sehingga guru membuat dua google form, penilaian pengetahuan dirancang
pertemuan. Pada pertemuan pertama, guru dan dalam bentuk tertulis, dan penilaian
siswa sulit untuk berkomunikasi di aplikasi keterampilan dalam bentuk penugasan. Bentuk
Google Meet karena, pertama jaringan dan penilaian tersebut sudah sesuai dengan
frekuensi yang terganggu, kedua kondisi indikator pencapain yang ingin dicapai guru,
ruangan guru yang ditempati oleh guru Bahasa tetapi guru tersebut tidak melampirkan kunci
Indonesia tidak kondusif karena banyak juga jawaban dan pedoman penskoran pada
guru yang melakukan pelajaran secara daring penugasan siswa.
didalam ruang guru sehingga kondisi sedikit
gaduh, ketiga, media yang digunakan guru 2. Pelaksanaan Pembelajaran
awalnya menggunakan Laptop untuk Pelaksanaan pembelajaran dilakukaan
melaksananakan Google Meet tapi kemudian untuk keterpaian implementasi dari Rencana
menggunakan Handphone karena speaker Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang terdiri
laptopnya rusak, keempat siswa yang dari Pendahuluan, inti, dan penutup.
mengikuti kelas baru pertama kali
menggunakan Google Meet sehingga masih a. Kegiatan Pendahuluan
terjadi kegaduhan awalanya dan kelima waktu Sajian analisis kessuaian antara
jam pelajaran Bahasa Indonesia hanya ada 40 pendahulaun yang terdapat Pada Rencana
menit. Alasan mengapa jam pelajaran bahasa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru
Indonesia hanya ada 40 menit karena itu bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 1
adalah hari pertama siswa masuk sekolah dan Toraja Utara. Pada pertemuan pertama,
merupakan jam pertama di hari senin sehingga
guru tidak melaksanakan langkah-langkah
belum efektif. Akibat gangguan-gangguan
diatas menyebabkan proses pembejaran pembelajaran yang telah disusunya dalam
menjadi molor sehingga guru akhirnya RPP. Kemudian pada pertemuan kedua
memberikan tugas kepada siswa melelaui grup guru mulai melaksanakan pembelajaran
WA dan tugas dikirim melalui Google dengan mengecek kehadiran para siswadi
Classsroon tanpa melakukan tanya-jawab Google Meet terlebih dahulu, kemudian
tentang pelajaran hari itu. guru seharusnya memberikan motivasi
Pada pertemuan kedua, guru belajar kepada siswasecara kontekstual
mengganti jam dan hari pembelajaran bahasa
158 Indonesia: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(3) Oktober 2022
dalam pengaplikasiannya dalam kehidupan (2)siswa telah membaca materi yang akan
sehari-hari, sehingga siswadapat memiliki dipelajari sesuai dengan materi yang sudah
pengetahuan atau keterampilan yang dibagikan oleh guru. Tahap 2 (Identifikasi
dinamis dan fleksibel untuk mengkontruksi Masalah): guru melakukan tanya-jawab
sendiri secara aktif pemahamannya. Pada dengan siswa tentang materi teks Hikayat.
pembelajaran daring ini guru tidak Tahap 3 (Pengumupulan Data): (1) siswa
mengaitkan pengetahuan sebelumnya, secara individu mengamati teks Hikayat
tetapi guru telah menjelaskan tujuan dan (2) siswa secara individu mengamati
pembelajaran atau kompetensi dasar yang nilai dan isi yang terkandung dalam teks
akan dicapai pada pertemuan hari itu. Guru Hikayat. Tahap 4 (Pengolahan Data): siswa
juga menyampaikan cakupan materi yang mendata Karakteristik, nilai, dan isi yang
akan dipelajari. Berikut data yang terkandung dalam teks Hikayat. Tahap 5
ditemukan: (Verifikasi/Pembuktian): siswa secara
“Cerita rakyat yaitu cerita yang individu mengirimkan hasil kerja tugasnya
berkembang turun temurun dalam melalui Google Classroom. Tahap 6
masyarakat, nah ciri-ciri hikayat itu (Menarik Kesimpulan): siswa
seperti penullisnya anonym, menyimpulkan tentang karakteristik, nilai,
istanasentris… dan isi yang terdapat pada teks hikayat.
“Cerita itu pada umunya dibangun
Berdasarkan data yang
oleh dua unsur intrinsik dan
ekstrensik.” dikumpulkan peneliti dari kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran di SMA pembelajaran yang berlangsung, karena
Negeri 1 Toraja Utara kelas X IPA diawali alokasi waktu saat mengajar sangat tidak
dengan dengan kegiatan pembuka, efektif, yang hanya satu pertemuan
berdasarkan data yang tertera pada tabel menjadi dua pertemuan sehingga tujuan
terlampir jika guru menanyakan apakah pembelajaran yang dibuat guru untuk satu
siswa telah berdoa dan lanjut dengan pertemuan harus diulang kembali.
mengecek kehadiran siswa. Hal itu Pada proses pembelajaran
merupakan bentuk untuk memepersipakan dipertemuan pertama menggunakan
siswasebelum memulai materi pelajaran. Google Meet untuk berinteraksi dengan
Tetapi dalam pembelajaran guru tidak siswa tetapi karena banyaknya faktor yang
mengaitkan pembelajaran sebelumnya membuat proses pembelajaran mejadi tidak
dengan materi sekarang dan tidak efektif sehingga guru hanya memberikan
memeberikan motivasi apapun kepada tugas pada siswadan setelah itu guru
siswa. memeriksa tugas siswa yang dikumpulkan
di Google Classroom dan ternyata jawaban
b. Kegiatan Inti yang dikerjakan oleh perserta didik tidak
Data tentang kegiatan inti yang dapat melengkapi tujuan dari materi KD
terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran 3.7 dan 4.7 yang diinginkan guru, sehingga
guru kelas X SMA Negeri 1 Toraja Utara guru kemudian membuat pertemuan kedua
ditandai dengan model pembelajaran yang melalui media Google Meet untuk pekan
digunakan oleh guru kelas X SMA Negeri depan dan membahas tentang KD. 3.7 dan
1 Rantepao yaitu Discovery Based 4.7 serta memberikan kembali tugas
Learning. Berikut merupakan Sintaks kepada siswadengan lebih detail. Walapun
Model pembelajaran Discovery Based seperti itu guru juga kurang
Learning serta metode daring melalui memberikankan penjelasan mengenai
Google Meet. tugas tersebut dan soal yang diberikan oleh
Tahap 1 (Stimulus): (1) guru guru tidak sesuai dengan tujuan
menjelaskan KD yang akan dipelajari, dan pembelajaran yang telah dibuatnya.
Aurel L Magfira, dan Idawati Garim: Pembelajaran Mengidentifikasi Makna… 159
pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh guru yang dikatkan dengan soal yang dibuat oleh
bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi guru, keduanya tidak berjalan dengan baik
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil karena hanya setengah yang memenuhi tujuan
belajar siswa secara berkesinambungan. pembelajaran yaitu: (1) siswa dapat mendata
Penilaian hasil belajar oleh guru bertujuan nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat serta,
untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi (2) siswa dapat menyusun kembali cerita
Lulusan untuk semua mata pelajaran. rakyat yang didengar atau dibaca. Dan ada
Penilaian hasil belajar siswa meliputi tigas aspek tujuan pembelajaran yang tidak
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. terpenuhi yaitu: (1) siswa dapat menelaah isi
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui pokok hikayat dengan bahasa snediri, (2) siswa
observasi/pengamatan dan teknik penilaian dapat menelaah karakteristik hikayat, dan (3)
lain yang relevan. Penilaian aspek pengetahuan siswa dapat mendeskripsikan kembali cerita
dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan yang sudah disusun baik lisan maupun tulisan.
penugasan sesuai dengan kompetensi yang Serta guru tersebut tidak melampirkan kunci
dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan jawaban dan pedoman penskoran pada
melalui praktik, produk, proyek, portofolio, penugasan siswa. Dan walaupun guru telah
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi melakukan penjelasan mengenai pokok-pokok
yang dinilai. bagian soal yang harus dikerjakan seperti
Berdasarkan hasil penelitian yang karateristik, nilai, dan isi kepada siswapada
dilakukan peneliti pada kegiatan penilaian pertemuan kedua, tetapi dalam penilaian guru
pembelajaran mengidentifikasi makna dalam masih banyak siswa yang nilainya tidak
teks hikayat di kelas X SMA Negeri 1 Toraja mencapai nilai KKM, skor KKM minimal 80.
Utara ditemukan dalam RPP guru
mencantumkan 3 jenis aspek penilaian, yaitu SIMPULAN
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Guru menyusun penilaian Rencana pelaksanaan pembelajaran
pemelajaran mengunakan teknik penilaian yang dibuat guru memuat tentang
autentik, yaitu penilaian yang digunakan untuk mengidentifikasi makna dalam teks
menilai ranah sikap, ranah pengetahuan, dan Hikayat di kelas X SMA Negeri 1 Toraja
ranah keterampilan. Pada ranah sikap guru Utara, telah memuat komponen-komponen
menyusun teknik penilaian observasi dalam
yang terdapat dalam Permendikbud nomor
bentuk google form, tetapi dalam
pelaksanaannya guru tidak mengisi form 22 tahun 2016, walaupun seperti itu setelah
tersebut. Pada RPP yang guru buat juga tidak diamati lebih ternyata ada beberapa
mencantumkan penilaian diri dan penilaian kekurang dari rencana pelaksanaan
antar teman. pembelajaran yang digunakan oleh guru
Penilaian pengetahuan, selain untuk pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA
mengetahui apakah siswatelah mencapai Negeri 1 Toraja Utara, yaitu meliputi: 1)
ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi penyusunan alokasi waktu 1 pertemuan 4
kelemahan dan kekuatan penguasaan jam pelajaran yang tidak disesuaiakan
pengetahuan siswadalam proses pembelajaran dengan pelaksanaannya, yakni menjadi 2
(diagnostik). Oleh karena itu, pemberian pertemuan dengan waktu pertemuan yang
umpan balik (feedback) kepada siswaoleh
tidak menggunakan sesuai dengan jam
pendidik merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera pelajaran yang telah ditentukan.
digunakan untuk perbaikan mutu Guru telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran. pembuka, kegiatan ini, dan kegiatan
Penilaian pengetahuan dirancang penutup dalam pembelajaran. Ketiga
dalam bentuk tertulis, dan penilaian tahapan tersebut terlaksana secara bertahap
keterampilan dalam bentuk penugasan. Bentuk meskipun tidak semua aspek terpenuhi.
penilaian tersebut sudah sesuai dengan Pada kegiatan pembuka siswahanya
indikator pencapaian yang ingin dicapai guru, melakukan absensi tanpa berdoa, dan tanpa
tetapi jika dilihat dari tujuan pembelajaran
162 Indonesia: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(3) Oktober 2022