Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

PEMBELAJARAN TEKS FABEL BERDASARKAN KURIKULUM 2013


PADA SISWA KELAS VII.A1 SMP NEGERI 4 SINGARAJA

Putu Dianty Dewi1, I Wayan Artika2, I Dewa Gede Budi Utama3

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {diantydewi3@gmail.com, batungsel@yahoo.com, idgbudiutama@gmail.com}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan
pembelajaran, (3) kendala-kendala yang dialami guru dalam pembelajaran teks fabel berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMP Negeri 4 Singaraja. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa bahasa Indonesia kelas VII.A1. Objek
penelitian yaitu (1) rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) kendala-
kendala yang dialami guru. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan motode dokumentasi,
observasi, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini, yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) alokasi waktu pada rencana pembelajaran 2 x
40 menit tidak sesuai dengan silabus, (2) guru menerapkan langkah-langkah yang tidak sesuai dengan
pendekatan berbasis teks, (3) pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pembelajaran,
guru meminta siswa berdiskusi di luar kelas, (4) kendala yang dialami, guru belum memahami
pendekatan pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini meliputi, (1) rencana pelaksanaan pembelajaran
belum sesuai dengan silabus, (2) pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan
pendekatan yang diterapkan, meskipun pada perencanaan tidak sesuai, (3) kendala yang dialami guru
adalah keterbatasan pengetahuan mengenai pendekatan pembelajaran. Peneliti penyarankan (1) guru
perlu menyusun RPP sesuai dengan pedoman penulisan, langkah-langkah pembelajaran harus sesuai
dengan pendekatan pembelajaran, dan pelaksanaan sesuai dengan RPP, (2) kepala sekolah perlu
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan, (3) peneliti lain hendaknya melakukan
penelitian dengan kajian yang lebih luas.

Kata kunci:pembelajaran, teks, fabel, kurikulum 2013

Abstract
This research has purposes to describe (1) the lesson plan, (2) learning activity, (3) the obstacles which
happen to the teacher in learning fable text based on the Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Singaraja.
The research design which is used is descriptive qualitative design. The subjects of research are the
teacher and the students of VII A 1 class at SMP Negeri 4 Singaraja. The objects of the research are (1)
the lesson plan, (2) learning activity, (3) the obstacles which happen to the teacher in learning fable text
based on the Curriculum 2013 at SMP Negeri 4 Singaraja. The research data are collected through
documentation method, observation, and interview. The technique of data analysis in this research are
data reduction, data display, and conclusion. The results of the research show that (1) the lesson plan is
arranged based on the components and time, (2) the steps of learning approch which are used by the
teacher are not correct, (3) it is found that there is discrepancy between the lesson plan and learning
activity, (4) the obstacles which happen to the teacher in the lesson planning. The conclusion of this
research are, (1) the lesson plan is arranged based on the components and the systematic lesson plan of
Curriculum 2013 which refers to the syllabus, however it is found incompability in the time allotment, (2)
the steps in the learning approch which are applied by the teacher is wrong, (3) ) it is found a
discrepancy between the lesson plan and learning activity, (4) the obstacles which happen to the teacher
in the lesson plan. The researcher suggests (1) the teacher should arrange the lesson plan based on the
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

writing guidelines, the steps of learning should appropriate to the learning approach, and the activity
should appropriate to the lesson plan, (2) the headmaster should give a chance to the teacher to join a
training, (3) the other researchers should do a research with a broaden study.

Keywords: learning, text, fable, Curriculum 2013

PENDAHULUAN fabel, anak dapat mengetahui mana yang


Pembelajaran bahasa Indonesia baik dan buruk seperti yang diceritakan di
pada Kurikulum 2013 adalah pembelajaran dalam cerita. Selain itu, anak akan dapat
berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks menanamkan rasa empati terhadap
menuntut siswa menggunakan bahasa tidak keadaan yang dialami oleh tokoh.
hanya dijadikan sebagai sarana Sekolah yang dijadikan tempat
komunikasi, tetapi sarana untuk penelitian adalah SMP Negeri 4 Singaraja.
mengembangkan kemampuan berpikir. Berdasarkan hasil observasi awal yang
Mata pelajaran bahasa Indonesia dilakukan, nilai siswa pada pembelajaran
merupakan salah satu mata pelajaran yang teks fabel bagus. Terbukti dari nilai siswa di
dapat membangun nilai karakter pada atas kriteria ketentuan minimal (KKM),
peserta didik. Teks-teks bermuatan yakni 68. Selain itu, minat siswa
karakter/moral menjadi bagian penting mempelajari teks fabel tinggi. Cerita yang
dalam pendidikan karakter, apalagi teks- menarik, animasi gambar dan cerita yang
teks sastra yang banyak mengandung mudah dipahami, membuat siswa
unsur karakter/moral. Dari beberapa jenis bersemangat untuk mengikuti pelajaran
teks yang diajarkan di kelas VII, teks yang bahasa Indonesia, khususnya pada
menjadi primadona untuk pembelajaran pembelajaran teks fabel. Selain itu, peran
karakter/moral pada anak adalah teks fabel. guru sebagai motivator dan fasilitator sudah
Jika dibandingkan dengan karya sastra lain, diperankan dengan baik. Hanya saja, dalam
novel, cerpen, atau puisi, fabel lebih dipilih merencanakan proses pembelajaran, guru
untuk digunakan dalam pembelajaran sering mengalami kebingungan dalam
bahasa yang disisipi pengajaran nilai-nilai menyusun perencanaan pembelajaran.
karakter. Hal ini dikarenakan cerita fabel Guru tidak kurang memahami pendekatan
lebih mudah dipahami dan lebih menarik pembelajaran dan langkh-langkah
perhatian siswa karena tokoh utama dalam pembelajaran yang digunakan. Selain itu,
cerita fabel adalah binatang. meskipun pelaksanaan pembelajaran
Mahsun (2014: 19) mengatakan secara umum sudah berjalan baik, tetapi
bahwa teks fabel termasuk jenis sastra guru harus mengatasi masalah-masalah
pengisahan, sastra naratif (menceritakan yang ditimbulkan oleh siswa seperti
kejadian). Fabel adalah cerita tentang keributan di kelas, maupun sarana dan
kehidupan binatang yang berperilaku prasarana yang kurang mendukung, serta
layaknya manusia. Fabel termasuk jenis komponen-komponen yang lain.
cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan Widiasworo (2017: 1) mengatakan
nyata. Fabel sering disebut juga cerita bahwa, pembelajaran merupakan sebuah
moral karena pesan yang ada di dalam kegiaan yang didalamnya terdapat interaksi
cerita fabel berkaitan erat dengan moral. antara guru dengan peserta didik guna
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal mencapai tujuan berupa penguasaan
fabel sebagai media pengajaran bagi anak- kompetensi tertentu oleh peserta didik.
anak. Pada pelaksanaan proses pembelajaran, di
Pesan moral atau nilai dalam fabel dalam kelas, sering terjadi berbagai
yang dapat mengarahkan sikap anak masalah yang memengaruhi
sebagai pembentuk karakter positif antara keberlangsungan proses pembelajaran.
lain; (1) nilai tentang persahabatan; (2) Masalah tersebut tidak hanya berasal dari
pesan jangan berbuat jahat; (3) nilai akibat siswa, namun juga dapat berasal dari
durhaka kepada orang tua; (4) nilai komponen-komponen lain, tidak terkecuali
kepahlawanan dan perjuangan. Melalui guru.
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

Menurut Sutikno ( 2013: 50), untuk media pembelajaran, (k) sumber belajar, (l)
menunjang terlaksananya kegiatan langkah-langkah pembelajaran, (m)
pembelajaran dengan baik, maka peran penilaian hasil belajar.
guru sangatlah penting. Tugas guru adalah Terkait pemaparan di atas,
membantu peserta didik agar mampu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
melakukan adaptasi terhadap berbagai dan mendeskripsikan hal-hal terkait dengan
tantangan kehidupan serta desakan yang perencanaan, pelaksanaan, dan kendala-
ada dalam diri siswa tersebut. Dengan kata kendala yang dialami guru dalam
lain, tugas utama guru adalah pembelajaran teks fabel.
membelajarkan siswa agar belajar aktif Penelitian ini bukanlah penelitian
sehingga potensi dirinya dapat berkembang baru. Sebelumnya, penelitian sejenis ini
dengan maksimal. Agar hal tersebut dapat sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain.
terwujud, guru seharusnya mengetahui cara Pertama, penelitian oleh Putu Novita
siswa belajar dan menguasai berbagai Susiyanti Dewi (2015), Universitas
cara membelajarkan siswa. Pendidikan Ganesha yang berjudul
Pada pembelajaran, guru berperan “Implementasi Pembelajaran Menulis Teks
sebagai motivator, fasilitator dan desainer Negosiasi Berdasarkan Kurikulum 2013 di
pembelajaran. Guru sebagai motivator Kelas X.B Akuntansi SMK Negeri 1
yakni guru dituntut kreatif membangkitkan Singaraja”. Kedua, oleh I Wayan Sudiasa
motivasi belajar siswa sehingga terbentuk tahun (2015), Universitas Pendidikan
perilaku belajar siswa yang efektif dan akan Ganesha yang berjudul “Kemampuan
berhasil dalam pembelajaran. Sedangkan Menulis Teks Cerita Fabel Dalam
sebagai fasilitator, Sanjaya (2008) Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa
mengemukakan bahwa guru perlu Kelas VIII SMPN 6 Singaraja; Sebuah
memahami hal-hal yang berhubungan Kajian Struktur Gramatikal”.
dengan pemanfaatan berbagai media dan Penelitian di atas memang sejenis
sumber belajar. Menjadi seorang motivator dengan penelitian ini, namun penelitian
dan fasilitator yang hebat bukanlah hal tersebut memiliki nuansa berbeda dengan
yang sederhana, mengingat begitu penelitian yang peneliti lakukan saat ini,
kompleksnya masalah-masalah yang terutama dari subjek dan objek penelitian.
berkaitan dengan perilaku siswa baik itu Penelitian ini juga menjadi salah satu
internal maupun eksternal dan masalah lain wadah mengetahui pembelajaran yang
yang berkaitan dengan guru maupun dilakukan guru di kelas. Berdasarkan uraian
rencana pembelajaran yang disusun. Selain di atas, penelitian “Pembelajaran Menulis
sebagai motivator dan fasilitator, guru juga Teks Fabel Berdasarkan Kurikulum 2013
dianggap sebagai desainer dalam tiga hal Pada Siswa Kelas VII.A1 SMP Negeri 4
pokok, yakni (1) merencanakan Singaraja” penting dilakukan.
pembelajaran, (2) menerapkan atau
melaksanakan pembelajaran, dan (3)
menyikapi kendala-kendala dalam METODE PENELITIAN
pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan
Pada Kurikulum, perencanaan rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian ini
pembelajaran diwujudkan dengan menggambarkan atau mendeskripsikan
penyusunan rancangan pembelajaran tentang pembelajaran teks fabel
(RPP). RPP merupakan rancangan berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa
pembelajaran yang dikembangkan secara kelas VII.A1 SMP Negeri 4 Singaraja.
rinci mengacu pada silabus dan buku teks. Subjek dalam penelitian ini adalah
RPP berdasarkan Kurikulum 2013 memuat guru pengajar kelas VII.A1 dan siswa kelas
tentang (a) identitas sekolah, (b) mata VII.A1 SMP Negeri 4 Singaraja. Objek
pelajaran, (c) kelas/semester, (d) materi penelitian ini adalah perencanaan,
pokok, (e) alokasi waktu, (f) tujuan pelaksanaan dan kendala-kendala
pembelajaran, (g) kompetensi dasar dan pembelajaran teks cerita fabel berdasarkan
indikator pencapaian kompetensi, (h) materi Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII.A1
pembelajaran, (i) metode pembelajaran, (j) SMP Negeri 4 Singaraja.
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

Metode pengumpulan data yang HASIL DAN PEMBAHASAN


digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Pada pembelajaran teks fabel di
observasi, dokumentasi, dan wawancara. kelas VII.A1 SMP Negeri 4 Singaraja, guru
Metode observasi digunakan untuk membagi pembelajaran tersebut ke dalam
mengamati dan menganalisis pembelajaran dua perencanaan pembelajaran (RPP).
teks fabel di kelas VII.A1 SMP Negeri 4 RPP pertama berhubungan dengan KD. 11
Singaraja, termasuk kendala-kendala yang (Mengidentifikasi informasi tentang
dialami selama pembelajaran. Metode fabel/legenda daerah setempat yang dibaca
wawancara digunakan peneliti untuk dan didengar) dan KD 4.11 (Menceritakan
memperoleh jawaban dari masalah, terkait kembali isi fabel/legenda daerah setempat),
dengan kendala-kendala yang dialami RPP kedua membahas tentang KD 3.12
dalam pembelajaran menulis teks (Menelaah struktur dan kebahasaan
fabel.Metode dokumentasi ini digunakan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca
untuk mengumpulkan data perencanaan dan didengar) dan 4.12 (Memerankan isi
dan pelaksanaan pembelajaran teks fabel fabel/legenda daerah setempat yang dibaca
di kelas VII.A1 SMP Negeri 4 Singaraja. dan didengar). Dari kedua RPP
Instrumen penelitian yang tersebut,secara umum, RPP guru tidak
digunakan dalam penelitian ini adalah alat sesuai pedoman yang ada, yakni pedoman
perekam suara untuk merekam guru saat RPP.
diwawancarai dan pedoman wawancara Menurut Permendikbud nomor 22
sebagai pedoman untuk membantu proses tahun 2016, Rencana Pelaksanaan
wawancara, menyangkut pertanyaan- Pembelajaran (RPP) adalah rencana
pertanyan yang akan ditanyakan terkait kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
rumusan masalah ketiga, yakni kendala- satu pertemuan atau lebih. RPP
kendala yang dialami selama dikembangkan dari silabus untuk
merencanakan dan melaksanakan mengarahkan kegiatan pembelajaran
pembelajaran, kamera digunakan untuk peserta didik dalam upaya mencapai
mengambil gambar proses kegiatan belajar Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik
mengajar di kelas untuk menjawab pada satuan pendidikan berkewajiban
rumusan masalah kedua, dokumen tertulis menyusun RPP secara lengkap dan
berupa RPP untuk menjawab rumusan sistematis agar pembelajaran berlangsung
masalah pertama, pedoman observasi secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
sebagai pedoman dalam mengamati proses menantang, efisien, memotivasi peserta
kegiatan pembelajaran di kelas VII.A1 SMP didik untuk berpartisipasi aktif, serta
Negeri 4 Singaraja untuk menjawab memberikan ruang yang cukup bagi
rumusan masalah kedua dan ketiga. prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Dalam melakukan penelitian ini, sesuai dengan bakat, minat, dan
data kualitatif yang telah diperoleh perkembangan fisik serta psikologis peserta
dianalisis secara deskriptif kualitatif. didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
Kegiatan analisis deskriptif kualitatif meliputi subtema yang dilaksanakan kali pertemuan
(1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) atau lebih. Komponen RPP terdiri atas (a)
simpulan/verifikasi. identitas sekolah, (b) mata pelajaran, (c)
Reduksi data dilakukan dengan cara kelas/semester, (d) materi pokok, (e)
memilih data sesuai unsur yang diteliti. alokasi waktu, (f) tujuan pembelajaran, (g)
Dalam penyajian data, data-data akan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
digambarkan secara rinci dan jelas, kompetensi, (h) materi pembelajaran, (i)
kemudian dihubungkan dengan teori-teori metode pembelajaran, (j) media
yang relevan yang nantinya akan menjawab pembelajaran, (k) sumber belajar, (l)
permasalahan peneliti. Penarikan simpulan langkah-langkah pembelajaran, (m)
berdasarkan data yang didapatkan di penilaian hasil belajar.
lapangan dan berkaitan dengan rumusan Pada RPP pertama dan RPP kedua,
masalah penelitian. tercantum identitas sekolah, mata
pelajaran, kelas/semester, materi pokok,
alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

dasar dan indikator pembelajaran, tujuan Langkah-langkah pembelajaran


pembelajaran, materi pembelajaran, terdiri atas tiga kegiatan, yaitu kegiatan
metode pembelajaran, media pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, langkah- pendahulan pada RPP pertama berisikan
langkah pembelajaran dan penilaian hasil beberapa kegiatan, yakni (a) mengucapkan
belajar. salam pembuka, (b) mengecek kehadiran
Berdasarkan hasil pengamatan siswa dan mengamati kerapian serta
pada perencanaan pembelajaran, guru kebersihan kelas, (c) memulai
mencantumkan identitas sekolah SMP pembelajaran dengan berdoa bersama, (d)
Negeri 4 Singaraja, mata pelajaran bahasa mengajak siswa menyanyikan salah satu
Indonesia, kelas/semester VII/genap, materi lagu nasional, (e) guru memperlihatkan
pokok teks fabel dan alokasi waktu 2 X 40 lembaran cerita fabel, (f) melakukan
menit. Pada RPP, guru mencantumkan apersepsi dan motovasi, (g) menyampaikan
kompetensi inti 3 dan 4. Pada kompetensi KD, indikator, dan cakupan materi. [D. 01.
dasar dan indikator pencapaian Hal.4-5].
kompetensi, guru mencantumkan Kegiatan inti RPP pertama
kompetensi inti 1 dan 2,KD 3.11 dan KD dirancang beberapa langkah yaitu
4.11 serta KD 3.11 dan KD 4.12. Tujuan mengorganisasikan peserta didik (guru
pembelajaran pada RPP pertama yakni (1) membagi peserta didik menjadi 6
setelah mempelajari materi ini, peserta kelompok, guru meminta peserta didik
didik diharapkan dapat menyimpulkan ciri duduk pada kelompoknya masing-masing)
unsur cerita fabel pada teks yang mengamati (guru meminta peserta didik
dibaca/didengar, dan (2) setelah membaca cerita fabel Belalang Sembah
mempelajari materi ini, peserta didik yang ada dibuku paket) , menanya (guru
diharapkan dapat mendaftar kata/kalimat memberi kesempatan kepada siswa untuk
sebagai ciri cerita fabel pada teks yang bertanya tentang isi cerita), membimbing
dibaca/didengar. Tujuan pembelajaran penyelidikan individu dan kelompok dan
pada RPP kedua yakni (1) setelah mengumpulkan data (guru membagikan
mempelajari materi ini, peserta didik LKS tentang cerita fabel belalang sembah,
diharapkan dapat menjelaskan peserta didik diminta mengerjakan LKS,
karakteristik bagian-bagian struktur cerita peserta didik membaca buku referensi, guru
fabel, dan (2) setelah mempelajari materi mendampingi peserta didik dalam
ini, peserta didik diharapkan dapat mengerjakan LKS), mengembangkan dan
menyimpulkan prinsif penggunaan menghasilkan hasil karya (peserta didik
kata/kalimat pada cerita fabel. mengerjakan dan mendiskusikan ciri umum
Materi pelajaran yang terdapat pada cerita fabel dari segi isi dan aspek
RPP pertama adalah ciri-ciri teks fabel, dan kesastraan yaitu alur, tokoh, latar, dan
contoh teks fabel Belalang Sembah. Materi amanat dengan kelompoknya), dan
pembelajaran yang terdapat pada RPP
kedua adalah struktur teks fabel, unsur
mempresentasikan (guru menunjuk satu
cerita teks fabel, dan unsur kebahasaan kelompok untuk mempresentasikan hasil
teks fabel. diskusinya, sedangkan kelompok yang lain
Metode pembelajaran yang menangggapi).
digunakan oleh guru pada RPP pertama Pada kegiatan penutup RPP
dan kedua adalah motode pembelajaran pertama, guru merencanakan kegiatan
berbasis teks dan menggunakan menganalisa dan mengevaluasi proses
pendekatan komunikatif. Media pemecahan masalah. Ada beberapa
pembelajaran yang digunakan pada RPP tahapan kegiatan penutup RPP pertama,
pertama dan kedua adalah CD interaktif yakni (1) peserta didik dan guru mereview
pembelajaran fabel. Alat dan bahan yang hasil kegiatan pembelajaran, (2) guru
digunakan pada kedua RPP adalah cerita memberikan penghargaan (misalnya pujian
fabel. Sumber belajar yang digunakan atau bentuk penghargaan lain yang
adalah buku paket dan LKS. relevan) kepada kelompok yang berkinerja
baik, (3) guru memberikan kuis kepada
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

siswa, (4) guru memberikan tugas untuk penghargaan (misalnya pujian atau bentuk
mempelajari materi yang akan dipelajari penghargaan lain yang relevan) kepada
pada pertemuan berikutnya , yaitu tentang kelompok yang berkinerja baik, (3) guru
menelaah struktur dan kebahasaan fabel, memberikan kuis kepada siswa, (4) guru
dan (5) guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas untuk mempelajari
berdoa bersama mengucap syukur karena materi yang akan dipelajari pada pertemuan
proses belajar mengajar berjalan dengan berikutnya yaitu menggali informasi dari
lancar, selanjutnya guru mengucapkan berbagai sumber langkah menulis cerita
salam dan meninggalkan kelas. fabel, dan (5) guru menutup pelajaran
Kegiatan pendahulan pada RPP dengan berdoa bersama mengucap syukur
kedua berisikan beberapa kegiatan, yakni karena proses belajar mengajar berjalan
(a) mengucapkan salam pembuka, (b) dengan lancar, selanjutnya guru
mengecek kehadiran siswa dan mengamati mengucapkan salam dan meninggalkan
kerapian serta kebersihan kelas, (c) kelas.
memulai pembelajaran dengan berdoa Pada pelaksanaan pembelajaran
bersama, (d) mengajak siswa menyanyikan teks fabel, guru dan siswa mengawali
salah satu lagu nasional, (e) guru dengan mengucapkan salam pembuka.
memperlihatkan lembaran cerita fabel, (f) Setelah mengucapkan salam, guru
melakukan apersepsi dan motovasi, (g) melanjutkan kegiatan dengan memeriksa
menyampaikan KD, indikator, dan cakupan keadaan kelas dan siswa siswa. Ruangan
materi. [D. 02 Hal 4-5] kelas tampak bersih. Guru melanjutkan
Kegiatan inti RPP kedua dirancang menanyakan keadaan siswa. Berdasarkan
beberapa langkah yaitu mengorganisasikan hasil pengamatan pada pembelajaran teks
peserta didik (guru membagi peserta didik fabel, guru memberikan apersepsi. Setelah
menjadi 6 kelompok, guru meminta melakukan kegiatan apersepsi, guru
peserta didik duduk pada kelompoknya menanyakan beberapa hal terkait materi
masing-masing) mengamati (guru meminta kepada siswa dan mengajak siswa
peserta didik membaca table struktur fabel , membaca materi yang ada pada buku ajar
menanya (guru memberi kesempatan agar bisa menjawab pertanyaan yang
kepada siswa untuk bertanya tentang isi diajukan guru.Guru menjelaskan tujuan
cerita), membimbing penyelidikan individu pembelajaran agar siswa mengetahui
dan kelompok dan mengumpulkan data tujuan.
(Guru membagikan LKS tentang latihan Kegiatan selanjutnya, guru meminta
mengidentifikasi struktur fabel, peserta didik siswa membentuk kelompok. Guru
diminta mengerjakan LKS latihan, peserta membebaskan siswa untuk memilih teman
didik membaca buku referensi, guru kelompoknya. Jumlah siswa di kelas VII.A1
mendampingi peserta didik dalam sebanyak 31 orang. 4 kelompok berjumlah
mengerjakan LKS), mengembangkan dan 6 orang, dan satu kelompok berjumlah 7
menghasilkan hasil karya (Peserta didik orang.Pada kegiatan pembagian kelompok,
mengerjakan dan mendiskusikan cara situasi menjadi riuh karena bunyi meja dan
menyimpulkan karakteristik struktur dan kursi yang dipindahkan, dan suara siswa
cara menggali struktur fabel), dan memanggil temannya untuk duduk
mempresentasikan (guru menunjuk satu bersama. Guru menyuruh siswa agar tidak
kelompok untuk mempresentasikan hasil rebut ketika mencari anggota kelompoknya.
diskusinya, sedangkan kelompok yang lain Terdapat dua kegiatan utama dalam
menangggapi). kegiatan inti, yakni pemodelan teks dan
Pada kegiatan penutup RPP Kedua, pemecahan masalah bersama, mengacu
guru merencanakan kegiatan menganalisa pada pembelajaran bahasa dengan
dan mengevaluasi proses pemecahan menggunakan pendekatan komunikatif dan
masalah. Ada beberapa tahapan kegiatan pembelajaran berbasis teks. Pada kegiatan
penutup RPP pertama, yakni (1) peserta pemodelan teks pertemuan pertama, guru
didik dan guru mereview hasil kegiatan meminta belajar di luar kelas. Siswa secara
pembelajaran, (2) guru memberikan berkelompok menuju ke pojok baca dan
saung baca yang ada di beberapa titik di
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

sekolah untuk membaca contoh teks fabel kegiatan. Siswa dengan panduan guru
yang udah ada pada buku pelajaran dan merefleksikan kegiatan pembelajaran yang
buku-buku lainnya. Selain itu guru juga dilaksanakan. Setelah itu, barulah guru
meminta siswa membaca materi tentang yang memberikan tanggapan, dan
ciri-ciri teks fabel dan unsur kebahasaan memberikan penguatan. Tak lupa, guru
teks fabel. Siswa Setelah itu, siswa dalam memberikan pujian kepada setiap kelompok
kelompoknya saling berdiskusi dan bertukar atas keantusiasan mereka dalam mengikuti
pendapat tentang ciri-ciri teks fabel dan pelajaran. Setelah itu guru memberikan
unsur kebahasaan teks fabel. Tugas guru tugas kepada siswa secara individu untuk
adalah berkeliling untuk mengecek pertemuan selanjutnya yakni struktur teks
kelompok siswa serta memberikan fabel dan guru meminta siswa belajar
pemahaman terhadap hal-hal yang belum membuat cerita fabel di rumah. Sebagai
dimengerti. Setelah selesai, barulah siswa penutup, siswa dan guru bersama-sama
kembali ke kelas. Pada kegiatan mengucapkan salam penutup om, shanti,
pemodelan teks pertemuan kedua, guru shanti, shanti, om.
meminta siswa membaca contoh teks fabel Pada kegiatan penutup pertemuan
beserta struktur yang ada pada tabel di kedua, siswa membuat rangkuman
buku pelajaran. Siswa juga membaca kegiatan. Siswa dengan panduan guru
contoh-contoh teks fabel sebagai sumber merefleksikan kegiatan pembelajaran yang
untuk membuat atau menciptakan sebuah dilaksanakan. Setelah itu, barulah guru
teks fabel secara berkelompok. yang memberikan tanggapan, dan
Kegiatan pemecahan masalah memberikan penguatan. Tak lupa, guru
bersama pertemuan pertama dilakukan memberikan pujian kepada setiap kelompok
setelah siswa kembali ke ruang kelas. atas keantusiasan mereka dalam mengikuti
Siswa bersama-sama berdiskusi dengan pelajaran dan memberikan penghargaan
anggota kelompoknya untuk membuat ciri- kepada kelompok yang paling bagus
ciri dan unsur kebahasaan teks fabel. Tiap penampilannya dalam memainkan
kelompok mempresentasikan hasil perannya sebagai tokoh binatang dalam
diskusinya dalam diskusi kelas. Setelah teks fabel. Selanjutnya guru memberikan
semua kelompok selesai berdiskusi, gambaran kepada siswa terkait materi bari
barulah guru dan siswa melakukan diskusi yang akan diajarkan para pertemuan
bersama untuk saling menanggapi hasil selanjutnya. Sebagai penutup, siswa dan
presentasi dari kelompok lain. Hal terakhir guru bersama-sama mengucapkan salam
yang dilakukan pada pemecahan masalah penutup om, shanti, shanti, shanti, om.
ini adalah, guru memberikan tanggapan
dan penguatan atas hasil diskusi siswa. Pembahasan
Pada kegiatan pemecahan masalah Pelajaran teks fabel merupakan
pertemuan kedua, siswa bersama-sama salah satu pelajaran wajib berdasarkan
dengan anggota kelompoknya berdiskusi Kurikulum 2013. Hal tersebut dibuktikan
tentang struktur teks fabel. Selain itu, tiap dengan terteranya teks fabel pada silabus
kelompok diwajibkan membuat sebuah kurikulum 2013, KD 3.11, KD 4.11, KD
cerita teks fabel dan memerankannya di 3.12, dan KD 4. 12. Pembelajaran teks
depan kelas. Ketika masing-masing fabel dilaksanakan pada semester genap/II.
kelompok bermain peran, kelompok lain Kelas yang dijadikan tempat mengambil
mencatat kekurangan dan kelebihan data adalah kelas VII.A1 di SMP Negeri 4
kelompok yang sedang tampil, untuk Singaraja dengan jumlah siswa 31 orang.
nantinya didiskusikan bersama. Setelah Guru pengajar bahasa Indonesia di kelas
semua kelompok tampil, barulah guru VII.A1 adalah Ni Kadek Dewi Yudiarmika,
memberikan kesempatan kepada S.Pd., M.Pd. Pengambilan data di kelas
perwakilan kelompok untuk menyampaikan VII.A1 dirinci menjadi tiga, yakni
kelebihan dan kekurangan kelompok lain perencanaan pembelajaran (berupa
saat bermain peran. dokumen RPP) dan pelaksanaan
Pada kegiatan penutup pertemuan pembelajaran yang terjadi di kelas. Selama
pertama, siswa membuat rangkuman proses pengambilan data, juga ditemukan
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

kendala-kendala dalam penyusunan RPP dengan meminta siswa secara berkelempok


dan kendala-kendala yang dialami selama belajar di pojok baca dan saung baca.
proses pembelajaran. Hasil kedua adalah pelaksanaan
Hasil pertama yang ditemukan pembelajaran teks fabel di kelas VII.A1.
adalah perencanaan pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dua
pembelajaran di kelas VII.A1 berupa kali pertemuan. Pertemuan pertama pada
dokumen RPP. Terdapat 2 buah RPP hari senin 30 Mei 2018 jam ke-2, 3 dan 4
(terlampir) pada pembelajaran teks fabel di (08:00 – 10:15) diselingi waktu istirahat 15
kelas VII.A1. RPP pertemuan pertama dan menit pada pukul 09:20 – 09:35, sedangkan
pertemuan kedua menggunakan pertemuan kedua dilaksanakan hari kamis
pembelajaran berbasis teks, pendekatan 3 Mei 2018 jam ke-1, 2 dan 3 (07:20 –
komunikatif. Priyatni (2014: 119) 09:20). Pertemuan pertama untuk
mengatakan bahwa, tahap-tahap melaksanakan KD 3.11 (mengidentifikasi
pembelajaran berbasis teks meliputi (1) informasi tentang fabel/legenda daerah
pembangunan konteks (building knowledge setempat yang dibaca dan didengar) dan
of the field), (2) pemodelan teks (modelling KD 3.12 (menceritakan kembali isi
of text), (3) pemecahan masalah bersama fabel/legenda daerah setempat).
(join construction of text) dan (4) Pembelajaran dimulai ketika guru
pemecahan masalah secara mandiri memasuki ruangan kelas. Ketua kelas
(independent construction of the text). memimpin siswa untuk berdiri dan
Meskipun kedua RPP yang bersama-sama menghaturkan salam
digunakan guru menggunakan pendekatan pembuka. Kemudian, guru mengabsen
komunikatif, guru menggunakan langkah- siswa dan mengecek kerapian siswa serta
langkah pembelajaran berdasarkan kebersihan kelas. Setelah itu, guru
pendekatan saintifik. Bisa disimpulkan menyampaikan apersepsi, memberikan
bahwa RPP yang dibuat oleh guru tidak memberikan motivasi dan menyampaikan
sesuai dengan pendekatan pembelajaran. tujuan pembelajaran.
Alokasi waktu teks fabel 6 jam pelajaran, Guru meminta siswa membentuk 5
pertemuan pertama dan kedua masing- kelompok belajar. 4 kelompok terdiri atas 6
masing 3X40 menit. Tetapi pada RPP guru, orang, 1 kelompok terdiri atas 7 orang.
alokasi waktu yang tertera yakni 2X40 Setelah siswa duduk dengan kelompoknya,
menit, maka alokasi waktu yang digunakan guru memberikan beberapa pertanyaan
gurupun salah. Guru mencantumkan untuk dijawab secara berkelompok. Setelah
kompetensi inti pada RPP, sedangkan, itu, guru meminta siswa untuk belajar di luar
pada pedoman pembuatan RPP yang telah kelas memecahkan masalah dari
direvisi, kompetensi inti harusnya tidak pertanyaaan yang ditanyakan guru. Siswa
dicantumkan pada RPP Kompetensi dasar secara berkelompok pergi ke pojok baca
sesuai dengan silabus, tetapi guru dan saung baca yang ada di beberapa titik
menccantumkan kompetensi inti 1 dan 2 di sekolah. Guru berkeliling sekolah
pada kompetensi dasar. Indikator memantau kegiatan siswa. Siswa
pencapaian kompetensi belum sesuai diperbolehkan menanyakan hal-hal yang
dengan yang ada pada silabus. Tujuan perlu dipertanyakan. Siswa dan
pembelajaran sudah tepat. Kesalahan guru kelompoknya antusias membaca dan
terletak pada langkah-langkah memecahkan masalah yang diajukan guru.
pembelajaran. Guru menggunakan Setelah selesai, siswa kembali ke kelas.
pendekatan pembelajaran komunikatif, Perwakilan dari masing-masing kelompok
tetapi pada langkah-langkah pembelajaran, mempresentasikan hasil diskusinya.
guru menggunakan pendekatan Kelompok lain mencatat kekurangan hasil
pembelajaran saintifik. Meskipun guru tidak presentasi kelompok lain untuk didiskusikan
menggunakan media media belajar CD pada akhir presentasi. Setelah semua
interaktif, tetapi variasi guru dalam kelompok selesai, barulah dilakukan diskusi
mengajar sudah sangat baik untuk kelas terkait topik yang dibahas, yakni ciri-
meningkatkan motivasi belajar siswa, yakni ciri dan unsur intrinsik teks fabel. Setiap
kelompok dengan bersemengat
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

menanggapi hasil presentasi dari kelompok bermain peran di depan kelas. Kelompok 4
lain. Setelah semuanya selesai, guru mengajukan diri untuk mementaskan cerita
memberikan tanggapan dan memberikan fabel yang telah mereka buat di depan
penguatan. Pada kegiatan penutup, guru kelas. Mereka terlihat masih malu-malu,
dan siswa sama-sama merefleksi tetapi mereka memerankannya dengan
pebelajaran yang telah dilaksanakan. Tak sangat baik. Kelompok lain tertawa melihat
lupa, guru memberikan pujian kepada pementasan kelompok 4 dengan aksi lucu
seluruh siswa karna sudah berpartisipasi dan konyol. Semua bertepuk tangan.
aktif dalam proses pembelajaran. Guru Pementasan dilanjutkan dengan kelompok
memberikan tugas kepada siswa terkait 2, 5, 1 dan 3. Dari penambilan setiap
pembelajaran yang akan datang. kelompok, ada dari anggota kelompok yang
Pertemuan kedua membahas KD malu memerankan perannya, ada juga
3.12 (Menelaah struktur dan kebahasaan yang sangat antusian memerankan
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca perannya. Setelah semua kelompok tampil,
dan didengar) dan KD 4.12 (Memerankan guru memberikan kesempatan kepada
isi fabel/legenda daerah setempat yang siswa mengomentari penampilan dari
dibaca dan didengar). Pembelajaran kelompok lain. Guru ikut memberikan
dimulai dengan salam pembuka. Seperti komentar terhadap penampilan masing-
biasa, guru mengabsen siswa dan masing kelompok dan memberikan pujian
mengecek kerapian siswa serta kebersihan karena setiap kelompok sudah tampil
kelas. Setelah itu guru melakukan dengan baik. Guru juga memberikan
apersepsi dengan menanyakan pertemuan penghargaan kepada kelompok yang
lalu. Guru juga memberikan motivasi memerankan cerita fabel dengan sangat
kepada siswa dan menyampaikan materi baik. Setelah selesai, guru memberikan
yang akan diajarkan serta tujuan kuis kepada siswa terkait materi fabel yang
pembelajaran yang hendak dicapai. dipelajari. Siswa mengerjakannya pada
Guru meminta siswa duduk dengan teman halaman kertas, dan mengumpulkannya
kelompoknya masing-masing. Setelah itu, kepada guru. Setelah itu, guru dan siswa
guru menanyakan tugas terkait dengan bersama-sama menyimpulkan pelajaran
struktur dan unsur kebahasaan yang dengan materi teks fabel. Guru meminta
terdapat pada teks fabel. Guru kemudian siswa mempelajari materi baru yang akan
meminta siswa mendiskusikan dengan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru
teman sekelompoknya dan hasil diskusi dan siswa menutup pembelajaran dengan
akan disampaikan oleh perwakilan mengucapkan salam penutup.
kelompok. Setelah selesai berdiskusi, guru Setelah pembelajaran selesai,
kemudian meminta perwakilan dari tiap-tiap bertempat di ruang guru, guru diajukan
kelompok untuk menyampaikan hasil beberapa pertanyaan terkait perencanaan
diskusinya. Kelompok lain mencatat dan pembelajaran di kelas. Guru
kekurangan dari kelompok yang menyajikan mengatakan bahwa, pada proses
hasil diskusi. Setelah semuanya selesai, perencanaan, guru tidak terlalu terlalu
guru memberikan kesempatan kepada tiap paham dengan pendekatan pembelajaran
kelompok untuk memberikan tanggapan, yang diterapkan. Langkah-langkah pembe-
barulah guru yang menanggapi dan lajaran yang berkaitan dengan pendekatan
memberikan penguatan. pembelajaran masih belum sepenuhnya
Guru meminta siswa secara dimengerti oleh guru. Media dan alat belajar
berkelompok untuk membuat sebuah cerita juga tidak membantu kegiatan
fabel yang nantinya akan diperankan di pembelajaran. CD interaktif yang
depan kelas. Siswa dengan teman seharusnya digunakan untuk membantu
sekelompoknya bersemangat membuat siswa belajar tidak bisa digunakan, karena
sebuah teks fabel. Mereka berdiskusi dan kerusakan pada CD. Guru hanya
membuat suasanya kelas menjadi ramai. menggunakan media seadanya untuk
Terlihat siswa membagikan peran anggota membantu proses belajar agar berjalan
kelompoknya. Setelah semua selesai, guru dengan baik. Pada pelaksanaan pembe-
meminta kelompok yang sudah siap untuk lajaran, guru mengatakan tidak ada
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Vol: 7 No: 2 Tahun:2018

kendala-kendala yang serius hanya saja penelitian sejenis dengan kajian yang lebih
siswa berisik di dalam kelas, apalagi ketika luas pada jenjang SD, SMP atau SMA, baik
pembagian kelompok belajar. Guru masih di daerah perkotaan maupun pedesaan
bisa mengendalikan siswa untuk tenang agar dapat diketahui secara komprehensif
dan kembali melakukan aktivitas pembe- gambaran pembelajaran teks fabel
lajaran. berdasarkan Kurikulum 2013.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Ada beberapa hal yang menjadi https://www.google.co.id/url?sa=t&source=
simpulan dalam penelitian ini. Pertama,1. web&rct=j&url=http://bsnp-
Rencana pelaksanaan indonesia.org/wp-
pembelajaran teks fabel berdasarkan content/uploads/2009/06/Permendikb
Kurikulum 2013 di kelas VII.A1 SMP Negeri ud_Tahun2016_Nomor022_Lampiran.
Singaraja menggunakan pendekatan pdf&ved=0ahUKEwiD9PEjpgDaAhVD
komunikatif pembelajaran berbasis teks. Tn0KHZDCDGAQFghKMAK&usg=AO
Komponen dan sistematika RPP Kurikulum vVaw33BdMdcxqQyrcJ1vTSjIc2
2013 serta mengacu pada silabus. Identitas Mahsun, 2014. Teks dalam Pembelajaran
yang dibuat mengacu pada silabus kecuali Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
alokasi waktu. Langkah-langkah Jakarta: RajaGrafindo Persada.
pembelajaran tidak sesuai dengan Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain
pendekatan komunikatif. Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kedua, 2. Pelaksanaan Jakarta: Bumi Angkara.
pembelajaran pada materi teks fabel Senjaya, Wina. 2008. Strategi
menggunakan menerapkan langkah- Pembelajaran, Berorientasi Standar
langkah pendekatan komunikatif. Namun Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
pokok teks diskusi sudah menerapkan Prenada Media Group.
pendekatan saintifik. Namun, terdapat Widiasworo, Erwin. 2017. Masalah-masalah
ketidaksesuaian antara pelaksanaan Peserta Didik dalam Kelas dan
dengan rencana pembelajaran, yaitu guru Solusinya. Yogyakarta: Araska.
tidak menggunakan CD interaktif seperti
yang tertera di RPP, melainkan hanya
menggunakan contoh teks yang ada pada
buku.
Ketiga, 3. Kendala-kendala yang
dihadapi guru pada penyusunan RPP. Guru
masih belum paham dengan pendekatan-
pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan temuan-temuan dalam
penelitian ini, terdapat beberapa saran yang
dapat disampaikan. (1) guru perlu
menyusun RPP sesuai dengan pedoman
penulisan RPP, menyesuaikan RPP
dengan pendekatan pembelajaran yang
digunakan, dan menyesuaikan pelaksanaan
pembelajaran dengan RPP, (2) kepala
sekolah perlu memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan perencanaan
pelaksanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran, dan (3) 1.
Peneliti lain hendaknya melakukan

Anda mungkin juga menyukai