Anda di halaman 1dari 10

1

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN


MENULIS NARASI SISWA KELAS III

ARTIKEL ILMIAH

OLEH
ANDRI BANU AJI
NPM 14120364

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2018
2

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN


MENULIS NARASI SISWA KELAS III

Andri Banu Aji1, Veryliana Purnamasari, S.Pd., M.Pd2, Joko Sulianto, S.Pd., M.Pd.3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), FIP, Universitas PGRI Semarang
Email: andribanu50@gmail.com

Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Penerapan Model
Think Pair Share Berbantu Gambar Seri Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Siswa Kelas III SDN 02 Gedeg. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya nilai rata-rata
mata pelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian
True Eksperimental Design dengan jenis Posttest-Only Control Design. Sampel yang diambil
adalah 25 siswa kelas III SDN 01 Gedeg dan 25 siswa kelas III SDN 02 Gedeg menggunakan
teknik sampling Nonprobability Sampling yaitu teknik sampling jenuh. Berdasarkan tes siswa
dengan menerapkan model Think Pair Share berbantu gambar seri dan yang tidak diperoleh
peresentase ketuntasan 88% dan 64%. Hasil analisis Uji-t diperoleh t-hitung = 2,7185 dan t-
tabel = 2,01063. Karena thitung > ttabel artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan
dalam penelitian ini model Think Pair Share berbantu gambar seri efektif terhadap
keterampilan menulis narasi siswa kelas III SDN 02 Gedeg tahun pelajaran 2017/2018.

Kata kunci: Think Pair Share, Menulis Narasi

APPLICATION OF THINK PAIR SHARE MODEL ON THE SKILLS OF WRITING


NARRATION STUDENTS CLASS III

Abstract: The purpose of this research is to know the effectiveness of Think Pair Share
Model Implementation Assisted by Pictures Series on Student Narrative Writing Skill of third
grade SDN 02 Gedeg. This research is based on the low average score of Indonesian
subjects. This type of research is quantitative. Design research True Experimental Design
with type Posttest-Only Control Design. Samples are 25 students of third grade SDN 01
Gedeg and 25 students of third grade SDN 02 Gedeg using sampling technique
Nonprobability Sampling is a saturated sampling technique. Based on the students' test by
applying Think Pair Share model with pictures series and which is not obtained peresentase
88% and 64%. T-Test analysis results obtained t-count = 2.7185 and t-table = 2.01063.
Because t-count> t-table means H0 rejected and Ha accepted. Can be concluded in this
research Think Pair Share model assisted by pictures series effectively to the narrative
writing skills of third grade students SDN 02 Gedeg academic year 2017/2018.

Keywords: Think Pair Share, Narrative Writing

1
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
3

PENDAHULUAN merupakan mata pelajaran setrategis


Pembelajaran adalah suatu sistem yang karena dengan bahasalah pendidik dapat
terdiri atas berbagai komponen agar menularkan ilmu pengetahuan, teknologi,
tercapai tujuan tertentu. Komponen seni, dan informasikepada siswa
pembelajaran itu sendiri terdiri dari tujuan sebaliknya. Tanpa bahasa tidak munngkin
yang akan dicapai, guru, siswa, model para siswa dapat menerima semua dengan
pembelajaran, media, sarana dan prasarana baik. Oleh karena itu, guru guru sebagai
serta lingkungan belajar yang mendukung. pengemban tugas oprasional
Dalam belajar siswa mengalami pendidikan/pembelajaran disekolah,
perubahan-perubahan sesuai dengan dituntut agar mengkaji,mengembangkan
perkembangannya. Seperti halnya yang kurikuulum dengan benar dan tepat.
dipaparan dalam Undang-Undang No.20 Aspek pembelajaran bahasa di Sekolah
tahun 2003 tentang sistem pendidikan Dasar yang memegang peranan penting
nasional bab I pasal 1 pendidikan adalah adalah pembelajaran menulis. Tanpa
usaha sadar dan terencana untuk memiliki kemampuan menulis yang
mewujudkan suasana belajar dan proses memadai sejak dini, anak akan mengalami
pembelajaran agar peserta didik aktif kesulitan belajar di kemudian hari.
dalam mengembangkan potensi dirinya Kemampuan menulis menjadi dasar utma,
untuk memiliki kekuatan spiritual tidak saja bagi pembelajaran bahasa itu
keagamaan, pengendalian diri, sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata
kepribadian, kecedasan, akhlak mulia. pelajaran lainnya.Menulis secara formal
bahwa pendidikan berfungsi mulia dipelajari ketika duduk dibangku
mengembangkan kemampuan dan sekolah dasar. Di sekolah pelajaran
membentuk watak serta peradaban bangsa menulis diarahkan untuk meningkatkan
yang bermartabat dala rangka kemampuan mereka untuk berkomunikasi
mencerdaskan bangsa. Untuk itu dalam bahasa Indonesia yang baik dan
pendidikan nasional bertujuan benar, secara lisan dan tertulis, dan untuk
untukmengembangkan potensi peserta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
didik agar menjadi manusia yang beriman karya kesastraan indonesia
dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Guru merupakan salah satu faktor
Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, terpenting dalam pelaksanaan pendidikan
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga dan pengajaran disekolah. Seorang guru
negara demokratis serta bertanggung Sekolah Dasar diharapkan dapat berperan
jawab. aktif dalam menciptakan pembelajaran
Tenaga kependidikan dalam hal ini yang efektif dalam kegiatan belajar
adalah guru merupakan faktor terpenting mengajar melalui model-model
dalam mencetak siswa yang pembelajaran. Oleh karena itu guru dalam
berkualitas.Maka seorang guru diharapkan menerapkan model pembelajaran
memiliki kualifikasi akademik dan hendaknya harus benar-benar
kompetensi sebagai agen mempertimbangkan model pembelajaran
pembelajaran.Dalam mengelola sebuah tersebut sebelum menerapkannya pada
pembelajaran seorang guru harus mampu suatu materi .Penggunaan model
dalam mengaktifkan pembelajaran dengan pembelajaran yang kurang tepat sering kali
menggunakan pendekatan yang sesuai membuat siswa bingung dalam menyerap
dengan kebutuhan dan karakter siswa. materi sehinga kegiatan belajar mengajar
Semua mata pelajaran yang diajarkan kurang efektif yang berdampak pada
sangatlah penting dan bermanfaat.Salah rendahnya daya serap siswa terhadap
satu mata pelajaran yang diajarkan di materi yang disampaikan.
sekolah adalah Bahasa Indonesia. Mata Berdasarkan wawancara dengan
pelajaran Bahasa Indonesia diskolah dasar, ibu Carwiti S.Pd selaku guru kelas III
4

SDN 02 Gedeg Kabupaten Pemalang pada Penerapan model pembelajaran think pair
bulan Oktober Bahwa nilai rata-rata dalam share diharapkan dapat meningkatkan
mata pelajaran bahasa Indonesia masih aktivitas dan keterampilan siswa dalam
rendah.Siswa masih kesulitan ketika menguasai materi menulis narasi.
dihadapkan dalam pembelajaran
ketrampilan menulis. Siswa masih METODE PENELITIAN
kesulitan dalam merangkai kalimat serta Rancangan penelitian ini adalah
mencari ide untuk bahan yang akan menggunakan pendekatan kuantitatif.
ditulisnya. Siswa masih cenderung pasif Dalam bentuk desain penelitian True
pada saat mengikuti proses belajar dikelas Eksperimental Design dengan jenis
hanya beberapa siswa saja yang aktif. Hal Posttest-Only Control Design Sugiyono
tersebut dibuktikkan pada saat guru (2017: 112). Populasi dalam penelitian ini
memberikan pertanyaan hanya sedikit adalah semua siswa kelas III SDN 01
siswa yang menjawab pertanyaan dari Gedeg dan SDN 02 Gedeg Kabupaten
guru.Selain itu dalam hal berpendapat atau Pemalang dengan jumlah 50 siswa. Sampel
mengajukan pertanyaan juga sedikit siswa yang diambil adalah 25 siswa kelas III
yang berani mengeluarkan pendapat SDN 01 Gedeg dan 25 siswa kelas III
maupun pertanyaannya.Siswa masih SDN 02 Gedeg dengan menggunakan
merasa malu untuk mengajukan teknik sampling Nonprobability Sampling
pertanyaan maupun mengeluarkan yaitu teknik sampling jenuh. Waktu
pendapat. Pada proses pembelajaran pelaksanaan dalam penelitian ini
cenderung berpusat pada guru. Metode dilaksanakan pada semester genap tahun
yang sering digunakan oleh guru adalah pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini
ceramah.Guru menyampaikan materi dan peneliti menggunakan dua variabel
siswa hanya duduk dan mendengarkan penelitian yaitu variabel dependen atau
penjelasan dari guru. Dengan adanya variabel terikat (Y) dan variabel
kendala tersebut maka pembelajaran independen atau variabel bebas (X).
dianggap kurang optimal sehingga Variabel dependen atau variabel terikat
menunjukkan hasil belajar peserta didik (Y) dalam penelitian ini adalah
yang belum tercapai ketrampilan menulis narasi. Variabel
Berdasarkan permasalahan diatas independen atau variabel bebas (X) dalam
penelitian ini akan mengarah pada penelitian ini adalah model pembelajaran
penggunaan suatu model pembelajaran Think pair share berbantu gambar seri.
yang inovatif untuk meningkatkan kualitas Pada metode pengumpulan data
pembelajaran menulis di SD. Dengan yang digunakan adalah wawancara,
pemilihan model pembelajaran yang tepat observasi, dan metode tes. Penelitian ini
dan mampu membuat pembelajaran menggunakan nilai UTS dan posttest.
dinamis. Untuk itu salah satu dari tipe Metode tes ini digunakan untuk
model pembelajaran yang diharapkan mengambil data nilai tes pada kelas
untuk menciptakan pembelajaran yang sampel. Tes diberikan kepada siswa
efektif tersebut adalah dengan dengan alat tes yang sama dengan bentuk
menggunakan model think pair share. uraian yang berjumlah 1 soal, instrumen
Think Pair Share (TPS) merupakan soal tersebut divalidasi oleh dosen ahli
merupakan jenis pembelajaran kooperatif sebelum digunakan untuk mengetahui baik
yang dirancang untuk memengaruhi pola atau tidaknya sebuah item soal. Sugiyono,
interaksi siswa. Guru tidak lagi sebagai (2015: 176) mengemukakan bahwan
satu-satunya sumber pembelajaran (teacher instrumen harus mempunyai validitas.
oriented), tetapi siswa dituntut untuk dapat Instrumen yang digunakan untuk
menemukan dan memahami konsep- mengukur tingkat tercapainya tujuan
konsep baru (Hamdayama, 2015: 201). (efektivitas) maka instrumen harus
5

disusun berdasarkan tujuan yang telah homogen, data perlu dilakukan uji beda
dirumuskan. Untuk mengetahui valid menggunakan uji t untuk mengetahui
tidaknya instrumen harus diuji. Penelitian bahwa kedua kelas mempunyai
ini menggunakan uji validitas konstrak. kemampuan yang sama. Data nilai UTS
Untuk menguji validitas konstrak, dapat SDN Gedeg Comal Pemalang dapat dilihat
digunakan pendapat dari ahli (judgmen sebagai berikut.
experts). Dalam hal ini setelah instrumen Tabel 1
dikonstruksikan tentang aspek-aspek Nilai UTS Kelas Eksperimen dan Kelas
yang akan diukur dengan berlandaskan Kontrol
teori tertentu, maka selanjutnya Keterangan Eksperimen Kontrol
dikonsultasikan dengan dosen ahli. Para Jumlah Skor 1605 1522
ahli diminta pendapatnya tentang Nilai Terendah 40 40
instrument yang telah disusun. Para ahli Nilai Tertinggi 80 80
akan memberikan keputusan mengenai Rata-rata 64,2000 60,8800
instrumen yang dapat digunakan tanpa Jumlah Siswa 25 25
perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin
dirombak total (Sugiyono, 2015: 177). Berdasarkan tabel 1, dengan
Teknik analisis data yang jumlah siswa 50 yang terdiri dari kelas
digunakan dalam penelitian ini eksperimen 25 siswa dan kelas kontrol 25
menggunakan uji liliefors yaitu uji siswa, diperoleh jumlah hasil UTS kelas
normalitas awal dan akhir untuk eksperimen 1605 dan jumlah hasil UTS
mengetahui data berdistribusi normal atau kelas kontrol 1522. Perhitungan rata-rata
tidak, uji homogenitas awal dan akhir, untuk kelas eksperimen sebanyak 64,2000
sedangkan uji hipotesis menggunakan uji sedangkan kelas kontrol sebanyak
T yang digunakan uji t, uji hipotesis ini 60,8800.
digunakan untuk mengetahui keefektifan Selain data awal yang berasal dari
Penerapan Model Think Pair Share nilai UTS siswa sebelum diberi perlakuan,
Berbantu Gambar Seri Terhadap data akhir pada penelitian ini dihasilkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi dari nilai posttest. Posttest dilaksanakan
Siswa Kelas III SDN 02 Gedeg Kabupaten di akhir pertemuan setelah tiga kali
Pemalang tahun ajaran 2017/2018. Rumus pertemuan selama satu minggu
uji t sesuai dengan (Sudjana, 2013: 239). dilakukan pembelajaran dengan
Untuk mengetahui apakah menerapkan model Think Pair Share di
ketrampilan menulis karangan siswa kelas eksperimen dan setelah dilakukan
mencapai kriteria baik atau tidak. pembelajaran dengan menerapkan
Dinyatakan sudah tercapai kriteria baik pembelajaran konvensional di kelas
apabila siswa telah menguasai 85%. kontrol. Posttest diberikan untuk
mengetahui keterampilanmenulis siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas III SDN Gedeg Comal Pemalang.
Hasil Hasil posttest keterampilan menulis
Pada penelitian ini, nilai awal yang narasi siswa kelas eksperimen dan kontrol
digunakan didapat dari nilai hasil UTS. dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai
Analisis data awal dalam penelitian ini berikut
menggunakan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Setelah itu, dilakukan
uji homogenitas menggunakan uji F
untuk mengetahui bahwa data memiliki
varians yang sama atau homogen. Setelah
data dinyatakan berdistribusi normal dan
6

Uji normalitas merupakan salah


Tabel 2 satu tahapan yang dilakukan sebelum
Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas dilakukannya uji hipotesis.Uji normalitas
Kontrol dilakukan untuk mengetahui sampel
Keterangan Eksperimen Kontrol berasal dari distribusi normal atau
Jumlah Skor 2056 1775 tidak.Hal ini dilakukan untuk menentukan
Nilai Terendah 56,25 43,75 statistik yang digunakan
hipotesis.Kenormalan data dari sampel
Nilai Tertinggi 100 100 yang digunakan diuji dengan
Rata-rata 82,2500 71.0000 menggunakan uji Liliefors.
Jumlah Siswa 25 25 Tabel 3
Analisis Uji Normalitas Data Awal
Berdasarkan tabel 2, dengan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
jumlah siswa 50 yang terdiri dari kelas Kelas N L0 Ltabel Kesimpula
eksperimen 25 siswa dan kelas kontrol 25 n
Eksperim 25 0,2562 0,3960 Berdistrib
siswa, diperoleh jumlah hasil posttest kelas
en usi normal
eksperimen 2056 dan jumlah hasil posttest (III SDN
kelas kontrol 1775. Perhitungan rata-rata 02
untuk kelas eksperimen sebanyak 82,2500 Gedeg)
sedangkan kelas kontrol sebanyak Kontrol 25 0,1139 0,3960 Berdistrib
71.0000. (III SDN usi normal
Hasil ketuntasan pada kelas 01
eksperimen sebanyak 22 dengan Gedeg)
persentase 88%, sedangkan siswa yang
mencapai ketuntasan pada kelas kontrol Hasil perhitungan data yang
sebanyak 16 dengan persentase 64%. Dari didapat dari nilai awal yaitu dari nilai
nilai posttest tersebut dapat diketahui UTS. Berdasarkan uji normalitas kelas
bahwa kedua kelas mengalami eksperimen diperoleh L0 = 0,2562 dengan
peningkatan nilai posttest yaitu banyak n = 25 dan taraf nyata α = 0,05, dari daftar
siswa yang mencapai KKM dan ada yang tabel liliefors didapat Ltabel = 0,3960.
belum mencapai KKM. Peningkatan Berdasarkan perhitungan tersebut L0 < Ltabel
tersebut dapat dilihat lebih jelas pada atau 0,2562< 0,3960 sehinggan hipotesis
diagram berikut: nol diterima. Sedangkan kelas kontrol
100 diperoleh L0 = 0,1139, dengan n = 25 dan
Kelas
90 Ekspeerimen taraf nyata α = 0,05 dan Ltabel = 0,3960
80 yang lebih besar dari L0 sehingga H0
70 Kelas Kontrol
60 diterima. Data hasil pengujian tersebut
50 dikatakan kelas eksperimen dan kontrol
40 sampel berasal dari populasi berdistribusi
30
20 normal.
10
0
UTS UTS Posttest Posttest
Tuntas Tidak Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas

Gambar 1 Diagram Peningkatan


Persentase Ketuntasan Nilai UTS, Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
7

Tabel 4 dari populasi yang homogen atau memiliki


Analisis Uji Normalitas Data Akhir varians yang sama. Berdasarkan uji
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol homogenitas akhir dari data nilai Posttest
Kelas N L0 Ltabel Kesimpula kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka
n diperoleh Fhitung = 1,819, dari daftar tabel
Eksperime 25 0,11 0,16 Berdistrib diperoleh nilai Ftabel = 1,984 dengan dk = k
n 90 41 usi normal – 1 = 25-1 = 24 dan taraf signifikan 5%.
(III SDN Dari perhitungan tersebut didapat bahwa
02 Gedeg) Fhitung < Ftabel sehingga hipotesis nol
diterima. Kesimpulan yang diperoleh dari
Kontrol 25 0,27 0,16 Berdistrib uji homogenitas awal pada nilai Posttest
(III SDN 48 41 usi normal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
02 Gedeg) bahwa kedua kelompok tersebut berasal
dari populasi yang homogen atau memiliki
Hasil perhitungan uji normalitas varians yang sama.
data nilai posttest kelas eksperimen Karena kedua kelas berdistribusi
diperoleh L0= 0,1190 dengan n = 25 dan normal dan homogen, maka pengujian
taraf nyata α = 0,05, dari daftar tabel hipotesis menggunakan uji-t. Hasil
liliefors didapat Ltabel = 0,3960 yang lebih pengujian dapat dilihat pada tabel 4.6
besar dari L0, sehingga H0 diterima. sebagai berikut:
Sedangkan kelas kontrol diperoleh L0 = Tabel 5
0,2748 dengan n = 25 dan taraf nyata α = Uji Hipotesis
0,05, dari daftar tabel liliefors didapat Ltabel Keterangan Eksperimen Kontrol
= 0,3960 yang lebih besar dari L0, N 25 25
sehingga H0 diterima. Berdasarkan hasil Varians (s2) 151,95313 276,32
perhitungan tersebut dikatakan kelas 77
eksperimen dan kelas kontrol sampel x 82,2500 71,000
berasal dari populasi berdistribusi 0
normal.Berikut ini analisis uji normalitas thitung 2,7182
akhir data pada kelas eksperimen dan kelas ttabel 2,01063
kontrol.
Uji homogenitas dilakukan untuk Berdasarkan Tabel 5, pada kelas
mengetahui apakah kedua kelompok yaitu eksperimen x 1 = 82,2500 dan s21 =
kelas eksperimen dan kelas kontrol 151,95313. Sedangkan pada kelas kontrol
memiliki varians yang sama atau tidak. x 2 = 71,0000 dan s22 = 276.3021.
Hal ini dilakukan untuk menentukan
Berdasarkan uji-t tersebut, diperoleh thitung
statistik yang digunakan dalam pengujian
= 2,7185 dan dikonsultasikan dengan α =
hipotesis.Untuk menguji homogenitas dari
5% serta dk = 25 + 25 – 2 = 48, sehingga
sampel digunakan uji F. Berdasarkan uji
diperoleh ttabel = 2,01063. Karena thitung>
homogenitas dari data nilai UTS kelas
ttabel, maka H0 ditolak berarti keterampilan
eksperimen dan kelas kontrol, maka
menulis siswa kelas III pada kelas
diperoleh Fhitung = 1,102 dari daftar tabel
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
diperoleh nilai Ftabel = 1,984 dengan dk = k
Dengan demikian, Ha diterima yaitu model
– 1 = 25-1 = 24 dan taraf signifikan 5%.
pembelajaran Think Pair Share berbantu
Dari perhitungan tersebut didapat bahwa
gambar seri lebih efektif daripada hasil
Fhitung < Ftabel sehingga hipotesis nol
belajar yang tidak dikenai model
diterima. Kesimpulan yang diperoleh dari
pembelajaran Think Pair share.
uji homogenitas awal pada nilai UTS kelas
Hasil menulis narasi siswa pada
eksperimen dan kelas kontrol adalah
penelitian ini diambil dari test tertulis atau
bahwa kedua kelompok tersebut berasal
Posttest keterampilan menulis karangan.
8

Pengujian yang dilakukan menggunakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah


uji t satu sample.Uji t dilakukan bertujuan kedua sample berdistribusi normal atau
untuk Untuk mengetahui apakah tidak. Berdasarkan perhitungan yang
ketrampilan menulis karangan siswa dilakukan diperoleh bahwa kedua kelas
mencapai kriteria baik atau tidak. berdistribusi normal, kemudian dihitung
homogenitasnya dengan menggunakan uji
Tabel 6 F dari hasil kedua sample dari keadaan
Uji Menulis Narasi yang sama.
Sumber variasi Kelas Eksperimen Berdasarkan uji normalitas awal,
Jumlah 2056 data awal penelitian yang berasal dari nilai
Rata-rata 82,24 UTS berdistribusi normal. Hal ini
S 12,143 dibuktikan dengan uji normalitas kelas
thitung 5,399 eksperimen diperoleh L0 = 0,2562 dan
ttabel 2,063 untuk Ltabel =0,3960. Sedangkan kelas
kontrol diperoleh L0 =0,1139 dan untuk
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat Ltabel = 0,3960. Berdasarkan perhitungan
dilihat hasil perhitungan ketuntasan belajar tersebut maka dapat dikatakan bahwa
dengan menggunakan uji t satu sample kedua kelas sample berasal dari populasi
diperoleh thitung = 5.399. Dari distribusi t berdistribusi normal karena L0 < Ltabel. Uji
dengan dk = 25 – 1 = 24 diperoleh t tabel = homogenitas awal dihitung dari data nilai
2,063. Karena thitung> ttabel, maka H0 ditolak, UTS kelas eksperimen dan kelas kontrol,
sehingga dapat disimpulkan nilai maka diperoleh Fhitung = 1,102 dari daftar
keterampilan menulis narasi siswa dengan tabel diperoleh nilai Ftabel = 1,984 dengan
menggunakan model pembelajaran Think dk = k – 1 = 25-1 = 24 dan taraf signifikan
Pair Share dapat mencapai kriteria baik. 5%. Dari perhitungan tersebut didapat
Pembahasan bahwa Fhitung < Ftabel sehingga hipotesis nol
Berdasarkan analisis awal diterima. Kesimpulan yang diperoleh dari
diperoleh data dan menunjukkan semua uji homogenitas awal pada nilai UTS kelas
kelas berdistribusi normal, populasi eksperimen dan kelas kontrol adalah
mempunyai varians yang sama atau bahwa kedua kelompok tersebut berasal
homogen. Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang homogen atau memiliki
dari keadaan yang sama dengan varians yang sama.
pengetahuan yang sama. Oleh karena itu, Berdasarkan analisis hasil
untuk menentukan sampel yang akan perhitungan uji normalitas data akhir nilai
diajdikan kelas eksperimen dan kelas posttest kelas eksperimen diperoleh L0 =
kontrol tidak terikat pada salah satu kelas 0,1190 dan untuk Ltabel = 0,3960,
saja. Sedangkan kelas kontrol diperoleh L0 =
Penentuan sampel dengan 0,2748 dan untuk Ltabel = 0,3960,
menggunakan teknik Nonprobability Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
Sampling yakni sampling jenuh.teknik ini dikatakan kelas eksperimen dan kelas
dipilih karena semua anggota populasi kontrol sampel berasal dari populasi
dijadikan sampel.Desain penelitian yang berdistribusi normal karena L0 < Ltabel.Uji
penulis gunakan dalam penelitian adalah homogenitas akhir dihitung dari data nilai
True Eksperimental Design dengan jenis Posttest kelas eksperimen dan kelas
Posttest-Only Control Design. kontrol, maka diperoleh Fhitung = 1,819, dari
Untuk mengtahui kemampuan awal daftar tabel diperoleh nilai Ftabel = 1,984
siswa dari kelas eksperimen dan kontrol dengan dk = k – 1 = 25-1 = 24 dan taraf
dengan mengunakan hasil dari nilai signifikan 5%. Dari perhitungan tersebut
UTS.Dari nilai UTS tersebut dilakukan uji didapat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga
normalitas menggunakan uji lilliofers. Hal hipotesis nol diterima. Kesimpulan yang
9

diperoleh dari uji homogenitas awal pada pembelajaran hanya berusat pada guru,
nilai Posttest kelas eksperimen dan kelas tugas guru adalah memberi pengetahuan
kontrol adalah bahwa kedua kelompok dan tugas kepada siswa dan siswa hanya
tersebut berasal dari populasi yang sebagai penerima pengetahuan yang pasif.
homogen atau memiliki varians yang Penelitian dengan menggunakan model
sama. pembelajaran think pair share ini sama
Berdasarkan hasil analisis data dengan penelitian yang telah dilakukan
akhir telah dilakukan uji normalitas dan oleh Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya yang
homogentis menunjukan bahwa kedua berjudul “Pengaruh Hasil Belajar Siswa
sample berasal dari populasi berdistribusi Dalam Menulis Pantun Menggunakan
normal dan homogen sehingga dilakukan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
uji t. dalam perhitungan uji t , diperoleh Think Pair Share (Tps) Di Kelas Iv Sd
thitung = 2,7185 dan dikonsultasikan dengan Negeri 70 Banda Aceh” berdasarkan
α = 5% serta dk = 25 + 25 – 2 = 48, penelitian yang telah dilakukan bahwa
sehingga diperoleh ttabel = 2,01063. Karena Terdapat pengaruh hasil belajar siswa
thitung> ttabel, maka H0 ditolak berarti setelah diterapkan model pembelajaran
keterampilan menulis siswa kelas III pada kooperatif tipe think pair share pada
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas pelajaran Bahasa Indonesiamateri Pantun
kontrol. Dengan demikian, Ha diterima yang dibuktikan dengan nilai rata-rata
yaitu model pembelajaran Think Pair siswa pada tes awal sebanyak 42,17
Share lebih efektif daripada hasil belajar meningkat menjadi 76,17 atau meningkat
yang tidak dikenai model pembelajaran sebanyak 34.
Think Pair share. Sama halnya dengan penelitian
Hasil belajar yang tinggi pada kelas yang dilakukan oleh Ningsi Soisana
eksperimen yang diberi perlakuan berupa Lakilaf, Drs. I Made Suarjana (2017)
model pembelajaran Think Pair share dengan judul Penerapan Model
dibanding kelas kontrol yang tidak diberi Pembelajaran Think-Pair-Share Untuk
perlakuan atau pembelajaran dengan Meningkatkan Keterampilan Menulis
menggunakan metode konvensional atau Siswa Kelas II Pada Di SD N 3 Banjar
ceramah disebabkan oleh keterlibatan aktif Jawa. Hasil penelitian ini menunjukan
siswa dalam pembelajaran. Siswa diajak bahwa dengan menggunakan model
untuk membangun pengetahuan sendiri pembelajaran Think-Pair-Share bermedia
melalui beberapa tugas baik secara gamabar diketahui bahwa ketuntasan hasil
individu maupun berkelompok. Melalui belajar siswa mengalami peningkatan
kegiatan membagun pengetahuan siswa dalam pembelajaran dengan hasil
secara mandiri maka pengetahuan tersebut presentasi mendeskripsikan secara tertulis
akan tersimpan lebih lama dalam sebelum pelaksanaan tindakan 27%, siklus
memorinya. Selain itu, melalui I 77% dan Siklus II 90 %. Pembelajaran
pembelajaran ini siswa diajak untuk dengan menerapkan model Think-Pair-
mengaplikasikan pengetahuannya secara Share bermedia gambar dapat
langsung sehingga akan mampu memacu meningkatkan keterampilan menulis.
motivasi untuk belajar karena
matapelajaran bahasa indonesia sangatlah SIMPULAN
penting. Berdasarkan hasil penelitian dan
Pada pembelajaran konvensional, pembahasan, maka dapat disimpulkan
siswa lebih banyak mendengarkan bahwa penerapan model pembelajaran
penjelasn guru dikelas dan melaksanakan Think Pair Share berbantu gambar seri
tugas jika guru memberikan latihan soal- efektif terhadap keterampilan menulis
soal kepada siswa.Kelemahan karangan pada siswa kelas III SDN 02
pembelajaran konvensional yaitu kegiatan Gedeg kabupaten pemalang. dengan hasil
10

perhitungan uji t, yaitu thitung = 2,7185> Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar- Dasar
ttabel2,01063 artinya H0 ditolak dan Ha Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
diterima yaitu keterampilan menulis siswa Bumi Aksara.
pada kelas eksperimen lebih tinggi dari Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
kelas kontrol, sehingga model Penelitian Suatu Pendektan Praktik.
pembelajaran Think Pair Share lebih Jakarta: PT Rineka Cipta.
efektif dari pada yang tidak menggunakan Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan
model pembelajaran Think Pair Share. Narasi. Jakarta: PT Gramedia
Nilai rata-rata kelas eksperimen 82,2500 Pustaka Utama
dan kelas kontrol dengan nila rata-rata Mulyati, Yeti. 2000. Materi pokok
71,0012. Dengan demikian, ada perbedaan Pendidikan Bahasa dan Sastra
rata-rata hasil belajar pada siswa kelas Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:
eksperimen dan siswa kelas kontrol. Universitas Terbuka
Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Inovasi
SARAN Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Berdasarkan hasil penelitian yang Aksara.
diperoleh, maka saran yang dapat Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
diberikan adalah: Pembelajaran Inovatif dalam
1. Bagi guru Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Model pembelajaran Think Pair Share Ruzz Media.
dapat dicoba dan diterapkan untuk Hamdayama, jumanta. 2015. Model dan
pembelajaran mata pelajaran lain agar Metode Pembelajaran Kreatif dan
pembelajaran lebih aktif dan efektif. Berkarakter. Ghalia Indonesia.
2. Bagi siswa Isthifa Kemal Dan Siti Nurbaya. Pengaruh
Dalam mengikuti proses diskusi Hasil Belajar Siswa Dalam Menulis
dengan kelompoknya sebaiknya antar Pantun Menggunakan Model
siswa bekerjasama dan saling Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
menghargai pendapat yang lainya. Pair Share (Tps) Di Kelas IV SD
Diharapkan dalam hal ini siswa lebih Negeri 70 Banda Aceh
memehami materi yang disampaikan. Ningsi Soisana Lakilaf, Drs. I Made
3. Bagi peneliti lain Suarjana (2017). Penerapan Model
Hasil dari penelitian skripsi ini masih Pembelajaran Think-Pair-Share
dari kesempurnaan dan masih banyak Untuk Meningkatkan Keterampilan
kekurangannya. Oleh karena itu saran Menulis Siswa Kelas II Pada Di SD
dan kritik oleh peneliti lain diharapkan N 3 Banjar Jawa. Jurnal Ilmiah
untuk kesempurnaan dan perbaikan di Sekolah Dasar. Vol.1(4) pp. 284-287
dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2013. Metoda Statistika.
Bandung: PT Tarsito.
Sugiyono. 2015. Metode Penletian
Tindakan Komprehensif. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D.
Bandung. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai