Anda di halaman 1dari 10

Keefektifan Model Numbered Head Together Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas IV SDN Sendangmulyo 02 Semarang

Anggun Lukisari1, Mila Karmila2 dan Suyitno3


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, Universitas PGRI Semarang
Email: anggun.lukisari@gmail.com

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model Numbered
Head Together pada tema tujuh indahnya keragaman di negeriku subtema satu keragaman suku
bangsa dan agama di negeriku pembelajaran tiga kelas IV SD Negeri Sendangmulyo 02 Semarang
dilihat pada motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk
Pre-Eksperimental Design dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IVc SD Negeri Sendangmulyo 02 yang berjumlah 39 siswa.
Sampel yang diambil adalah 20 siswa kelas IVc dengan teknik nonprobability sampling berbentuk
sampling sistematis. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, angket dan
dokumentasi. Hasil analisis angket motivasi belajar siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan
menggunakan model Numbered Head Together mengalami peningktatan sebesar 10,125%, serta
berdasarkan hasil uji-t diketahui thitung > ttabel atau 12,473 > 2,093. Kesimpulannya model Numbered
Head Together terbukti efektif terhadap motivasi belajar siswa.

Kata kunci: Motivasi belajar, Numbered Head Together

Abstract: The purpose of this research is to know the effectiveness of model numbered head
together on theme seven beauty diversity in my country subtema one ethnic and religion diversity
in my country learning three fourth grade SD Negeri Sendangmulyo 02 Semarang to the students
learning motivation. This research use quantitative method in form pre experimental design with
one group pretest-posttest design. The population in this my study is the fourth grade c SD Negeri
Sendangmulyo 02 which amounted to thirty nine students. Samples taken were twenty fourth
graders c with nonprobability sampling technique in the form of systematic sampling. The data of
this research is gained by observation,questionnaire and documentation. The result of the students
learning motivation questionnaire before being taught and after being taught without Numbered
Head Together method had increased for about 10,125%, and based on t test result is found out
that t count > t table or 12,473 > 2,093. So, the conclusion is the Numbered Head Together is
effective toward students learning motivation.

Keywords: learning motivation, Numbered Head Together

1
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
PENDAHULUAN menyebabkan siswa tidak
bersemangat dalam mengikuti
Menurut Handoko, motivasi pembelajaran di kelas. Karena siswa
belajar adalah keadaan pribadi tidak bersemangat dalam mengikuti
seseorang yang mendorong pembelajaran, menyebabkan siswa
keinginan individu untuk melakukan tidak memahami sepenuhnya materi
kegiatan tertentu guna mencapai yang telah disampaikan oleh guru.
tujuan (Wahab, 2015: 128). Menurut Berdasarkan pengamatan
Uno (2011: 27), ada beberapa ketika magang 3 di SD Negeri
peranan penting dari motivasi dalam Sendangmulyo 02 menunjukkan
belajar dan pembelajaran, antara lain bahwa motivasi belajar siswa masih
(a) menetukan hal–hal yang dapat rendah. Siswa belum termotivasi
dijadikan penguat belajar, (b) untuk giat dalam belajar. Selain itu
memperjelas tujuan belajar yang guru belum menggunakan model
hendak dicapai, (c) menentukan pembelajaran yang bervariasi. Ketika
ragam kendali terhadap rangsangan peneliti melakukan pengamatan di
belajar, (d) menentukan ketekunan kelas IV, guru hanya menggunakan
belajar. Pemberian motivasi kepada metode ceramah dan diskusi.
peserta didik sangat penting. Dalam Sehingga menyebabkan siswa kurang
kegiatan belajar, motivasi sangat termotivasi untuk belajar dan siswa
diperlukan sebab seseorang yang kurang aktif dalam mengikuti
tidak mempunyai motivasi dalam pembelajaran. Selain itu siswa
belajar, tidak akan mungkin kurang memahami materi yang
melakukan aktivitas belajar. Karena disampaikan oleh guru.
motivasi merupakan jantungnya Pembelajaran di kelas menjadi
dalam belajar, jika dalam belajar kurang maksimal akibatnya siswa
tidak ada motivasi maka malas dalam mengikuti pembelajaran
pembelajaran tidak akan berjalan dikelas. Siswa juga kurang bisa
dengan baik. Oleh karena itu, mengembangkan kemampuan yang
motivasi belajar siswa itu penting dimilikinya.
dan perlu ditingkatkan. Rendahnya motivasi belajar
Mengamati pentingnya disinyalir disebabkan oleh
motivasi belajar dalam proses pembelajaran yang belum bervariasi.
pembelajaran tetapi dalam Dalam mengajar guru belum
kenyataannya motivasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran
dalam pembelajaran masih rendah. yang bervariasi dan inovatif.
Siswa kurang termotivasi untuk Sehingga hal itu menyebabkan siswa
belajar dengan giat. Siswa merasa menjadi bosan dalam mengikuti
bosan dalam mengikuti pembelajaran pembelajaran di kelas. Ketika siswa
dikelas karena pembelajaran dikelas merasa bosan dalam mengikuti
terasa monoton. Hal itu
pembelajaran maka akan timbul rasa Tujuan penelitian adalah
malas untuk belajar. Akibatnya siswa untuk mengetahui keefektifan model
tidak memahami sepenuhnya materi Numbered Head Together terhadap
yang disampaikan oleh guru. Model motivasi belajar siswa kelas IV SD
pembelajaran yang bervariasi juga Negeri Sendangmulyo 02 Semarang.
sangat penting diterapkan dalam
pembelajaran. METODE PENELITIAN
Salah satu upaya yang dapat Penelitian ini dilaksanakan
memecahkan masalah tersebut yaitu di SD Negeri Sendangmulyo 02
dengan menggunakan model Kecamatan Tembalang Kota
pembelajaran numbered head Semarang. Penelitian dilaksanakan
together. Dengan adanya model pada tanggal 15, 20 dan 22 Maret di
pembelajaran numbered head kelas IVC pada semester genap tahun
together, kegiatan belajar mengajar ajaran 2017/2018. Peneliti
lebih menarik. Sehingga siswa tidak mengambil penelitian ini pada
merasa bosan, karena ada sesuatu semester genap, karena materi yang
yang baru dalam belajar. Model diambil terdapat pada semester
Numbered Head Together (NHT) genap. Dalam penelitian ini
atau penomoran berpikir bersama menggunakan metode kuantitatif
merupakan jenis pembelajaran jenis metode eksperimen. Metode ini
kooperatif yang dirancang untuk disebut metode kuantitatif karena
mempengaruhi pola interaksi siswa data penelitian berupa angka-angka
dan sebagai alternatif terhadap dan analisis menggunakan statistik.
sumber struktur kelas tradisional (Iru Metode eksperimen digunakan untuk
dan Arihi, 2012: 59). Menurut mencari pengaruh perlakuan model
Hamdayama (2014: 177) model Numbered Head Together terhadap
numbered head together ini motivasi belajar siswa. Teori ini
mempunyai beberapa kelebihan, berdasarkan (Sugiyono, 2015: 72).
diantaranya (a) Melatih siswa untuk Dalam penelitian ini menggunakan
dapat bekerja sama dan menghargai desain eksperimen yaitu Pre
pendapat orang lain (b) Melatih Eksperimental Design dengan bentuk
siswa untuk bisa menjadi tutor One–Group pretes (Angket sebelum
sebaya (c) Memupuk rasa diberi perlakuan)- posttest (angket
kebersamaan. Dengan menggunakan setelah diberi perlakuan) Design.
model numbered head together Pada desain ini terdapat angket
pembelajaran lebih menarik dan sebelum dan setelah diberi perlakuan
memotivasi siswa aktif dalam menggunakan model Numbered
mengikuti pembelajaran di kelas. Head Together. Setelah dilakukan
Siswa lebih paham materi yang pemberian lembar angket sebelum
disampaikan oleh guru. dan setelah diberi perlakuan maka
dapat dibandingkan hasil angket
sebelum diberi perlakuan dan setelah Penelitian ini berjudul
diberi perlakuan. Dalam penelitian “Keefektifan model Numbered Head
ini menggunakan teknik Together terhadap Motivasi Belajar
pengumpulan data non tes. Non tes Siswa Kelas IV SD Negeri
digunakan untuk mengetahui Sendangmulyo 02”. Penelitian ini
motivasi belajar siswa kelas IV SD dilakukan pada tanggal 15,20 dan 22
Negeri Sendangmulyo 02. Dalam Maret tahun 2018 disemester genap
melakukan penelitian ini, peneliti tahun pelajaran 2017/2018 dengan
menggunakan beberapa cara menggunakan satu kelas penelitian.
diantaranya 1) observasi. Observasi Penelitian ini dilakukan untuk
dilakukan peneliti dengan mengamati mengetahui efektif atau tidaknya
proses pembelajaran di kelas yang model Numbered Head Together
dilakukan guru. Observasi ini dalam meningkatkan motivasi belajar
dilakukan untuk mengamati motivasi siswa kelas IV SD Negeri
belajar siswa kelas IV SD Negeri Sendangmulyo 02. Sebelum
Sendangmulyo 02. 2)kuesioner melakukan penelitian, instrumen
(angket). Dalam penelitian ini angket penelitian berupa angket diuji
digunakan untuk mengukur motivasi cobakan terlebih dahulu. Uji coba
belajar siswa kelas IV SDN angket dilakukan pada siswa kelas
Sendangmulyo 02. Skala motivasi IV SDN Pandeanlamper 04.
yang digunakan menggunakan skala Instrumen uji coba angket berjumlah
likert. Skala likert digunakan untuk 50 butir pernyataan. Berdasarkan
mengukur sikap, pendapat, dan perhitungan validitas uji coba
persepsi seseorang atau sekelompok diperoleh 30 butir pernyataan yang
orang tentang fenomena sosial. Hal valid. Selain menghitung validitas,
itu sesuai dengan teori (Sugiyono, peneliti juga menghitung reliabilitas
2015: 93). Instrumen penelitian ini angket. Berdasarkan perhitungan
dibuat menggunakan cheklist. 3) reliabilitas angket yang diuji cobakan
Dokumentasi. Dalam penelitian ini termasuk reliabel dengan kategori
dokumentasi dilakukan oleh peneliti sangat tinggi. Pernyataan angket
untuk memperoleh data berupa foto– yang telah dihitung validitas dan
foto dalam proses pembelajaran. reliabilitas tersebut digunakan
Teknik analisis data sebagai pernyataan angket sebelum
penelitian ini yaitu dengan cara dan setelah diberi perlakuan.
analisis uji persyaratan analisis data
terdiri dari uji normalitas dan analisis Penelitian dilakukan dalam
data akhir yang terdiri data uji tiga kali pertemuan, dengan rincian;
normalitas dan uji hipotesis. pertemuan pertama peneliti masuk ke
dalam ruang kelas IV SD Negeri
HASIL DAN PEMBAHASAN Sendangmulyo 02 untuk memberikan
lembar angket sebelum diberi
perlakuan dan melakukan peningkatan motivasi belajar siswa
pembelajaran dengan menerapkan setelah diberi perlakuan
model Numbered Head Together, menggunakan model Numbered
pertemuan kedua peneliti memberi Head Together. Siswa lebih
soal evaluasi kepada siswa, dan termotivasi untuk belajar dan aktif
pertemuan ketiga memberikan dalam mengikuti pembelajaran
lembar angket setelah diberi dikelas.
perlakuan. Penelitian yang dilakukan
selama tiga hari tersebut diperoleh Data hasil angket sebelum
data skor angket motivasi belajar dan setelah diberi perlakuan
siswa dari angket sebelum diberi kemudian dibuat skor kriteria
perlakuan dan angket setelah diberi motivasi belajar. berdasarkan skor
perlakuan. Skor angket sebelum kriteria motivasi belajar dapat
diberi perlakuan digunakan untuk disimpulkan bahwa dalam angket
mengetahui motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan hanya
sebelum diberi perlakuan dan skor terdapat lima siswa yang mendapat
angket setelah diberi perlakuan kategori motivasi belajar tinggi dan
digunakan untuk mengetahui 15 siswa mendapat kategori motivasi
motivasi belajar siswa setelah diberi belajar sedang sedangkan dalam
perlakuan dengan menerapkan model angket setelah diberi perlakuan
Numbered Head Together. terdapat 13 siswa mendapat kategori
motivasi belajar tinggi dan tujuh sisa
Tabel 1.1 Hasil Skor Angket mendapat kategori sedang.
Sebelum Dan Setelah Diberi Berdasakan data tersebut dapat
Perlakuan Pada Siswa Kelas IV SD disusun grafk sebagai berikut.
Negeri Sendangmulyo 02
15
16 13
Angket Angket 14
sebelum setelah 12
Keteranga 10 7
diberi diberi 8
n 5
perlakua perlakua 6
4
n n 2 0 0
Skor 64 78 0
tinggi sedang rendah
terendah
Skor 105 117 angket sebelum diberi perlakuan
tertinggi angket setelah diberi perlakuan
Rata – 83,5 95,65 Sumber: Olah Data Excel
rata
Gambar 1.1 Grafik Perbandingan
Hasil Angket Sebelum Dan Setelah
Berdasarkan tabel 1.1 diatas Diberi Perlakuan Siswa Kelas IV SD
dapat disimpulkan bahwa terjadi Negeri Sendangmulyo 02
Berdasarkan tabel 1.2 diatas
Berdasarkan gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa data
grafik hasil angket sebelum diberi angket sebelum dan setelah diberi
perlakuan dan angket setelah diberi perlakuan berasal dari data yang
perlakuan dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
ada peningkatan skor angket
sebelum diberi perlakuan dan angket Data hasil uji normalitas
setelah diberi perlakuan. Hal ini tersebut selanjutnya dilakukan
terbukti dengan kategori motivasi perhitungan menggunakan uji t untuk
belajar tinggi semakin bertambah. mengetahui efektif tidaknya model
Dari lima siswa menjadi 15 siswa. Numbered Head Together terhadap
motivasi belajar siswa kelas IV SD
Data hasil angket sebelum Negeri Sendangmulyo 02. Kriteria
dan setelah diberi perlakuan diuji pengujian hipotesis pada uji t yaitu
normalitas untuk mengetahui sampel jika thitung > ttabel maka hipotesis
berasal dari data berdistribusi normal ditolak dan jika thitung < ttabel maka
atau tidak. Rumus yang digunakan hipotesis diterima. Jumlah dk=20-1=
dala menghitung uji normalitas yaitu 19 dan taraf signifikan α = 5%, maka
rumus lilliefors. Dengan kriteria diperoleh ttabel sebesar 2,039. Pada
pengujian jika L0 < Ltabel, artinya hasil perhitungan uji t diperoleh thitung
sampel berasal dari data berdistribusi sebesar 12,473. Karena thitung > ttabel
normal sedangkan jika L0 > Ltabel yaitu 12,473 > 2,03902 maka
maka H0 ditolak artinya sampel hipotesis ditolak artinya penerapan
berasal dari data berdistribusi tidak model Numberd Head Togeher
normal. efektif terhadap motivasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri
Tabel 1.2 Hasil Uji
Sendangmulyo 02.
Normalitas Skor Angket Sebelum
Dan Setelah Diberi Perlakuan Pada Setelah dilakukan
Siswa Kelas IV SD Negeri perhitungan menggunakan uji t maka
Sendangmulyo 02 dilakukan perhitungan analisis
motivasi belajar. Hasil perhitungan
Angket Angket
analisis motivasi belajar diperoleh
sebelum setelah
Keterang peningkatan motivasi belajar pada
diberi diberi
an hasil angket sebelum diberi
perlakua perlakua
perlakuan dan angket setelah diberi
n n
perlakuan sebesar 10,125%. Jika
L0 0,1264 0,1485
Ltabel 0,190 0,190 dikonsultasikan dengan kriteria
Kriteria L0 < L0 < peningkatan motivasi belajar
Ltabel Ltabel termasuk dalam kategori baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan motivasi bersama-sama. Pertemuan ketiga
belajar dengan menerapkan model peneliti memberikan lembar angket
Numberd Head Together terhadap motivasi belajar setelah diberi
motivasi belajar siswa kelas IV SD perlakuan kepada siswa.
Negeri Sendangmulyo 02. Hal ini Motivasi belajar mengenai
sesuai dengan indikator keefektifan tema tujuh Indahnya Keragaman di
yaitu skor rata-rata angket motivasi Negeriku subtema satu Keragaman
belajar setelah diberi perlakuan lebih Suku Bangsa dan Agama di
tinggi dibandingkan sebelum diberi Negeriku Pembelajaran tiga dengan
perlakuan. menerapkan model Numbered Head
Together menjadi lebih baik karena
Pada penelitian yang telah siswa lebih termotivasi untuk belajar
dilakukan selama tiga kali pertemuan lebih giat lagi. Dengan motivasi
di SD Negeri Sendangmulyo 02 belajar yang tinggi siswa mempuyai
dengan rincian; pertemuan pertama hasrat untuk berhasil, adanya
peneliti membagikan lembar angket dorongan dalam belajar kemudian
motivasi belajar sebelum diberi siswa juga mempunyai harapan dan
perlakuan kepada siswa untuk cita-cita masa depan. Dengan
dikerjakan. Dilanjutkan dengan diterapkan model Numbered Head
melakukan pembelajaran tema tujuh Together pembelajaran lebih menarik
Indahnya Keragaman di Negeriku bagi siswa sehingga siswa belajar
subtema satu Keragaman Suku degan semangat dan terciptalah
Bangsa dan Agama di Negeriku lingkungan belajar yang kondusif.
Pembelajaran tiga dengan Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh
menerapkan model Numbered Head Uno (2011:31) mengenai indikator
Together. Respon siswa sangat motivasi belajar. Siswa dapat bekerja
berantusias dan senang mengikuti sama saling berbagi pengetahuan.
pembelajaran. Dalam pembelajaran Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh
siswa memakai nomor kepala yang Isjoni (2010: 68) mengungkapkan
berwarna-warni. Peneliti bahwa teknik ini memberi
menjelaskan materi tersebut dan kesempatan kepada siswa untuk
setelah selesai siswa berkelompok saling membagikan ide-ide dan
mengerjakan tugas yang diberikan mempertimbangkan jawaban yang
peneliti yang bertindak sebagai guru. paling tepat sekaligus meningkatkan
Pertemuan kedua peneliti semangat kerjasama mereka.
memberikan lembar evaluasi Hal serupa juga
mengenai materi yang telah disampaikan oleh Alfiati (2013)
dipelajari. Peneliti memberi waktu dalam jurnal skripsinya yang
untuk mengerjakan kemudian setelah berjudul “Keefektifan Model
selesai guru bersama siswa Pembelajaran Numbered Head
membahas evaluai tersebut secara
Together Terhadap Motivasi dan motivasi belajar sebelum diberi
Hasil Belajar Bangun Datar Pada perlakuan dan angket motivasi
Siswa Kelas V SD Negeri Penarukan belajar setelah diberi perlakuan
01 dan 02 Kabupaten Tegal”. dengan rata-rata angket sebelum
Berdasarkan analisis uji hipotesis, diberi perlakuan 85,3 dan rata-rata
diketahui bahwa pembelajaran angket setelah diberi perlakuan
dengan menerapkan model 95,65. Dari hasil angket sebelum
Numbered Head Together efektif diberi perlakuan terdapat 5 siswa
untuk meningkatkan motivasi dan yang mendapat kategori motivasi
hasil belajar siswa pada materi belajar tinggi. Setelah diberi
bangun datar. Motivasi belajar siswa perlakuan menggunakan model
lebih tinggi setelah diberi perlakuan Numbered Head Together skor nilai
menggunakan model Numbereed siswa menjadi meningkat, hal ini
Head Together. terbukti dari hasil angket setelah
diberi perlakuan terdapat 13 siswa
Berdasarkan hal tersebut yang mendapat kategori motivasi
dapat disimpulkan bahwa model belajar tinggi.
Numbered Head Together efektif
terhadap motivasi belajar siswa kelas SARAN
IV SD Negeri Sendangmulyo 02. Berdasarkan penelitian yang
PENUTUP dilakukan di kelas IV SD Negeri
Sendangmulyo 02 Kecamatan
Berdasarkan hasil penelitian Tembalang, Kota Semarang, maka
yang telah dilakukan dapat peneliti memberikan saran antara
disimpulkan bahwa model lain sebagai berikut.
Numbered Head Together efektif 1. Model Numbered Head Together
terhadap motivasi belajar siswa kelas dapat dijadikan salah satu
IV SD Negeri Sendangmulyo 02. Hal alternatif guru dalam melakukan
ini berdasarkan hasil penelitian pembelajaran agar siswa tidak
menggunakan uji-t diperoleh thitung > merasa bosan dengan
ttabel yaitu 12,473 > 2,093, maka H0 pembelajaran secara
ditolak dan Ha diterima artinya rata- konvensional.
rata skor nilai motivasi belajar siswa 2. Model Numbered Head Together
sebelum dan setelah diberi perlakuan dapat membantu sekolah untuk
tidak sama. Dari data hasil penelitian berkembang karena adanya
terjadi peningkatan motivasi belajar peningkatan atau kemajuan pada
sebesar 10,125% pada siswa kelas IV kinerja guru dalam melaksanakan
SD Negeri Sendangmulyo 02. Hal ini pembelajaran yang inovatif di
berdasarkan hasil analisis motivasi sekolah tersebut.
belajar menggunakan angket
3. Model Numered Head Together 8. Kepala Sekolah SD Negeri
dapat dimanfaatkan oleh siswa Sendangmulyo 02, Ibu Endang
untuk meperoleh pengetahuan Isminingsih, S.Pd. yang telah
yang lebih luas. mengizinkan peneliti melakukan
penelitian di instansi yang
UCAPAN TERIMAKASIH dipimpinnya.
1. Rektor Universitas PGRI 9. Guru Kelas IV SD Negeri
Semarang, Bapak Dr. Muhdi, Pandeanlamper 04, Upik Yuli
S.H., M.Hum. yang telah Artin, S.Pd. yang telah membantu
memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba
penulis untuk menimba ilmu di instrumen dikelasnya.
Universitas PGRI Semarang. 10. Guru Kelas IVc SD Negeri
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Sendangmulyo 02, Nurani
Bapak Drs. Agus Suharno, M.Si. Fadilah, S.Pd. yang telah
yang telah memberi izin penulis membantu penulis untuk
untuk melakukan penelitian. melakukan penelitian dikelasnya.
3. Ketua Program Studi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah Dasar, Bapak Joko
Sulianto, S.Pd., M.Pd. yang telah Alfiati, Arni Nur. 2013. “Keefektifan
menyetujui judul skripsi penulis. Model Pembelajaran
4. Dosen Pembimbing I, Ibu Mila Kooperatif Tipe Numbered
Karmila, S.Pd., M.Pd. yang telah Head Together (NHT)
mengarahkan penulis dengan Terhadap Motivasi dan
penuh ketekunan dan kecermatan. Hasil Belajar Bangun
5. Dosen Pembimbing II, Drs. Datar Pada Siswa Kelas V
Suyitno YP, M.Pd. yang telah SD Negeri Penarukan 01
membimbing penulis dengan dan 02 Kabupaten Tegal”.
dedikasi yang tinggi. Skripsi Program Pendidikan
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Guru Sekolah Dasar
Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
yang telah memberikan bekal Universitas Negeri
ilmu kepada penulis selama Semarang
menuntut ilmu di Universitas
PGRI Semarang. Hamdayama, Jumanta. 2015. Model
7. Kepala Sekolah SD Negeri dan Metode Pembelajaran
Pandeanlamper 04, Ibu Galuh Kreatif dan Berkarakter.
Kusumarini, S.Pd.SD. yang telah Bogor: Ghalia Indonesia
memberikan ijin untuk melakukan
uji coba instrumen. Iru La dan La Ode Safiun Arihi.
2012. Pendekata, Metode,
Strategi Dan Model - Tesis Pendidikan Biologi
Model Pemelajaran. Program Studi Sains
Jogjakarta: Katalog Dalam Universitas Sebelas Maret
Terbitan
Soegeng, A. Y. 2013. Pengantar
Isjoni. 2010. Pembelajaran Ilmu Pendidikan. Semarang:
Kooperatif; Meningkatkan FIP IKIP PGRI Semarang
Kecerdasan Komunikasi
antar Peserta Didik.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
kuantitatif, kualitatif dan
Rahmawati, Ika. 2010. “Model R&D. Bandung: Alfabeta
Pembelajaran Kooperatif
Dengan Numbered Head Uno, Hamzah B. 2011. Teori
Together (NHT) dan Think Motivasi dan
Pair Share (TPS) Ditinjau Pengukurannya. Jakarta:
Dari Motivasi Berprestasi Bumi Aksara
dan Gaya Belajar Siswa”.

Anda mungkin juga menyukai