Anda di halaman 1dari 38

MELALUI PENERAPAN MODEL

STAD PADA MATA PELAJARAN IPA


UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA
PADA KELAS IX A SMPN4 RENGAT

 
Oleh :
AMRUZAMAR
GURU SMPN 4 RENGAT
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
ABSTRAK
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa
kelas IX A SMPN 4 Rengat.Dengan menggunakan model STAD agar siswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran IPA .
Kelas IX A merupakan salah satu kelas yang siswanya cukup aktif.Tetapi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPA penulis merasa siswa kurang begitu antusias dan aktif,sehingga
dirasakan kegiatan pembelajaran yang seperti ini,dimungkinkan karena siswa merasa jenuh
dengan materi yang banyak hanya berupa materi dan imformasi saja.Keadaan seperti ini
sangat berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar siswa.Sementara untuk mencapai hasil
belajar yang optimal,siswa harus menyukai mata pelajaran tersebut.Untuk menghilangkan
rasa jenuh pada diri siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA,maka penulis mencoba
untuk menerapkan model pembelajaran student teams achievment division(STAD).Dari
penerapan model STAD penulis berharap siswa senang dan bergairah dalam mengikuti
pelajaran IPA Dan tujuan penulis untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam
mengkomunikasikan idenya dapat tercapai.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan
kelas,sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik observasi dan teknik test.
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMPN 4 Rrengat.Sedangkan hipotesis
yang digunakan adalah hipotesis tindakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
STAD,maka kemampuan siswa kelas IX A SMPN 4 R engat meningkat.Hipotesis tersebut
terbukti kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Hal ini berarti penggunaan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan
siswa kelas IX A SMPN 4 R engat.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang pendidik tentunya selalu berusaha dan berharap agar peserta
didiknya selalu mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga kompetensi
yang diharapkan dapat tercapai. Keadaan tersebut dapat juga dikatakan bahwa
seorang pendidik berusaha dan mengharapkan minat belajar peserta didik
dapat meningkat. Tapi kenyataanya masih cukup jauh dari yang diharapkan
Untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, salah satunya adalah dengan
memperbaiki proses belajar-mengajar. Dalam hal ini guru memegang peranan
yang sangat penting, sehingga guru di tuntut untuk lebih kreatif dan inovatif
dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa
merasa nyaman dan senang dalam belajar dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran tersebut. Kenyamanan belajar dan aktivitas siswa dalamproses
pembelajaran niscaya akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.
Oleh karena itu guru harus mampu menerapkan model bembelajaran yang
dipandang tepat guna dan berhasil guna untuk menyampaikan materi
pembelajaran dari suatu kopetensi tertentu agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik dan di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
siswa merasa jenuh dengan materi yang hanya disajikan melalui metode ceramah

saja. Keadaan yang seperti ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Sementara untuk mencapai hasil belajar yang optimal siswa harus menyukai

mata pelajaran tersebut dan siswa harus merasa senang dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran yang di sajikan.

Model pembelajaran yang menyenangkan akan membantu siswa untuk

menyimpan materi pelajaran dalam memorinya. Untuk menindak lanjuti

keadaan seperti tersebut diatas dan untuk menghilangkan rasa bosan pada diri

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Maka penulis mencoba untuk

menggunakan model pembelajaran Student teams achievment division (STAD).

Penulis berharap siswa bisa lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran IPA dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan.


B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis paparkan
sebelumya maka penulis melihat permasalahan, dan penyebab
permasalahan tersebut diantaranya : Kurangnya minat siswa dalam
pembelajaran IPA disebabkan karena terbatasnya model pembelajaran
yang digunakan oleh guru dan kurang berinovasi dalam proses
pembelajaran.
Untuk itu penulis mencari akar permaslahan dari pengalaman belajar
IPA dan mengatasi kesulitan dalam proses belajar siswa, sehingga
diharapkan adanya perbaikan proses belajar mengajar dan tercapainya
hasil pengajaran yang maksimal.
Bertitik tolak dari rincian permasalahan diatas dilakukanlah tindakan
dengan menggunakan partisipasi belajar dan dirumuskanlah masalah
penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
“Apakah Penggunaan Model pembelajaran Student-teams achievment
division (STAD) dapat meningkatkan minat siswa IX A SMPN4 Regat
dalam mata pelajaran IPA.
C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui


tentang keberhasilan penggunaan model
pembelajaran Student teams achievement division
(STAD) terhadap minat belajar siswa ke mata
pelajaran IPA
 
D.ManfaatPenelitian
 Meningkatkan ketrampilan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran
yang salah satunya adalah model pembelajaran Student team achievement division
(STAD).
 Memberi pengalaman penelitian dan mendorong untuk melakukan penelitian faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
 Menumbuhkan minat Siswa dalam pelajaran IPA karena setiap siswa melebur diri
dalam kegiatan pembelajaran.
 Mengembangkan kemampuan kerja sama antara siswa dan mau menghargai
pendapat orang lain.
 Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
 Meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pelajaran IPA yang di tunjukan dengan
hasil belajar siswa.
 Sekolah akan memiliki siswa yang kreatif,mampu bekerja sama,kritis dan
bertanggung jawab.
 Keberhasilan guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi hasil belajar akan
mendorong keberhasilan sekolah dalam menjamin kualitas lulusanya
E.Hipotesis
Dengan menggunakan Model pembelajaran
Student teams achievment division (STAD) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IXA Pada
mata pelajaran IPA
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Tentang Pembelajaran
Pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar dalam arti perubahan prilaku individu melalui proses
belajar-mengajar. Namun harus di beri catatan bahwa tidak semua
proses belajar mengajar terjadi karena adanya pembelajaran atau
kegiatan belajar mengajar, seperti belajar dari pengalaman sendiri.
(Udin Sarifuddin, 1995:3).
Pembelajarn identik dengan dengan proses belajar mengajar. Proses
dalam pengertiannya di sini merupakan interaksi semua komponen
yang terdapat unsur belajar mengajarnya, dimana yang satu dengan
yang lainnya saling berhubungan (interindependent). Dalam kaitan
untuk mencapai tujuan, yang dimaksud komponen atau unsur
belajar mengajar antara lain : indikator,tujuan pembelajaran,
metode/teknik mengajar,media pembelajaran, dan evaluasi sebagai
alat ukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran.
Belajar dapat pula diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antar individu dengan
lingkungannya. Burton mengatakan: Learning is change in the
individual due to instruction of that individual and his
environmental,which fells a need makes him more capable of
dealing undauntedly with his environmental. (Burton : The
Guidance of Learning Activities, 1994). Dalam pengertian ini
terdapat kata change (Perubahan). Yang berarti bahwa seseorang
setelah mengalami proses belajar maka
pengetahuannya,keterampilannya, maupun pada aspek sikapnya
akan terjadinya perubahan. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,
dari tidaak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Kriteria keberk
sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Kriteria keberhasilan dalam
belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri individu yang belajar.
Keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang
belajar.
Dari uraian tersebut, jelas dikatakan bahwa kegiatan
belajar mengajar atau disebut juga pembelajaran
merupakan suatu sistim yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan satu sama lain, dan
merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Oleh
karena itu guru dituntut memiliki kemampuan
mengintegrasikan komponen-komponen tersebut dalam
kegitan belajar mengajar atau proses pembelajaran. (Udin
Sarifuddin.1995 : 3)
B.Gambaran Umum Model Pembelajaran
Student teams achievment devision (STAD)

Model pembelajaran STAD dipandang


sebagai model pembelajaran yang paling
sederhana. Model STAD dikembangkan oleh
Robert Slavin dan kawan-kawannya di
universitas jhon hopkins. Tipe ini digunakan
untuk mengajarkan informasi akademik baru
kepada siswa.
Para siswa dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok. Tiap kelompok
mempunyai anggota yang heterogen,baik jenis kelamin, ras,
etnik,maupun kemampuannya. Tiap anggota kelompok
menggunakan lembar kerja akademik, kemudian saling membantu
untuk menguasai materi melalui tanya jawab atau diskusi antar
sesama anggota kelompok.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen
utama yaitu :Penyajian kelas, Belajar kelompok, Kuis, Penghargaan
kelompok,Skor Perkembangan.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga
tujuan yang penting yakni : Prestasi akademik, maksudnya dapat
meningkatkan nilai yang diperoleh siswa mengubah norma-norma
yang sesuai dengan prestasi itu (Nani Sumarni, 2000 : 5).
Langkah-langkah dalam model
pembelajaran Student teams achievment
division (STAD) sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 5 orang secara heterogen
(Campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggotanya kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada nggota lainnya sampai semua anggota kelompok
itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada siswa.pada saat menjawab
pertanyaan tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan (Suprijono 2009 : 133).
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah Penelitian Tindakan kelas
(PTK), yang dilaksanakan di kelas IX A SMPN
4 Rengat
 
B.Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini
adalah siswa Kelas IX A SMPN4 Rengat
C.Prosedur Penelitian Tindakan
Adapun prosedur penelitian yang di tempuh
adalah sebagai berikut:
1.Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini penulis
mengadakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut Menyiapkan administrasi, Perizinan
pelaksanaan penelitian, Menyiapkan
perangkat pembelajaran, Menyiapkan
instrumen penelitian dan Kriteria penelitian.
2.Pelaksanaan (Tindakan)
Pada saat pelaksanaan penelitian, kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai
berikiut :Menyampaikan maksud penelitian
kepada siswa,Menyampaikan garis besar
materi yang akan di pelajari,Melaksanakan
siklus pembelajaran ke 1,ke 2,Dan
melakukan pemngamatan serta
melaksanakan tes.
3.Observasi
Tahap observasi dilakukan selama proses
pelaksanaan siklus pembelajaran baik ke 1,ke
2 maupun pada sikap tahapan kegiatan.

4.Refleksi
Temuan penulis atas sikap dan antusiasisme
siswa terhadap materi, tekhnik dan
pelaksanaan pembelajaran selama penelitian
berlangsung.
D.Alat Pengumpul Data

Penulis menggunakan alat


pengumpul data dalam penelitian
ini berupa :Angket (Lembar
observasi), Hasil test siswa kelas
IX A SMPN 4 Rengat
E.Teknik Analisa Data
Penulis akan mengolah data hasil penelitian ini mengacu pada
penilaian berbasis kelas. Selanjutnya penulis akan
menganalisis data penelitian ini dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku atau penulis akan menggunakan cara
presentase semua aspek yang dinilai.
Secara spesifik langkah pengolahan dan analisis data
mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
1. Klasifikasi data
2. Koding data
3. Analisis dengan persentase
4. Penafsiran data
5. Penjelasan dan Simpulan
F.Analisis Reflektif/Indikator Kinerja
Untuk melaksanakan penilaian selama proses belajar
penulis akan menggunakan instrument seperti berikut ini :
No Nama Kemampuan Kemampuan Kecepatan dan Nilai
siswa bekerja sama mengkomunikasikan ketepatan
ide (Penilaian KLP)
G.Jadwal Pelaksanan
Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan pada semester ganjil
tahun pelajaran 2012/2013
terhadap kelas IX A SMPN4 Rengat
HASIL PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
A.Gambaran sekilas tentang setting
penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IX A tahun
pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 30
orang. Pada pelaksanaan penelitian siklus pertama
pada tanggal 7 maret tahun 2012, siswa
dikondisikan untuk menerima materi pelajaran
tentang listrik statis. Dari kopetensi dasar
menguraikan proses terjadinya listrik statis ,
dengan menggunakan model pembelajaran STAD.
Pada pelaksanaan penelitian siklus ke dua pada
tanggal 14 maret 2012, penulis melakukan hal
yang sama.
B.Uraian Penelitian Secara Umum
Kegiatan pembelajaran yang penulis laksanakan dibagi
dalam tiga kegiatan,yakni: kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir (penutup). Pada kegiatan awal, penulis
mengkondiikan siswa untuk bersiap menerima
pelajaran.Kemudian penulis melakukan apersepsi dengan
melakukan pre test dari materi sebelumnya.
Pada kegiatan inti, penulis langsung melaksanakan
siklus (tindakan)yaitu meminta agar setiap kelompok
mengkaji materi tentang latar belakang lahirnya
pergerakan nasional indonesia dari referensi yang sudah
di siapkan. Demikian juga pada siklus kedua penulis
melakukan hal yang sama tetapi dengan materi tentang
bentuk dan strategi organisasi-organisasi pergerakan
nasional sebagai kegiatan penutup.
C.Hasil Penelitian
Dari tindakan yang dilakuakn penulis pad siklus 1 maka
hasilnya dapat dievaluasi sebagai berikut :Dengan model
STAD gairah siswa untuk belajar IPA sudah nampak,
siswa bekerja sama dalam membahas materi.Siswa
mengkomunikasikan ide-idenya dengan teman-teman
sekelompoknya untuk membahas materi. Namun masih
ada siswa yang kelihatan kurang mau bekerja sama
dengan teman-temannya.Pada siklus satu pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran belum merata, sehingga
hasil evaluasi belajarpun belum merata.
Pada pelaksanaan siklus ke dua dapat dievaluasi
hasilnya sebagai berikut :
Penggunaan model pembelajaran STAD dapat
meningkatkan gairah belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran.Aktiitas siswa dalam
mengkomunikasikan ide-idenya sudah
meningkat.Pembagian kelompok telah
meningkatkan solidaritas antar setiap anggota
kelompok,nilai rata-rata tes hasil belajar siswa
pada siklus ke dua meningkat dan lebih merata.
Berdasar pada data perolelehan nilai dari
siklus 1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikur : Siswa yang
mendapat nilai antara 80-85 ada 4 orang
(10,26%),antara 75-79 ada 12 orang
(30,77%),antara 70-74 ada 9 orang
(23,08%),antara 60-64 ada 5 orang (12,82%).
Sehingga diperoleh nilai rata-rata pada
siklus 1 adalah 73,88.
Berdasar pada data perolelehan nilai dari
siklus I1 penulis dapat mempresentasekan
hasilnya sebagai berikur : Siswa yang
mendapat nilai antara 90-95 ada 1 orang
(2,56%),antara 85-90 ada 4 orang
(10,26%),antara 80-84 ada 12 orang
(30,77%),antara 75-79 ada 9 orang (23,08%),
70-74 ada 9 orang (23,08%) dan antara 65-69
ada 4 orang (10,26%). Sehingga diperoleh
nilai rata-rata pada siklus I1 adalah 79,51.
KESIMPULAN
DAN
SARAN
A.KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan serangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan ,pelaksanaan penelitian dan
pengolahan data,maka sampailah penulis pada
kesimpulan sebagai berikut : . Pada siklus satu diperoleh
nilai rata-rata 73,89, dan pada siklus dua diperoleh rata-
rata 79,53.
Berdasarkan data diatas,maka hipotesis tindakan
dalam penelitian dapat terbukti kebenarannya,dalam arti
hipitesis tindakan dari penelitian ini dapat diterima,yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran STAD,maka
kemampuan siswa kelas IX A SMPN4 Rengat dalam
mengkomunikasikan ide pada pembelajaran IPA dapat
meningkat.
B.SARAN-SARAN
Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk
menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan
penelitian , Sebaiknya guru sebagai pengelola kelas
mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan. Untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan efektif ,sebaiknya guru menguasai
berbagai model pembelajaran. Pihak sekolah diharapkan
memberikan dukungan penuh pada guru-guru yang akan
melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan terus memotifasi guru-guru di
sekolahnya agar selalu melakukan perbaikan-perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali muhammad,(2002),Guru Dalam Proses Belajar Mengajar ,bandung:Sinar
baru Algesindo.
Depdiknas,(2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta:Depdiknas.
Sudjana Nana, (1996), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar ,Bandung :
Sinar baru Algesindo.
Sudjana Nana (2004), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Suharjono, (1999), KTI Pengembangan Profesi Guru,Makalah,Diklat
Pengembangan Profesi Guru, Depdikbud Jakarta.
Arikunto, Suharsimi (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ,
Jakarta : Rineka Cipta.
Sukidin,dkk.,(2002).Manajemen Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta:Insan
Cendekia.
Dimyati dan mudjiono,(2003),Belajar dan Pembelajaran,Jakarta : Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai