Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PAI MATERI ASMAUL HUSNA KELAS
VII SMPN 1 TANAHMERAH

OLEH:
SITI MUSYRIFAH

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELS SURABAYA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran,
maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu
menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan
berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik.
Umumnya, persiapan awal yang dilakukan adalah membuat suatu perncanaan
pembelajaran, yaitu mulai dari membuat perumusan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. tujuan pembelajaran ini selanjutnya
menjadi tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah berikutnya, yaitu rangkaian
kegiatan yang akan dilaksanakan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Demi pencapaian tujuan ini setiap guru diharuskan untuk benar-benar memahami
strategi pembelajaran yang akan diterapkannya. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang
guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan digunakannyadalam proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, yaitu
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi akan berdampak pada tingkat minat belajar
peserta didik dan pada akhirnya dapat mempengaruhi penguasaan atau prestasi belajar
peserta didik yang dihadapi.
Akan tetapi berdasarkan pengalaman sebagai hasil pengamatan peneliti di lapangan,
kegagalan dalam belajar rata-rata disebabkan oleh rendahnya minat belajar peserta didik
dimana hanya sekitar 40 % dari peserta didik yang aktif dalam hal seperti bertanya,
menjawab ataupun menyampaikan pendapatnya dalam proses belajar mengajar. Sehingga
nilai belajar rata-rata peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna pada
kelas VII SMPN 1 Tanahmerahtahun pelajaran 2019/2020 cukup rendah, yaitu hampir 55
% dari jumlah peserta didik mendapat nilai dibawah 75. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pembelajaran PAI materi Asmaul Husna pada kelas VII SMPN 1 Tanahmerah kurang
berhasil karena hanya sekitar 45% dari jumlah peserta didik yang dapat dinyatakan tuntas
dalam mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna. Hal ini disebabkan karena guru dalam
proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah atau ekspositori dimana
proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru, dan kurang memberikan kesempatang
atau peluang kepada peserta didik untuk lebih berperan aktif dalam

proses belajar mengajar. Inilah yang menjadi tolak ukur peneliti bahwasanya
minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Untuk itu dibutuhkan suatu kreatifitas dalam menggunakan model pembelajaran yang
dilakukan oleh guru agar dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Salah satu
model pembelajaran yang tepat digunakan yaitu model pembelajaran inovatif kooperatif,
dimana model pembelajaran inovatif kooperatif lebih mengarah pada pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan
untuk siswa agar belajar. Pada model ini hubungan antara guru dan siswa menjadi
hubungan yang saling belajar dan saling membangun sehingga diharapkan minat belajar
peserta didik bisa meningkat dan selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik khususnya dalam mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna. Berdasarkan penjelasan
latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajara Kooperatif Jigsaw Pada Mata Pelajara PAI
materi Asmaul Husna Kelas VII SMPN 1 Tanahmerah.”

B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna di
Kelas VII SMPN 1 Tanahmerah?”

C.    Tindakan yang Dipilih


Tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar PAI
materi Asmaul Husna kelas VII yang akan dilakukan dalam beberapa siklus.

D.    Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VII pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna dengan menggunaka
model pembelajaran Kooperatif Jigsaw
E. Lingkup Penelitian
Mengurai hal-hal yang terkait dengan lingkup penelitian tindakan yang
dilakukannya membahas tentang:
Subyek penelitian : Siswa kelas VII SMPN 1 Tanahmerah
Fokus yang diteliti : Peningkatan hasil belajar
Mata pelajaran : PAI
Pelaksanaan : 02 Oktober 2019 - 27 November 2019
KI KD : Memahami makna Asmaul husna Al-Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-
Bashir

F.     Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam Meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna
2.      Guru
Memberikan informasi kepada guru mengenai model pembelajaran terutama mengenai
model pembelajaran kooperatif Jigsaw yang sesuai dengan karakteristik materi yang
diajarkan.
3.      Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala
sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya
menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah demi meningkatkan
minat belajar peserta didik.

G. Kajian Teori
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Para ahli dan peneliti pembelajaran kooperatif, seperti Johnson dan Johnson (1991),
Slavin (1995), Sharan dan Sharan (1992), Hill & Hill (1993), Arends (2004), maupun
Heinich, dkk. (2002), mendefinisikan bahwa pembelajaran kooperatif pada intinya adalah
suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa bekerjasama
dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara
heterogen untuk mencapai tujuan bersama. (Modul Model Pembelajaran PPG, 2019)
Mengacu pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu pembelajaran
dikatakan merupakan pembelajaran kooperatif jika pembelajaran tersebut mencerminkan
karakteristik sebagai berikut: a) siswa-siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas
empat sampai enam anggota dengan level dan latar belakang yang bervariasi, b) siswa-
siswa melakukan interaksi sosial satu sama lain dalam bentuk diskusi, curah pendapat, dan
sejenisnya, c) tiap-tiap individu memiliki tanggungjawab dan sumbangannya bagi
pencapaian tujuan belajar baik tujuan individu maupun kelompok, d) dan guru lebih
berperan sebagai fasilitator dan coacher dalam proses pembelajaran. (Modul Model
Pembelajaran PPG, 2019).
Beberapa elemen yang menjadi karakteristik atau ciri pembelajaran kooperatif
menurut Slavin (1995) adalah: 1) saling ketergantungan positif (positive interdependence),
2) interaksi tatap muka (face-to-face promotive interaction), (3) tanggungjawab individual
(individual accountability, 4) keterampilan-keterampilan kooperatif (cooperative skills), 5)
proses kelompok (group proces), 6) pengelompokan siswa secara heterogen, dan 7)
kesempatan yang sama untuk sukses (equal opportunities for success). Dengan kata lain,
dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan
tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah.
Melalui interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu
menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun hubungan
interpersonal. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa menguasai materi
pada tingkat penguasaan yang relatif sama. (Modul Model Pembelajaran PPG, 2019).
Secara umum Tim PKP Dikti (2007) menyebutkan ada empat tahap pembelajaran
kooperatif yaitu:
Langkah Orientasi, guru menyampaikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh siswa, serta sistem penilaiannya. Pada
langkah ini siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa saja,
termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya. Negosiasi
dapat terjadi antara guru dan siswa, hingga terjadi kesepakatan bersama di akhir orientasi.
Langkah Kerja Kelompok, nerupakan tahap inti kegiatan pembelajaran. Kerja
kelompok dapat berbentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memahami dan
menerapkan suatu konsep yang dipelajari dengan berbagai cara seperti berdiskusi,
eksplorasi, observasi, percobaan, hingga browsing melalui internet, dan sebagainya. Guru
perlu membuat panduan untuk mengarahkan kegiatan kelompok. Panduan memuat tujuan,
materi, waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok,
serta hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai.
Langkah Tes/Kuis, yaitu langkah di mana semua siswa diharapkan telah mampu
memahami konsep/topik/masalah yang sudah dikaji bersama dan mampu menjawab tes
atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep/topik/ masalah yang
dikaji. Penilaian individu ini mencakup penguasaan ranah kognitif, afektif dan ketrampilan
sosial.
Langkah Penghargaan Kelompok, yaitu langkah untuk memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan
skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individual. Menghitung skor
yang didapat kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapat siswa di dalam
kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Selanjutnya berdasarkan skor rata-
rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok.
Evaluasi belajar dilakukan pada awal pelajaran sebagai pra tes, selama
pembelajaran, serta hasil akhir belajar siswa baik individu maupun kelompok. Selama
proses pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap, keterampilan dan
kemampuan berpikir serta berkomunikasi siswa. Kesungguhan mengerjakan tugas, hasil
eksplorasi, kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan pkitangan atau
argumentasi, kemauan untuk bekerja sama dan memikul tanggung jawab bersama,
tanggungjawab, keterbukaan, empati, menghormati orang lain, persatuan, dan lain-lain,
merupakan contoh aspek-aspek yang dapat dinilai selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dilakukan dalam bentuk penilaian individu dan kelompok. Penilaian
individu adalah evaluasi terhadap tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dikaji,
meliputi ranah kognitif, afektif, dan keterampilan. Sedangkan, penilaian kelompok meliputi
berbagai indikator keberhasilan kelompok meliputi kekohesifan, dinamika kelompok,
kepemimpinan, kerjasama, dan sebagainya. Untuk kriteria penilaian dapat disepakati
bersama pada waktu orientasi awal.
Selain langkah-langkah atau sintak pembelajaran kooperatif secara umum, terdapat
langkah-langkah khusus atau spesifik pembelajaran kooperatif berdasarkan karakteristik
tipe model tertentu. Ada lebih dari 50 tipe model pembelajaran kooperatif, namun hanya
beberapa yang biasa digunakan misalnya langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
(student Team-Achievement Division), Jigsaw, GI (Group Investigation) dan sebagainya.
Berikut ini penjelasan langkah-langkah atau sintaks beberapa tipe pembelajaran kooperatif
tersebut. Anda sebagai pendidik profesional di abad-21 diharapkan dapat menerapkan
model-model tersebut dalam pembelajaran. (Modul Model Pembelajaran PPG, 2019).

2. Model Jigsaw
Bagi anda yang ingin menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
sebagaimana dikemukakan oleh penemunya (Sharan& Sharan, dalam Slavin, 1995),
prosedur pembelajaran tipe Jigsaw adalah: 1) pemberiaan materi yang sudah dipecah
berikut lembar kerja ahli (expert sheet) kepada kelompok asal (home team), 2) diskusi
kelompok ahli (expert team) yang terdiri dari gabungan anggota-anggota kelompok asli
dengan materi yang sama mendalami materi tersebut, 3) diskusi kelompok asli (home
team) di mana setiap anggota menjelaskan materi masing-masing kepada anggota lain
dalam kelompoknya, 4) mengerjakan kuis dengan bahan semua materi yang dipelajari, 5)
pemberian penghargaan kelompok.
Sama seperti tipe model pembelajaran kooperatif yang lain, dalam tipe Jigsaw ini
anda dapat menambah sintaks di awal dengan Orientasi dan Penutup. di mana guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Langkah
Orientasi dipandang penting sesuai kultur sosial kehidupan kita yaitu pemberian
pengantar atau petunjuk belajar, penyampaian tujuan pembelajaran, pengaktivan
pengetahuan awal (apersepsi), dan memotivasi belajar siswa. Sedangkan tahap Penutup
merupakan langkah closing pembelajaran di mana guru perlu memberikan peneguhan
pengusaan materi yang dipelajari, bisa juga berupa pemberian rangkuman, atau diberikan
pesan-pesan moral yang relevan dalam rangka pendidikan karakter secara terintegrasi.
(Modul Model Pembelajaran PPG, 2019).
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam
bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan
kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu
dalam kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri
siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang
dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti
yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah
70 % dipengaruhi oleh  kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan.
Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa
kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

"Belajar  adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali
Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari
interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan
demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.
Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan
berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas
pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya
kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan
bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari
dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri
siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau
diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian
terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
( www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html )

  Hipotesis
Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di atas
maka berikut ini dapat dijadikan hipotesis dirumuskan sebagai berikut.
Jika penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw berjalan dengan efektif dan
efesien maka hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna akan
meningkat.
H. Metode Penelitian
A. Setting dan Subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas kelas VII di SMPN 1 Tanahmerahsemester
ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
2. Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VII SMPN 1 Tanahmerah
semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah peserta didik 34 siswa,
kelas VII dipilih sebagai subyek penelitian karena hasil belajar peserta didik di kelas
ini cukup rendah, dimana hanya sekitar 40 % dari peserta didik yang aktif dalam hal
seperti bertanya, menjawab ataupun menyampaikan pendapatnya dalam proses
belajar mengajar. Sehingga nilai belajar rata-rata peserta didik pada mata pelajaran
PAI materi Asmaul Husna cukup rendah juga, yaitu hampir 55 % dari jumlah peserta
didik mendapat nilai dibawah 75.

B. Variabel yang Diteliti


1. Variabel input : Siswa kelas VII
2. Variabel proses : Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
3. Variabel output : Hasil belajar
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus (3x putaran).
Setiap siklus dijelaskan sebagai berikut.
a. Pra Siklus.
1) Persiapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam tahap pelaksanaan PTK ini, peneliti meminta izin terlebih dahulu
kepada pihak sekolah yaitu kepada Bapak Kepala Sekolah serta wali kelas VII
E yang akan ditempati sebagai subyek penelitian ( SMP Negeri 3 Muntilan
Kabupaten Magelang )
2) Persiapan Partisipan
a) Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan PTK
b) Melakukan konsultasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian
(penyusunan instrumen dan skenario penlitian)
2) Menyusun Rencana Tindakan
Tindakan yang akan diberikan adalah berupa pengunaan metode literasi
sebagai upaya dalam meningkatkan minat baca .buku bagi siswa.
b. Pelaksanaan Penelitian
Sesuai dngan jenis penelitian yang dipilih, yaitu Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin yang berbentuk spiral
dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan
melalui dua siklus, pada masing-masing siklus terdiri dari tahap-tahap sebagai
berikut:
Siklus dasar dari penelitian tindakan model Lewin mencakup :
1. Identifikasi ide awal,
2. Penemuan fakta,
3. Perencanaan tindakan,
4. Melakukan langkah-langkah tindakan,
5. Melakukan evaluasi tindakan,
6. Memperbaiki rencana tindakan,
7. Mengambil langkah-langkah selanjutnya.

Kurt Lewin ( pencipta terma penelitian tindakan ). Sebuah spiral penelitian


tindakan, yang mencakup penemuan fakta,perencanaan, pengambilan tindakan,
evaluasi, dan perbaikan rencana, sebelum bergerak menuju langkah aksi kedua.

1. Siklus I
a) Tahap Perencanaan
 Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah melalui
wawancara.
 Menyusun perangkat penelitian.
 Membuat lembar obervasi pengamatan aktifitas guru dan siswa.
 Menyiapkan sumber belajar dan media belajar.
 Menyiapkan instrumen.
 Mengembangkan alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa.
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penerapan tindakan mengacu pada RPP yang telah direncanakan pada tahap
perencanaan.
c) Tahapan Pengamatan
Observasi dilakukan bersama-sama saat dilakukannya tindakan. Tujuan dari
observasi tersebut adalah untuk mendapatkan data dari guru dan aktifitas
siswa.
d) Refleksi
Pada tahap refleksi, yang dilakukan antara lain:
 Mencatat hasil observasi.
 Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan.
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan hasil evaulasi untuk diterapkan pada
siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
 Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah melalui
wawancara.
 Menyusun perangkat penelitian.
 Membuat lembar obervasi pengamatan aktifitas guru dan siswa.
 Menyiapkan sumber belajar dan media belajar.
 Menyiapkan instrumen.
 Mengembangkan alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penerapan tindakan mengacu pada RPP yang telah direncanakan pada tahap
perencanaan.
c. Tahap Pengamatan Observasi
Observasi dilakukan bersama-sama saat dilakukannya tindakan. Tujuan dari
observasi tersebut adalah untuk mendapatkan data dari guru dan aktifitas
siswa.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, yang dilakukan antara lain:
 Mencatat hasil obsrvasi.
 Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan.
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan hasil evaulasi untuk diterapkan pada
siklus berikutnya.
D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
a. Alat Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
2. Tes Tulis
a. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Wawancara
E. Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah
menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Tahap-tahap analisis data adalah 1) mereduksi data, 2) Menyajikan data, 3)
Menarik kesimpulan dan verifikasi.

F. Indikator Kinerja
1. Siswa dikatakan tuntas jika prosentase ketuntatasan mencapai 80 %
3. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran jika nilai rata-rata siswa
mencapai 76
G. Tim Peneliti
1. Guru Pamong
2. Guru Praktikum

DAFTAR PUSTAKA
Modul Model Pembelajaran PPG, 2019
www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1
Jadwal kegiatan Penelitian
A.     Waktu
Penelitian ini direncanakan dalam jangka 8 (delapan) minggu, yaitu dimulai pada
tanggal 02 Oktober 2019 - 27 November 2019.

B.    Lama Tindakan


Tindakan penelitian direncanakan dilakukan selama tiga minggu untuk tiga kali putaran
di lapangan (sekolah)diluar dari persiapan dan penyusunan laporan.

C.    Lokasi
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Pegayaman

D.     Prosedur penelitian


Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus (3x putaran). Setiap
siklus dijelaskan sebagai berikut.
1.      Siklus 1
Pada siklus ini difokuskan pada upaya peningkatan minat belajar siswa melalui
implementasi model pembelajaran inovatif kooperatif dengan membagi kelas dalam
beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang yang bersifat heterogen, baik
dari segi kemampuan atau kecerdasan dan jenis kelamin. Tiap kelompok diberi bahan ajar
dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan. Setelah itu tiap kelompok diberi
kesempatan untuk memaparkan hasil pekerjaan dalan kelompoknya. Indikator
keberhasilan diukur dari meningkatnya secara kuantitatif aktifitas siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran maupundalam mengerjakan tugas sesuai dengan jenis
tugas yang diberikan kepada setiap kelompok.
2.      Siklus 2
Pada siklus ini difokuskan pada perbaikan implementasi model inovatif kooperatif
(masih dalam bentuk pembagian kelompok dengan 4-5 siswa dalam masing-masing
kelompok kemudian mesing-masing kelompok diberikan bahan ajar untuk dibahas dalam
kelompoknya) siswa yang tergolong cerdas dalam kelompoknya berperan sebagai ketua
kelompok dan membantu atau mengajarkan teman kelompknya mengenai bahan ajar yang
telah diberikan pada masing-masing kelompok yang belum dipahami. sedangkan guru
berperan sebagai pembimbing ketua kelompok dan sebagai fasilitator.indikator
keberhasilannya yaitu diukur dari kegairahan siswa dalam proses pembelajaran dengan
banyaknya siswa yang bertanya kepada ketua kelompoknya, berani menyampaikan
pendapatnya atau gagasannya, keseriusan dalam mengerjakan tugas yang diberikan
kepada masing-masing kelompok serta berani memaparkan hasil kerja kelompoknya di
depan kelompok lain dan guru. Karena guru memberikan kesempatan kepada semua siswa
untuk memaparkan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain dengan cara mereka
disebar ke tiap-tiap kelompok dan begitupun dengan kelompok yang lain.
3.      Siklus 3
Siklus ini dilakukan dengan pembelajaran menggunakan model inovatif kooperatif
dengan penyempurnaan pada aspek tertentu hasil observasi dan refleksi siklus dua.
Indikator keberhasilan diukur dari meningkatnya kuantitas siswa yang berperan aktif
dalam proses belajar mengajar baik dalam bentuk bertanya, menjawab, menyampaikan
pendapatnya, keseriusan mengerjakan tugas yang diberikan, keberanian memaparkan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas serta keberanian siswa dalam menyimpulkan hasil
pembelajaran.

E.     Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
N WAKTU MINGGU KE
JENIS KEGIATAN
o 1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan
Penyusunan
konsep √ √
1
pelaksanaan
Penyusunan

instrumen
2 Pelaksanan
Melakukan √
tindakan siklus 1
Melakukan

tindakan siklus 2
Melakukan

tindakan siklus 3
Penyusunan
laporan
Menyusun konsep
3 √
laporan
Menyempurnakan

draf laporan

F.    Rencana Anggaran


1.      Biaya pelaksanaan dan operasional
KEGIATAN JUMLAH (RP)
Biaya transportasi Rp. 350.000,00
Pembuatan instrumen Rp. 150.000,00
Pengadaan buku sumber Rp. 100.000,00
Pembuatan media pembelajaran Rp. 100.000,00
Pengolahan data Rp.150.000,00
2.      Biaya manajemen
NAMA JUMLAH (Rp)
Seleksi Rp. 70.000,00
Pemberkasan Rp. 100.000,00
Pengirim usulan Rp. 100.000,00
Rekapitalisasi Biaya
NAMA TOTAL (Rp)
Biaya pelaksanaan dan Rp. 850.000,00
operasional
Biaya Manajemen Rp. 270.000,00
JUMLAH Rp. 1.120.000,00

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SEKOLAH : UPTD SMPN 1 TANAHMERAH
MATA PELAJARAN : PAI DAN BUDI PEKERTI
KELAS/SEMESTER : VII/1
MATERI POKOK : Makna Al-Asma‘U Al-Husna: Al-’Alim, Al-Khabir, As-Sami’, Dan Al-
Bashir
ALOKASI WAKTU : 1 X PERTEMUAN (25’)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3.Meyakini bahwa Allah Swt. 1.3.1 Mematuhi perintah Allah sebagai bentuk
Maha Mengetahui, Maha kesadaran dari pemhaman asmaul husna
Waspada, Maha 1.3.2 Menunjukkan sikap hati-hati sebagai
Mendengar, dan Maha cerminan dari keyakinan bahwa Allah
Melihat Swt. Maha Mengetahui, Maha Waspada,
Maha Mendengar, dan Maha Melihat
2.3.Menunjukkan perilaku 2.3.1 Menyenangi perilaku percaya diri sebagai
percaya diri, tekun, teliti, implementasi dari makana Asmaul Husna al-
dan kerja keras sebagai Alim
implementasi makna 2.3.2 Menyenangi perilaku tekun sebagai
al-’Alim, al- Khabir, as- implementasi dari makana Asmaul Husna al-
Sami’, dan al-Bashir sami’
2.3.3 Menyenangi perilaku kerja keras sebagai
implementasi dari makana Asmaul Husna al-
bashir
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
2.3.4 Menyenangi perilaku teliti sebagai
implementasi dari makana Asmaul Husna al-
Khabir
3.3 Memahami makna al- 3.3.1 Menjelaskan pengertian asmaul Husna
Asma‘u al-Husna: al-’Alim, 3.3.2 Menyebutkan arti asmaul husna al-’Alim,
al-Khabir, as-Sami’, dan al- al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
Bashir 3.3.3 Menyebutkan dalil naqli asmaul husna
al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
3.3.4 Menjelaskan makna al-’Alim, al-Khabir,
as-Sami’, dan al-hir berdasarkan dalil
naqli
3.3.5 Menyebutkan nilai keteladanan dari
asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir dalam kehidupan
sehari-hari

4.3.Menyajikan contoh perilaku 4.3.2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku


yang mencerminkan orang yang mencerminkan keteladanan dari
yang meneladani al-Asma’u Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-
al-Husna: al-’Alim, al- Sami’, dan al-Bashir dalam kehidupan
Khabir, as- Sami’, dan al- sehari-hari.
Bashir 4.3.3. Menampilkan pemeranan contoh perilaku
ketaladanan Asmaul Husna al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir

Nilai karakter : Religius, semangat menuntut ilmu, rasa ingin tahu, disiplin percaya diri,
menghargai

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian asmaul Husna dengan benar
2. Menyebutkan arti asmaul husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir dengan
benar
3. Menyebutkan dalil naqli asmaul husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
dengan benar
4. Menjelaskan makna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir berdasarkan dalil naqli
secara mandiri.
5. Menyebutkan nilai keteladanan dari asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan
al-Bashir dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri
D. MATERI PEMBELAJARAN
 Fakta:
 Allâ h Maha Sempurna dalam semua sifat-Nya dan nama-namanya .
Diantara kesempurnaan Allâ h adalah Allâ h Maha melihat, maha waspadan
da, maha mendengar dan maha melihat Allâ h Azza wa Jalla memiliki
asmâul husna, yaitu nama nama yang paling indah.
 Konsep
 Pengertian iman terhadap Allah SWT
 Pengertian Asmaul Husna
 Arti Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
 Makna Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
 Dalil naqli tentang Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir
 Nilai keteladanan dari Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir dalam kehidupan sehari-hari
 Hikmah beriman terhadap Allah SWT
 Prinsip
 Qs. Al-an’am /6:59
 QS.At-Taubah/9 : 16
 QS,Al-Baqarah/2:256
 QS. Al-Hujurat/49:18
 Prosedur
 Mempresentasikan makna-makna al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir,
as-Sami’, dan al-Bashir
 Menempelkan kartu pasangan arti al-Asma’u al-Husna: al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning
Strategi : Cart Short , Jigsaw
Metode : Diskusi, Tanya jawab, ceramah

F. MEDIA DAN BAHAN


a. Media
a. Power Point
b. Audio Visual Asmaul Husna
c. Kartu Asmaul Husna
b. Bahan
a. Kertas karton
b. Spidol
c. Doble tip
G. SUMBER BELAJAR
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Peserta didik) Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (halaman 1 - 23).
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII (Buku Guru) Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (halaman 8 – 24).
3. Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen
Agama RI.
4. Nama-nama asmaul husna , http://www.almunawwar.net/asmaul-husna/

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
NO Kegiatan Pembelajaran
Waktu
SINTAK Pendahuluan
 Memberi Salam
 Mengabsen, mengecek kerapihan berpakain dan
kebersihan kelas.
 Meminta siswa memimpin doa
 Membaca Asmaul Husna
 Memberi motivasi kepada peserta didik
5 Menit
 Melakukan appersepsi
 Menyampaikan penjelasan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan
pembelajaran

Kegiatan Inti :JIGSAW, CARD SHORT


Pemberian Mengamati 30’
Rangsangan 1) Peserta didik mengamati bacaan di buku / Menit
tayangan video tentang makna al-Asma‘u al-
Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
2) Mencatat hasil pengamatan terhadap hal- hal
penting dari bacaan / tayangan video tentang al-
Asma‘u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan
al-Bashir
Identifikasi Menanya
masalah Melalui motivasi dari guru, peserta didik “ahli” dan
anggota kelompok saling mengajukan pertanyaan
kepada tentang hal- hal yang belum jelas dari
pengamatan terhadap video tentang makna al-
Asma‘u al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, s-Sami’, dan al-
Mengumpul Bashir
kan data Eksperimen/Explore
1) Peserta didik “ahli” dan anggota kelompok tim
saling mencari informasi dan jawaban dengan
mendiskusikannya tentang pengertian, arti,
makna, dalil dan nilai keteladanan dari al-Asma‘u
al-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir
2) Peserta didik “ahli” dari masing-masing kelompok
memberi pembahasan dan pertanyaan dengan
materi yang berbeda
3) Siswa Tanya jawab dengan siswa lain dalam
Pembuktian kelompok tim
Asosiasi
1) Kelompok ahli mendiskusikan Anggota dari tim
tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
2) kelompok ahli selesai mendiskusikan tugasnya,
maka anggota kelompok kembali ke kelompok
asal/semula (home teams) untuk mengajar
anggota lainnya pada kelompok semula tentang
sub bab yang ia diskusikan.
3) Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
melakukan penilaian otentik
Menarik
kesimpulan Komunikasi
1. Tiap kelompok/tim ahli mempresentasikan hasil
diskusi tentang pengertian, arti , makna , dalil
dan nilai keteladanan dari al-Asma‘u al-Husna:
al-’Alim, al-Khabir, s-Sami’, dan al-Bashir

A. Kegiatan Penutup
B.
 Siswa Melakukan penguatan materi hari ini 5 Menit
 Siswa dan Guru bersama-sama merumuskan
kesimpulan
 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan dan memberi umpan balik
serta motivasi
 Guru melakukan penilaian dengan tes lisan Guru
merencanakan kegiatan tindak lanjut, dalam bentuk
remedi, pengayaan, layanan konseling, dan memberi
tugas (pekerjaan rumah/PR) kepada peserta didik
 Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran
berikutnya, Guru bersama-sama peserta didik
menutup pelajaran dengan berdoa

I. PENILAIAN
1. Sikap :
a. Teknik Penilaian : Observasi, jurnal
b. Bentuk Instrumen : Rubrik
c. Instrumen : Lembar observasi, lembar

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tulis
b. Bentuk Instrumen : Essay
c. Instrumen : Uraian

4. Pembelajaran Remedial
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian. Dilakukan remedial melalui :
a. belajar kelompok
b. pemanfaatan tutor sebaya

5.Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain menulis dalil naqli tentang asmaul
Husna dan menelaah hikmah beriman kepada allah.

Bangkalan , 2019
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah PAI dan Budi Pekerti
KOMARIYAH.S.Pd.M.M.Pd SITI MUSYRIFAH, S.PdI
Lampiran 1: Instrumen penilaian sikap spiritual
Observasi
Petunjuk:
a. Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan lembar observasi dilakukan di
setiap pertemuan.
b. Pengisian lembar observasi dengan cara menuliskan sikap atau perilaku peserta
didik yang menonjol, baik yang positif maupun yang negatif.
c. Berikut format jurnal sikap.

Nama
Tindak
No. Waktu Peserta Catatan Observasi Butir Sikap
lanjut
didik
1
2 
Dst.

Indikator yang diamati:


1.3.1 Mematuhi perintah Allah sebagai bentuk kesadaran dari pemhaman asmaul
husna
1.3.2 Memliki sikap hati-hati sebagai cerminan dari keyakinan bahwa Allah Swt.
Maha Mengetahui, Maha Waspada, Maha Mendengar, dan Maha Melihat.
Lampiran 2: Jurnal sikap sosial
Petunjuk:
a. Pengamatan sikap dengan observasi menggunakan instrumen jurnal dilakukan di
setiap pertemuan.
b. Pengisian jurnal dengan cara menuliskan sikap atau perilaku peserta didik yang
menonjol, baik yang positif maupun yang negatif.
c. Berikut format jurnal sikap.

Nama
Tindak
No. Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
lanjut
didik
1
2 
Dst.
Indikator penilaian sikap sosial
2.3.1 Menyenangi perilaku percaya diri sebagai implementasi dari makana Asmaul
Husna al-Alim
2.3.2 Menyenangi perilaku tekun sebagai implementasi dari makana Asmaul
Husna al-sami’
2.3.3 Menyenangi perilaku kerja keras sebagai implementasi dari makana Asmaul
Husna al-bashir
2.3.4 Menyenangi perilaku teliti sebagai implementasi dari makana Asmaul Husna
al-Khabir
Presentasi
Observasi

No Nama Peserta Kemampua Kemampuan Memberi Nilai


Didik n Bertanya Menjawab/ masukan/Sara Keterampila
(*) n (*) n (**)
Argumentasi
(*)

Pedoman Penskoran

No Aspek Pedoman Penskoran


1 Kemampuan Skor 4, apabila selalu bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya

Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya

Skor 1, apabila tidak pernah bertanya


2 Kemampuan Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas

Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,


dan tidak jelas
3 Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan/saran
masukan/Saran Skor 3, apabila sering memberi masukan/saran
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan/saran
Skor 1, apabila tidak pernah member masukan/saran
(*) diisi sesuai dengan perolehan skor sesuai dengan pedoman penskoran
(**) nilai keterampilan diperoleh dari penghitungan

Lampiran 3: Instrument penilaian pengetahuan


a.Essay

1. Jelaskan pengertian Asmaul husna!


2. Apa arti Asmaul husna Al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir!
3. Jelaskan makna Asmaul husna Al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir!
4. Bagaimanakah bunyi dari dalil Asmaul husna Al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir?
5. Sebutkan nilai ketauladanan dari dalil Asmaul husna Al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’,
dan al-Bashir?

Pedoman Penskoran
No Penyelesaian Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Waktu Ulangan Remedial :…
Ketuntasan Belajar :…
Nilai
Nama KD yang Bentuk
Nilai Hasil
No. Peserta Tidak Pembelajaran Ket.
UH Remedia
didik Tuntas Remedial
l
1

2
dst
.

Lampiran 5: Format pelaksanaan dan hasil pembelajaran pengayaan.

Sekolah : SMPN 1 TANAHMERAH


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pengayaan : 1. Dalil Naqli tentang asmaul Husna
2. Hikmah beriman Kepadda Allah

Waktu Pengayaan :…
Waktu Ulangan :…
Ketuntasan Belajar :…

Nama
Nilai Nilai Tes
No. Peserta Bentuk Pengayaan
UH. Pengayaan
didik
1 1. Menulis dalil naqli
2 tentang Asmaul Husna
dst 2. Menelah hikmah
. beriman kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai