ABSTRAK
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Teks Cerita Pendek Pada Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan langkah pembelajaran teks cerita
pendek dengan tujuan utama pembelajaran sastra yang apresiasif dengan menggunakan langkah-
langkah pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi
pustaka. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembelajaran sastra dengan tidak mengabaikan
apresiasi terhadap karya sastra dapat dilakukan dengan pendekatan saintifik yang menjadi ciri khas
kurikulum 2013. Pendekatan saintifik merupakan proses mendekati pemahaman pembelajaran secara
ilmiah dengan menerapkan konsep-konsep penelitian ilmiah menuju pembelajaran yang bersifat
empiris, aktif, kreatif dan efektif. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis teks pada kompensi inti 3.1 memahami teks cerita pendek meliputi kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi/menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.
Kata kunci: pendekatan saintifik, teks, pembelajaran sastra, cerpen.
107
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
Science Study) yang menunjukkan “Siswa prosedur ilmiah untuk menjawab masalah
Indonesia berada pada rangking amat rendah secara aktual. Menurut Nazir (2005) metode
dalam kemampuan (1) memahami informasi deskriptif adalah metode penelitian untuk
yang kompleks, (2) teori, analisis dan membuat gambaran mengenai situasi atau
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, kejadian. Teknik pengumpulan data
prosedur dan pemecahan masalah dan (4) dilakukan dengan studi pustaka atau studi
melakukan investigasi” (Kemendikbud, dokumentasi. Studi pustaka merupakan
2013c). teknik pengumpulan data yang diarahkan
Hasil penelitian tersebut mendorong kepadapencarian data dan informasi melalui
adanya perubahan dalam pendekatan dokumen-dokumen tertulis, maupun doku-
pembelajaran, agar pendidikan mampu men elektronik yang dapat mendukung
memberikan kontribusi terhadap pening- dalamproses penulisan.Sumber data adalah
katan kemampuan-kemampuan yang dirasa kurikulum satuan pendidik SMP Kelas VII
amat rendah tersebut. Salah satunya adalah dan materi pembelajaran apresiasi sastra
penerapan pendekatan saintifik dan konteks- dengan instrumen utama dalam penelitian
tual untuk memperoleh kemampuan kreatif adalah peneliti. Penelitian ini dilakukan
melalui proses mengamati (observing), dengan mengunakan teknik penganalisis
menanya (questioning), menalar bahan pustaka untuk mendeskripsikan
(associating), mencoba (trying) dan langkah pembelajaran teks cerita pendek
membentuk jejaring (networking). pada pembelajaran sastra yang apresiasif
Pembelajaran teks sastra, khususnya dengan menggunakan langkah-langkah
cerita pendek adalah pembelajaran yang pendekatan saintifik
tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan
kompetensi yang diharapkan oleh kurikulum HASIL DAN PEMBAHASAN
2013, tetapi juga sudah seharusnya Pendekatan Saintifik
melibatkan apresiasi terhadap karya cipta Pendekatan saintifik merupakan
dan budaya. Pembelajaran sastra berbasis proses mendekati penahaman pembelajaran
teks dengan bingkai pedekatan saintifik secara ilmiah dengan menerapkan konsep-
harus diselaraskan dengan upaya apresiatif konsep penelitian ilmiah menuju pembe-
terhadap karya tersebut. Sehingga pende- lajaran yang bersifat empiris, aktif, kreatif
katan saintifik dirasakan cukup relevan dan dan efektif. Kurikulum 2013 menga-
sesuai dengan penahapan apresiasi yang manatkan esensi pendekatan ilmiah dalam
telah dikenal sebelumnya. pembelajaran, “Proses pembelajaran dengan
Latar belakang permasalahan tersebut pendekatan saintifik merupakan perpaduan
menjadi bahan pertimbangan dalam antara proses pembelajaran yang semula
penulisan ini, untuk menelusuri lebih lanjut terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
mengenai pengertian pendekatan saintifik konfirmasi dilengkapi dengan mengamati,
dan penerapan pendekatan saintifik dalam menanya, mencoba, dan mengomuikasi-
pembelajaran bahasa Indonesia salah kannya (Atsnan, 2013). Pengembangan
satunya pada pembelajaran memahami kurikulum berdasarkan pendekatan saintifik
cerita pendek. yang mengedepankan pengalaman personal
melalui proses mengamati, menanya,
METODE PENELITIAN menalar, dan mencoba (observation-based
Metode yang digunakan dalam pene- learning). Selain itu, pembiasaan yang
litian ini adalah metode deskriptif. Pene- diterapkan pada peserta didik untuk belajar
litian deskriptif adalah penelitian yang men- dalam jejaring melalui pembelajran kola-
deskripsikan suatu fenomena atau kondisi boratif (collaborative learning) untuk me-
yang terjadi saat ini dengan menggunakan
108
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
109
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
110
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
kepekaran pikir dan rasa terhadap segi lajaran keempat tahapan tersebut dapat
kehidupan (Aisyah, 2009: 63). Lebih lanjut muncul secara bersamaan atau sebagian
Aisyah menjelaskan, bahwa tujuan apresiasi saja, disesuaikan dengan tujuan
prosa, khususnya cerita pendek, akan pembelajaran yang hendak dicapai.
diperoleh pembaca apabila melakukan Berikut akan dijelaskan langkah-
langkah-langkah: (1) membaca karya prosa langkah pendekatan saintifik dalam
tersebut hingga dapat merasakan keterli- pembelajaran teks cerita pendek pada KI 3:
batan jiwa dengan apa yang disampaikan “3.1 Memahami tek cerita pendek baik
dan diceritakan oleh pengarang; (2) menilai melalui lisan maupun tulisan”.
dan melihat hubungan antara gagasan pe-
ngalaman yang ingin disampaikan pe- Memahami teks cerita pendek baik
ngarang dengan kemampuan teknis pe- melalui lisan maupun tulisan
ngarang dalam mengolah unsur-unsur cerita
pendek, seperti tokoh (penokohan), alur Mengamati:
(pengaluran), latar, gaya bahasa, pence- Membaca teks cerpen dengan cermat.
ritaaan, tema; (3) menemukan relevansi Untuk membangun konteks sebelum
karya itu dengan pengalaman pribadi dan mengamati guru (pendidik) menjelaskan: (1)
kehidupan umumnya. tema dan tujuan pembelajaran yang akan
Ketiga langkah apresiasi tersebut, dicapai dalam proses pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam pembelajaran teks akan dilakukan; (2) sejarah singkat tentang
cerita pendek dengan menggunakan metode cerpen dan (3) hal-hal apa sajakah yang
pembelajaran saintifik. Jika masih ada harus ditemukan peserta didik selama proses
anggapan, bahwa sastra khususnya cerita mengamati teks cerita pendek; (4) guru dan
pendek bukanlah kegiatan ilmiah adalah peserta didik saling menyepakati
tidak tepat. Sastra dan pembelajaran sastra pengekplorasian pengamatan mulai dari hal-
dapat menerapkan pendekatan ilmiah dalam hal yang harus ditemukan siswa maupun
menemukan kebermanfaat dalam kehidupan. temuan diluar hal-hal yang disepakati.
Sastra tidaklah sekadar dihasilkan untuk Dalam tahap membangun konteks
dinikmati sebagai media penghibur, tetapi dapat dilakukan juga dengan guru
sastra merupakan hasil karya, cipta yang memberikan pertanyaan-pertanyaan
kaya akan rasa dan nilai-nilai kehidupan. stimulus mengenai pengalaman peserta
didik mengenal teks cerita pendek. Selanjut-
Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik nya guru melakukan pemodelan siswa
dalam Pembelajaran Teks Cerpen membacakan teks cerita pendek dengan
Seperti yang telah dijelaskan penuh apresiatif dan kreatif, agar dapat
sebelumnya, langkah-langkah pembelajaran disimak dan didengarkan sebagai proses
saintifik meliputi kegaitan mengamati, membangun konteks menuju tahap
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan pengamatan.
mengomunikasikan. Pada pembelajaran Guru juga melakukan pemodelan
bahasa Indonesia berbasis teks ada langkah- dengan memberikan/membagikan teks cerita
langkah pengembangan teks yang harus pendek yang akan dijadikan objek
dilibatkan dalam proses pembelajaran yang pengamatan. Siswa mengamati teks cerita
meliputi empat tahap pembelajaran, yaitu: pendek yang diberikan oleh guru. Sebagai
(1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap contoh guru dan siswa menyepakati
pemodelan teks, (3) tahap pembuatan teks kebebasan mengamati dan menyepakati hal-
secara bersama-sama, dan (4) tahap pem- hal minimal yang harus ditemukan siswa:
buatan teks secara mandiri (Kemendikbud, mengenal dan memahami bentuk teks
2013). Namun dalam pelaksanaan pembe- cerpen, susunan teks, paragraf dalam teks,
111
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
kosakata, dan konjungsi yang digunakan kan pendapat pribadi secara santun,
dalam teks cerpen. menerima kekurangan diri dan kelebihan
Melalui proses mengamati, siswa bisa orang lain, dan mengembangkan toleransi
mendapatkan fakta bahwa ada hubungan dalam kehidupan berkelompok.
antara objek yang diamati dan dianalisis,
dengan materi yang diberikan oleh guru. Mengeksplorasikan:
Tugas guru memfasilitasi peserta didik Mendiskusikan struktur isi teks cerpen
untuk melakukan pengamatan, melatih (judul, tokoh dan penokohan, latar, konflik,
mereka untuk memperhatikan (melihat, klimaks, leraian, amanat)
membaca, mendengar) hal yang penting dari Mendiskusikan ciri bahasa teks cerpen.
suatu benda atau objek. Mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari hasil pengamatan.
Menanya: Kegiatan mengeksplorasi merupakan
Mempertanyakan tentang teks cerpen tindak lanjut dari menanya. Proses ini
(struktur dan ciri-ciri bahasa) dilakukan dengan menggali dan
Dalam kegiatan mengamati, guru mengumpulkan informasi dari berbagai
membuka kesempatan secara luas kepada sumber melalui berbagai cara. Untuk itu,
peserta didik untuk bertanya mengenai apa peserta didik dapat membaca buku yang
yang sudah dilihat, disimak, dibaca dan lebih banyak, memperhatikan, dan
dilihat. Proses menanya dalam tahapan ini menemukan fakta-fakta dan fenomena yang
dapat diartikan secara multipraktik, baik itu terdapat pada objek pengamatan. Pada
praktik peserta didik menanya kepada guru tahapan ini, pengintegrasian KI 1 dan KI 2
mengenai hal-hal yang akan dilakukan, dapat membentuk sikap, pengetahuan, dan
kejelasan materi, maupun kejelasan instruksi keterampilan untuk mengembangkan sikap
pembelajaran dalam proses pembelajaran teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
dengan pendekatan ilmiah. orang lain, kemampuan berkomunikasi,
Dalam praktik kedua, siswa dapat menerapkan kemampuan mengumpulkan
saling menanya, menjawab ataupun informasi melalui berbagai cara yang
melontarkan pernyataan, baik dalam kondisi dipelajari, dan mengembangkan kebiasaan
diskusi kecil dalam kelompok pengamatan belajar dan belajar sepanjang hayat.
maupun dalam pembelajaran kelas
mengenai hal-hal yang hendak ditemukan, Mengasosiasikan/menalar:
didapatkan, dan dipahami selama proses Menemukan makna isi teks cerita pendek
pembelajaran. Atau sebaliknya, guru yang Mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan
memberikan pertanyaan maupun pernyataan nyata.
yang akan dikritis peserta didik agar peserta Praktik menalar atau mengasosiasi
didik dapat meningkatkan dan mengem- adalah aktifitas memproses informasi yang
bangkan ranah sikap, keterampilan, dan ditemukan, untuk menyelesaikan perma-
pengetahuan. salahan yang dihadapi. Dalam pembelajaran
Guru perlu membimbing peserta didik teks cerita pendek ini, peserta didik diasah
untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang kemampuannya dalam mengelompokkan
hasil pengamatan objek yang konkret beragam ide dan mengasosiasikan beragam
sampai kepada yang abstrak, berkenaan peristiwa. Kemudian memasukannya
dengan fakta, konsep, prosedur, dan hal lain menjadi penggalan pengalaman yang akan
yang lebih abstrak. Dalam sisi interkasi, berinterkasi dengan pengalaman yang
peserta didik dapat mengembangkan pola dimiliki sebelumnya, dengan cara
berpikir dalam berdiskusi, beragumen, mengumpulkan informasi, memprosesnya
menerima gagasan/pendapat, menyampai- dengan menemukan makna yang terkandung
112
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
113
Riksa Bahasa
Volume 1, Nomor 1, Maret 2015
114