Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa

Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS DISKUSI DAN TEKS ULASAN


BERPENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII A1 DI SMP
NEGERI 1 SINGARAJA

1
Ni Kd Dewi Yudiarmika, 2I Nyn Sudiana, 3I.B. Putrayasa

1,2,3
Program Studi Bahasa, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

1
dewiyudiarmika16@gmail.com, 2nyoman.sudiana@pasca.undiksha.ac.id,
3
bagus.putrayasa@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan
pembelajaran, (3) evaluasi dalam pembelajaran menyusun teks diskusi dan teks ulasan siswa kelas VIII
A1 di SMP Negeri 1 Singaraja dengan pendekatan saintifik. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP
Negeri 1 Singaraja. Objek penelitian yaitu (1) rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan
pembelajaran, dan (3) evaluasi dalam pembelajaran menyusun teks diskusi dan teks ulasan siswa kelas
VIII A1 di SMP Negeri 1 Singaraja dengan pendekatan saintifik. Data penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan motode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) rencana
pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013
mengacu pada silabus, hanya saja terdapat ketidaksesuaian alokasi waktu, (2) pelaksanaan
pembelajaran pada materi pokok teks diskusi sudah menerapkan pendekatan saintifik. Namun, pada
materi pokok teks ulasan, terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan rencana pembelajaran,
(3) evaluasi dalam pembelajaran mencakup penilaian proses dan hasil pembelajaran. Simpulan dari
penelitian ini meliputi, (1) rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan komponen dan
sistematika RPP Kurikulum 2013 mengacu pada silabus, hanya saja terdapat ketidaksesuaian alokasi
waktu, (2) pelaksanaan pembelajaran pada materi pokok teks diskusi sudah menerapkan pendekatan
saintifik. Namun, pada materi pokok teks ulasan, terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan
rencana pembelajaran, (3) evaluasi dalam pembelajaran mencakup penilaian proses dan hasil
pembelajaran. Peneliti penyarankan (1) guru perlu menyusun RPP sesuai dengan pedoman penulisan,
pelaksanaan sesuai dengan RPP, dan melakukan evaluasi berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, (2)
kepala sekolah perlu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan, (3) peneliti lain
hendaknya melakukan penelitian dengan kajian yang lebih luas.

Kata kunci: saintifik, teks diskusi, teks ulasan

43
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

Abstract

This research aimed to describe (1) the lesson plans, (2) the learning processes, and (3) the evaluation
in the learning processes to write discussion and review texts to students of Class VIII A1 at SMP Negeri
1 Singaraja based on scientific approach. The research design used was the descriptive-qualitative
design, and the subject was an Indonesian teacher teaching class VIII A1 at SMP N 1 Singaraja. The
research objects included (1) the lesson plans, (2) the learning processes, and (3) the evaluation in the
learning processes to write discussion and review texts to students of Class VIII A1 at SMP Negeri 1
Singaraja based on scientific approach. The data in this study were gathered by using documentation,
observation, and interview methods. The data analysis technique used consisted of three steps: data
reduction, data display, and conclusion drawing. The findings showed that (1) the lesson plans were
designed based on the components and format of the lesson plans as stipulated by Curriculum 2013,
and referred to the syllabus used, but there was a mismatch in terms of time allocation, (2) the lessons
on the discussion text had been conducted based on the scientific approach, even though in the teaching
of the review text, there was a mismatch between the lesson implementation and the corresponding
lesson plan, (3) the evaluation in the lessons included both process and product assessment. The
conclusion of the research covers (1)the lesson plan were designed based on the components and
format of the lesson plans as stipulated by Curriculum 2013, and referred to the syllabus used, but there
was a mismatch in terms of time allocation, (2) the lessons on the discussion text had been conducted
based on the scientific approach, even though in the teaching of the review text, there was a mismatch
between the lesson implementation and the corresponding lesson plan, (3) the evaluation in the lessons
included both process and product assessment. It is suggested that (1) the teacher needs to design the
lesson plan based on the guidelines, deliver the lesson based on the plan, and evaluate based on the
intended goals, (2) the principal needs to give opportunities to his/her teachers to attend relevant
trainings, and (3) other researchers do further investigation on the same topic with a wider scope.

Key words: scientific approach, discussion text, review text

44
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

PENDAHULUAN dunia nyata, membentuk dan membina karakter


siswa.
Kurikulum 2013 menurut Ahmad Selain itu, guru bahasa Indonesia
(2014) merupakan kurikulum terbaru yang yang berperan sebagai motivator dan
digunakan sebagai pedoman fasilitator dalam pembelajaran sekaligus
penyelenggaraan pembelajaran oleh desainer mengetahui tiga tugas pokok,
beberapa sekolah di Indonesia. Proses yaitu (1) merencanakan pembelajaran, (2)
pembelajaran dengan menggunakan menerapkan atau melaksanakan
Kurikulum 2013 diharapkan mampu pembelajaran, dan (3) melakukan penilaian
menghasilkan bibit Indonesia yang pada pelaksanaan pembelajaran bahasa
produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah
penguatan sikap, keterampilan, dan nomor 32 tahun 2013, proses pembelajaran
pengetahuan yang terintegrasi. Kurikulum pada satuan pendidikan diselenggarakan
2013 juga memiliki beberapa karakteristik, secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
diantaranya pembelajaran berpusat pada menantang, memotivasi peserta didik untuk
peserta didik, menggunakan model berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
pembelajaran inovatif dan aneka sumber yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
belajar, pembelajaran berbasis kompetensi, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
pembelajaran berlandaskan pada dan perkembangan fisik serta psikologis
pendekatan saintifik.. peserta didik. Tujuannya agar siswa
Pendekatan saintifik disebut juga memiliki kompetensi yang utuh dan
sebagai pendekatan ilmiah. Proses menyeluruh, meliputi kompetensi
pembelajaran dapat dipadankan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
suatu proses ilmiah. Oleh karena itu, Untuk itu setiap satuan pendidikan
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi melakukan tugas pokok tersebut untuk
pendekatan saintifik dalam pembelajaran. meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Upaya penerapan pendekatan ketercapaian kompetensi lulusan.
saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran Perencanaan yang baik harus
ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas mampu membuat pedoman yang baik pula.
dan menjadi kekuatan tersendiri dari Pedoman yang dimaksud adalah rencana
keberadaan Kurikulum 2013. Melalui pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
menjadikan siswa lebih aktif dalam Tuntutan tersebut seperti substansi
mengontruksi pengetahuan dan Kurikulum 2013 dan prinsip-prinsip
keterampilannya, juga dapat mendorong penyusunan RPP. Namun, terkadang
siswa untuk melakukan penyelidikan guna pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai
menemukan fakta-fakta atau fenomena dengan apa yang diharapkan walaupun
atau kejadian (Sumayasa, 2015). rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat
Berkaitan dengan pemaparan tersebut, dengan pedoman yang baik. Hal tersebut
pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan disebabkan oleh beberapa hal insidental
karakteristik pendekatan saintifik pada yang tidak diinginkan menjadi penghambat.
Kurikulum 2013 ini akan menjadikan siswa Apalagi jika proses pembelajaran dilakukan
sebagai pebelajar yang aktif. Siswa aktif tanpa perencanaan yang matang dapat
mengonstruksi sendiri pengetahuan, sikap, dan
dipastikan pelaksanaan pembelajaran tidak
keterampilan sesuai dengan tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam
akan mencapai tujuan yang diharapkan.
pembelajaran ini, guru harus menjadi motivator Rencana pelaksanaan
dan fasilitator siswa dalam menggali informasi pembelajaran yang sudah disusun secara
dari berbagai sumber, membimbing siswa sistematis diimplementasikan dalam
dalam menerapkan pengetahuan baru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran terdiri atas tiga kegiatan,
45
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan memotivasi siswa agar kembali dapat
penutup. Pada kegiatan inti harus menerima pembelajaran dengan baik.
melakukan ranah sikap, pengetahuan, dan Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti
keterampilan secara komprehensif. Dalam memilih SMP Negeri 1 Singaraja sebagai
pembelajaran kadang-kadang guru lebih objek penelitian. Selain ketetapannya
memokuskan pada aspek pengetahuan memilih kurikulum dengan pendekatan
saja. Ranah keterampilan dan sikap pembelajarannya juga karena memiliki
mendapatkan perhatian yang tidak banyak prestasi dari segi siswa dan guru-
seimbang. Padahal proses pembelajaran guru. Selain itu SMP Negeri 1 menyandang
sepenuhnya diarahkan pada predikat akreditasi A dan memiliki fasilitas
pengembangan ketiga ranah tersebut yang memadai sehingga tepat dijadikan
secara utuh/holistik, artinya pengembangan salah satu sekolah percontohan dalam
ranah yang satu tidak bisa dipisahkan penerapaan pendekatan saintifik. Proses
dengan ranah lainnya. Terlebih dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan
Kurikulum 2013 guru wajib pendekatan santifik pada Kurikulum 2013 di
mengintegrasikan KI-1 dan KI-2 dalam sekolah inilah yang dapat dijadikan
pembelajaran. Dengan demikian, proses gambaran atau contoh bagi guru-guru atau
pembelajaran secara utuh melahirkan sekolah yang belum menerapkan Kurikulum
kualitas pribadi yang mencerminkan 2013 dan pendekatan saintifik secara
keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, khusus..
dan keterampilan. Pembelajaran yang diteliti adalah
Dalam proses pembelajaran, pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
Kurikulum 2013 belum dilaksanakan di VIII SMP Negeri 1 Singaraja pada semester
semua sekolah, hal itu disebabkan oleh genap tahun ajaran 2016/2017, yang
permasalahan yang dimiliki oleh sekolah meliputi teks diskusi dan teks ulasan.
tersebut. Permasalahan tersebut dimulai Memilih teks diskusi dan teks ulasan
dari perbedaan kesiapan sekolah dan guru, sebagai bagian dari penelitian karena
belum meratanya pelatihan guru dan kepala kedua teks tersebut memiliki kaitan dengan
sekolah, dan penyediaan buku yang belum pembelajaran berpendekatan saintifik.
tertangani dengan baik (Surat Edaran Guru yang dijadikan subjek
Mendikbud No: 179342/MPK/KR/2014). penelitian adalah Luh Murtiningsih, S.Pd.
Guru merasa penerapan kurikulum baru yang mengajar di kelas VIII. Penelitian ini
rumit dijalankan terlebih jam pelatihan yang hanya dilakukan di kelas VIII A1 yang
kurang. Hal tersebutlah yang menunjang merupakan kelas favorit guna
kurangnya kesiapan guru dalam menerima mengkhususkan penelitian yang dilakukan.
dan menjalani kurikulum baru untuk Berdasarkan ulasan tersebut, penelitian
diterapkan ketika melaksanakan proses mengenai pembelajaran menyusun teks
belajar mengajar diskusi dan teks ulasan berpendekatan
Namun, dibalik ketidaksiapan guru saintifik pada siswa kelas VIII A1 SMP
dan sekolah dalam menerima kurikulum Negeri 1 Singaraja ini dilakukan.
baru, terdapat beberapa sekolah yang Beberapa teori yang digunakan
menggunakan Kurikulum 2013. SMP Negeri dalam penelitian ini, yaitu hakikat belajar
1 Singaraja adalah salah satu sekolah di dan pembelajaran, pembelajaran Bahasa
Singaraja yang menggunakan Kurikulum Indonesia, perencanaan pembelajaran,
2013. SMP Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan pembelajaran, pendekatan
menerapkan pendekatan saintifik dilakukan saintifik, pengertuan menulis, pengertian
dengan lancar, menarik dan membuat teks diskusi, pengertian teks ulasan,
siswa semangat belajar. Sekalipun terdapat pembelajaran menulis teks dikusi dan tes
keluhan, guru dapat mengatasinya dengan

46
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

ulasan berpendekatan saintifik, dan metode pengajaran, media pengajaran, dan


kerangka konsep. faktor administrasi serta biaya yang
Menurut Muhibbin (2003: 63), memungkinkan terjadinya proses belajar
belajar pada hakikatnya adalah kegiatan secara optimal. Selain itu, pembelajaran
yang berproses dan merupakan unsur yang merupakan kegiatan manusia yang
sangat fundamental dalam kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang dijelaskan. Pembelajaran dalam makna
pendidikan. Berkaitan dengan pernyataan kompleks merupakan usaha sadar dari
tersebut dapat dinyatakan bahwa berhasil seorang guru untuk membelajarkan
atau tidaknya pencapaian tujuan belajar siswanya dalam rangka mencapai tujuan
siswa bergantung pada proses belajar yang diharapkan.
siswa baik di sekolah maupun di luar Dari beberapa pengertian mengenai
sekolah, selain itu diperlukan pemahaman pembelajaran dapat disimpukan bahwa,
mengenai belajar. Demikian halnya dengan pembelajaran merupakan proses mendidik
Budiningsih (2005: 58) yang menyatakan atau belajar mendidik siswa yang memiliki
bahwa, belajar merupakan suatu proses fungsi menumbuhkan nilai-nilai positif dan
pembentukan pengetahuan yang mana mengembangkan potensi kepribadian
siswa aktif melalui kegiatan, aktif berpikir, pendidik. Pembelajaran akan mencapai
menyusun, konsep, dan memberi makna tujuannya jika guru dan siswa saling
tentang hal-hal yang sedang dipelajari. bekerja sama dalam menyelami proses
Berdasarkan definisi tersebut dapat pembelajaran guna mencapai hasil yang
disimpulkan bahwa belajar merupakan maksimal.
suatu usaha yang dilakukan individu secara Bahasa Indonesia adalah bagian
sadar untuk memproleh perubahan tingkah dari Pembelajaran di sekolah. Bahan ajar
laku, baik yang bisa dilihat secara langsung yang digunakan harus sesuai dengan
ataupun tidak langsung dalam berinteraksi. tujuan pembelajaran di kelas yang
Selain itu, proses belajar juga dapat dipayungi oleh silabus yang memuat
dikatakan sebagai aktivitas mental atau tentang komponen-komponen
psikis yang berlangsung dalam interaksi pembelajaran sesuai kelas dan jenjang
pada lingkungannya yang dapat pendidikan, baik dalam penyusunan dan
menghasilkan perubahan dalam pelaksanaan. Hal tersebut dilakukan karena
pengetahuan, pemahaman dan sebelum melakukan penyusunan kegiatan
keterampilan. pembelajaran perlu mengetahui kompetensi
Selain pengertian belajar, dasar (KD) dan kompetensi inti (KI) yang
Suprihatiningrun (2013: 75) mengatakan terdapat dalam silabus.
bahwa pembelajaran merupakan Berdasarkan silabus kelas VIII
serangkaian kegiatan yang melibatkan kurikulum 2013, terdapat delapan KD yang
informasi dan lingkungan yang disusun mendasari pembelajaran di kelas. Delapan
secara terencana untuk memudahkan KD tersebut, diantaranya (1) KD 3.1
siswa dalam belajar. Lingkungan yang memahami teks moral/fabel, teks prosedur,
dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika teks biografi, teks diskusi dan teks ulasan
pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga baik melalui lisan maupun tulisan; (2) KD
metode, media, dan peralatan yang 4.1 menangkap makna teks moral/fabel,
digunakan dalam menyampaikan informasi teks prosedur, teks biografi, teks diskusi
Iskandarwassid (2011: 1) dan teks ulasan baik melalui lisan maupun
mengartikan pembelajaran sebagai usaha tulisan; (3) KD 3.2 membedakan teks
menciptakan sistem lingkungan yang terdiri moral/fabel, teks prosedur, teks biografi,
atas komponen pengajar, tujuan teks diskusi dan teks ulasan baik melalui
pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, lisan maupun tulisan; (4) KD 4.2 Menyusun

47
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

teks moral/fabel, teks prosedur, teks meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan


biografi, teks diskusi dan teks ulasan baik inti, dan kegiatan penutup. Seperti halnya
melalui lisan maupun tulisan; (5) KD 3.3 diungkapkan oleh Hamalik (1992:4-6),
mengkasifikasi teks moral/fabel, teks bahwa seorang guru yang baik perlu
prosedur, teks biografi, teks diskusi dan memiliki persyaratan sehingga dapat
teks ulasan baik melalui lisan maupun melaksanakan tugasnya, seperti menguasai
tulisan; (6) KD 4.3 menelaah dan merevisi materi pelajaran, mampu menerapkan
teks moral/fabel, teks prosedur, teks prinsip-prinsip psikologi, mampu
biografi, teks diskusi dan teks ulasan menyelenggarakan proses belajar
berdasarkan kaidah-kaidah teks baik mengajar, dan mampu menyesuaikan diri
melalui lisan maupun tulisan; (7) KD 3.4 dengan berbagai situasi. Keempat
mengidentifikasi kekurangan teks persyaratan di atas merupakan faktor yang
moral/fabel, teks prosedur, teks biografi, sangat penting dan harus dimiliki seorang
teks diskusi dan teks ulasan baik melalui guru dalam melaksanakan proses belajar
lisan maupun tulisan; (8) KD 4.4 meringkas mengajar dengan baik.
teks moral/fabel, teks prosedur, teks Pendekatan saintifik memiliki
biografi, teks diskusi dan teks ulasan baik karakteristik sebagai berikut, 1) berpusat
melalui lisan maupun tulisan. Dengan pada siswa, 2) melibatkan keterampilan
kompetensi dasar itulah guru merancang proses dalam mengonstruksi konsep,
pelaksanaan pembelajaran untuk hukum atau prinsip, 3) melibatkan proses-
melangsungkan proses belajar belajar yang proses kognitif yang potensial dalam
kondusif. merangsang perkembangan intelek,
Majid (2011:45) menjelaskan bahwa khususnya keterampilan berpikir tingkat
perencanaan berasal dari kata rencana, yaitu tinggi siswa, 4) dapat mengembangkan
pengambilan keputusan tentang apa yang harus karakter siswa (Sumayasa, 2015:4). Dari
dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan beberapa keunggulan pendekatan saintifik
demikian, proses suatu perencanaan harus
di atas sudah dapat dipastikan bahwa
dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai
melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang proses pembelajaran akan dapat
lengkap, kemudian menetapkan langkah- membantu meningkatkan motivasi dan hasil
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai belajar siwa. Pembelajaran dilakukan
tujuan tersebut. Tujuan merupakan arah yang berlandaskan pada pendekatan saintifik
harus dicapai. Agar perencanaan dapat disusun dengan melakukan model-model
dan ditentukan dengan baik, tujuan itu perlu pembelajaran yang inovatif. Penilaian
dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dalam proses pembelajaran menggunakan
dan terukur. Dengan adanya sasaran yang jelas penilaian autentik. Pendekatan saintifik
maka ada target yang harus dicapai. Target dalam pembelajaran disajikan dengan
itulah yang selanjutnya menjadi fokus dalam
kegiatan mengamati, menyanya,
menentukan langkah-langkah selanjutnya.
mengumpulkan data, menalar,dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19
mengomunikasikan.
tahun 2005 tentang Standar Nasional
Menulis merupakan salah satu
Pendidikan pasal 20 menjelaskan bahwa
keterampilan berbahasa. Sebagai salah
perencanaan proses pembelajaran meliputi
satu keterampilan berbahasa, keterampilan
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
menulis memegang peran penting dalam
Pembelajaran yang memuat sekurang-
kehidupan sehari-hari. Akhadiah (1998: 15)
kurangnya tujuan pembelajaran, materi
menyatakan bahwa menulis merupakan
ajar, metode pembelajaran, sumber belajar,
upaya mengekspresikan hal yang dilihat,
dan penilaian hasil belajar.
dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam
Pelaksanaan pembelajaran
bahasa tulis. Menulis adalah kemampuan
merupakan implementasi dari RPP,
seseorang untuk mengungkapkan ide,
(Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013),
48
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

pikiran, pengetahuan, ilmu, dan karya tersebut yang ditunjukkan untuk


pengalaman-pengalaman hidupnya dalam pembaca atau pendengan khalayak ramai.
bahasa tulis yang runtut, enak dibaca, dan Teks ini memiliki tujuan komunkatif, yaitu
dipahami oleh orang lain. Menulis adalah melakukan kritik terhadap peristiwa atau
proses melahirkan pikiran, seperti kaya seni untuk pembaca atau pendengar
mengarang dan membuat surat dengan khalayak ramai, misalnya film,
tulisan (Kamus Lengkap BI, 2007: 629). pertunjukkan, buku, cerpen, atau novel.
Tahapan menulis dibedakan menjadi tiga, Unsur kebahasaan teks ulasan meliputi
yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, orientasi, tafsiran, evaluasi, rangkuman.
dan tahap revisi. Pembelajaran bahasa Indonesia
Diskusi merupakan salah satu berdasarkan pendekatan saintifik adalah
bentuk kegiatan wicara. Dengan berdiskusi pembelajaran bahasa Indonesia yang
kita dapat memperluas pengetahuan serta dirancang secara prosedural sesuai dengan
memperoleh banyak pengalaman. Diskusi langkah-langkah umum kegiatan ilmiah
adalah pertukaran pikiran, gagasan, dan (Bintari, 2014:4). Berkaitan dengan hal
pendapat antara dua orang atau lebih tersebut, teks diskusi dan teks ulasan
secara lisan. Tujuan diskusi adalah mencari adalah ateri yang memiliki kaitan dengan
kesepakatan atau kesepahaman gagasan tujuan pendekatan saintifik. Teks diskusi
atau pendapat. Selain berbentuk kegiatan, adalah penulisan yang argumentatif,
diskusi dapat diwujudkan dalam bentuk menggunakan pemikiran yang logis, dan
teks, yaitu teks diskusi. Teks diskusi menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini
merupakan penulisan yang argumentative, dapat menampilkan dan menguraikan
menggunakan pemikiran yang logis, dan masalah atau persoalan dari minimal dua
menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini perbedaan pandangan yang
dapat menampilkan dan menguraikan memperlihatkan antara dua posisi pendapat
masalah atau persoalan dari minimal dua yang setuju dan yang tidak setuju dari suatu
perbedaan pandangan yang persoalan. Oleh sebab itu, dengan adanya
memperlihatkan antara dua posisi pendapat teks diskusi akan membuat siswa mengenal
yang setuju dan yang tidak setuju dari suatu informasi, mengkritisi kejadian yang terjadi
persoalan itu. Struktur teks diskusi meliputi, di lingkungannya.
isu, argumen mendukung dan argument Begitu juga dengan teks ulasan
menentang, simpulan. yang merupakan sebuah teks hasil dari
Pada Lembar Kerja Siswa (LKS) sebuah analisis terhadap berbagai hal.
kelas VIII kurikulum 2013 tertera hakikat Analisis ini dapat berbentuk buku, novel,
teks ulasan. Teks ulasan dalam bahasa berita, laporan, atau dongeng. Biasanya
Inggris sering disebut review text. Teks teks ini memberikan tanggapan atau
ulasan merupakan sebuah teks yang analisis yang berhubungan dengan latar,
dihasilkan dari sebuah analisis terhadap waktu tempat, serta karakter yang ada di
berbagai hal. Analisis ini dapat berbentuk dalam teks tersebut. Secara tidak langsung
buku, novel, berita, laporan, atau dongeng. materi ini juga merangsang siswa untuk
Teks ini memberikan tanggapan atau mengenal karya, memberikan tanggapan
analisis yang berhubungan dengan latar, terhadap karya orang lain. Selain dari segi
waktu tempat, serta karakter yang ada di materi, teks diskusi dan teks ulasan
dalam teks tersebut. merupakan bagian dari silabus kurikulum
Dengan kata lain, teks ulasan 2013 yang merupakan payung dari
adalah teks yang berisi tinjauan suatu perencanaan dan pembelajaran, sehingga
karya, baik berupa film, buku, benda, dan teks diskusi dan teks ulasan berkaitan
sebagainya untuk mengatahui kualitas, dengan pembelajaran dengan
kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki menggunakan pedekatan saintifik.

49
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

Pembelajaran bahasa Indonesia pelaksanaannyapun sudah ditentukan


merupakan salah satu materi pelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
yang sangat penting di sekolah. Dalam dengan metode yang sesuai berdasarkan
melaksanakan pembelajaran bahasa selalu Kurikulum 2013.
memerlukan tiga komponen pendukung, Berdasarkan latar belakang
yaitu perencanaan pembelajaran, penelitian, rumusan masalah pada
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi penelitian ini meliputi, (1) bagaimanakah
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan keputusan hasil menyusun teks diskusi dan teks ulasan
berpikir secara rasional tentang sasaran siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 1
dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni Singaraja dengan pendekatan saintifik?; (2)
perubahan perilaku serta rangkaian bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran
kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai menyusun teks diskusi dan teks ulasan
upaya pencapaian tujuan tersebut dengan siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 1
memanfaatkan segala potensi dan sumber Singaraja dengan pendekatan saintifik?; (3)
belajar yang ada. Pada silabus terdapat bagaimanakah evaluasi dalam
beberapa bagian penting yang dapat pembelajaran menyusun teks diskusi dan
digunakan dalam proses pembuatan teks ulasan siswa kelas VIII A1 di SMP
dokumen atau hasil akhir perencanaan. Negeri 1 Singaraja dengan pendekatan
Hasil akhir dari proses pengambilan saintifik?.
keputusan tersebut adalah tersusunnya METODE PENELITIAN
dokumen yang berisi tentang hal-hal di atas Rancangan penelitian yang
sehingga selanjutnya dokumen tersebut digunakan dalam penelitian ini adalah
dapat dijadikan sebagai acuan dan rancangan deskriptif kualitatif. Rancangan
pedoman dalam melaksanakan proses ini digunakan sebagai prosedur untuk
pembelajaran yang biasa disebut mengidentifikasi dan mendeskripsikan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran fenomena yang terjadi di lapangan dengan
(RPP). Pelaksanaan pembelajaran adalah apa adanya, tanpa unsur rekayasa.
implementasi dari RPP yang meliputi Rancangan ini dipilih karena sesuai dengan
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan tujuan penelitian, yaitu untuk
kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, guru mendeskripsikan dan menjelaskan tentang
menerapkan pendekatan saintifik dengan pembelajaran menulis teks diskusi dan teks
metode project based learning. Evaluasi ulasan berpendekatan saintifik pada siswa
pembelajaran juga dilakukan, baik saat kelas VIII A1 di SMP Negeri 1 Singaraja.
pembelajaran berlangsung maupun pada Subjek penelitian ini adalah guru
akhir pembelajaran. Evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1
meliputi penilaian sikap religius dan sosial Singaraja, sedangkan objek penelitian ini,
penilaian pengetahuan, dan penilaian yaitu (1) rencana pelaksanaan
keterampilan. penilaian sikap dan pembelajaran menyusun teks diskusi dan
pengetahuan dilakukan ketika teks ulasan siswa kelas VIII A1 di SMP
pembelajaran berlangsung, sedangkan Negeri 1 Singaraja, (2) pelaksanaan
penilaian keterampilan dilakukan saat akhir pembelajaran menyusun teks diskusi dan
pembelajaran, misalnya guru melakukan teks ulasan siswa kelas VIII A1 di SMP
penilaian pada hasil kerja siswa. Negeri 1 Singaraja dengan pendekatan
Adanya rencana pembelajaran, saintifik, (3) evaluasi dalam pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi menyusun teks diskusi dan teks ulasan
pembelajaran, maka proses belajar siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 1
pembelajaran mengenai teks diskusi dan Singaraja dengan pendekatan saintifik.
teks ulasan terlaksana. Dalam Dipilihnya ketiga objek ini karena kajian

50
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

tidak hanya sebatas dokumen yang berupa analisis data yakni reduksi data, penyajian data,
RPP melainkan implementasi dalam dan penarikan simpulan.
pembelajaran juga
Pengumpulan data dalam penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini menggunakan metode dokumentasi, Dari analisis data mengenai
observasi dan wawancara. Data yang pembelajaran menyusun teks diskusi dan teks
ulasan berpendekatan saintifik pada siswa kelas
diperoleh berupa pembelajaran menyusun
VIII A1 di SMP Negeri 1 Singaraja menunjukkan
teks diskusi dan teks ulasan berpendekatan bahwa penerapan pendekatan saintifik terlihat
saintifik pada siswa kelas VIII A1 di SMP dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Negeri 1 Singaraja. Metode dokumentasi ini pembelajaran. Penyusunan RPP disusun sesuai
digunakan peneliti untuk mencari data dengan pedoman penulisan RPP Kurikulum
mengenai rencana pelaksanaan 2013, hanya saja terdapat ketidak sesuaian
pembelajaran menyusun teks diskusi dan alokasi waktu antara RPP dengan Silabus.
teks ulasan siswa kelas VIII A1 di SMP Pedoman penulisan RPP tersebut juga terihat
Negeri 1 Singaraja. Selain itu, metode dari PP no 19 tahun 2015 tentang Standar
dokumentasi juga digunakan untuk mencari Nasional Pendidikan mengenai komponen-
komponen RPP, yaitu identitas, standar
data mengenai evaluasi pembelajaran
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
menyusun teks diskusi dan teks ulasan pembelajaran, materi ajar, metode
siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 1 pembelajaran, kegaitan pembelajaran, penilaian
Singaraja. Dalam metode ini, data-data hasil belajar, dan sumber belajar. Berdasarkan
akan dikumpulkan untuk dapat hasil wawancara yang dilakukan, guru
dipergunakan sebagai bukti atau mengatakan bahwa RPP tersebut disusun
keterangan di dalam melakukan pengkajian bersama dengan MGMP dan guru yang pernah
dan penelaahan, seperti pengkajian pada mengikuti pelatihan. Guru membuat satu buah
RPP maupun silabus yang digunakan guru RPP pada masing-masing materi pokok, hanya
dalam mengajar dan tes yang diberikan saja media yang digunakan diubah supaya
siswa tidak bosan dan memiliki ketertarikan
selama pembelajaran dilaksanakan.
dalam mengikuti pembelajaran. Guru juga
Metode observasi yang peneliti gunakan merancang media pembelajaran berupa video
adalah metode observasi nonpartisipasi. pada materi teks diskusi, dengan tujuan siswa
Metode observasi nonpartisipasi ini peneliti tidak bosan dan dapat menunjukkan tanggapan
pilih agar memperoleh situasi pembelajaran positif terhadap guru.
yang alami yang dilakukan oleh guru dan Pada pelaksanaan pembelajaran
siswa tanpa adanya pengaruh dari pihak menyusun teks diskusi dan teks ulasan
ketiga. Metode wawancara bertujuan untuk dengan pendekatan saintifik memiliki
melengkapi data mengenai pembelajaran sinkronisasi dengan RPP yang dibuat oleh
menulis teks diskusi dan teks ulasan guru. Tujuannya pun telah terpenuhi
berpendekatan saintifik pada siswa kelas dengan adanya panduan kaidah-kaidah
VIII SMP N 1 Singaraja yang belum pendekatan saintifik. Hal tersebut sejalan
diperoleh pada metode lainnya. dengan pernyataan yang dikemukakkan
Pada penelitian ini metode analisis data oleh Permendikbud no. 65 tahun 2013
yang peneliti gunakan adalah metode analisis tentang standar proses pendidikan dasar
data deskriptif kualitatif. Data mentah yang dan menengah yang mengisyaratkan
didapatkan di lapangan sebelum diolah atau
tentang perlunya proses pembelajaran
dianalisis perlu disusun dalam kelompok-
kelompok yang berhubungan atau ditabulasi dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan
(ditabelkan) dan disusun sedemikian rupa saintifik. Dengan demikian, siswa akan
sehingga mudah dibaca, dipahami, dan bisa secara aktif mengonstruksi sendiri konsep,
melayani kebutuhan alat analisis yang hukum, dan prinsip melalui langkah-langkah
digunakan. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran. Hanya saja materi pokok
RPP teks ulasan, pada bagian alat dan

51
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

bahan pembelajaran guru menggunakan pembelajaran dengan materi sebelumnya


LCD, Laptop, dan sound system, dengan tujuan merangsang daya ingat
sementara media pembelajaran yang siswa sekaligus mengecek keaktifan siswa
digunakan hanya berupa teks. yang akan dijadikan penilaian.
Ketidaksesuaian tersebut terjadi karena Guru juga mengumumkan penilaian apa
saat pembelajaran dimulai LCD mengalami saja yang dilakukan agar siswa merasa
kerusakan dan tidak memungkinkan pindah termotivasi mengikuti pembelajaran secara aktif.
kelas. Kelebihan yang terdapat pada Sejalan dengan pendapat Nurgiyantoro (2008)
bahwa penilaian autentik lebih menuntut
kegaiatan ini adalah guru dengan tanggap
pebelajar mendemonstrasikan pengetahuan,
mengganti media pembelajaran supaya keterampilan, dan strategi dengan
proses belajar mengajar tetap berlangsung. mengkreasikan jawaban atau produk. Siswa
Sujana (2015) menemukan hasil penelitian tidak sekedar diminta merespons jawaban
bahwa, pelaksanaan pembelajaran bahasa seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut
Bali di kelas XI MIA SMA Negeri 1 untuk mampu mengkreasikan dan
Singaraja mengacu rencana kegiatan menghasilkan jawaban yang dilatarbelakangi
pembelajaran pada RPP. Persentase oleh pengetahuan teoretis. Bintari (2014) dalam
kesesuaiannya adalah 84% dan tergolong penelitiannya mengungkapkan hasil evaluasi
sangat sesuai dengan prinsip Kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan
pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 di
2013. Beberapa kegiatan yang tidak
kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura hanya berupa
dilakukan, seperti memberikan pertanyaan penilaian hasil pembelajaran yang meliputi
yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya penilaian pengetahuan dan penilaian
dengan materi yang akan dipelajari, keterampilan. Pernyataan tersebut
memfasilitasi siswa mengomunikasikan menunjukkan bahwa bagian evaluasi selalu
teks secara mandiri, dan merangkum atau berkaitan dengan pedoman penilaian. Oleh
menyimpulkan pembelajaran bersama- karena itu, guru wajib menyusun pedoman
sama siswa. Hasil tersebut menunjukkan penilaian sebelum melakukan pembelajaran.
bahwa pelaksanaan pembelajaran tidak Berdasarkan hasil penelitian, secara
selalu memiliki kesesuaian dengan RPP. umum diketahui guru sudah menerapkan
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi siswa pendekatan saintifik melalui perencanaan,
yang membuat guru harus mencari cara pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan
supaya kondisi pembelajaran berlangsung pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah
menyenangkan. Kegiatan evaluasi berpedoman dengan silabus dan pedoman
pembelajaran yang dilakukan guru sejalan penyusunan RPP, yang meliputi identitas
dengan kegiatan pembelajaran yang RPP, KI, KD, indikator, tujuan
dilakukan siswa. Guru mendesain pembelajaran, materi pembelajaran,
pembelajaran berorientasi pada aktivitas langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
siswa. Tugas-tugas yang diberikan oleh penilaian, metode pembelajaran, media
guru menuntut siswa untuk menunjukkan pembelajaran, alat pembelajaran, dan
kinerja nyata pengembangan kompetensi sumber pembelajaran. Pelaksanaan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Seperti, melakukan kegiatan presentasi, sesuai dengan pendekatan yang
tanya jawab, dan menyusun teks kemudian digunakan, yaitu pendekatan saitifik.
mengomunikasikannya. Kegiatan tersebut Pengimplementasian pendekatan saintifik
menuntut siswa untuk tidak sekadar meliputi kegiatan mengamati, menanya,
memahami teori teks diskusi dan teks mendata informasi, menalar, dan
ulasan namun menggunakannya untuk mengomunikasikan. Kelima kegiatan
menjawab pertanyaan dan membuat tersebut sudah berjalan sesuai rencana
produk. Ketika diwawancara guru yang dibuat, hanya saja terdapat
menyatakan kebiasannya mengaitkan ketidaksesuaian alat pembelajaran yang
direncanakan dengan pelaksanaannya.
52
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

Namun, meskipun demikian guru tetap sound system seperti yang tertera di RPP,
dapat menciptakan lingkungan belajar yang melainkan hanya membagikan teks
kondusif baik lingkungan fisik maupun Evaluasi dalam pembelajaran menyusun
psikologis dengan memberikan jenis teks teks diskusi dan teks ulasan siswa kelas VIII A1
di SMP Negeri 1 Singaraja dengan pendekatan
yang berbeda. Seperti yang dikemukakkan
saintifik mencakup penilaian proses dan hasil
oleh Hosman (2014:445), lingkungan pembelajaran. Penilaian proses dan hasil
belajar yang nyaman dan tenang akan kompetensi sikap (religius dan sosial) dilakukan
memberikan energy positif dan selama proses pembelajaran sesuai dengan
menciptakan iklim pembelajaran yang instrumen penilaian sikap. Penilaian proses
kondusif pula. Dengan demikian guru sudah kompetensi pengetahuan dilakukan selama
dapat dikatakan berhasil dalam pembelajaran. Penilaian hasil kompetensi
mengendalikan situasi dan kondisi siswa. pengetahuan dilakukan pada akhir
pembelajaran dalam menyusun teks diskusi dan
PENUTUP eks ulasan, sedangkan penilaian hasil
Rencana pelaksanaan pembelajaran kompetensi keterampilan dilakukan selama
menyusun teks diskusi dan teks ulasan siswa pembelajaran, seperti menilai teks diskusi dan
kelas VIII A1 SMP Negeri 1 Singaraja dengan teks ulasan yang disusun.
pendekatan saintifik disusun berdasarkan Guru perlu menyusun RPP sesuai
komponen dan sistematika RPP Kurikulum 2013 dengan pedoman penulisan RPP,
serta mengacu pada silabus, yaitu identitas, menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran
standar kompetensi, kompetensi dasar, sesuai dengan RPP, dan melakukan evaluasi
indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
metode pembelajaran, kegaitan pembelajaran, Kepala sekolah perlu memberikan
penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. kesempatan kepada guru untuk mengikuti
Namun, terdapat ketidak sesuaian alokasi waktu pelatihan yang berkaitan dengan perencanaan
antara RPP dengan silabus, dengan alasan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
guru hanya mengajarkan KD memahami dan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
menyusun teks saja. Peneliti lain hendaknya melakukan
Pelaksanaan pembelajaran pada materi penelitian sejenis dengan kajian yang lebih luas
pokok teks diskusi sudah menerapkan pada jenjang SD, SMP atau SMA, baik di
pendekatan saintifik. Namun, pada materi pokok daerah perkotaan maupun pedesaan agar dapat
teks ulasan, terdapat ketidaksesuaian antara diketahui secara komprehensif gambaran
pelaksanaan dengan rencana pembelajaran, pembelajaran bahasa Indonesia berpendekatan
yaitu guru tidak menggunakan LCD, laptop, dan saintifik.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Syarwan. 2014. Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan Instruksional
Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan Vol 8, No 2 (2014): September 2014 (halaman
98-108).
Akhadiah, Arsjad, Ridwan. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga
Bintari, Riwan Putri. 2014. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan
Saintifik (Problem Based Learning) Sesuai Kurikulum 2013 di Kelas VII SMP Negeri 2
Amlapura. Jurnal Pendidikan Bahasa, Volume 3 Tahun 2014.
Budiningsih. 2005. Belajar Menulis Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, Oemar. 1992. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika.
Hosman, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor:Ghalia Indonesia.
Iskandarwassid. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Risdakarya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lembar Kerja Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Semester Genap.
53
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia Vol 7 No 2, Oktober 2018

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Muhibbin, M. 2003. Belajar Menulis Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2008. Penilaian Autentik. Jurnal Cakrawala Pendidikan, November
2008, Th. XXVII, No. 3. Tersedia pada
http://eprints.uny.ac.id/1552/1/NOV08BURHAN.pdf. Diakses tanggal 27 Mei 2017,
pukul 09.05 wita.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses. Tersedia pada http://akhmad
sudrajat.files.wordpress.com/2013/06/03-a-salinan-permendikbud-no-65th -2013-ttg-
standar-proses.pdf. Diakses tanggal 23 Desember 2016, pukul 10.00 wita.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Tersedia pada http://akhmadsudrajat .files.wordpress.com/2013/05/pp-nomor-32-
tahun-2013.pdf. Diakses tang- gal 24 Desember 2016, pukul 09.29 wita.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum. Tersedia pada http://
akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/08/permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-
tentang-implementasi-kurikulum.pdf. Diakses tanggal 23 Desember 2016, pukul 12.50
wita.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Tersedia pada http://akhmadsudrajat .files.wordpress.com/2013/05/pp-nomor-32-
tahun-2013.pdf. Diakses tang- gal 24 Desember 2016, pukul 09.29 wita.
Sujana, Komang. 2015. “Pembelajaran Bahasa Bali Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kelas
XI SMA Negeri 1 Singaraja”. Tesis (tidak diterbitkan). Singaraja: Pasca Sarjana
Undiksha.
Sumayasa, I Nyoman. 2015. Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik terhadap Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se-
Gugus VI Kecamatan Abang, Karangasem. Dalam e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 5, nomor 1
Tahun 2015.
Suprihatiningrun, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ruzz
Media.
Surat Edaran Mendikbud No: 179342/MPK/KR/2014. “Perihal Pelaksanaan Kurikulum 2013”.
Tersedia pada www.kemendiknas.go.id/kemendikbud
/sites/default/files/SURAT%20MENTERI.pdf. Diakses tanggal 24 Desember 2016,
pukul 16:00 wita.

54

Anda mungkin juga menyukai