Anda di halaman 1dari 12

Volume 8 Nomor 1, Februari 2018

P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

ANALISIS KESESUAIAN MATERI BUKU TEKS BAHASA


INDONESIA SMP/MTS KELAS VII DENGAN KARAKTERISTIK SISWA
KELAS VII A7 DI SMPN 1 SINGARAJA

Ni Made Gita Pramana1,Sang Ayu Putu Sriasih2, Gede Gunatama3

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:{gitapramananimade@gmail.com,sap.sriasih@yahoo.com,
gedegunatama22@gmail.com }

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kesesuaian materi buku teks Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 dengan tuntutan kurikulum dan (2) Mendeskripsikan kesesuaian
materi buku teks Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 dengan karakteristik siswa
kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja. Subjek pada penelitian ini adalah buku teks Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 edisi revisi, siswa kelas VII A7, dan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia di SMP Negeri 1 Singaraja. Objek penelitian ini adalah materi buku teks bahasa Indonesia
SMP/MTs kelas VII. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi silabus
mata pelajaran bahasa Indonesia jenjang SMP kelas VII. Penelitian ini menggunakan instrument
wawancara untuk mengetahui kesesuaian materi buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII
Kurikulum 2013 dengan karakteristik siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja. Data dianalisis dengan
menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) tedapat beberapa materi yang
kurang sesuai dengan KI 3 dan KI 4 dalam Kurikulum 2013. Di samping itu, peneliti menemukan
kekurangsesuaian pada penilaian autentik kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan.dan (2) materi buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Kurikulum 2013 edisi
revisi 2017 sesuai dengan karakteristik siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja, walaupun belum
secara maksimal. Peneliti berharap peneliti lain dapat melakukan penelitian yang berkaitan dengan
permasalahan tingkat keterbacaan, kemudahan, dan keterpahaman buku teks. Selain itu, objek lain
yang dapat diteliti, yaitu unsur kebahasaan buku teks yang dilihat dari beberapa aspek.

Kata Kunci: materi, kurikulum 2013, karakteristik siswa SMP

Abstract
This research has purposes to (1) describe the suitability of the Indonesian textbook material in the
SMP/MTs at the seventh grade students in the Curriculum 2013 to the curriculum demands, and (2)
describe the suitability of Indonesian textbook material in the SMP/MTs at the seventh grade students
in the Curriculum 2013 to the students’ characteristics of the VII A7 class at SMPN 1 Singaraja. The
subjects of this research are the Indonesian textbook material in the SMP/MTs at the seventh grade
students in the Curriculum 2013 in the revision edition, the students of VII A7 class, and the
Indonesian teacher at SMPN 1 Singaraja. The object of the research is the Indonesian textbook
material in the SMP/MTs at the seventh grade. The method of data collection which is used is the
documentation of Indonesian syllabus at the seventh grade of junior high school method. This

JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 1


Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

research uses interview as the instrument to know the suitability of Indonesian textbook material in
the SMP/MTs at the seventh grade students in the Curriculum 2013 to the students’ characteristics of
the VII A7 class at SMPN 1 Singaraja. The data analysis uses descriptive qualitative technique. The
result of the research are (1) it is found that some materials are not appropriate to the KI 3 and KI 4 in
the curriculum 2013. Beside that, the researcher founds the incompability of the authentic assessment
of knowledge competence to the skill competence, and (2) the Indonesian textbook material in the
SMP/MTs at the seventh grade students in the Curriculum 2013 in the revision edition in 2017 is
appropriate to the students’ characteristics of the VII A7 at SMPN 1 Singaraja, although it is not
maximal. The researcher hopes that the other researchers can do a research which is related to the
problems of reading level, convenience, and the understanding of textbook. Besides, the other objects
that can be investigated are the elements of linguistics textbook that can be seen from some aspects.

Keywords: material, curriculum 2013, the characteristics of junior high school students

PENDAHULUAN Kurikulum 2013 digadang-gadang


Pendidikan adalah usaha sadar memiliki kelebihan dalam mengatasi
dan terencana untuk mewujudkan sejumlah masalah yang dihadapi dunia
suasana belajar dan proses pembelajaran pendidikan. Di samping itu, secara
agar peserta didik aktif mengembangkan konseptual Kurikulum 2013 dicita-citakan
potensi dirinya (Pengertian pendidikan, untuk mampu melahirkan generasi masa
Bab I, 1(1) Undang-undang Sisdiknas No. depan yang cerdas komprehensif, yakni
20 tahun 2003) dalam Utomo Dananjaya tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi
(2013:24). Inilah misi pendidikan yang juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya.
harus diemban oleh seluruh masyarakat Hal tersebut tampak dengan
dan pemerintah Indonesia. Pemerintah terintegrasikannya nilai-nilai karakter ke
dalam otoritasnya berhak menentukan dalam proses pembelajaran, tidak lagi
kebijakan dalam meningkatkan mutu menjadi suplemen seperti dalam
pendidikan, salah satunya merancang dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menentukan kurikulum. (KTSP). KTSP menjadi dasar pijak
Kurikulum mempunyai kedudukan pengembangan kurikulum baru ini, tetapi
sentral dalam pendidikan di Indonesia terdapat berapa terobosan baru, salah
karena kurikulum mengarahkan segala satunya adalah SK dan KD yang berubah
bentuk aktivitas pendidikan untuk menjadi KI dan KD dalam Kurikulum 2013
mencapai tujuan negara, yaitu dirumuskan dan ditetapkan oleh pusat.
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal Ditetapkannya Kurikulum 2013
tersebut terbukti dengan usaha keras tentu mendapat berbagai sambutan dari
kementerian pendidikan yang merancang masyarakat, baik positif maupun negatif.
dan memberlakukan kurikulum sesuai Pendapat positif yang dikemukakan oleh
dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. masyarakat tetang Kurikulum 2013, yaitu
Indonesia sudah beberapa kali mengalami kurikulum ini merupakan terobosan baru
pergantian kurikulum, yaitu pada tahun dan menilai peserta didik secara
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, komprehensip, sehingga lulusan yang
1994, 2004, dan tahun 2006 (Sholeh akan dihasilkan diharapkan sesuai dengan
Hidayat, 2013:1). Perubahan tersebut harapan bangsa (memiliki kecerdasan
merupakan konsekuensi dan implikasi ilmu, mental, serta memiliki keterampilan
terjadinya perubahan sistem politik, sosial yang mumpuni). Akan tetapi, seperti kata
budaya, ekonomi, serta perkembangan pepatah, tak ada gading yang tak retak.
iptek. Perkembangan iptek dewasa ini Pemberlakuan Kurikulum 2013 juga
menjadi dampak yang paling berpengaruh mendapatkan banyak hujatan dan
bagi pendidikan sehingga dirancang dan pandangan negatif. Terlebih lagi,
diberlakukanlah kurikulum tahun 2013 kementerian pendidikan dasar dan
atau disebut Kurikulum 2013. menengah memutuskan meninjau kembali
penggunaan Kurikulum 2013. Kebijakan
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 2
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

tersebut membingungkan semua lapisan peserta didik dalam meringankan beban


masyarakat dan mempertanyakan langkah tersebut dengan menerapkan kebijakan
yang harus diambil selanjutnya. Terutama pengadaan buku teks yang berkualitas.
pada sekolah-sekolah yang sudah Kualitas buku teks harus memperhatikan
menerapkan Kurikulum 2013. Sejalan aspek penting, yaitu kesesuaian materi
dengan hal itu, pemerintah juga harus dengan kurikulum. Bahan ajar merupakan
mempertimbangkan kebutuhan penting salah satu komponen sistem
pendidik dan peserta didik yang dirancang pembelajaran yang memegang peranan
dan dibuat oleh pusat, yaitu buku teks. penting dalam membantu siswa mencapai
Buku teks merupakan salah satu standar kompetensi dan kompetensi dasar
jenis bahan ajar yang dapat dimanfaatkan (Mudlofir, 2011:21). Buku teks juga harus
oleh guru dan siswa dalam proses belajar- memenuhi aspek kesesuaian dengan
mengajar (PBM). Menurut Mudlofir kecukupan materi yang terkandung di
(2011:37) masalah penting yang sering dalamnya, kedalaman materi pengayaan,
dihadapi dalam kegiatan pembelajaran penerapan pendekatan saintifik, dan
adalah memilih atau menentukan materi Penilaian autentik yang tersedia dalam
pembelajaran atau bahan ajar yang tepat buku siswa. Selain itu, buku teks harus
dalam rangka membantu siswa mencapai secara jelas mengomunikasikan informasi,
kompetensi. Mahmood (dalam Mulyasa, konsep, dan pengetahuan sehingga dapat
2011:37) menyatakan pemilihan buku dipahami oleh pendidik dan peserta didik.
yang sesuai adalah proses yang Dengan kata lain buku teks dapat
membutuhkan perhatian. PBM memberi solusi masalah belajar sesuai
berlangsung secara efektif jika ada buku dengan mata pelajaran tertentu, salah
atau bahan ajar. Tidak membawa buku satunya adalah bahasa Indonesia.
siswa keluar, membawa buku siswa Bahasa Indonesia ditempatkan
terancam tidak mendapat uang jajan, sebagai penghela mata pelajaran lain,
karena harga buku yang kurang karena itu bahasa Indonesia digunakan
terjangkau. Setidaknya hal itulah yang sebagai pengantar seluruh mata pelajaran.
menjadi fenomena nyata dalam praktik Apabila peserta didik tidak menguasai
belajar-mengajar jika kebijakan memilih mata pelajaran tertentu harus dipastikan
bahan ajar ditentukan oleh guru. bahwa yang tidak dikuasai adalah salah
Sebuah penelitian menyatakan satu bagian mata pelajaran tersebut,
buku teks yang digunakan di dalam bukan karena kelemahan penguasaan
pembelajaran masih dapat digunakan bahasa pengantar yang dipergunakan.
sebagai sumber media pembelajaran di Sejalan dengan hal itu, disusunlah buku
sekolah namun harus didukung oleh buku- yang berbasis teks, yaitu buku siswa mata
buku lain sehingga materi yang pelajaran bahasa Indonesia untuk
disampaikan dapat mencapai standar SMP/MTs kelas VII. Mengingat pentingnya
kompetensi dan kompetensi dasar. Sholeh kedudukan bahasa Indonesia sebagai
(2006:45) mengemukakan bahwa bahan bahasa pengantar pelajaran lain, maka
pembelajaran yang terdapat dalam buku siswa mata pelajaran bahasa
kurikulum belum sepenuhnya tersaji Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII,
dalam buku ajar. Selain itu terdapat pula seharusnya sudah sesuai dengan
bahan pembelajaran yang tidak terdapat kebutuhan dan tuntutan Kurikulum 2013.
dalam kurikulum namun terdapat dalam Akan tetapi dalam pelaksanaannya, buku
buku ajar. Oleh karena itu, sekolah ini menjadi bahan yang pertama dan satu-
maupun dinas pendidikan harus satunya yang dikeluarkan oleh pemerintah
menyediakan buku teks yang relevan guna mendukung implementasi Kurikulum
dengan kurikulum sehingga buku tersebut 2013 yang sudah diterapkan dibeberapa
dapat meningkatkan kualitas pendidikan. sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah
Akan tetapi dalam implementasi yang yang masih menerapkan Kurikulum
Kurikulum 2013 pemerintah tampaknya 2013 tetap memakai buku teks tersebut
memberi angin segar bagi pendidik dan untuk menghindari kebingungan siswa
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 3
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

dalam memahami materi yang terkandung dipahami siswa. Oleh karena itu, perlu
dalam buku. dilakukan penelitian mengenai analisis
Sejumlah materi yang terkandung kesesuain buku teks siswa ini untuk
dalam buku teks, khususnya buku teks mengetahui kesesuaian materi dengan
bahasa Indonesia Kelas VII seyogianya perkembangan siswa sehingga menjadi
sudah sesuai dengan kurikulum dan pertimbangan bagi guru dalam memilih
karakteristik siswa. Akan tetapi beberapa variasi bahan ajar.
siswa, bahkan guru mengeluhkan sulitnya Penelitian ini akan dilakukan di
memahami beberapa materi dalam buku kelas VII A7 karena pada kelas tersebut
teks siswa Kurikulum 2013. Di samping itu, rata-rata kemampuan akademik siswa
siswa dituntut membaca, membaca, dan berada pada level menengah. Pendapat
membaca, serta dituntut berperan aktif yang diuraikan siswa di kelas VII A7
dalam proses pembelajaran. digunakan untuk memperkuat data
Kenyataannya beberapa sekolah belum kesesuaian buku teks dengan karakteristik
terbiasa dengan proses belajar-mengajar siswa. Selain itu, peneliti melakukan
dalam rangka menerapkan Kurikulum batasan terhadap kesesuaian materi
2013, khususnya sekolah yang baru dengan karakteristik siswa. Karakteristik
mendapat sosialisasi mengenai Kurikulum yang dimaksud adalah karakteristik siswa
2013. Akibatnya, Kurikulum 2013 tidak kelas VII yang memasuki fase remaja
berlaku secara menyeluruh disemua awal. Danim (2011:29) mengatakan
sekolah di Indonesia. bahwa masa remaja merupakan masa
Untuk menjawab masalah transisi, yaitu periode peralihan antara
kesesuaian materi dalam buku teks siswa masa kanak-kanak dan dewasa. Periode
dengan karakteristik perkembangan siswa, ini memiliki ciri khas yang disebut masa
peneliti perlu melakukan penelitian karena pubertas. Pada periode ini siswa mulai
kesesuaian materi dengan buku teks menunjukkan proses pertumbuhan dan
dengan karakteristik siswa akan perkembangan yang sangat signifikan.
berdampak baik bagi guru dan siswa Akan tetapi peneliti membatasi masalah
dalam pemanfaatan buku teks sebagai penelitian pada karakteristik kognitif siswa,
sumber belajar mengajar. Oleh karena itu, afektif, dan psikomotor siswa. Penelitian
peneliti mengangkat masalah yang ini akan menganalisis kesesuaian materi
berjudul “Analisis Kesesuaian Materi Buku dengan kurikulum (terdapat pada silabus)
Teks Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas dan karakteristik siswa, sehingga masalah
VII Kurikulum 2013 dengan Karakteristik yang diangkat peneliti merupakan
Siswa Kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja”. masalah yang benar-benar baru.
Peneliti memilih melakukan penelitian di Penelitian yang berjudul “Analisis
SMP Negeri 1 Singaraja karena salah satu Kesesuaian Materi Buku Teks Bahasa
sekolah yang masih menerapkan Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kurikulum
Kurikulum 2013 adalah SMPN 1 Singaraja. 2013 dengan Karakteristik Siswa Kelas VII
Mengutip salah satu berita Buleleng A 7 di SMPN 1 Singaraja” perlu dilakukan
Round Up tentang kurikulum 2013, karena dapat memperluas wawasan
Kadisdik Buleleng Dewa Manuaba penelitian yang telah ada. Di samping itu,
menyatakan bahwa SMPN 1 Singaraja penelitian mengenai analisis kesesuaian
merupakan salah satu sekolah yang materi yang terkandung dalam buku siswa
menerapkan Kurikulum 2013 sebagai pilot jarang ada yang meneliti. Terdapat
project. Dari observasi awal, SMPN 1 penelitian sejenis dengan penelitian yang
Singaraja memakai buku teks yang akan peneliti lakukan. Penelitian sejenis
diterbitkan oleh pemerintah sebagai tersebut adalah yang oleh Ni Nyoman
sumber utama bagi guru dan siswa. Akan Trenis pada tahun 2012 yang berjudul
tetapi, menurut penuturan salah satu “Kesalahan Bahasa Indonesia dalam Buku
mahasiswa yang telah melakukan PPL- Teks ‘IPS Terpadu’ Karya Tim Abdi Guru
Real di SMP tersebut, beberapa materi Penerbit Erlangga”. Penelitian tersebut
dalam buku teks siswa masih agak sulit dirancang dalam bentuk penelitian
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 4
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek masalah penelitian. Subjek penelitian ini
penelitian tersebut adalah Buku Teks IPS adalah guru bahasa Indonesia dan siswa
Terpadu Karya Tim Abdi Guru Penerbit kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja.
Erlangga. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang peneliti lakukan berfokus
mahasiswa Undiksha tersebut bertujuan pada kesesuaian materi buku teks siswa
menemukan kesalahan bahasa dalam dengan perkembangan kognitif, afektif,
buku teks tersebut. Penelitian lainnya dan psikomotor siswa. Penelitian
adalah yang dilakukan oleh Amrih mengenai analisis kesesuaian materi
Prayoga pada tahun 2011 yang berjudul dengan perkembangan siswa ini berbeda
“Analisis Kelayakan Isi Buku Teks dan belum pernah diteliti. Dengan
Pelajaran Fisika SMA”. Penelitian ini demikian, penelitian ini penting dilakukan
menggunakan rancangan penelitian untuk seseorang yang berkecimpung di
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian bidang pendidikan, khususnya pendidik
tersebut adalah Buku Teks Pelajaran dalam memilih bahan ajar, salah satunya
Fisika SMA. Penelitian yang dilakukan adalah buku teks.
oleh mahasiswa IAIN Walisongo Hasil dari penelitian ini diharapkan
Semarang tersebut bertujuan memberikan manfaat bagi pemerintah,
mendeskripsikan kesesuaian buku teks guru bahasa Indonesia, mahasiswa,
pelajaran fisika SMA yang diterbitkan oleh peneliti lain.
beberapa penerbit. Selain itu, penelitian
sejenis mengenai kesesuaian materi buku METODE PENELITIAN
teks juga dilakukan Halida Eka Nurmutia Penelitian ini menggunakan
pada tahun 2013 yang berjudul “Analisis rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian
Materi, Penyajian, dan Bahasa Buku Teks ini dapat mengklarifikasi mengenai
Matematika Kelas X Di Kabupaten kesesuaian materi buku teks bahasa
Rembang Tahun Ajaran 2012/2013”. Indonesia SMP/MTs kelas VII Kurikulum
Penelitian ini menggunakan rancangan 2013 dengan karakteristik siswa kelas VII
penelitian deskriptif kualitatif. Subjek A7 di SMPN 1 Singaraja.
penelitian tersebut adalah Buku Teks Subjek dalam penelitian ini adalah
Matematika Kelas X di Kabupaten buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs
Rembang tahun Ajaran 2012/2013. kelas VII Kurikulum 2013, siswa kelas VII
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa A7 di SMPN 1 Singaraja dan guru mata
UNES tersebut menggunakan rancangan pelajaran bahasa Indonesia kelas VII A7
penelitian deskriptif kuantitatif dan di SMPN 1 Singaraja. Objek penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan materi, adalah kesesuaian materi buku bahasa
penyajian, dan bahasa buku teks tersebut. Indonesia SMP/MTs Kurikulum 2013
Ketiga penelitian di atas memiliki dengan tuntutan kurikulum dan
persamaan dengan penelitian yang karakteristik siswa kelas VII A7 di SMPN 1
dilakukan peneliti. Persamaan tersebut Singaraja.
adalah sama-sama mengkaji buku teks Penelitian ini mengunakan satu
dan menggunakan rancangan penelitian metode pengumpulan data, yaitu metode
deskriptif kualitatif, khususnya pada dokumentasi, wawancara, dan kuesioner.
penelitian kedua dan ketiga. Walaupun Metode dokumentasi ini digunakan untuk
terdapat persamaan ada persamaan memperoleh data tentang kesesuaian
antara ketiga penelitian di atas, tampak materi buku teks bahasa Indonesia
jelas lebih banyak perbedaannya. SMP/MTs kelas VII dengan tuntutan
Perbedaannya adalah penelitian pertama Kurikulum 2013 dan kesesuaian materi
menggunakan rancangan penelitian buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs
deskriptif kualitatif dan kuantitatif, kelas VII dengan karakteristik siswa kelas
sedangkan penelitian ini menggunakan VII A7 di SMPN 1 Singaraja. Adapun
penelitian deskriptif kualitatif. dokumen dalam penelitian ini berupa
Perbedaannya juga terletak pada subjek silabus dan nilai yang ditunjukkan oleh
penelitian, lokasi penelitian, dan rumusan guru dalam pembelajaran. Dalam
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 5
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

penelitian ini, metode observasi digunakan siswa bahasa Indonesia dengan tuntutan
untuk memperoleh data mengenai Kurikulum 2013 dan karakteristik siswa
kesesuaian buku teks bahasa Indonesia SMP kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja
SMP/MTs kelas VII dengan tuntutan
dipaparkan dengan cara deskriptif
Kurikulum 2013. Metode wawancara
dalam penelitian ini bertujuan untuk kualitatif, sesuai dengan rancangan
mengakuratkan data mengenai penelitian ini. Penarikan simpulan didasari
kesesuaian materi buku teks bahasa oleh data yang didapatkan dalam
Indonesia SMP/MTs dengan karakteristik menganalisis kesesuaian buku teks serta
siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja. hasil wawancara siswa kelas VII A7 dan
Instrumen pada metode ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia
pedoman wawancara.
yang mengajar di kelas tersebut.
Instrumen yang digunakan adalah
lembar observasi, pedoman wawancara,
dan daftar cocok. Lembar observasi HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk memperoleh data Hasil Penelitian
mengenai rumusan masalah pertama, Peneliti menganalisis kesesuaian
pedoman wawancara digunakan untuk silabus dengan materi buku teks bahasa
memperoleh gambaran tentang rumusan Indonesia untuk siswa SMP/MTs kelas VII
masalah ke dua. Sedangkan daftar cocok Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Buku
atau ceklis digunakan untuk menambah teks bahasa Indonesia untuk siswa kelas
keakuratan data yang diperoleh dari hasil VII Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 dibagi
observasi dan wawancara. menjadi delapan bab. Kedelapan bab
D Metode analisis data yang tersebut memuat materi yang berbeda-
digunakan dalam penelitian ini adalah beda. Untuk menganalisis materi pada
teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs
data dalam penelitian ini mencakup empat kelas VII Kurikulum 2013 edisi revisi 2017,
tahap, yaitu (1) reduksi data, (2) peneliti menggunakan instrumen pedoman
triangulasi (3) penyajian data, dan (4) observasi. Instrumen ini peneliti sesuaikan
penarikan simpulan. dengan Silabus Kurikulum 2013, karena
Reduksi data dilakukan mulai dari melalui Kompetensi Inti dan silabus, buku
pengumpulan data mengenai analisis teks tersebut dapat dibuat dan diterbitkan.
Berikut adalah hasil penelitian yang
kesesuaian materi buku teks bahasa
diperoleh melalui observasi mengenai
Indonesia SMP/MTs kelas VII edisi revisi kesesuaian materi buku teks siswa
dengan tuntutan Kurikulum 2013 dan bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII
karakteristik siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 dengan
Singaraja. Setelah data terkumpul, tuntutan Kurikulum 2013, khususnya KI,
selanjutnya data tersebut diringkas KD, Pembelajaran Saintifik, dan Penilaian.
kembali untuk memilih data-data yang (Tabel hasil observasi terlampir)
Dari empat KI yang dimuat dalam
diperlukan dan menghilangkan data-data
silabus, materi dalam buku teks sudah
yang tidak diperlukan. Peneliti melakukan sesuai dengan KI 1 dan KI 2, karena
pengumpulan data dengan triangulasi, pembelajaran dan penilaian KI 1 KI 2
maka peneliti mengumpulkan data yang dilesapkan pada KI 3 dan KI 4. Akan tetapi,
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu materi dalam buku teks kurang sesuai
mengecek kredibilitas data dengan dengan KI 3 dan KI 4. Kekurangsesuaian
tersebut tercermin pada beberapa materi
berbagai teknik pengumpulan data dari
yang kurang sesuai dengan KD.
berbagai sumber data. Data-data disajikan Terdapat empat materi yang
dalam bentuk uraian singkat, bagan, tabel, kurang sesuai dengan KD. KD-KD
dan sejenisnya. Pada tahap ini, data tersebut, yaitu KD 3.3 pada bab 2, KD 3.9
mengenai kesesuaian materi buku teks pada bab 5, KD 3.11 pada bab 6, dan KD
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 6
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

4.4 pada bab 2. Keempat materi tersebut walapun tidak semua bab mengarahkan
kurang sesuai karena tidak dimuat dalam siswa untuk melakukan keduanya. Akan
buku teks. tetapi, terdapat materi pada beberapa bab
Selanjutnya, kesesuaian materi yang kurang sesuai dengan karakteristik
dengan komponen pendekatan saintifik siswa, yaitu materi pada bab 1, 3, 4, 7,
sudah sangat sesuai dengan tuntutan dan 8 tidak dapat mengarahkan siswa
silabus. Semua komponen pendekatan untuk memahami hal yang bersifat
saintifik menjadi unsur utama yang imajinatif, materi pada bab 5 dan 8 tidak
dilakukan dalam proses belajar-mengajar. dapat mengarahkan siswa untuk
Terakhir, hasil penelitian mengenai menelaah dan menyunting melalui contoh
penilaian autentik, semua bab dalam buku yang ada pada buku, dan materi pada bab
teks sudah sesuai dengan penilaian 1,5,6, dan 8 tidak dapat mengarahkan
kompetensi sikap. Penilaian autentik siswa untuk membuat rekonstruksi teks
kompetensi pengetahuan kurang sesuai, melalui membandingkan teks lain.
karena hanya terdapat tes tulis dan
penugasan saja pada semua bab. Pembahasan
Selanjutnya, penilaian kompetensi Sesuai dengan hasil yang
keterampilan pada bab 1 sudah sesuai, dipaparkan di atas, dapat disebutkan
sedangkan penilaian kompetensi bahwa ada beberapa temuan yang
keterampilan pada bab 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 diperoleh dalam penelitian ini. Temuan-
kurang sesuai karena hanya terdapat tes temuan yang dimaksud adalah (1) materi
praktik saja, serta penilaian kompetensi buku teks bahasa Indonesia kelas VII
keterampilan pada bab 8 juga kurang sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum,
sesuai karena memuat tes praktik dan walaupun beberapa materi kurang sesuai
proyek. KI yang tercermin dalam KD dan
Data mengenai kesesuaian materi beberapa penilaian autentik tidak dimuat
buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs dalam buku teks dan (2) materi buku teks
Kelas VII dengan karakteristik siswa kelas bahasa Indonesia kelas VII kurang
VII A 7 di SMPN 1 Singaraja, khususnya dengan karakteristik siswa kelas VII A 7 di
dengan siswa di kelas tersebut. Siswa di SMPN 1 Singaraja.
kelas VII A 7 berjumlah 32 orang, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sedangkan bab yang dipelajari siswa, dipaparkan sebelumnya, materi pada buku
yaitu sampai bab V. Oleh karena itu, hasil teks bahasa Indonesia kelas VII sudah
wawancara guru akan melengkapi sesuai dengan tuntutan kurikulum,
jawaban siswa.. walaupun beberapa materi kurang sesuai
Berdasarkan hasil wawancara, KI yang tercermin dalam KD dan
materi semua bab sudah sesuai dengan beberapa penilaian autentik tidak dimuat
pertanyaan 3, 4, 6, dan 9, tetapi materi dalam buku teks. Kesesuaian materi
tersebut kurang sesuai dengan pertanyan dengan KI 1 dan KI 2, yaitu sudah sesuai,
nomor 1, 2, 5, 7, 8, dan 10. Selain itu, karena KI 1 dan KI 2 merupakan
materi semua bab sudah mengarahkan kompetensi yang dicapai melalui
siswa untuk berpikir secara deduktif pembelajaran tidak langsung (indirect
induktif, walaupun hanya satu cara saja teaching). Hal tesebut merujuk pada
yang muncul pada beberapa bab. Hal lampiran nomor 2 Permendikbud nomor
tersebut juga tercermin dalam kesesuaian 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan
materi dengan karakter mengarahkan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa
siswa untuk memiliki 16 sikap positif, Indonesia SMP/MTs. Di samping itu,
walapun hanya disampaikan secara penilaian terhadap sikap spiritual dan
tersirat dan di beberapa bab tidak seluruh sikap sosial dilakukan sepanjang proses
sikap dapat dipelajari siswa. Selain itu, pembelajaran berlangsung dan berfungsi
melalui mempelajari materi dalam buku sebagai pertimbangan guru dalam
teks, siswa sudah dapat memproduksi mengembangkan karakter peserta didik
teks secara mandiri dan berkelompok, lebih lanjut. Sedangkan kesesuaian materi
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 7
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

dengan KI 3 dan KI 4 tercermin dalam KD- saat mengajar dan apabila digunakan
KD yang merupakan penjabaran dari KI maka susunannya tidak harus berurutan
tersebut. (dimuat dalam http://kreatifitastanpabatas
Terdapat 16 KD yang dimuat dalam 17.blogspot.co.id/2017/08/9-perubahan-
silabus SMP/Mts kelas VII Kurikulum 2013 k13-kurikulum-2013-update.html).
edisi revisi 2017. Hampir semua materi Selain itu, dari hasil observasi mengenai
dan KD sudah sesuai, tetapi empat di penilaian autentik khususnya penilaian
antaranya kurang sesuai. Materi tersebut sikap, materi pada buku teks sudah sesuai
tidak dimuat dalam buku teks, sehingga dengan penilaian sikap. Penilaian sikap KI
materi tersebut harus ditambahkan oleh 1 dan KI 2 pada Kurikulum 2013 edisi
guru yang bersangkutan dengan cara revisi sudah ditiadakan di setiap mata
menjelaskan kepada murid mengguakan pelajaran, tetapi penilaian sikap lebih
contoh-contoh kalimat atau teks. Pertama, terfikus pada mata pelajaran agama dan
pada bab 2 khususnya materi mengenai PPKN namun KI tersebut tetap
kalimat tidak langsung tidak terdapat dicantumkan pada RPP. Akan tetapi,
dalam buku teks, sehingga materi tersebut dalam silabus yang peneliti gunakan untuk
kurang sesuai dengan KD 3.3 menganalisis kesesuaian materi dengan
(Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi Kurikulum 2013, masih dicantumkan
(cerita fantasi) yang dibaca dan didengar.) penilaian sikap (berupa penilaian
Kedua, pada bab 2 khususnya materi observasi dan jurnal). Hal tersebut
mengenai ejaan dan tanda baca yang menjadi bahan untuk mengembangkan
digunakan dalam menyunting teks fantasi sikap spiritual dan sikap sosial dengan
tidak dimuat pada bab ini, tetapi dimuat memerhatikan karakteristik, kebutuhan,
pada bab 1 dan itu pun tidak lengkap, dan kondisi siswa. Di samping itu, dalam
sehingga materi tersebut kurang sesuai Permendikbud no. 24 tahun 2016 bahwa
dengan KD 4.4 (Menyajikan gagasan penumbuhan dan pengembangan
kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara kompetensi sikap dilakukan sepanjang
lisan dan tulis dengan memperhatikan proses pembelajaran berlangsung dan
struktur dan penggunaan bahasa.). Ketiga, dapat digunakan sebagai pertimbangan
pada bab 5 materi pada buku teks kurang guru dalam mengembangkan karakter
sesuai dengan KD 3.9 (Mengidentifikasi siswa lebih lanjut. Artinya, hasil dari
informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) penilaian sikap menjadi salah satu
dari puisi rakyat (pantun, syair, dan penentu bagi siswa untuk dapat naik ke
bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca kelas selanjutnya.
dan didengar.) karena materi mengenai Selanjutnya, kesesuaian materi dengan
kalimat pernyataan tidak dimuat dalam penilaian kompetensi pengetahuan. Dari
buku teks. Terakhir, materi buku teks pada ketiga komponen penilaian, hanya
bab 6 kurang sesuai dengan KD 3.11 penilaian tes tulis dan penugasan saja
(Mengidentifikasi informasi tentang fabel/ yang sesuai dengan silabus, sedangkan
legenda daerah setempat yang dibaca tes lisan tidak dicantumkan dalam buku
dan didengar.) karena materi mengenai teks. Kurniawan (2015:92) menyatakan
kata kerja tidak terdapat dalam buku teks. bahwa penilaian pengetahuan dilakukan
Dari hasil observasi mengenai kesesuaian dengan dua cara, yaitu tes dan nontes.
materi buku teks dengan pembelajaran Teknik tes dilakukan dengan dua cara,
khususnya pendekatan saintifik dapat yaitu tes tulis dan tes lisan, sedangkan
disimpulkan bahwa materi pada semua nontes dilakukan dengan cara penugasan.
bab sudah sesuai dengan komponen Jika dikaitkan dengan materi dalam buku
saintifik. Akan tetapi, komponen atau teks, tidak ada instrumen yang
unsur pendekatan saintifik tidak tersusun mengarahkan guru untuk menilai siswa
secara berurutan. Hal tersebut sejalan dengan cara tes lisan.
dengan perubahan Kurikulum 2013 tahun Melalui hasil observasi mengenai
2017 yang menyatakan bahwa pedekatan kesesuaian materi dengan penilaian
saintifik bukanlah satu-satunya metode kompetensi keterampilan dapat
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 8
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

disimpulkan bahwa materi dalam buku guru menjawab “sesuai” sebanyak 7,57%,
teks kurang sesuai dengan penilaian sedangkan siswa dan guru menjaawab
kompetensi keterampilan melalui proyek “kurang sesuai” sebanyak 2,43%. Hasil
dan portofolio. Padahal penilaian penelitian tersebut menunjukkan materi
kompetensi sikap dapat dilakukan melalui dalam buku teks mengarahkan siswa
tiga cara, yaiu tes praktik, proyek, dan untuk dapat menarik kesimpulan.
portofolio. Perubahan Kurikulum 2013 Kesesuaian materi buku teks
edisi revisi 2017 memuat “penghitungan dengan karakteristik siswa kelas VII A 7
nilai keterampilan ditotal (praktik, dan guru mata pelajaran di kelas tersebut
produk/proyek, dan portofolio) dan diambil menunjukkan tanggapan yang beragam.
nilai rata-rata. Oleh karena itu, materi Pada pertanyaan keempat, sebanyak
pada buku teks kurang sesuai dengan 83,33% menjawab “sesuai”, sedangkan
penilaian kompetensi keterampilan karena sebanyak 16,67% menjawab “kurang
tidak semua bab mencantumkan sesuai”. Dengan demikian, materi dalam
instrument yang menilai siswa melalui buku teks belum secara maksimal
membuat proyek dan portofolio. mengarahkan siswa memiliki kecerdasn
Berdasarkan hasil wawancara ganda.
yang telah dipaparkan pada subbab Kesesuaian selanjutnya, yaitu
sebelumnya, siswa di kelas VII A 7 menyatakan bahwa materi buku teks
berjumlah 32 siswa dan bab yang sudah sesuai dengan karkteristik siswa
dipelajari, yaitu bab I sampai bab V. Pada SMP kelas VII A7. Sebanyak 86,67%
bab 1 sampai bab V tersebut, jawaban siswa dan guru yang menjawab “sesuai”
siswa dan guru akan dijumlahkan, jika sedangkan sebanyak 13,33% siswa dan
jawaban siswa dan guru menyatakan iya guru menjawab “kurang sesuai”. Melalui
dengan alasan sesuai maka bobot nilainya persentase tersebut, materi dalam buku
1, jika jawabannya iya tetapi alasan teks sudah sesuai dengan karakteristik
kurang sesuai maka bobot nilainya 0,5, siswa. Materi dalam buku teks dapat
serta jika tidak sesuai maka nilainya 0. mengarahkan siswa untuk memiliki 16
Berikut adalah hasil wawancara siswa dan sikap positif.
guru di kelas VII A7 mengenai kesesuaian Materi buku teks sudah sesuai
materi buku teks bahasa Indonesia kelas dengan karakteristik siswa terdapat dalam
VII edisi revisi dengan karakteristik siswa. pertanyaan keenam. Sebanyak 95,15%
Pada pertanyaan pertama siswa siswa dan guru menjawab “sesuai”,
dan guru memberi jawaban “sesuai” sedangkan 4,85% siswa dan guru
sebanyak 95,45% serta siswa dan guru menjawab “kurang sesuai”. Hal tersebut
yang memberi jawaban “kurang sesuai” berarti materi pada buku teks bahasa
sebanyak 4,55%. Artinya, materi pada Indonesia kelas VII edisi revisi sudah
buku teks sesuai dengan karakteristik sesuai dengan karakteristik siswa, yaitu
siswa, yaitu mengarahkan siswa untuk mengarahkan siswa untuk dapat
dapat berpikir secara deduktif dan induktif. memadukan keterampilan yang sudah
Selanjutnya, materi buku teks dimiliki dengan keterampilan yang
masih sesuai dengan karakteristik siswa. dicontohkan guru.
Siswa dan guru menjawab “sesuai” Pada pertanyaan selanjutnya
sebanyak 86,66%, sedangkan siswa dan menunjukkan sebanyak 92,12% siswa dan
guru yang menjawan “tidak sesuai” guru menjawab “sesuai”, sedangkan
sebanyak 13,34%. Hasil tersebut sebanyak 7,88%. Melalui hasil tersebut
menunjukkan materi dalam buku teks materi buku teks bahasa Indonesia revisi
belum maksimal dalam mengarahkan 2017 sesuai dngan karakteristik siswa
siswa untuk memahami hal yang bersifat SMP kelas VII A7. Melalui materi dalam
imajinatif. buku teks siswa dapat memproduksi teks
Hasil wawancara pada soal ketiga secara mandiri maupun berkelompok.
menunjukkan materi buku teks sesuai Pada pertanyaan kedelapan,
dengan karakteristik siswa. Siswa dan didapatkan persentase sebagai berikut.
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 9
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

Sebanyak 87,27% meyatakan “sesuai”, guru menyatakan materi buku teks


sedangkan sebanyak 12,73% menyatakan “kurang sesuai”. Sebanyak 50% guru
“tidak sesuai”. Hal tersebut menunjukkan menyatakan materi pada buku teks belum
materi dalam buku teks sesuai dengan dapat mengarahkan siswa untuk memiliki
karakteristik siswa. Dengan mempelajari semua kecerdasan pada kecerdasan
materi pada buku teks, siswa dapat ganda.
menelaah dan menyunting melalui contoh Materi pada bab 6, 7, dan 8 sudah
yang ada dalam buku. mengarahkan siswa untuk memiliki 16
Selain itu, kesesuaian materi buku sikap positif, yaitu 100% guru menyatakan
teks dengan karakteristik siswa sudah sesuai dengan pertanyaan kelima. Begitu
sangat sesuai. Hal tersebut tercermin pula dengan pertanyaan keenam dan
dalam hasil persentase berikut. Sebanyak ketujuh, sebanyak 100% guru menyatakan
95,75% siswa dan guru menjawab materi pada bab 6, 7, dan 8 sudah
“sesuai”, sedangkan sebanyak 4,25% mengarahkan siswa untuk dapat
menjawab kurang sesuai. Melalui hasil memadukan keterampilan yang dimiliki
tersebut dapat diartikan bahwa materi guru dan siswa dan memproduksi teks
dalam buku teks sudah sesuai dengan secara mandiri.
karakteristik siswa, yaitu mengarahkan Pada pertanyaan selanjutnya
siswa untuk dapat merevisi teks sesuai menunjukkan sebanyak 100% guru
dengan struktur teks tersebut. menyatakan materi pada bab 6 dan 7
Terakhir, kesesuaian materi buku “sesuai” dengan karakteristik siswa,
teks bahasa Indonesia revisi 2017 dengan sedangkan materi pada bab 8 tidak dapat
karakteristik siswa menunjukkan hasil mengarahkan siswa untuk menelaah dan
sesuai. Sebanyak 84,84% siswa dan guru menyunting teks.
menyatakan “sesuai”, sedangkan 15,16% Pada pertanyaan kesembilan,
siswa dan guru menyatakan “tidak sesuai”. materi pada bab 6,7, dan 8 sesuai dengan
Dengan demikian, terdapat beberapa karakteristik siswa. Sebanyak 100% guru
siswa yang belum dapat membuat menyatakan materi pada bab tersebut
rekonstruksi teks melalui membandingkan dapat mengarahkan siswa untuk dapat
teks lain. merevisi teks sesuai dengan strukturnya.
Di samping data-data tersebut, Terakhir, sebanyak 100% guru
pertanyaan yang dijawab oleh guru kelas menyatakan materi pada bab 7 “sesuai
VII A7 melengkapi data kesesuaian materi dengan buku teks, sedangkan materi pada
buku teks bahasa Indonesia kelas VII bab 6 dan 8 tidak dapat mengarahkan
pada bab 6, 7, dan 8. Berikut adalah hasil siswa untuk membuat rekonstruksi teks
presentasenya. Pada pertanyaan pertama, melalui membandingkan unsur-unsurnya.
bab enam dan delapan sebanyak 50% Secara umum dapat disimpulkan
guru menyatakan “kurang sesuai”, bahwa materi buku teks bahasa Indonesia
sedangkan bab 7 sebanyak 100% guru edisi revisi sudah sesuai dengan tuntutan
menyatakan “sesuai”. Selanjutnya, materi Kurikulum 2013 (khususnya silabus
pada bab 6 sudah “sesuai”, sebanyak bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII)
100% guru menyatakan materi tersebut dan sudah sesuai dengan karakteristik
dapat mengarahkan siswa untuk siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja.
berimajinasi. Sedangkan materi pada bab Walaupun beberapa materi kurang sesuai
7 dan 8 tidak dapat mengarahkan siswa dengan kedua hal tersebut, sudah
untuk berimajinasi. seyogianya guru sebagai fasilitator dalam
Hasil wawancara pada soal ketiga pembelajan dapat mengolah dan
menunjukkan materi bab 6, 7, dan 8 pada mengembangkan materi ajarnya sendiri.
buku teks sesuai dengan karakteristik Terkait dengan hal tersebut, model silabus
siswa. Sebanyak 100% guru menyatakan mata pelajaran bahasa Indonesia
materi pada bab tersebut sudah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengarahkan siswa untuk dapat menarik tahun 2017 menyatakan bahwa buku
kesimpulan. Pada pertanyaan keempat, merupakan bahan ajar dan sumber
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 10
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

informasi. Namun buku bukan satu- untuk melakukan penelitian sejenis terkait
satunya sumber belajar yang dapat dengan permasalahan tingkat
digunakan di kelas. Guru dapat keterbacaan, kemudahan, dan
menyesuaikan materi buku teks dengan keterpahaman buku teks. Selain itu, objek
kondisi sekitar, model pembelajaran, dan lain yang dapat diteliti, yaitu unsur
karateristik siswa. kebahasaan buku teks yang dilihat dari
beberapa aspek.
SIMPULAN DAN SARAN
Ada beberapa hal yang menjadi Daftar Pustaka
simpulan dalam penelitian ini. Pertama, Danim, Sudarwan. 2013. Perkembangan
permasalahan pertama mengenai Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
kesesuaian materi buku teks siswa Daryanto, Aris Dwicahyono.2014.
bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Pengembangan Perangkat
Kurikulum 2013 edisi 2017 dengan Pembelajaran: Silsbus, RPP, PHB,
tuntutan kurikulum terletak pada KI, KD, Bahan Ajar. Yogyakarta: Gava
dan penilaian otentik. Tedapat beberapa Media.
materi yang kurang sesuai dengan KI 3 Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan
dan KI 4 dalam Kurikulum 2013. Hal Kurikulum Baru. Bandung: Remaja
tersebut tercermin dalam KD 3.3, 3.9, Rosdakarya.
3.11 dan 4.3 dalam Kurikulum 2013 Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia
(terdapat pada bab 2, 5, dan 6). Di Edisi Revisi. (tidak diterbitkan).
samping itu, peneliti menemukan Mudlofir, A, (2011). Aplikasi
kekurangsesuaian pada penilaian autentik Pengembangan Kurikulum Tingkat
kompetensi pengetahuan dan kompetensi Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar
keterampilan.. dalam Pendidikan Agama Islam.
Kedua, permasalahan kedua Jakarta: Raja Grafindo Persada.
mengenai kesesuaian materi buku teks Mulyasa. 2011. Bahan Ajar untuk Siswa.
bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII Surabaya: Kata Pena.
Kurikulum 2013 edisi 2017 dengan Nurmutia, Halida Eka. 2013. Analisis
karakteristik siswa kelas VII A7 di SMPN 1 Materi, Penyajian, dan Bahasa Buku
Singaraja terletak pada aspek Teks Matematika Kelas X Di
kognitif/pengetahuan, aspek afektif/sikap, Kabupaten Rembang Tahun Ajaran
dan aspek psikomotor/keterampilan. 2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan).
Materi buku teks bahasa Indonesia Semarang: UNESA.
SMP/MTs kelas VII Kurikulum 2013 edisi Prayoga, Amrih. 2011. Analisis Kelayakan
2017 sesuai dengan karakteristik siswa Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA.
kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja, Skripsi (tiak diterbitkan). Semarang:
walaupun belum secara maksimal. Karena IAIN Walisongo.
terdapat beberapa karakteristik yang Sholeh, K. (2006). Relevansi Materi
belum berkembang pada semua siswa Pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas VII A7 di SMPN 1 Singaraja. dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia
Berdasarkan temuan-temuan 1 untuk SMK/MAK Kelas X Terbitan
dalam penelitian ini, terdapat beberapa Depdiknas dengan Kurikulum
saran yang dapat disampaikan. (1) Para Tingkat Satuan Pendidikan. Skripsi
penulis buku sebaiknya lebih teliti dalam (tidak diterbitkan). Purworejo :FKIP
menyusun buku, sehingga menghasilkan Universitas Muhammadiyah
buku yang lebih berkualitas lagi. Di Purworejo.
samping itu, guru diharapkan menyiasati Sriasih, Sang Ayu Putu. 2012. Telaah
ketidaksesuaian dan kekurangsesuaian Buku Teks. Modul (tidak diterbitkan).
buku teks dengan menggunakan teks atau Singaraja: Undiksha.
buku lain, sehingga siswa mampu Trenis, Ni Nyoman. 2012. Kesalahan
mencapai kompetensi yang diharapkan Bahasa Indonesia dam Buku Teks
oleh guru. (2) Peneliti lain diharapkan ‘IPS Terpadu’ Karya Tim Abdi Guru
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 11
Volume 8 Nomor 1, Februari 2018
P-ISSN : 2614-4743 (cetak) dan e-ISSN : 2614-2007 (online)

Penerbit Erlangga. Skripsi (tidak Model Silabus Mata Pelajaran Bahasa


diterbitkan). Singaraja: Udiksha. Indonesia SMP/MTs 2017.
Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. https://forumgurunusantara.blogspot.
2013. Perkembangan Peserta Didik. com/2016/09/download-silabus-
Jakarta: Rajawali Pers. smpmts-kurikulum-2013.html.
Diakses pada tanggal 18 Januari
Daftar Laman 2018.
Lampiran permendikbud nomor 24 tahun Nurmutia, Halida Eka. 2013.
2016. www.google.com. Diakses pada
https://agungagmi.blogspot.co.id/201 tanggal 19 Juni 2014.
7/05/lampiran-permendikbud-nomor- Perubahan K13 (Kurikulum 2013 Update
24-tahun.html. Diakses pada tanggal Tahun 2017).
2 Februari 2018. https://kreatifitastanpabatas17.blogs
Lidwita. 2015. pot.co.id/2017/08/9-perubahan-k13-
http://www.slideshare.net/lidwita/24- kurikulum-2013-update.html.
analisis-buku-guru-dan-siswa-mapel- Diakses pada tanggal 2 Fenruri 2018.
rev-35113361. Diakses pada tanggal Prayoga, Amrih. 2011. www.google.com.
26 Februari 2015. Diakses pada tanggal 19 Juni 2014.

JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNDIKSHA 12

Anda mungkin juga menyukai