ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319
Abstrak
Studi kasus ini berfokus pada pembelajaran menulis teks eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 di
SMA N I Surakarta . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan strategi studi
kasus terpancang tunggal. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, analisis dokumen,
dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap perencanaan pembelajaran
menulis teks eksposisi, guru melakukan langkah pengkajian terhadap silabus. Berdasarkan silabus
tersebut kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru bahasa Indonesia
di SMA Negeri I Surakarta sudah memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap. Perangkat
pembelajaran tersebut yaitu: (1) silabus Revisi Kurikulum 2013 dari pemerintah; (2) RPP menulis
teks eksposisi dengan komponen yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016; dan (3)
Analisis SKL, KI dan KD. Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran, pembelajaran menulis
eksposisi dengan menerapkan strategi pembelajaran Think, Talk, Write serta memanfaatkan
penggunaan media audio visual. Sedangkan pada tahap penilaian pembelajaran telah mengacu
pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 yang menekankan penilaian proses pembelajaran dan
hasil belajar menulis teks eksposisi.
Abstract
This case study focuses on learning how to write expository texts based on Curriculum 2013 in SMA
N I Surakarta. This research uses descriptive qualitative method, with single staged case study
strategy. Data collection techniques used are observation, document analysis, and in-depth
interviews. The results showed that in the planning stage of learning how to write expository texts,
the teacher conducted a study on the syllabus. Based on the syllabus, the teacher then developed the
Learning Implementation Plan (RPP). BahasaIndonesia teachers in SMA Negeri I Surakarta
already have complete learning tools. Their learning tools are: (1)revised syllabus of Curriculum
2013 from the government; (2) lesson Plan on how to write expository text with components in
accordance with Permendikbud Number 22 of 2016; and (3) analysis of Graduates Competency
Standard, Core Competency and Basic Competency. In the implementation stage of the learning
process, learning how to write expository text is done by applying the learning strategy Think, Talk,
Write and utilizing the use of audio visual media. While in the learning assessment stage, The
activity has been referring to Permendikbud Number 23 of 2013 which emphasizes the assessment of
learning process and the result of learning to write expository text.
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran disusun secara sistematis sehingga proses
serta cara yang digunakan sebagai pembelajaran berlangsung secara optimal
pedoman penyelenggaraan kegiatan dalam arti tujuan pembelajaran tercapai
belajar mengajar. sesuai dengan yang diharapkan.
Kurikulum yang merupakan Berdasarkan Permendikbud Nomor
penjabaran dari tujuan pendidikan 22 Tahun 2016, perencanaan
menjadi landasan program pembelajaran. pembelajaran dirancang dalam bentuk
Upaya untuk mewujudkan tujuan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
pendidikan tersebut akan tercermin Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
melalui proses pendidikan. Sedangkan Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
penilaian merupakan salah satu kegiatan meliputi analisis silabus untuk menyusun
yang dilakukan untuk mengukur dan RPP, pembuatan RPP yang disesuaikan
menilai tingkat pencapaian kurikulum dan dengan pendekatan yang sesuai,
berhasil tidaknya proses pembelajaran penentuan media dan sumber belajar,
yang dilakukan guru. Hal ini semakin serta perencanaan penilaian.
mempertegas bahwa kurikulum, proses Perencanaan pembelajaran guru
pembelajaran, dan penilaian merupakan bahasa Indonesia di SMA Negeri I
tiga hal yang saling berkaitan. Surakarta dimulai dengan mengkaji
Berdasarkan hal di atas, untuk silabus yang telah disiapkan oleh tim
mengetahui sejauh manakah tingkat pengembang kurikulum, baik di tingkat
keberhasilan pembelajaran menulis teks pusat maupun wilayah, kemudian
eksposisi di SMA Negeri I Surakarta, menyusun Rencana Pelaksanaan
maka perlu diamati dan dianalisis mulai Pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP
dari tahap perencanaan, pelaksanaan berdasarkan Permendikbud Nomor 22
hingga evaluasinya. Tahun 2016.
Penyusunan RPP secara operasional
Perencanaan Pembelajaran Menulis telah memuat: (a) identitas RPP yang
Teks Eksposisi di SMA Negeri I meliputi sekolah, mata pelajaran,
Surakarta pada Kurikulum 2013 kelas/semester, materi pokok, alokasi
Perencanaan pembelajaran waktu; (b) tubuh RPP yang meliputi
merupakan suatu aktivitas pengambilan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
keputusan secara rasional mengenai Indikator, tujuan pembelajaran, materi
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu pembelajaran, metode pembelajaran,
yaitu berupa adanya perubahan perilaku media, alat, dan sumber pembelajaran,
dan rangkaian kegiatan pembelajaran langkah- langkah kegiatan pembelajaran,
dalam rangka pencapaian tujuan dan penilaian; (c) penutup RPP yang
pembelajaran yang dengan meliputi pengesahan dan lampiran.
memanfaatkan segala potensi dan sumber Perencanaan pembelajaran berupa
belajar yang ada (Sanjaya, 2011:15). RPP yang dikembangkan oleh guru telah
Perencanaan pembelajaran merupakan berdasarkan silabus. Kompetensi dasar
tahapan awal dari poses pembelajaran. dalam pembelajaran menulis teks
Morrison, dkk (dalam Gafur, 2012:3) eksposisi adalah mengembangkan isi
menyatakan “Instructional design is a (pemasalahan, argumen, pengetahuan,
strategic planning of a course. It is a dan rekomendasi) teks eksposisi secara
blueprint that you design and follow. It lisan / tulis. Pada setiap KD
helps us connect all the dots to form a dikembangkan indikator. Hasil penelitian
clear picture of teaching and learning menunjukkan indikator yang dirumuskan
events”. Desain pembelajaran merupakan oleh guru sudah memenuhi tiga kriteria
pola atau rancangan pembelajaran yang utama, yaitu dirumuskan dengan kalimat
208 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319
atau mampu menguasai strategi dalam tayangan, dan hal-hal yang tidak dipahami
mengajar di kelas (Satini, 2016: 165). dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Strategi pembelajaran yang dipilih Tahap Talk (berbicara/ berdiskusi),
oleh guru bahasa Indonesia di SMA merupakan tahapan siswa untuk
Negeri I Surakarta adalah strategi memaparkan hasil penyelidikannya pada
pembelajaran think, talk, write (TTW). tahap pertama. Pada tahap ini siswa
Think, Talk, Write (TTW) adalah strategi merefleksikan, menyusun, serta menguji
pembelajaran yang memfasilitasi latihan ide-ide melalui kegiatan diskusi
berbahasa secara lisan dan menulis bahasa kelompok. Kemajuan cara berbicara
tersebut secara lancar (Huda, 2015: 218- siswa dapat dilihat dari percakapan yang
220). Campbell (1969) menyatakan “a dihasilkan siswa saat mereka bertukar
talk-write strategy would give student pendapat pada saat mereka berdiskusi,
social-vocal reinforcement from their maupun pada saat siswa melakukan
peer”. Melalui penggunaan strategi refleksi terhadap kegiatan diskusi yang
berbicara dan menulis maka akan telah mereka lakukan.
memberi vokal sosial dari kelompoknya. Tahap yang terakhir adalah tahap
Pernyataan di atas menunjukkan Write. Pada tahap write, siswa
bahwa dengan strategi pembelajaran think mengungkapkan argumentasinya dalam
talk write, siswa akan mampu untuk bentuk tulisan. Argumentasi ini diperoleh
mengembangkan kemampuannya baik dari kegiatan pertama dan kedua yang
dalam berbicara maupun menulis. Hal ini telah dilampaui pada tahapan sebelumnya.
disebabkan siswa mendapatkan respon Karya yang ditulis berisi landasan konsep
positif dari temannya berupa penguatan yang digunakan, hubungan dengan materi
dari pasangannya. Implikasi berikutnya sebelumnya, dan jalan keluar yang
siswa semakin dapat mengembangka ditawarkan.
potensi yang mereka miliki. Melalui pemilihan strategi ini telah
Strategi TTW mendorong siswa terbukti mampu menarik antusiasme
untuk berpikir, berbicara, dan kemudian siswa sehingga guru tidak mendominasi
menuliskan suatu topik tertentu. Strategi pembelajaran. Guru juga menyisipkan
ini digunakan untuk memengaruhi dan penanaman pendidikan karakter secara
memanipulasi ide-ide sebelum tidak langsung pada setiap kegiatan
menuangkannya ke dalam tulisan. Strategi belajar. Pada tahap akhir pelaksanaan
ini juga membantu siswa dalam pembelajaran guru bahasa Indonesia SMA
mengumpulkan dan mengembangkan ide Negeri 1 Surakarta melakukan post
melalui percakapan terstruktur. test,menyimpulkan pembelajaran bersama
Strategi TTW memiliki prosedur siswa, memberikan umpan balik terhadap
berpikir (think), berbicara atau berdiskusi proses dan hasil pembelajaran, dan
(talk), dan menulis (write). Tahap memberikan tugas. Tugas akhir yang
pertama, Think (berpikir), dapat dilihat diberikan kepada siswa adalah menulis
dari proses kegiatan siswa menyimak teks eksposisi dengan tema pendidikan,
tayangan media audio visual berupa ekonomi, lingkungan, dan sosial. Terlebih
tayangan demonstrasi buruh tanggal 1 dahulu guru dan siswa menyepakati
Mei 2017 yang ditayangkan oleh guru bersama mengenai prosedur penulisan
pada saat proses pembelajaran. Pada tahap tugas dan waktu pengumpulannya.
ini siswa secara individu memikirkan
permasalahan yang diangkat dalam Penilaian Pembelajaran Menulis Teks
demontrasi tersebut,membuat catatan Eksposisi di SMA Negeri I Surakarta
kecil tentang ide-ide yang terdapat pada pada Kurikulum 2013
rekap sikap siswa pada saat proses tepat dan inovatif untuk menarik minat
pembelajaran di kelas berlangsung. dan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis teks eksposisi.
Hambatan dan Solusi yang Dilakukan
Guru untuk Mengatasi Hambatan SIMPULAN
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Berdasarkan hasil penelitian yang
di SMA N I Surakarta pada Kurikulum telah didapatkan, simpulan yang
2013 didapatkan adalah yaitu pada tahap
Pembelajaran menulis teks eksposisi perencanaan pembelajaran menulis teks
yang sesuai dengan Kurikulum 2013 di eksposisi, terlebih dahulu guru melakukan
SMA Negeri I Surakarta sudah berjalan langkah pengkajian terhadap silabus.
dengan baik, tetapi masih ditemukan Berdasarkan silabus tersebut kemudian
berbagai hambatan baik yang dialami menyusun Rencana Pelaksanaan
oleh siswa maupun oleh guru. Tentunya Pembelajaran (RPP). Guru bahasa
hambatan-hambatan tersebut bisa Indonesia di SMA Negeri I Surakarta
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. sudah memiliki perangkat pembelajaran
Hambatan yang ditemui oleh guru yang lengkap. Perangkat pembelajaran
bahasa Indonesia yaitu: (1) keterbatasan tersebut yaitu: (1) silabus Revisi
penjelasan mengenai teks eksposisi dalam Kurikulum 2013 dari pemerintah; (2) RPP
buku teks terbitan pemerintah. Dalam menulis teks eksposisi dengan komponen
buku teks didominasi latihan soal dan yang sesuai dengan Permendikbud Nomor
contoh langsung dari teks eksposisi; (2) 22 Tahun 2016; dan (3) Analisis SKL, KI
referensi teori mengenai teks eksposisi dan KD.
dalam beberapa sumber berbeda-beda Pelaksanaan proses pembelajaran
sehingga guru masih mengalami dengan menerapkan strategi pembelajaran
kebingungan untuk mengembangkan Think, Talk, Write serta memanfaatkan
bahan ajar. Hal ini mengakibatkan penggunaan media audio visual. Penilaian
kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajaran juga telah mengacu pada
bahan ajar menjadi terlambat. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013
Hambatan yang dialami oleh siswa yang menekankan penilaian proses
meliputi minat dan motivasi belajar pembelajaran dan hasil belajar menulis
menulis peserta didik. Minat dan motivasi teks eksposisi. Penilaian proses
siswa untuk menulis masih rendah. Hal pembelajaran menekankan pada motivasi
terebut karena keterampilan menulis tidak belajar siswa, sedangkan penilaian hasil
bisa diajarkan secara instan. Menulis yang belajar siswa dengan mengambil produk
baik membutuhkan proses dan belajar tulisan eksposisi yang dihasilkan oleh
secara terus menerus, sehingga siswa.
didapatkan hasil yang memuaskan.
Langkah yang dapat dilakukan oleh UCAPAN TERIMA KASIH
guru untuk mengatasi permasalahan Penelitian dan penyusunan artikel
dalam pembelajaran menulis teks jurnal ini tidak terlepas dari bantuan
eksposisi yaitu: (1) guru melakukan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
kerjasama dengan peneliti untuk mencari penulis mengucapkan terima kasih kepada
referensi pembelajaran tentang teks :
eksposisi yang sesuai dengan Kurikulum 1. Prof. Dr. Andayani, M.Pd, selaku
2013; (2) referensi berupa jurnal Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia,
penelitian untuk memperluas wawasan FKIP Pascasarjana UNS Surakarta
guru mengenai teks eksposisi; (3) sekaligus dosen pembimbing yang
menentukan strategi pembelajaran yang
212 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319