Anda di halaman 1dari 13

JURNAL GRAMATIKA

ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

STUDI KASUS PEMBELAJARANMENULIS TEKS EKSPOSISI BERDASARKAN


KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Yustina Dwinuryati1, Andayani2, Retno Winarni3


1
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia,
email: iyang.yustina@yahoo.com
23
Dosen Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia’
email : Andayani. @staf uns.ac.id2
email: winarniuns.@yahoo.com3
Submitted: 08-09-2017, Reviewed: 16-10-2017, Accepted:01-10-2017
http://dx.doi.org/10.22202/JG.2017.V3i2.2053

Abstrak
Studi kasus ini berfokus pada pembelajaran menulis teks eksposisi berdasarkan Kurikulum 2013 di
SMA N I Surakarta . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan strategi studi
kasus terpancang tunggal. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, analisis dokumen,
dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap perencanaan pembelajaran
menulis teks eksposisi, guru melakukan langkah pengkajian terhadap silabus. Berdasarkan silabus
tersebut kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru bahasa Indonesia
di SMA Negeri I Surakarta sudah memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap. Perangkat
pembelajaran tersebut yaitu: (1) silabus Revisi Kurikulum 2013 dari pemerintah; (2) RPP menulis
teks eksposisi dengan komponen yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016; dan (3)
Analisis SKL, KI dan KD. Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran, pembelajaran menulis
eksposisi dengan menerapkan strategi pembelajaran Think, Talk, Write serta memanfaatkan
penggunaan media audio visual. Sedangkan pada tahap penilaian pembelajaran telah mengacu
pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 yang menekankan penilaian proses pembelajaran dan
hasil belajar menulis teks eksposisi.

Kata kunci : menulis, teks eksposisi, Kurikulum 2013

Abstract
This case study focuses on learning how to write expository texts based on Curriculum 2013 in SMA
N I Surakarta. This research uses descriptive qualitative method, with single staged case study
strategy. Data collection techniques used are observation, document analysis, and in-depth
interviews. The results showed that in the planning stage of learning how to write expository texts,
the teacher conducted a study on the syllabus. Based on the syllabus, the teacher then developed the
Learning Implementation Plan (RPP). BahasaIndonesia teachers in SMA Negeri I Surakarta
already have complete learning tools. Their learning tools are: (1)revised syllabus of Curriculum
2013 from the government; (2) lesson Plan on how to write expository text with components in
accordance with Permendikbud Number 22 of 2016; and (3) analysis of Graduates Competency
Standard, Core Competency and Basic Competency. In the implementation stage of the learning
process, learning how to write expository text is done by applying the learning strategy Think, Talk,
Write and utilizing the use of audio visual media. While in the learning assessment stage, The
activity has been referring to Permendikbud Number 23 of 2013 which emphasizes the assessment of
learning process and the result of learning to write expository text.

203 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

Keywords: writing, expository text, 2013 Curriculum

PENDAHULUAN dalam rangka peningkatan kualitas


Pelaksanaan proses pendidikan pendidikan di Indonesia
membutuhkan sebuah kurikulum. (Indriyanto,2012:442). Langkah ini sesuai
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dengan tujuan pendidikan yang ingin
pelaksanaan pendidikan untuk dicapai dalam pendidikan nasional.
mewujudkan tujuan pendidikan, memberi Perubahan kurikulum dari waktu ke
pedoman dan petunjuk tentang jenis, waktu merupakan tuntutan perubahan dari
lingkup, urutan isi, dan proses pendidikan. berbagai segi dalam kehidupan
Dengan kata lain kurikulum merupakan masyarakat yang terjadi secara dinamis.
syarat mutlak bagi penyelenggaraan Kebijakan perubahan kurikulum
pendidikan (Sukmadinata ,2015:3). Wiles ini membawa banyak konsekuensi.
dan Bondi (dalam Wolven 2013:5) Sebagai kurikulum baru, Kurikulum 2013
menjelaskan bahwa kurikulum berarti dalam pelaksanaannya tentu mengalami
sebagai “tujuan yang diharapkan atau hambatan. Kesenjangan antara harapan
seperangkat nilai yang dapat diaktifkan pelaksanaan di lapangan terus dievaluasi
melalui proses perkembangan, memuncak oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan
di dalam pengalaman-pengalaman bagi dengan terbitnya beberapa Peraturan
para siswa”. “Curriculum today is more of Menteri yang baru sebagai bukti terus
a “desired goal or setof values that can dilakukannya penyempurnaan tehadap
be activated through adevelopment kurikulum ini. Perubahan kurikulum
process, culminating in experiencesfor tentunya akan membawa perubahan
learners” dalam implementasinya.
Hingga tahun 2013 Indonesia telah Implementasi Kurikulum 2013
mengalami beberapa pergantian yang baru dilaksanakan tersebut tentunya
kurikulum. Perubahan kurikulum ini masih menemui banyak kendala, baik
merupakan sebuah bentuk perkembangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
sebuah kurikulum dengan tujuan untuk penilaian yang berpengaruh terhadap
perbaikan proses sebuah pembelajaran jalannya pelaksanaan kurikulum di
seperti pendapat Wiles dan Bondi (dalam sekolah. Ketiga komponen tersebut
Wolven 2013:6) yang menyatakan bahwa merupakan satu kesatuan yang saling
perkembangan kurikulum adalah berkaitan dan memengaruhi. Kendala
organisasi dan persiapan akan apa yang yang muncul dapat berasal dari siswa,
akan diajarkan dalam masa pembelajaran guru maupun kendala luar lainnya seperti
di sekolah.“Curriculum development is sarana dan prasarana, sumber belajar,
the organization andpreparation of what waktu pembelajaran, dan lain sebagainya.
will be taught in the upcomingschool Dengan demikian dibutuhkan strategi
year. Sutopo (2012:93) menyatakan untuk mengatasi kendala-kendala
bahwa perubahan dan penyempurnaan tersebut.
kurikulum harus dilaksanakan Perubahan mendasar pembelajaran
menyesuaikan perkembangan sosial, bahasa Indonesia terjadi pada paradigma
ekonomi, politik serta perkembangan penetapan satuan kebahasaan yang
dalam bidang ilmu pengetahuan dan menjadi basis materi pembelajaran.
teknologi. Perubahan pada materi tersebut,
Pengembangan Kurikulum 2013 membawa dampak pada perubahan
merupakan hasil kebijakan intervensi metode pembelajaran. Adapun satuan

204 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

bahasa yang menjadi basis kemampuan menulis lebih sulit untuk


pembelajarannya adalah teks. dikuasai (Tarigan, 2008:8). Menulis
Pembentukan tekstergantung kepada didaulat sebagai keterampilan yang paling
situasi saat bahasa itu digunakan, di sulit dikuasai oleh peserta didik.
dalamnya terdapat ragam bahasa yang Kenyataan inilah yang menyebabkan
menjadi latar belakang teks tersebut kegiatan menulis harus sering dilatihkan
muncul (Mahsun, 2014:31 ). secara terus menerus dan diasah mulai
Pembelajaran bahasa Indonesia dari tahap awal hingga akhir. Freedman
dengan berdasarkan teks bertujuan untuk dan Daiute (2015:85) mengatakan
mengemban fungsi bahasa sebagai “Writing instruction focuses on processes
sumber untuk mengaktualisakan diri that engage writers in stating and
penggunanya pada konteks sosial budaya following goals, defining the relevant
dan akademik. Hal ini menyebabkan strategies to meet goals, and deliberately
pembelajaran bahasa Indonesia delaying editing until late in the process.”
hendaknya menyesuaikan dengan konteks Sehingga keterampilan menulis yang baik
penggunaannya. Pembelajaran bahasa tidak serta-merta didapatkan dari dalam
Indonesia berbasis teks didasarkan pada diri siswa seperti bakat yang telah dibawa
prinsip : (1) bahasa dipandang sebagai sejak lahir. Seseorang akan menjadi
teks; (2) pemilihan bentuk kebahasaan terampil dan lihai dalam menulis apabila
untuk mengungkapkan makna; (3) bahasa orang tersebut menulis secara berulang-
bersifat fungsional; (4) bahasa merupakan ulang (Ramadhanti, 2017:28).
sarana pembentukan kemampuan berpikir. Menurut Andayani (2015:193-
Bahasa Indonesia dipandang sebagai 194) secara teoretis, prosedur menulis
wahana untuk mengekspresikan yang berkembang saat ini adalah menulis
pemikiran, baik secara lisan maupun model proses, yang meliputi tahap
tulisan (Nur’Aini, dkk, 2015:2). pramenulis, pengedrafan, merevisi,
Pembelajaran bahasa Indonesia mengedit, dan mempublikasikan. Menulis
diarahkan untuk dapat menguasai empat merupakan kegiatan yang membutuhkan
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, perencanaan untuk melakukannya karena
membaca, berbicara, dan menulis. menulis merupakan sebuah proses yang
Pelaksanaan pembelajaran bahasa dilaksanakan melalui serangkaian
Indonesia memiliki tujuan agar siswa kegiatan, dengan demikian menulis
memperoleh pengalaman menggunakan seyogyanya direncanakan terlebih dahulu
bahasa Indonesia secara memadai, baik (Hendriyanto, 2013:33).
secara lisan maupun tulisan. Menulis di Salah satu bentuk teks yang
satu sisi memiliki manfaat yang sangat diajarkan dalam pembelajaran di Sekolah
penting bagi perkembangan dan Menengah Atas adalah teks eksposisi.
aktualisasi diri siswa. Pada sisi lain Eksposisi atau pemaparan adalah salah
pelaksanaannya menuntut lebih banyak satu bentuk karangan yang bertujuan
persyaratan kebahasaan maupun yang untuk menjelaskan suatu pokok pikiran
lain. Huy (2015:54) berpendapat,menulis untuk memperluas cakrawala pengetahuan
adalah kegiatan proses berpikir yang pembacanya (Keraf, 2007:3). Hal senada
rumit dimana memerlukan pengetahuan diungkapkan olehDalman (2016:119)
seseorang, kemampuan dasar yang yang berpendapat bahwa karangan
dimiliki, strategi, serta kemampuan untuk eksposisi dipergunakan untuk
mengkoordinir proses yang terdiri dari memaparkan pengetahuan dan
banyak bagian. pengalaman si penulis yang diperolehnya
Dibandingkan dengan tiga dari kajian pustaka atau lapangan dengan
kemampuan berbahasa lainnya, tujuan untuk menambah wawasan atau
205 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

pengetahuan si pembaca tentang suatu pembelajaran, dan (4) menetapkan norma-


hal, tidak untuk memengaruhi norma dan batas keberhasilan.
pembacanya namun hanya memaparkan Strategi mengajar juga berarti
pengetahuan saja agar wawasan si tindakan guru melaksanakan rencana
pembaca tentang suatu hal bertambah. mengajar (Sudjana, 2014:147).Pernyataan
Eksposisi atau paparan juga itu mengandung pengertian sebagai usaha
diartikan jenis tulisan atau penuturan yang guru dalam menggunakan beberapa
mengemukakan pendapat atau gagasan variabel pengajaran (tujuan, bahan,
mengenai suatu fakta, gejala, atau metode dan alat, serta evaluasi). Strategi
kejadian dengan jelas, yang seringkali mengajar merupakan sebuah tindakan
juga berlebihan jelasnya (Murtono, nyata seorang guru di kelas dalam
2014:37). Untuk memperjelas apa yang mengimplementasikan cara tertentu agar
dikemukakan tersebut, biasanya disertai proses pembelajaran berlangsung secara
dengan alat penjelas, misalnya grafik, efektif dan efisien. Lebih lanjut dijelaskan
statistik, denah, peta dan sebagainya. Pada bahwa ada tiga hal pokok yang harus
tipe teks ini, berisi paparan gagasan atau diperhatikan guru dalam melaksanakan
usulan sesuatu yang bersifat pribadi, itu strategi mengajar, yaitu : (1) tahapan
sebabnya teks ini sering juga disebut mengajar, (2) penggunaan model atau
sebagai teks argumentasi satu sisi pendekatan mengajar, dan (3) penggunaan
(Mahsun, 2014:31). prinsip mengajar.
Pembelajaran bahasa Indonesia Strategi pembelajaran bahasa
dalam Kurikulum 2013 memegang peran Indonesia adalah cara yang tepat untuk
penting sebagai wahana pengetahuan menyampaikan dan melaksanakan
(Subyantoro, 2014:184). Lebih lanjut aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa bahasa memungkinkan (Andayani, 2015:119). Lebih lanjut
suatu bidang ilmu terbina dan dijelaskan bahwa strategi pembelajaran
berkembang dengan baik. Kenyataan ini bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan
berimplikasi pada pemilihan bahan ajar menjadi tiga jenis yaitu: (1) strategi
yang sesuai dengan karakter Kurikulum penyampaian isi pembelajaran, (2)
2013 yaitu bahan ajar yang strategi penyampaian pembelajaran dan
memungkinkan siswa berekspresi secara (3) strategi pengelolaan pembelajaran .
bebas dan kreatif melalui pilihan tugas Ketiganya sangat berperan dalam proses
dan teks yang bersifat aktual dan baru pembelajaran.
(new information). Di pihak guru sebagai Studi kasus terhadap
fasilitator pembelajaran di kelas implementasi Kurikulum 2013 sangat
pemberlakuan Kurikulum 2013 menuntut menarik dan penting karena penelitian ini
kemampuan guru untuk memilih dan mengkaji peristiwa proses pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran yang bahasa Indonesia. Penelitian mengenai
tepat. penerapan Kurikulum 2013 pernah
Strategi pembelajaran bisa dilakukan oleh Sasmita Candrawati, Moh
diartikan sebagai pola-pola umum Rochmadi, Nugraheni Eko Wardhani
kegiatan pengajar dan peserta didik dalam pada tahun 2015 yang dimuat dalam
mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk Jurnal Basastra. Hasil penelitiannya
mencapai tujuan yang digariskan (Sufanti, menemukan bahwa: (1) perencanaan
2014:26). Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran menulis cerpen sudah sesuai
pembelajaran, yaitu: (1) mengidentifikasi dengan Kurikulum 2013 ; (2) pelaksanaan
apa yang diharapkan, (2) memilih sistem pembelajaran secara garis besar sesuai
pendekatan, (3) memilih dan menerapkan dengan perencanaan pembelajaran; (3)
prosedur, metode, dan teknik
206 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

ditemukan kendala yang dihadapi dalam beberapa kendala dalam proses


pembelajaran cerpen di kelas pembelajaran. Penelitian dilaksanakan
Hal mendasar yang membedakan selama 5 bulan pada semester gasal.
penelitian ini dengan penelitian di atas Penelitian menggunakan
terletak pada objek kajian yang diteliti. pendekatan penelitiankualitatif deskriptif.
Penelitian ini fokus pada komponen- Moleong (2016:5) menjelaskan bahwa
komponen yang berkaitan langsung dalam penelitian kualitatif adalah penelitian
proses pembelajaran atau kegiatan belajar yang menggunakan pendekatan
mengajar (KBM), khususnya naturalistik untuk mencari dan
pembelajaran pada menulis teks eksposisi. menemukan pemahaman terhadap suatu
Penulis merumuskan penelitian ini dengan fenomena dalam suatu latar dengan
mengangkat judul Studi Kasus konteks tertentu. Strategi yang digunakan
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi adalah studi kasus terpancang tunggal.
Berdasarkan Kurikulum 2013 di Sekolah Hal ini berdasarkan pendapat Sutopo
Menengah Atas. Pemilihan sekolah ini (2006:39) yang menyatakan studi kasus
didasarkan pada pertimbangan bahwa terpancang tunggal merupakan studi kasus
sekolah ini merupakan sekolah yang telah yang sudah menentukan fokus penelitian
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan variabel utama yang akan dikaji
sejak tahun pertama pelaksanaan berdasarkan pada tujuan dan minat
Kurikulum 2013 di Kota Surakarta, penelitinya. Penelitian ini difokuskan
sehingga menjadi sekolah rujukan. pada satu kasus saja yaitu pembelajaran
Penelitian ini akan menghasilkan potret menulis eksposisi sesuai Kurikulum 2013
proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMA N I Surakarta.
khususnya pada keterampilan menulis Data diperoleh dari kegiatan
teks eksposisi mulai dari perencanaan belajar mengajar di kelas, dokumen, dan
pembelajaran menulis teks eksposisi, dari informan yang berasal dari guru dan
pelaksanaan pembelajaran menulis teks siswa. Pengumpulan data dilakukan
eksposisi, kendala yang timbul dalam dengan teknik pengamatan langsung di
pembelajaran menulis teks eksposisi,dan kelas, analisis terhadap dokumen, dan
upaya yang dilakukan guru untuk intervieuw secara mendalam. Untuk
mengatasi kendala yang ditemui dalam memvalidasi data digunakan triangulasi
pembelajaran menulis teks eksposisi. sumber data, triangulasi metode, dan
revieuw informan. Data dianalisis dengan
METODE PENELITIAN model interaktif.
Penelitian tentang pembelajaran
menulis teks eksposisi pada Kurikulum HASIL DAN PEMBAHASAN
2013 dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pembelajaran adalah suatu proses
Surakarta yang terletak di Jalan kombinatif yang interaktif dari berbagai
Monginsidi Nomor 40, Kelurahan komponen yang terlibat dalam
Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota pembelajaran untuk mencapai tujuan
Surakarta Provinsi Jawa Tengah pada pembelajaran yang telah ditetapkan
tahun pelajaran 2017/2018. Pemilihan (Dirman dan Cicih Juarsih, 2014:3).
SMA N I Surakarta sebagai tempat Untuk itu, pelaksanaan pembelajaran
penelitian, karena SMA N I Surakarta harus memiliki tujuan yang jelas, agar
merupakan sekolah rujukan, yang cita-cita bangsa dapat terwujud sesuai
diharapkan dapat menjadi sekolah model dengan yag diharapkan. Undang-Undang
dalam proses pembelajaran maupun Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sikdiknas
prestasi yang diraih oleh sekolah, namun mengatakan bahwa kurikulum adalah
dalam kenyataannya masih ditemui seperangkat rencana dan pengaturan
207 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran disusun secara sistematis sehingga proses
serta cara yang digunakan sebagai pembelajaran berlangsung secara optimal
pedoman penyelenggaraan kegiatan dalam arti tujuan pembelajaran tercapai
belajar mengajar. sesuai dengan yang diharapkan.
Kurikulum yang merupakan Berdasarkan Permendikbud Nomor
penjabaran dari tujuan pendidikan 22 Tahun 2016, perencanaan
menjadi landasan program pembelajaran. pembelajaran dirancang dalam bentuk
Upaya untuk mewujudkan tujuan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
pendidikan tersebut akan tercermin Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
melalui proses pendidikan. Sedangkan Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
penilaian merupakan salah satu kegiatan meliputi analisis silabus untuk menyusun
yang dilakukan untuk mengukur dan RPP, pembuatan RPP yang disesuaikan
menilai tingkat pencapaian kurikulum dan dengan pendekatan yang sesuai,
berhasil tidaknya proses pembelajaran penentuan media dan sumber belajar,
yang dilakukan guru. Hal ini semakin serta perencanaan penilaian.
mempertegas bahwa kurikulum, proses Perencanaan pembelajaran guru
pembelajaran, dan penilaian merupakan bahasa Indonesia di SMA Negeri I
tiga hal yang saling berkaitan. Surakarta dimulai dengan mengkaji
Berdasarkan hal di atas, untuk silabus yang telah disiapkan oleh tim
mengetahui sejauh manakah tingkat pengembang kurikulum, baik di tingkat
keberhasilan pembelajaran menulis teks pusat maupun wilayah, kemudian
eksposisi di SMA Negeri I Surakarta, menyusun Rencana Pelaksanaan
maka perlu diamati dan dianalisis mulai Pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP
dari tahap perencanaan, pelaksanaan berdasarkan Permendikbud Nomor 22
hingga evaluasinya. Tahun 2016.
Penyusunan RPP secara operasional
Perencanaan Pembelajaran Menulis telah memuat: (a) identitas RPP yang
Teks Eksposisi di SMA Negeri I meliputi sekolah, mata pelajaran,
Surakarta pada Kurikulum 2013 kelas/semester, materi pokok, alokasi
Perencanaan pembelajaran waktu; (b) tubuh RPP yang meliputi
merupakan suatu aktivitas pengambilan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
keputusan secara rasional mengenai Indikator, tujuan pembelajaran, materi
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu pembelajaran, metode pembelajaran,
yaitu berupa adanya perubahan perilaku media, alat, dan sumber pembelajaran,
dan rangkaian kegiatan pembelajaran langkah- langkah kegiatan pembelajaran,
dalam rangka pencapaian tujuan dan penilaian; (c) penutup RPP yang
pembelajaran yang dengan meliputi pengesahan dan lampiran.
memanfaatkan segala potensi dan sumber Perencanaan pembelajaran berupa
belajar yang ada (Sanjaya, 2011:15). RPP yang dikembangkan oleh guru telah
Perencanaan pembelajaran merupakan berdasarkan silabus. Kompetensi dasar
tahapan awal dari poses pembelajaran. dalam pembelajaran menulis teks
Morrison, dkk (dalam Gafur, 2012:3) eksposisi adalah mengembangkan isi
menyatakan “Instructional design is a (pemasalahan, argumen, pengetahuan,
strategic planning of a course. It is a dan rekomendasi) teks eksposisi secara
blueprint that you design and follow. It lisan / tulis. Pada setiap KD
helps us connect all the dots to form a dikembangkan indikator. Hasil penelitian
clear picture of teaching and learning menunjukkan indikator yang dirumuskan
events”. Desain pembelajaran merupakan oleh guru sudah memenuhi tiga kriteria
pola atau rancangan pembelajaran yang utama, yaitu dirumuskan dengan kalimat
208 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

yang jelas, mengandung kepastian scientific seperti yang diusung oleh


makna, dan dapat diukur. Materi Kurikulum 2013. Tidak hanya itu,
pembelajaran dikemas dalam bentuk penentuan strategi pembelajaran dalam
lampiran dan berisi deskripsi teori secara menulis teks eksposisi sangat tepat.
terinci. Strategi pembelajaran diartikan sebagai
Kegiatan pembelajaran terdiri atas pola-pola umum kegiatan pengajar dan
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. peserta didik dalam mewujudkan kegiatan
Pada kegiatan pembelajaran guru sudah pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
mencantumkan sintak pembelajaran digariskan ( Sufanti, 2014:26).
sesuai dengan model pembelajaran yang Strategi mengajar juga dapat
dipilih. Pada kegiatan pembelajaran juga diartikan sebagai perilaku yang dilakukan
dicantumkan pendidikan karakter yang oleh seorang guru dalam proses belajar
akan dicapai. Yang menjadi temuan (Sudjana, 2014:147). Hal ini juga berarti
sangat menarik adalah RPP yang disusun kita sebagai seorang guru dituntut untuk
juga disesuaikan dengan visi sekolah menentukan tujuan, bahan metode dan
sebagai sekolah adi wiyata. Proses alat, serta evaluasi. Oleh karena itu dapat
pembelajaran juga memerlukan daya disimpulkan bahwa strategi mengajar
dukung berupa media, alat, dan sumber sejatinya merupakan suatu usaha yang
belajar. Ketiga daya dukung tersebut juga dilakukan oleh guru di kelas dalam
telah dicantumkan dalam RPP. melaksanakan proses belajar mengajar
dengan menggunakan cara tertentu yang
Pelaksanaan Pembelajaran Menulis dipandang efektif dan efisien.
Teks Eksposisi di SMA Negeri I Strategi pembelajaran bahasa
Surakarta pada Kurikulm 2013 Indonesia adalah cara yang tepat untuk
Pembelajaran merupakan proses menyampaikan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia
sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan (Andayani, 2015:119). Ada tiga jenis
oleh pemerintah. Pemberlakuan strategi pembelajaran bahasa Indonesia.
Kurikulum 2013 telah mengubah Pertama, strategi yang menyangkut
paradigma konsep mengajar dari penyampaian isi pembelajaran. Kedua,
mengajar sebagai proses menyampaikan strategi dalam penyampaian pembelajaran
materi pelajaran menjadi mengajar di kelas. Ketiga, strategi yang
mengatur lingkungan. Seperti pendapat menyangkut pengelolaan dalam
Sanjaya (2011:102) yang menyatakan pembelajaran. Strategi pengorganisasian
bahwa paradigma konsep mengajar isi pembelajaran adalah suatu cara untuk
sebagai proses mengatur lingkungan yang mengorganisasikan isi bidang studi yang
memiliki karakteristik: (a) mengajar telah dipilih untuk pembelajaran.
berpusat pada siswa; (b) siswa sebagai Strategi penyampaian
subjek belajar; (c) proses pembelajaran pembelajaranmerupakan strategi yang
berlangsung di mana saja; (d) ditempuh oleh guru dalam penyampaian
pembelajaran berorientasi pada pembelajaran di kelas agar siswa dapat
pencapaian tujuan. menerima dan merespon berbagai
Perubahan paradigma tersebut masukan yang ada. Strategi pengelolaan
tentunya juga berpengaruh pada pembelajaran merupakan langkah menata
pelaksanaan pembelajaran oleh guru hubungan timbal balik antara siswa
bahasa Indonesia di SMA Negeri I dengan variabel pengorganisasian dan
Surakarta. Pada pelaksanaan penyampaian materi pembelajaran. Oleh
pembelajaraan menulis teks eksposisi karenaya,sudah menjadi sebuah
guru telah menerapkan pendekatan kewajiban bagi seorang guru untuk dapat
209 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

atau mampu menguasai strategi dalam tayangan, dan hal-hal yang tidak dipahami
mengajar di kelas (Satini, 2016: 165). dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Strategi pembelajaran yang dipilih Tahap Talk (berbicara/ berdiskusi),
oleh guru bahasa Indonesia di SMA merupakan tahapan siswa untuk
Negeri I Surakarta adalah strategi memaparkan hasil penyelidikannya pada
pembelajaran think, talk, write (TTW). tahap pertama. Pada tahap ini siswa
Think, Talk, Write (TTW) adalah strategi merefleksikan, menyusun, serta menguji
pembelajaran yang memfasilitasi latihan ide-ide melalui kegiatan diskusi
berbahasa secara lisan dan menulis bahasa kelompok. Kemajuan cara berbicara
tersebut secara lancar (Huda, 2015: 218- siswa dapat dilihat dari percakapan yang
220). Campbell (1969) menyatakan “a dihasilkan siswa saat mereka bertukar
talk-write strategy would give student pendapat pada saat mereka berdiskusi,
social-vocal reinforcement from their maupun pada saat siswa melakukan
peer”. Melalui penggunaan strategi refleksi terhadap kegiatan diskusi yang
berbicara dan menulis maka akan telah mereka lakukan.
memberi vokal sosial dari kelompoknya. Tahap yang terakhir adalah tahap
Pernyataan di atas menunjukkan Write. Pada tahap write, siswa
bahwa dengan strategi pembelajaran think mengungkapkan argumentasinya dalam
talk write, siswa akan mampu untuk bentuk tulisan. Argumentasi ini diperoleh
mengembangkan kemampuannya baik dari kegiatan pertama dan kedua yang
dalam berbicara maupun menulis. Hal ini telah dilampaui pada tahapan sebelumnya.
disebabkan siswa mendapatkan respon Karya yang ditulis berisi landasan konsep
positif dari temannya berupa penguatan yang digunakan, hubungan dengan materi
dari pasangannya. Implikasi berikutnya sebelumnya, dan jalan keluar yang
siswa semakin dapat mengembangka ditawarkan.
potensi yang mereka miliki. Melalui pemilihan strategi ini telah
Strategi TTW mendorong siswa terbukti mampu menarik antusiasme
untuk berpikir, berbicara, dan kemudian siswa sehingga guru tidak mendominasi
menuliskan suatu topik tertentu. Strategi pembelajaran. Guru juga menyisipkan
ini digunakan untuk memengaruhi dan penanaman pendidikan karakter secara
memanipulasi ide-ide sebelum tidak langsung pada setiap kegiatan
menuangkannya ke dalam tulisan. Strategi belajar. Pada tahap akhir pelaksanaan
ini juga membantu siswa dalam pembelajaran guru bahasa Indonesia SMA
mengumpulkan dan mengembangkan ide Negeri 1 Surakarta melakukan post
melalui percakapan terstruktur. test,menyimpulkan pembelajaran bersama
Strategi TTW memiliki prosedur siswa, memberikan umpan balik terhadap
berpikir (think), berbicara atau berdiskusi proses dan hasil pembelajaran, dan
(talk), dan menulis (write). Tahap memberikan tugas. Tugas akhir yang
pertama, Think (berpikir), dapat dilihat diberikan kepada siswa adalah menulis
dari proses kegiatan siswa menyimak teks eksposisi dengan tema pendidikan,
tayangan media audio visual berupa ekonomi, lingkungan, dan sosial. Terlebih
tayangan demonstrasi buruh tanggal 1 dahulu guru dan siswa menyepakati
Mei 2017 yang ditayangkan oleh guru bersama mengenai prosedur penulisan
pada saat proses pembelajaran. Pada tahap tugas dan waktu pengumpulannya.
ini siswa secara individu memikirkan
permasalahan yang diangkat dalam Penilaian Pembelajaran Menulis Teks
demontrasi tersebut,membuat catatan Eksposisi di SMA Negeri I Surakarta
kecil tentang ide-ide yang terdapat pada pada Kurikulum 2013

210 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

Proses belajar mengajar tidak bisa Dengan mengacu pada Permendikbud


terlepas dari evaluasi. Di dalam proses Nomor 23 Tahun 2016 nyatalah bahwa
pembelajaran evaluasi berperan sangat dalam Kurikulum 2013 mengisyaratkan
penting, evaluasi bukan hanya dapat penggunaan penilaian autentik (authentic
memberikan informasi mengenai tingkat assesment). Dalam penilaian autentik
pencapaian keberhasilan belajar siswa, siswa digiring untuk menerapkan konsep
tetapi juga dapat memberikan informasi atau teori pada dunia nyata. Hal ini senada
mengenai komponen kurikulum lainnya. dengan pendapat Palm (2008:9) yang
Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin menyatakan penilaian autentik sering
(2012:5) yang menyatakan bahwa hasil dikaitkan dengan penilaian meniru situasi
dari kegiatan evaluasi adalah kualitas tugas kehidupan nyata, tetapi juga
sesuatu, baik yang menyangkut tentang memiliki makna selaras dengan
nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk kurikulum dan penilaian yang efektif
sampai pada pemberian nilai dan arti itu mendukung pembelajaran.
adalah evaluasi. Guru bahasa Indonesia di SMA
Penilaian merupakan suatu kegiatan Negeri I Surakarta telah mengupayakan
yang tidak mungkin dipisahkan dari evaluasi secara maksimal untuk ketiga
kegiatan pembelajaran secara umum. aspek di atas. Teknik yang digunakan
Kegiatan penilaian merupakan kegiatan dalam penilaian dapat dilakukan dengan
pengiring di akhir proses kegiatan berbagai cara, diantaranya melalui unjuk
pembelajaran. Arikunto (2012:15) kerja, penilaian proyek, portofolio, dan
menyatakan bahwa dengan hasil penilaian penilaian tertulis. Dengan menggunakan
yang diperoleh, guru dapat mengetahui berbagai teknik penilaian terekam sebuah
siswa mana yang bisa melanjutkan penilaian otentik dengan menggunakan
pelajarannya karena sudah berhasil acuan kriteria yang jelas sehingga
menguasai materi, maupun siswa-siswa menjamin pencapaian dan penguasaan
yang belum berhasil menguasai kompetensi yang diharapkan.
materi.Tanpa mengadakan suatu Evaluasi pada ranah pengetahuan dan
penilaian, guru tidak mungkin dapat keterampilan terekam dengan sistematis
menilai dan melaporkan hasil dalam daftar nilai yang telah disediakan
pembelajaran peserta didik secara oleh Waka Kurikulum. Setiap aspek
objektif. Kompetensi Dasar yang dinilai disediakan
Berdasarkan Permendikbud Nomor dalam bentuk kolom yang mudah untuk
23 Tahun 2016, Bab II Pasal 3, penilaian digunakan. Instrumen penilaian yang
hasil belajar siswa pada pendidikan dasar digunakan direncanakan dengan baik, dan
dan menengah meliputi tiga aspek yaitu: divalidasi oleh Waka Kurikulum sebelum
(1) penilaian sikap; (2) penilaian digunakan.
pengetahuan; dan (3) penilaian Penilaian pada ranah sikap
keterampilan. Penilaian sikap merupakan terintegrasi dalam proses pembelajaran.
kegiatam untuk memperoleh informasi Penilaian proses menekankan pada
mengenai perilaku peserta didik. motivasi belajar menulis siswa. Motivasi
Penilaian pengetahuan untuk mengukur belajar menulis dinilai dengan lima
penguasaan pengetahuan siswa, indikator yaitu tekun, ulet, minat, prestasi
sedangkan penilaian keterampilan dan mandiri. Instrumen penilaian telah
merupakan penilaian untuk mengukur disusun guru sebelumnya. Guru bahasa
kemampuan siswa menerapkan Indonesia di SMA Negeri I Surakarta juga
pengetahuan dalam melaksanakan tugas selalu menuliskan jurnal pembelajaran
tertentu. yang berisi agenda pembelajaran dan

211 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

rekap sikap siswa pada saat proses tepat dan inovatif untuk menarik minat
pembelajaran di kelas berlangsung. dan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis teks eksposisi.
Hambatan dan Solusi yang Dilakukan
Guru untuk Mengatasi Hambatan SIMPULAN
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Berdasarkan hasil penelitian yang
di SMA N I Surakarta pada Kurikulum telah didapatkan, simpulan yang
2013 didapatkan adalah yaitu pada tahap
Pembelajaran menulis teks eksposisi perencanaan pembelajaran menulis teks
yang sesuai dengan Kurikulum 2013 di eksposisi, terlebih dahulu guru melakukan
SMA Negeri I Surakarta sudah berjalan langkah pengkajian terhadap silabus.
dengan baik, tetapi masih ditemukan Berdasarkan silabus tersebut kemudian
berbagai hambatan baik yang dialami menyusun Rencana Pelaksanaan
oleh siswa maupun oleh guru. Tentunya Pembelajaran (RPP). Guru bahasa
hambatan-hambatan tersebut bisa Indonesia di SMA Negeri I Surakarta
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. sudah memiliki perangkat pembelajaran
Hambatan yang ditemui oleh guru yang lengkap. Perangkat pembelajaran
bahasa Indonesia yaitu: (1) keterbatasan tersebut yaitu: (1) silabus Revisi
penjelasan mengenai teks eksposisi dalam Kurikulum 2013 dari pemerintah; (2) RPP
buku teks terbitan pemerintah. Dalam menulis teks eksposisi dengan komponen
buku teks didominasi latihan soal dan yang sesuai dengan Permendikbud Nomor
contoh langsung dari teks eksposisi; (2) 22 Tahun 2016; dan (3) Analisis SKL, KI
referensi teori mengenai teks eksposisi dan KD.
dalam beberapa sumber berbeda-beda Pelaksanaan proses pembelajaran
sehingga guru masih mengalami dengan menerapkan strategi pembelajaran
kebingungan untuk mengembangkan Think, Talk, Write serta memanfaatkan
bahan ajar. Hal ini mengakibatkan penggunaan media audio visual. Penilaian
kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajaran juga telah mengacu pada
bahan ajar menjadi terlambat. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013
Hambatan yang dialami oleh siswa yang menekankan penilaian proses
meliputi minat dan motivasi belajar pembelajaran dan hasil belajar menulis
menulis peserta didik. Minat dan motivasi teks eksposisi. Penilaian proses
siswa untuk menulis masih rendah. Hal pembelajaran menekankan pada motivasi
terebut karena keterampilan menulis tidak belajar siswa, sedangkan penilaian hasil
bisa diajarkan secara instan. Menulis yang belajar siswa dengan mengambil produk
baik membutuhkan proses dan belajar tulisan eksposisi yang dihasilkan oleh
secara terus menerus, sehingga siswa.
didapatkan hasil yang memuaskan.
Langkah yang dapat dilakukan oleh UCAPAN TERIMA KASIH
guru untuk mengatasi permasalahan Penelitian dan penyusunan artikel
dalam pembelajaran menulis teks jurnal ini tidak terlepas dari bantuan
eksposisi yaitu: (1) guru melakukan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
kerjasama dengan peneliti untuk mencari penulis mengucapkan terima kasih kepada
referensi pembelajaran tentang teks :
eksposisi yang sesuai dengan Kurikulum 1. Prof. Dr. Andayani, M.Pd, selaku
2013; (2) referensi berupa jurnal Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia,
penelitian untuk memperluas wawasan FKIP Pascasarjana UNS Surakarta
guru mengenai teks eksposisi; (3) sekaligus dosen pembimbing yang
menentukan strategi pembelajaran yang
212 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

telah memberikan bimbingan dengan Lainnya. Jakarta: Kencana


penuh kesabaran. Prenada Media Group.
2. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd, selaku
dosen pembimbing yang telah Campbell, Charles A. 1969. Think Talk
memberikan arahan, bimbingan, dan Write: A Behavioristic Pedagogy
motivasi kepada penulis. for Scribal Fluency.College English
3. Dra. Harminingsih, M.Pd, selaku . 31(2). 208-215.
Kepala SMA N I Surakarta, yang telah
memberikan kesempatan kepada Candrawati,Sasmita, Moh Rochmadi,
penulis untuk melakukan penelitian di Nugraheni Eko Wardhani. 2015.
SMA N I Surakarta. “Implementasi Kurikulum 2013
4. Drs. Joko Santoso, selaku Waka dalam Pembelajaran Menulis Teks
Kurikulum di SMA N I Surakarta yang Cerita Pendek pada Siswa Kelas
telah memberikan penjelasan dan VII MTsN II Surakarta”. Basastra,
informasi kepada penulis mengenai Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Indonesia dan Pengajarannya. 3
N I Surakarta. (2). 1-16.
5. Ratih Kumalasari, S.Pd, selaku guru
bahasa Indonesia yang telah bersedia Dalman. 2016. Keterampilan
memberikan kesempatan kepada Menulis.Jakarta: PT.Raja Grafindo
penulis untuk melakukan penelitian Persada.
mengenai pelaksanaan pembelajaran
menulis teks eksposisi di kelas X SMA Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
N I Surakarta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
6. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis 2003 tentang Sistem Pendidikan
sebutkan satu persatu. Nasional. Jakarta.
Semoga amal kebaikan yang diberikan
mendapat limpahan pahala dari Tuhan Dirman dan Cicih Junarsih. 2014.
Yang Maha Kuasa. Kegiatan Pembelajaran yang
Mendidik: Dalam Rangka
DAFTAR PUSTAKA Implementasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Andayani. 2015. Problema dan Aksioma Cipta.
dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia. DIY : Deepublish. Freddman, Sarah Warshauer dan Colette
Daiute. 2015. “ Instructional
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Methods and Learning Activities
Pembelajaran: Prinsp, Teknik, In Teaching Writing. Emerald
Prosedur. Bandung: PT Remaja Insight. 8. 83-110.
Rosdakarya.
Gafur, Abdul. 2012. Desain
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Pembelajaran: Konsep, Model,
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT dan Aplikasinya dalam
Bumi Aksara. Perencanaan Pelaksanaan
Pembelajaran.Yogyakarta:
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Penerbit Ombak.
Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

213 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

Hendriyanto, Agoes. 2013. Menulis


Ilmiah: Teori dan Praktik. Palm, T. 2008. “Performance Assessment
Surakarta: Pelangi Press. and Authentic Assessment: A
Conceptual Analysis of The
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Literature. Practical Assessment
Pengajaran dan Pembelajaran: Research & Evaluation. 13(4). 1-
Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. 11.
Jogyakarta: Pustaka Pelajar.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Hui,Nguyen Thanh .2015. Problems tentang Standar Proses Pendidikan
Affecting Learning Writing Skill Dasar dan Menengah. Jakarta:
of Grade 11 at Thong Linh High Depdiknas.
School. Asian Journal of
Educational Research. 3 (2),53- Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
69. tentang Standar Penilaian
Pendidikan.Jakarta: Depdiknas.
Indriyanto, Bambang.
2012.”Pengembangan Kurikulum Ramadhanti, Dina. 2017. Penerapan
sebagai Intervensi Kebijakan Model Kooperatif Tipe Circ dalam
Mutu Pendidikan”. Jurnal Pembelajaran Menulis Narasi
Pendidikan dan Kebudayaan. 18 Siswa Kelas VII SMP N 2
(4). 440-452. Lembah Gumanti. Jurnal
Gramatika. 3 (i1). 27-42.
Keraf, Gorys. 2007. Eksposisi dan
Deskripsi. Ende Flores: Nusa Sanjaya, Wina. 2011. Strategi
Indah. Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Jakarta: Kencana Prenada Media.
Bahasa Indonesia, Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Raja Grafindo Satini, Ria. 2016. Kemampuan Menulis
Persada. Karangan Eksposisi dengan
Menggunakan Teknik Mind Map
Moleong, Lexy J. 2016. Metodologi Siswa Kelas X SMA N 14 Padang.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Jurnal Gramatika. 2 (i2). 164-178.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil
Murtono. 2014. Menuju Kemahiran Proses Belajar Mengajar.
Berbahasa Indonesia: Langkah Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maju Menulis Karya Ilmiah.
Surakarta: UNS Press. Sufanti, Main. 2014. Strategi Pengajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Nur’Aini, dkk. 2013. “Implementasi Surakarta: Yuma Pustaka.
Kurikulum 2013 pada
Pembelajaran Teks Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015.
Eksposisi,Studi Kasus di Kelas X Metode Penelitian
SMK N I Karangayar”. Basastra , Pendidikan.Bandung : PT. Remaja
Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Rosdakarya.
Indonesia dan Pengajarannya. 3
(3).1-17.
214 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat
JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i2 (203-215) E-ISSN: 2460-6319

Suparlan. 2012. Tanya Jawab


Pengembangan Kurikulum &
Materi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis


sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung : Angkasa.

Wolven,Robin. 2013. "Curriculum


development resources for
teachers and school librarians:a
selection of resources". dalam
Reference Reviews . 27 (6). 4 – 9.

215 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai